Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157446 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achmad Soebagio T.
"Rumah sakit sebagai lembaga sosio-ekonomi mempunyai tanggung jawab social terhadap kesehatan masyarakat. Dalam melaksanakan fungsi sosialnya diperlukarn dana yang cukup agar rumah sakit dapat terus melangsungkan kegiatan operasionalnya secara wajar. Oleh karena itu rumah sakit harus mempunyai unit-unit layanan yang menghasilkan pendapatan (revenue). Dalam pelaksanaan pendanaan rumah sakit terdapat suatu sistim subsidi-silang (cross subsidi) yang sifatnyamelalui alokasi dana dari unit-unit yang menghasilkan pcndapatan (revenue) terhadap unit-unit yang dianggap merugi.
Rumah Sakit Umum Palang Merah Indonesia (RSU-PMT) Bogor merupakan salah satu rumah sakit yang melakukan pengelolaan keuangan dengan sistim subsidi silang. Hal irki untuk melaksanakan misi rumah sakit yang pada intinya adalah pengabdian sosial bagi masyarakat.
Unit-unit layanan yang diharapkan dapat menghasilkan pendapatan (revenue) diantaranya adalah ruang rawat inap kelas I Utama dan kelas I, serta penunjang medis. Dalam hal rawat inap kelas I Utama dan kelas I di RSU-PMI Bogor, pcnggtmaan (BOR) belum optimal sehingga kurang mendukung sistim subsidi-silang. Untuk mencapai tingkat penggunaan yang optimal harus dicari suatu strategi yang sesuai dcngan keadaan rumah sakit. Dengan melakukan analisis situasi dan pengambilan keputusan strategis maka diharapkan akan terpilih strategi yang tepat.
Mencoba melakukan analisis dengan metodologi penelitian operasional secara deskriptif yang menggunakan kerangka formulasi 3 (tiga) tahap (David, 1997) :
1. Tahap Masukan, dilakukan analisis Matriks EFE dan Matriks IFE
2. Tahap Perryesuaian, dilakukan analisis Matrik TOWS dan Matriks BCG
3. Tahap Keputusan, dilakukan analisis QSPM
Disertai dengan tinjauan dari aspek pemasaran berupa fenomena-fenomena pemasaran pengambilan keputusan konsumen, segmentasi, siklus hidup produk, penempatan (positioning), respons pasar, dan perilaku kompetisi.
Hasil penelitian mengarahkan untuk mengembangkan rawat inap kelas I Utama dan kolas I (product development) disertai pengembangan pasar (market development) dengan strategi pcmasaran kepemimpinan biaya (cost leadership) dan differensiasi.

Analysis Of Development And Marketing Strategy Palang Merah Indonesia Hospital In Bogor DistrictHospital as socio-economic institution has social responsibility for health community. In order to social function, hospital needs fund for continuing operational with normal activity. Cause of that social function, hospital must have revenue center for funding the operational activity. There is Cross-Subsidies System for funding the hospital activity, that allow allocation fund from revenue center units to the other units who needs for operational activity.
Palang Merah Indonesia (PMI) hospital in Bogor was funding with Cross-Subsidies System. Its system applies because the core business PMI hospital is social for well being communities.
One of healthcare units that generate revenue is inpatient healthcare from VIP and First Class room. also medical supporting healthcare. In order inpatient with VIP and Fiat Class room PMI Hospital in Bogor, bed utilization (BOR) didn't optimum for Cross Subsidies System. To achieve the optimum utilization must have strategies that match with hospital situation. With situation analysis and strategic decision making in hospital, the expectation that right strategies was made.
This thesis will analyze with operational research methodology based on three stages formulation framework (David, 1997) :
1. Input Stage, made EFE Matrix and IFE Matrix analysis.
2. Matching Stage, made TOWS Matrix and BCG Matrix analysis
3. Decision Stage, made QSPM analysis
Accomplished the analysis with review aspects of the underlying marketing phenomena : consumer decision making position in life cycle, segmentation, positioning market response, and competitive behavior.
Results of the research are to develop inpatient care especially VIP and First Class room (Product Development) with extension the market (Market Development), suggest cost leadership and differentiation for marketing strategy.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susi Arfina Dewi
"Organisasi pelayanan kesehatan sekarang ini harus senantiasa meningkatkan mutu pelayanan kesehatan agar dapat memperoleh keunggulan dalam persaingan.
Berawal dari keinginan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan itu Rumah Sakit Umum Palang Merah Indonesia Bogor yang merupakan satu-satunya rumah sakit milik Palang Merah Indonesia merencanakan pengembangan poliklinik spesialisnya. Hal ini didukung oleh fakta dari observasi pra penelitian di mana pelanggan berpendapat bahwa ruang periksa dan ruang tunggu sudah tidak memadai.
Usaha pengembangan ini dapat bermanfaat jika bisa menentukan posisi bersaing yang tepat. Sementara itu belum ada informasi mengenai karakteristik pelanggan dan posisi pesaing yang dapat digunakan oleh rumah sakit sebagai acuan untuk membuat kebijakan.
Penelitian yang ditujukan untuk menganalisis penentuan posisi bersaing ini, menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Dari penelitian diperoleh hasil bahwa karakteristik pelanggan Poliklinik Spesialis RSU PMI Bogor terbanyak berasal dari kotamadya Bogor, mayoritas kelompok usia produktif dari kelas menengah bawah dengan pendidikan menengah dan pekerjaan pegawai negeri . Karakteristik pelanggan ini menjadi dasar persepsi mengenai posisi poliklinik itu sendiri dan posisi pesaing. Berdasar persepsi pelanggan disimpulkan posisi poliklinik ini dengan pelayanan yang baik dan terjangkau. Dari persepsi pelanggan didapatkan pula bahwa pesaing terdekat adalah Poliklinik Spesialis RS Azra, namun Poliklinik Spesialis RSU PMI Bogor mempunyai keunggulan dari jenis pelayanan yang lebih lengkap dan tarif pelayanan yang lebih murah.
Untuk dapat memenangkan persaingan disarankan agar RSU PMI membentuk bagian pemasaran dan melakukan fungsi pemasaran secara optimal sehingga rencana pengembangan poliklinik spesialis dapat diwujudkan dan memberikan manfaat.

Positioning Analysis of Specialized Polyclinic in Bogor Indonesian Red Cross HospitalHealth service organization these days should always increase its quality so that they could be the front runner in the course of highly competitive market.
It all begins from the idea to ameliorate the quality of health service at the Bogor Indonesian Red Cross Hospital, which is the only hospital belongs to the Indonesian Red Cross Organization to carry on the plan of its Specialized Polyclinic expansion. This is supported by the fact acquired from pre research observation where customers assume that examination room and waiting lounge are no longer eligible.
This expansion plan will surely come in handy if one is capable of determining the exact positioning. Meanwhile, absence of information concerning customers characteristics and competitors positioning as a parameter to set the hospital policy.
The research is conducted to analyze the determination of positioning , using descriptive analytic methodology of research with qualitative and quantitative approach.
From the research, it is found that the majority of the customer of this specialized polyclinic is originally from the district of Bogor belong to the productive age group ranging from low to middle class of society with average middle educational qualification and owning profession as civil servant. Perceptions on the positioning of the polyclinic its self and its competitors are made upon the data gained concerning the customers' characteristic. It is summed up, according to the perspective of the customers, that is polyclinic furnish an excellent service and affordable to all levels of society. It is also acknowledgeable that its closest competitor is the polyclinic owned lay Azra Hospital, though the one owned lay RSU PM1 Bogor posses a number of features mainly in its service and tariff.
With the intention of winning the competition, it is advised that Bogor Indonesian Red Cross Hospital should create marketing division and perform optimally marketing functions so that the plan of having specialized polyclinic expansion can be well carried out and last but not least will do bring the most advantage.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1397
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuanakotta, Minerva Gabriela
"Pelayanan BPJS Kesehatan merupakan salah satu pelayanan publik yang disediakan Pemerintah Indonesia bagi masyarakat melalui berbagai fasilitas kesehatan, diantaranya adalah Rumah Sakit Palang Merah Indonesia di Kota Bogor dan Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi di Kabupaten Bogor. Kedua rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit tipe B dengan standar yang telah diatur melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014. Oleh karena itu seharusnya perbedaan kualitas pelayanan diantara kedua rumah sakit tersebut tidak terjadi. Faktanya ditemukan bahwa Rumah Sakit Palang Merah Indonesia memiliki kualitas pelayanan BPJS Kesehatan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan menjadikan dimensi-dimensi faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu input, lingkungan, dan proses sebagai dasar dalam menganalisis. Data Primer diperoleh melalui wawancara mendalam, sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa faktor-faktor yang mendorong terjadinya perbedaan kualitas pelayanan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit Palang Merah Indonesia dan Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi adalah faktor kuantitas sumber daya manusia, faktor kuantitas dan kualitas sarana prasarana, faktor dana, faktor kebijakan, serta faktor tindakan medis dan tindakan non medis yang diberikan.

BPJS Health Insurance services are one of the public services provided by the government for the community through various health facilities, including Palang Merah Indonesia Hospital in Bogor City and the Ciawi Public Hospital in Bogor Regency. Both hospitals are type B hospitals with standards that have been regulated through Health Ministerial Regulation Number 56 of 2014. Therefore, differences in service quality between the two hospitals should not occur. The fact is found that Palang Merah Indonesia hospital has better quality in BPJS Health Insurance services when compared to the Ciawi Public Hospital.
This study uses a post-positivist approach by making the dimensions of factors that affect the quality of service, such as input, environment, and process as the basis for analyzing. Primary data were obtained through in-depth interviews, while secondary data were obtained from literature studies.
The results of this study found that the factors driving the differences in the quality of BPJS Health Insurance services at Palang Merah Indonesia Hospital and Ciawi Public Hospital are the quantity of human resources, the quantity and quality of infrastructure, funding factors, policy factors, and medical and non- medical action factors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eti Surtiati
"Angka kematian Bayi di Indonesia tahun 1999 masih merupakan masalah karena masih tinggi dibandingkan negara tetangga (40 / 1000 kelahiran hidup). Salah satu penyebab tingginya angka kematian bayi atau neonatal adalah berat badan bayi lahir rendah (BBLR). BBLR adalah bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram yang mempunyai risiko tinggi dan harus mendapatkan pengawasan ketat dari dokter / perawat.
Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian BBLR pada penelitian ini adalah umur, paritas, jarak kelahiran, umur kehamilan, status gizi, status sosial ekonomi dan layanan antenatal. Upaya yang di lakukan untuk menurunkan BBLR antara lain adalah dengan meningkatkan pelayanan antenatal, mengurangi faktor risiko BBLR, meningkatkan dan memperbanyak materi atau isi pelayanan antenatal.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian BBLR dalam konteks keperawatan maternitas di RSU PMI Kota Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan data primer. Sampel penelitian adalah semua ibu yang melahirkan bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram selama periode Agustus - September 2002. Analisis data yang digunakan adalah melalui tiga tahap yaitu analisis univariat, bivariat dengan menggunakan uji Chi - Square dan mutivariat dengan menggunakan uji Regresi Logistik.
Hasil penelitian pada analisis univariat dari variabel dependen menggambarkan bahwa kejadian BBLR di RSU PMI Kota Bogor tahun 2002 adalah 18,1 % dan variabel independen menggambarkan bahwa sebagian besar ibu umur 20 - 35 tahun (81,16 %), paritas 2 - 4 tahun (48,60 %), jarak kelahiran kurang dari 2 tahun (54,30 %), umur kehamilan lebih atau sama dengan 37 minggu (89,90 %), pendidikan SMU (48,60 %), pekerjaan IRT (81,90 %), penghasilan keluarga tinggi (66,70 %), tinggi badan lebih atau sama dengan 145 cm (95,65 %), penambahan BB lebih atau sama dengan 10 kg (63,77 %), kadar Hb lebih atau sama dengan 11 gr % (58,70 %), kuantitas ANC 1 - 3 kali (82,61 %) dan kualitas ANC lebih atau sama dengan 5 jenis pemeriksaan (88,40 %). Berdasarkan uji Chi - Square didapatkan bahwa dari kedua belas faktor yang diteliti ada sebagian kecil yang terbukti mempunyai hubungan bermakna terhadap kejadian BBLR yaitu umur ibu dengan nilai p = 0,023 dan odds ratio sebesar 3,176, umur kehamilan dengan nilai p = 0,0001 dan odds ratio sebesar 10,031 dan penambahan BB dengan nilai p = 0,012 dan odds ratio sebesar 3,343. Variabel yang masuk analisis multivariat adalah faktor umur ibu, umur kehamilan dan penambahan berat badan. Hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara umur ibu dengan nilai p = 0,016 dan odds ratio 3.966, umur kehamilan dengan nilai p = 0,0001 dan odds ratio 10,989 dan penambahan BB dengan nilai p = 0,024 dan odds ratio 3,118. Setelah dilakukan uji interaksi ternyata tidak ada interaksi antar variabel umur ibu, umur kehamilan dan penambahan BB.
Kesimpulannya adalah bahwa faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian BBLR adalah variabel umur kehamilan dengan nilai odds ratio sebesar 10,989 yang mempunyai arti bahwa umur kehamilan kurang dari 37 minggu akan terjadi risiko BBLR sekitar 11 kali lebih besar dibandingkan dengan umur kehamilan lebih dari 37 minggu sehingga disarankan kepada ibu untuk melahirkan anak pada usia kehamilan lebih atau sama dengan 37 minggu dan kepada para pemeriksa kehamilan supaya dapat menekankan pada setiap ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya secara teratur dan sesuai jadual pemeriksaan sehingga bila ada kelainan akan segera terdeteksi dan akan segera mendapatkan pertolongan.

The Analysis of Risk Factor That Relate To the Baby Who Has Low Weight in the Context of Maternities Nursery in PMI General Hospital, BogorThe infant mortality rate in Indonesia in 1999 still become problem for it was still high compare with neighbor countries (40/1000 alive birth). One of the causal factors of high infant mortality or neonates is the infant who has low weight in birth. The infant who has low weight in birth is the infant who was born with the weight less than 2500 gram and it has high risk and has to be cared intensively by the doctor/nurse.
In this study the risk factor that relation to the infant who has low weight in birth was the age, paritas, pregnancy range, the age of pregnancy, the condition of nutrient, social economic status and the antenatal service. The efforts to decrease the infant who has low weight in birth are done by increasing antenatal services, decrease the risk factor of the infant who has low weight in birth, increase and multiply the material or the content of the antenatal services.
The purpose of this study was to obtain the risk factors in relation to the infant who has low weight in birth in the context of maternity nursing in PMI general hospital, Bogor. The research method used was Cross Sectional, with primary data. The sample of research was all of mothers who delivered the infant with in the weight under 2500 gram in period August - September 2002. The data were analyzed by using 3 phases: univariat analysis, bivariat by using Chi - Square exam and multivariat used regression logistic exam.
The result of the study in univariat analysis of independent variable described that the infant who has low weight in birth in PMI general hospital, Bogor in 2002 showed 18, 1% and independent variable described that most of mothers in the age of 20 - 35 years old (81,16%), paritas 2 - 4 years old (48,60%), pregnancy range less than 2 years (54,30%) the age of pregnancy more or equal to 37 weeks (89,90 %), education : senior high school (48,60%), house wives (81,90%), income : high enough (66,70%), the height of body is more or equal to 145 an (95,65%), increasing the weight of body is more or equal to 10 kg (63,77%), hemoglobin is more or equal to 11 gr % (58,70%), the quantity of ANC is 1 - 3 times (82,61%) and the quality of ANC is more or equal to 5 kinds of examination (88,40%). Based on the exams of Chi - Square, it is found that among 12 factors that are researched, there is only small numbers can be proved have meaningful relationship to the infant who has low weight in birth i.e. the age mother with p = 0,023 and odds ratio 3,176 , the age of pregnancy with p = 0,0001 and odds ratio 10.031 and gaining weigh with p = 0,012 and odds ratio 3,343. Variable belongs is multivariat analysistis the factor of mother's age, the age of pregnancy and gaining the weight, The result of multivariant analysis together with double logistic regression exams will be found the result that shows that there is meaningful relationship in statistic way between the age of moth with p = 0,016 and odds ratio 3, 966, the age of pregnancy with p = 0.0001 and odds ratio 10,989 and gaining weight with p = 0,024 and odds ratio 3,118. After intersection examining, so we find that there is no interaction among the variable of mother's age, the age of pregnancy and gaining weight.
The conclusion is the risk factor that has the most relationship the infant who has low weight in birth is the variable of the pregnancy's age with the value of odds ratio 10,989 it has meaning that the pregnancy's age less than 37 weeks will have the risk of the infant who has low weight is birth about 11 times more than compare to the pregnancy's ages more 37 weeks, so it is advised to the mother to give a birth in the age of pregnancy more than or equal to 37 weeks, and those who examine the pregnancy should force to the every pregnant woman to examine her pregnancy regularly and follow the time schedule of examination, so that if there is improper of the pregnancy can be detected soon and can be helped soon.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
T7126
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Guguk Setyagar
"Sistem informasi rumah sakit adalah salah satu sarana untuk menjalankan suatu sisem manajemen rumah sakit. Dalam sistem manajemen, sistem informasi mempunyai peran dalam perencanaan dan penetapan sasaran, baik yang bersifat strategis maupun teknis. Salah satu sistem informasi yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sistem informasi rekam medik yang dimanfaatkan untuk pembuatan laporan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang bagaimana pengembangan sistem pelaporan rumah sakit, berdasarkan data rekam medik dengan menggunakan kaidah pengembangan sistem informasi yang memenuhi syarat.
Metodologi yang digunakan adalah operational research dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan pada saat sistem masih beroperasi, yang akan mengidentifikasi masalah operasional, mengevaluasi beroperasinya sistem lama dan memberikan alternative pemecahan masalah.
Dengan menerapkan metode ini dalam penelitian di rumah sakit PMI Bogor, telah didapatkan hasil penelitian bahwa subsistem yang sedang berjalan adalah subsistem manajemen, subsistem personalia, subsistem sarana & prasarana, subsistem pelayanan kesehatan rawat inap/rawat jalan/penunjang, subsistem keuangan,, subsistem rekam medik.
Pada subsistem rekam medik telah diidentifikasi tiga komponen yang digunakan untuk penyusunan sistem informasi. Tiga komponen tersebut adalah basis data & informasi, prosedur, dan sarana prasarana.
Dari hasil penelitian dapat diidentifikasi bahwa tiga komponen tersebut telah memenuhi syarat untuk pengembangan sistem pelaporan rumah sakit berdasarkan rekam medik. Dengan pertimbangan tiga komponen pokok tersebut maka dibuatlah suatu rancangan sistem dengan memakai pendekatan metode SDLC (system development life cycle). Dengan menerapkan metode ini diperoleh keunggulan dari sistem yang dikembangkan yaitu, mempercepat proses pembuatan laporan eksternal/internal dan ketepatan informasi, serta dapat dipakai untuk mengoreksi silang data masukan (antara laporan dari ruang dan dari berkas rekam medik).
Daftar bacaan : 8 (1992-2000)

The Development of Hospital Management Reporting System Based on the Medical Record Data at General Hospital of Indonesia Red-cross, Bogor, 2002Hospital information system is one of .the means to run a hospital management system. In management system, information system has role on planning and target decision, both strategically and technically. One of information system that developed in this study is medical record information system that utilized in making report.
The objective of this study is to obtain the description on how the development of hospital reporting system, based on medical record by using rule of information system that meets with the standard.
The methodology used operational research; the data is collected by qualitative approach. The study is conducted when the system is still operated, to identify operational problem, to evaluate the old operational system and gives alternative problem solving.
By applying this method in this study at General Hospital of Indonesia Red-cross, Bogor, it obtained that the sub-system that currently operated are management sub-system, personnel sub-system, means and infrastructure sub-system, inpatient/outpatient health services sub-system, financial system, and medical record sub-system.
On the medical record sub-system, it was found three components that used to arrange the information system. Those are basic data and information, procedure, and means and infrastructure.
Based on this study it can be identified that the three components have met with the development of hospital reporting system based on medical record. By considering the three main components, it is made a system design by using System Development Life Cycle (SDLC).
By applying this method, it is obtained the superiority of the system that developed. Those are to speed up the process in making external/ internal reports and the accurateness of information, and it can be used to revise cross data entry (between the report from room and from medical report sheet).
References: 8 (1992-2000)."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 8630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatsjah Said
"Perubahan lingkungan, sosial, ekonomi dan politik di Indonesia sangat mempengaruhi kelangsungan organisasi-organisasi pelayanan. Perubahan-perubahan ini terus saja terjadi, sehingga rumah sakit terpaksa harus menyesuaikan diri secara terus menerus juga.
Rumah Sakit Marzuki Mahdi, sebagai suatu sistem yang aktif dan berkembang juga dituntut untuk menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku masyarakat dan pola penyakit, perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan, tingkat ekonomi masyarakat, perubahan sistem pelayanan kesehatan dan sistem pembiayaannya, perubahan kebijakan pemerintah dalam bidang pelayanan kesehatan.
Sejalan dengan kemandirian rumah sakit dalam meningkatkan efisiensi pengelolaan pelayanan kesehatan, dibutuhkan perencanaan strategis rumah sakit yang matang agar keputusan yang diambil sesuai dengan sasaran dari organisasi dalam rangka menyiapkan rumah sakit untuk menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.
Dalam perencaaan tersebut, selain mengefisienkan program pelayanan yang telah ada, juga mengembangkan program pelayanan baru yang berorientasi kepada pasar. Seperti pelayanan kesehatan jiwa dengan MPKP, pelayanan program pemulihan yang komprehensif bagi penderita ketergantungan narkoba. Untuk itu sangat dibutuhkan adanya dokter-dokter spesialis non-psikiatri di RSMM.
Akhirnya, melihat sudah banyak dokter spesialis yang tersedia, di sisi lain kapasitas tempat tidur yang tidak terisi optimal, maka dikembangkanlah pelayanan umum dalam rangka optimalisasi sarana, prasarana dan SDM yang ada.
Untuk mencapai tingkat penggunaan yang optimal, harus dicari suatu strategi yang sesuai dengan keadaan rumah sakit. Dengan melakukan analisis situasi yang cermat dan pengambilan keputusan strategis, diharapkan dapat dipilih strategi yang tepat.
Dalam penyusunan strategi pengembangan pelayanan umum ini dilakukan dalam 3 tahap. Pada tahap masukan,dilakukan analisis Matriks EFE dan Matriks EFI. Pada tahap pencocokan, dilakukan analisis Matriks TOWS dan Matriks IE. Dan pada tahap keputusan dilakukan analisis QSPM.
Dari hasil Matriks IE, kedudukan RSMM berada pada pada sel V, posisi Hold and Maintain, sehingga strategi yang dianjurkan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Pengembangan produk dan penetrasi pasar dilakukan dengan pengembangan ruang rawat inap, dan jenis produk lainnya. Serta mengoptimalkan sarana yang ada, termasuk pemasaran yang luas.
Sebagai saran, strategi yang terpilih sebaiknya dijabarkan dalam bentuk kegiatan sehingga lebih mudah dioperasionalkan
Dafar bacaan : 35 (1984 - 2004)

Strategy of General Service Development at RSMM, BogorThe changes of environment, social, economy and politic in Indonesia influence the continuation of organizations of service. These changes occur continually. Therefore, it forces the hospital to keep improving.
RSMM, as an active and developing system, is also strongly recommended to keep up with the changes of community behavior and diseases patterns, science and health technology development, economic level of the community, the changes of budgeting system, the changes of government policy related to health services.
Now that the hospital has to be self help in improving its efficiency of health service management, it needs to have good strategic planning so that every decision taken is the best for the target of the organization. Thus the hospital will be ready to face the changes.
In the planning, there should be both efficiency of service program provided and development of new service program oriented to market, e.g., mental health service with MPKP, comprehensive service of recovery program for drug abuser. That is why non psychiatric physicians of any specialization are urgently needed in RSMM.
The hospital has been provided with many physicians on the other hand the beds capacity is not optimally occupied. So, general service is developed to make use of the equipment and human resources.
To obtain the optimum usage, a special strategy for RSMM is really needed. By having careful situational analysis and making strategic planning, the suitable strategy can be selected.
There are 3 steps of compiling of general service development. At input stage, EFE and EFI Matrix analysis is done. At matching stage, TOWS Matrix and IE Matrix analysis is done. And at decision stage, QSPM analysis is done.
The result of IE Matrix, the position of RSMM is at cell V, position of Hold and maintain, so the strategy recommended is market penetration and product improvement.
Product improvement and market penetration is done by developing wards and other variation of product. Besides, optimizing the equipment and wide marketing can be done.
As the suggestion, selected strategies should be explained clearly in activities they must be operational.
References : 35 (1984 - 2004)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Wahyuni
"Skripsi ini membahas gambaran serta hubungan umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan status kepesertaan dengan kepuasan pasien peserta BPJS Kesehatan terhadap pelayanan kesehatan rawat jalan Rumah Sakit Palang Merah Indonesia Bogor. Rancangan penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat uji Chi-Square. Hasil penelitian menggambarkan kepuasan pasien sebesar 93,9% dan menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara umur, pekerjaan, dan status kepesertaan,dengan kepuasan pasien.

The focus of this study is descibe and discusses an overview as well as the relationship of age, sex, education, employment, and membership status with BPJS Kesehatan patient satisfaction to outpatient healthcare of Palang Merah Indonesia Hospital Bogor. The study design is descriptive quantitative with cross sectional approach. Data was collected by questionaires, they were analyzed by univariate and bivariate Chi-Squaretest. The result of this research shows that 93,9% of the patient are satisfied with hospital service. Beside, there is a significant realtionship between age, employment, and membership status,withpatient satisfaction."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S58143
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Umar Mu`in
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 1999
361.763 4 UMA g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Ahmadi
"Skripsi ini membahas mengenai prosedur pelayanan kesehatan rawat jalan di RS PMI Bogor, mulai dari proses pendaftaran pasien, pengambilan dokumen rekam medis, pengisian resume medis, hingga pembuatan laporan yang digunakan untuk monitoring dan evaluasi kegiatan. Analisis menggunakan prosedur penilaian cepat dalam pengumpulan data primer, serta pendekatan sistem dan metode prototipe. Hasil analisis memberikan informasi yang dapat diartikan tidak efisien dan efektif sistem rekam medis yang berjalan di RS PMI Bogor, baik dalam input maupun pembuatan laporan.
Penggunaan dua sistem yang berbeda antara Poliklinik Reguler dan Poliklinik Afiat menciptakan dua database yang tidak terhubung sehingga dokumen rekam medis pasien menjadi terpisah diantara kedua sistem. Selain itu, dalam pembuatan laporan mengharuskan melakukan input ulang terhadap laporan-laporan dari Poliklinik Reguler dan Poliklinik Afiat sehingga memakan waktu lama dalam pembuatan laporan. Hasil akhir penelitian ini berupa rancangan prototipe pelaksanaan rekam medis untuk pelayanan rawat jalan terintegrasi yang dapat menjadi solusi dan diterapkan di RS PMI Bogor.

This thesis describe about outpatient health care procedures in PMI Bogor hospital, starting from patient registration, medical record document retrieval, writing medical resume, and creating reports used for monitoring and evaluation activities. The Analysis using rapid assessment procedures in primary data collection, as well as the approach and methods of the prototype system. The analysis results give an information that the existing medical record system on PMI Bogor hospital is not efficient and effective, both in input and creating report.
Using of two different systems between the Reguler Outpatient Department and Afiat Outpatient Departmen create two databases of patient’s medical records that are not connected to each other. In addition, in creating reports required to input again from the reports of the Reguler Outpatient Department and Afiat Outpatient Department, it takes more time in creating the report. The result of this research is design of a prototype of the integrated medical records for outpatient services that can be used as solution and applied in PMI Bogor hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christy Elaine Yulisar
"Rumah Sakit Hermina Kemayoran merupakan rumah sakit baru yang dibangunpada tahun 2016 dan merupakan bagian dari Hermina Hospital Group yang saatini merubah status dari rumah sakit ibu dan anak menjadi rumah sakit umum.Gedung yang baru, lokasi, status yang baru memerlukanstrategi pemasaran untukmerubah image masyarakat dan memasarkan rumah sakit sebagaiRumah SakitUmum Hermina Kemayoran. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatifdeskriptif analitik dengan menggunakan data sekunder berupa data kunjungan pasien dari Januari ndash; Maret 2018 dan observasi fasilitas kesehatan yang ada untuk menganalisa karakteristik pasien dan kebutuhan pasien untuk sebagai riset pasar untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasien merupakan perempuan dan anak usia 4-15 tahun dan tingginya angka batal berobat. Dari hasil ini, telah ditetapkan strategi pemasaran yangberorientasi untuk menarik konsumen yang lebih bervariasi dan dapat bersaingdengan kompetitor. Evaluasi kepuasan pasien dan keluhan pasien dilakukan untukumpan balik pelayanan kesehatan.Kata kunci: strategi pemasaran, riset pasar, RS Hermina Kemayoran

Hermina Kemayoran Hospital is a new hospital built in 2016 and is a part ofHermina Hospital Group, a hospital group that has changed its status from amother and child hospital to a general hospital. A new hospital, location, andstatus needs a marketing strategy to change the public rsquo s perception and to marketthis new hospital as a general hospital. This research uses the analyticaldescriptive quantitative method using secondary data and observation of availablefacilities in the hospital to analise patient characteristics and needs as a form ofmarket research to formulate a marketing strategy for this hospital. The resultsshow that most patients were 4 15 years old children and women with a highnumber of patients cancelling. From this result, the marketing strategy is orientedto attract more variations of costumers and to compete with the competitors.Evaluation of patients rsquo satisfaction level and complaints should be done forhospital services feedback.Key words marketing strategy, market research, Hermina Kemayoran Hospital"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49987
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>