Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94112 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tri Mulyanto
"ABSTRAK
Tabung baja elpiji 12 kg merupakan tabung bertekanan yang berfungsi menyimpan gas elpiji dengan tekanan yang cukup tinggi. Oleh karena itu kwalitas dari produk tabung baja tersebut haruslah diperhatikan. Dalam proses manufaktur terdapat proses aniling yang bertujuan untuk menghilangkan tegangan sisa akibat proses pembentukan dan pengelasan.
Penelitian yang dilakukan adalah untuk mendapatkan parameter-parameter yang optimal pada proses perlakuan panas tabung baja elpiji 12 kg. Proses perlakuan panas aniling untuk menghilangkan tegangan sisa adalah Stess relief annealing.
Penelitian dilakukan dengan berbagai variasi temperatur aniling yaitu 590°C, 630°C dan 670°C, serta variasi waktu tahan yaitu 5 menit, 15 menit dan 25 menit.
Dari hasil penelitian, terlihat bahwa pada temperatur aniling 630°C dengan waktu tahan 25 menit diperoleh nilai Kuat tarik, Batas Mulur, Regangan, dan struktur mikro yang baik dan memenuhi spesifikasi rancangan dari produk tabung baja elpiji.

ABSTRACT
12 kg LPG steel tube is a high pressure container to keep high pressure liquid petroleum gas, therefore special attention should be given to the quality of the steel. In the manufacturing process, there is a process called the annealing process. The purpose of this process is to exterminate the tension remain in blanking and welding process.
This study is to investigate the optimum parameters on the heat treatment process for 12 kg LPG tube steel. Type of the annealing heat treatment is given to exterminate the tension remain is Stress relief annealing.
The analysis of the annealing process use several temperature such as 590°C, 630°C and 670°C and time duration of 5, 15 and 25 minutes as well.
It is shown that the best result for the pulled strength, elasticity threshold, strain and the microstructure is performed at 630°C and 25 minutes. This result is full filed the standard specification of the LPG steel tube.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Sapdiyanto
"Baja karbon rendah banyak digunakan untuk peralatan yang membutuhkan sifat kekuatan, keuletan dan ketangguhan. Hal ini dimungkinkan karena kandungan karbon yang dimiliki relatif rendah sekitar 0,3 % sehingga baja tersebut bersifat lunak dan mempunyai sifat mampu bentuk yang baik. Baja karbon tipe JIS G 4051 S 22 C adalah jenis baja karbon rendah yang salah satu penggunaannya adalah untuk bahan pembuatan tabung gas Elpiji. Jenis baja ini dapat ditingkatkan kekerasannya dengan berbagat cara. Dalam penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas pengerasan (hardening) untuk meningkatkan kekerasan baja tersebut. Proses perlakuan panas pengerasan yang dilakukan adalah dengan memanaskan sampai suhu 900° C ditahan selama 15 manit lalu didinginkan cepat di dalam air. Selanjutnya dilanjutkan dengan proses penemperan pada suhu 200" C ditahan selama 15 manit. Setelah proses ini terjadi peningkatan kekerasan pada tabung. karena pada proses perlakuan panas pengerasan ini akan menyebabkan peruhahan struktur metalurgi baja tersebut seperti fasa, ukuran butir dan bentuk butir. Oleh karena itu selaln berpengaruh pada sifat kekerasannya. ketcihanan korosi tabung ini juga mengalami peningkatan walaupun relatif kecil."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41263
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Nurma
"Penelitian ini mengenai penilaian risiko keselamatan kerja pada proses repaint di kegiatan pemeliharaan tabung LPG di Pabrik Tabung Elpiji Pertamina Plumpang, Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya tingkat risiko keselamatan kerja yang ada pada pekerja di bagian proses repaint tabung LPG. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat bahaya mekanik, elektrik, dan fisik. Pada basic risk diketahui bahwa terdapat 18 risiko yang termasuk dalam kategori very high. Pada existing risk, pengendalian yang telah dilakukan mampu menurunkan risiko sampai kategori acceptable, namun masih ada risiko dalam kategori priority 3 dan substancial. Rekomendasi pengendalian yang diberikan mampu menurunkan risiko menjadi kategori acceptable dan priority 3.

This study is about occupational safety risk assessment in LPG cylinder at Elpiji Cylinders Manufacture Pertamina Plumpang, Jakarta. This study aims to find out occupational safety risk level in worker at LPG cylinder LPG repaint process activities. The result of research explained that LPG gas cylinder repaint process have mechanical hazard, electric hazard, and physical hazard. There are 18 risk in very high categories. In existing risk level, existing control can reduce risk until acceptable category, but there are residual risk in priority 3 and substancial. Control recommendation can reduce risk until acceptable and priority 1 level.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Dewa Candra
"Penggunaan kompor gas 3 Kg yaitu katup tabung baja gas 3 Kg. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kesesuaian teknis dan tingkat kualitas katup terhadap standar yang diberlakukan wajib oleh pemerintah, yaitu SNI 1591:2008. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan cara melakukan uji visual, dimensi konstruksi dan uji tekanan sesuai dengan standar teknis yang berlaku SNI 1591:2008.
Hasil penelitian dengan 30 sampel yang diambil secara acak menyatakan bahwa pada uji visual semua sampel setara dengan 100 persen adalah lulus uji, untuk uji dimensi konstruksi didapati hanya 20 persen sampel yang lulus uji, sedangkan untuk uji tekanan sebanyak 90 persen sampel lulus uji.
Penelitian ini menyarankan untuk pihak produsen, pemerintah dan masyarakat aktif berperan serta untuk selalu meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan teknis katup mulai dari pemilihan bahan baku,produksi,distribusi hingga penggunaan.

This thesis will explain further about the technical safety of valve of LPG steel cylinder 3 Kg. The purpose of this study was to determine the technical suitability, level of quality and the product safety of the valves to the compulsory standards imposed by the government, namely SNI 1591:2008. This research is a qualitative research by conducting visual tests, dimensions, construction and pressure test in accordance with applicable technical standards of SNI 1591:2008.
The results with 30 samples taken randomly stating that the visual testing of all samples was equivalent to 100 percent passed the test, for the construction dimensional test, from the test sample, found only 20 percent who passed the test, while for the pressure test as much as 90 percent of the samples passed the test.
This research suggests that for the producers, governments and communities to participate actively to improve oversight and technical maintenance of valves ranging from raw material selection, production, distribution to use.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T30816
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Saidah
"Tabung gas elpiji merupakan wadah penyimpanan gas bersuhu rendah dengan tekanan yang tinggi, dan biasanya digunakan sebagai sarana sumber energi dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Berbagai macam tabung gas yang telah beredar dipasaran, terutama terbuat dari bahan baja dan aluminium yang mempunyai sifat cukup berat dan tidak tahan karat. Untuk mengurangi beban yang berat pada tabung didalam perancangan dan pengembangan tabung elpiji perlu subtitusi material yang kuat, ringan dan anti karat, dan salah satu material alternatif adalah komposit serat rami - epoxy. Penelitian diawali dengan perhitungan teoritis mekanika komposit, untuk mengetahui banyaknya lapisan yang akan dibuat, kernudian diadakan uji material komposit yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan ketebalan tabung. Berdasarkan data yang diperoleh dari uji material, selanjutnya dilakukan perancangan tabung dan dibuat prototipenya. Pengujian material yang dilakukan adalah uji tank dan uji geser. Hasil pengujian tank lamina fraksi volume 30% menghasilkan tegangan tank maksimum 139,219 MPa, untuk fraksi volume 40% menghasilkan tegangan tank maksimum 223,392 MPa, fraksi volume 50% menghasilkan tegangan tank maksimum 248,667 MPa dan pengujian laminat fraksi volume 30% menghasilkan tegangan tank maksimum 51,795 MPa, 40% menghasilkan tegangan tank maksimum 63,580 MPa dan fraksi volume 50% menghasilkan tegangan tank maksimum 38,471 MPa, untuk uji geser fraksi volume 30% menghasilkan tegangan geser rnaksimun 10,135 MPa, fraksi volume 40% menghasilkan tegangan geser maksimum I0,704MPa dan fraksi volume 50% menghasilkan tegangan geser maksimum 8,729MPa. Dari perhitungan berdasarkan safety factor, dilakukan pengujian material 10 lapis, fraksi volume 30% yang menghasilkan tegangan tank maksimum 60,94 MPa yang menunjukkan bahwa hasil Uji tank lebih besar dari tegangan uji standar hidrostatik tabung baja (56,83 MPa).

LPG vessel the place of gas have lOw temperature with high pressure, and usualfy used of sourc:e energy in requirement household. Assorted vessel which have Circulated marketing, especiafly made from maletials sieel and aluminium having of enough heavily and is not corrosion. To lessen heavy burden vessel in development and plan vessel need strong materiaf substitution, not corrosive and light, and one of the alternative material is composfte rummy fiber ~ epoxy. Research early with theoretical calculation of composite mechanics to know number of coat to be made, Jater then, composfte material test, which vsed for determine thickfy vessel. Pursuant to oblained data from material test, is done plan vessel and made its prototype. testing of Material taken tensile test and test sheer. Result of tensile testing of volume lac/ion Jamina 30% yielding maximum tension 139,219 MPA, for the faction of volume 40% yielding maximum tension 223,392 MPA. volume faction 50% yielding maximum tension 248,667 MPA and examinafion of volume faction laminate 30% yielding maximum tension 51,795 MPA. 40% yielding meximum tension 63,580 MPA and volume faction 50% yielding maximum tension 38,471 MPA, for the test of shear volume faction JOOh yielding tensian shear maximum 10,135 MPA, volume faction 40% yielding maximum lension 1O,704MPa and volume faciion 50% yielding maximum tension B,729MPa). From CBfCuiBticm pursuant to factor safety, done examination of materlal10 enduing, volume faelion 30% yielding maximum tension 60,94 MPA indicating lhat result of Test overor8w is big the than tension lest steel vessel hidrostatic standard (56,83 MPA).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T15017
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
04 Suh s-1
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Banarwoto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas pasca las terhadap sifat mekanis sambungan las tabung LPG 3 kg. Pengelasan dilakukan pada baja karbon rendah JIS SG 295 yaitu material yang banyak digunakan untuk fabrikasi tabung LPG 3 kg.
Teknik pengelasan yang digunakan adalah Submerged Arc Welding (SAW) selanjutnya dilakukan proses perlakuan panas pasca las. Penelitian dilakukan dengan melakukan variasi perlakuan panas pasca las terhadap sambungan las tabung LPG 3 kg meliputi : tanpa perlakuan panas, dengan perlakuan panas temperatur 6000C dan 6500C, masing masing dengan waktu 10, 30, 45 dan 60 menit. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan panas pasca las terhadap sifat mekanisnya, dilakukan beberapa pengujian yang meliputi uji tarik, uji kekerasan serta foto struktur makro dan mikronya.
Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa waktu dan temperatur perlakuan panas pasca las tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kekuatan mekanis sambungan las tabung LPG 3 Kg. Namun demikian ditemukan ketidaksesuaian bentuk sambungan joggle offset terhadap ketentuan SNI 1452-2007.

This study aims to determine the effect of post weld heat treatment on mechanical properties of weld joint of 3 kg LPG bottle. Welding is performed on low carbon steel JIS SG 295 as a widely used material for the manufacture of 3-kg LPG bottle.
Welding technique used is Submerged Arc Welding (SAW) and continued with the process of post weld heat treatment. Research was carried out by doing a variation of post weld heat treatment for 3 kg LPG bottle including : no heat treatment, heat treatment with temperature of 6000C and 6500C, with a holding time of 10, 30, 45 and 60 minutes respectively. To study the effect of post-weld heat treatment on the mechanical propertiy ? structure relationship, a number of examination was performed, including : tensile test, hardness test, macrostructure and microstructure examination.
The results obtained concluded that the time and temperature post-weld heat treatment does not have a significant effect on mechanical properties of weld joint of 3 Kg LPG bottle. However, we found that the join design (joggle offset) not comply with SNI 1452-2007.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T21632
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wakiyono
"Perkembangan pembangunan yang semakin cepat diiringi dengan perkembangan teknologi yang menunjang pelaksanaan pembangunan teknologi di bidang elektronika khususnya bidang komputer baik perkembangan perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Perkembangan dalam bidang industri khususnya bidang pertambangan dan pengolahan material membutuhkan peralatan-peralatan dengan sifat kekerasan dan ketahanan aus yang tinggi. Baja mangan austenitik merupakan salah satu aternatif dalam pemilihan material peralatan karena keunggulan-keunggulan dalam hal sifat ketahanan aus yang tinggi serta memiliki sifat pengerasan kerja pada permukaannya. Sifat kekerasan material dipengaruhi oleh perlakuan panas diantaranya temperatur austenisasi, waktu tahan, dan volume media quench.
Pemrograman komputer dengan bahasa Delphi yang menggunakan operasi atematika merupakan sarana dalam mempercepat penentuan perlakuan panas yang harus dikerjakan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan regresi linier dan metode regresi polinomial. Dengan mengasumsikan kondisi pada temperatur austenisasi 950ºC, waktu tahan 45 menit dan volume media quench 5 liter diperoleh hasil pemrograman yang berbeda-beda untuk masing-masing metode. Metode regresi linier memberikan kesalahan sebesar 9,2%, 18,73%, dan 1,22%. Metode polinomial sebesar 0,2%, 1,76%, dan 19,73%, dan pada program utama dengan menggunakan gabungan dua metode regresi linier dan polinomial memberikan kesalahan sebesar 2,3%, 3,6%, dan 1,22%. Sehingga pemrograman dengan menggunakan dua metode lebih baik dibandingkan dengan salah satu metode."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S47821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martinus Wiyono
"Teknologi heat treatment merupalcan telazologi yang perlu climililri olelz seliap induslri manufalctur terutama yang menglzasilkan produlc pengecoran logam. lnduslri pengecaran Iogam yang ada di Indonesia tidak lzanya dimiliki alelz industri besar letapi banyak yang berbasis industri kecil-menengah sebagaimana terdapat di Sentra industri pengecoran logam Batur Jaya, Caper, Klaten, .lawa lengalz. Pembuatan dapur heat treatment di sentra inclustri logam tersebut diiringi dengan transfer teknoloi heat treatment kepada merelra merupakan lang/cah awal yang dapat menjadi contoh bagi sentra industri lcecil lainnya.
Perancangan dapur dimulai dengan menentukan jenis balzan bakar yang digunakan dan berar maksinnim material yang alcan diperlakukarz panas (500 Kg).Berdasarkan data dialas malfa dilakukan per/:itungan kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan material sannsai tenmeratur minimal 923 ?C dan perhitungan lcalor bdltan balrar yang dihafilkan. Bersamatm clengan ilu dilakukan perancangan dapur serta penentz/an jenis material apa yang digunakan unluk lconstruksi dapur. Selzingga dapat ditentukan jumlah kalor yang dibzitu/:kan unluk memanaskan dapur yang aklzirnya dapat ditentukan jumlah bahan bakar dan oksigen yang dibutuhkan untulfpemanasan material.
Melalui pengujian dapur kita melihat target target temperatur minimal relah dicapai yaitu diatas 923 ?C. Melihat kondisi dapur, remperalur yang tercatat pada termacouple adalah temperatur ruang dapur terutama bagian atax dapur sehingga temperatur material sebenarnya telah melebihi lemperarur yang tercatat. Pemakaian bahan balcar yang digunalran dalam 4 kali percobaan unluk material tertentu tidalcjaulz berbeda dengan data perlzitungan konsumsi material. Kelebihan pemakain bahan balrar tersebut karena balu tahan api yang tidak berg-una yang ierdapat dalam dapur. Validasi dapur melalui perlakuan panas fnormalisasy baja tuang mangan memperlihatlran terjadinva perubahan sim/dur mikro yailu penglzalusan dan penyeragaman butir dan edapan yang diikuti dengan peninglfatan nilai lcekerasan. Dengan demikian dapur yang dibuat dapar disimpulkan telah beroperasi dengan baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>