Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 199953 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Krisnawati
"ABSTRAK
Pencabutan gigi untuk keperluan perawatan ortodonti telah menjadi perdebatan selama bertahun-tahun. Berkaitan dengan hal tersebut, maka telah dilakukan studi pendahuluan untuk melihat "Kecenderungan perawatan ortodonti dengan pencabutan gigi ditinjau dari faktor usia, jenis kelamin dan maloklusi " pada pasien ortodonti di Jakarta periode tahun 1993 - 1995.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawatan ortodonti dengan pencabutan cenderung meningkat pada periode tersebut, meskipun prosentasenya masih dalam rentangan 25 % - 85 % . Pasien perempuan jumlahnya lebih banyak daripada laki-laki. Pada penelitian ini terlihat bahwa kelompok umur 13-17 tahun adalah yang terbanyak mendapat perawatan ortodonti dan maloklusi yang terbanyak dijumpai adalah maloklusi klas I .
Angka prevalensi dan data-data yang diperoleh memperlihatkan bahwa pencabutan cukup sering menjadi pilihan dalam melakukan perawatan ortodonti, meskipun pasien masih berusia muda dan maloklusi bersifat dental."
1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Paramita
"Latar Belakang: Kooperasi pasien merupakan faktor yang penting dalam perawatan ortodonti. Tujuan: Mengetahui gambaran tingkat kooperasi pasien ortodonti cekat di klinik spesialis ortodonti RSGMP FKG UI.
Metode: Penelitian dilakukan pada 94 pasien ortodonti cekat di klinik spesialis ortodonti RSGMP FKG UI yang sudah dirawat selama paling sedikit 12 bulan. Pasien diminta mengisi kuesioner tentang tingkat kooperasi yang digambarkan melalui frekuensi kontrol rutin.
Hasil: 43,6% pasien tergolong kooperatif, 43,6% pasien tergolong cukup kooperatif, 7,4% pasien tergolong tidak kooperatif, dan 5,3% pasien tergolong sangat tidak kooperatif.
Kesimpulan: Sebagian besar pasien ortodonti cekat di RSGMP FKG UI tergolong kooperatif dan cukup kooperatif.

Background: Patient's cooperation is important in determining the result of orthodontic treatment.
Objective: To understand the cooperation level of patients with fixed orthodontic treatment in Postgraduate Orthodontic Clinic at RSGM-P FKG UI.
Methods: A descriptive study of 94 patients with fixed orthodontic treatment treated for at least 12 months. They're asked to fill a questionnaire about cooperation predicted by frequency of miss-appointment.
Results: 43.6% patients are cooperative, 43.6% patients are cooperative-enough, 7.4% patients are non-cooperative, and 5.3% patients are very non-cooperative.
Conclusion: Majority of patients with fixed orthodontic treatment in Postgraduate Orthodontic Clinic at RSGM-P FKG UI are cooperative and cooperative-enough."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2013
S43926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pambudi Rahardjo
"Isi dalam buku ini merupakan barang langka dan jarang diterbitkan di Indonesia. terbitnya buku ini merupakan berkah bagi dunia pendidikan kedokteran gigi di Indonesia. Ortodonti adalah salah satu ilmu di bidang kedokteran gigi yang pesat perkembangannya. Maka, dalam buku ini memuat bab-bab terkait hal-hal dasar dalam bidang ilmu kedokteran gigi"
Surabaya: Airlangga University Press (AUP), 2016
617.643 PAM o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eky S. Soeria Soemantri
"To obtain a final occlusion, torque is needed to place the teeth in a precise labiolingual or buccolingual position. Biomechanically principles and arch manipulation is compulsory to produce torque movement. This paper discusses the technique to produce torque and its biomechanical principles. There are two kinds of torque, root torque and crown torque which can be done on anterior as well as posterior teeth by holding the crown in its position while applying a moment of a force on the rest, root torque can be obtained. In root torque, the center of rotation is at the incisal edge or at the bracket with a 12:1 moment to force ratio. Torque can be produced by using retrangular wire or using torquing auxiliaries. Torque movement is frequently needed in orthodontic treatment which needs a through understanding a biomechanical principles."
Journal of Dentistry Indonesia, 2003
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrati Tjiptobroto
"ABSTRAK
Pengukuran tinggi muka bawah (TMB) dari beberapa pasien anak-anak yang mempunyai gigitan dalam dengan rasio "upper face height terhadap lower face height" (rasio UFH/LFH) didapatkan nilai yang bervariasi. Padahal TMB merupakan salah satu faktor dalam tata laksana gigitan dalam dan pemilihan jenis alat retensi. Maka penelitian ini bertujuan apakah pada gigitan dalam tidak selalu dijumpai TMB yang menurun dan apakah sudut palatomandibular (sudut PP-MP) yang lebih kecil dari normal menunjukkan TMB yang menurun.
Penelitian ini berdasarkan analisa vertikal dari sefalometri ronsenografik lateral, yang dilakukan pada anak-anak Indonesia yang datang di Klinik Pasca Sarjana FKG-Ul. Kriteria sampel adalah anak-anak dengan tumpang gigit lebih dari 50%, hubungan molar satu K1. I Angle dan belum pernah dirawat ortodonsi.
Uji statistik terhadap rasio UFH/LFH dan sudut PP-MP dengan chi kuadrat didapatkan nilai xa sebesar 0,51 dan 0,183 pada p=0,05 dan df=1. Pengujian terhadap kelompok sudut yang normal dan menurun dimana masing--masing kelompok didapati nilai rasio UFH/LFH normal dan meningkat didapatkan nilai x2' sebesar 15,384 dan 9,782 pada p.=:0,05 dan df=1.
Hasil penelitian menunjukkan pada gigitan dalam didapati TMB yang 'normal dan menurun. Penafsiran TMB menurut rasio UFH/LFH selalu sama dengan sudut PP-MP. Dan sudut PP-MP yang kurang dari normal menunjukkan TMB yang menurun. Kedua parameter ini cukup sensitif dan konsisten dalam menggambarkan TMB. Dengan penggunaan kedua parameter ini diharapkan pengukuran TMB lebih akurat."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Hartini Sundoro
Jakarta: UI-Press, 2005
617.6 EDI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Hartini Sundoro
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 2007
617.6 EDI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Visita Persia
"Pendahuluan: Perkembangan digital di bidang ortodontik semakin berkembang. Penggunaan intraoral scanner merupakan babak penting dalam evolusi ini. Intraoral scanner merupakan sebuah perangkat yang diproduksi untuk menghasilkan cetakan digital langsung dalam kedokteran gigi. Penggunaan model studi konvesional yang selama ini menjadi baku emas dalam penegakan diagnosis mulai bergeser. Penelitian mengenai penggunaan intraoral scanner akhir-akhir ini banyak dilakukan terutama untuk melihat akurasi. Namun di Indonesia belum ada yang mengamati dari segi persepi pasien. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan persepsi pasien terhadap pencetakan metode konvensional dengan pencetakan digital. Metode: Subjek penelitian sebanyak 46 sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dicetak menggunakan teknik pencetakan konvensional (alginate) dan digital (3D intraoral scanner). Kemudian subjek penelitian diberikan kuesioner untuk menilai persepsi pasien menggunakan VAS (visual analogue scale). Hasil: Terdapat perbedaan signifikan secara statistik pada rasa nyaman, sensitifitas gigi atau gusi, kesan kesulitan bernapas, dan refleks tersedak selama prosedur teknik pencetakan dengan teknik konvensional maupun digital dengan nilai (p<0.05). Kesimpulan: Persepsi pasien terhadap rasa nyaman, sensitifitas gigi atau gusi, kesan kesulitan bernapas, dan refleks tersedak adalah bermakna secara statistik dimana teknik pencetakan digital lebih dipilih dibandingkan dengan teknik konvensional.

Introduction: Digital orthodontics are increasingly in this era. The use of intraoral scanners is an important chapter in this evolution. An intraoral scanner is a device manufactured to produce direct digital impressions in dentistry. The use of conventional study models, which have been the gold standard in making diagnosis, is starting to shift. Recently, much studies has been carried out regarding the use of intraoral scanners, especially to look at the accuracy. However, in Indonesia, no one has observed the differences of patient perception in conventional and digital impressions. Objective: This study aims to determine the differences of patient perception in conventional and digital impression. Methods: 46 subjects were obtained according to the inclusion criteria using conventional (alginate) and digital (3D intraoral scanner) impression techniques. Then the subjects were given a questionnaire to see the patient's perception and assessed using a VAS (visual analogue scale). Results: There was a statistically significant difference in the feeling of comfort, sensitivity of teeth or gums, feeling difficulty of breathing, and gagging reflex during the impression procedure with conventional and digital technique with p value <0.05. Conclusion: The patient perception of comfort, sensitivity of teeth or gums, feeling difficulty of breathing, and gagging reflex are statistically significant where digital impression techniques are preferred compared to conventional techniques."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riko Nofrizal, athor
"ABSTRAK
Persepsi merupakan suatu proses menyeleksi, mengatur dan
menginterpretasikan berbagai masukan informasi sensorik untuk memperoleh
pemahaman mengenai lingkungan. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk
mengevaluasi perbandingan persepsi estetika dental antara orang awam dengan
ortodontis berdasarkan Aesthetic Component dari IOTN. Terdapatnya hasil yang
masih berbeda-beda dari beberapa penelitian sebelumnya serta belum
adanyapenelitian sejenis di Indonesia dengan latar belakang kultural yang berbeda
menjadi alasan dilakukan penelitian ini.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif crosssectional.
Masing-masing kelompok terdiri dari 42 responden.Setiap responden
diminta untuk membandingkan enam foto intra oral pada lembar kuesioner terhadap
foto dari Aesthetic Component.Enam foto intra oral pada lembar kuesioner tersebut
diambil dari enam pasien, dengan keadaan tiap foto intra oral tersebut mewakili salah
satu foto dari Aesthetic Component.
Dari keenam foto intra oral pada lembar kuesioner yang dibandingkan
terhadap keseluruhan foto dari Aesthetic Component, ditemukan satu foto yang
memiliki perbedaan persepsi estetika dental antara orang awam dengan ortodontis,
yaitu foto dengan keadaan deepbite. Sedangkan pada lima foto lainnya tidak terdapat
perbedaan persepsi estetika dental antara orang awam dengan ortodontis.
Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan persepsi estetika dental antara orang awam dengan ortodontis pada hampir
semua foto, kecuali satu foto dengan keadaan deepbite, yang dinilai berdasarkan
Aesthetic Component dari IOTN.

ABSTRACT
Perception is a process of selecting, organizing and interpreting the
input of sensory information to gain acomprehensionabout environment. Several
studies had been conducted to evaluate comparation of dental aesthetic perceptions
between the lay personsand orthodontists based on the Aesthetic Component of
IOTN. The results of those studies still had differenceswith some previous studies.
Because of the differences in results and yet no studies had been done in Indonesia
with a different cultural background, the author found it interesting to study the topic
more deeply.
The study was a descriptive cross-sectional study. Each
group consisted of 42 respondents whereas each respondent was asked to compare six
intra oralimages on a questionnaire sheet to the photos of Aesthetic Component. The
six intra oral images were taken from six patients that represented the Aesthetic
Componentimages.
From six intra-oral images on a questionnaire that had been compared to the
overall pictures of Aesthetic Component, there wasan imagewhich hadgiven a
different perception of dental aesthetics between the lay personsand orthodontists. It
was animage with deepbite condition. Meanwhile, the rest ofimageshad no different
perception of dental aesthetics between lay personand orthodontists.
The overall results showed that there was no different perception of
dental aesthetics between the lay personsand orthodontists, exceptone image with
deepbite condition, which was assessed based on the Aesthetic Component of IOTN."
2012
T31240
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Anie Lestari
"ABSTRAK
Tujuan perawatan ortodonsi diantaranya mendapatkan profil wajah yang optimal. Para ortodontis berpendapat bahwa posisi bibir merupakan faktor yang sangat penting dalam menilai estetika wajah seseorang . Dalam upaya menegakkan diagnosa pada faktor estetika dan rencana perawatan ortodonsi sering timbul keraguan, karena saat ini masih dipakai norma standar ras Kaukasoid yang mungkin saja tidak sesuai untuk bangsa Indonesia. Seperti diketahui penilaian wajah cantik menarik sifatnya subjektif dan banyak dipengaruhi oleh perasaan, akan tetapi hasil perawatan yang diharapkan seharusnya bersifat subjektif dan objektif. Dengan demikian penilaian yang objektif dari masyarakat umum perlu sekali. Sebagai sampel, masyarakat Jawa dipilih secara acak oleh penulis dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini mendapatkan nilai posisi bibir pada wanita yang dipandang balk terhadap garis E dari sudut pandang orang Indonesia suku Jawa dan untuk mengetahui apakah nilai posisi tersebut sama dengan standar Kaukasoid yang diteliti oleh Chaconas .
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menanyakan kepada 76 responden suku Jawa terhadap penilaian 25 serf gambar profil wajah tentang posisi bibir yang dianggap baik.
Hasil penelitian menunjukkan 52.7 % responden memilih profil dengan posisi bibir atas - 0.58 mm dan bawah 0 mm dari garis E. 23.7 % memilih profil dengan posisi bibir atas - 0.58 mm bibir bawah + 1.4 mm . Penulis menyimpulkan bahwa posisi bibir yang dianggap baik dari sudut pandang orang Indonesia suku Jawa terhadap garis E Chaconas adalah - 0.58 mm untuk bibir atas dan 0 mm untuk bibir bawah . Posisi tersebut berbeda dengan standar Chaconas yaitu posisi bibir atas berada di depan nilai standar .
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>