Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138230 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wiremmer, Hendriko L.
"Dalam persaingan bisnis yang kian menajam, komunikasi pemasaran memiliki peran penting untuk pemasaran produk. Hal serupa juga bertaku untuk penusahaan media massa. Unsurunsure penting yang biasa dipakai dalam marketing communication mix adalah: selling, advertising, sales promotion, direct marketing, pub/city and public relations, sponsorship, exhibition, corporate identity, packaging, point of sale and merchandising, dan word of mouth.
Tesis ini kemudian berusaha membahas strategi, alasan-alasan dan pelaksanaan berbagai elemen marketing communication mix dengan mengambil studi kasus majalah berita mingguan Tempo dan Gatra. Dua media hi diambil karena merupakan pemimpin pasar majalah berita mingguan. Agar dapat sampai pada pambahasan mengenai studi kasus tersebut digunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data ini kemudian akan dianalisis dengan pattern matching yang dilengkapi dengan analisis evaluatif.
Setelah penelitian dilakukan tampak ada kesesuaian pola-pola strategi komunikasi yang dilakukan Tempo dan Gatra dengan pola-pola berdasarkan teed yang dipakai. Kesesuaian itu juga terlihat pada elemen yang menyangkut pengorganisasian perusahaan. Meski demikian, setelah dikontraskan ada perbedaan yang terlihat pada output (performa) dua majalah ini.
Diketahui kemudian strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Tempo adalah bauran komunikasi pemasaran yang telah dilakukan secara terencana dan terpadu. Dalam program kerja itu jetas terjabar bentuk kegiatan, intensitas dan hasil akhir yang disasar. Hampir semua unsur strategi komunikasi pemasaran dilakukan oleh majalah Tempo. Adapun Gatra, terlihat kurang terencana dan terpadu dalam melakukan kegiatan komunikasi pemasaran. Intensitas pelaksanaan program komunikasi pemasaran yang dilakukan juga tak sebesar majalah Tempo. Dengan demikian ada kemungkinan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang sedikit berbeda itu pada akhimya akan mempengaruhi pula kinerja perusahaan.
Temuan ini akhirnya menjawab pertanyaan penelitian untuk mengetahui peran strategi komunikasi pemasaran dalam kesuksesan pemasaran perusahaan secara keseluruhan. Terbukti bahwa dengari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan terpadu, terencana dengan baik akan memperbesar peluang suksesnya pemasaran. Tentu saja faktor-faktor lain di luarkomunikasi pemasaran seperti strategi produksi dan penetapan harga juga ikut menentukan hasil akhir (output)nya. Dengan demikian, disarankan agar perusahaan media massa umumnya untuk memberikan perhatian lebih pada strategi komunikasi pemasaran yang terpadu dan terencana dengan baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14303
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Sylvia
"Saat ini terdapat lima buah majalah wanita waralaba yang bersaing untuk memperebutkan pasar pembaca dan pengiklan, selain majalah wanita lokal yang juga membidik pasar yang sama. Hadirnya pemain baru dalam pasar majalah wanita waralaba tentunya berpengaruh berubahnya struktur pasar majalah wanita waralaba ini. Selain itu tingginya tingkat persaingan ini membuat penerbit tidak bisa hanya mengandalkan pada keunggulan produk majalah mereka, tetapi juga harus menerapkan konsep pemasaran lainnya, yaitu dengan menghasilkan produk yang memang dibutuhkan dan diinginkan pasar, serta bagaimana produk tersebut bisa menarik perhatian pasar dan bisa mendapat tempat dihati konsumen. Maka untuk sampai pada tahap tersebut amat panting mengkaji bagaimana strategi yang diterapkan dalam memasarkan produk media khususnya strategi komunikasi pemasarannya.
Kajian dalarri penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode penelitian studi kasus. Unit analisis dalam penelitian ini adalah majalah wanita Cosmopolitan Indonesia dan Her World Indonesia. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis komparatif& dengan melihat persamaan dan perbedaan yang dilakukan oleh Cosmopolitan dan Her World dalam melaksanakan strategi komunikasi pemasaran melalui bauran promosinya dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan dalam upaya memperoleh performance yang baik dengan memperhatikan indikator-indikator yang ada pada konsep Structure-Conduct-Performace.
Dengan melihat keadaan persaingan majalah wanita yang ada di Indonesia saat ini dan pertumbuhan yang demikian pesat, penelitian ini akan difokuskan untuk mendapatkan gambaran struktur pasar majalah wanita lifestyle dengan sistem waralaba ini dan usaha-usaha komunikasi pemasaran apa saja yang dilakukan oleh masing-masing majalah melalui bauran promosinya (promotional mix) untuk mengantisipasi keadaan pasar ini dan adakah dampaknya terhadap performance masing-masing majalah.
Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk memberikan penilaian terhadap performance masing-masing majalah setelah mereka melaksanakan strategi komunikasi pemasaran melalui bauran promosinya. Untuk melakukan proses evaluasi tersebut, penelitian ini dibagi menjadi dua tahapan, yang pertama penelitian ini berangkat dari konsep Structure - Conduct - Performance.Tahapan yang kedua adalah mengkaji strategi komunikasi pemasaran apa yang dilakukan oleh Cosmopolitan dan Her World melalui bauran promosinya, agar masing-masing majalah mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan pembacanya, dan sejauh mana pemenuhan itu dilakukan dengan cara yang lebih efisien dan efektif dibandingkan pesaing.
Kelima jenis bauran promosi sama-sama digunakan oleh Cosmopolitan dan Her World, namun kompleksitas, variasi jumlah, kualitas dan intensitas penggunaan serta kemampuan membaca dan memanfaatkan peluang, pengalaman dalam menentukan, memilih dan memadukan bauran promosi yang ada membawa dampak Cosmopolitan lebih efisien daripada Her World. Efisiensi yang dilakukan Cosmopolitan antara lain dengan memaksimalkan kekayaan SDM dan modal yang dimiliki oleh PT. Mugi Rekso Abadi sebagai holding company-nya dengan melibatkan media-media yang bernaung di bawah MRA Media dalam melaksanakan bauran promosinya, seperti dalam mencari klien pengiklan, promosi penjualan. Her World tidak mempunyai jaringan konglemerasi seperti apa yang dimiliki oleh Cosmopolitan.
Selain itu Cosmopolitan rnemanfaatkan celah keingintahuan wanita lnonesia yang mengalami pergeseran cultural; dan mampu membaca latent needs yang muncul dari pergeseran cultural tersebut dan berusaha memenuhinya melalui keragaman bahasan artikel. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh Her World karena berpijak pada norma-norma ketimuran yang mendasarinya.
Pada akhir temuan dapat diperlihatkan bahwa ada hubungan timbal balik (reciprocal) antara model organisasi industri (struktur pasar, perilaku pasar dan performa) dengan strategi komunikasi pemasaran. Struktur pasar yang terbentuk memacu industri mencari, menemukan dan menggunakan strategi komunikasi pemasaran yang tepat dan efisien, sedangkan bauran promosi yang tepat, efisien dan bermalma akan meningkatkan jumlah pembeli, selalu berusaha mencari bentuk dan kemasan yang spesifk dan menarik, dan mencari inovasi lain yang berbeda dari produk majalah lain yang mempunyai sasaran pembaca yang hampir lama dengan selalu mengupayakan riset tentang apa yang diinginkan pasar dan meningkatkan mutu majalah sehingga lebih sesuai dengan tuntutan dan karakteristik pembaca."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia,
T13353
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ndraha, Loyalia Agape
"Majalah berita mingguan bisa dilihat dua sisi. Dari perspektif komnmikasi
majalah berita mingguan adalah saluran yang digunakan untuk berkomunikasi dalam
level komunikasi massa. Sedangkan dari perspektif ekonomi, majalah berita mingguan
adalah sebuah insitusi bisnis, yang dituntut untuk menja1ankan_ peran ekonominya. Tesis
ini adalah mengenai industri majalah bedta mingguan sebagai sebuah institusi bisnis,
dalam konteks ckonomi media. _
Ekonomi media adalah studi mengenai bagaimana industd media menggunakan
sumber-sumber yang terbatas untuk menghasilkan isi yang didistribusikan di antara
pengguna dalam sebuah masyarakat, untuk memuaskan berbagai keinginan dan
kebutuhan mereka.
Sebagai sebuah institusi ekonomi, industi media bcrsifat unik karena bcrgcrak di
duajenis pasar, yaitu pasar pembaca dan pasar pemasang iklan. Pada pasar pertama, yang dijual oIeh media adalah produknya, dalam ha! ini majalah berita mingguan- Sedangkan
dalam pasar kedua, yang dijual adalah akses pada khalayak Kcdua pasar ini saling
berkahan satu dengan yang Iain.
Saat ini lerdapat 5 buah majalah berita mingguan yang bersaing untuk
mempercbutkan pasar pembaca dan pengildan, sementara krisis ekonomi yang masih
tems berlangsmmg membuat pasar makin menyusut yang tcntunya mcmpcninggi
persaingan yang temjadi. Tingginya persaingan membuat pénerbit tidak bisa lagi terlalu
menekankan pada produk, tapi harus beralih pada konsep pemasaran, yaitu dengan
menghasilkan produk yang memang dibutuhkan dan diinginkan pasar. Maka amat
penting untuk mempeiajari bagaimana snategi yang ditcrapkan dalam mcmasarkan
produk media ini.
Studi kasus atas manajemen pemasaran Tempo, Gatra, dan Gamma dilakukan
lmtuk melihat stmktur indusni yang terbentuk, bagaimana strategi yang dilakukan untuk
bisa unggul, dan bagaimana prospek industri °
Studi yang dilakukan memmjukkan bahwa majalah berita mingguan ini harus
melakukan diferensiasi untuk merebut pasar, berutama karena sagmen pasar yang dibidik
ketiganya Liclak jauh berbeda. Tempo memiliki berbagai kelebihan yang membuatnya
unggul dalam indushi ini, sehingga bisa leluasa mcncntukan strategi untuk merebut pasar_
Prospek i ndustri ini pcrlu dikaji lebih lanjut, mcngingat banyaknya produk
subsitusi yang menjadi ancaman besar bagi industri ini. Saat ini, berdasarkan pantauan
atas data yang ada, industri ini tidak memiliki kemampulabaan yang memadai untuk
mcmbcri kcunlungan pada kclima pcrusahaan yang ada dalam industri ini.

Abstract
We can see a weekly newsmagazine at least from two perspectives. One is
from communication perspective, and the other is from economic perspective. From
the communication point of view, a weekly newsmagazine is one of the
communication channels that we use in mass communication level. As from the
economic standpoint, a weekly newsmagazine can be viewed as a business institution.
This thesis is about the weekly newsmagazine as a business institution in the context
of media economics.
Media economics is the study of how media industriesuse scarce rcsouroes to
produce content that is distributed among consumers in a society to satisfy vaiious
wants and needs.
Media industries are unique in that they function in dual product market. That
is, although media companies produce one product, they participate in two separate
good and service markets.
In the iirst market, the good we discuss here is in the foml of a weekly
newsmagazine. The good is marketed to consumers. The second market in which
many media companies are engaged involves the selling of advertising. Advertisers seek access to the audiences using media content. This two areas strongly influence
each other.
In the period of 1999-2000 there are at least five weekly newsmagazines
They compete with each other in their push for increased market and advertising
shares, while the continuing economic and political crisis has caused the decline of
the mentioned markets.
The competition between this tive media companies has been keen, since the
markets are getting smaller. Not only they have to create a product that meets
consumers? need, they also have to End out how to market the product. So, it is very
important to know what is the proper marketing strategy in such condition.
The study tries to find out how the structure of the weeldy newsmagazine
industry is; how Tempo, Gatra, and Gamma react and why they react that way; and
what should the marketing division do to achieve bigger market and advertising
shares.
The study shows that since all the media companies in this industry target the
same market, each has to produce a unique product, a product-that has such quality or
features that diiterentiates it trom the other. Tempo, as the leader in this indusuy for
the given period, has bigger opportunity to innovate in order to make progress. Gatra
and Gamma, as followers, have to make every effort to survive. This effort includes
giving up big discounts for the advertising rates, which in tum will bring a loss to this
industry.
The prospect of the weekly newsmagazine industry is questionable since the
profitability of this industry is not good enough for as many as tive companies."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T5269
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hadiati Amalia
"Majalah kini berupaya menarik pembaca yang terspesialisasi dengan mengkhususkan produksi informasi untuk target di pasar yang spesifik. Sementara itu, industri pernikahan mengalami perkembangan pesat. Peluang bisnis yang dimilikinya secara nyata menarik para pengusaha media massa untuk membangun bisnis dalam ceruk pasar ini. Tak terkecuali Le Mariage yang sejak tahun 2004 terbit sebagai majalah gratis (free magazine) kemudian pada tahun 2009 berubah konsep menjadi majalah jual.
Saat ini terdapat kurang lebih sepuluh buah majalah pernikahan yang bersaing untuk memperebutkan pasar pembaca dan pengiklan di industri pernikahan. Akan selalu bermunculan para pesaing baru, hal ini membuat perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan pada keunggulan produk majalah mereka, tetapi juga harus menerapkan konsep pemasaran yang mampu menarik perhatian pasar dan bisa mendapat tempat dihati konsumen juga bagaimana perusahaan mampu menghasilkan produk yang memang dibutuhkan dan diinginkan sehingga akan menciptakan permintaan pasar.
Penelitian ini menggambarkan dan menganalisa bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh majalah Le Mariage, serta menganalisa kendala-kendala yang dihadapi dan mengidentifikasi medium apa yang paling tepat untuk digunakan oleh majalah Le Mariage serta dampaknya terhadap tujuan pemasaran secara umum. Penelitian ini didasari oleh beberapa teori komunikasi yang berkaitan dengan komunikasi pemasaran dan pengaruhnya terhadap strategi pemasaran.
Dalam merintis bisnis, sebelum mengetahui strategi apa yang digunakan, harus ditetapkan dahulu tujuan yang akan dicapai dalam melaksanakan strategi ini. Dan tujuan tersebut dituangkan dalam informing, persuading, reminding atau ke dalam AIDDA, Attention, Interest, Desire, Decision, dan Action. Kemudian untuk menggapai tujuan tersebut disusunlah strategi dalam segmenting, targeting dan positioning kemudian product, place, price, dan promotion yang dikenal dengan bauran pemasaran (marketing mix). Dan total bauran promosi (promotion mix) terdiri dari campuran spesifik periklanan, public relation, personal selling, promosi penjualan, dan alat-alat direct marketing yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan dengan pelanggan.
Unit analisa penelitian ini adalah sebuah organisasi media massa yakni PT. Le Mariage Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan strategi studi kasus, penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu untuk menggambarkan strategi yang telah dilakukan majalah Le Mariage dan metode explanatif untuk menganalisa pengaruh strategi yang dilakukan terhadap tujuan pemasaran. Dalam hal ini, metode deskriptif tidak sebatas pada pengumpulan data dan penggunaannya, tetapi juga meliputi analisa dan interpretasinya tentang arti data tersebut. Teknik pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara mendalam, observasi, dan penelaahan dokumen.
Di akhir penelitian, penulis menemukan bahwa dalam usahanya mencapai tujuan pemasaran, yang diidentifikasikan sebagai kenaikan jumlah penjualan baik pembaca maupun pemasang iklan, Le Mariage memadukan berbagai unsur pemasaran melalui marketing mix dan promotion mix. Untuk kualitas isi majalah Le Mariage sudah lengkap dan mampu mengakomodir keinginan dan kebutuhan pembacanya. Ukurannya yang handy size menjadi keunggulan dan diferensiasi, karena kebanyakan kompetitornya berukuran lebih besar. Sejauh ini target pengiklan sudah mencapai target tetapi target pembacanya belum mencapai target.
Hal ini dikarenakan distribusi yang kurang tepat sasaran dan belum menyebar rata. Selain itu, kegiatan komunikasi pemasaran tanpa dilandasi marketing plan sehingga mengakibatkan kegiatan promosi yang kurang efektif dan efisien dan berpengaruh terhadap penjualan terhadap pembaca khususnya belum mencapai target yang diharapkan.

All Magazines are now trying to attract readers who are specialized in the production of specialized information to a specific target market. Meanwhile, the wedding industry undergoing rapid development. Business opportunity in this market attracted the attention of media entrepreneurs to build a business in this market niche. No exception for Le Mariage since 2004 published a free magazine and then in 2009 changed the concept to sell magazines.
Currently there are approximately ten media of wedding magazines competing for readers and advertisers in the market wedding industry. There will always be new competitors popping up, it makes the company can not simply rely on their magazine product excellence, but also have to apply marketing concepts to attract market attention and hearts of consumers could have a place as well as how the company is able to produce a product that is needed and wanted so will create market demand.
This study describes and analyzes how marketing communication strategy conducted by the Le Mariage magazine, and analyze the obstacles and identify what is the most appropriate medium for use by the Le Mariage magazine and its impact on general marketing purposes. This study is based on several theories related to communication and marketing communication impact on marketing strategy.
In starting a business, before knowing what strategies are used, Goal have to be set first to achieve in implementing this strategy. Objectives are set forth in informing, Persuading, Reminding or into AIDDA, Attention, Interest, Desire, Decision, and Action. Then to reach the goals formulated strategy in segmenting, targeting and positioning later product, place, price, and promotion is known as the marketing mix (marketing mix). And total promotion mix (promotion mix) composed of a specific blend of advertising, public relations, personal selling, sales promotion, and direct-marketing tools that the company uses to persuasively communicate customer value and build customer relationships.
The unit of analysis of this study is a mass media organization namely PT. Le Mariage Indonesia. By using a qualitative approach and strategy case studies, this research conducted by descriptive method, which is to describe the strategy that has made the magazine Le Mariage and explanatif method to analyze the influence of the strategy pursued against marketing purposes. In this case, the descriptive method is not limited to data collection and use, but also includes the analysis and interpretation of the meaning of the data. Techniques used in data collection techniques in-depth interviews, observations, and review of documents.
At the end of the study, the authors found that in attempting to reach marketing objectives, which is identified as an increase in the sales of both readers and advertisers, Le Mariage combines various elements of the marketing mix and marketing through the promotion mix. For Le Mariage quality magazine content is complete and able to accommodate the wants and needs of readers. The handy size of the magazine give Le Mariage advantage and differentiation, as most competitors are larger in size. So far the target advertisers are reaching the target but the readers target has not yet reached. This is because the distribution is less well targeted and has not spread evenly. Moreover, marketing communication activities without based marketing plan promotional activities resulting in effective and efficient manner and affect the sales of the particular reader has not reached the expected target.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T33752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Rukmi
"Pertumbuhan industri media cetak yang cepat, membuat persaingan menjadi semakin ketat. Banyaknya media cetak baru membuat konsumen memiliki berbagai macam pilihan sehingga jarang hanya membeli satu macam saja. Melihat hal tersebut membuat para pemain dalam industri ini harus dapat membuat suatu strategi pemasaran yang tepat untuk dapat memenangkan persaingan. Begitu pula pada majalah Femina yang merupakan pemain lama dalam industri ini.
Kondisi tersebut membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik Analisa Hubungan Strategi Komunikasi Pemasaran dengan Loyalitas Merek pada Majalah Wanita (studi kasus majalah Femina). Bagaimana Femina menetapkan dan menjalankan komunikasi pemasarannya, dan apakah ada hubungan pads loyalitas pada majalah tersebut. Penelitian dilakukan dengan cara survai. Kerangka pemikiran yang digunakan adalah teori mengenai strategi pemasaran, komunikasi pemasaran dan loyalitas merek Majalah Femina telah melakukan strategi komunikasi pemasaran agar dapat menarik pembaca dan dapat menjaga pembaca setianya. Adanya konsistensi pesan sangat diperiukan dalam komunikasi pemasaran sehingga pembaca tidak bingung dan dapat menancap di benak pembacanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa majalah Femina belum melakukan strategi komunikasi pemasaran secara tepat, sehingga belum dapat membentuk loyalitas merek sesuai dengan yang diinginkan. Melihat dari hasil penelitian tersebut sebaiknya majalah Fernina melakukan komunikasi pemasaran yang lebih terarah dan berkesinambungan, dengan pernyataan yang lebih jelas dan lugas sehingga dapat mengena pada pembacanya. Prinsip dasar dari komunikasi pemasaran bila dihubungkan dengan loyalitas merek adalah perusahaan harus dapat mengelola customer expectation karena itu merupakan dasar dalam pengelolaan merek yang menjanjikan dan terciptanya kepercayaan dari merek. Dari penelitian ini terlihat bahwa komunikasi pemasaran yang dilakuan belum diterapkan secara sinergi dan berkesinambungan. Konsitensi peran dan citra yang dimiliki pertu dipertahankan, selain itu perlu dipertimbangkan pengunaan media komunikasi lain seperti Internet dan juga pembentukan komunikas pembaca majalah tersebut.
Correlation Analysis Marketing Communication Strategy with Brand Loyalty to Women's Magazines: Case Study: Femina Magazine The growth of media industry is moving very fast and makes the competition among the player becomes tighter. There is much kind of new magazines and new newspapers showed up and makes consumer have many kind of choices so rarely they only buy one kind of magazines. Seeing that kind of situation makes the player must decide good marketing strategy to win the competition. So does Fernina magazines, which is an old player in the industry.
That condition makes the author interested in doing a research of Correlation Analysis Marketing Communication Strategy to Brand Loyalty At Women's Magazines (Case: Femina Magazine ). How Femina chooses and do their marketing communication and does it has correlation with brand loyalty. This research was done by quantitative method and data compilation getting done survey. The basic concepts of this research are the theories about marketing strategy, marketing communication and brand loyalty.
Femina magazine has done marketing communication to attract and to keep their readers. The consistency of message is a must so there be no confusing in their reader and the message will stay on their head.
Femina has not done the correct marketing communication so they cannot build brand loyalty as they expected. According to the result, it would be better if Femina do marketing communication more focus and more integrated, using easier and attractive message to their readers. The basic principle of marketing communication is that acompay must manage customer expectation. This is the foundation of managing the brand promise and creating trust on which brands are built. The consistency of image and message must be remaining. Besides that Femina must consider using other media of communication and making a community for their readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11552
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titien M. Soekarya
"ABSTRAK
Menyak dan Gas Bumi sebagai kekayaan alam Indonesia, selama diandalkan sebagai penghasil devisa xrana. Namun hal ini tidak dapat bertahan terus menerus mengingat kcberadaan minyak dan gas.bumi yang samakin lama semakin mcnyusut.
Pariwisata yang menurut ramalan futurolog John Naisbit dalam bukunya Global Paradox, akan menjadi industri terbesar di dunia, telah ditetapkan sebagai calon pengganti minyak dan gas bmi dalam menghasilkan devisa. Pemerintah telah mentargetkan pariwisata menjadi penghasil devisa utama pada akhir Pelita VII mendatang.
Kepariwisataan merupakan suatu kegiatan yang lintas sektoral (multi komponen), dimana keberhasilannya sangat ditentukan oleh peran serta berbagai sektor, baik pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Mengingat sifat dari kegiatan kepariwisataan yang demikian, maka dalam penanganan kepariwisataan pengelolaan program komunikasi pemasaran memegang peranan penting untuk mendorong dukungan masyarakat. Dukungan masyarakat akan menentukan berhasil tidaknya pembangunan panwisata.
Pemasyarakatan sadar wisata merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pariwista dalam rangka meningkatkan dukungan masyarakat dalam pembangunan pariwisata.
Sehubungan dengan pelaksanaan program pemasyarakatan yang diakukan oleh .Ditjen Pariwisata melalui penelitian ini, penulis ingin mengetengahkan berbagai hal yaitukonsepsi sadar wisata, sasaran khalayak yang dituju, pesan yang disampaikan strategi positioningnya, saluran komunikasi yang digunakan dan poly pengorganisasian kegiatan sadar wisata.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif pengumpulan data dilakukan melalui pengumpulan data sekunder, dengan mengadakan studi kepustakaan, meneliti laporan-laporan serta melakukan wawancara mendalam dengan. "Key Person" yaitu para pejabat di lingkungan Ditjen Pariwisata dan para pejabat terkait lainnya.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, dapat ditemukenali beberapa hal antara lain : bahwa konsepsi sadar wisata sebagaimana yang dirumuskan oleh Ditjen Pariwisata mengandung pengertian sebagai suatu kondisi seseorang atau masyarakat yang mengerti mengenai anti pentingnya pembangunan pariwisata dan memberikan dukungan untuk suksesnya pembangunan pariwisata..
Sasaran khalayak program pemasyarakatan sadar wisata adalah pejabat instansi terkait, usaha pariwisata, kalangan para dan masyarakat luas.
Pesan pokok yang disampaikan adalah pentingnya pembangunan pariwisata dan Saptapesona. Sedangkan saluran komunikasi yang digunakan adalah media masa; penyuluhan langsung (melalui para penyuluh, melalui kelompok sadar wisata dan melalui bahan cetakan/ brosur-brosur). Program diaksanakan secara nasional, yaitu di tingkat pusat, tingkat propinsi dan di tingkat kabupaten / kotamadya.
Dari hasil temuan tersebut dan mengacu pada konsep komunikasi serta konsep pemasaran, khusus promosi pemasaran social, penulis mencoba mambuat suatu pol a pengelolaan komunikasi promosi pemasaran yang kiranya dapat digunakan dalam pemasyarakatan sadar wisata, agar program tersebut dapat rnernperoleh hasil yang optimal."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy A. Suhardi
"Industri media massa, terutama media massa majalah khususnya majalah wanita dapat ditinjau dan 2 sudut pandang. Yang pertama dari sudut pandang sebagai salah satu saluran dalam berkamunikasi, dan dari sudut pandang ekonomi sebagai sebuah bisnis yang menjanjikan.
Sebuah industri media bersifat unik karena bergerak di dua jenis pasar, yaitu pasar pembaca dan pasar pengiklan. Pada pasar pembaca yang dijual adalah produknya, yaitu majalah itu sendiri. Sedangkan pasar kedua adalah jalur klien (pengildan) menuju target marketnya melalui majalah kita.
Majalah wanita sendiri bukan merupakan suatu hal yang Baru melainkan sebuah fenomena yang muncul sejak lama, dan khusus di Indonesia majalah wanita telah berkembang dengan sangat pesat dalam beberapa waktu terakhir ini khususnya majalah wanita kelas atas.
Di Indonesia sendiri saat ini terdapat 4 majalah wanita kelas atas yang saling bersaing untuk memperebutkan pasar yang sama dan memenangkannya. Oleh karena itu, dengan pasar yang kecil dengan beberapa pemain di dalamnya membuat pengelola majalah-majalah ini harus memutar otak dengan melakukan hal-hal yang dianggap dapat meningkatkan keuntungan perusahaan penerbit, tidak hanya saja dari produk itu sendiri melainkan dari hal-hal lain yang berkaitan.
Kondisi tersebut membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik analisa strategi komunikasi pemasaran majalah wanita kelas atas (studi kasus majalah Harper's Bazaar dan Dew!). Pada topik ini akan dibahas bagaimana kedua majalah ini dapat menduduki posisi atas dalam persaingan majalah wanita kelas atas ini. Penelitian ini sendiri dilakukan dengan menggunakan cara penelitian kualitatif. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam membahas topik ini adalah dengan melihat struktur pasar majalah wanita kelas atas yang ada di Indonesia saat ini kemudian bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang telah dijalankan oleh kedua majalah ini untuk mendapatkan tanggapan dan hasil yang baik di pasaran.
Penelitian ini akan menunjukkan bahwa untuk mengantisipasi strait-tar pasar yang sudah terbentuk, terdapat perbedaan dan persamaan dari strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan melalui bauran komunikasi. Selain itu juga kedua majalah ini bersaing untuk melakukan diferensiasi produk, dikarenakan segmen pasar yang dibidik adalah sama sehingga mereka harus berjuang untuk memenangkan persaingan.
Hasil penelitan ini juga menunjukkan bahwa majalah Harper's Bazaar telah melakukan strategi pemasarannya secara tepat dan aktif serta secara internal telah mengalami kemajuan yang luar biasa, tetapi ternyata hal ini dianggap belum mampu menggeser majalah Dewi sebagai majalah wanita kelas atas peringkat satu. Dalam menjalankan strategi komunikasi pemasarannya majalah Dewi justru kurang aktif
Melihat dari hasil penelitian tersebut sebaiknya majalah Harper 's Bazaar lebih menggali polensi pemasaran yang belum terjangkau. Sementara majalah Dewi sebaiknya mulai waspada atas kehadiran majalah-majalah lain, bukan raja hanya majalah Harper's Bazaar melainkan majalah sejenis lainnya."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T21546
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Zulkifli Usman
"Studi kasus terhadap strategi komunikasi pemasaran program pendidikan dan pelatihan dalam menghadapi struktur pasar yang berubah dilakukan pada Bidang Pendidikan dan Pelatihan RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, yang rutin menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di lingkungan sendiri. Status RSCM dari rumah sakit vertikal Departemen Kesehatan menjadi Perusahaan Jawatan mendorong perubahan orientasi Bidang Diklat dari cost center unit menjadi revenue center Witt. Upaya menyelenggarakan diktat swadana memerlukan strategi pemasaran yang tepat agar dapat mencapai target sasaran. Masalah yang timbul adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang harus dilaksanakan dalam menghadapi struktur pasar yang berubah, apalagi dengan munculnya pesaing di pasar sasaran yang sama. Kajian terutama diarahkan pada evaluasi proses perencanaan dan pelaksanaan komunikasi pemasaran program diktat swadana oleh Bidang Diktat RSCM, antara lain seperti diuraikan oleh Fill (1999 ; 510) apakah tujuannya memenuhi unsur-unsur mudah dipahami dan jelas (Specific), bisa diukur (Measurable), dapat dicapai (Achievable), wajar (Realistic), dan target sasaran serta waktu pencapaiannya (Targeted and Timed). Selain itu diteliti juga media komunikasi yang digunakan dan bagaimana isi pesan yang disebarluaskan.
Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi kelayakan bauran promosi yang digunakan oleh Bidang Diktat dalam memasarkan program-programnya ke rumah sakit-rumah sakit maupun klinik spesialis di seluruh Indonesia. Dan mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran jasa pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dalam menghadapi struktur pasar yang berubah.
Pengumpulan data melalui studi dokumen dalam bentuk laporan, peraturan, hasil studi maupun buku pedoman yang berhubungan dengan kegiatan diklat. Selain itu diupayakan wawancara mendalam tidak berstruktur kepada narasumber yang terkait dengan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan.
Dari hasil pengumpulan data yang kemudian dianalisa dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang telah dijalankan baru sebatas memanfaatkan salah satu elemen bauran promosi, yaitu direct marketing. Dalam menghadapi persaingan di pasar terbuka perlu upaya peningkatan promosi agar mampu menjangkau sasaran yang lebih luas. Keberhasilan mempengaruhi para calon konsumen atau pelanggan untuk mengikuti kegiatan diktat melalui telepemasaran amat ditentukan oleh keterampilan berkomunikasi petugas pemasaran yang ditunjuk, sebab promosi yang dilakukan menuntut kemampuan berkomunikasi dua arah.
Implikasi evaluasi komunikasi pemasaran program diktat adalah untuk mengetahui kelayakan strategi yang telah dilaksanakan dalam menghadapi struktur pasar yang berubah. Perubahan struktur pasar ke arah kompetisi terbuka dibuktikan dengan keberadaan rumah sakit swasta disekitar RSCM yang memiliki pusat pendidikan formal telah mulai memasuki pasar sasaran yang sama dengan pasar Bidang Diktat RSCM. Sebagai pesaing baru perlu diantisipasi dengan upaya menonjolkan kelebihan-kelebihan yang sudah melekat sebagai rumah sakit pendidikan maupun pusat rujukan nasional. Selain pesaing baru terdapat pesaing utama yang harus dicerrnati karena sesama rumah sakit pernerintah yang juga mempunyai predikat rumah sakit pendidikan dengan kelebihan sebagai pusat pelayanan kesehatan khusus, seperti RS. Kanker Dharmais, dan yang lainnya. Pemikiran ke arah spesialistik diktat sesuai dengan predikat yang dimiliki oleh masing-masing rumah sakit pendidikan sebagai pusat pelayanan kesehatan dibidangnya sebaiknya bisa direalisasikan.
Unit hubungan Masyarakat di RSCM apabila bisa diberdayakan menjadi mitra kerja Bidang Diktat merupakan salah satu unsur bauran promosi yang juga potensial. Berbagai fasilitas penunjang perlu mendapat perhatian serius dari Kepala Bidang Diktat RSCM maupun Direktur RSCM, mulai dari pintu kedatangan peserta, tempat parkir kendaraan, rambu-rambu yang seyogyanya menjadi petunjuk bagi peserta untuk mencapai lokasi kegiatan diktat, keamanan dan kenyamanan berada di lingkungan RSCM. Dapat merupakan nilai tambah jika Bidang Diktat RSCM memiliki fasilitas penginapan yang akan sangat membantu peserta terutama yang berasal dari luar DKI Jakarta, dan sekaligus bisa dimanfaatkan oleh Direksi RSCM sebagai pemondokan bagi keluarga pasien rujukan dari daerah yang tidak mempunyai keluarga di Jakarta."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T12099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid S. Susanto
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1989
302.2 AST k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>