Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162314 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simamora, Adelina
"Pengompleksan CoII (d') terhadap ligan 1,10-Fenantrolin (Fen) dan 4,7--Dxmetil-1,10-Fenantrolin(Dmfen)memperlihatkan karakteristik yang berbeda dengan pengompleksan MnII (d5) terhadap ligan yang sama. Demikian juga halnya dengan pengompleksan kedua jenis logam tersebut dalam kompleks campurannya dengan ligan rodanida (NCS). Studi terhadap spektra ultraungu-tampak, inframerah, dan sifat magnet kompleks, menerangkan secara lebih terperinci mode pengikatan kompleks. Melalui metode perbandingan mol, diperoleh stoikiometri kompleks M : L = 1 : 3. Spektra ligan terkompleks dalam CoL3 2' di daerah ultraungu memperlihatkan pergeseran batokromik dan kenaikan nilai e, yang secara tidak langsung menunjukkan terjadinya MLCT (Metal Ligan Charge Transfer). Spektra kompleks tersebut di daerah ultraungu dekat-tampak berasal dari transisi elektron MLCT (t,, -* 71*) dan d-d. Fenomena yang sama tidak jelas diamati pada MnL3'+. Ikatan Mn-L lebih lemah ditandai dengan pergeseran batokromik yang amat kecil di daerah ultraungu. Di daerah ultraungu dekat-tampak tidak diamati transisi elektron MLCT. Transisi di daerah ini ditandai dengan intensitas yang sangat lemah yang berasal dari transisi d-d Mn" dalam MnL22+. Penentuan stoikiometri kompleks campuran M:L:NCS dilakukan dengan metode perbandingan mol dengan dua pendekatan, yaitu penambahan NCS secara bertahap masing-masing dalam kompleks ML,2+ dan Diperoleh kesimpulan yang sama, yaitu stoikiometri kompleks M:L:NCS = 1:2:2. Spektra inframerah yang berasal dari kristal kompleks ML,(NCS), memperlihatkan bahwa NCS mengikat Co" dan Mn" melalui sisi N Keberadaan sisi basa S yang bebas dibuktikan melalui penambahan Hgri. Pergeseran u ke daerah 2100 cm-l mengindikasikan terjadinya pengikatan Hg-S. Nilai µof masingmasing kompleks ML,(NCS)2 menunjukkan bahwa konfigurasi elektron ion pusat, Co" dan Mn', dalam kompleks tersebut adalah spin tinggi. Hal ini berarti ligan tidak menyumbang banyak terhadap kekuatan medan ligan. Konfigurasi spin tinggi menjawab lemahnya intensitas transisi elektron MLCT pada masing-masing kompleks."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
T8140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Santosa
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan tekanan gas oksigen dan propana pada pelapisan baja dengan bahan pelapis Wolfram Carbide/Cobalt dengan menggunakan metode HVOF. Untuk itu digunakan XRD, SEM, dan EDAX. Morfologi struktur permukaan digunakan SEM, sedangkan untuk mengetahui komposisi digunakan EDAX selanjutnya XRD digunakan untuk mengetahui struktur dan fasa kristal dengan bantuan program RietAn (Rietfeld Analysis). Dari analisis XRD diperoleh bahwa struktur dan komposisi fasa sangat bergantung pada ratio tekanan antara oksigen dan propana. Fasa-fasa yang dominan dalam lapisan ini adalah WC dan Co. Namun fraksi fasa ini berbanding terbalik dengan ratio tekanan oksigen dan propana. Ratio tekanan oksigen dan propana juga mempengaruhi tingkat difusi atom Cobalt dalam kristal WC.

The purpose of this research is to understand the influence of changing oxygen pressure and propane by using HVOF process of coating steel with Wolfram Carbide/Cobalt powder. XRD, SEM, and EDAX techniques have been utilized. SEM is used to study the morphologic structure of surface, but EDAX is used to know the composition of phase, and XRD is used to find out the structure and crystals phases by applying RietAn (Ristfeld Analysis) program. From XRD analysis, we find that structure and composition phase depend on the ratio of oxygen and propane?s pressure. The majority phases in this coating are WC and Co. The mass of fraction is indirect proportional to the ratio of oxygen and propane?s pressure. Therefore, the ratio of oxygen and propane influences the diffusion level of Cobalt (Co) in the Wolfram Carbide (WC) crystal structure."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21368
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyaningsih
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rohendi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fendy Rokhmanto
"Paduan berbasis Kobal (Co) merupakan salah satu paduan strategis karena dapat digunakan secara luas dan dapat diaplikasikan pada kondisi-kondisi tertentu, salah satunya sebagai material implan. Paduan kobal dipilih sebagai material implan karena mempunyai sifat mekanis dan ketahanan korosi yang baik. Paduan kobal sebagai material implan yang banyak digunakan adalah Co-28Cr-6Mo (ASTM F75). Sifat mekanis dan ketahanan korosi paduan Co-28Cr-6Mo dapat dimodifikasi untuk mendapatkan kondisi yang optimal ketika diimplankan kedalam tubuh. Salah satu cara memodifikasi sifat mekanis dan ketahanan korosi material implan Co-28Cr-6Mo adalah dengan cara memvariasi penambahan karbon dan nitrogen dalam paduan. Pada penelitian ini ditambahkan 0,08 ? 0,25 %C dan 0,2 %N dalam persen berat (%wt) dan proses hot roll untuk meningkatkan sifat mekanis dan ketahanan korosi paduan. Karakterisasi yang dilakukan adalah uji kekerasan, uji tarik, uji potensiodinamik, metalografi, SEM-EDX dan XRD.
Berdasarkan analisis hasil karakterisasi variasi penambahan karbon menyebabkan peningkatan nilai kekerasan, kekuatan tarik, dan penurunan laju korosi. Variasai penambahan karbon dan nitrogen meningkatkan nilai kekerasan, kekuatan tarik, mampu bentuk dan penurunan laju korosi. Penurunan nilai laju korosi, mengindikasikan bahwa ketahanan korosi material meningkat. Peningkatan nilai kekerasan, kekuatan tarik, dan ketahanan korosi disebabkan pertumbuhan presipitat karbida (M23C6), dan efek penghalusan butir akibat variasi penambahan karbon, nitrogen dan proses hot roll.

Cobalt and its alloys is strategic material that widely used and applied at specific conditions, for example as implant material. The primary reason used cobalt alloys as implant material are good mechanical properties and good corrosion resistance. Co-28Cr-6Mo (ASTM F75) one of the main alloys that used as implant material on cobalt and its alloys. Mechanical properties and corrosion resistance of Co-28Cr-6Mo can be modified to obtain optimal conditions when implanted into the human body. The mechanism of modification by added a variety of carbon and nitrogen to the Co-28Cr-6Mo alloys. In this study, mechanical properties and corrosion resistance enhanced by hot roll process and added 0.08 ? 0.25 %C and 0.2 %N (%wt). The characterization that used to analysis are hardness test, tensile test, potentiodynamic test, metallographic, SEM-EDX, and XRD.
Based on the characterization result, can be analyzed that a variety of carbon added enhanced the hardness, tensile strength and reduced corrosion rate. A variety of carbon and nitrogen added enhanced the hardness, tensile strength. Formability and reduced corrosion rate. Decreased of corrosion rate indicated that the corrosion resistance of material increased. Increased hardness, tensile strength and corrosion resistance caused by formation of carbide precipitate and grain growth refinement due to hot roll process and a variety of carbon and nitrogen added.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T45382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Reinhold Publishing Corporation, 1960
546.623 COB
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Purie W.
"Berkas radiasi yang jatuh pada permukaan tubuh pasien yang tidak rata atau miring menghasilkan distribusi isodosis yang berbeda dengan standar distribusi yang diperoleh pada permukaan yang rata, saat dilakukan penyinaran pada sudut normal. Pendekatan yang digunakan untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan mencari profil berkas untuk setiap kemiringan sudut saat penyinaran. Kemiringan sudut yang digunakan sampai dengan sudut 60⁰ untuk teknik SAD dan SSD. Sebuah asumsi dibuat yaitu pergeseran berkas geometri yang dihasilkan akibat sudut miring yang diberikan tidak melebihi 2mm.

A radiation beam striking an irregular or sloping patient surface produces an isodose distribution that differs from the standard distribution obtained on flat surfaces with a normal beam incidence. An approach is used to address this problem with looking for the beam profile for oblique angles of beam incidence. Applicable for angles of incidence up to 60⁰ for SAD (Source Axis Distance) and SSD (Source Surface Distance) techniques. An assumption is made that the friction of beam geometry that result of oblique angles does not more than 2mm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S350
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Esty Mustika Suud
"Zeolit NaY dengan bahan dasar dari Zeolit Alam Lampung ZAL telah disintesis dengan rasio molar Al2O3: 10 SiO2: 10,6 Na2O: 180,3 H2O dan rasio Si/Al 2,47. Sebelum mensintesis melalui proses hidrotermal dengan teknik seeding dilakukan aktivasi dan pemurnian terhadap ZAL. Langkah ini dilakukan untuk menghilangkan senyawa karbonat dan pengotor oksida besi dari zeolit. Selanjutnya, ZAL hasil pemurnian didepolimerisasi menggunakan NaOH untuk memecah atau memutuskan ikatan dalam kerangka zeolit. Zeolit NaY hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan instrumen SEM-EDX, XRD, FTIR. Hasil XRD menunjukkan bahwa zeolit hasil sintesis merupakan zeolit NaY, walaupun kerangka sodalite juga teramati Hasil SEM-EDX menunjukkan morfologi dari zeolit NaY. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan tidak adanya vibrasi dari double-six-ring. Pada penelitian ini zeolit NaY hasil sintesis memiliki nilai kapasitas tukar kation 32,97 mek/100g lebih tinggi dibandingkan dengan ZAL raw 28,01 mek/100g . Adsorpsi ion logam kadmium II dan kobal II dilakukan pada termperatur ruang, dengan volume 25mL/0,1gram zeolit dan waktu kontak 120 menit. Hasil proses adsorpsi menunjukkan kapasitas adsorpsi zeolit NaY hasil sintesis lebih tinggi dibandingkan dengan ZAL raw.

NaY zeolite from natural zeolite Lampung had been synthesized with molar ratio of Al2O3 10 SiO2 10,6 Na2O 180,3 H2O and Si Al ratio 2,47, prior to synthesis via hydrotermal process and seeding technique ZAL was activated and purified. The purpose of this step was to remove carbonate and iron oxide which were impurities in zeolite. The purified ZAL was then depolymerized using NaOH to break the bonds within the zeolite framework. The as synthesized NaY zeolite was characterized using SEM EDX, XRD, and FTIR. XRD diffractogram shows that the as synthesized zeolite was NaY zeolite, although sodalite framework was do observed. SEM EDX characterization shows the morphology of NaY zeolite. FTIR characterization shows that there are no vibration mode for the double six ring. In this research as synthesized NaY has higher cation exchange capacity 32, 97 meq 100g compared to the raw ZAL 28,01 meq 100g . The adsorption of heavy metal cation cadmium II and cobalt II is done at room temperature, with volume 25mL per 0,1gram zeolite and contsat time of 120 minutes. The result shows that the synthesized NaY zeolite has better adsorption capacity than ZAL raw.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S66143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Amalina Qismina Fajrianti
"Sintesis zeolit NaY dari zeolit alam Bayat dilakukan melalui metode hidrotermal dengan teknik seeding. Sintesis dilakukan berdasarkan komposisi Al2O3: 10 SiO2: 10,3 Na2O: 180,3 H2O rasio molar . Sebelum dilakukan sintesis, zeolit alam Bayat dipreparasi melalui proses purifikasi dan depolimerisasi. Hasil XRD menunjukkan bahwa zeolit yang dihasilkan merupakan zeolit NaY yang didominasi oleh kerangka sodalite. Hasil SEM-EDX memperlihatkan morfologi zeolit NaY seperti tumpang tindih dengan rasio Si/Al sebesar 2,30. Berdasarkan penelitian, zeolit NaY hasil sintesis memiliki sisi aktif yang besar sehingga dapat berperan menjadi adsorben ion logam kadmium II dan kobalt II. Hal ini dibuktikan dengan kapasitas adsorpsi ion kadmium II rata-rata zeolit NaY hasil sintesis lebih tinggi daripada kapasitas rata-rata adsorpsi dari zeolit alam Bayat raw pada waktu optimum 120 menit, 33,46 mek/100 g untuk zeolit alam Bayat raw dan 105,60 mek/100 g untuk zeolit NaY hasil sintesis. Kapasitas adsorpsi ion kobalt II rata-rata zeolit NaY hasil sintesis juga lebih tinggi daripada kapasitas rata-rata adsorpsi dari zeolit alam Bayat raw pada waktu optimum 120 menit, 12,88 mek/100 g untuk zeolit alam Bayat raw dan 78,25 mek/100 g untuk zeolit NaY hasil sintesis. Nilai kapasitas tukar kation zeolit alam Bayat raw adalah sebesar 24,41 mek/100 gram zeolit, sedangkan nilai kapasitas tukar kation zeolit NaY hasil sintesis adalah sebesar 43,45 mek/100 gram zeolit.

NaY zeolite was hydrothermally synthesized using seeding technique. The synthesis were performed according to the following composition of Al2O3 10 SiO2 10.3 Na2O 180.3 H2O molar ratio . XRD pattern confirmed that the structure was NaY zeolite. Before synthesis, natural zeolite Bayat were prepared through purification and depolymerization. From XRD measurement, it is observed that zeolite structures are dominated by sodalite framework. SEM EDX showed that NaY crystals were intergrowth with Si Al ratio of 2.30. In this study, NaY zeolite synthesized has more active sites to adsorb cadmium II and cobalt II ions because the average adsorption capacity cadmium II ions of as synthesized NaY zeolite is higher than the average adsorption capacity of raw Bayat natural zeolite at its optimum contact time 120 minutes, 33.46 meq 100 g for raw natural zeolite Bayat and 105.60 meq 100 g for as synthesized NaY zeolite. The average adsorption capacity cobalt II ions of as synthesized NaY zeolite is also higher than the average adsorption capacity of raw Bayat natural zeolite at its optimum contact time 120 minutes, 12.88 meq 100 g for raw natural zeolite Bayat and 78.25 meq 100 g for as synthesized NaY zeolite. The cation exchange capacity of raw Bayat natural zeolite is 24.41 meq 100 gram zeolite, besides the cation exchange capacity of as synthesized NaY zeolite is 43.45 meq 100 gram zeolite.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S66142
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amilita Medisa Rizky Dharmayanti
"Penelitian mengenai polikristalin perovskite manganite telah dilakukan, material Nd0,7Sr0,3Mn(1-x)CoxO3 (x = 0; 0,03; 0,05; 0,07 dan 0,1) disintesis dengan menggunakan metode sol–gel kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan Xray Diffractometer dan menunjukkan bahwa doping cobalt pada sampel tidak menyebabkan perubahan struktur kristal yaitu orthorhombic dengan space group Pnma. Karakterisasi Scanning Electron Microscopy menunjukkan bahwa terjadi perubahan ukuran grain yang membesar pada saat didoping cobalt sebesar 3% dan 7% akibat penurunan interaksi double exchange (DE). Hasil pengujian dengan menggunakan Vibrating Sampe Magnetometer menunjukkan penurunan magnetisasi pada saat diberikan kenaikan doping cobalt. Selain itu, saat diuji dengan cryogenic magnetometer, sampel dengan doping cobalt 7% menunjukkan nilai resistivitas yang tinggi yang ditunjukkan dengan pergeran puncak yang dipengaruhi oleh adanya ion Co3+ yang menyebabkan terpisahnya charge transfer sepanjang ikatan Co – O – Co.

Polycrystalline perovskite manganite Nd0,7Sr0,3Mn(1-x)CoxO3 (x = 0; 0,03; 0,05; 0,07 dan 0,1) material has been synthesized using sol – gel methods. It was observed under the X-ray Diffractometer and shows that different amount of cobalt doping on the sample caused the crystal structure to remains the same, which is orthorhombic with Pnma space group. The characterization using Scanning Electron Microscopy indicated the changed of the grain in the sample which grow larger when cobalt was doped for 3% and 7%, it is due to the lower double exchange (DE) interaction. Furthermore, the result from Vibrating Sampe Magnetometer denote that the magnetization is decreasing caused by the increase amount of cobalt doping in the sample. Moreover, from the cryogenic magnetometer measurement, sample with cobalt doping of 7% shows the high resistivity indicate by the shifting peak which influenced by Co3+ ion that affects the charge transfer integral along the Co – O – Co bond."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>