Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139478 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gunawan Tedjo
"Akhir-akhir ini kita melihat semakin banyaknya perusahaan di Indonesia melakukan akuisisi, baik di dalam lingkungan grup perusahaan sendiri maupun di luar lingkungan grup perusahaan tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya akuisisi tersebut adalah untuk meningkatkan kinerja perusahaan seperti memperkuat pangsa pasar yang ada, memperkuat struktur permodalan ataupun menguasai serta mempelajari teknologi dari pesaing.
Istilah akuisisi mulai populer pada awal tahun 1990-an, ini bersamaan maraknya pasar modal di Indonesia, sungguhpun sebenarnya pelaksanaan akuisisi telah dijalankan jauh sebelumnya. Hanya pada waktu itu dipakai istilah yang berbeda seperti jual beli saham ataupun jual beli perusahaan.
Peraturan mengenai akuisisi atau pengambilalihan baru secara jelas dan tegas dituangkan dalam perundang-undangan dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas =UUPT) khususnya di dalam Pasal 103 sampai dengan Pasal 106, dan Pasal 108, serta Pasal 109 mengenai pengambilalihan, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UTJPM) dalam Pasal 84.
Dengan adanya arus globalisasi yang berpengaruh juga di Indonesia, semakin banyak perusahaan asing yang turut berperan aktif di dalam melakukan kegiatan usaha di Indonesia dan banyak berhubungan dengan perusahaan-perusahaan lokal.
Praktik akuisisi semakin berkembang dan kompleks sehingga kecenderungan pengusaha saat ini adalah mencari celah hukum yang dapat dimanfaatkan. Hal itu terjadi karena masih lemahnya perangkat peraturan perundang-undangan yang mengatur akuisisi."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanzil, Kurniawan
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2003
S24424
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irvany Ikhsan Falaqi
"Karya tulis ini membahas mengenai analisis penggabungan usaha dari sudut perpajakan dengan mengambil kasus pada dua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta, yaitu (1) PT Bank CIC Internasional Tbk sebagai surviving bank dalam kasus merger dengan PT Bank Danpac Tbk dan PT Bank Pikko Tbk, dan (2) PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. yang melakukan akuisisi saham empat perusahaan sekaligus yaitu PT Metropolitan Realty International, PT Antilope Madju, PT Bali Nusadewata Village dan PT Graha Menteng Indah.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk memberi pemahaman yang lebih komprehensif dalam pelaksanaan aktivitas penggabungan usaha dari sudut perpajakannya. Bagi Wajib Pajak yang akan melakukan penggabungan usaha atau yang perusahaannnya sedang melakukan restrukturisasi, dengan pemahaman yang baik diharapkan dapat melakukan tax planning secara optimal dan terhindar dari kekeliruan penerapan peraturan.
Penggabungan usaha (business combination) terjadi jika dua atau lebih usaha yang terpisah bersama-sama menjadi satu entitas ekonomi. Ada dua metode yang bisa dipakai dalam penggabungan usaha yaitu metode pembelian dan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest). Pada metode pembelian, karena pencatatan pengalihan harta dan kewajiban berdasarkan nilai pasar, maka dimungkinkan timbul goodwill sebagai selisih lebih antara nilai buku dan nilai wajarnya. Sebaliknya, metode penyatuan kepemilikan pencatatan dilakukan berdasarkan nilai buku sehingga goodwill menjadi tidak relevan sama sekali dengan metode ini.
Peraturan perpajakan Indonesia semula tidak memperbolehkan penggunaan metode penyatuan kepemilikan karena dengan metode ini tidak dimungkinkan dihasilkan potensi pajak atas goodwill tersebut, Namun karena perkembangan keadaan dan desakan dari dunia usaha, apalagi setelah dilanda krisis moneter yang menyebabkan banyak perusahaan menderita kerugian hebat, Pemerintah dalam hal ini Menteri Keuangan memberikan sedikit kelonggaran untuk penggunaan metode ini. Pada awalnya, hanya ditentukan secara selektif Wajib pajak yang diperbolehkan menggunakannya, dan terus diperlonggar syaratnya hingga peraturan yang terakhir sudah dapat diterapkan bagi semua perusahaan (Keputusan Menteri Keuangan No. 422/KMK.04/1998 sebagaimana yang telah diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan No .211/KMK. 03/2003).
Hasil dari penelitian yang dilakukan dalam karya akhir ini membuktikan bahwa pemerintah memang berhasil mendorong kedua perusahaan tersebut untuk memanfaatkan fasilitas perpajakan yang diberikan dengan melakukan penggabungan usaha. Fasilitas yang cukup menarik itu antara lain diperbolehkannya mengalihkan sisa kerugian badan usaha lama dengan cara melakukan revaluasi aktiva tetap.
Dalam kasus PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk., perusahaan menikmati insentif pajak yang sangat menarik, yaitu dapat melakukan revaluasi aktiva tetapnya senilai + Rp. 728 miliar dengan hanya terutang pajak sebesar + Rp. 5,6 miliar akibat kompensasi akumulasi kerugian fiskal tahun-tahun sebelumnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghibran Al Imran
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari perhatian investor dalam transaksi merger dan akuisisi dengan metode stock-swap pada saham perusahaan pengakuisisi dari perusahaan Indonesia di periode 2008 ndash; 2017. Metode stock-swap banyak mengindikasikan adanya kerugian pengakuisisi pada periode pengumuman, hal ini terutama dipengaruhi perhatian investor terhadap saham pengakuisisi yang menggunakan sahamnya yang mengalami overvaluasi dalam transaksi.
Temuan dari penelitian ini yang dilakukan menggunakan 128 merger dan akuisisi atas perusahaan di Indonesia selama periode 2008 2017 yang menggunakan metode pembayaran kas dan saham menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan sahamnya yang terpapar oleh perhatian investor yang rendah, tidak mengalami kerugian di periode pengumuman dibandingkan dengan yang terpapar perhatian investor tinggi atau menggunakan kas sebagai metode pembayaran.
Penggunaan saham, penggunaan saham dengan perhatian investor yang rendah, dan penggunaan saham dengan perhatian investor yang rendah dan mengalami overvaluasi memiliki pengaruh yang positif terhadap return abnormal dari saham pengakusisi di periode pengumuman yang mengurangi biaya transaksi terhadap target. Hasil penelitian ini juga dipengaruhi oleh fakta bahwa nilai return abnormal di pasar saham di negara negara Asia lebih tinggi dibandingkan pasar saham di negara negara di Amerika dan Eropa.

This study aims to investigate the effects of Investor Attention in Stock Swap Mergers and Acquisition on Acquirers Stock in Acquiring Indonesian Firms for Periods 2008 2017. Stock financed mergers and acquisition or stock swap mergers and acquisition indicates significant announce period losses for acquirers.
The findings in this research done with 128 mergers and acquisitions of Indonesian firms done in the period of 2008 ndash 2017 which uses cash or stock as payment shows that acquirers using their overvalued stock that are subject to limited investor attention do not experience significant announce period losses compared to those that are subject to higher investor attention and done with cash as payment.
The use of stock, stock with limited investor attention, and overvalued stock with limited investor attention has a positive effect on announcement period abnormal returns of acquirer stock therefore lessening the amount paid to its target. The findings in this research is also effected by the fact that abnormal returns in Asian stock markets are higher than those in American and European markets.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deden Rizal Riyadi
"Merger dan Akuisisi (M&A) merupakan salah satu strategi pertumbuhan eksternal yang banyak diminati, tak kecuali pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. M&A terjadi antara lain karena dorongan ingin memaksimalisasi nilai perusahaan demi kepentingan pemegang saham. Teori maksimalisasi nilai menjelaskan bahwa akuisisi terjadi berlandaskan motivasi untuk memperoleh kekuatan pasar, ekonomi skala, jaminan kerjasama dan diversifikasi resiko keuangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat penciptaan nilai perusahaan, dimana nilai yang dimaksud dalam artian apakah ada atau tidak abnormal return disekitar pengumuman rencana M&A dan ada tidaknya transfer kapabilitas -melihat skor kebangkrutan- yaitu adanya transfer kemampuan menjalankan fungsi-fungsi pokok manajemen yang dapat mengurangi resiko keuangan atau kebangkrutan.
Penelitian yang mengambil sampel perusahaan go publik pada Bursa Efek Jakarta sebanyak 11 perusahaan utama -yang melakukan merger dan akuisisi- serta 53 perusahaan kontrol, memberikan hasil bahwa tidak ada peningkatan skor kebangkrutan, malah sebaliknya yaitu menurunnya skor rata rata perusahaan pengakuisisi yang berarti tidak terdapat penciptaan nilai setelah melakukan M&A. Menurunnya skor ini diakibatkan menurunnya profitabilitas, efektivitas penggunaan aset dan meningkatnya hutang rata-rata perusahaan yang melakukan M&A. Hal yang sama terjadi pada rata-rata perusahaan kontrol.
Meskipun ada respon pasar terhadap informasi rencana M&A dan terjadi imbal hasil positif pada hari 0 - unnanouncentment date- namun bukanlah hasil yang cukup signifikan, sehingga dapat dikatakan M&A tidak meningkatkan kekayaan pemegang saham perusahaan pengakusisi sekitar tanggal pengumuman rencana M&A. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wawan Zulmawan
Jakarta: Permata Aksara, 2013
346.066 26 WAW p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Thio Yonatan
"Krisis ekonomi telah terjadi pada saat sekarang. Kebanyakan negara-negara di dunia terkena krisis ini. Tidak terkecuali dari setiap perusahaan. Setiap negara atau perusahaan akan berusaha mencari solusi untuk keluar dari krisis. PT. Bumi Resources Tbk melakukan aksi korporasi untuk mendapatkan solusi. Akuisisi yang dilakukan BUMI terhadap PT. Darma Henwa., Tbk, PT. Fajar Bumi Sakti dan PT. Pendopo Energi Batubara telah menjadi berita yang kontroversial saat ini. Timbul pertanyaan dari akuisisi yang terjadi terhadap ketiga perusahaan ini. Apakah akuisisi ini merupakan material, benturan kepentingan dan telah terjadi pada harga yang wajar?.

The economy crisis has come in this time. Most of countries are suffering the crisis. The same situation happens in every single company. They are trying to find a solution to survive. The acquisitions of PT. Darma Henwa., Tbk, PT. Fajar Bumi Sakti and PT. Pendopo Energi Batubara by PT. Bumi Resources., Tbk has become controversial issue. There are some questions of this acquisition, is the acquisition material or immaterial and/or is the acquisition has a conflict of interest and/or is the acquisition price has done by fair value?."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2009
S24781
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Mentari Putri
"Kondisi bisnis yang semakin maju dan kompetitif menuntut perusahaan untuk dapat menerapkan strategi-strategi yang menunjang kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang. Salah satu alternatif yang dipilih oleh beberapa perusahaan adalah melakukan penggabungan usaha dalam bentuk merger dan akuisisi dengan perusahaan lain. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan, namun hasil yang diperoleh tidak selalu konsisten. Beberapa peneliti menemukan pengaruh positif, namun peneliti lain menemukan pengaruh negatif.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh keputusan merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan yang diproksikan dengan rasio keuangan. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui apakah rasio keuangan perusahaan setelah merger dan akuisisi mengalami perbedaan atau tidak. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi antara tahun 2000-2002. Dengan teknik purposive sampling, diperoleh 6 perusahaan sebagai sampel penelitian. Untuk memfokuskan permasalahan, dalam penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh merger dan akuisisi terhadap kinerja ekonomis perusahaan manufaktur.
Rasio keuangan yang diteliti yaitu rasio keuangan triwulanan yaitu triwulan pertama sampai dengan triwulan keempat sebelum dan setelah merger dan akuisisi dilakukan. Dalam penelitian ini, kinerja perusahaan diukur dengan variabel-variabel rasio keuangan. Dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat signifikansi 5% menunjukkan bahwa sebagian besar rasio keuangan sesudah merger dan akuisisi tidak mengalami perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan sebelum dilakukannya merger dan akuisisi. Hasil analisis triwulan pertama sampai dengan triwulan keempat menunjukkan terdapat perbedaan kinerja saham yang tidak signifikan sebelum dan sesudah dilakukannya merger dan akuisisi. Perbedaan signifikan hanya terlihat pada Price to Book Ratio (PBV) dan Return On Investment (ROI) yang mengalami peningkatan signifikan. Meskipun ada peningkatan, tetapi peningkatan tersebut tidak tidak cukup kuat untuk menyatakan bahwa kinerja perusahaan yang diproksikan dengan rasio ini menjadi lebih baik dari sebelum merger dan akuisisi.
Dari hasil analisis tersebut secara umum dapat disimpulkan bahwa merger dan akuisisi tidak berpengaruh secara signifikan pada kinerja perusahaan yang diproksikan dengan rasio keuangan. Sinergi yang diharapkan belum terwujud sampai dengan akhir triwulan keempat. Hal ini mungkin dikarenakan lemahnya strategi, tidak adanya pengalaman merger dan akuisisi, kurangnya pengetahuan mengenai industri atau perusahaan target, dan adanya faktor non ekonomis lain. Faktor non ekonomis tersebut adalah motivasi untuk menyelamatkan perusahaan dari kehancuran dan faktor motivasi dan jajaran manajerial untuk mendapatkan keuntungan individual.

Business condition which progressively go forward and competitive claim company to can apply strategy supporting the continuity of company life of a period to the next. One of alternative selected by some company is conduct business combination in the form of merger and acquisition with other; dissimilar company. Some researches have been conducted to know influence merger and acquisition to company performance, but the result obtained does not be consistent always. Some researcher found positive influence, but the other researcher found negative influence.
This research is to analyze decision merger and acquisition influence to company performance, which implied with finance ratio. Research intended to know whether ratio of company's finance after merger and acquisition experience of difference or not. Population in this research is company doing merger and acquisition between year 2000-2002. With technique purposive sampling, obtained 6 companies as sample research. To focused problems, in this research only limited influence merger and acquisition to economic performance of manufacturing business.
Ratio of Finance checked by that is ratio of quarterly finance that is quarterly first up to fourth quarterly before and after merger and acquisition done. In this research, performance of company measured with variable of finance ratio. By using test of Wilcoxon Signed Rank Test with level of significance 5% indicating that most ratios of finance hereafter merger and acquisition do not experience of difference which significant compared to before doing of merger and acquisition. Result of analysis quarterly first up to fourth to quarterly show there are difference of performance of share which do not significant before and hereafter doing of merger and acquisition. Difference of Significant is only seen at Price to Book Ratio (PBV) and Return On Investment (ROI) experiencing of improvement significant. Though there is improvement, but the improvement is not be strong insufficient to express that performance of company which show with this ratio become is better the than before merger and acquisition.
From result of the analysis inferential in general that merger and acquisition do not have an effect on by significant at performance of company which show with finance ratio. Synergy expected not yet been existed up to fourth final quarterly. This matter possible because of its weakness is strategy, inexistence of experience of merger and acquisition, lack of knowledge hit industry or goals company, and existence of factor is non economic dissimilar. Factor of none the economic is motivation to save company from ruination and factor motivate from managerial to get individual advantage.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T14782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edwin Yonathan
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kinerja keuangan setelah melakukan merjer dan akuisisi terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini merupakan pengembangan dari model penelitian yang dilakukan oleh Kumar (2009) dan Huang (2010). Kinerja keuangan diukur dari kinerja profitabilitas, kinerja produktivitas aset dan tingkat pendanaan. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan model regresi berganda dengan sampel 120 observasi dari perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang melakukan merjer dan akuisisi selama tahun 2000-2011.
Hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa perubahan kinerja profitabilitas dan perubahan tingkat pendanaan antara akhir tahun buku 31 Desember terdekat setelah dan sebelum merjer dan akuisisi serta tingkat pendanaan dan perubahan tingkat pendanaan antara akhir tahun buku 31 Desember satu tahun setelah dan sebelum merjer dan akuisisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan nilai perusahaan. Namun kinerja profitabilitas, kinerja produktivitas aset, tingkat pendanaan, perubahan kinerja produktivitas aset antara akhir tahun buku 31 Desember terdekat setelah dan sebelum merjer dan akuisisi serta kinerja profitabilitas, kinerja produktivitas aset, perubahan kinerja profitabilitas dan perubahan kinerja produktivitas aset antara akhir tahun buku 31 Desember satu tahun setelah dan sebelum merjer dan akuisisi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil ini juga lebih merepresentasikan transaksi akuisisi saja.

The objective of this research is to examine the effect of financial performance following mergers and acquisitions on firm value. This research is the development of a model research by Kumar (2009) and Huang (2010). Financial performance are measured from the profitability performance, asset productivity performance and level of funding. Testing hypotheses are conducted using multiple regression models with observations from 120 samples of company which are listed in Indonesian Stock Exchange that did mergers and acquisitions during the year 2000-2011.
The results provide empirical evidence that changes in profitability performance and changes in level of funding between the end of the fiscal year December 31 closest after and before mergers and acquisitions as well as funding levels and changes in funding levels between the end of the book one year after December 31 and before mergers and acquisitions positive significantly influence to increase firm value. But profitability performance, asset productivity performance, funding levels, asset productivity performance changes between the end of the fiscal year December 31 closest after and before mergers and acquisitions and profitability performance, asset productivity performance, changes in profitability performance and changes in asset productivity performance between the end of the fiscal year December 31 one year after and before mergers and acquisitions has no effect on firm value. These results also represent the acquisitions transaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaid Naqy Robbani
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana jenis motivasi kegiatan merger dan/atau akuisisi perusahaan mempengaruhi performa keuangan perusahaan (price earning ratio dan return on asset) pada perusahaan di Indonesia periode tahun 2010 hingga 2019. Penelitian ini menggunakan sampel yang terdiri dari 72 perusahaan yang tercatan pada Bursa Efek Indonesia pada saat dilakukannya kegiatan merger dan/atau akuisisi oleh perusahaan tersebut, dari 72 perusahaan itu, didapatkan 137 titik observasi berupa kegiatan M&A. Metode penelitian yang digunakan adalah metode regresi data panel dengan metode feasible generalized least square. Penelitian ini menemukan bahwa dari tiga jenis kegiatan merger dan/atau akuisisi yang dilakukan, hanya kegiatan merger dan/atau akuisisi tipe campuran memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap performa perusahaan.

This study aims to analyze the impact of Merger and Acquisitions activities on Firm’s Performance in Indonesia in 2010 to 2019 period. The sample consists of 72 companies that are emitted on the Indonesia Stock Exchange which resulted in 137 observation points. The research method used in this study is panel data regression with the method of feasible generalized least square. This study found that among three different kind of merger and acquisitions activities in the model, there is a positive effect of the Other merger and acquisitions on firm’s performance in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>