Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 188779 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Leentje Salamah
"ABSTRAK
Berbagai upaya penanggulangan terhadap pengetahuan AIDS di Indonesia telah dilakukan pemerintah Indonesia, antara lain di kalangan remaja. Depkes bersama-sama Depdikbud RI telah membuat suatu modul "Penyuluhan AIDS Bagi Siswa-Siswa Sekolah Menengah".
Selama empat minggu 300 siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Yayasan. BPK PENABUR diberikan penyuluhan dengan modul tersebut dengan menggunakan dua metode: Pengembangan Keterampilan (100 siswa), Ceramah (100 siswa), dan Kontrol (100 siswa). Sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan pretes dan posies kepada ketiga kelompok tersebut.
Hasilnya untuk kelompok dengan metode Pengembangan Keterampilan peningkatan pengetahuan 22.0%, kelompok dengan metode Ceramah 9.0%, kelompok kontrol 3.0%. Uji McNemar menunjukkan kenaikan bermakna untuk kelompok dengan metode Pengembangan Keterampilan (X2=7.48; p<0.05; 95% CI) dan metode Ceramah (X2=5.43; pO.05; 95 %CI).
Peningkatan sikap terhadap pencegahan dan penderita AIDS untuk kelompok dengan metode Pengembangan Keterampilan 18.0% (peningkatan bermakna X2=7.00; p<0.05; 95% CI); kelompok Kontrol 2.0% (peningkatan tidak bermakna: X2= 1.62; p>0.05; 95% CI). Hasil yang didapat menunjukkan bahwa ternyata eksperimen ini berhasil meningkatkan pengetahuan siswa mengenai AIDS dan sikap siswa terhadap pencegahan dan penderita HIV/AIDS. Disarankan agar semua siswa SLTA BPK PENABUR mendapatkan penyuluhan AIDS dengan menggunakan modul Penyuluhan AIDS tersebut dan penyampaiannya dengan metode Pengembangan Keterampilan.

ABSTRACT
To prevent AIDS in Indonesia, the Department of Health and the Department of Education of the Republic of Indonesia together made a module 'AIDS Education For the Students of The High Schools".
For four weeks 300 students were educated with the module by two methods: 100 students by the methods of Skill Development, 100 students by methods of Lecture, and the last 100 by Control only. Before and after the intervention we took pretest and posttests to the three groups.
The result was: There was an increase of the group which was treated by methods of Skill Development for knowledge of AIDS 22.0%, for the group which was treated by methods of Lecture 9.0% and for the group by Control only 3.0%.
McNemar test show the significance of the increase of knowledge of the group which treated by the methods of Skill Development 22.0% (X2=7.48; p<0.05; CI 95%); the group which was treated by the methods of Lecture 9.0% (X2=5.43; p<0.05; CI 95%); and for the Control group the increase was not significant 3.0% (X2=2.88; p>0.05; Cl 95%). The increase of attitude show the significance for the two groups: for the group which was treated by the methods of Skill Development 18.0% (X2=7.00; p<0.05; Cl 95%); and for the group which was treated by the methods of Lecture 17.0% (X2=6.67; p<0.05; CI 95%). For the Control group the increase was not significant (X2-1.62; p>0.05; CI 95%).
All the results show that this experiment were successful in increasing the knowledge of AIDS and the attitude of the students in prevention of AIDS and their attitude towards the people living with AIDS. Our suggestion is to give all the students of the high schools at Yayasan BPK PENABUR AIDS Education with the module and the before mentioned methods of Skill Development.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Hasan A. D.
"ABSTRAK
Bidan yang dihasilkan Program Pendidikan Bidan belum sesuai dengan tujuan institusional sebagai penyuluh, meskipun perbaikan kurikulum, fasilitas dan sarana lainnya telah dilakukan secara bertahap. Demikian pula dengan pertemuan lintas sektoral, pelatihan guru bidan dan penambahan sarana lainnya untuk menunjang proses pembelajaran telah pula dilakukan, Yang menarik adalah bahwa pada hasil penelitian terdahulu ditemukan kurangnya kemampuan untuk melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi pada ibu, keluarga, dan masyarakat yang disebabkan oleh faktor yang berasal dari masyarakat dan persiapan bidan itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan dan keterampilan serta faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan siswa bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan di Jawa Barat tahun 1998.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian "cross sectional" dengan jumlah sampel 125 orang, Pengolahan data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 6,0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa institusi pendidikan berpengaruh terhadap pengetahuan dan keterampilan siswa bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan, setelah dikontrol oleh variabel penyuluhan ditempat kerja, penyuluhan saat PPB, lama kerja, dan nilai semester 1 mata ajaran 108.
Kesimpulan hasil penelitian, (I) rata-rata nilai pengetahuan penyuluhan adalah baik, namun rata-rata nilai keterampilan adalah kurang, (2) ada hubungan yang bermakna antara penyuluhan di tempat kerja dengan pengetahuan dan keterampilan penyuluhan, (3) serta institusi pendidikan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan dan keterampilan siswa bidan dalam memberikan penyuluhan kesehatan.
Saran untuk meningkatkan pencapaian kemampuan penyuluhan kesehatan diperlukan perbaikan dalam proses pembelajaran yang mengarah kepada : "learning by doing" yang dimulai dengan simulasi dalam kelas sampai dengan praktek kerja di klinik Kegiatan penyuluhan dilakukan berulang-ulang dengan bimbingan guru; Kemajuan belajar dalam proses selalu dikaji secara kontinyu. Umpan balik harus diberikan sedini mungkin; Dan Ratio guru-murid tidak terlalu tinggi (1 : d).

ABSTRACT
The Affects of Semester I Examination Marks for Subject Matter 108 and of The Educational Institution to The Midwifery Student' Knowledge and Skills in Providing Health Education in West Java in The Academic Year of 1997/1998Midwives graduated from the Midwifery Education Program have not met the institutional objectives as health educators, even when gradual improvement has been conducted on the curriculum, facilities and other equipments for supporting the learning process have also been carried out. The interesting finding of the last research is that the midwives are lacking of capability to carry out communication, information and community caused by factors significant from the social members as well as from the midwifery preparation. This study has been intended to collect data on the knowledge and skills as well as the factors correlated to the midwifery students' knowledge and skills in giving health education in West Java in 1998.
The method has been used in this study is a "cross sectional" design and the sampels are 125 people. Data analyses have been conducted by means of univariat, bivariat, and multivariat ones with the software of SPSS version 6.0.
The result of the research show that the educational institution affects the midwifery students' knowledge and skills in giving health education, after being controlled by variables of the education at their working location, their education during the PPB (Midwifery School), their working experiences, and the first semester grades of 108 subject.
Conclusions of the result of the research are : (1) The average grade of their education knowledge is good , but the average grade of their skills is low; (2) There is significant correlation between the knowledge and skills of education ; (3)The educational institution greatly affects the midwifery student's knowledge and skills in providing health education_ To enhance the ability of health education achievement, improvement of learning process is required in order to lead to the : " learning by doing" started from simulation in the classroom and followed by practical work in the clinic ; educational activities should be carried out repeated under the guidance of the teachers ; learning progress in the process should be continously reviewed; feedback should be supplied as early as possible: and the teacher - student ratio should not be too high ( The ideal ratio is 1 : 6 ).
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rokky Oliviano
"Kasus HIV dan AIDS di Indonesia khususnya untuk kalangan remaja cukup tinggi, dibuktikan pada data kasus HIV baru tahun 2011, 18% merupakan anak kelompok usia 15-24 tahun. Berdasarkan data KPAD Kota Bogor, jumlah penderita HIV dan AIDS hingga tahun 2013 tercatat sebanyak 2.015. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan dalam peningkatan pengetahuan dan sikap terhadap isu HIV dan AIDS pada siswa/i kelas XI di SMA Negeri 1 Ciomas. Penelitian ini menggunakan desain studi intervensi dengan One Group Only Pre-test Post-test. Hasilnya rata-rata peningkatan pengetahuan 175% pada post-test pertama dan 85% pada post-test kedua. Rata-rata peningkatan sikap 120% pada post-test pertama dan 162% pada post-test kedua. Diperlukan penyuluhan atau pendidikan kesehatan secara berkala dan berkesinambungan agar pengetahuan siswa/i meningkat dan stabil atau tidak mengalami penurunan tentang kesehatan, khususnya HIV dan AIDS

HIV and AIDS cases in Indonesia, especially for teenagers is quite high, evidenced in the data of new HIV cases in 2011, 18% are people of age group 15-24 years. Based on data KPAD Bogor, number of people living with HIV and AIDS by the year 2013 were 2,015. The purpose of this study was to determine the effect of health education in improving knowledge and attitudes towards HIV and AIDS issues on the 2nd year students in SMA I Ciomas. This study used a design intervention studies with only one group pre-test post-test. The result is an average 175% of increase in knowledge in the first post-test and 85% in the second post-test. Average increase 120% of attitude on the first post-test and 162% on the second post-test. Required counseling or health education regularly and continuously to increase and stabilize the knowledge of students in health, especially HIV and AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supartini
"Hubungan antara pengetahuan siswa tentang reproduksi sehat dan pengetahuan siswa tentang AIDS dengan perilaku siswa Ierhadap program penoegahan AIDS di SMU Negeri 12 Jakarta. Penelitian dengan sampel siswa SMU Negeri 12 Jakarta ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan siswa tentang reproduksi sehat dan pengetahuan siswa tentang AIDS dengan periiaku siswa terhadap program penoegahan AIDS, balk secara sendiri- sendiri maupun bersama-sama. Subyek berjumiah 300 siswa. 122 siswa laki- Iaki dan 118 siswa perempuan Data diperoleh melalui tiga buah instrumen dalam bentuk tes untuk mengungkap pengetahuan siswa tentang reproduksi sehat dan pengetahuan siswa tentang AIDS, serta instrumen tentang perilaku siswa terhadap program penoegahan AIDS. Ketiga instrumen tersebut memiliki koehsien reliabiiitas masing-masing secara berturut-turut sebesar 0,8608, 0,9430, dan 0,7609.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara (1) pengetahuan siswa tentang reproduksi sehat dengan perilaku siswa terhadap program pencegahan AIDS, dengan koetisien korelasi sebesar 0,242 dan sangat signifikan pada taraf Alpha 0,05 (2) pengetahuan siswa tentang AIDS dengan perilaku siswa terhadap program penoegahan AIDS, dengan koeisien korelasi sebesar 0,410 dan sangat signitikan pada taraf Alpha 0,05 (3) dan pengetahuan siswa tentang reproduksi sehat dan pengetahuan siswa tentang AIDS dengan perilaku siswa terhadap program pencegahan AIDS dengan koetisien korelasi sebesar 0,49."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Rizka Romadaniah
"Kerentanan perempuan untuk tertular HIV/AIDS umumnya disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan akses untuk mendapatkan informasi mengenai HIV/AIDS. Laporan Riskesdas tahun 2010, menunjukkan bahwa persentase tingkat pengetahuan komprehensif perempuan masih sangat rendah, yakni sebesar 9,8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang HIV/AIDS dan faktor-faktor yang berhubungan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, sebagian besar ibu berpengetahuan kurang, yaitu sebesar 58,1%. Pada penelitian ini, pengetahuan ibu tentang HIV/AIDS berhubungan dengan keterpaparan informasi melalui media cetak. Disarankan adanya upaya peningkatan promosi kesehatan, baik di dalam maupun di luar gedung Puskesmas, serta melalui media cetak, dan juga mendorong peran serta masyarakat dalam upaya peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS.

Women’s vulnerability to contracting HIV/AIDS is generally caused due to lack of knowledge and access to information about HIV/AIDS. Basic Health Research in 2010, reported that the percentage of comprehensive knowledge of women is still very low, with number 9,8%. This research is aimed to know the description of women’s knowledge of HIV/AIDS and related factors.This is quantitative research with cross sectional design.
The result showed that most women have poor knowledge, with number 58,1%. In this research shown that there is conjuction between women’s knowledge of HIV/AIDS and information exposure through printed media. Its recommended to increase the number of health promotion, inside and outside “Puskesmas”, and also through printed media, by increasing the number of poster and leaflet about HIV/AIDS, and also by encourage society role for increasing the knowledge about HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan M. Thaha
"Posyandu merupakan sarana pelayanan kesehatan yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, yang menciptakan komitmen masyarakat khususnya para kaum lbu dalam mengembangkan kesejahateraan keluarga terutama dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.
Oleh sebab itu, upaya yang dilakukan Posyandu memerlukan partisipasi masyarakat terutama partisipasi dari Ibu Balita untuk memanfaatkan semaksimal mungkin sarana yang telah tersedia. Namun pada kenyataannya, cakupan kegiatan Posyandu sebagai cermin partisipasi Ibu Balita belum mencapai target sasaran seperti yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penelitian ini bertujuan ingin mengetahui faktor-faktor yang diduga sebelumnya berhubungan dengan praktek penggunaan Posyandu oleh Ibu Balita di Kotamadya Ujung Pandang. Jenis penelitian adalah Survey analitik dengan menggunakan metode cross sectional. Cara pengambilan sampel menggunakan tehnik Multi Stage Cluster Random Sampling.
Dari 7 faktor yang diteliti sebagai variabel bebas hanya 5 faktor yang dinyatakan berbeda bermakna (p<0.05 ) secara statistik yaitu faktor pengetahuan, sikap, kemauan, pengaruh pandangan lain serta perilaku petugas dengan derajat keeratan hubungan (phi) yang sangat kuat. Sedangkan 2 variabel lainnya tidak menunjukkan adanya perbedaan bermakna terhadap praktek sebagai variabel terikat. Disamping itu, ditemukan adanya korelasi yang bermakna antara pengetahuan dengan sikap dan kemauan serta sikap dengan kemauan, yang menyebabkan terjadnya kolinearitas berganda.
Setelah dilakukan uji regressi berganda, faktor kemauan, faktor pengaruh pandangan lain serta perilaku petugas ternyata mampu menerargkan variasi perubahan pada praktek serta mampu untuk mempengaruhi kemungkinan peningkatan pada praktek.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada 5 variabel yang berhubungan bermakna dengan praktek penggunaan Posyandu oleh Ibu Balita yaitu pengetahuan, sikap, kemauan, pengaruh pandangan lain serta perilaku petugas. Untuk itu disarankan agar dalam kebijaksanaan program penyuluhan lebih difokuskan pada pada upaya menggugah kemauan Ibu-Ibu Balita dalam menggunakan Posyandu, kemudian jaringan penyuluhan diperluas pada kaum laki-laki sebagai penentu kebijaksanaan dalam keluarga. Dan berhubungan dengan kesiapan Posyandu maka disarankan pula agar usaha meningkatkan kualitas petugas menjadi sasaran dari program pembinaan Posyandu.
Akhirnya perlu dilakukan penelitian lanjut terhadap seberapa jauh faktor-faktor yang berada diluar individu mempengaruhi tingkat penggunaan Posyandu oleh Ibu Balita di Kotamadya Ujung Pandang."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anindita Dwi Nur
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perubahan pengetahuan, sikap, dan norma subyektif siswa SMA swasta terpilih di Jakarta setelah diberikan media leaflet dan video gizi seimbang. Media leaflet yang digunakan merupakan milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sedangkan media video yang digunakan merupakan hasil pengembangan dari media leaflet. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental dengan 2 kelompok perlakuan. Penelitian dilakukan pada 54 siswa kelas X di SMA swasta sederajat terpilih, masing-masing kelompok berjumlah 27 siswa. Pengambilan data penelitian dilakukan sebanyak 4 kali, yang terdiri dari pre-test, post-test 1, post-test 2, dan post-test 3. Uji Statistik yang digunakan adalah uji t-berpasangan untuk menganalisis perbedaan rata-rata antara sebelum dan sesudah diberikannya intervensi pada masing-masing kelompok dan uji t-independen untuk menganalisis perbedaan rata-rata antar kelompok. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan yang signifikan (P = 0,000) setelah diberikan media pada masing-masing kelompok, namun perubahan sikap dan norma subyektif tidak signifikan. Perbedaan perubahan antara kedua kelompok tidak signifikan, namun perubahan pada kelompok video cenderung lebih tinggi.

The purpose of this study is to see changes in the knowledge, attitudes, and subjective norms of selected private high school students in Jakarta after being given leaflet and educational video about balanced nutrition. The leaflet used is the property of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia, while the video used is the result of the development of leaflet media. The study used quasi-experimental design with 2 treatment groups. The study was conducted on 54 grade 10th students in selected private high schools, each group consist of 27 students. The data collection was carried out 4 times in each group, consisting of pre-test, post-test 1, post-test 2, and post-test 3. The statistical test used was the paired t-test to analyze the average difference between before and after given interventions in each group and independent t-test to analyze differences in mean between groups. The results showed a significant difference in knowledge (P = 0,000) after being given the media in each group, but changes in attitudes and subjective norms were not significant. The difference in changes between the two groups was not significant, but changes in the video group tended to be higher."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Herawati
"ABSTRAK
Program Dokter Kecil merupakan upaya pendekatan edukatif dalam rangka mewujudkan perilaku sehat diantaranya perilaku kebersihan perorangan, dimana anak didik dilibat-aktifkan sebagai pelaksananya. Kotamadya Yogyakarta telah melaksanakan program ini sejak tahun 1984, namun sampai saat ini belum pernah dilakukan evaluasi sejauh mana program tersebut telah dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Hal inilah yang menarik peneliti untuk melakukan penelitian tentang hubungan program Dokter Kecil dengan Pengetahuan, Sikap dan Praktek kebersihan perorangan siswa-siswa SDN di Kotamadya Yogyakarta.
Untuk keperluan tersebut diatas dilakukanlah penelitian dengan rancangan pra Eksperimen dan menganalisa hasil pengukuran dari kelompok expose setelah mendapat perlakuan dan hasil dari kelompok non expose yang tidak mendapat perlakuan ( Ex Post Facto Analysis). Penelitian ini dengan tujuan : a) Diperolehnya informasi ada tidaknya perbedaan bermakna pengetahuan, sikap dan praktek kebersihan perorangan antara siswa-siswa SDN yang telah melaksanakan program Dokter Kecil dengan siswa-siswa SDN yang belum melaksanakan program Dokter Kecil, b) Diperolehnya informasi ada tidaknya hubungan program Dokter Kecil di SDN dengan pengetahuan, sikap dan praktek kebersihan perorangan siswa-siswa SDN.
Hasil penelitian ini adalah bahwa :a) Pengetahuan dan praktek kebersihan perorangan pada siswa-siswa SDN yang telah melaksanakan program Dokter Kecil lebih baik secara bermakna dari pada siswa-siswa SDN yang belum melaksanakan program tersebut. Sedangkan sikap kebersihan perorangan pada siswa-siswa SDN yang telah melaksanakan program Dokter Kecil tidak lebih baik secara bermakna dari pada siswa-siswa SDN yang belum melaksanakan program tersebut, b) Ada hubungan yang bermakna antara program Dokter Kecil dengan pengetahuan dan praktek kebersihan perorangan siswa SDN, namun hubungan Program Dokter Kecil dengan sikap kebersihan perorangan siswa tidak bermakna.
Saran ditujukan kepada SDN yang telah melaksanakan program Dokter Kecil agar : a) Mengirimkan 6 - 12 anak didiknya pada penataran Dokter Kecil secara berkesinambungan setahun sekali. b) Melengkapi Dokter Kecilnya dengan buku catatan kegiatan baik milik perseorangan maupun kolektif, c) Memberi kesempatan kepada Dokter Kecil untuk melakukan penyuluhan pada siswa-siswa lainnya. d) Menyediakan fasilitas penunjang kebersihan perorangan secara kontinyu, e) Melibat-aktifkan Dokter Kecil dalam penyuluhan dan pemeriksaan kebersihan perorangan, f) Membuatkan jadwal kegiatan untuk Dokter Kecil, g) Membimbing Dokter Kecil agar mau dan mampu melakukan penyuluhan pada siswa-siswa lainnya .
Saran juga ditujukan kepada Team Pembina Program UKS dan Dokter Kecil ditingkat kecamatan agar : a) Mengadakan penataran UKS dan refreshing bagi guru-guru UKS mininal 1 tahun sekali, b) Membimbing guru-guru UKS /ORKES dalam melaksanakan kegiatan Dokter Kecil di sekolah, c) Mendorong Sekolah-sekolah Dasar yang belum melaksanakan program Dokter Kecil? agar segera memulainya dengan menatar anak didiknya menjadi Dokter Kecil. d) Menyelenggarakan anjangsana ke sekolah-sekolah Dasar yang telah melaksanakan program Dokter Kecil dengan balk. Kepada Team Pembina UKS tingkat II, tingkat I dan Pusat, agar a) Tetap mengupayakan dana stimulan untuk penataran Dokter Kecil di daerah, b) Mengembangkan program Dokter Kecil.
Bagi penelitian lain yang berminat pada program UKS dan Program Dokter Kecil agar meneliti lebih lanjut hubungan program Dokter Kecil dengan Sikap kebersihan perorangan siswa-siswa SDN."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selita Restuningtyas
"Pengetahuan tentang HIV / AIDS perlu diberikan kepada remaja untuk mengurangi terjadinya perilaku berisiko oleh remaja. Penelitian deskriptif analitik korelatif ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan HIV / AIDS dan perilaku berisiko dengan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 418 siswa dari 10 SMA Negeri di Kota Bogor dengan menggunakan teknik proporsional stratified random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner IAQ-E (International AIDS Questionnaire English Version) untuk mengukur tingkat pengetahuan dan kuesioner YRBS (Youth Risk Behavior Survey) tentang perilaku berisiko pada remaja. Hasil analisis bivariat dengan uji Spearman menunjukkan bahwa pengetahuan HIV / AIDS berhubungan bermakna dengan perilaku berisiko (p = 0,009 α = 0,05; r = 0,128). Pendidikan kesehatan perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di sekolah untuk mengembangkan pengetahuan remaja tentang informasi kesehatan khususnya HIV / AIDS sehingga dapat mengurangi perilaku berisiko HIV / AIDS sejak usia dini.

Knowledge about HIV / AIDS needs to be given to adolescents to reduce the occurrence of risky behavior by adolescents. This descriptive correlative analytic study aims to determine the relationship between HIV / AIDS knowledge and risky behavior using a cross-sectional approach involving 418 students from 10 public high schools in Bogor City using proportional stratified random sampling technique. The research instrument used the IAQ-E (International AIDS Questionnaire English Version) questionnaire to measure the level of knowledge and the YRBS (Youth Risk Behavior Survey) questionnaire about risk behavior in adolescents. The results of the bivariate analysis using the Spearman test showed that knowledge of HIV / AIDS was significantly associated with risky behavior (p = 0.009 α = 0.05; r = 0.128). Health education needs to be included in the education curriculum in schools to develop youth knowledge about health information, especially HIV / AIDS so that it can reduce HIV / AIDS risk behavior from an early age."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>