Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144259 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Minarsih Moerdhoko
"Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat, pemerintah melalui kebijakan otonomi manajemen telah merubah 13 rumah sakit vertikal menjadi Perjan, melalui P.P Nomor 116 sampai dengan Nomor 128 tahun 2000 tentang pendirian Perjan Rumah Sakit. Dengan perubahan status organisasi ini. maka pengelolaan keuangannya berubah sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam PP Perjan. Dalam ketentuan yang tertuang pada PP Nomor 118 tahun 2000 tentang Pendirian Perusahaan Jawatan Rumah Sakit Persahabatan pasal 17, dinyatakan bahwa Direksi dalam melaksanakan tugas memimpin dan mengurus Perjan harus membuat Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Dalam menyusun RKAP harus melibatkan semua unit yang ada didalam rumah sakit, yang mempunyai tanggung jawab atas kegiatan operasional rumah sakit, unit tersebut disebut juga dengan pusat pertanggungjawaban.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan RKAP RSP, balaimana persepsi para Manajer Menengah RSP terhadap RKAP, factor-faktor apa yang menghambat serta harapan-harapan para Manajer Menengah RSP terhadap RKAP.\
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dan observasi sebagai metode pengumpulan data, dimana tujuan penelitian adalah mengetahui proses pembuatan RKAP di RSP. Informan dalam penelitian ini jumlahnya 25 orang yang terdiri dari dua kelompok, yaitu: Manajer Puncak yang terdiri dari Para Direktur sebanyak 3 orang, Kepala Bagian Keuangan dan Kepala Bagian Akuntansi sebagai nara sumber, serta Manajer Menengah yang terdiri dari Manajer Instalasi dan Kepala SMF yang seluruhnya ada sebanyak 20 orang.
Hasil penelitian menunjukkan proses penyusunan RKAP masih belum melibatkan para manajer menengah secara aktif, hal ini disebabkan karena waktu penyusunan yang terbatas, disamping itu juga karena kurangnya pengetahuan tentang perencanaan dari para Manajer. Pengesahan RKAP oleh Menteri pada tahun pertama sangat lambat sekitar pertengahan tahun anggaran berjalan, hal ini karena RKAP merupakan hal baru bagi rumah sakit sehingga memerlukan penyesuaian dalam pembuatannya, sedang pada tahun kedua sudah lebih baik disahkan pada bulan Maret 2003.
Faktor-faktor yang menghambat dalam pembuatan RKAP adalah data yang tidak akurat antara unit kerja dan rumah sakit, disamping itu juga pengetahuan para Manajer tentang manajemen pada umumnya dan perencanaan pada khususnya masih kurang. Belum adanya umpan balik dari RKAP yang telah disahkan serta evaluasi yang belum dijalankan juga merupakan hambatan yang dirasakan oleh para manajer.
Para manajer mengharapkan agar ada perbaikan pencatatan dan pelaporan data, pemberian umpan balik serta adanya evaluasi kegiatan agar mutu RKAP menjadi lebih baik. Disamping itu juga pemberian pelatihan untuk pembuatan perencanaan strategi sangat mereka harapkan.
Daftar Bacaan 38 ( 1987- 2003)

In the effort improvement quality service of society health, governmental through autonomous policy of management have altered 13 vertical hospital into Private Corporation, through the Government Law Number 116 up to Number 128 year 2000, about pounding of Corporate Hospital. With change of this organizational status, hence management of its finance change according to Government Law Number 116 up to Number 128 year 2000, In Rile decanted at the Government Law Number 118 year 2000 about Founding of Company of Persahabatan Hospital section 17, expressed by that Board of Directors in executing duty lead and manage the company have to make Work Plan and Company Budget ( RKAP). In compiling RKAP, The Board of Directors have to entangle all existing unit within hospital, having responsibility for operational activity hospital. The unit referred as responsibility center.
The purpose of this research is to know the process of compilation of RKAP RSP, how perception of all Middle Manager of RSP to RKAP, factors that pursuing and also expectation of all Middle Manager of RSP toward RKAP.
The Research method is qualitative, by using in depth interview and observation as data collecting method, where research target is to know the process of making RKAP in RSP. Informer in this research is amount 25 person, who is consisted of two group, that is: Top Manager consisted of All Director as much 3 person, Monetary Superintendent and the Accountancy Superintendent as resource person, and also the Middle Manager consisted of Installation Manager and Lead of Functional Medical Staff (SMF) which entirely there is as much as 20 people.
The result of study indicate that process of compilation of RKAP still not yet entangled all middle manager actively, this matter is because of limited time compilation, and also because lack of knowledge about planning of the managers. Authentication of RKAP by Minister in the year first very tardy about in the middle of the budget walk, this matter because RKAP represent new matter for hospital so that need adjustment in its making, in the year the second have better, is ratified at March 2003
The factors pursuing in making RKAP is inaccurate data between unit work and the hospital, despitefully also knowledge of all Manager about management and the planning still less. Existence of feed back not vet from RKAP which have been ratified and also the evaluation which not yet been run also represent resistance felt by all manager.
All manager expect in order to there is data reporting and record-keeping repair, feed back and also the existence evaluate activity in order to quality of RKAP become better. Beside that they also expect the training for the strategy planning.
References 33 ( 1937- 2003)
"
Depok: Universitas Indonesia,
T12932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: ILO, 1986
331.072 INT it
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati Sihkristantini
"ABSTRACT
Job satisfaction has become one of the most research topics in the areas of occupational and organizational psychology. Research on its sources and outcomes has significant practical relevance for human resource management. In this research, the influence of job design on employee rsquo s level of job satisfaction was proposed. In this study, the effect of each job design determinants with the level of job satisfaction was analyzed. Looking at the general satisfaction theory by Heckman and Oldham 1975 and internal satisfaction theory by Porter and Lawler 1968 , we argue that job design determinants, namely, skill variety, task identity, task significance, autonomy, and feedback, enhance employee rsquo s level of job satisfaction. Data from the sixth EWCS shows that job design does influence employee rsquo s level of job satisfaction. However, one of job design determinant, skill variety, shows an insignificant result towards job satisfaction, while the other determinants show significant positive association toward job satisfaction.

ABSTRAK
Kepuasan kerja telah menjadi salah satu topik penelitian yang paling sering diteliti dalam bidang psikologi dalam kerja dan organisasi. Penelitian tentang sumber dan hasilnya memiliki relevansi praktis yang signifikan untuk manajemen sumber daya manusia. Dalam penelitian ini, pengaruh desain pekerjaan pada tingkat kepuasan kerja karyawan diusulkan. Dalam penelitian ini, pengaruh antara setiap determinan dari desain pekerjaan dengan tingkat kepuasan kerja dianalisis. Melihat teori kepuasan umum oleh Heckman dan Oldham 1975 dan teori kepuasan internal oleh Porter dan Lawler 1968 , kami berpendapat bahwa determinan desain pekerjaan, yaitu, variasi keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas, otonomi, dan umpan balik, meningkatkan tingkat kepuasan kerja karyawan. Data dari EWCS keenam menunjukkan bahwa desain pekerjaan memengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan. Namun, salah satu penentu desain pekerjaan, variasi keterampilan, menunjukkan hasil yang tidak signifikan terhadap kepuasan kerja, sedangkan determinan lainnya menunjukkan hubungan positif yang signifikan terhadap kepuasan kerja. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Rizqy Hidayatullah
"Pengalaman flow ketika bekerja adalah hal yang penting karena dapat meningkatkan performa, efikasi diri, optimisme, dan variabel positif lainnya. Penelitian terdahulu mencoba menjelaskan pada situasi apa playful work design memprediksi flow secara positif. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi peran moderasi harmonious passion dan obsessive passion pada hubungan antara playful work design dan flow. Sebanyak 204 pekerja kerah putih dari perusahaan BUMN di Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini (M = 30.7 ; SD = 9.72 ). Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa harmonious passion tidak memiliki efek moderasi yang signifikan pada hubungan antara playful work design dan work-related flow. Sementara itu, obsessive passion juga tidak menunjukkan efek moderasi yang signifikan dalam hubungan tersebut. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pekerja yang memiliki harmonious passion dan/atau orientasi playful work design memiliki kecenderungan untuk dapat mengalami pengalaman flow pada pekerjaan.

The experience of flow while working was important as it could enhance performance, self-efficacy, optimism, and other positive variables. Previous research attempted to explain under what situations playful work design positively predicted flow. This study aimed to investigate the moderating role of harmonious passion and obsessive passion in the relationship between playful work design and work-related flow. A total of 204 white-collar workers from state-owned enterprises (BUMN) in Indonesia participated in this study (M = 30.7 ; SD = 9.72 ). The results of the statistical analysis showed that harmonious passion did not have a significant moderating effect on the relationship between playful work design and work-related flow. Meanwhile, obsessive passion also did not show a significant moderating effect on this relationship. This study found that workers with harmonious passion and/or an orientation towards playful work design tended to experience flow at work."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purniawaty
"Era VUCA saat ini ditambah pandemi COVID-19 menjadikan dinamika perubahan disegala bidang baik pada sektor privat maupun sektor publik. Penelitian ini menekankan pada pengelolaan pegawai pada sektor publik yang merupakan unsur kunci dalam keberhasilan organisasi yang saat ini sedang melakukan perubahan secara signifikan yaitu Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. Kinerja pegawai yang merupakan suatu prestasi dan menjadi ukuran keberhasilan dari suatu organisasi perlu dioptimalkan. Setelah diidentifikasi dari beberapa permasalahan yang ada pada organisasi, terdapat beberapa faktor yang dianggap dapat mempengaruhi kinerja pegawai yaitu job design, job satisfaction dan Organizational Citizenship Behavior (OCB). Analisis dilakukan dengan metode kuantitatif yaitu melalui survei. Dengan menggunakan total sampling dari populasi sebanyak 422 pegawai didapatkan 284 responden yang bersedia untuk berpartisipasi. Data diolah menggunakan metode Partial Least Square-Structural Equation Modelling (PLS-SEM) dengan software SmartPLS versi 4.1. Hasilnya membuktikan pada job satisfaction masing-masing memiliki pengaruh yang positif dan signifikan secara langsung baik terhadap kinerja dan OCB, serta OCB memiliki peran dalam mempengaruhi hubungan job satisfaction terhadap kinerja. Job design memiliki pengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kinerja, namun tidak terhadap OCB, serta OCB tidak berperan dalam memediasi hubungan antara job design terhadap kinerja pegawai. Selain itu hasil penelitian juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara OCB terhadap kinerja pegawai.

Amidst the volatile, uncertain, complex, and ambiguous (VUCA) era compounded by the COVID-19 pandemic, significant transformations have been made in both public and private sectors. This article describes the employee management within the public sector which is significant in allowing organizations to successfully navigate these changes. The Health Development Policy Agency has been working to apply effective employee management to improve employee performance which indicates organizational success. In this research, key factors influencing employee performance were analyzed, including job design, job satisfaction, and Organizational Citizenship Behavior (OCB). The data of this quantitative research were collected from survey. There were 284 respondents selected from a population of 422 employees participating in this research. Research data then underwent the Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM) analysis on SmartPLS 4.1 software. The results of this research show that job satisfaction significantly enhances both performance and OCB. OCB appears as a mediating variable in the relationship between job satisfaction and performance. Job design has a direct and positive influence on performance but not on OCB, while OCB positively and significantly affects employee performance."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Eka Restu Irawan
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh leadership, work design, training and development, recognition dan work life balance terhadap employee engagement di masa pandemic COVID-19 karyawan Kantor Pusat PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method yaitu dengan melakukan survei kepada 285 karyawan karyawan Kantor Pusat PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan wawancara terhadap beberapa karyawan Kantor Pusat PT Adhi Karya (Persero) Tbk tersebut. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan program SPSS dan dianalisis dengan metode regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh antara leadership, work design, training and development, recognition dan work life balance terhadap employee engagement secara parsial dari responden penelitian. Besarnya pengaruh antara kelima variabel tersebut terhadap employee engagement adalah sebesar 83,1% dan 16,9% lainnya dipengaruhi variabel lain diluar penelitian. Variabel training and development memiliki pengaruh yang paling besar diantara variabel-variabel lainnya, yaitu sebesar 75,6 % dan variabel work design memiliki pengaruh yang paling kecil diantara variabel-variabel lainnya, yaitu sebesar 48,7%. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk terus meningkatkan dan mengoptimalkan employee engagement pada Kantor Pusat PT Adhi Karya (Persero) Tbk, terutama dari sisi work design. Selain itu, juga diperlukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lainnya yang juga berpengaruh terhadap employee engagement penghasilan untuk dapat mendorong employee engagement secara maksimal.

This study aims to analyze the effect of leadership, work design, training and development, recognition and work life balance on employee engagement during the COVID-19 pandemic for employees of PT Adhi Karya (Persero) Tbk Head Office. This study uses a mixed method approach by conducting a survey of 285 employees of the Head Office of PT Adhi Karya (Persero) Tbk and interviews with several employees of the Head Office of PT Adhi Karya (Persero) Tbk. The data obtained were then processed using the SPSS program and analyzed using a simple linear regression method. The results of this study indicate that there is an influence between leadership, work design, training and development, recognition and work life balance on employee engagement partially from the research respondents. The magnitude of the influence between these five variables on employee engagement is 83.1% and the other 16.9% is influenced by other variables outside the study. Thevariable training and development has the greatest influence among other variables, which is 75.6% and thevariable work design has the smallest effect among other variables, which is 48.7%. Therefore, efforts need to be made to continuously improve and optimize employee engagement at PT Adhi Karya (Persero) Tbk Head Office, especially in terms of work design. In addition, further research is also needed on other factors that also affect employee engagement income to be able to maximize employee engagement."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Kristina
"Karyawan perusahaan rintisan memiliki tuntutan kerja yang lebih tinggi yang menuntut tersedianya sumber daya yang dapat meningkatkan thriving at work agar dapat mencapai tujuan bekerjanya. Penelitian ini menggunakan kerangka teori Conservation of Resources untuk meneliti interaksi antara playful work design sebagai salah satu sumber daya internal dan kompleksitas kerja sebagai sumber daya eksternal dalam memprediksi thriving at work. Partisipan penelitian merupakan karyawan aktif dari berbagai perusahaan rintisan (N = 292) dengan syarat pendidikan minimal S1 dan masa kerja minimal 1 tahun. Pengambilan data menggunakan convenience sampling. Analisis data dilakukan dengan linear regression pada IBM SPSS versi 29. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada peran moderasi yang signifikan dari kompleksitas kerja. Hasil penelitian memberikan implikasi bahwa playful work design merupakan prediktor yang signifikan dari thriving at work meskipun tidak dimoderasi kompleksitas kerja, sehingga perusahaan dapat memberlakukan kebijakan yang mendukung penerapan playful work design dalam pekerjaan.

The employees of startups had higher work demands, requiring the availability of resources that could enhance thriving at work to achieve their work goals. This study used the Conservation of Resources theory framework to examine the interaction between playful work design as one internal resource and job complexity as an external resource in predicting thriving at work. The participants in the study were active employees from various startups (N = 292) with a minimum education level of a bachelor’s degree and at least one year of work experience. Data were collected using convenience sampling. Data analysis was conducted using linear regression in IBM SPSS version 29. The results of the study indicated that job complexity did not have a significant moderating role. The study's findings implied that playful work design was a significant predictor of thriving at work, even though it was not moderated by job complexity. Therefore, companies could implement policies that support the application of playful work design in the workplace."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Nadindra Sindhuasti
"Coworking space menjadi pilihan baru bagi freelancer atau pun startup untuk bekerja. Berawal dari keinginan orang-orang yang bekerja sesuai dengan apapun keinginannya, baik waktu, tempat, dan bagaimana cara mereka bekerja. Nilai utama yang menjadi acuan dalam menjalankan konsep coworking ialah community, openness, collaboration, accessibility, dan sustainability. Hal ini menunjukan bahwa coworking space lebih dari tempat orang bekerja bersamasama. Selain itu, coworking space menawarkan suasana kerja baru yang lebih relaks dan nyaman dibandingkan dengan kantor pada umumnya. Untuk menciptakan suasana relaks namun tetap nyaman untuk bekerja, coworking space memerlukan pencahayaan buatan yang tepat.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui standar pencahayaan di ruang kerja coworking space dan untuk memaparkan pendapat mayoritas coworker mengenai coworking space. Metode yang akan dilakukan untuk penulisan skripsi ini adalah studi literatur dan studi kasus di lapangan. Studi literatur dilakukan dengan mempelajari teori cahaya, persepsi visual, pencahayaan interior, dan pencahayaan ruang kantor. Studi kasus dilapangan dengan mengamati pencahayaan buatan di coworking space serta mengamati pengaruhnya pada coworker.

Nowadays, coworking space becomes a new option to work for freelancer or startup. It begun with the need for flexibility in working. The core values of coworking space are community, openness, collaboration, accessibility, and sustainability. With these values, coworking space shows something more than simply that of people working in the same place. Moreover, coworking space offers a new work's ambience which are more relaxed and comfortable than an office in general. To create the relaxed ambience but still comfort to work, coworking space needs proper artificial light.
This thesis aims to determine the lighting system in coworking space and to explain coworker's opinions about coworking space. I use literature studies and case studies as research methods in this thesis. Literature studies were done by studying lighting theory, visual perception, interior lighting, and office lighting. Case studies were done by observing artificial light and its effects to coworker behavior.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Nurdiani
"Struktur bawah jembatan merupakan salah satu elemen terpenting dalam struktur jembatan secara keseluruhan. Pekerjaan konstruksi struktur bawah jembatan merupakan pekerjaan yang kompleks. Dalam proses perencanaan struktur bawah jembatan diperlukan persiapan yang matang agar tidak terjadi kesalahan dalam tahap konstruksi yang dapat merugikan proyek. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan struktur bawah jembatan perlu dibuat secara detail agar proses konstruksi struktur bawah jembatan dapat berjalan dengan baik dan optimal sesuai dengan tujuan. Penguraian pekerjaan kedalam elemen-elemen pekerjaan penting untuk dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan, yaitu dengan menggunakan WBS Work Breakdown Structure.
Penelitian ini membahas mengenai perencanaan sumber daya pada pekerjaan struktur bawah jembatan dengan melakukan pengembangan terhadap kamus dan checklist berbasis WBS Work Breakdown Structure dengan menggunakan teknik Delphi dan melalui validasi pakar. Dengan demikian diharapkan dapat mengurangi kesalahan yang terjadi pada tahap konstruksi jembatan yang diakibatkan terjadinya kesalahan pada saat tahap perencanaan.

The bridge substructure is one of the most important element in the bridge structure. The construction of the bridge substructure is a complex task. In the process of structural design of the bridge substructure, required a careful preparation so there is no error that can make loss for the project. Therefore, the development planning of the bridge substructure needs to be prepared in detail to fit the objectives. Decomposition of the elements of the work are important, it used to minimize errors, namely by using WBS Work Breakdown Structure.
This study discusses the resource planning on bridge substructure based on the WBS for developing dictionary and checklist WBS Work Breakdown Structure by using Delphi techniques and through expert validation. Thus it is expected to reduce the errors that occur in the bridge construction phase caused at the time being.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baksyadennaya Wisesatama
"ABSTRAK
Dalam perencanaan proyek konstruksi, diperlukan uraian pekerjaan proyek yang nantinya akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan proyek konstruksi. Nyatanya, masih ada proyek konstruksi khususnya proyek jalan yang tidak sesuai dengan perencanaannya dalam segi waktu maupun biaya. Untuk itu, diperlukan WBS Work Breakdown Structure sebagai acuan pelaksanaan proyek guna mendefinisikan pekerjaan proyek hingga ke sumber dayanya. Hal tersebut akan dibahas pada penelitian ini, sehingga nantinya pelaksanaan proyek diharapkan dapat sesuai dengan perencanaannya. Hasil dari penelitian ini menguraikan rincian pelaksanaan proyek konstruksi jalan hingga ke sumber dayanya dalam bentuk Kamus dan Checklist WBS Work Breakdown Structure .

ABSTRACT
In the construction project plan, a description of the project work that will be used as a reference for the implementation of the construction project is required. In fact, there are many construction projects, especially road projects that are not in accordance with the plan in terms of time and cost. For that, we need WBS Work Breakdown Structure as a reference project implementation in order to define project work to the resources. It will be discussed in this research, so that the implementation of the project is expected to be in accordance with the plan. The results of this study describe the details of the road construction projects to their resources in the form of WBS Work Breakdown Structure Dictionaries and Checklist."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>