Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104603 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Didi Sunarwinadi
"ABSTRAK
Minyak bumi dalam PELITA VI ini masih merupakan sumber energi nasional terbesar yang tingkat konsumsinya kian hari kian meningkat. Dengan keterbatasan tingkat produksi dan cadangan, diperkirakan pada awal abad ke-21 (sekitar 15 tahun lagi), Indonesia akan menjadi net oil importer. Gas bumi sebagai salah satu alternatif energi selain minyak, saat ini telah turut pula menyumbang bagi pendapatan negara. Bahkan dengan status cadangan yang cukup besar, dapat menjadi suatu potensi sumber energi dan pendapatan yang cukup besar bagi negara.
Menghadapi era perdagangan bebas mendatang, persaingan industri gas bumi khususnya dalam bentuk LNG akan semakin ketat. Diperkirakan, tingkat penawaran akan melebihi tingkat permintaan sehingga perlu adanya suatu cara untuk mengendalikan harga LNG tersebut. Dalam tesis ini dilakukan suatu penelitian melalui analisa data, prediksi dan simulasi untuk merumuskan model pengendalian harga LNG ini. sebagai studi kasus diambil proyek Natuna yang merupakan cadangan gas bumi terbesar di Indonesia saat ini. Hasil optimum dari model pengendalian harga LNG ini adalah suatu Formula Pengendalian Harga LNG yaitu PA = k1.U.M + k2.B - D yang mampu memberikan solusi yang cepat dan akurat untuk penentuan harga LNG di masa datang.

ABSTRACT
Crude oil will still be the nation energy resources in the sixth five-year-plan. The increasing of oil consumption causes this unrenewable resources' prediction that Indonesia would become a net oil importer for the next fifteen years. As an alternative energy, natural gas become another source of income for Indonesia especially with an ample reserves.
Natural gas industry's competition particularly in LNG will become keener than ever in the free market era. The growth of supply which is estimated to exceed the demand level, will cause the price of LNG to become a major concern in the future. In this paper, data, prediction and simulation were used to set a model of Indonesia LNG price controller, Natuna project with the biggest natural reserves was chosen as the case study of this paper. The optimum result of this research is a formula of PA = k1.U.M + k2.B - D which is found to be an accurate and quick solution for the best future price of LNG.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benjamin Mangkoedilaga
Bandung: Angkasa, 1988
342.066 4 BEN l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
[, ]: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1979
S16418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Krisis harga beras yang terjadi pada tahunn2008 merupakan fenomena yang tidak pernah diduga akan berkembang begitu cepat. Harga beras mengalami kenaikan sekitar 3 kali lipat hanya dalam waktu beberapa bulan..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Aringga Adisatria
"Pemerintah Indonesia mencanangkan program pembangunan ketenagalistrikan sebesar 35.000 MW untuk memenuhi pertumbuhan penggunaan listrik yang terus meningkat dengan rata-rata 8,1% pada tahun 2010-2014. Untuk menunjang program tersebut maka kebutuhan gas bumi diperkirakan akan mencapai 1063 MMSCFD di tahun 2030. Saat ini yang menjadi hambatan adalah penentuan harga gas pipa untuk sektor kelistrikan di Indonesia, karena harga gas pipa masih beragam dan belum terdapat formulasi harga gas pipa untuk sektor kelistrikan yang dapat diterapkan untuk seluruh lapangan gas di Indonesia.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan formulasi harga gas pipa untuk sektor kelistrikan di Indonesia. Terdapat dua sektor yang akan dianalisa, yaitu sektor Hulu (Upstream) dan sektor Antara (Midstream). Optimisasi dilakukan dengan menggunakan metode linear optimization dengan menggunakan pendekatan harga Indonesian Crude Price ('ICP') untuk harga gas hulu, lalu ditambahkan dengan komponen Toll Fee didekati menggunakan komponen panjang pipa dan diameter pipa, sehingga selanjutnya didapatkan formula harga gas pipa untuk sektor kelistrikan di Indonesia.
Rata-rata harga gas untuk sektor kelistrikan berdasarkan formula hasil pengembangan memiliki rentang antara 2.63 - 6.33 US$/MMBTU tergantung pada besaran ICP, dan masih dibawah harga maksimum yang dapat diterima oleh Perusahaan Listrik Negara ('PLN'), yaitu sebesar 6.4745 US$/MMBTU. Formula hasil pengembangan mampu memberikan harga gas yang berkisar pada harga gas yang berlaku saat ini, sensitif terhadap fluktuasi ICP dan relevan terhadap trend kenaikan harga gas untuk sektor kelistrikan selama ini.

The Indonesian government has launched 35,000 MW electricity development program to fulfil the growth in electricity usage which continues to increase by an average of 8.1% in 2010-2014. To support the program, the natural gas demand is estimated to reach 1063 MMSCFD in 2030. Currently, the obstacle is the determination of pipeline gas prices for the electricity sector in Indonesia, because the pipeline gas price for the power sector in Indonesia are still diverse and there isn't any pipeline gas price formula that can be applied to entire gas field in Indonesia for the electricity sector.
The purpose of this study is to obtain a pipeline gas prices formulation for the electricity sector in Indonesia. There are two sectors to be analyzed, Upstream sector and Midstream sector. Optimization is done by using the linear optimization method using the Indonesian Crude Price ('ICP') price approach for upstream gas prices, then added with Toll Fee components by being approached with the pipe length and pipe diameter component, to get the pipeline gas price formula for electricity sector in Indonesia.
The average gas price for the electricity sector based on formula results has a range between 2.63 - 6.33 US $ / MMBTU depending on the ICP amount, and is still below the maximum price that can be received by the Perusahaan Listrik Negara ('PLN'), which is equal to 6.4745 US $ / MMBTU. The development formula is able to provide gas prices that range from current gas prices, sensitive to ICP fluctuations and relevant to the trend of rising gas prices for the electricity sector so far.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53515
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadi Adli Sandika
"ABSTRAK
Pertumbuhan sektor komersial Indonesia termasuk di Jawa Timur meningkat setiap tahunnya. Hal ini berdampak pada peningkatan permintaan LPG komersial di Jawa Timur. Akan tetapi, produksi LPG di Indonesia tidak mampu memenuhi permintaan LPG. Di lain hal, cadangan gas bumi di Indonesia cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan untuk alternatif bahan bakar LPG tersebut. Terdapat dua metode penyaluran gas bumi untuk komersial yang dapat dimanfaatkan selain menggunakan pipa, yaitu CNG dan LNG. Tujuan penelitian ini adalah menentukan peran CNG dan LNG retail dalam mengatasi masalah keterbatasan pasokan LPG dan memperoleh analisis keekonomian CNG dan LNG retail yang digunakan sebagai alternatif LPG komersial. Adapun metode yang digunakan adalah dengan menggunakan perhitungan harga CNG dan LNG kemudian dilanjutkan dengan metode cash flow dengan menggunakan indikator IRR, NPV, dan Payback Period. Hasil dari penelitian ini adalah CNG dan LNG retail memiliki peran sebagai alternatif LPG. Dengan harga rata-rata CNG lebih murah sekitar 12,78% dan LNG 17,93% dari LPG. CNG dan LNG retail juga memberikan keuntungan bagi pelanggan di penelitian ini dalam masa Payback Period sebesar Rp 164.875.503 sampai Rp 28.437.023.977 dengan CNG, bila menggunakan LNG, maka keuntungan yang diperoleh berkisar pada Rp 767.859.020 sampai Rp 23.413.574.701. Adapun IRR keseluruhan CNG retail yang didapatkan adalah sebesar 23% dan LNG retail sebesar 31%. Nilai NPV keduanya bernilai positif dan Payback Period CNG adalah 4 tahun sedangkan Payback Period LNG adalah 3 tahun. Bila dibandingkan dengan listrik, rata-rata persentase selisih antara harga listrik dan CNG retail adalah sebesar 23,63 % sedangkan untuk LNG retail adalah sebesar 28,14%.

ABSTRACT
The growth of Indonesia's commercial sector, including in East Java, is increasing every year. This has an impact on increasing the demand for commercial LPG in East Java. However, LPG production in Indonesia is unable to meet LPG demand. On the other hand, natural gas reserves in Indonesia are high enough so that they can be used for alternative LPG fuels. There are two methods of distributing natural gas for commercial use that can be used in addition to using pipes, namely CNG and LNG. The purpose of this study is to determine the role of CNG and LNG in overcoming the problem of LPG supply limitations and obtain an economic analysis of retail CNG and LNG used as alternatives to commercial LPG. The method used is to use CNG and LNG price calculations and then proceed with the cash flow method using the IRR, NPV, and Payback Period indicators. The results of this study are CNG and LNG have a role as alternative LPG. With an average CNG price of around 12,78% and LNG 17,93% lower than LPG, CNG and LNG also provided benefits for customers in this study for a Payback period of Rp 164.875.503 to Rp 28.437.023.977 with CNG, if using LNG, the benefits range from Rp. 767.859.020 to Rp. 23.413.574.701. The overall IRR of CNG obtained was 23% and LNG was 31%. Both NPV values are positive and Payback Period CNG is 4 years and Payback Period LNG is 3 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Metty Murni Wati Ibrahim
"ABSTRAK
Tujuan dari thesis ini adalah untuk memperlihatkan peluang investasi pada industri
perkebunan kelapa sawit. Pembahasan yang dilakukan dalam studi ini meliputi prospek
perkembangan, berkaitan dengan prospek investasi termasuk proyeksi luas areal dan produksi
perkebunan. Metode yang digunakan oleh penulis dalam melaksanakan studi ini adalah
wawancara dan pengumpulan data melalui berbagni sumber, melakukan penelitian terhadap
literatur termasuk studi kepustakaan.
Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar setelah Malaysia. Malaysia
menguasai 50,12% pasar dunia sedangkan Indonesia 29,51%, selebihnya Nigeria 4,10%
(ketiga), Columbia 2,36% (keempat), sisanya negara-negara lain sebesar 13,91%. Indonesia
diperkirakan bisa menyusul Malaysia, karena pertumbuhan rata-ratanya hanya 5,8% per tahun
pada periode 1991-1996, Indonesia 12,5% per tahun pada periode yang sama.
Kecilnya pertumbuhan minyak sawit Malaysia akhir-akhir ini disebabkan hampir tidak
adanya lagi perluasan areal karena lahan yang sudah sangat terbatas. Dengan melihat prospek
luas areal perkebunan kelapa sawit yang masih besar di Indonesia, maka peluang untuk
melakukan investasi di bidang ini masih terbuka.
Mengingat konsumsi minyak sawit dunia perkapita sebesar 2,67% dan merupakan
konsumsi terbesar no. 2 setelah konsumsi kedelai (3,41). Maka berarti perdagangan minyak
sawit menduduki urutan kedua didalam perdagangan minyak nabati internasional. Tentunya
kesempatan Indonesia untuk bersaing di dunia Internasional masih besar, maka Penulis
mencoba membuat perkiraan kemampuan ekspor Indonesia.
Ditinjau dari aspek teknis prospek investasi dibidang pengembangan kelapa sawit di
Indonesia cukup baik, berhubung masih tersedia lahan yang sangat luas yang cocok bagi
perluasan budidaya kelapa sawit, terutama sekali di Luar Pulau Jawa antara lain Pulau
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya. Aspek teknologi produksi maupun
pengolahannya juga tidak menjadi masalah.
Setelah dilakukan perhitungan terhadap peluang investasi dengan mengambil contoh
Pola Koperasi Investor, dengan berbagal asumsi yaitu
Luas Areal 10.000 ha
Harga Jual Minyak Sawit (CPO) Rp 3.500 per ton
Harga Jual Minyak Intl Sawit (PKO) Rp 1.400 per ton
Bunga Pinjaman Untuk Investor (24%) dan Koperasi (14%)
Kepemilikan saham Investor (3 5%) dan Koperasi (65%)
Maka diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Laba tahun berjalan dicapai pada tahun ke 7
- Untuk Investor sebesar Rp 14.799.364.120 00,3%)
- Untuk Koperasi sebesar Rp 22.687.143.600 (15,7%) .
2. Proyeksi arus kas (Cash Flow) yang tenis meningkat dengan tingkat likuiditas
serta solvabilitas yang cukup baik sehingga mempunyai kemampuafl untuk
mengembal ¡kan hutangnya.
3. NPV yang positif baik dan sisi Investor dan Koperasi, maupun dilihat secara
keseluruhan.
4. Masa pengembalian investasi (payback period) selama 10,4 tahun dihitung sejak
investasi.
5. ERR secara keseluruhan (gabungan) sebesar = 26,9%
IRR untuk Investor = 27,6%
ERR untuk Koperasi = 25,7%
Dari berbagai asumsi dan analisis di atas, maka dapat Penulis simpulkan bahwa
investasi proyek perkebunan kelapa sawit secara financial mempunyai prospek
yang sangat baik.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gribig Darodjat
"Tesis ini membahas tentang Alternatif Pengukuran PAD Pada Formula DAU 2010. Metode analisis yang digunakan adalah teknik kuantitatif regresi data cross section dan Indeks Williamson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil regresi data cross section menunjukkan hasil metode PAD estimasi lebih tinggi dari pada metode PAD aktual. Dengan menggunakan PAD estimasi disparitas kapasitas fiskal lebih baik.

This thesis is discuss about alternative measure of local revenue formula for formula of DAU 2010. The tools of analysis are Regression model using cross section regression and Williamson Index. Estimation using with cross section regression method, we found that the result of estimated PAD (local revenue) was higher than actual PAD. Based on Williamson Index, we found that using estimated PAD can decrease disparity of fiscal capacity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29322
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Farid Aziz, supervisor
Jakarta: UI-Press, 2005
PGB 0218
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Firman Ajie Bayutomo
"Pengembangan formula harga gas telah dilakukan dengan mempertimbangkan daya beli industri pupuk dan keuntungan yang diperoleh produsen gas. Formula diperoleh dengan metode regresi linier berganda terhadap variabel-variabel Indonesian Crude Oil Price (ICP), efisiensi pabrik, serta harga urea dan amoniak internasional dengan deviasi tertinggi 5,2% dan rata-rata 2,86%. Rata-rata harga gas ke industri pupuk berdasarkan formula hasil pengembangan sebesar 6,054 US$/MMBTU dengan rentang antara 5 - 7 US$/MMBTU. Formula hasil pengembangan mampu memberikan harga gas yang berkisar pada harga gas yang berlaku saat ini, sensitif terhadap fluktuasi ICP dan relevan terhadap trend kenaikan harga gas ke industri pupuk selama ini.

The gas pricing formula development is considering the fertilizer industries buying ability and the gas producer benefit. The formula obtained by multiple linear regression method with the Indonesian Crude Oil Price (ICP), plant efficiency and urea and ammonia international price as variables, with the 5.2% highest deviation and 2.86% average deviation . The formula based gas average price to fertilizer industries is 6.054 US$/MMBTU with the range between 5 - 7 US$/MMBTU. The formula is able to produce gas price range near to the actual current price, sensitive to ICP fluctuations and relevant to the gas price to fertilizer industries increasing trend.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T39209
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>