Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147674 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siany Suryantini
"Kecenderungan kaum eksekutif muda yang lebih mementingkan pendidikan dan karir ternyata menyebabkan usia pernikahan mereka tertunda. Hal ini membuat semakin lama semakin banyak tumbuhnya berbagai biro jodoh yang memanfaatkan gejala ini sebagai suatu peluang bisnis. Meet At Luch (MAL) yang didirikan pada tahun 1993 lebih melihat keadaan ini sebagai suatu kevakuman sosial yang patut diatasi. Sebagai organisasi non-profit, MAL berusaha memperkenalkan keberadaannya kepada lingkungannya melalui berbagai strategi komunikasi.
Tujuan penelitian ini adalah berusaha melihat bagaimana strategi komunikasi organisasi katartik MAL dan bagaimana dampaknya terhadap perubahan perilaku anggota sesuai dengan tujuan MAL yang ingin menciptakan jaringan komunikasi interpersonal di antara anggotanya. Beberapa teori dan konsep yang digunakan antara lain adalah pengertian organisasi katartik, teori Stimulus-Response (S-R) dan model kotak hitam, dan beberapa konsep penjualan.
Pendekatan penelitian adalah secara kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif evaluatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan beberapa nara sumber dan 15 informan dari organisasi yang diteliti, serta melalui pengamatan berperan serta sebagai anggota organisasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi eksternal yang digunakan oleh MAL adalah berupa iklan, personal selling dan Word of Mouth (WOM). Sedangkan strategi internalnya berupa komunikasi internal yang khas diciptakan oleh MAL untuk anggota-anggotanya. Yang menjadi catatan penting adalah inisiatif dan sikap proaktif anggota sangat menentukan bagi keberhasilan tujuan organisasi semacam ini.
Saran-saran yang dapat diberikan bagi organisasi katartik MAL adalah perbaikan kegiatan-kegiatan secara internal dalam organisasi dengan terus mendorong keterlibatan anggota dalam setiap kegiatan organisasi, selain itu juga dengan meningkatkan kegiatan eksternal untuk lebih memperkenalkan organisasi MAL kepada lingkungannya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Falah Maulida Kharismayani
"Di tengah pembajakan yang sedang marak terjadi dalam industri musik indonesia, industri musik karya Pandji Pragiwaksono-PandjiMusic-tetap bertahan bahkan terus berkembang. Pandji memperkenalkan sebuah metode baru hasil pemikiran ciptaannya: Free Lunch Method (FLM). FLM menjadi metode pemasaran baru di mana ada tiga pihak yang terlibat bisa diuntungkan. Pertama adalah musisi itu sendiri, di mana melalui pemasaran online, karya-karyanya bisa dikenal ke publik dan terjangkau luas tak terbatas. Kedua adalah pihak klien atau sponsor yang diuntungkan dan mendapat kesempatan untuk mengafiliasi mereknya melalui sang musisi. Ketiga, para penikmat musik juga diuntungkan karena mendapatkan akses secara cepat, mudah, dan mendapat lagu langsung dari musisinya. Karya ini menjelaskan analisa bagaimana penerapan strategi Free Lunch Method dalam mensukseskan PandjiMusic.

In the midst of piracy cases dealt with Indonesian music industry, Pandji Pragiwaksono?s music industry?PandjiMusic?remains strong and grow. Pandji introduced a new method as a result of his creation: Free Lunch Method (FLM). FLM became a new marketing strategy which has three parties that would get their own benefits. First, the musicians whose creations will be well-known by public through internet marketing. Second, the clients or sponsors who will get the chances to affiliate their brands with the musicians. Third, the music lovers who will gain some benefits by getting a quick and easy access to the songs directly from the musicians. This paper aims to explain the application of the Free Lunch Method as a strategy used by PandjiMusic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Graeff, Judith A.
Yogyakarta: Gajah Mada, 1996
302.2 GRA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Febria Indra Hastati
"Tulisan ini merupakan suatu bentuk teluah menggunukan pendekatan ilmu psikologi industri organisasi terhadap proses pengembangan organisasi yang terjadi di sebuah perusahaan swasta nasional yang bergcrak di bidang jasa telekomunikasi, yaitu PT X. Me!alui tulisan ini dikerengahkan kondisi faktual perusahaan yang telah mengalami berbagai perubahan sejak awal berdirlnya hingga kini. Perubahan dimaksud mellputi beragam tantangan seperti krisis moneter.
Proses reslrukturisasi finansial di masa pasca krisis. tuotutan perubahan teknologi hingga kompetisi pasar bebas. Sedangkan peluang yang ada meliputi sumber-sumber daya organisasi dan kesempatan usaha yang peclu dioptimalkan guna mencapai sasaran5trganisasi secarn lebih efisien dan efektif (Gordon, 19&7). Sebagai organisvsi, PT X perlu mengembangkan strategi guna mengantisipasi tantangan dan peluang yang dihadapinya, baik yang berasal dari dalam maupun luar (Smither. et aL 19%).
Strategi yang dipilih guna menyikapi kebutuhan pengembangan orgaoisasi dapat berupa mengkaji dan mengajukan altematif perubahaa terhadap faktor teknologi, struktur dan manusia (Giegold & Craig, 1976, dalam Certo, 1985). Dalam hal ini, pendekatan yang dipilih adalah melakukan 'intervensi' berupa perubahan struktur organisasi dan penataan ulang jenjang karier, scbagai upaya menyelaraskan kebutuhan perusahaan untuk maju dan kebutuhan individu untuk berkembang sesuai prinsip humanisric psychology (Smither et al, 1996). Sebe!um melaJwkan intervemi, perlu dilakukan terlebih dahulu tahap diagnosa (McGill, 1986).
Melalui pengumpulan data dari dalam dan luar perusahaan serta proses analisa informasi yang retevan berdasarkan asumsi prinsip dasar yang disepakati, disusunlah rekomendasi untuk diajukan pada pihak pimpinan perusahaan. Selaku internal change agent, Divisi SDM yang bekerjasama dengan Manajer terkait dalam perusahaan akan berperan dalam mengimplementasikan perubahan yang diamanatkan oleh Direksi. Perubahan struktur organisasi ditekankan pada penyeimbangan beban kerja dan efisiensi proses kerja. pengalokasian unit kcrja yang memiliki kedckatan alur kerja di bawah saw koordinnsi, serta memberikan perhatian padn fungsi penting untuk diakomodir.
Sehagai konsekuensi perubahan strukttlr organisasi adalah muncu!nya fungsi baru, pcleburan fungsi lama, terciptanya jenjang karier dan posisi baru dulam organisasi (Kubr, 1977). Sejalan dengan hal itu, perubahan struktur organisasi PT X sekaligus membuka peluang bagi penjenjungan karier individu sesual prinsip untuk membuka kesempatan promotion melalui pemanfaatan internal resources (Certo, 1985). Jenjang karier di PT X ditata ulang menjadi dual career path yaitu jalur struktural dan fungsional (Schein, 1978, dalam Mayo, !991) setta memiliki lebih banyak jenjang ke atas yang memberikan dampak positif berupa peningkatan moral kerja motivasi kerja dan mempertahanknn karyawan potensial dalam organisasi (foulkes. 196I, dalam Certo, 1985).
Tahap akhir setelah implementasi adalah evaluasi, dan untuk icu diberikan beberupa parometer pengukur keberhnsilan, baik yang berskala makro berupa data pencapaian rarget tahunan perusahaan maupun yang berskala mikro berupa nilai preslasi kerja individu (McGill, 1986). Namun mengingat tulisnn ini disusun pada saat eva!uasl masih terus berlangsung. maka pembahasan perihal evaluasi belum dapat disampaikan secarn menyeluruh, melainkan akan dicantumkan rencana evaluasi yang akan dilaksanakan.
Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa efektivitas perubahan organisasi dilentukan oleh seberapa baik perusahaao berespon terhadap perubahan yang terjadi di lingkungarmya (Smilher et al, I 996} dan untuk itu dipcrlukan pcrubahan yang terencana (Robbins, 1996). Studi kasus yang dilakukan pada PI X, diharapkan menjodi salah satu contoh yang dapat menjadl acuan bagi proses serupa di organisasi lain. Saran yang diberikan adalah melakukan tambahan intcrvensi berupa feedback dan coaching individual jika diperlukan, serta program pelatihan team building yang diharapkan memperkuat sikap positif tertladap perubahan yang ditujukan bagi seluruh anggota organisasi. Saran lain adalah melakukan kajian lanjutan menggunakan pendekatan dari Kurt Lewin unruk melihat keseimbangan baru yang tercipta setelah intervensi dlakukan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Veronika Rintar
"ABSTRAK
Skripsi ini mempertanyakan permasalahan: Bagaimanakah perilaku komunikasi antar mahasiswa berbeda agama Skripsi ini hendak menggambarkan bagaimana keanggotaan seseorang dalam organisasi keagamaan mempengaruhi perilaku komunikasinya dengan mahasiswa berbeda agama. Gambaran tersebut diperoleh dengan melakukan studi pada sejumlah mahasiswa Islam dan Kristen di FISIP FKG dan FE Universitas Indonesia dengan membedakan aktivis organisasi atau ke1ompok keagamaan dari nonaktivis Dari hasil penelitian, tampak bahwa pada umumnya interaksi antar mahasiswa Kristen dan Islam banyak terdorong o1eh alasan-alasan positif seperti persahabatan dan berbagai kepentingan lainnya, tetapi perbedaan ni1ai mengganggu harmoni tersebut. Para aktivis organisasi keagamaan cenderung tidak menyukai aktivis agama lain, tetapi cenderung menyukai nonaktivisnya. Para nonaktivis cenderung tidak menyukai aktivis organisasi agama lain dan cenderung menyukai nonaktivisnya. Seperti afeksi terhadap mahasiswa yang berbeda agama, komunikasi dengan aktivis organisasi cenderung kurang leluasa. Kenyataan ini mungkin disebabkan oleh sikap curiga, hati-hati dan persaingan antar aktivis. Latar belakang sejarah dan pengalaman negatif menyebabkan mahasiswa Islam cenderung bersikap hati-hati dan menghindari relasi dengan mahasiswa Kristen. Sementara itu mahasiswa Kristen nampak lebih banyak mendapatkan manfaat pergaulannya dengan mahasiswa Islam dan lebih banyak mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Keakraban mahasiswa kedua agama ini paling banyak terjadi di FE, sementara di. FKG cenderung. netral dan di FISIP terdapat beberapa pertentangan. Skripsi ini menyimpulkan bahwa dengan tidak menjadi aktivis organisasi keagamaan responden mempunyai lebih banyak . sikap-sikap dan mendapat pengalaman yang lebih positif dari pad a responden aktivis. Karena itu saling pengertian perlu lebih banyak diusahakan untuk menjembatani aktivis lslam dengan aktivis Kristen misalnya dengan menekan kepentingan kelompok dan mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan menambah informasi dalam relasi itu dengan mengandalkan per an pemimpin informal pada tiap organisasi atau kelompok keagamaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kemala Sovia
"Pertamina mmepunyai kekuasaan monopoli (monopolistic power) dalam manajemen pelumas di tanah air, yakni menguasai pasokan bahan baku, produksi, impor, dan jaringan pemasaran. Menurut konsep biaya transaksi (transaction cost, Willamson, 1990), konsep monopoli (monopolistic), Chamberlein (1977), Joan Robinson (1987), Krugman dan Obstfeld (1988), dan Sumitro Djodjohadikusumo (1991), monopoli dapat membuat efisien biaya transaksi, sehingga meningkatkan keuntungan bagi perusahaan serta memenangkan persaingan melalui penguasaan pasar sebagai market leader.
Konsep ilmiah seperti ini belum terbukti pada pemasaran pelumas Pertamina, terutama dengan terjadinya penurunan penjualan sebesar 600 milyar rupiah atau penurunan angka penjualan sebesar 34% dalam kurun waktu 1989-1992, disisi lain konsumsi BBM meningkat tajam sekitar 10% pertahun. Secara teoritis konsumsi BBM dan konsumsi pelumas berkolerasi positif linier. Pertamina telah berupaya meningkatkan penjualan melalui kebijakan yang pada umumnya diarahkan pada pengendalian pelumas palsu , namun hal ini belum berhasil meningkatkan penjualan sementara pelumas palsu masih tetap menjadi masalah.
Ternyata kekuatan monopoli tidak cukup menjamin suatu perusahaan bertahan sebagai pemimpin pasar, dengan keuntungan yang maksimal. Lingkungan perusahaan terutama lingkungan teknologi, pesaing, dan lingkungan sosioekonomis berpengaruh dominan terhadap efektifitas strategi dan kebijakan perusahaan (Glueck dan Jauch,1987). Disamping itu perubahan sikap dan perilaku konsumen sangat menentukan terhadap tingkat penjualan pelumas Pertamina terutama dengan banyaknya pilihan pelumas yang beredar, karena persaingan merek saat ini bukan lagi antar perusahaan dalam negeri, tetapi persaingan merek secara global, karena produksi dari suatu negara telah menghapus batas ruang sehingga dapat masuk ke negara manapun diseluruh dunia.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk analisis strategi, kebijaksanaan pemasaran, dan lingkungan perusahaan serta metode kuantitatif untuk analisis sikap dan perilaku konsumen melalui 500 sampel yang ditetapkan secara unpropotioned stratified random sampling (Parasuraman, 1990). Diagnosis masalah, dan analisis dilakukan berdasarkan deskripsi data dan fakta aktual, dengan menjelaskan (eksplanasi) hubungan casual dan corelasional atas variabel yang mempengaruhi kinerja (performance) pemasaran. Dari penjelasan hubungan variabel yang dibuktikan melalui tes hipotesis dilakukan beberapa teknik analisis seperti; cause and effect analysis, corelasional analysis, situation analysis and trend analysis berdasarkan konsep Bovee, 1992. Dari temuan dan hasil penelitian secara umum dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Telah terjadi penerunan penjualan pelumas otomotif Pertamina. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh adanya perubahan sikap dan perilaku konsumen, yaitu berpindahnya sebagian kostumer Pertamina kepada merek pelumas lain. Perpindahan pemakaian merek ini juga didorong oleh perubahan lingkungan perusahaan terutama lingkungan kompetitor, teknologi otomotif, dan lingkungan sosioekonomis.
Adanya kesenjangan antara strategi pemasaran Pertamina dengan pengetahuan, kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen terhadap suatu produk pelumas, yang belum sepenuhnya disadari. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya orientasi Pertamina terhadap konsumen dan lingkungan perusahaan. Pada umumnya budaya (corporate culture) perusahaan negara cenderung berorientasi pada perusahaan yang menyebabkan over convidence, yaitu menganggap produk Pertamina pasti dibutuhkan dan dibelu konsumen.
Merek pelumas Pertamina merupakan jumlah terbesar yang dipalsukan, kenyataan ini dapat menurunkan kepercayaan dan kesetiaan konsumen kepada produk Pertamina yang turut mendorong berpindahnya kostumer Pertamina kepada merek yang dianggap lebih aman.
Kesimpulannya adalah bahwa telah terjadi perubahan pasar pelumas otomotif Pertamina dari captive market kepada competitive market. Oleh karena itu budaya perusahaan yang firm centeredness, perlu diarahkan kepada costumer centeredness, menuju kepuasan konsumen (consumer satisfaction) untuk mengantisipasi pasar pelumas yang akan datang. Disamping itu strategi pemasaran tidaklah monoton, tetapi disesuaikan dengan sikap dan perilaku konsumen serta lingkungan perusahaan yang selalu berubah. Hal ini diperlukan agar produk pertamina tetap dicintai, dan tetap bertahan sebagai market leader kini dan yang akan datang. Untuk mencapai hal ini perlu peningkatan kualitas secara menyeluruh (total quality management) dan kunci utama kearah itu adalah sumber daya manusia yang berkualitas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mapparessa, Achmad Aflus
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T38457
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Enno Rizkya Farahzehan
"Perubahan terjadi pada organisasi. Guna menyukseskan perubahan, organisasi perlu memerhatikan komitmen individu untuk berubah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat pengaruh komunikasi perubahan dan kepercayaan pada organisasi terhadap komitmen untuk berubah, serta untuk melihat perbedaan pengaruh diantara kedua faktor tersebut terhadap komitmen untuk berubah. Pengukuran komitmen untuk berubah menggunakan Commitment to Change Inventory Herscovitch dan Meyer, 2002 . Sementara itu, pengukuran komunikasi perubahan menggunakan Change Communication Questionnaire Harp, 2011 dan kepercayaan pada organisasi menggunakan Organizational Trust Inventory Cummings dan Bromiley, 1996 . Penelitian dilakukan pada 238 karyawan perusahaan perbankan dan non-perbankan asuransi di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh komunikasi perubahan terhadap komitmen untuk berubah ? = .236, p = .000, p

Changes occur in the organization. In order to succeed the change, organization need to pay attention to individual commitment to change. This study was conducted with the aim of seeing the effect of change communication and organizational trust on commitment to change, and which of the two factors that have greater effect. Measurement of commitment to change using Commitment to Change Inventory Herscovitch and Meyer, 2002 . Meanwhile, the measurement of change communication using Change Communication Questionnaire Harp, 2011 and organizational trust using Organizational Trust Inventory Cummings and Bromiley, 1996 . The study was conducted on 238 employees of banking and non banking insurance companies in Jakarta. The results of the study indicate the effect of change communication on commitment to change .236, p .000, p"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S67358
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andre Hardjana
Depok: Rajawali Pers, 2019
302.2 AND k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>