Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109415 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifah
"Monitoring terhadap Pelayanan Kesehatan Maternal di Kabupaten Cianjur khususnya Dinas Kesehatan belum berjalan sebagaimana mestinya. Masalah utama yang dihadapi adalah belum optimalnya pengolahan data yang dilakukan, belum dimanfaatkannya data Bidan di Desa dan data kematian maternal untuk keperluan analisis, termasuk belum pernah dikembangkannya analisis dengan menggunakan peta. Disamping itu berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Cianjur cakupan pelayanan K1 untuk akses layanan antenatal adalah 79,8% dan K4 untuk cakupan ibu hamil lebih rendah yaitu 68,4% sedangkan cakupan persalinan oleh nakes baru 50,3% sehingga program pelayanan kesehatan maternal di Kabupaten Cianjur perlu dipantau terus menerus karena cakupan program masih belum memenuhi target yang ingin dicapai.
Tujuan pengembangan Monitoring Pelayanan Kesehatan Maternal Berbasis Wilayah adalah dikembangkannya sebuah aplikasi program yang dapat mempercepat proses pemasukan, pengolahan dan penyajian data sehingga dapat membantu proses pengambilan keputusan. Selain itu, dapat pula dilakukan pemetaan untuk melihat indikator input, output dan outcome dan pelayanan kesehatan maternal berdasarkan kecamatan, sehingga diperoleh variasi per wilayah dengan perbandingan warna termasuk melakukan teknik analisis spasial terhadap indikator-indikator tersebut untuk melihat wilayah yang perlu ditingkatkan manajemen pelayanan kesehatan maternal. Dalam pengembangan sistim ini indikator utama yang digunakan adalah rasio keberadaan Bidan di Desa, cakupan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal (dilihat dari cakupan akses pelayanan antenatal (KI), cakupan ibu hamil (K4) dan cakupan persalinan oleh nakes) dan indikator kematian maternal absolut.
Metodologi yang digunakan adalah pendekatan sistim terdiri dari analisis sistim yang dimulai dengan menetapkan masalah dalam sistim informasi yang ada, informasi peluang pengembangan, indikator dan data yang dibutuhkan. Kemudian mendesain sistim pengumpulan, pengolahan dan penyajian data, mendesain format input dan output laporan, serta perancangan program aplikasinya. Tahap selanjutnya dilakukan analisis data secara spasial dan secara statistik mengunakan uji chi-square untuk melihat hubungan antar indikator rasio keberadaan Bidan di Desa, daerah prioritas peningkatan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal dan kematian maternal.
Dalam penelitian ini telah berhasil disusun prototipe pengembangan Sistim Monitoring Pelayanan Kesehatan Maternal Berbasis Wilayah secara komputerisasi dengan menghasilkan informasi laporan Bidan di Desa, laporan kematian, laporan dan grafik bulanan program.
Berdasarkan hasil pemetaan diperoleh gambaran bahwa kecamatan di Kabupaten Cianjur yang memiliki rasio keberadaan Bidan di Desa < 1 sebesar 91,7 %, merupakan daerah prioritas I yang perlu ditingkatkan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternalnya sebesar 45,8%. Hasil analisis spasial antara indikator rasio keberadaan Bidan di Desa, daerah prioritas dan kematian maternal dilanjutkan dengan uji bivariat untuk melihat hubungan antar indikator tersebut, diperoleh tidak ada hubungan yang bermakna (P > 0,05), kemungkinan karena data yang dimanfaatkan adalah data rutin di tingkat kabupaten.
Dengan tersusunnya prototipe Sistim Monitoring Pelayanan Kesehatan Maternal Berbasis Wilayah yang telah diujicoba di laboratorium computer, sebaiknya Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur segera mengimplementasikan dengan jalan melengkapi perangkat lunak pendukung yaitu Arcview.
Daftar Bacaan : 33 (1980 -- 2002)

The monitoring of Maternal Health Services at Kabupaten Cianjur especially at Dinas Kesehatan has not been running as well as expected. Some of the problems are because the data management has not been yet optimalized, underutilization on village midwives, and the use of maternal mortality data for analysis, including the use of regional map for analysis has not been yet developed. According to the Health Profile of Kabupaten Cianjur, the coverage of K 1 for the accessibility on antenatal services is 79.8% but the K4 coverage on pregnant mothers is lower, at 68.6%, while the coverage of delivery attended by health personnel is only 50.3%. Looking at those figures above, there is a need for monitoring on maternal health services at Kabupaten Cianjur, as the target is still beyond the expectation.
The purpose of the development of regional-base monitoring system for Maternal Health Services is to develop an application program that can be use to speed the process on inputting, managing and displaying the data in order to facilitate the decision making process. Another reason is that the program will help to map the data in looking at the input, output and outcome indicators of maternal health services based on the district (kecamatan). Then, the variation between areas can be look at the difference of the color as the result of spatial analysis technique used at the program. Therefore, based on the color of the area, the priority is given to the area that needs to improve its maternal health services. In order to develop the system, the indicators used are: the ratio of midwife staying at the village; the coverage on the utilization of maternal health services - which look at the coverage of the access on antenatal services (K 1), the coverage of pregnant mothers (K4) and the coverage of delivery attended by health personnel; and the indicator of absolute maternal mortality.
The method use for this study is the system approach that be composed of system analysis, system design, and spatial data analysis. The system analysis is started with the determination of problems on the existed information system, the information of the possibility for developing the system, indicators and data needed. The next step is to design the system for gathering, managing, and displaying data, including to design the report on the input and output form, and to design its application program. Then, to carry the spatial data analysis and statistical analysis using chi-square test in order to find out the relationship between the indicator of ratio of midwife staying at the village, priority area need to improve its maternal health services, and the maternal mortality.
The study has accomplishes on arranging a computerized of a prototype of the development of regional-base monitoring system for Maternal Health Services that can produce the information on the report of village midwives, mortality report, monthly program report and its graphs. Based on the mapping result from the application program, it can be seen that Kabupaten Cianjur has a ratio of midwife staying at the village < 1 is 91.7%, the area that has Priority I need to improve its utilization of the maternal health services is found at 45.8%. The result from spatial analysis between indicator of ratio of midwife staying at the village, priority area and the maternal mortality, and continued by bivariat test to see the relationship between those indicators, has found that there is no significant relationship (P>0.05). This might be because the source of the data used is come from routine kabupaten data.
As the prototype of the development of regional-base monitoring system for Maternal Health Services has accomplished and has been tried out at computer lab at the Faculty of Public Health, it is suggested that the Health Authority of Kabupalen Cianjur will implement the system as soon as possible by completed the system with supported software, the Arcview.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12968
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tris Eryando
"Persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu faktor penting untuk mengurangi angka kematian maternal atau ibu. Persalinan yang didampingi tenaga kesehatan terampil di Indonesia masih rendah, yaitu hanya 52,4% dari ibu hamil (bumil) yang mendapatkan pelayanan kesehatan secara lengkap. Penelitian ini mencoba mencari gambaran faktor aksessibilitas yang berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal. Penelitian ini menggunakan disain penelitian potong lintang, dari survey "Kinerja Pelayanan Kesehatan berdasarkan Indikator Kabupaten Tangerang Sehat 2010", Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang-Banten tahun 2006. Pemeriksaan kehamilan (Ante Natal Care/ANC) pada kunjungan satu kali 97,6%, dengan 85,7% memeriksakan kehamilannya ke bidan. Kunjungan pertama (K1) yang benar/murni sebesar 73,3%, dan kunjungan minimal 4 kali dan lengkap (K4) sebanyak 52,5%. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 80,3%. Pemilihan tempat bersalin di pelayanan kesehatan sebesar 70,7%. Pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal lengkap (utilisasi) adalah pemanfaatan pelayanan K4, dan melahirkan dengan didampingi petugas kesehatan yang terlatih, jika didistribusikan terhadap akses ekonomi, dapat diterangkan oleh variabel kemampuan membayar (ATP), sedangkan akses sosial diwakili oleh pengetahuan risiko kehamilan, risiko melahirkan, ANC dan keterlibatan dalam pengambilan keputusan. Faktor aksesibilitas fisik tidak ada yang dapat menerangkan terjadinya perbedaan proporsi utiliasi tersebut. Uji multilevel, membuktikan ada perbedaan random intercept dari level 1 ke level 2, dengan median odds ratio (MOR)= 2,13, berarti ada perbedaan median OR variabel independen pada level 1, terhadap level 2, di tingkat kecamatan. Perbedaan dapat dijelaskan dengan faktor suplay, yaitu rasio bidan per 10.000 penduduk, meskipun nilai IOR (0,24-4,16), melalui 1, yang berarti efek variasi kecamatan relatif lebih besar dari variabel kontekstual.

Maternal Health Accessibility in Tangerang District Banten, 2006. Indonesia has developed many programs to reduce maternal death, which is beliefs related to access to maternal care, but still only limited pregnant women have access to health facility. This research tried to show which variables that contribute the decision to utilize the maternal health care. Using secondary data from survey "Kinerja Pelayanan Kesehatan berdasarkan Indikator Kabupaten Tangerang Sehat 2010", conducted in 2006, by the Health District Office, Kabupaten Tangerang-Banten.. Maternal health utilization was consisted of complete antenatal care (ANC) examination, and delivery attended by professional birth attendance. In term of the ante natal care (ANC), 97.6% of the respondents had at least one time ANC to the health personnel, and 85.7% to the midwife. Complete ANC and at least 4 times meet medical personnel (K4) was 52.5%. Delivery by professional health attendance was around 80.3%, and 70.7% of the delivery were obtained in the health facility. Maternal health utilization is explained by variables ATP (ability to pay) from economic accessibility, and from the social accessibility by knowledge of ANC, knowledge of risk from the pregnancy, risk of giving birth and the involvement in decision making process to choose service delivery, but there was no physical accessibility could explained the utilization difference. Multilevel analysis proved that there was a random intercept from level I to level II, with MOR=2.13. It means there was a difference in median of OR in the level I to level II. The difference can be explained by the supply factor, which is measured by midwife ratio to 10.000 population, with IOR (0.24 ? 4.16). Since the variation of IOR exceeded 1, it means the variation among the sub-district is relatively bigger than the contextual variable (midwife ratio). Still this research could explain that midwives were playing the very important role in maternal health accessibility in district level."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nenden Dwi Nuryatin
"Kesehatan ibu merupakan salah satu prioritas dalam dunia kesehatan. Data mengenai AKI di Indonesia menunjukkan terjadinya penurunan dari tahun 1990-2007, akan tetapi terdapat peningkatan pada tahun 2012. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah kematian ibu tertinggi, kota Depok turut menyumbangkan jumlah kematian. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kematian maternal di Kota Depok tahun 2010- 2013. Jenis penelitian ini menggunakan desain studi case series dengan sampel total populasi yaitu 69 ibu yang mengalami kematian maternal yang terealisasi pada data AMP.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat 0,04% kematian maternal per jumlah ibu hamil. Paling banyak terjadi pada waktu nifas (68,12%) dan paling banyak disebabkan oleh perdarahan post partum (38%). Paling banyak terjadi pada ibu yang berusia 20-35 tahun yang sebagian besar adalah IRT dan berpendidikan terakhir SMA/sederajat. Sebagian besar suami berprofesi sebagai karyawan swasta. 44,9% terjadi pada ibu dengan gravida 2-3 dengan jarak kelahirannya ≥2 tahun (56,5%) dengan cara persalinan paling banyak adalah seksio sesarea (47,4%). Tempat kematian di RS (85,5%). Tempat persalinan di RS (82,5%), penolong persalinan pertama adalah bidan (64,9%) dan penolong persalinan terakhir adalah SpOG (77,2%). 40,9% ibu ANC di BPS. Paling banyak terjadi keterlambatan fase 1 (37,7%) dan fase 3(30,6%)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56039
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teresa Chiquita Goenawan
"Tesis berjudul “Perspektif Feminist Legal Theory terhadap Kebijakan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi di Jepang” ini meneliti bagaimana kebijakan mengenai HKSR Jepang, yaitu Maternal Health Act ( 母 体 保 護 法 ;Botai Hogohou) membatasi pemenuhan HKSR secara tidak adil gender dan bagaimana pembatasan tersebut mempengaruhi realita kehidupan perempuan Jepang. Penelitian ini menemukan bahwa Maternal Health Act membatasi pemenuhan HKSR perempuan Jepang melalui third party consent sebagai salah satu syarat prosedur aborsi yang menyebabkan perempuan Jepang dapat terjebak di situasi di mana ia harus mengandung dan melahirkan anak dari hubungan maupun pernikahan yang beracun dan abusif. Maternal Health Act juga tidak menjamin subsidi asuransi kesehatan nasional untuk birth control, yang mana menciptakan jurang antara mereka yang mampu secara finansial untuk mengakses birth control dan mereka yang tidak.

This thesis, titled “Legal Feminist Theory’s Perspective on Sexual and Reproductive Health and Rights Policies in Japan” discusses how Japan’s policies on Sexual and Reproductive Health and Rights, Maternal Health Act (母体保護 法;Botai Hogohou), limits the fulfillment of the rights in gender discriminatory manner and how those limitations affect the reality of women in Japan. This research found that Maternal Health Act limits SRHR of women in Japan through third party consent as one of the conditions for abortion procedure, which makes Japanese women end up in situations where they have to bear and give birth to babies born from toxic and abusive relationships or marriages. This law also fails to guarantee subsidized birth control on national level, which creates financial gap between women who can afford birth control and those who cannot."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Rustina Yuniati
"Latar belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebagai salah satu indikator pembangunan kesehatan dasar masih menjadi pembahasan nasional. Berbagai studi melaporkan tentang estimasi kematian ibu yang luas, pada kisaran 350 hingga 400 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Saat ini di Indonesia seorang wanita meninggal dunia setiap jam akibat komplikasi kehamilan selama persalinan, rujukan ke rumah sakit yang terlambat atau pelayanan obstetri emergensi yang buruk. Penelitian mengenai evaluasi kualitas pelayanan maternal pada RSUD PONEK di DKI Jakarta masih belum dilakukan. Pada penelitian kali ini, peneliti ingin melihat gambaran kualitas pelayanan maternal pada RSUD PONEK, menggunakan Supervisi Fasilitatif yang merupakan metode evaluasi baku dari Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi (JNPK-KR), pada 4 RSUD PONEK yang tersebar di wilayah DKI Jakarta yang telah mendapat pelatihan tim PONEK.
Tujuan: Diketahuinya gambaran pelayan kesehatan maternal pada 4 RSUD PONEK di Jakarta.
Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode potong lintang. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif melalui penilaian langsung daftar tilik On the Job Training (OJT) dan kualitatif (wawancara mendalam, observasi dan telaah data sekunder).
Hasil: Standar Masukan (Input) sumber daya manusia dan perbaikan sarana pengendalian infeksi masih diperlukan sesuai standar PONEK. Standar Proses, kepatuhan pelayanan antenatal, intranatal dan penanganan kasus komplikasi maternal secara keseluruhan sudah baik dengan skor kepatuhan mencapai 100 %. Standar luaran (Output) indikator angka kematian ibu dan juga rasio seksio sesaria yang masih cukup tinggi perlu dievaluasi kembali. Hal ini dikarenakan ke 4 RSUD ini merupakan pusat rujukan sekunder dari masing-masing wilayahnya.
Kesimpulan: Evaluasi kualitas pelayanan kesehatan maternal di 4 RSUD PONEK DKI Jakarta masuk dalam kategori sedang.

Background: Maternal mortality rate in Indonesia as one of indicator of fundamental health development remain the major issue in the last decades. Studies reported that maternal mortality rates were estimated 350 to 400 mortality in 100.000 live birth. Contributing factors that may play role in this phenomenon might be complicated pregnancies, delayed in referral system, or bad onstetrical essential care. This study was conducted to observe dan evaluated the quality of maternal services in RSUD PONEK Jakarta using facilitative supervision, which was the standard evaluation methods in JNPK-KR, in several hospital in Jakarta.
Objective: To observe maternal health service quality evaluation in PONEK based hospital in DKI Jakarta.
Methods: Cross sectional approach, quantitave analaysis using checklist on On The Job Trainning (OJT) and qualitative analysis using deep interview, observation, and analysis of secondary data.
Result: Input standart of human resources and revitalization of infection control fasilitiesstill need to be improved. Process standard, compliance of antenatal care and intranatal care as well as maternal complication management were good enough globally, with compliance up to 100%. Output standart of maternal mortality rate indicator and rates of cesarean section were still high. Hence it's needed to be evaluated. This 4 hospital are the center of secondary referral of each districs in Jakarta.
Conclution: Evaluation of maternal health services in 4 RSUD PONEK in Jakarta were categorized as moderate.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Persepsi adalah kemampuan untuk membedakan, mengelompokan, memfokuskan objek
peristiwa berdasarkan informasi yg didapatkan melalui panca indra sampai rangsangan itu
disadari dan di mengerti yang bersifat personal dan internal. Perbedaan persepsi dapat
disebabkan oleh hal-hal seperti adanya perhatian, harapan seseorang akan rangsangan yang
akan timbul, kebutuhan seseorang, sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat, ciri
kepribadian serta adanya suatu gangguan kejiwaan. Hal inilah yang ingin peneliti ketahui
dengan judul Persepsi Ibu hamil trismester I terhadap pelayanan kesehatan maternal di
ruang “Ante Natal”.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi sederhana yang bertujuan
untuk mengidentifikasi bagaimana persepsi ibu hamil trismester I terhadap pelayanan
kesehatan maternal di ruang “Ante Natal”.
Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian kuesioner kepada 20 responden yang telah
sesuai dengan kriteria penelitian Data yang didapatkan dianalisa dan diperoleh hasil
sebagai berikut : ibu yang berkunjung ke ruang Ante Natal adalah ibu yang bekerja dengan
tingkat pendidikan Akademi/Perguruan Tinggi, berumur antara 20 - 35 tahun, ibu dengan
kehamilan yang kedua dan hampir semua responden memiliki persepsi yang positif
terhadap pelayanan kesehatan maternal. Hal inilah yang harus dipertahankan dan harus
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan cara meningkatkan ketanggapan petugas
memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi petugas kepada pasien, keprihatinan
serta keramah tamahan petugas dalam melayani pasien dan atau kesembuhan penyakit yang
sedang dialami oleh pasien, memberikan pelayanan yang sesuai dengan perkembangan
ilmu dan tehnologi mutahir sehingga perlu adanya penelitian lanjutan mengenai persepsi
ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan maternal dengan menggunakan desain penelitian
dan instrumen yang lebih baik guna memperbaiki pelayanan kesehatan yang akan datang."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5177
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ruswati
"Angka Kematian Ibu (AKI) saat ini masih sangat tinggi dan menjadi salah satu permasalahan kesehatan global. Tingginya angka kematian ibu di beberapa negara di dunia khususnya negara berkembang mencerminkan jika akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas sangat rendah. Menurut Thaddeus dan Maine terdapat tiga faktor yang memengaruhi kematian pada ibu dan dikenal dengan model “Three Delays”. Salah satu contoh dari ketiga faktor tersebut yaitu adanya keterlambatan rujukan yang dialami oleh maternal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keterlambatan proses rujukan pada maternal. Metode yang digunakan yaitu literature review dengan menggunakan database Pubmed, Scopus, Proquest, Garuda, dan Google Scholar menghasilkan 16 artikel sesuai kriteria inklusi yakni artikel sepuluh tahun terakhir, membahas mengenai faktor-faktor penghambat rujukan pada maternal, serta artikel dengan metode kuantitatif, kualitatif maupun mix- method. Hasil penelitian diketahui jika terdapat faktor-faktor yang memengaruhi keterlambatan proses rujukan maternal yang dibagi menjadi 3 faktor besar yaitu faktor sosioekonomi dan budaya, aksesibilitas pelayanan kesehatan, dan kualitas pelayanan dan perawatan. Faktor sosioekonomi dan budaya yaitu faktor yang melekat pada ibu maupun budaya yang ada di masyarakat. Jarak dan waktu tempuh, permasalahan transportasi, dan biaya merupakan faktor dari segi aksesibilitas. Lalu untuk faktor kulitas perawatan dan pelayanan yang memengaruhi yaitu staf, sarana dan prasarana di fasilitas kesehatan, dan manajemen tidak memadai. Berdasarkan hasil studi terinklusi semua faktor-faktor tersebut mayoritas ditemukan pada artikel yang didapatkan. Oleh karena itu diperlukan adanya penguatan sistem rujukan pada masing-masing stakeholder terkait.

The Maternal Mortality Rate (MMR) is currently very high and is a global health problem. The high maternal mortality rate in several countries, especially developing countries, reflects that people's access to quality health services is deficient. According to Thaddeus and Maine, three factors influence maternal mortality and are known as the "Three Delays" model. One example of these three factors is the delay in referrals experienced by the mother. This study aimed to determine the factors that affect the delay in the referral process to the mother. The method used is a literature review using the Pubmed, Scopus, Proquest, Garuda, and Google Scholar databases producing 16 articles according to the inclusion criteria, namely articles in the last ten years, discussing factors that inhibit maternal referrals, as well as articles using quantitative, qualitative and qualitative methods, and mix-method. The results showed that there are factors that affect the delay in the maternal referral process, which are divided into 3 significant factors, namely socio-economic and cultural factors, accessibility of health services, and quality of services and care. Socio-economic and cultural factors are factors that are inherent in the mother and the culture that exists in society. Distance and travel time, transportation problems, and costs are factors in terms of accessibility. Then for the quality of care and service factors that affect the staff, facilities and infrastructure in health facilities, and inadequate management. Based on the included studies' results, most of these factors were found in the articles obtained. Therefore, it is necessary to strengthen the referral system for each relevant stakeholder."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ayu Puspitasari
"ABSTRAK
Tingkat kematian ibu yang tinggi seringkali dikaitkan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal yang tidak memadai. Pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal di Indonesia menunjukkan variasi antarprovinsi yang diduga dipengaruhi oleh faktor kontekstual yang melekat pada tiap provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari hubungan faktor kontekstual regional dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal oleh wanita. Metode regresi logistik multilevel digunakan untuk menguji hipotesis bahwa faktor ketersediaan infrastruktur kesehatan dan faktor aksesibililitas berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik daerah tempat dimana wanita tinggal berpengaruh nyata dalam memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal yang dilakukannya. Faktor rata-rata jarak untuk mencapai rumah sakit terdekat merupakan satu-satunya faktor kontekstual yang secara signifikan berhubungan dengan ketiga dimensi pelayanan kesehatan maternal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin jauh jarak yang harus ditempuh untuk mencapai rumah sakit terdekat, maka kecenderungan wanita untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan maternal di daerah tersebut pun akan semakin berkurang. Oleh karena itu, untuk mengurangi kesenjangan antardaerah dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal, intervensi yang dapat dilakukan adalah dengan cara memperpendek jarak menuju fasilitas pelayanan kesehatan disertai dengan perbaikan jalan dan peningkatan sistem transportasi sehingga akses menuju fasilitas kesehatan menjadi lebih mudah dan biaya transportasi yang harus dikeluarkan menjadi lebih murah.

ABSTRACT
High maternal mortality rates are often associated with inadequate maternal health service utilization. The utilization of maternal health services in Indonesia shows variations between provinces which is allegedly influenced by contextual factors inherent in each province. This study aims to investigate the relationship between contextual factors and maternal health service utilization. Multilevel logistic regression method was used to test the hypothesis that availability of health infrastructure and accessibility factors were associated with maternal health service utilization. The results of this study indicate that the characteristics of the area where women live have significant effect on maternal health service utilization. The average distance to reach the nearest hospital is the only contextual factor that is significantly associated with the three dimensions of maternal health services. The results of this study indicate that the farther the distance to reach the nearest hospital, the propensity to utilize maternal health services will decrease. Therefore, to reduce disparities between regions in maternal health service utilization, interventions that can be carried out are by shortening the distance to health facilities accompanied by road improvements and improving the transportation system so that access to health facilities becomes easier and transportation costs that must be incurred become cheaper."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lupi Trijayanti
"Skripsi ini membahas mengenai kualitas informasi yang dihasilkan oleh Puskesmas Sukmajaya Kota Depok masih rendah untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model manajemen informasi pemantauan wilayah setempat terkait kesehatan ibu yang dapat menghasilkan informasi berbasis fakta untuk pengambilan keputusan yang tepat sasaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara observasi dan wawancara, serta melakukan analisis sistem dan mengembangkan sistem yang sudah ada.
Hasil analisis dari penelitian ini adalah adanya kekurangan dan kendala dari sistem yang sudah berjalan di Puskesmas Sukmajaya sehingga mempengaruhi kualitas dari informasi. Sehingga hasil dari penelitian adalah sebuah rancangan sistem informasi pencatatan dan pelaporan yang berbasis spreadsheet dan database untuk pelayanan kesehatan ibu di Puskesmas Sukmajaya Kota Depok.

This thesis describes about quality of information that is produced by Sukmajaya Primary Health Center, Depok. The quality of information that is produced by Sukmajaya Primary Health Center, is still low to make a decision. So, this research is in order to make information management model of surveilance that concern about maternal health care. So, it can produce information based of evidence to make a decision that can intervetion to certain target. This thesis use qualitative methods with observation, interview and analysis a system and then discover a existing system.
The results of this research that information system at primary health center of sukmajaya has some weakness and constraint so it can influence quality of information. Result from this research is a discovery of registry and report information system based on spreadsheet and database for maternal health care at Sukmajaya Primary Health Center, Depok.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Background: There are many mothers giving birth at home assisted by Traditional birth attendence (TBAs) in Indonesia. It was predicted as the cause of high Maternal mortality in Indonesia...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>