Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130607 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Setya Adji Wardhana
"ABSTRAK
Tulisan ini menyelesaikan masalah pemilihan salah satu diantara dua sistem produksi minyak untuk Lapangan Minyak X. Sistem produksi dengan menggunakan sucker-rod pump dan sistem produksi dengan menggunakan electric submersible pump (ESP) sebagai metoda pengangkatan dievaluasi melalui prosedur evaluasi ekonomi berdasar data dan informasi tentang Lapangan Minyak X. Net Present Value (NPV) sebagai angka profitabilitas digunakan sebagai kriteria pemilihan salah satu sistem produksi yang tersedia. Resiko dan Ketidakpasitan (Risk and Uncertainty) di nilai melalui Analisa Sensitifitas (Sensitivity Analyasis) dan prosedur khusus untuk membuat distribusi probabilitas. Bentuk umum perjanjian Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract) dugunakan untuk menghitung NPV. Hasil analisa menunjukkan bahwa sistem produksi dengan menggunakan ESP Iebih menguntungkan dari pada sistem produksi dengan menggunakan sucker-rod Pump.

ABSTRACT
This paper addresses the problem of selecting one of two production system for the onshore X oil field. Production system uses sucker-rod pump and production system uses electric submersible pump (ESP) as lifting methods are evaluated using the economic evaluation procedure on the basis of data and information gathered from the X oil field. The Net Present Value NPV that provides profitability information is used as the criterion in selecting one of the production systems. The risk and uncertainty is assessed through sensitivity analysis and special cumulative probability distribution procedures. Indonesia's general production sharing contract agreement is used in the calculation of the NPV. The results indicate that the production system using electric submersible pump gives more benefits than the production system using sucker-rod pump."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brigita P. Manohara
Depok: Rajawali Pers, 2022
621.43 BRI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Hariadi
"ABSTRAK
Indonesia mulai mengekspor LNG sejak tahun 1977 dan akan tetap memimpin sebagi eksportir LNG di dunia di tahun-tahun mendatang. Penerimaan dari ekspor LNG ini telah banyak membantu pembangunan di Indonesia untuk mensejahterakan kehidupan rakyat sesuai dengan UUD 1945 pass! 33. Dengan semakin banyaknya eksporter LNG baru dan terus berkembang, kompetisi untuk memperebutkan pasar tradisional ke Jepang, Korea dan Taiwan menjadi semakin ketat.
Natuna merupakan salah satu sumber gas alam yang dimiliki Indonesia akan menjadi jawaban untuk dikembangkan untuk memenuhi pemakai LNG baru di Asia Pasifik seperti : Thailand, India, Gina dan Pakistan.
Natuna memiliki kandungan hidrokarbon sekitar 60 TCF dari total cadangan sebesar 212 TCF yang berkomposisi 71% C02, 28% hidrokarbon dan impurities.
Untuk mencari menanggulanginya, Pertamina dan para mitra kerjanya perlu mempertimbangkan untuk membangun kilang LNG dan gas pipa dan menghitung volume minimum gas pipa dan LNG yang akan dijual kepada calon pembeli dengan harga yang paling ekonomis bagi penjual maupun pembeli.
Pertimbangan keekonomian seperti evaiuasi proyek, peluang pasar dan waktu yang tepat untuk memasuki pasar perlu diterangkan secara mendetail. Dengan menggunakan metode matematika yang dikenal sebagai Vogel Approximation Method NAM), akan dihitung prakiraan biaya ttransportasi minimum dari sumber suplai ke pelabuhan tujuan.
Evaluasi proyek menghasilkan bahwa harga minimum LNG dan gas pipa masing-masing sebesar US$ 4.0/MBTU dan US$ 3.0/MMBTU. Sedang IRR dan pay back period untuk proyek LNG adalah 10% dan 9.37 tahun. Waktu yang tepat untuk membangun lapangan Natuna hingga berproduksi adalah setelah tahun 2007. Pada saat itu, produksi LNG kilang Arun hanya sebesar 1,3 juta ton/tahun.
Proyek gas Natuna masih mungkin untuk dikembangkan dalam skala LNG dan gas pipa walaupun memerlukan biaya investasi yang tinggi. Sangat panting untuk menerapkan suatu metode yang mengijinkan LNG dapat diangkut dari sumber manapun sebagai pengganti dedicated vessel untuk dedicated buyers. Melalui implementasi cara inl maka biaya transportsi dalam rangkaian perdagangan LNG dapat diminimalkan. Beberapa usaha teknis juga perlu dipertimbangkan untuk mengurangi biaya seperti menaikkan kapasitas kilang, pemilihan proses pencairan, sistem penyimpanan dan pemuatan, penggunaan kapal yang lebih besar.

ABSTRACT
Indonesia has been exporting LNG since 1977, and will be still leading as LNG exporter in the world some years ahead. The LNG revenues has been used as development capital to Indonesian society as stated in Article 33 of Indonesian Foundation Decree. But as many LNG exporters emerge and grow, the competition to get market share, especially in traditional market such as Japan, Korea and Taiwan becoming harder.
Natuna is one of Indonesian gas deposits in Indonesian archipelago, would be an answer to be developed to fulfill the new LNG user in Asia Pacific such as : Thailand, India, China and Pakistan.
Natuna has 60 TCF hydrocarbon recoverable from 212 TCF total gas reserve with its composition 71% C02, 28% hydrocarbon and impurities.
To overcome the problem, Pertamina and its partner should develop both the gas pipe and LNG, and calculate the minimum volume of gas pipe and LNG to be sold to the buyers candidates at the best price for buyers and seller.
The economical consideration such as project evaluation, market opportunity and the expected time to enter the market will be explored in detail. By using a mathematical method which is known as Vogel Approximation Method (VAM), would be calculated the minimum transportation cost from source of supplies to destinations.
The project evaluation indicated that the floor price of LNG and Gas Pipe price are US$ 4.0/MBTU and US$ 3.01MMBTU respectively. The IRR and pay back period are 10% and 9.37 years for LNG project. And, the expected time to develop Natuna to be on stream is the year beyond 2007. At that time, the Arun LNG production will be around 1.3 Million ton/year.
Natuna gas project still has possibility to be developed as LNG and gas pipe scale projects although it needs a big investment. It is important to allow LNG vessel to load LNG at any source of supply instead of current dedicated vessel for dedicated buyers. By allowing this rule to be implemented, the LNG chain business cost could be minimize. Some technical effort should be considered to reduce cost of project such as increasing train capacity, choosing of liquefaction process, storage and loading system, bigger vessel size and optimizing LNG chain.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triyono Rakhmadi
"ABSTRAK
Minyak & gas bumi merupakan salah satu penentu neraca devisa negara
indonesia. Pertingkatan produksi migas selalu tidak seimbang dengan peningkatan
konsumsinya balk untuk penggunaan langsung maupun produk turunannya dalam
berbagai sektor industri. Premier Oil Indonesia (POI) adalah salah satu KPS (Kontraktor
Production Sharing) minyak dan gas bumi yang ada di Indonesia yang dalam operasinya
menggunakan teknologi tinggi dengan investasi yang cukup besar dan kecelakaan kerja
yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian bagi pekerja, perusahaan dan lingkungan.
Di POI, Occupational Health and Safoty Management System (OHSMS) menjadi bagian
dari keseluruhan sistem manajemen. Tujuan dan sasaran KJ terintegrasi dalam ~tiap
rencana, langkah kerja dan target spesitlk yang harus dicapai.
Selarna kuron waktu 6 (enam) tabun dari 2001 - 2006, ada sekitar 380 kasus
kecelakaan keija yang terjadi dan dilaporkan. Mulai awal tabun 2007 POI ingin lebih
meningkatkan kinerja KJLH-nya dengan memasukan kasus Higb Risk (High Potential)
Incident menjadi salah satu indikator K3LH seiain Incident Rate da1am KPI-nya (Key
Performance Indicator). Hal inilah yang memotivasi dan menarik untuk perlunya
dilakukan penelitian ini, guna menganalisa
Po Incident) yang te!jadi selama tabun 200 l - 2006 untuk mcngetabui kinerja basil usaha
K3 khususnya dalarn tingkat kecelakaan kerja.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik komparatit; untuk mengkaji kecelakaan
ke!ja (accident analysis) yang terjadi dan dilakukan penilaian resiko menggnnakan risk
assessment matrix (RAM) untuk mengetahui kecelakaru1 kelja yang berkategori Higb Risk
I Higb Potensial {HlPo Incident) dan membandingkannya dengan data lapnran kecelakaan
tahunan POI serta basil penelitian terdabulu.
Data yang digunakan adalab data sekunder kecelakaan kerja di POI yang tereatat
di Departemen K3LH dari tahun 2001 (kwartal ke empat tabun 2000 yang merupakan
awal penggnnaan database online di POI) sampai dengan tabun 2006. Karena pnnelitian
ini menggunakan
berdasarkan data laporan kecelakaan keija Kualitas laporan kecelakaan kerja yang ada
sangat menentukan hasil analisa pada penelitian ini.
Darl hasii penelitian ini menunjukkan bahwa :
1. Insiden yang terjadi se)ama periode 6 tahun terakhir mengalami fluktuasi khususnya
dari segi tingkat keparahan, tapi dari sisi jumlah maka dua tahwl terakhlr mengalami
peningk:atan yang signifikan. Tingginya prosentase kasus HiPo di tahun 2005
tercermin pada tingginya total kecelakaan kelja di tabun 2006, tapi tidak signifikan di
tahun 2002 - 2003. Berdasarkan analisa dari lokasi dan waktu terjadinya kecelakaan
terlinggi, disimpulkan bahwa meningkat I banyaknya aktifitas berhubungan denga.i1
tingginya tingkat kecelakaan.
2. Primary cause (penyebab dasar) yang paling dorninan adalah Equipment (pernlatan)
yaitu Failure of lifting equipment dan Unsafe equipment due to defect. kemudian
human ( ornng) yaitu Lack of attention I care, twtuk root cause (penyebab langsung)
yang dominan adalah Failure to follow known job procedure, Inadequate ttaioing I
poor training standard, Inadequate supervision.
3. HiPo inciden yang tetjadl di POI terbanyak (41 %) merupakan kejadian hampir
celaka {near miss) dan tidak ada yang merupakan kasus keamanan I security. Dari
sisi awareness untuk melakukan pelaporan. hal ini merupakan cemrin bahwa
kepaduliannya cukup tinggi, kecelakaan dilaporkan bukan hanya karena korban yang
luka atau keparahannya yang berat.
4. Dari data HiPo inciden selama 6 tabun hampir 90% kasus serupa akan "MUNG KIN"
teljadi lagi ( dalam bal ini terrnasuk didalamnya 41% kasus san gat mungkin terjadi
lagi dan 14% hampir pasti terjadi kecelakaan lagi).
Dibarapkan dengan basil penelitian hti maka pihak perutabaan disarankan untuk
waspada terhadap kinerja statistik kecelakaan yang ada, menjadikan HiPo Incident
sebagai KPI di tabun 2007 merupakan langkah yang lepat asalkan dibarengi dengan
peningkatan pengetahuan semua karyawannya. lnvestigasi keceiakaan harus
mengidentifikasi penyebab hingga mendapatkan root cause-nya dan tindak lanjut dari
rekomendasi keeelakaan untuk tindakan perbaikan dan peneegahan harus benar-henar
menjawab kausal yang ada, karena hampir semua kasus kecelakaan HiPo yang dllaporkan
mempunyaj potensi untuk teruiang kembali terjadi dan menimbuJkan akibat atau kerugian
yang lebih serius, hal ini jika kondisi masih sama dengan periode 6 tahun tersebut atau
dengan kata lain manajemen POI tidak melalrukan perubahan yang signifikan dari
keadaan khususnya di 2 tahun terakhir yang mempunyai data paling signiftkan.
Kehamsan mengikuti prosedur kerja yang ada, ttaining yang efektif dan efisien
sesuai persyaxatan kompetensi setiap karyawan, perlunya peningkatan fungsi pengawasan
terhadap kinerja bawabannya, dengan perlu adanya inapeksi langsung pada pekeljaan dan
mengawasi serta memberikan saran-saran apabila ada kesalahan dalam pekeljaan atau
kemungkinan munculnya potensi babaya. Intesifikasi semua usaha yang Ielah ada : HSE
Meeting, Safety Inspection, PASS, Hazard Reprot, STOP dan Jain sebagainya untuk
penanggulangan dan pencegahan kecelakaan kerja HSE Manual, Prosedur, Task
Instruction yang telah ada dan tersedla hams diyakinkan terimplementasi dengan
maksimal secarn balk dan benar, dittaioingkan ke semua karyawan yang hams terlibat
agar berkompeten dan diawasi pelaksanannya oleh Supervisor tericait untuk mengurangi bias implementasi serta dilakukan peoinjauan ulang secarn berkala untuk meyakinkan
kesesuaian terbadap hazard dan risk yang herkembang.

ABSTRACT
Product increase Oil and gas always incommensurate to make-up of its consumption to
direct usage and also its generation product in so many industrial sector. Premier Oil
Indonesia ( POI) is one of the CPS ( Contractor Production Sharing) gas and oil exist in
Indonesia which in its operation use high technology with big enough investment, and
accident work that happened surely win generate Joss to worker, environment and
company. In POI, Occupational Health Safety Management System and ( OHSMS)
become the part of the overall of management system. And HSE target integrated in each
plan. work activity and specific goals which must reach.
During range of 6 year from 2001 -2006, there is about 380 work accident that
happened and reported. Start early year 2007 POI wish more is improving of HSE
performance with High Risk ( High Potential) Incident become one of the HSE indicator
besides Incident Rate in KPI ( Key Perfomance Indicator). This matter motivate and
draw to the importance of done by this research, analyze work accident data which have
high risk criterion ( HiPo Incident) that happened during year 2001 - 2006 to know the
performance result of effort HSE specially in level of accident .
This research character is analytic descriptive of comparability, to study accident
that happened (accident analysis) and assessment of risk by use risk assessment matrix (
RAM) to know accident of job which categorize High Risk I High Potential ( HiPo
Incident) and comparing it v.ith annual accident report data of POI and also result of
former research.
The research data used secondary data from acddent data which noted in HSE
Department POI from year 200 l ( quarter four in year 2000 representing early usage of
online database in POI) up to year 2006. Because this research use secondary data,
accident data validity only pursuant to work accident report data. Quality of accident
report existing very determining result of analysis at this research.
From result of this research indicate that:
1. Incident that happened during period the last 6 year very fluctuate specially
from severity level. but from amount of hence at the last two year is make-up of
which is significant. Percentage of HiPo case in year 2005 resulted at total height
of accident work in year 2006, but do not significant in year 2002 ~ 2003.
Pursuant to analysis from time and location the happening of highest accident~
conclude that increasing activity relate to number of accident.
2. Primary Cause which most dominant is Equipment that is failure of lifting
equipment and unsafe equipment due to defect, then human that is Lack of
attention I care, fur the root of cause dominant is Failure to foliow known job
procedure, inadequate training I poor training standard. inadequate supervision.
3. HiPo Incident that happened in POI majority ( 41 %) representing near miss and
nothing that represent security case. From awareness side to do reporting, this
matter represent that its high enough on awareness, accident reported not merely
because wounded victim or its severity of injury.
4. From HiPo inciden data during 6 year almost 90% of similar case v.-ill "
POSSIBLE" happened again ( in this case include 41% of case very possible
happened again and 14% most certainly happened accident again).
Expected with result of this research hence company suggested to alert to statistica1
performance of existing accident, making Hi Po Incident as KPI in year 2007 representing
a step in the right direction so long as with improvement of knowledge all its employees.
Investigation of accident have to identify cause till get root cause and fOllow-up from
accident recommendation for the action of prevention and correction have to really is
replying of existing causa11 because most of all case accident reported HiPo have potency
to recurred again happened: and generate more serious loss or effect, this matter if
condition stili is: equal to 6 years period or mean POI management do not make a
significant change from existing situation specially in the Jast 2 year having data most
significant.
Compulsion follow existing working procedure. efficient and effective training
according to each employees competence requirement, the importance of improving of
supervisory function to its subordinate performance, direct observe and inspection at
work and also give suggestion if there is mistake in or possibility of potential hazard.
Intensification aH effort which have there are ; HSE Meeting. Safety Inspection, PASS,
Hazard Report, STOP and others for support focus in the accident prevention. HSE
Manual, Procedure, Task Instruction which have there is and available have to be assured
by implementation maximally and correctness, trained to all employees which must
involve to be have competence to and supervised by its by related/relevant Supervisor to
lessen implementation diffraction is and also done by periodical review to assure
according to risk and hazard expanding."
2007
T32494
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jaringan sistem distribusi eksisting pupuk urea bersubsidi PT X, khususnya antara gudang distributor dan gudang pengecer. Pada penelitian ini dilakukan optimasi jaringan eksisting dengan menggunakan beberapa skenario untuk memperkuat analisa dengan didasarkan pada model minimum cost flow, dengan tujuan untuk meminimasi biaya transportasi di dalam jaringan. Berdasarkan optimasi dengan beberapa skenario didapat efisiensi biaya distribusi sebesar 61% s/d 89% terhadap eksisting. Apabila biaya satuan transportasi prediksi bias +20% maka efisiensi biaya distribusi menjadi 70% s/d 106% terhadap biaya eksisting, sedangkan apabila biaya satuan prediksi bias -20% maka efisiensi biaya distribusi menjadi 51% s/d 71% terhadap biaya eksisting. Berdasarkan hasil optimasi ini terlihat bahwa kondisi jaringan sistem distribusi eksisting masih dapat diperbaiki dengan melakukan restrukturisasi rayonisasi gudang pengecer.
, This study aims to evaluate the distribution system of existing networks of subsidized urea fertilizer in PT X particularly between distributor warehouses and kiosk ones. In this study, the optimization of existing networks is carried out by using several skenarios to strengthen the analysis and it is based on minimum cost flow model which is aimed to minimize transportation costs of the networks. The optimization finds cost efficiency about 61% up to 89% of the existing costs. When the predicted unit cost is biased +20% thus the cost efficiency be 70% up to 106% of the existing costs. On the other hand, when the predicted unit cost is biased -20% thus the cost efficiency be 51% up to 71% of the existing costs. From the optimization is shown that the current system still could be improved by restructuring the clustering system of kiosks of the existing networks.
]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58618
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sujiyo Miranto
"Era industri4.0 menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat karena membawa dampak yang besar pada bidang industri, ekonomi, sosial masyarakat bahkan pendidikan. Pada era industri 4.0 dibutuhkan sumber daya manusia yang memiliki ketrampilan berbeda. Melalui studi literatur, tulisan ini bertujuan mengetahui keberadaan industri 4.0 dikaitkan dengan model pembelajaran STEM. Apa tantangan yang dihadapi serta bagaimana seharusnya model pembelajaran STEM tersebut diterapkan. Hasil studi menunjukkan bahwa pendidikan harus mengambil peran aktif dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang adaptif terhadap keberadaan era industry 4.0. Peran tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat era industri 4.0. Model pembelajaran STEM dipilih karena menggunakan pendekatan yang mampu mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu sains, teknologi, rekayasa, dan matematika yang membentuk skill yang membentuk skill yang diperlukan diera industri 4.0"
Jakarta: The Ary Suta Center, 2020
330 ASCSM 48 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Subhan Safari
"Investasi pada suatu proyek konstruksi memiliki tingkat ketidakpastian yang cukup tinggi. Ketidakpastian ini dipengaruhi oleh beberapa aspek, dimana aspekaspek tersebut haruslah dievaluasi dan diperhitungkan pengaruhnya terhadap kelayakan investasi proyek. Tingkat ketidakpastian yang cukup tinggi ini mendorong PT. Trimanunggal MK untuk melakukan studi kelayakan pada rencana Proyek Perumahan Citra Niaga-Tangerang, dengan meninjau beberapa aspek yang dirasa perlu. Salah satu aspek yang sangat berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan suatu rencana investasi adalah aspek ekonomi. Dengan meninjau aspek ekonomi dan melihat dampaknya terhadap investasi yang kita lakukan, maka kita dapat mengetahui apakah secara ekonomi proyek tersebut dapat mendatangkan keuntungan atau tidak, dan berapa besar keuntungan yang akan dihasilkan.
Bagi investor pada Proyek Perumahan Citra Niaga-Tangerang aspek ekonomi juga merupakan faktor penting untuk ditinjau dan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi proses pengambilan keputusan investasi Dengan memperhatikan sisi ekonomi maka analisa kelayakan investasi dapat dilakukan dengan menggunakan Non Discounted Cash Flow Method dan Discounted Cash Flow Method dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu proyek investasi. Pada Proyek Perumaha Citra Niaga analisa dilakukan dengan menggunakan Discounted Cash Flow Method dan dengan analisa sensitivitas.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap Proyek Perumahan Citra Niaga di Jl. Damai, Desa Jombang, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten, diharapkan mendapatkan hasil berupa kepastian akan kelayakan investasi pada proyek perumahan tersebut.

Investments on construction project have a high level of uncertainty. This uncertainty is influenced by some aspect, where the aspect must be evaluated and reckoned by its influence to project investment feasibility. The level of this uncertainty encouraged PT. Trimanunggal MK to do a feasibility study on Citra Niaga Residence Project ' Tangerang, to evaluate some important aspect which is needed. One of the aspect which has a high influence on decision making on an investment plan is the economic aspect. By evaluating economic aspect and see its impact to investment which we conduct, we could know economically should the project can bring profit or not, and how much the profit is.
To investors of the Citra Niaga Residence Project ' Tangerang, economic aspect also represents an important factor to be evaluated and a factor which very influence in on an investment decision-making processes. By paying attention on the economic side, the feasibility analysis of investment can be done by using Non Discounted Cash Flow Method and Discounted Cash Flow Method as a mean to know the feasibility level of a project investment. At the Citra Niaga Residence Project, the analysis was done by using Discounted Cash Flow Method and with sensitivity analysis.
From the result of the research conducted to the Citra Niaga Residence Project at Jl. Damai, Jombang, Tangerang, Banten Province, it will be expected to get a result of certainty of the feasibility investment at the project residence.
"
2008
S35341
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sindoro Salim Jibril
"Mengambil keputusan investasi proyek yang keliru maka tidak dapat direvisi begitu saja, tanpa harus menderita suatu kerugian. Keputusan investasi bagi seorang investor menyangkut masa yang akan datang mengandung ketidakpastian, yang berarti mengandung unsur risiko bagi investor. Umumnya risiko selalu terdapat pada setiap alternatif investasi, tetapi besar kecilnya risiko tersebut tergantung pada jenis investasinya.
Sebelum mengambil keputusan jadi tidaknya suatu investasi, salah satu syarat yang terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan ekonomi. Dari segi financial mutu rencana pembangunan proyek di ukur dari kemampuan proyek itu memenuhi kewajiban finansialnya (biaya modal) dan menghasilkan keuntungan yang memadai. Disinilah letaknya keterkaitan antara keputusan investasi dan pendanaan. Karena dilihat dari segi dunia usaha, proyek hanya akan dilakukan apabila memenuhi salah satu syarat penting, yaitu tingkat keuntungan melebihi biaya modal (cost of capital-COC).
Penelitian ini bertujuan mengetahui kelayakan pembangunan proyek MTH tower dari aspek finansial dan pendanaan, terhadap risiko perubahan inflasi, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi dengan simulasi monte carlo. Dari proses analisa dihasilkan nilai NPV yang bisa dikatakan layak, apabila menggunakan harga jual sebesar Rp9,960,000/m² dan nilai yield sebesar13.2%, serta memberikan tingkat keyakinan yang paling besar untuk proyek MTH Tower mendapatkan proyek yang bersifat layak adalah pada alternatif pertama dengan jumlah sebesar 42.94%

Taking a mistaken project investment cannot be revised without suffering unprofitable/loss. The investor?s decision of investment that considers to uncertainty of upcoming future means the risks for the investors Generally, risk is always found in every alternative investment, but big or small the risks is depend on the investment kind.
One of the primal conditions before taking decision of investment is by studying financial aspect and economy. From financial aspect, development plan quality is measures from project ability to fulfils the financial duty (capital cost) and produce profit that suffice. Here are the related/relevant situation between decision of investment and financing, because seen from effort aspect, a project will be executed when fulfill one of the important condition, that is if profit level exceeds cost of capital-COC.
The aims of this examination is to detect project development feasibility MTH Tower from financial aspect and financing towards inflation change risk, rate of interest level, and economic growth using Monte Carlo simulation. From the analysis process are produced NPV who give project with a proper characteristic if saling price of the project is Rp9,960,000/m2 and yield rate is 13.2%, and it will give the highest cumulative opportunity amount for project investment MTH Tower gets project with a proper characteristic in first alternative with total as big as 42.94%"
2008
S35737
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Juliwardani
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16831
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Yunianto
"ABSTRAK
Pengembangan lapangan gas greenfield laut dalam memiliki tantangan teknis dan ekonomis, terkait dengan teknologi dan fasilitas produksi yang baru untuk dapat memproduksikan gas pada kondisi lingkungan yang ekstrem. Dalam penelitian ini dilakukan analisa secara teknis dan ekonomis terhadap pengembangan lapangan gas greenfield laut dalam dengan metode pengembangan sistem produksi bawah laut. Analisa teknis meliputi analisa flow assurance, khususnya strategi manajemen hidrat untuk menjamin keberlangsungan aliran gas dari sumur bawah laut hingga ke titik jual. Dari analisa teknis didapatkan konfigurasi pencegahan dan penghilangan hidrat. Analisa ekonomi mencakup perhitungan biaya investasi pada setiap alternatif konfigurasi yang memenuhi kriteria teknis, kemudian dilanjutkan dengan perhitungan keekonomian berdasarkan skema PSC yang berlaku di Indonesia. Dengan harga gas ekspor dan domestik sebesar 11/MMBTU dan 7/MMBTU, konfigurasi MEG dengan teknologi MRU adalah yang paling optimum karena memberikan IRR dan NPV yang terbesar yaitu sebesar 14,8 dan 794,5 juta US . Berdasarkan hasil sensitivitas keekonomian, CAPEX, harga gas ekspor dan hasil bagi untuk kontraktor memberikan pengaruh terbesar untuk IRR dan NPV, sedangkan OPEX memberikan pengaruh yang terkecil. Untuk mendapatkan minimum IRR sebesar 18 yang dipersyaratkan oleh regulator, CAPEX perlu ditekan sebesar 10 dan dengan besaran hasil bagi untuk kontraktor minimum sebesar 50.

ABSTRACT
Deepwater gas greenfield development has technical and economic challenges, related to new technology and production facilities and that can be used for producing gas in the extreme ambient conditions. Technical analysis includes flow assurance analysis, selection of hydrate inhibitors MEG MeOH and determine minimum injection flow rate of hydrate inhibitors and hydrate remediation strategy. Economic analysis includes the calculation of investment cost on each configuration that meets the technical criteria above. Then continue with calculation of economic parameter based on applicable Indonesia PSC scheme. With export gas and domestic gas price 11 MMBTU and 7 MMBTU, MEG with MRU technology is the most optimum because it provides the largest IRR 14.8 and NPV 794.5 million US . Based on IRR and NPV sensitivity analysis CAPEX, export gas price and contractor split have significant effect to IRR and NPV otherwise OPEX has the most un significant effect to IRR and NPV. To obtain the minimum IRR of 18 required by the regulator, CAPEX needs to be reduced by 10 and by changing the contractor split by a minimum of 50 for contractor."
2017
T48252
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>