Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Agus Tri Widodo
"ABSTRAK
Penerapan teknologi komunikasi dan jaringan sebagai sarana dan tulang punggung untuk interaksi user dalam suatu sistem informasi adalah menjadi bagian yang sangat kritis dan penting untuk diperhatikan agar tidak menjadikan kendala perusahaan dalam melaksanakan operas ionalnya.
Penelitian integrasi infrastruktur jaringan informasi dilakukan pada sebuah bank yang jaringan operasionalnya cukup luas didalam dan luar negeri. Selanjutnya diteliti kemungkinan dapat diterapkan suatu enterprise network sebagai sarana jalur komunikasi dari seluruh jaringan kerja untuk kepentingan transaksi maupun administrasi.
Fokus dan tulisan ini membicarakan strategi pengembangan dengan pendekatan top down yang ditinjau dari sisi bisnis perusahaan dan diidentifikasikan dalam suatu kebutuhan jaringan untuk jangka pendek dan jangka panjang sebagai upaya untuk mengatasi kendala jarak dan waktu di semua jaringan kerja yang lokasinya tersebar dan berjauhan. Salah satu strategi yang penting adalah dengan teknologi jaringan ini diharapkan bank dapat memperluas jaringan kerja dengan sistim automasi pelayanan yang memungkinkan tidak harus membuka cabang baru sebagai antisipasi terhadap peraturan pemerintah setempat dan membengkaknya biaya bila harus membuka cabang baru secara f isik.
Pengembangan enterprise network dilakukan atas dasar strategi bisnis perusahaan dengan menyusun suatu rencana jangka pendek dan jangka panjang, mengidentifikasikan layanan yang diperlukan di semua tingkatan manajemen perusahaan, yaitu : tingkat enterprise, urusan, cabang dan desktop. Design jaringan & pengembangan LAN dan WAN yang dilakukan harus mempertimbangkan beberapa aspek yang terkait : acuan biaya, pemilihan network operating system, standard & Interoperability, Disaster & Recovery, network Management System.

ABSTRACT
Communication & networking technology application is the emerging infrastructure as backbone for user interaction on the environment system or sub system for the Enterprise Information System. Effort must be done to solve many problems such as unefficient duplication resources and to anticipate distance and time because of the distributed branch operational. Networking in the multiplatform, multisite, multi protocol, typically in large organization is called Enterprise Network.
The discussion start with strategic development rather than the technical implementation, using top down approach from the business strategic side, identification short term & long-term users need to solve operational constraint. One of the strategic decision is to solve problems that faced many government regulation when opening new branches office.
Enterprise Network development are structured around functionality & services in the organization. We Identify four level of services mainly, Enterprise, Division. Branches & Desktop. Based on the above level of services, we propose network design. cost analysis references, Network operating system selection, Standard & Interoperability, Disaster & recovery, Network Management System.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penerapan tata kelola pemerintahan dan percepatan penerapan teknologi informasi pada pemerintahan membuat institusi-institusi pemerintah harus meningkatkan fungsi teknologi informasinya. Dengan meningkatnya peran teknologi informasi maka investasi di bidang teknologi informasi semakin besar dan semakin kompleks dalam pengelolaannya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu tata kelola teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing organisasinya. Bappenas sebagai institusi perencanaan pemerintah merasa perlu untuk memiliki suatu tata kelola teknologi informasi yang baik agar investasi teknologi informasinya dapat berjalan dengan baik. Tulisan ini membahas rancangan suatu tata kelola teknologi informasi untuk Bappenas dengan menggunakan gabungan model tata kelola teknologi informasi diantaranya model Peterson, model Weill & Ross, model ITGI focus area, model AS 8015 standar Australia, dan kontrol objektif dari COBIT. Dari keseluruhan model tersebut dapat dilihat seberapa jauh tingkat kematangan tata kelola TI pada Bappenas yang kemudian akan ditentukan solusi untuk mencapainya."
[Fakultas llmu Komputer UI, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia], 2008
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Andarrachmi
"ABSTRAK
Balai Jaringan Informasi dan Komunikasi (BJIK) sebagai salah satu balai di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki tugas dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk kepentingan pemerintah pusat, daerah, publik, komunitas ilmu pengetahuan teknologi, dan industri. Tugas tersebut diwujudkan salah satunya dengan membangun sistem informasi monitoring teknologi informasi dan komunikasi yang bernama Simontik. Kemajuan tren teknologi dan ancaman siber yang tidak dapat dihindari membutuhkan adanya penerapan data mining untuk monitoring intrusi dalam melindungi informasi penting dimana perangkat lunak anti virus dan firewall tidak cukup memberikan perlindungan penuh sesuai dengan kondisi BJIK saat ini. Sejalan dengan hal tersebut, beberapa penelitian terdahulu juga menjelaskan teknik deep learning atau deep neural network pada data mining yang telah mencapai keberhasilan jauh lebih baik di berbagai aplikasi khususnya big data sets classification karena memberikan hasil yang akurat dalam menyelesaikan permasalahan sistem monitoring intrusi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan teknik classification dengan algoritme deep learning, support vector machine, dan random forest sebagai pembanding. Penelitian ini menggunakan metodologi knowledge discovery from data (KDD) dimana data mining hanya merupakan suatu langkah penting dalam urutan prosesnya. Hasil akhir dari penelitian ini merupakan model prediksi yang dikemudian diuji dengan dataset Simontik untuk diketahui akurasinya. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah algoritme deep neural network dan random forest menghasilkan akurasi yang paling baik, yaitu sebesar 99,91% dibandingkan dengan algoritme support vector machine yang memiliki akurasi sebesar 98,11%.
ABSTRACT
The Information and Communication Network Center (BJIK) as one of the centers in the Agency for the Assessment and Application of Technology (BPPT) has the task of implementing information and communication technology (ICT) for the benefit of the central, regional, public, technological and industrial science communities. One of the tasks is realized by building an information and communication technology monitoring information system called Simontik. The unavoidable progress of technological trends and cyber threats requires the application of data mining for intrusion monitoring in protecting important information where anti-virus software and firewalls do not provide full protection in accordance with current BJIK conditions. In line with this, several previous studies also explained that deep learning techniques or deep neural networks in data mining that have achieved success are far better in various applications, especially the big data sets classification because they provide accurate results in solving intrusion monitoring system problems. Based on this, this study uses classification techniques with deep learning algorithms, support vector machines, and random forest as a comparison. This study uses the knowledge discovery from data (KDD) methodology where data mining is only an important step in the sequence of the process. Result of this study is a prediction model which is then tested with the Simontik dataset to determine its accuracy. The results obtained from this study are that deep neural network and random forest algorithms produce the best accuracy, which is 99.91% compared to the support vector machine algorithm which has an accuracy of 98.11%."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
R. Iskandar Trisasono
"ABSTRAK
Suatu perusahaan dimana teknologi informasi memainkan peranan penting dalam jalannya usaha, perencanaan strategis teknologi informasi mutlak diperlukan dan harus berjalan seiring dengan perencanaan strategis bisnis organisasi. Integrasi visi, misi, dan strategi antara bisnis dan teknologi informasi akan dapat menjawab kebutuhan data dan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan pada semua tingkatan organisasi.
Perencanaan strategis teknologi informasi dalam merumuskan berbagai rencana kebijakan dan aktifitas implementasinya menjadi penting terutama dalam menjaga agar pemanfaatan dan pengembangan sistem informasi yang digunakan tetap selaras dengan pertumbuhan bisnis perusahaan. Jika hal tersebut dapat tercapai, maka teknologi informasi dapat berperan secara aktif dan nyata dalam pencapaian tujuan usaha organisasi serta meningkatkan efesiensi operasional dan efektifitas pengambilan keputusan. Perusahaan juga dapat membangun, mengembangkan, dan memanfaatkan teknologi informasi sebagai basis bagi keunggulan bersaingnya.
Perencanaan strategis teknologi informasi yang baik yang sesuai dengan strategis bisnis perusahaanpun akan sia-sia jika proses pengembangan sistem aplikasinya tidak dikelola dengan baik.
Tujuan dan ruang lingkup proyek akhir adalah untuk melakukan studi, dan pembahasan mengenai perencanaan strategis teknologi informasi, konsep dan pembuatan model sistem informasi perbankan. Penulis menggunakan salah satu perusahaan perbankan yang berada pada kelompok usaha MEDCO Group untuk dijadikan obyek studi kasus dalam melakukan analisis dan penelitian termasuk penggunaan rujukan data serta hal lain yang mungkin dibutuhkan sehingga karya tulis proyek akhir ini selesai.

ABSTRACT
For a company where information technology play important role in running its business, a strategix palan of information technology generally needed and should be run together with strategic plan of business organization. Vision integrated, mission and strategic between business and information technology will answer the need of data and information to support the process of decision making at all level of organization.
to conclude a variety of policy plan and implementation activity, a strategic plan of information technology become important especially in keeping the benefit and information system development used, accordance with company business growing. The positive result to this that information technology can play active and real in achieving a business organizatation and improve operational efficiency and effectively in decision making as a basic to its quality competition, a company can build, develop and exploit the information technology.
Good strategy plan of information technology which is a appropriate with strategic company business will be useless if the development process of application system is not well organized.
The purpose and range of this last project is to do study and discussion of strategic palan of information technology, concept and banking information tThe purpose and range of this last project is to do study and discussion of strategic palan of information technology, concept and banking information system model making, the writer used onbanking company under Medco Group as case study object an analyzing and research including the use of data reference to finish. The thesis of this last project"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnanto Nugroho Suseno
"IT Governance, sebuah bagian terintegrasi dari CorporateGovernance adalah suatu konsep yang menjadi jawaban atas kebutuhan organisasi akan jaminan kepastian penciptaan value dari TI serta jaminan kepastian kembalinya investasi TI yang telah ditanamkan. IT Governance telah menjadi prioritas utama pada banyak organisasi. Di Indonesia, telah dikeluarkan keputusan menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN. Kepmen ini bersama dengan UU No.22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, telah menjadi suatu pendorong akan diperlukannya suatu Good IT Governance khususnya pada BUMN yang bergerak di Industri Minyak dan Gas Bumi. Tulisan ini mencoba untuk menggambarkan kondisi IT Governance yang ada di sebuah perusahaan yang memiliki karakteristik tersebut melalui berbagai model dalam rangka mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.

IT Governance, an integral part of corporate governance, is a concept that become the answer of organizational demand to ensure value creation from IT and to ensure the return of IT investments. IT Governance has become a main priority of many organization. In Indonesia, the Ministry of State0Owned Enterprises has issued a decree no. Kep-117/M-MBU/2002 about the implementation of Good Corporate Governance in State Owned Enterprises. The decree, along with the Law No.22/2001 about the Oil and Gas, has become the drivers for Good Corporate Governance, especiallya for State Owned Enterprise in Oil and Gas sector. The objective of this paper is to illustrate IT Governance in such enterprise through mapping in multi model in order to get a more comprehensive picture of the governance."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mendrofa, Agustiawan
"Penggunaan Teknologi Informasi (TI) yang optimal semakin dirasakan penting dalam upaya mencapai tingkat kinerja yang maksimal. Untuk meningkatkan kinerja, diperlukan perencanaan dan tata kelola yang baik. Implementasi kegiatan TI yang bersifat ad-hoc akan menyebab kan terjadinya pemborosan. Penelitian yang bersifat deskriptif ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana kondisi tata kelola pada proses kegiatan TI di Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) yang merupakan lembaga pemerintah bersifat teknis dibawah naungan Departemen ESDM yang dijadikan sebagai tempat studi kasus. Proses kegiatan TI Ditjen Migas banyak bergantung pada penyedia layanan yang berasal dari luar Ditjen Migas, dimana layanan didapatkan melalui proses pengadaan barang dan jasa. Proses pengadaan tersebut merupakan salah satu cara Ditjen Migas menjalankan tugas dan fungsinya dalam mencapai tujuan organisasi. Karena itulah layanan yang diterima harus optimal dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan menggunakan kombinasi best practices Cobit dan IT Infrastructure Library (IT-IL) versi 3, penulis mencoba mengukur kondisi kematangan pada tahap Delivery and Support, khususnya tahap DS-1, 'Define and Manage Service Level' . Pada tahap ini dapat diketahui komunikasi yang terjalin antara Ditjen Migas dengan penyedia layanan untuk menghasilkan layanan yang berkualitas. Untuk melengkapi rekomendasi langkah-langkah yang perlu diambil dalam upaya mendapatkan layanan yang berkualitas, penulis mengambil referensi dari IT-IL, dimana IT-IL merupakan kumpulan best practice yang sangat komprehensif dan rinci untuk lingkup manajemen layanan TI yang spesifik serta proses-proses yang terkait didalamnya. Hasil penelitian ini meliputi penggambaran kondisi tata kelola TI saat ini dengan menggunakan beberapa kerangka kerja, kondisi kematangan tahap Delivery and Support DS1, serta rekomendasi yang berupa langkah-langkah atau kondisi yang perlu diperhatikan agar pengguna layanan bisa mendapatkan layanan yang berkualitas. Kata Kunci : Tata kelola TI, proses kegiatan layanan TI, pendekatan best practice

The optimum use of Information Technology (IT) is taking an important role in the efforts to achieve the maximum level of performance. To improve performance, good planning and governance are required. An ad-hoc IT implementation of IT will cause inefficiency in the future. This descriptive research is aimed to capture the description on how the condition of governance in the process of IT activity in Directorate General of Oil and Gas, which is a technical government institution under Department ESDM, as the case study. The process of IT activity in Directorate General of Oil and Gas highly depends on the service providers from outside the organization. Services are obtained through the process of procurement. Procurement process is one of the ways the Directorate General of Oil and Gas run the tasks and functions in achieving the goals of the organization. Therefore, the services received must be optimal and in align with their organization needs. By using a combination of best practices COBIT and IT Infrastructure Library (IT-IL) version 3, the author tries to measure how the condition and maturity level of Delivery Support (COBIT), especially the DS-1 stage, "Define and Manage Service Level", to find out how the communication between the Directorate General Oil and gas with service provider can produce good quality services. To complete the recommendations, the author obtain references from the IT-IL, where IT-IL is a collection of best practice which is very comprehensive and detailed for IT service management and the specific processes related. Results of this research are the description of current IT governance condition using some framework , conditions and maturity level of Delivery Support - DS1 stage, and the recommendations in the form of steps or points that need to get attention, so the users can receive qualified service."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Setijawan
"Penerapan teknologi informasi sebagai sarana utama dan pendukung bisnis bank adalah menjadi bagian yang sangat penting untuk diperhatikan agar tidak menjadi kendala perusahaan dalam melaksanakan operasional perbankan dan pengembangannya.
Penelitian integrasi teknologi informasi dilakukan pada sebuah bank yang jaringan operasionalnya cukup luas didalam dan luar negeri. Selanjutnya diteliti kemungkinan dilakukannya strategi peremajaan teknologi informasi yang tepat dari seluruh jaringan kerja untuk kepentingan transaksi dan administrasi yang mendukung bisnis perbankan yang canggih.
Fokus dari tulisan ini membicarakan strategi peremajaan dengan pendekatan terintegrasi yang ditinjau dari sisi operasional dan bisnis perusahaan yang diidentifikasikan dalam suatu kebutuhan teknologi informasi untuk jangka pendek dan panjang sebagai upaya untuk mengatasi kendala pulau-pulau teknologi informasi, proses bisnis yang sulit dikembangkan lebih lanjut karena kelemahan dari sisi arsitektur, topologi jaringan, platform dan aplikasi sehingga tidak mampu mengikuti perkembangan bisnis bank dengan teknologi mutakhir yang begitu cepat tanpa harus diikuti perubahan "current sistem" secara mendasar. Dengan strategi peremajaan teknologi informasi ini diharapkan bank dapat memperluas jaringan kerja dengan sistim automasi pelayanan yang memungkinkan dengan cepat dan taktis mengikuti perubahan dan bahkan mampu meluncurkan produk perbankan baru inovatif yang diinginkan pasar.
Strategi peremajaan teknologi informasi dilakukan atas dasar strategi bisnis perusahaan dengan menyusun sebuah rencana jangka pendek dan panjang, mengidentifikasikan layanan yang diperlukan di semua tingkatan manajemen perusahaan. Strategi peremajaan teknologi informasi yang dilakukan harus mempertimbangkan beberapa aspek yang terkait : perubahan environment di Indonesia, environment teknologi informasi yang ada saat ini, penggantian dengan paradigma baru, visi teknologi, requirement operasional bisnis, arsitektur teknologi strategis.

Implementation of Information Technology as main and supporting infrastructure in banking business is very important. It is expected that the company doesn't have problems for business operational and expansion.
Research of information technology integration was done on Bank B. Bank B has a wide operational network in Indonesia and abroad. Afterwards research of the opportunity of an effective information technology migration strategy for overall network was done in order to support a modern banking business especially in transaction and administration.
This thesis is focused on migration strategy with integration approach of operational and company business. It is identified to an information technology for short and long term requirements for surpassing difficulties of islands of information technology, difficulties in expanding business processes because of weakness in architecture, network topology, platform and application. So bank B can't follow the fast growth in modern banking technology without having to change the basic current system. Bank 13 expects to be able to extend service automation network that follows changing quickly and tactically and Bank B can launch new innovative banking products to adapt to market needs.
Information Technology migration strategy is worked based on company business strategy by arranging a short term and long term plan, identifies service needed for all management level. Information technology migration strategy must consider some aspects: changing environment in Indonesia, current information technology environments, changing to new paradigm, technology vision, business operational requirements, strategic technology architectures.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Mario
"ABSTRAK
Kredit bermasalah atau non performing loan NPL merupakan salah satu indikator penilaian performa sebuah bank dalam menjalankan program kredit kepada nasabahnya. Peningkatan rasio NPL pada PT. Bank XYZ pada tahun 2016 memberikan dampak kerugian yang sangat besar bagi perusahaan. Tinggi atau rendahnya rasio NPL erat kaitannya dengan tingkat kepatuhan debitur dalam menyelesaikan kewajibannya sesuai dengan perjanjian yang ada. Peningkatan rasio NPL tersebut berasal dari berbagai sektor kredit termasuk kredit kepemilikan rumah KPR. Tercatat pada awal tahun 2017 terdapat 16,15 nasabah yang memiliki kredit tidak lancar pada kredit KPR FLPP. Kualitas kredit yang buruk memberikan kerugian pada Bank XYZ. Untuk mengatasi masalah tersebut, pada penelitian ini digunakan teknik data mining untuk melakukan penilaian risiko calon nasabah kredit. Teknik data mining decision tree, support vector machine dan na ve bayes digunakan untuk melakukan penilaian risiko kualitas kredit calon nasabah. Teknik ensemble classification adaptive boosting dan bagging juga digunakan untuk meningkatkan performa dari model klasifikasi dasar. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan data nasabah KPR FLPP. Evaluasi penelitian dilakukan menggunakan teknik k-fold cross validation. Hasil dari penelitian menunjukkan model klasifikasi yang dihasilkan oleh metode base classification decision tree merupakan model yang terbaik pada kasus ini. Hasil dari pemodelan dapat digunakan dalam menilai potensi calon nasabah apakah akan menjadi nasabah yang mempunyai kualitas kredit baik atau buruk.
ABSTRACT
Non performing loan NPL is one of some indicators that can be used to measure the performance of bank in running a credit program to its customer. Bank XYZ rsquo s NPL rate increased in 2016 brought a huge loss to the organization. High or low NPL rate in the bank is closely related to the level of compliance of its customer in fulfilling their obligation based on agreement. The increment of NPL came from several sectors including the mortgage sector. In the beginning of 2017, there are 16.15 of customer have bad credit performance of FLPP mortgage program. Bad quality can bring loss to the Bank XYZ. To resolve that problem, data mining technique is used in order to assess the credit risk of prospect customer. Data mining techniques such decision tree, support vector machine SVM and na ve bayes are used to score the credit risk of the prospect customer. Ensemble classification technique such adaptive boosting and bagging are used as well to improve the performance of base classification rsquo s model. Modelling uses the historical customer data of FLPP mortgage program. The technique of evaluation in this research uses k fold cross validation. The result of this research shows classifiers from base classification decision tree has the best result amongst the other models in this case. The best models can be used to score the potential of prospect customer whether they will be having good credit or bad credit."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Pahlevi
"Implementasi knowledge management telah dilakukan oleh perusahaan di berbagai bidang tak terkecuali Bank Indonesia. Pada awal implementasi knowledge managament, Bank Indonesia membenahi dari sisi sumber daya manusia agar lebih terbuka dalam melakukan knowledge sharing. Pemanfaatan knowledge management system yang telah dikembangkan kurang maksimal digunakan oleh pegawai Bank Indonesia, ditunjukkan dengan jarangnya pegawai Bank Indonesia mengunjungi knowledge management system tersebut. Selain itu belum pernah dilakukan analisis dampak proses knowledge sharing menggunakan knowledge management system. Dalam penelitian ini dilakukan analisis dampak knowledge sharing yang dilakukan menggunakan salah satu knowledge management system yang dimiliki Bank Indonesia, yaitu BLINK pada aspek proses (efektivitas, efisiensi, dan inovasi). Dampak pada aspek proses tersebut berdasarkan pada model yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu model yang dikembangkan pada tahun 2004 oleh pakar di bidang knowledge management. Responden kuesioner adalah admin BLINK dari masing-masing departemen atau satuan kerja, dengan jumlah data yang didapatkan teknik analisis yang sesuai adalah partial least square. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa knowledge sharing menggunakan BLINK memberikan dampak yang positif pada efektivitas, efisiensi, dan inovasi. Saran yang diberikan adalah perbaikan knowledge sharing pada sisi infrastruktur TI, kepercayaan, sikap, reward system dan dukungan jajaran petinggi.

Implementation of knowledge management has been done of companies on various sectors, no exception in Bank Indonesia. In initial phase of implementation of knowledge management, Bank Indonesia tried to improve human resource side in order to more easily to do knowledge sharing. Utilization of knowledge management system has been developed by Bank Indonesia is not used as expected, shown at employee is seldom to access knowledge management system. Furthermore, there is not yet analysis of impact knowledge management system on knowledge sharing process. In this research analyzes the impact of knowledge sharing on one of the knowledge management system owned by Bank Indonesia, BLINK, on the process aspects (effectiveness, efficiency, and innovation). Impact on process aspects based on model that used in this research, model which was developed on 2004 by expert in knowledge management. Respondend of questionnaire was system administrator of BLINK from all department. Analytical technique which the most appropriate based on total collected data is partial least square. Based on result of analysis stated that knowledge sharing gives positive impact to effectiveness, efficiency, and innovation. Suggestion to improve knowledge sharing on IT infrastructure, trust, attitude, reward system, and support of top management."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asya Husein
"ABSTRAK
Tidak memadainya suatu organisasi Teknologi Informasi (TI) dalam menyediakan layanan TI kepada bisnisnya dapat menghambat pencapaian suatu tujuan organisasi, hal ini akan diperburuk apabila tingkat ketergantungan terhadap TI semakin tinggi dan penggunaan sistem TI sudah berjalan pada proses bisnis utama organisasi.
ASDP sebagai salah satu BUMN yang bergerak dalam industri transportasi perairan melihat bahwa diterapkannya sistem TI dapat menekan biaya operasional, memberikan nilai tambah bagi operasional organisasi, dan menutup celah-celah terjadinya kecurangan atau fraud yang merugikan perusahaan, namun kebutuhan masing-masing Unit bisnis yang tidak dapat terlayani oleh Divisi TI saat ini membuat beberapa implementasi sistem TI atas inisiatif Unit Bisnis mengalami kegagalan. Hal tersebut mendorong diperlukannya penguatan organisasi TI ASDP baik dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), proses, maupun teknologi yang digunakan.
Pada penelitian ini Penulis mencoba mengangkat penguatan organisasi TI ASDP dari struktur dan formasi SDM TI, yaitu evaluasi rencana perubahan struktur organisasi TI dan rekomendasi jumlah ideal SDM TI, hal ini dikarenakan sulitnya meyakinkan pihak manajemen tanpa didasari suatu penelitian secara komprehensif. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi efektivitas struktur organisasi dari aspek fungsionalitasnya beserta metode Focus Group Discussion (FGD) untuk mendukung pengambilan data, sedangkan evaluasi kecukupan SDM TI dilakukan dengan menggunakan metode Full Time Equivallent (FTE).

ABSTRACT
Inadequate IT organization in providing IT services to the business may impede the achievement of organization objectives, this will be exacerbated if it has higher dependence on IT and if the use of IT systems already running on main business processes of the organization.
ASDP as one of the national companies that involved in the marine transportation industry to see that the implementation of IT systems can reduce operating costs, provide added value to the organization, and closing knavery loopholes that inflict a financial loss to the company, however the incompetence of IT division in ministering the necessity of each business unit currently making some implementations of IT systems at the initiative of the business unit has failed. This has prompted the need for strengthening the ASDP IT organizations both in human resources, processes, and technology.
In this study the author attempt to promote the ASDP IT organizational strengthening on structure and formation of IT human resources, that is the evaluation of the organizational structure proposition of the IT and recommendations of IT human resource ideal number, this is due to the difficulties of convincing the ASDP management without based on a comprehensive Study. This research uses the functional model to analyze the effectiveness of organizational structure and laterally with FGD method to support data retrieval, while the analysis of human resources were performed with FTE approach."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>