Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wahyutomo
"Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan masyarakat umum dari tujuan nasional. Untuk itu perlu ditingkatkan upaya guna memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang baik dan biaya yang terjangkau. Kepuasan merupakan salah satu dimensi mutu. Dewasa ini konsep mutu telah menjadi seuatu "credo" universal dan telah menjadi faktor yang sangat dominan terhadap suatu keberhasilan organisasi. "Quality Mindset" ini tidak saja diadopsi lembaga penyelenggara jasa-jasa komersil tetapi telah merembes ke lembaga-lembaga pemerintahan yang selama ini resisten terhadap tuntutan akan mutu pelayanan publik yang prima, antara lain rumah sakit. (Aviliani dan Wlfridus, 1997 ).
Dengan berakhirnya Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama dan dimulainya Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua, salah satu prakondisi yang harus dipenuhi adalah meningkatnya mutu pelayanan sesuai dengan kebutuhan yang nyata. Peningkatan mutu pelayanan merupakan prioritas utama di semua rumah sakit. Sejak Pelita I sampai sekarang Departemen Kesehatan, telah melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan secara bertahap. Upaya tersebut dilaksanakan melalui pembangunan sarana, prasarana, pengadaan peralatan dan ketenagaan serta perangkat lunak lainnya, sejalan dengan pembangunan rumah sakit pada umumnya.
Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakat mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pula pelayanan kesehatan. Dengan semakin meingkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan tadi, maka fungsi pelayanan kesehatan termasuk pelayanan dalam rumah sakit secara bertahap terus perlu ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga, maupun masyarakat.
Dasar-dasar upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit antara lain : Garis-Garis Hesar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1993 disebutkan bahwa pengelolaan kesehatan yang terpadu perlu lebih dikembangkan agar dapat lebih mendorong peran serta masyarakat, termasuk dunia usaha dalam pembangunan kesehatan. Mutu pelayanan kesehatan ditingkatkan dan jangkauan serta kemampuan diperluas agar masyarakat . terutama yang berpenghasilan rendah?"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-9903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ebagustian Tamzil
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan kualitas pelayanan yang berada di bawah yang berpengaruh terhadap nama baik rumah sakit tersebut. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh tingkat kepatuhan perawat terhadap SOP pelayanan rawat inap dengan dikontrol oleh beberapa variabel karakteristik pasien yang meliputi : umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, kepesertaan asuransi, dan kelas perawatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kepatuhan perawat terhadap SOP pelayanan rawat inap, kepuasan pasien, hubungan antara kepatuhan dengan kepuasan serta variabel yang mengontrol hubungan antara kepatuhan dan kepuasan. Penelitian dilaksanakan mulai 20 April sampai dengan 30 Mei 2004 di Rumah Sakit Kusta Sungai Kundur Palembang. Sampel yang diambil sebanyak 160 sampel dengan menggunakan metode random sampling. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dan kualitatif. Metode kualitatif hanya digunakan untuk menggali penyebab ketidakpuasan pasien. Metode kuantitalif menggunakan desain crosssectional.
Dalam analisis bivariat dengan menggunakan chi- square , didapatkan hubungan yang bermakna antara kepatuhan perawat terhadap SOP pelayanan rawat inap dengan kepuasan pasien. Dan karakteristik pasien, jenis kelamin, pendidikan pekerjaan, dan kepesertaan asuransi mempunyai hubungan yang signifikan dengan kepuasan. Dalam analisis mulvariat diketahui bahwa kepatuhan berhubungan dengan kepuasan pasien setelah dikontrol variabel jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan, kelas perawatan dan kepesertaan asuransi.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dianjurkan untuk menggunakan prisip Total Quality Manajemen dalam pelayanan keperawatan.

Relationship on the Compliance Rate of Nursing Standard Operating Procedures and the Satisfaction Rate of Patient at Sungai Kundur Hospital Palembang in 2004Patient satisfaction is one of indicators to measure quality of service. A low patient satisfactions reflect of under standard of level quality service, which is effect for image of the hospital. Patient satisfaction is influenced by compliance rate of nursing standard operating procedures compound by patients characteristic such as : gender, age, education, job, Class of clinical service, insurance allowed, salary.
The objective of this study is to have a description of nursing compliance and patient satisfaction in Sungai Kundur Hospital Palembang on 2004. the research was performed between April 20 to May 30 in Sungai Kundur Hospital Palembang. Using random sampling methods at 160 samples. This research use both quantitative methods of analysis, and qualitative analysis which used to find the source of patient dissatisfaction. The Quantitative methods used a cross- sectional methods and the result are written descriptively, narratively and analytically.
In bivariate analysis using chi- square , there is finding significant statistical relationship between the nursing compliance of standard operational procedure and patients satisfaction. From the patient Characteristics, gender, education, job, and managed care affects the satisfaction level. In multivariate analysis, using logistic regression analysis the real confounder variable is gender, education, job, class of care.
To Improve the quality of nursing service it suggested to employ total quality management in nursing services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12892
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggono Johanes Baptista
"Peningkatan keadaan sosial ekonomi masyarakat serta makin ketatnya kompetisi yang juga melanda dunia perumah-sakitan menuntut peningkatan mulu layanan dari rumah sakit Salah salu ukuran mutu pelayanan rumah sakit adalah kepuasan penderita, dan kepuasan penderita atas layanan keperawatan meski bukan satu-satunya pertimbangan, merupakan hal yang sangat penting mengingat kedudukan perawat yang sangat erat dalam berhubungan dengan penderita; yang oleh beberapa penulis dikalakan sebagai the major caring profesion.
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tingkat kepuasan penderita atas layanan keperawatan yang menyangkut :
- Profesionalisme perawat : menyangkut ketrampilan media-teknis keperawatan.
- Kepribadian perawat : yang tercermin dalam perilaku perawat.
- Amenities : kenyamanan, keamanan layanan dari fasilitas/lingkungan keperawatan yang menyenangkan; serta akan dicari faktor mana yang menentukan/berhubungan paling erat dengan kepuasan umum penderita.
Teknik analisa yang dipakai adalah ANOVA dan Analisa Korelasi dari PEARSON untuk melihat perbedaan rata rata tingkat kepuasan alas faktor-faktor layanan keperawatan dari penderita- penderita yang berbeda kelas dan bagaimana hubungaanya dengan kepuasan umum.
Hasil penolitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan maupun pada tiap-tiap kelas perawatan didapatkan tingkat kepuasan pada umumnya baik serta tidak ada perbedaan tingkat kepuasan pada kelas-kelas yang barbeda Perilaku perawat mempunyai hubungan paling erat dengan kepuasan umum, disusul dengan fasilitas/linglamgan keperawatan; keduanya pada tingkat sangat erat, sehingga dapat dianggap sebagai faktor penentu tingkat kepuasan umum atas layanan keperawatan. Sedangkan kepuasan atas ketrampilan perawat yang lebih rendah pada kelas yang lebih tinggi, sangat mungkin berhubungan dengan perbedaan tingkat sosial ekonomi/pendidikan pada kelas yang lebih tinggi sehingga mempunyai tuntutan yang lebih tinggi pula. Ditemukan pula bahwa hubungan dengan kepuasan umum ternyata kurang begitu erat dibandingkan dengan perilaku umum maupun fasilitas/lingkungan keperawatan.
Kepada Rumah Sakit St. Elisabeth disarankan untuk meningkatkan ketrampilan perawat-perawatnya, sedangkan kepada rumah sakit-rumah sakit lain, Departemen Kesehatan Republik Indonesia; adalah masalah perilaku perawat yang sangat erat / menentukan tingkat kepuasan penderita terutama dalam memenuhi kaidah-kaidah pelayanan keperawatan yang berdimensi : bio-psiko-sosio-kultural-spiritual.

Determinant Factors Affecting The Degree Of Satisfaction On Nursing Care At St. Elisabeth Hospital, Semarang.Improvements in the socio-economic condition of the population and tough competition exist in health care business, stimulate marry hospitals to increase quality of its health care services. One indicator to measure the quality of health care in hospital is patient's satisfaction related to nursing care; which is also term as "major caring profession" by several authors.
In this study, nursing care is categorized into 3 aspects :
1. The skill /"professionalism" of nurses
2. The personality /behavior of nurses
3. The amenities from health care facilities / environment
The objectives of the study are : 1). to identify the degree of patient's satisfaction on nursing care ; 2). to determine factors affecting level of patient's overall satisfaction. This study was conducted in St Elisabeth Hospital, Semarang in 1996, interviewing adult conscious patients which were already hospitalized for 3 - 29 days. A questioner was developed to guide the interview based on "STANDARDS OF NURSING CARE? HEALTH DEPARTMENT of Republic of Indonesia (1994). Analysis was done using ANOVA and PEARSON'S Correlation; grouping patients into I/VIP; II, III/IV Classes.
The result shows that in general, regardless of the class, the degree of patient's satisfaction is stated good. The factor that has the greatest effect on patient's satisfaction is the nursing behavior which is also represent personality of nurses (r = 0.88); followed by nursing facilities/environment (r = 0.84) and the least affecting factor is the skill of nurses (r = 0.73). It is also found that the lower degree of patient's satisfaction on the skill of nurses in higher hospital class of nursing (VIP, class I and II); is possibly due to socio-economics deference of the patients.
Based on these findings, the study suggests St. Elisabeth Hospital to increase the skill of nurses. For Ministry of Health, and other hospitals, are advised to maintain and improve the nurse behavior that closely related with the degree of satisfaction , mainly in fulfilling the norms of nursing care that has the dimension of : bio - psycho - socio - cultural - spiritual.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-1013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Setyo Rini
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S6882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elmi Wirni
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kontribusi antara penampilan upaya pelayanan gawat darurat terhadap kepuasan pasien. Jenis penelitian ini adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien ruangan gawat darurat yang diijinkan oleh perawat dan dokter yang bertanggung jawab, dengan jumlah berdasarkan rumus yakni berjumlah 100 responden. Data primer dikumpulkan menggunakan kuesioner skala Likert dengan hasil uji reliabilitas 0, 8700 untuk pelayanan dan 0,8956 untuk kepuasan menggunakan uji Cronbach alpha.
Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, multivariat. Analisis univariat adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi pelayanan gawat darurat dan kepuasan pasien terhadap pelayanan tersebut, sedangkan bivariat tujuannya adalah untuk mengetahui kontribusi penampilan upaya pelayanan gawat darurat (pelayanan medis, keperawatan, administrasi, sarana dan pra-pelayanan gawat darurat) terhadap kepuasan pasien. Analisis multivariat ditujukan untuk mengetahui pelayanan yang paling berkontribusi dengan kepuasan pasien.
Penelitian menunjukkan lebih banyak pasien laki-laki dari pada perempuan, umur muda lebih banyak dari pada tua, pendidikan tinggi lebih banyak dari pendidikan rendah dan lebih banyak bekerja dari pada tidak bekerja. Rata-rata skor penampilan upaya untuk pelayanan media, keperawatan, administrasi keuangan, fasilitas, dan pra-pelayanan gawat darurat, secara berurut adalah 3.90, 3.77, 3.62, 3.79, dan 3.66. Skor rata rata kepuasan pasien terhadap pelayanan media, keperawatan, administrasi keuangan, fasilitas dan pra-pelayanan gawat darurat, secara berurutan adalah 2.95, 2.86, 2.72, 2.85, dan 2.76. Total rata-rata dari kepuasan pasien adalah 2.83 dengan SD 0.34.
Hasil analisis bivariat dengan uji chi square adalah adanya kontribusi bermakna dari kelima penampilan upaya pelayanan gawat darurat terhadap kepuasan umum pasien dengan p-value <0,05. Sedangkan hasil analisis multivariat dengan uji multiple regretion dapat menunjukkan penampilan upaya pelayanan gawat darurat yang paling berpengaruh pada kepuasan pasien, yakni penampilan upaya pra-pelayanan gawat darurat dengan nilai beta 0,382 dan nilai p = 0,0001.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah hanya sebagian pasien yang merasakan puas terhadap penampilan upaya pelayanan gawat darurat. Penampilan upaya pelayanan gawat darurat, secara bermakna berkontribusi terhadap kepuasan umum pasien khususnya adalah upaya penampilan pra-pelayanan gawat darurat. Ketidakpuasan pasien terbesar adalah pada pra-pelayanan gawat darurat dan pelayanan administrasi keuangan.Oleh karena itu saran yang diutamakan adalah perlunya peningkatan pada pra-pelayanan dan administrasi keuangan. Peningkatan yang disarankan adalah dilengkapinya tenaga pemandu dan alat yang dibutuhkan pemandu, demikian juga pelatihan menghadapi pasien dan keluarganya sebagai mitra, bagi tenaga administrasi keuangan.

Contribution Analysis for Service Performance of Emergency Department and Patient Satisfaction in Emergency Department of Dr. Ciptomangunkusumo, JakartaThe purpose of this research study was to analyze the contribution of emergency services towards patient satisfaction. This study used the descriptive analytic with quantitative research method and cross sectional. The research population was the patients treated in emergency unit permitted by the nurse and physician in charge, and the total samples were 100 respondents. The primary data was collected using Likert scale questionnaire with tested reliability of 0.8700 for service and 0.8956 for satisfaction using Cronbach alpha.
Data was analyzed utilizing univariate, bivariate and multivariate statistical treatments. Univariate analysis used to find out frequency distribution of emergency services and patient satisfaction on its service. Analysis bivariate was used to identify the contribution of emergency services (medical, nursing, administration, facility, and pre-emergency services) towards patient satisfaction. Multivariate analysis was aimed to identify the most determinant factor contributed to patient satisfaction.
The research study revealed that more male than female patients, more younger and more educated as well as more working patients characteristics as respondents. The average (mean) scores of medical, nursing, administrative, facility and pre-emergency services - subsequently were 3.90, 177, 3.62, 3.79, and 3,66. The mean scores of patient satisfaction towards medical, nursing, administrative, facility, and pre-emergency services, subsequently were 2.95, 2.86, 2.72, 2.85, and 2.76. The total average of patient satisfaction was 2.83 and SD of 0.34
The result of bivariate analysis result using Chi Square was the significant contribution of the whole five emergency services towards patient satisfaction with p-value of < 0.05. While, multivariate analysis and multiple regression proved the most determinant emergency service contributed to patient satisfaction was the pre-emergency service with the Beta value = 0.382 and p = 0.0001.
The conclusions of this study that only half of the respondent were satisfied with the emergency services and that services has a significant contribution to patient satisfaction in general, particularly pre-emergency service. The patient most dissatisfaction is on the pre-emergency service and financial administrative service. The recommendations are the improvement of pre-emergency service and financial administration, as well as training for the employees responsible for pre-emergency services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 10122
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustin Darwis
"Dalam menghadapi era globalisasi dan kompetisi yang ketat rumah sakit harus menyusun strategi yang tepat untuk dapat mengembangkan diri dan menjaga citra rumah sakit, masyarakat menuntut pelayanan yang lebih baik dan bermutu . Salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan adalah dengan kepuasan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien rawat inap di rumah sakit bersalin Lenggogeni Padang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data primer didapat melalui pengisian kuesioner oleh pasien. Analisa statistik yang dipakai adalah uji chi-square untuk melihat hubungan kepuasan pasien dengan faktor-faktor yang diteliti dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik serta tabel uji silang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan tingkat kepuasan pasien baik, kecuali pada faktor lingkungan yang didapatkan perbedaan yang bermakna. Berdasarkan penelitian ini disarankan perlunya melakukan pengukuran tingkat kepuasan pasien rawat inap di RSB.Lenggogeni Padang secara berkesinambungan.

The Study on patient Satisfaction with Hospital Services at Lenggogeni Maternity Hospital, Year Padang 2001In the presence of globalization and tight competition, hospitals need to establish a meticulous strategy in developing itself and safeguard the image of good hospital, because more and more people will demand a better and more qualified service. One of the indicators in measuring the quality of health service is the satisfaction of its patients.
This study aims at obtaining the degree of inpatient satisfaction at Lenggogeni Maternity Hospital in Padang, carried out quantitatively with cross-sectional approach. Primary data was collected using the completion of questionnaire by patients. Chi-square analysis was applied to evaluate the relationship between satisfaction factor with researched variables, and the result was presented in frequency distribution tables and cross-analysis tables.
The result showed that in general the satisfactory rate was good, except in the environmental factor which significantly different from other factors in generating the overall satisfaction outcome. We suggest that the service in this area to be improved and further study on the same factors be carried out regularly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairus Aziz
"Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat saat ini menjadi primadona program kerja Departemen Kesehatan, direncanakan pada akhir tahun 1998 JPKM telah dapat menyebar dan dapat diikuti oleh seluruh rakyat Indonesia. PT. Bhaskara Citra Sehat adalah suatu Badan Penyelenggara JPKM yang baru mulai beroperaasi, dan harus terus memperbaiki kinerjanya agar dapat bersaing dengan Bapel JPKM yang lain Salah satu kinerja yang harus ditingkatkan adalah kemampuan Pelaksanana Pelayanan Kesehatan (provider) dalam hal ini pelayanan di Rumah Sakit Karya Medika Bekasi.
Penelitian yang dilakukan untuk menilai kepuasan peserta pada proses rawat Inap, dan hubungannya dengan karakteristik peserta. Banyak sampel sebesar 100 orang, mereka adalah karyawan, dengan menjawab kuesioner yang isinya pertanyaan - pertanyaan tentang kepuasan mereka di pelayanan bagian penerimaan, pelayanan dokter, pelayanan perawat, kepuasan terhadap sarana dan fasilitas rumah sakit, serta pelayanan bagian gizi.
Dan hasil penelitian didapatkan bahwa pada bagian - bagian pelayanan tersebut peserta lebih banyak menyatakan puas. Akan tetapi terhadap proses keseluruhan rawat inap peserta lebih banyak tidak puas. Pelayanan dokter paling banyak mempunyai hubungan bermakna dengan karakteristik responden. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk perbaikan - perbaikan, baik dari rumah sakit maupun dari penyelenggara, sehingga didapatkan hasil yang optimal dalam penyelenggaraan JPKM.

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (HMO) is the primadona of the Indonesian Health Department program recently, It was planned that by the end of 1998, JPKM will be spread and a hended to all over Indonesia population. PT. Bhaskara Citra Sehat is one of JPKM Organizer, which is new in the business, has to improve its performance in order to compete with other organizer. Improving the provider services performance is one of the improvement programs. In this case karya medika hospital service.
This observation purpose is to evaluate customer satisfactory on inpatient process and the relation to the customer characteristic. Sample of a hundred of people, all of them are employee, answering question on the questionnaire about their satisfaction on the service of the Admission section, doctor, nursery, satisfactory on the hospital fadities, and also the nutrient service.
On the result, It shown that on those department most of the customer was satisfied but to the over all inpatient process, most of them was not satisfied. The doctor's service was the most meaning relationship with the customer characteristic. These observation results, hopefully can be use to improved hospital services as well as the JPKM organizer services to optimizing program.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Gani
"Kepuasan pasien adalah salah satu indikator untuk mengukur kualitas pelayanan kesehatan. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan kualitas pelayanan yang berada di bawah standar. Kepuasan pasien yang rendah akan berdampak terhadap citra rumah sakit. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya karakteristik Pasien.
Studi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kepuasan pasien dan faktor-faktor yang berhubungan dengan karakteristik pasien. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Sigli dari tanggal 15 November- 30 Desember 2002, Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional terhadap 100 pasien rawat inap. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan multivariat untuk : distribusi frekuensi, chi-square, dan regresi logistik. Hasil yang didapatkan menunjukkan tingkat ketidakpuasan pasien sebesar 51%. Dari uji bivariat didapat faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel umur dan kelas perawatan, dan yang tidak berhubungan adalah variabel pendidikan, pekerjaan dan penjamin biaya. Regresi logistik mendapatkan faktor dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah veriabel umur dan kelas perawatan pasien.
Dari hasil ini disarankan bagi pihak pengelola rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat terutama terhadap pelayanan perativat dan pelayanan makanan. Pelayanan ini lebih khusus terhadap pasien yang usia lebih tua dan kelas perawatan pasien. Perlu penelitian lebih lanjut tentang kepuasan ini dengan menggabungkan metoda kualitatif dengan kuantiaatif untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Factors Related to In-patients Satisfaction at Sigli General Hospital in 2002 Patients' satisfaction is one of the indications in measuring the quality of health services. Low patients' satisfaction indicates that the quality of health services is below the standard. Low patients' satisfaction may effect to the image of the hospital. Patients' satisfaction is influenced by many factors, one of them is the characteristic of patients.
This study aimed to get the information about the patients' satisfaction and the related factors to the characteristic of the patients. The research was conducted at Sigli General Hospital from November 15 to December 30, 2002. The research is a cross-sectional study to 100 in-patents. The analyses used were univariate, bivariate, and multivariate for: frequency distribution, chi-square, and logistic regression. The result of the study showed that the degree of the patients' unsatisfaction was 51 %. From the bivariate test, it was found that the factors that associate with the patients' satisfaction were age and class of nursing care variables, and the unassociated were education. job and payment guarantor. Logistic regression get the dominant factors, which were related to the patients' satisfaction, that were the variables of age and class of patient nursing.
From this result, it was suggested that the hospital management should improve the public services, especially nursing care and food menu. This services should be to the old-patients and class of nursing. There is a need of further studies about the study of satisfaction which combine the qualitative and quantitative methods in order to get the better result in satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T12696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Caroline Kawinda
"Mutu pelayanan sebuah rumah sakit merupakan produk akhir dari suatu integrasi dan ketergantungan yang paling terkait antara berbagai komponen atau aspek sebagai sebuah sistem.
Salah satu cara untuk dapat selalu menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit adalah dengan cara melakukan penilaian kepuasan pasien secara berkala dengan tujuan untuk mengetahui kekurangan rumah sakit, sehingga pihak manajemen dapat segera mengeluarkan kebijakan untuk melakukan perbaikan.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak rumah sakit khususnya unit rawat inap. Faktor-faktor yang diteliti meliputi pelayanan dibagian admisi atau penerimaan pasien, pelayanan perawat, pelayanan dokter, fasilitas penunjang medis, lingkungan fisik rawat inap dan pelayanan di bagian administrasi/keuangan.
Penelitian ini menggunakan data primer dengan disain penelitian cross-sectional dengan jumlah sampel sebanyak 115 responden yang diambil dengan metode Probability; Proportional to Size (PPS).
Analisis univariat berupa analisis proporsi, sedangkan analisis bivariat menggunakan chi-square untuk melihat hubungan antara 6 variabel independen dengan variabel dependennya yaitu kepuasan pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ada pasien yang menyatakan tidak puas dengan pelayanan yang diberikan diunit rawat inap yaitu sebesar 32,2%, sedangan sisanya sebesar 67,8% menyatakan puas. Untuk uji bivariat terlihat bahwa dari 6 variabel yang dilakukan uji hubungan hanya 4 variabel independen yang secara signifikan berhubungan dengan variabel dependen, ke empat variabel tersebut adalah pelayanan dibagian informasi, pelayanan dokter, lingkungan fisik rawat inap dan pelayanan di bagian administrasi atau keuangan. Sedangkan untuk 2 variabel independen lainnya yaitu fasilitas penunjang medik dan pelayanan perawat tidak terdapat hubungan yang signifikan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut terdapat beberapa hal yang dapat disarankan antara lain meningkatkan koordinasi antar unit pelayanan, penambahan fasilitas serta melakukan upaya-upaya peningkatan terhadap semua kelas perawatan.

Patient Satisfaction to the In - Patient Service at Koja Jakarta Hospital, Within Period of June 1 until June 30, 2003As a system, hospital quality is a final product from an integrated element which has interdependency in it.
One of the ways to always keep and improve a hospital quality is to conduct an assessment periodically, so that the management can make new policy to fix the problem regarding to hospital service quality.
The main object of this study is to assess patient satisfaction for hospital services especially in patient service. Independent variable in this study contains six variables, which are the services in the admission, nurse, doctor, medical and support facilities, physical environment and administration.
This study uses a primary data with cross sectional design. Sample size contain 115 respondent which taken with Probability Proportional to Size (PPS) method. The analysis including proportion analysis and chi-square analysis to see correlation between 6 dependent and independent variable.
We can see in the result of this study that 32,2 % patient unsatisfied with the services and the rest 67,8 % satisfied. For the chi-square test we find that from six variables tested only four variables significantly correlated with dependent variables, which are services in the admission, doctor, physical environment and administration. In the mean time there is no significant correlation between nurse and medical support with the patient satisfaction.
Based on the result of this study, there is several recommendations: improving coordination in every units, adding the facilities and also make an action to improve the service quality in every class.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T 10926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Loho, Benny
"ABSTRAK
Sejak beberapa tahun terakhir, terjadi penurunan tingkat penghunian tempat tidur (BOR) pada bagian kebidanan dan penyakit kandungan. Salah satu sebab yang diduga adalah kurang puasnya pasien/keluarga terhadap penampilan upaya pelayanan rawat nginap rumah sakit.
Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang penilaian pasien/keluarga dalam hal kepuasannya terhadap penampilan upaya pelayanan selama dalam perawatan di rumah sakit dan mengetahui penampilan upaya pelayanan yang telah dilakukan oleh jajaran rumah sakit. Dengan itu rumah sakit mengharapkan mendapat informasi umpan balik untuk melakukan tindakan perbaikan, sehingga mutu pelayanan dapat
ditingkatkan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif mengenai penilaian penampilan upaya pelayanan, kemudian dilanjutkan dengan analitik untuk mengetahui apakah penampilan
itu menentukan tingkat kepuasan yang diperoleh pasien/keluarga. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis persentase, Chi-kuadrat, koefisien korelasi Goodman dan
Kruskal serta koefisien korelasi rank Kendall.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien/keluarga pada umumnya puas dengan pelayanan yang diberikan. Rumah sakit ini belum mempunyai standar prosedur kerja yang cukup lengkap dan baik, belum mempunyai dokter ahli purna waktu untuk kebidanan dan penyakit kandungan, kesehatan anak, penyakit dalam dan penyakit bedah. Perbedaan penampilan upaya pelayanan antar bagian tidak besar. A
Kesimpulan : penampilan upaya pelayanan rawat nginap RS. RK Charitas Palembang cukup baik dan memuaskan pasien/keluarga. Penampilan upaya pelayanan rawat nginap rumah sakit tidak manentukan tingkat kepuasan yang diperoleh pasien/keluarga. Perbedaan nilai antara pasien/keluarga dan pengamat merupakan ciri khas pelayanan jasa kesehatan, yaitu ketidak tahuan konsumen akan apa yang hendak dibelinya. Kurang puasnya pasien/keIuarga,bukan merupakan sebab terjadi
nya penurunan tingkat penghunian tempat tidur (BOR) di bagian kebidanan dan penyakit kandungan.
Saran adalah agar RS. RK Charitas berusaha untuk melengkapi kekurangannya, membuat penelitian lebih lanjut dalam hal mencari sebab penurunan tingkat penghunian tempat tidur (BCR) di bagian kebidanan dan penyakit kandungan. Penelitian evaluatif perlu dibuat secara berkala dan dikembangkan pada bagian-bagian lainnya di rumah sakit.

"
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>