Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175302 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faizal Safa
"Peningkatan produktivitas merupakan salah satu pokok bahasan yang popular akhir-akhir ini, apalagi mengingat bahwa kita hanya memiliki tenggang waktu sekitar tujuh tahun untuk mempersiapkan diri menghadapi era perdagangan bebas, dimana produk dan jasa serta investasi dari setiap negara akan bebas berlalu lintas di mana saja tanpa adanya proteksi dan subsidi atau bentuk hambatan tarif dan non tarif lainnya.
PT X sebagai salah satu perusahaan kontraktor nasional tidak dapat lepas dari kondisi persaingan yang pasti akan semakin ketat, dengan diperbolehkannya kontraktor asing beroperasi dengan bebas sebagai akibat dari dicapainya kesepakatan AFTA, APEC dan WTO. Oleh karena itu, PT X terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan bersaingnya, melalui usaha-usaha peningkatan produktivitas.
Pengukuran produktivitas sebagai salah satu elemen dalam daur produktivitas karenanya menjadi penting, sebab tanpa pengukuran akan sulit untuk mengetahui keberhasilan usaha-usaha peningkatan produktivitas yang dilaksanakan. Pengukuran produktivitas PT. X dalam studi ini dilakukan dengan menggunakan model penilaian komprehensif dengan menggunakan model kinerja penilaian perusahaan dengan mempertimbangkan misi, tujuan dan sasaran Renstra (Rencana Strategi), RECAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) dan sasaran kuantitatif ISO 9001 Series yang menjadi target kinerja menyeluruh perusahaan ini. Model pengukuran produktivitas ini dipilih karena kesesuaiannya dengan data yang tersedia, dan karena beberapa kelebihan yang dimilikinya, antara lain : lengkap serta mudah untuk dianalisis dan dimengerti hasilnya.
Melalui pengukuran produktivitas ini diharapkan dapat diperoleh gambaran tentang kondisi produktivitas PT X, serta faktor-faktor apa yang paling berpengaruh terhadap produktivitasnya, untuk kemudian melakukan setup kriteria produktivitas substitusi sebagai ukuran kinerja proses, sehingga dapat diambil langkah-langkah perbaikan yang tepat.
Dari pengukuran terlihat bahwa produktivitas keseluruhan bidang usaha realti PT X masih relatif rendah, walaupun memiliki kecenderungan meningkat selama pengukuran. Ternyata faktor utama yang paling berpengaruh terhadap produktivitas total adalah persediaan, piutang usaha, biaya pengelolaan properti serta biaya usaha. Dalam studi ini dapat dilihat bahwa masalah produktivitas utama yang dihadapi bidang usaha realti adalah kelemahan dalam sistem informasi, dimana sulit memperoleh data yang dibutuhkan dengan segera. Ini berdampak kurang mendukung bagi pengambilan keputusan serta melemahkan fungsi pemasaran yang berakibat pada kecilnya volume usaha PT X.

Improving productivity is an one of the popular topic discussion lately, especially in considering that we have only seven years spare time to make the necessary arrangements to anticipate the era of free competition trading, where is all of products, services and investment from every country will be free trafficked in wherever without protection and subsidy or tariff wall and others non tariff.
PT X as one of the national contracting company is not regardless the free competition condition which will be definite more and more into a tough spot by allowed the foreigner contracting company to operate freely according with the AFTA, APEC and NTD agreements. Due to the above, PT X efforts continuously to increase its competitiveness by having an improvement productivity.
Productivity measurement is very important as one of element in the cycles of productivity, because without productivity measurement will be difficult to know the performance of the improvement productivity efforts that has be done. In this study productivity measurement of PT X carried out by using the comprehensive assessment model and past performance model of the company analyzes with considering of the mission, objective, strategy target, operating and budgeting plan and also quantitative target of the ISO-9001 Series as the whole past performance of the company. This productivity measurement model has been choiced by reason of in accordance with the available data, beside it has some advantage, among other things : whole with easy to analyze and to understand it's outcome.
By having this productivity measurement hoped can be obtained description about the productivity condition of PT X and also regarding the dominant factors toward productivity and furthermore to set up the criterion substitute productivity as a measurement of the past performance process, so that can make the effort to the perfect improvement.
It comes from the productivity measurement as shown that the total productivity realty of PT X is still relative low, even though it has trend to increase during the productivity measurement period. In reality the main factors that most dominant to the total productivity are stock, business credit, property management costs and business costs. in this study can be shown that the main productivity problem which be faced of the realty business is weak point in the information system, where is difficult to obtain the needs data promptly and also weak point of marketing function which effected decreases to the volume business of PT X.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yadrifil
"ABSTRAK
Peningkatan produktivilas merupakan salah satu pokok bahasan strategis, mengingat bahwa kita hanya memiliki tenggang waktu sekitar tujuh tahun untuk mempersiapkan diri menghadapi era perdagangan bebas dalam rangka pemberlakuan AFTA, APEC dan WTO.
Pengukuran produktivitas sebagai elemen dalam daur produktivitas karenanya menjadi penting, sebab tanpa pengukuran akan sulit untuk mengetahui keberhasilan usaha­ usalm peningkatan produktivitas yang dilaksanakan. Pengukuran produktivitas dengan kasus bidang usaha realti PT X ini dilakukan dengan menggunakan model penilaian komprehensif dengan menggunakan model kinerja penilaian perusahaan dengan mempertimbangkan misi, tujuan dan sasaran Renstra, RKAP dan sasaran ISO 9001 series yang menjadi target klnerja menyeluruh perusabaan ini. Model pengukuran produktivitas ini dipilih karena kesesuaiannya dengan data yang tersedia, dan karena beberapa kelebihan yang dimllikinya, antara lain : lenggkap serta mudah untuk dianalisis dan dimengerti hasilnya.
Melalui pengukuran produktivitas ini diharapkan dapat diperoleh gambaran tentang kondisi produkttvitas PT X, serta faktor-faktor apa yang paling berpengaruh terhadap produktivitasnya, untuk kemudian melakukan setiap kriteria produktivitas substitusi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ridha Renaldi
"Banyak organisasi yang menerapkan ISO 14001 seperli memiliki kesamaan dengan system kualitas yang ada yang sesuai dengan persyaratan ISO 9001. Dan juga, banyak customer yang mengharuskan supplier nya untuk terdafiar dalam standar kualitas seperti ISO 9000 atau QS-9000 dan juga mengharuskan supplier nya mengimplementasikan ISO 14001. Beruntung banyak kesamaan proses dalam ISO 9000 dari ISO 14001. Manajemen system Iain yang mirip dengan ISO 14001 ialah isu mengenai K3. Meskipun saat ini tidak ada standar intemasional untuk mnnajemen K3, spesifikasi OHSAS 18001 dikenibimgkan oleh I3 organisisilsi, yang menyediaktln jasa rcgistrasi bagi organisasi yang menginginkan QMS dan EMS yang ada sesuai dengan persyaratan dari standar intemasional. Organisasi memiliki beberapa alasan untuk meluangkan waktu dan biaya untuk mengimplementasikan manajemen system yang sesuai dengan persyaratan dari standar (Manajement system integration: Can it be do ne?, Mary McDonald; Teny A Mors; Ann Phillips, Qualiry Progress; Oct 2003; 36, IO; ABIIINFORM Global, pg.67). Sejalan dengan impelenlasi standar intemasional tersebut, maka kebutuhan pelaksanaan lntemal Audit yang merupakan salah satu persyaratan standar meningkat. Sebagai perusahaan yang telah memiliki akreditasi intemasional ISO 9001, ISO 14001 dan O1-ISAS 18001, PAMA rnerasakan bahwa waktu yang diluangkan untuk pelaksanaan Internal Audit sangat tinggi untuk keseluruhan job site nya (CPSD Presentation to BOD), hal ini merupakan sesuatu yang dapat ditingkatkan mengingat banyak kesamaan pertanyaan audit dari ketiga standar internasional tersebut. Metoda penelitian yang dilakukan ialah dengan menggunakan 8 Iangkah perbaikan, prinsip dasar dari 8 Iangkah adalah PDCA (Plan Do Check Action) yang harus dijiwai oleh semangat perbuikan yang terus menerus (Kaizen). Dari hasil pengkzgian dan pcnelitian dalam rangka peningkatan proses internal audit ISO 9001, ISO 14001 dan OI-ISAS 18001 maka didapat beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu pelaksanaan intemal audit secara integrasi, yang salah satu diantara aktifitasnya iaIa.h penyusunan Audi! Protocol Integrasi yang merupakan tool dalam pelaksanaan Intemal Audit, yang diharapkan dengan penggunaan fool tersebut yang sudah mencakup pertanyaan persyaratan dari ISO 9001, ISO 14001 dan O1-ISAS 18001, dalarn satu pelaksanaan Intemal Audit sudah mencakup ketiga manajemen system. Dalam penyusunan Audi! Protocol lntegrasi tersebut pertama - tama diidentitikasi dahulu SOP (Standard Operating Procedure) yang ada dan juga meneliti persyaratan dari ketiga manajemen system yang diintegrasikan. Lalu disusun matriks keterkaitan anlara ketiga system tersebut guna mengidentifikasi kesamaan dan perbedaannya, setelah matriks keterkaitan tersusun lalu disusunlah Audi! Prorocol Integrasi yang mempakan kumpulan pertanyaan audit yang digunakan dalam proses internal audit. Audit Protocol Integrasi yang sudah tersusun kemudian dicvaluasi kembali guna memastikan kualitzsnya dengan mendistribusikannya pada para auditor umuk mendapatkan masukannya. Dari hasil pelaksanaan intemal audit yang terintegrasi dihasilkan pengurangaan jumlah hari dari sebeium adanya integrasi.. Dari hasil penelitian disusun pula suatu standarisasi guna memastikan tindakan perbaikan yang telah dilakukan dapat berjalan secara konsisten."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S49994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwid Ari Hendarto
"PT. ABC yang merupakan Badan Usaha Milik Negara menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001 untuk mendukung kegiatan penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan masyarakat Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001 di Perusahaan Sektor Listrik di Indonesia termasuk hambatan yang dialami pada saat penerapannya. Analisis kuantitatif dilakukan untuk menentukan tingkat implementasi ISO 9001 berdasarkan tujuh prinsip manajemen mutu. Data dalam penelitian ini diperoleh dari survei, 84 unit bisnis PT ABC yang bergerak di bidang pembangkit, transmisi, distribusi tenaga listrik dan unit pendukung di Indonesia berpartisipasi dalam survei. Kuesioner dalam survei dikembangkan berdasarkan penelitian sebelumnya yang relevan dan standar sistem manajemen mutu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip Pendekatan Proses, Fokus Pelanggan, Pengambilan Keputusan berdasarkan Bukti, Manajemen Hubungan, Kepemimpinan dan Peningkatan memiliki tingkat konsistensi penerapan mendekati baik, sedangkan prinsip Keterlibatan Orang memiliki tingkat implementasi cukup baik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat lima hambatan utama yang dialami dalam penerapan ISO 9001 yaitu dua hambatan perilaku dan budaya, dua hambatan teknis dan satu hambatan organisasi.

ABC Company implements quality management system ISO 9001 to support electricity supply activity to Indonesian society. The purpose of this study is to analyze the implementation level of quality management system ISO 9001 in Electricity Sector Company in Indonesia, including the barriers during the implementation. Quantitative analysis is performed to determine the implementation level of ISO 9001 based on the seven quality management principles. The data in this study were obtained through a survey of 84 ABC Company business units that are engaged in electricity generation, transmission, distribution, or supporting units in Indonesia participated in the survey. The questionnaire in the survey is developed based on previous studies and the quality management system standard. The results show that process approach, customer focus, evidence-based decision making, relationship management, leadership, and improvement principle have near to good implementation level, while engagement of people have a slightly good implementation level. The results also indicate that there are five main barriers in which were experienced during the implementation of ISO 9001, consisting of two behavioral and cultural barriers, two technical barriers, and one organizational barrier."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Febriana Luthan
"Kepuasan Pelanggan merupakan salah satu persyaratan baru, sekaligus menjadi tujuan penerapan ISO 9001:2000. Persyaratan yang tercantum pada klausul 8.2.1 mewajibkan perusahaan unluk memonitor tingkat kepuasan dan ketldakpuasan pelanggan menggunakan metode tertentu sebagai penilaian terhadap kmerja sistem manajemen kualitas yang diterapkan oleh PT. XYZ.
PT. XYZ melihat bahwa standar ISO 9000 revisi terbaru Iebih relevan dengan kecenderungan dunia induslri sekarang yang Iebih berorientasi kepada pelanggan. Saat ini PT. XYZ sedang berada pada lahap transisi dari ISO 900271994 menuju ISO 9001I2000. Keputusan-slrategis untuk mengadopsi ISO 9001:2000 akan memberi dampak positlf terhadap posisi perusahaan dalam persaingan yang semakin ketat dalam pasar global dan yang terlebih penting berguna sebagai sarana gpendorélngf unluk mencapai sasaran perusahaan yaitu kepuasan pelanggan.
Metode pengujian tingkat kepuasan pelanggan- diawali dengan mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif dari pelanggan. Untuk memberikan hash yang objeklif, data kualitatif berupa atribut-atribut kebutuhan yang dianggap penting digali dari.pelanggan'melalui wawancara. Sedangkan data kuanlitatif yang berupa tingkat ekspektasi dan persepai pelanggan terhadap kinerja PT. XYZ diperoleh melalui kuesioner. Tingkat Kepuasan pelanggan ditunjukkan oleh kasenjangan antara tingkat persepsi dengan tingkat ekspektasi pelanggan untuk tiap atribut kebutuhan. Dalam hal ini, PT. XYZ belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan terbukti dari skor kepuasan pelanggansetiap atribut yang memiliki nilai negatif.
Atribut yang dinilai paling memuaskan bagi pelanggan adalah keramaharz personil customer service (skor = -0.308), sedangkan atribut yang paling tidak memuaskan adalah ketepatan waklu pengiriman (skor = -2. 154). PT. XYZ belum memfokuskan kinerjanya pda alrlbut-alribut yang dianggap panting oleh pelanggan. Penggunaan Dual importance Grid dapat memberi gambaran secara visual mengenai atribut-atribut kebuluhan yang paling mempengaruhi kepuasan pelanggan. Analisa lebih lanjut menggunakan model Kano dapat me-nentukan prioritas atribut-atribut kebutuhan yang perlu difukuskan unluk menghindari ketidakpuasan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan- Atribut paling kritis dan menempati prioritas perlama untuk ditingkatkan aclalah yang memiliki karakteriatik lhreshold dan skor tlngkat persepsi paling rendah, yailu lzetepatan waktu pengiriman."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49962
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunoto Tirta Putra
"Peningkatan kualitas proses pembelajaran salah satunya dapat dilakukan melalui implementasi kebijakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah implementasi kebijakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 mempunyai dampak terhadap kualitas proses pembelajaran di SMA dan SMK Kabupaten Indramayu.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak implementasi kebijakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 terhadap kualitas proses pembelajaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan positivistik. Berdasarkan metode, penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan tujuan, penelitian ini adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode gabungan yaitu; survei, wawancara, dan dokumentasi. Sampel dalam penelitian ini adalah semua guru yang mengajar sebelum dan sesudah sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dilaksanakan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak implementasi kebijakan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Sindang dan SMK Negeri 1 Losarang Kabupaten Indramayu. Kualitas proses pembelajaran tersebut ditinjau dari tiga dimensi, yaitu; 1) dimensi strategi pengorganisasian pembelajaran, 2) dimensi strategi penyampaian pembelajaran, dan 3) dimensi strategi pengelolaan pembelajaran. Karena Implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMA Negeri 1 Sindang dan SMK Negeri 1 Losarang Kabupaten Indramayu memiliki dampak yang kecil terhadap kualitas proses pembelajaran, maka peneliti menyarankan perlu adanya perbaikan dan sosialisasi yang intensif pada Prosedur Operasional Standar Proses Belajar Mengajar (POS PBM) kepada semua guru khususnya pada strategi pengorganisasian pembelajaran, strategi penyampaian pembelajaran, dan strategi pengelolaan pembelajaran.

The quality development of instructional process can be seen by one way that is the policy implementation of quality management system ISO 9001:2008. Therefore, the problem in this research is the policy implementation of quality management system ISO 9001:2008 has an impact to the instructional process at SMA dan SMK Indramayu District.
The aim of this research is to find out the policy implementation impact of ISO 9001: 2008 quality management system to the instructional process quality. The approach of this research is positivistic. The method of this research is a quantitative descriptive. The collecting data of this research is by using mix method such as survey, interview, and documentation. Sample of this research is all teachers who teach both before and after the ISO 9001:2008 quality management system is implemented.
The research results the policy implementation impact of ISO 9001: 2008 quality management system to the instructional process quality at State High School 1 Sindang and State Vocational High School 1 Losarang increased. Some components of instructional process quality are 1) the organization strategy dimension, 2) the instructional delivery strategy, and 3) the instructional management system. Because of the implementation of quality management system ISO 9001:2008 has a litle impact to the instructional process at SMA and SMK Indramayu District, so the researcher suggests the need of fixing and socialization intensively at Instructional Standard Procedure for all of teacher in the organization strategy dimension, the instructional delivery strategy, and the instructional management system specifically.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T29819
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chairani Rachmatullah
"Tujuan utama dari suatu proses desain adalah untuk menghasilkan suatu desain yang bermutu tinggi dan memenuhi persyaratan disisi biaya maupun waktu. Kesuksesan dalam mengimplementasikan suatu proses desain membutuhkan perencanaan, aplikasi dari suatu metode kontrol manajemen, dokumentasi dari persyaratan atau prosedur yang diberlakukan, kontrol terhadap interface yang terjadi dan integrasi inter-disiplin ilmu. Untuk menjaga konsistensi mutu produk yang dihasilkan, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar, maka perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) atas aktifitas yang dijalankan. Standar manajemen mutu ISO 9000 merupakan jawaban atas kebutuhan suatu sistem mutu yang bisa mengendalikan suatu proses produksi baik barang maupun jasa. Penelitian ini bertujuan mendapatkan hubungan antara penerapan Sistem Mutu ISO 9001 dengan Kinerja Waktu. Asumsinya adalah, apabila suatu kegiatan desain enjiniring dapat dikendalikan dan diawasi dengan suatu sistim yang tepat, maka kinerja waktunya tentu juga akan semakin baik dan diharapkan kualitas produk yang dihasilkan pun akan semakin baik. Untuk itu maka Kinerja waktu ditetapkan sebagai variabel terikat sedangkan variabel-variabel bebas dipilih dari beberapa elemen-elemen sistim mutu ISO 9001 yang berkaitan dengan proses desain. Dari analisis yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 10.0 diperoleh 2 variabel penentu yang keduanya berasal dari elemen pengendalian desain dari sistim mutu ISO 9001, dengan persamaan regresi linier Y = -1.088 + 0.536 Xu+ 0.222 Xs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T40620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yosea Rizzall S.
"PT X adalah perusahaan modal asing yang berlokasi di Tangerang dan bergerak di industri tekstil. Perusahaan ini berorientasi ekspor (temtama ke Jepang), di mana untuk itu kualitas mempakan Salah satu tuntutan utama dari para konsumennya. Untuk memenuhi Iuntutan itu, maka PT X telah berhasil meraih serlitikat ISO 9002 versi 1994 pada tahun 1998. Kemudian pada tahun 2001, PT X memutuskan untuk melakukan upgrade senifikatnya menjadi sertifikat ISO 9001 tahun 2000.
Penulisan skripsi ini difokuskan pada usaha membantu PT X dalam rangka meraih sertifikat ISO 9001 Iahun 2000, khususnya pada bagian teknik Stalistik yang dilewalkan perusahaan pada saat meraih ISO 9002 tahun 1994. Yang dilakukan pertama kali adalah dengan mengkaji persyaralan ISO 9001 tahun 2000 yang berkailan dengan Ieknik statislik, sehingga kemudian bisa didapatkan 4 kriteria teknik statistik yang sesuai dengan persyaratan ISO 9001 tahun 2000. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap teknik statistik yang sudah dipakai PT X selama ini dengan melakukan 2 pendekatan secara teori maupun dengan menggunakan 4 kriteria di atas. Evaluasi juga kemudian dilakukan terhadap bagan kendali sebagai Ieknik statistik perbandingan. Dari evaluasi kemudian diketahui bahwa teknik slatistik yang dipakai di PT X selama ini adalah modifikasi dan pre-control technique, Juga bisa disimpulkan bahwa bagan kendali lebih unggul dalam evaluasi dan karenanya diusulkan sebagai teknik statistlk yang akan dipakai PT X dalam rangka sertifikasi ISO 9001 tahun 2000.
Bagan kendali ini kemudiarl dicoba diterapkan sebagai suatu studi kasus, di mana sebagai objek Studi kasus dipilihlah proses drawing, dan produk TC 35 (produk dipilih dengan menggunakan diagram pareto). Dari bagan kendali, bisa disimpulkan bahwa proses drawing tidak terkontrol. Dari sini kemudian digunakan alat-alat kualitas seperti diagram sebab akibat, pair comparison matrix dan why-why diagram untuk memperbaiki kinerja proses drawing. Studi kasus ini makin memperlihatkan bahwa bagan kendali bisa dipakai sebagai dasar untuk melakukan analisa dan perbaikan terhadap proses."
2001
S49942
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Bussiness competition does not only focus to factory productivity, but also focus to quality of cheerfulness, rashness, and accuracy. High quality product not just cama fill consumers needs, but can give extra value to consumers. Telkom Bogor have applied to Quality Management System (QMS) that fitting with ISO 9001:2000. The purpose this research to know how application ISO 9001:2000 at Telkom Bogor and to identify problem application of ISO 9001:2000. Analitycal Hierachy Process (AHP) used to processing data identify problem application ISO 9001: 2000. The result of this research, showed that application ISO 9001:2000 at Telkom Bogor is good. Analysis application of ISO 9001:2000 at Telkom Bogor performed with tracking elements in ISO 9001:2000, that is QMS, management responsibility, resource management, product realization, measurement, analysis and improvement. The result of preparing data at level 1, that is identification problem application of ISO 9001:2000 at Telkom Bogor, which is ultimated goal. The result of preparing data at level 2, that is factor or problem criteria, showing QMS (0,2 78), management responsibility (0,233), resource management (0,198), product realization (?0,161,), measurement, analysis amid imnprovemnent (0,130). The result of preparing data at level 3 (actor), showing that management (0,4 73,.), executive (0,301), and operational (0,224). The result of preparing data at level 4 (purpose or problem causes), showing that system (0,414), finance (0,311), and tools (0,2 72). The result of preparing data at level 5 (alternative act), showing teamwork (?0,3,), technology innovation (0,255), education and training (0,213), amid improve administration system (0,211)."
650 MAN 3:1 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Imantoko
"ISO 9001 merupakan suatu sistem manajemen mutn; model jaminan mutu dalam desain dan pengembangan, produksi, pemasangan dan pelayanan, industri properti dalam proses produksinya merupakan suatu industri yang melibatkan proses desain dan pengembangan. Perkembangan yang terjadi pada industri properti dengan semakin maraknya produk yang ditawarkan dan semakin meningkatnya persaingan yang terjadi, merupakan suatu topik yang menarik untuk dikaji. Perkembangan yang terjadi pada industri ini tentunya mendorong perusahaan-perusahaan pada industri properti untuk meningkatk:an kinerjanya dalam rangka mendapatkan laba. Salah satu cara untuk melihat peningkatan kinerja perusahaan adalah dengan analisis laporan keuangan yang merupakan cara untuk menggali lebih dalam informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, dimana laporan keuangan itu sendiri merupakan media informasi yang merangkum berbagai aktifitas perusahaan serta memberikan informasi pada pihak manajemen dalam menentukan kebijakan yang harus dilakukan dan juga pada pihak investor dalam menentukan investasi yang akan dilakukan, serta pihak terkait lainnya yang mempunyai kepentingan terhadap perusahaan. Bagairpana kinerja keuangan perusahaan setelah implementasi ISO 9001 merupakan hasil akhir yang ingin diketahui dari penelitian ini.
Seiring dengan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengukur kineija PT Lippo Cikarang Tbk sebagai salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia yang telah mengimplementasikan ISO 9001 pada sistem manajemen mutu di perusahaannya. Tools yang digunakan untuk membantu dalam mengukur kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan teknik analisis trend untuk melihat kecendrungan perubahan pada kinerja keuangan perusahaan, teknik analisis model DuPont untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pada return on investment perusahaan, Altman's Bankruptcy Prediction Model (Z- Score) untuk melihat apakah perusahaan akan mengalami kebangkrutan dimasa yang akan datang, dan analisis rasio untuk melihat hubungan antar pos keuangan sehingga dapat dilakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan. Analisis jive forces digunakan untuk melihat kondisi ekstemal yang terjadi pada industri properti di Indonesia, sehingga dapat ditentukan langkah yang harus diambil oleh pihak manajemen untuk meningkatkan sistem manajemen mutunya sehingga dapat terus bersaing mengikuti tuntutan perkembangan yang terjadi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diketrJmi bahwa tingkat persaingan yang terjadi pada industri properti di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Hasil analisis juga memperlihatkan bahwa PT Lippo Cikarang menunjukan trend peningkatan aktiva secara keseluruhan dan arus kas yang dihasilkan perusahaan cenderung mengalami peningkatan. Namun peningkatan ini tidak terlihat terjadi secara signifikan setelah implementasi ISO 9001 pada perusahaan, hal ini tercermin dari penurunan tingkat return on investment perusahaan dan menurunnya aktivitas perusahaan dalam melakukan perputaran inventory (inventory lurnover) menjadi penjualan yang menghasilkan laba bagi perusahaan. Dari analisis z-score juga terlihat bahwa perusahaan akan cenderung mengalami kebangkrutan di masa yang akan datang.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa PT Lippo Cikarang Tbk mengalami masalah pada peningkatan hutang lain-lain perusahaan dan peningkatan inventory yang tidak diikuti oleh meningkatnya rasio inventory turnover perusahaan. Secara keseluruhan juga dapat diambil kesimpulan bahwa implementasi ISO 9001 pada PT Lippo Cikarang Tbk tidak memberikan pengatuh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja pemsahaan secara keseluruhan.
Oleh karena itu dalam rangka dapat tetap bersaing dalam industri properti yang terus mengalami peningkatan dalam tingkat persaingan, PT Lippo Cikarang Tbk diharapkan mampu melakukan langkah aktif untuk terus menghasilkan produk yang bermutu dengan harga yang bersaing. Langkah perbaikan pada sistem manajemen secara keseluruhan serta efisiensi biaya terutama pada biaya jasa pemeliharaan bersih perusahaan juga harus menjadi perhatian, sehingga diharapkan perusahaan akan terhindar dari kecenderungan kebangkrutan di masa yang akan datang. Peningkatan sistem manajemen mutu pada perusahaan juga perlu dilakukan dengan melakukan perbaikan pada sistem manajemen mutu perusahaan sesuai dengan elemen persyaratan ISO 9001."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>