Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136652 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hari Subagio S.
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang manfaat penggunaan kacamata merah sebagai alat bantu dan memperpendek waktu adaptasi gelap (WADG) awak pesawat TNI-AU / ABRI di dalam simulator "Night Vision Trainer" (NVT) Lakespra S. Kacamata mata merah telah digunakan oleh awak pesawat untuk membantu proses adaptasi gelap, tetapi belum dilakukan penelitian tentang manfaat dari alat tersebut.
Disain penelitian bersifat pre dan post eksperimen laboratorium tanpa kontrol. Sampel dengan syarat stakes I-II Jukniskesau 1993 diambil secara acak sederhana dari populasi awak pesawat TNI-AU / ABRI yang datang ke Lakespra S untuk "medical examination" (medex) dan mendapatkan Indoktrinasi dan Latihan Aerofisiologi (ILA) secara rutin. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 171 awak pesawat, terdiri dari 86 penerbang dan 85 non penerbang.
Hasil penelitian menunjukkan
- Rata-rata WADG dengan memakai kacamata merah 27 men it 16 detik lebih cepat secara bermakna dibandingkan dengan rata-rata WADG tanpa memakai kacamata merah yaitu 30 menit 13 detik (p < 0,001).
- Terbukti bahwa umur dan merokok merupakan faktor perancu terhadap proses adaptasi gelap / WADG.
- Rata-rata WADG awak pesawat umur < 30 tahun lebih cepat secara bermakna dibandingkan dengan rata-rata WADG awak pesawat umur > 30 tahun.
- Rata-rata WADG awak pesawat tidak merokok lebih cepat secara bermakna dibandingkan rata-rata WADG awak pesawat yang perokok.
- Rata-rata WADG pada penerbang lebih pendek secara bermakna dibandingkan dengan rata-rata WADG non penerbang.
- Lama sebagai anggota ABRI / awak pesawat seiring dengan umur yang juga bermakna terhadap WADG tanpa kacamata merah dan WADG dengan kacamata merah. Semakin lama bekerja, semakin tua umurnya dan semakin lama WADG.
- Rata-rata WADG awak pesawat yang memakai kacamata hitam/"sunglasses" bila berada di bawah sinar yang many-Haulm / matahari lebih cepat secara bermakna dibandingkan dengan rata-rata WADG tidak memakai kacamata hitam.

ABSTRACT
A study had been carried out using the Night Vision Trainer (NVT) simulator on the efficacy of red lens goggles as a tool to shorten the dark adaptation time (DAT) among the aircrews of the Indonesian Air Force / Indonesian Armed Forces. The red lens goggles had been used for quite a long time among the aircrews but there was no evaluation study to indentify its usefulness.
The design of the study was pre and post laboratory experiment with no control. The sample of the study were aircrews with the pre requisities "Stakes I - II Jukniskesau 1993" who came to Lakespra S. for medical examination (Hedex) and got Indoctrination and Aerofisiological Training routinely. The number of the samples collected were 171 aircrews consisted of 86 pilots and 85 non pilots.
The result of the study were as follows
- the mean of the DAT using red lens gloggles was 27 minutes 16 seconds is significantly shorter compare to not using red lens goggles of 30 minutes 13 seconds (p < 0,001).
- age and smoking were proved to be the confounders to the DAT.
- the mean of the DAT among aircrews with age < 30 years old is significantly shorter compare to the mean of DAT among aircrews with age ? 30 years old.
- the mean of the DAT among smoking aircrews is significantly longer compare to not smoking.
- the mean of the DAT among pilots is significantly shorter than among non pilot.
- both the length of time as Indonesian military and as aircrew member-ships along with increasing the age are significantly longer to the mean of the DAT both with and without red lens goggles. The longer working, the older of aircrew the longer the DAT.
- the mean of the DAT among those who wear sunglasses when they were in open area is significantly shorter than those who were not wear sunglasses.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38362
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Husaeny
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah proses optimasi terhadap sejumlah penerbangan
dengan suatu periode waktu yang dilakukan secara berurutan (sequential) antar
satu penerbangan dengan penerbangan berikutnya sesuai dengan prinsip first come
first serves. Metode optimasi didasarkan pada prinsip pemilihan rute terpendek
antara titik awal dan akhir pergerakan pesawat di area taxiway, dengan
mempertimbangkan waktu tunggu yang mungkin dihasilkan akibat menghindari
terjadinya konflik dalam pergerakan di area taxiway. Rute terbaik dipilih
berdasarkan total waktu taxiing dan waktu tunggu yang paling minimum diantara
sekumpulan alternatif rute dengan waktu tunggu yang diakibatkan. Kumpulan rute
ditentukan berdasarkan prinsip shortest path dimana penerbangan setelahnya
akan menyesuaikan proses pergerakan terhadap penerbangan yang telah
dioptimasi sebelumnya. Optimasi dibatasi oleh jumlah waktu tunggu maksimal
dan batasan separasi minimum antar pesawat di area taxiway. Proses optimasi
pergerakan pesawat terbang pada area taxiway ditampilkan dalam bentuk
algoritma. Algoritma diujikan pada contoh kasus penerbangan di Bandar Udara
Ngurah Rai Bali. Hasil optimasi dari 10 (sepuluh) nomor penerbangan
menghasilkan nilai total pergerakan sejumlah 384 detik lebih baik daripada proses
pembebanan penerbangan berdasarkan adjustment dari pengontrol lalu lintas
udara (ATC) dengan menggunakan jadwal dan nomor penerbangan yang sama.
ABSTRACT
The purpose of this study is the optimization of the number of flights to a time
period that is done sequentially between one flight to the next flight in
accordance with the principle of first come
first serves. Optimization method based on the principle of choosing the shortest
route between the start and end of the movement of aircraft on
the taxiway area, taking into account the waiting time may result due to avoid any
conflict in the movement in the taxiways area. Best route selected based
on total time Taxiing and the minimum waiting time between a set of alternative
routes to the waiting time caused. Set of the shortest path is determined based
on the principle of cost thereafter which will adjust the movement of
the flight which was previously optimized. Optimization is limited by the amount
of the maximum waiting time and the minimum
limited separation between aircraft on
the taxiway area. Process optimization aircraft movements on taxiways area displa
yed in the form of algorithms. The algorithm was tested on a sample case
of flight at Bali's Ngurah Rai Airport. Optimization results of ten flight
number produces a total value of 384 movements a second better
than the imposition of cost based adjustment of ATC using the schedules and the
same
flight number."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35213
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Glorius Atma Tiopan
"This paper analyses challenges and opportunities EU faces through investing Airbus in developing countries, specifically through strategic alliance between Airbus and China. Why is China chosen as their destination to expand their businesses ? Is this a positive step towards a better mutual understanding ? How the external factors such as : IPR, sharing technologies, etc affect the two entities whether it's a positive or negative manner in terms of EU-China cooperation."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T32392
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Moegandi
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993
R 629.13 ACH p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rochmah
"ABSTRAK
Loran adalah singkatan dari Long Range Navigation, dan terbagi atas sistem asli yaitu Loran A dan sistem yang secara teknis telah disempurnakan yakni Loran C. Loran memancarkan sinyal radio berbentuk pulsa. Pada Loran c selain memanfaatkan pengukuran perbedaan waktu, juga memanfaatkan pengukuran perbedaan fasa gelombang radio pada saat pulsa-pulsa diterima. Loran C bekerja pada frekuensi 90 hingga 110 kHz.
Dua rantai Loran C yang dipasang pada lalu lintas bahari Saudi Arabia digunakan untuk keamanan dan effisiensi dari lalu lintas bahari (maritim). Sebelumnya Loran C juga telah berkembang di Amerika dan Alaska. Dengan adanya 2 (dua) rantai Loran C ini, yang terdiri atas 7 (tujuh) stasiun pemancar tenaga tinggi dan 3 (tiga) stasiun monitor area, akan membantu lalu lintas maritim dan peiayaran dl Saudi Arabia
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Tengku Ezni Balqiah
"PT. Pelita Air Service (PAS) yang berdiri pada tahun 1970, awalnya bergerak pada industri penerbangan carter yang melayani PERTAMINA, pada tahun 1991 mulai mengarah profit oriented dengan menjadi perusahaan angkutan udara borongan (air charter). Pada awal tahun 2000, perusahaan ini mulai melakukan proses perijinan untuk bergerak di penerbangan berjadwal. Sejak 25 Agustus 2000, PAS menawarkan rute penerbangan Jakarta-Yogya-Jakarta dengan menghadirkan konsep nuansa Yogya untuk membungkus program pemasaran dan pelayanan. Penerbangan Jakarta-Yogya dinamakan Malioboro Weekend Flight, yang diyakini manajemen PAS sebagai diferensiasi layanan dengan memberikan sentuhan keunikan yang dapat mengetuk pasar.
Apa yang dilakukan PAS ini merupakan penerapan dan Pemasaran Eskperensial (Experiential Marketing), yaitu dengan memberikan pengalaman (experience) kepada penumpang sebagai upaya untuk menarik penumpang menggunakan jasa PAS untuk jalur penerbangan Jakarta-Yogya bahkan memotivasi penumpang untuk melakukan penggunaan ulang (repeat buying). Akan tetapi dengan durasi penerbangan yang hanya 40 menit pada jalur Jakarta-Yogya dan keterbatasan armada pesawat yang dimiliki untuk melayani Elite penerbangan berjadwal ini, membuat PAS kesulitan untuk menghadirkan nuansa Yogya melalui suasana ruangan (spatial environment), yaitu dekorasi di dalam pesawat yang bernuansa Yogya dengan menghadirkan gambar keraton serta musik campursari di dalam pesawat. Mulai bulan Februari 2001, PAS menghentikan iklan Malioboro Weekend Flight, karena konsep ini dirasakan sudah tidak dapat didukung lagi oleh aspek teknis pelaksanaannya dilapangan. Untuk selanjutnya PAS tetap menawarkan petualangan udara (air venture) dengan lebih menekankan kepada pelayanan yang diberikan awak kabin kepada penumpang selama penerbangan berlangsung. Selain itu untuk memberi sensasi kejutan dan lebih memotivasi penumpang melakukan penggunaan ulang, PAS melakukan undian bagi penumpang Jakarta - Yogya atau sebaliknya yang disebut dengan Unique Game Venture, yaitu undian dengan hadiah potongan harga bahkan tiket gratis untuk penerbangan selanjutnya dengan PAS pada penerbangan selanjutnya.
Permasalahan yang diuji dalam penelitian ini adalah mengukur afeksi penumpang yang ditimbulkan oleh konsep petualangan di udara (air venture) yang tawarkan PAS pada penumpang jalur Jakarta-Yogya-Jakarta pada saat mempergunakan jasa (in flight) dan bagaimana pengaruh afeksi tersebut terhadap kepuasan yang dirasakan penumpang, penggunaan ulang, serta perilaku keluhan. Secara lebih terperinci tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Mengungkapkan afeksi yang yang muncul pada saat mempergunakan jasa penerbangan Jakarta-Yogya.
2. Mengungkapkan kepuasan pada saat mempergunakan jasa penerbangan Jakarta-Yogya.
3. Mengetahui pengaruh kepuasan terhadap penggunaan ulang dan perilaku keluhan.
Afeksi yang diukur adalah arousal, afeksi positif, dan afeksi negatif yang diukur dengan menggunakan 13 indikator (variabel teramati), kepuasan diukur dengan menggunakan 3 indikator, penggunaan ulang diukur dengan 2 indikator, dan perilaku keluhan diukur dengan 2 indikator. Selain afeksi, Oliver (1994) menyatakan bahwa kinerja, kualitas, dan diskonfirmasi juga mempengaruhi kepuasan. Maka demikian perlu dilakukan pengukuran terhadap kinerja, kualitas, dan diskonfirmasi. Kinerja diukur dengan 8 variabel teramati, kualitas diukur dengan 3 indikator, dan diskonfirmasi diukur dengan 3 indikator. Terdapat 34 indikator variabel dalam penelitian ini yang dituangkan dalam bentuk kuesioner yang dibagikan kepada respoenden, yaitu penumpang pesawat Pelita rute Jakarta-Yogya-Jakarta.
Pengolahan data dilakukan dengan metoda SEM mengingat Structural Equation Modeling (SEM) menguji suatu rangkaian hubungan saling ketergantungan secara bersamaan (seketika). lni sangat bermanfaat bila satu variabel terikat akan menjadi variabel bebas pada hubungan saling ketergantungan berikutnya. Suatu set hubungan ini, setiap variabel bebas dan terikat, merupakan dasar Structural Equation Modeling.
Hasil pengolahan data memperlihatkan terdapatnya hubungan yang signifikan sebagai berikut :
1. Afeksi negatif dengan arousal dan kinerja
2. Afeksi positif dengan arousal dan kinerj a
3. Kualitas dengan kinerja
4. Kepuasan dengan afeksi negatif, kualitas, dan diskonfirmasi
5. Penggunaan ulang dengan kepuasan
6. Perilaku keluhan dengan kepuasan
Hasil pengolahan juga memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan yaitu :
1. Kepuasan dengan afeksi positif dan kinerja
2. Perilaku keluhan dengan afeksi negatif
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sebagian dari model Oliver (1994) dan apa yang disampaikan Day (1984) tidak terbukti. Oliver (1994) menyatakan bahwa kepuasan merupakan fungsi dari afeksi positif, afeksi negatif, kualitas, kinerja, dan diskonfirmasi, sedangkan Day (1984) menjelaskan bahwa sumber utama perilaku keluhan sebenarnya bukan pada ketidakpuasan tetapi kepada emosi negatif yang rnuncul sebagai akibat ketidaksesuaian dengan hasil yang diperoleh dari mengkonsurnsi produk / jasa."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T1047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Elvis Pratiwi
"ABSTRAK
Pustekbang didirikan pada tahun 2011, dan pada waktu itu latar belakang
pendidikan pegawai di Pustekbang tentang penerbangan sangat sedikit. Setiap
tahun, Pustekbang selalu mengirimkan SDM di lingkungannya untuk mengikuti
program pendidikan formal maupun diklat-diklat teknis dalam rangka
meningkatkan kompetensi SDM dalam bidang penerbangan. Akan tetapi setiap
selesai melakukan program diklat tersebut tidak pernah dilaksanakan evaluasi
pelatihan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis gambaran perilaku pegawai
Pustekbang setelah mengikuti diklat teknis berdasarkan level perilaku (behavior)
serta menganalisis gambaran hasil diklat teknis pegawai Pustekbang berdasarkan
level hasil (result). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Post-positivis
dengan teknik kualitatif. Hasil penelitian ini adanya peningkatan pada
pengetahuan, keterlampilan dan sikap pegawai juga tercapainya target dan
program yang menjadi tujuan organisasi.

ABSTRACT
Aeronautic Technology Center was established in 2011, and that time the
education background of employees in Pustekbang about aeronautics only a few.
Every year, Pustekbang always sending their human resources to attend formal
education programs and technical training to improve the competencies. But no
evaluation has ever been performed. The purpose of this research is to analyzing
description of employee behavior after following the technical training based on
behavior level and as well as analyzing description of technical training result of
Pustekbang employee based on result level. This research uses post-positivist with
qualitative technic. The results of this research is an increase in the knowledge,
skills and attitudes of employees also achieve targets and programs that become
the goal of the organization."
2017
T48922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khrisna Mahendra Arifin
"Dengan semakin ketatnya persaingan di dunia transportasi termasuk di dunia penerbangan saat ini, menuntut PT. Air Asia untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Kualitas adalah segala sesualu yang, mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers). Dengan kondisi yang menuntut adanya peningkatan kualitas pelayanan tersebut maka diadakan penelitian terhadap faktor - faktor apa saja yang dapat membuat PT. Air Asia berkembang dan mampu menghadapi persaingan. Penelitian yang, dilakukan ini scbagai upaya peningkalan kualilas pelayanan jasa penerbangan PT. Air Asia, dcngan menggunakan metode gabungan Servqual, Kano Model dan Quality Function Development (QFD). Penelitian dilakukan dengan cara metode observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner kepada pelanggan. Hasil penelitan kemudian dianalisa sehingga di dapat langkah - langkah apa saja yang perlu diambil PT. Air Asia untuk dapal terus meningkatkan kualitas pelayanannya agar dapat terus bersaing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50331
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>