Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 47212 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Boedianto
"ABSTRAK
Dalam mencapai taraf pemasaian produk layanan kesehatan yang optimum perlu pendekatan antara pemberi layanan dengan pemakai. Pendekatan yang bisa dilakukan adalah dengan strategi pemasaran terhadap produk kepada pasar yang dituju.
Kesehatan Pertamina UP III Plaju pada masa datang akan berubah menjadi unit mandiri, oleh karenanya akan bersaing dengan unit kesehatan lain dalam memberikan layanannya. Untuk itu perlu menpersiapkan strategi pemasaran produk yang sesuai.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran model strategi pemasaran Medical Check Up. Metode Penelitian yang digunakan adalah Analisa Kualitatif.
Penggalian data dilakukan dengan mengambil data sekunder dari laporan-laporan dan wawancara mendalam pads tim manajemen dan pelaksana Medical Check Up.
Penelitian ini menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Dengan melakukan matching antara kondisi internal yaitu Strength dan Weakness dengan kondisi eksternal yaitu opportunity dan Threat. Hasil matching kemudian dibuat model strategi pemasaran Medical Check Up di Kesehatan Pertamina UP III Plaju.

ABSTRAK
Model of Medical Check Up Merketing Strategy at Health of Pertamina UP III Plaju on 1998To meet the optimum consumption rate of Medical Service Product, especial approach from Medical Service is needed to serve the end-users. This can be obtained with the publication of marketing strategy over the product toward aiming market.
Health of Pertamina UP III Plaju in the future will become separate self founded unit which in turn will be the competitor of other medical units. There or an appropriate marketing strategy is required to be set up.
This research is aimed at giving Medical Check Up marketing strategy outlines. While the research methode used is Qualitatif Analysis.
Data compilation is conducted by gathering secondary data from report and deep interview with board of management and Medical Check Up practitioners.
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) analysis is applicable to this research as matching between internal condition (where strength and weakness approach are involved) and external condition (where opportunity and Threat approach are involved). The result is then modified to become the module for Marketing Strategy at Health of Pertamina UP III Plaju on 1998.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmeang, Lena Elfrida
"Skripsi ini membahas rencana strategi pemasaran unit medical check up RS Pertamina Jaya tahun 2011-2015. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penyusunan rencana strategis pemasaran MCU diawali dengan identifikasi faktor-faktor eksternal dan internal yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Matriks EFE dan EFI. Setelah itu, dilakukan pencocokkan dengan menggunakan Matriks IE dan Matriks TOWS. Dari tahap pencocokan ini ditemukan tiga alternatif strategi pemasaran yaitu pengembangan pasar, pengembangan produk, dan penetrasi pasar. Selanjutnya prioritas strategi ditentukan dengan menggunakan QSPM. Dari hasil QSPM diperoleh bahwa prioritas strategi pemasaran MCU RS Pertamina Jaya adalah pengembangan pasar. Strategi pengembangan pasar dilakukan dengan melihat segmen, target, dan bauran pemasaran. Hasil penelitian ini menyarankan untuk memperkenalkan produk MCU pada sasaran baru, mengembangkan produk MCU, dan mengoptimalkan kinerja unit pamasaran dengan menfokuskan perhatian kepada pelanggan yang telah ada.

The focus of this study is the marketing strategic plan of medical check up unit Pertamina Jaya Hospital in 2011-2015. This research is descriptive qualitative. The process began with the identification of internal and external factors using EFE and IFE Matrix. After that, make matching by using the IE and TOWS Matrix. From this matching stage, found three alternative marketing strategies are that market development, product development, and market penetration. Next, priority of strategy is determined by using QSPM. From the results are obtained that the priority strategy QSPM of MCU Pertamina Jaya Hospital is the market development. Market development strategy is carried out by looking at segmentation, targeting, and marketing mix. The results of this study suggests to introduce product on the new targeting, develop MCU product, and optimize unit performance by focusing attention on captive market."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Intan Surtana N.
"Medical Check Up Rumah Sakit Karya Bhakti adalah Medical Check Up pertama ada di kota Bogor dan dalam perjalanan pelayanannya sejak tahun 1995 sampai dengan 2002 menunjukkan peningkatan yang bermakna meskipun masih bersifat fluktuatif. Dalam menghadapi pesaing di masa yang akan datang periu dibuat suatu rencana strategis pemasaran Medical Check Up Rumah Sakit Karya Bhakti.
Penyusunan rencana strategis pemasaran Medical Check Up diawali dengan indentifikasi faktor-faktor eksternal dan internal, yang selanjutnya dianalisis dalam tiga tahap, yaitu Tahap Input, termasuk juga dalam tahap ini adalah penyusunan EFE dan IFE Life Cycles ; dan Tahap Keputusan, untuk menentukan prioritas strategi dengan menggunakan analisis QSPM. Dalam penentuan EFE dan IFE Matrix serta analisis QSPM ditentukan Bobot, Rating dan Attractiveness Score yang dilakukan oleh Focus Group Discussion (FGD).
Pada tahap pencocokan diperoleh 4 (empat) alternatif strategi, yaitu ; Market Development, Product Development, Market Penetration dan Vertical Integration. Pada tahap keputusan dengan menggunakan. analisis QSPM diperoleh Market Penetration sebagai strategi terpilih tanpa mengesampingkan Product Development.
Strategi Market Penetration dilakukan dengan melihat segmentasi pasar, bauran pemasaran, positioning serta produk mix yang tepat. Strategi Market Penetration dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi, membuat website, menunjukkan eksekutif pemasaran dan melengkapi sarana mobil khusus MCU. Sedangkan Product Development untuk mendukung Penetrasi Pasar tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu pelayanan, memberikan discount harga dan melengkapi MCU dengan alat canggih.
Daftar Pustaka (1987 - 2002)

The 2004-2008 Marketing Strategic Plan of Medical Check-Up in Karya Bhakti Hospital in BogorThe Medical Check Up (MCU) in Karya Bhakti Hospital is the first medical check-up available in Bogor. Since its establishment in 1995, the unit has showed a significant facultative increase in its performance. Facing future competition, it is a necessity to formulate a marketing strategic plan for the hospital's MCU. The process began with the identification of internal and external factors, which was analyzed in three stages. Stage one, the input stage, integrated the use of EFE and IFE Matrix. Stage two, which was the matching stage, analyzed IE and TOWS Matrix along with Life Cycle. The last stage, decision stage, set the prioritized strategy using QSPM. EFE and IFI Matrix including QSPM analysis was scaled, rated and scored using attractiveness score set by the outcome of the Focus Group Discussion (FGD).
Four alternative strategies came up in the matching stage: Market Development, Product Development, Market Penetration, and Vertical Integration. In the decision stage, the outcome of QSPM analysis resulted Market Development as the ideal strategy without undervaluing Product Development.
The Market Penetration Strategy is carried out by considering the market segment, marketing mix, market positioning and the ideal product mix. This strategy can be implemented by intensifying promotion, making website, appointing a marketing executive and providing a fully equipped vehicle for MCU. To support Market Penetration, the strategies for Product Development are by increasing the service quality, giving away discount and equipping MCU with sophisticated equipment.
Bibliography (1987 - 2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13045
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Patrajaya
"Penelitian ini mengenai rencana strategi pemasaran Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian operasional dengan pendekatan metode kualitatif. Penelitian ini telah mengidentifikasi dan menguraikan situasi Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa dalam posisi tumbuh dan berkembang dimana strategi pemasaran yang direkomendasikan adalah optimalisasi kegiatan pemasaran yang didasarkan pada pengembangan riset dan analisa pasar. Untuk itu ditetapkan anggaran sebesar Rp.200 000,000, dengan harapan Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa akan mendapatkan jumlah kunjungan pemeriksaan sebagai Preventif Gangguan Jiwa pada tahun 2014 sekitar 20%. Disarankan agar Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa segera membuat rencana pengembangan riset dan analisa pemasaran untuk memulai kegiatan pemasarannya.

This research about marketing strategy plan of Mental Check Up Unit of Mental Health Soehartoo Heerdjan Year 2013 This research type is operational research with qualitative method approach. This research has identified and elaborates situation of Mental Check Up Unit in grow and build position while marketing strategy recommended is optimalisation of marketing activity based on by propagation of research and market analysis. For the purpose is specified budget equal to IDR. 200.000,000 on the chance of Mental Check Up Unit for Mental disorder preventive increased patient visits at 2014 around 20%. Suggested that Mental Check Up unit soon blocks in expansion of research and marketing analysis to start the marketing activity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38425
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Patriajaya
"Penelitian ini mengenai rencana strategi pemasaran Instalasi Medical Check Up
Kesehatan Jiwa Tahun 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian operasional dengan
pendekatan metode kualitatif. Penelitian ini telah mengidentifikasi dan menguraikan
situasi Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa dalam posisi tumbuh dan
berkembang dimana strategi pemasaran yang direkomendasikan adalah optimalisasi
kegiatan pemasaran yang didasarkan pada pengembangan riset dan analisa pasar. Untuk
itu ditetapkan anggaran sebesar Rp.200 000,000, dengan
harapan Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa akan mendapatkan jumlah
kunjungan pemeriksaan sebagai Preventif Gangguan Jiwa pada tahun 2014 sekitar 20%.
Disarankan agar Instalasi Medical Check Up Kesehatan Jiwa segera membuat rencana
pengembangan riset dan analisa pemasaran untuk memulai kegiatan pemasarannya

This research about marketing strategy plan of Mental Check Up Unit of Mental Health
Soehartoo Heerdjan Year 2013 This research type is operational research with
qualitative method approach. This research has identified and elaborates situation of
Mental Check Up Unit in grow and build position while marketing strategy
recommended is optimalisation of marketing activity based on by propagation of
research and market analysis. For the purpose is specified budget equal to IDR.
200.000,000 on the chance of Mental Check Up Unit for Mental disorder preventive
increased patient visits at 2014 around 20%.
Suggested that Mental Check Up unit soon blocks in expansion of research and
marketing analysis to start the marketing activity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azwar
"Menghadapi peningkatan globalisasi dan kemajuan teknologi yang penuh tantangan dan ketidak pastian, Pertamina secara corporate telah melaksanakan program restrukturisasi untuk mencapai visi dan misinya menjadi perusahaan yang unggul, maju dan terpandang. Pertamina secara bertahap melepas usaha-usaha yang bukan bisnis intinya seperti transportasi, hotel, wisma dan fasilitas layanan kesehatan serta teknik pemeliharaan.
Enam rumah sakit dilingkungan Pertamina yang sudah mampu mandiri telah dialih kelolakan dari Pertamina ke anak Perusahaan yaitu ke "PT. Perta Medika", tujuh rumah sakit dan tiga poliklinik Pertamina diperintahkan untuk dioperasikan secara swakelola sejak tahun 1999 agar menjadi rumah sakit atau poli klinik yang mandiri termasuk Rumah Sakit Pertamina Balongan.
Rumah Sakit Pertamina Balongan menrpakan fungsi penunjang dalam mencapai visi dan misi Pertamina, tugas utamanya adalah melaksanakan pemeliharaan kesehatan para pekerja dan keluarganya secara profesional, efektif dan efisien dengan tujuan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi pekerja dan keluarganya agar pekerja senatiasa dalam keadaan sehat dengan produktiviitas yang optimal.
Analisa pengembangan unit medical check up nunah sakit Pertamina Balongan ini bertujuan untuk mengetahui faktor peluang dan ancaman serta faktor kekuatan dan kelemahan unit medical check up rumah sakit Pertamina Balongan, mengetahui posisi, bersaing, merumuskan visi dan misi serta merumuskan rencana pengembangan medical check up dalam rangka meningkatkan konstribusi unit layanan medical check up terhadap kinerja rumah sakit Pertamina Balongan.
Metodologi yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kwalitatif yang menggunakan pengamatan yang cermat dan mendalam. Pengumpulan data dilaksartakan melalui pengumpulan data sekunder dan pengumpulan data primer (dengan wawancara) dari fungsi yang terkait yang dilaksanakan dari tanggal 16 April sampai dengan 15 Mei 2003.
Hasil analisa lingkungan eksternal dan internal adalah diketahuinya faktor peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan unit medical check up rumah sakit pertamina Balongan, dimana faktor peluang dan faktor kekuatan lebih besar dari faktor kelemahan dan ancaman, hal ini menggambarkan bahwa unit medical check up mempunyai potensi untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil analisa faktor ektemal dan internal dibuat rumusan visi dan misi unit medical check up, kemudian dengan mengacu kepada visi dan misi tersebut ditetapkan rencana pengembangan unit medical check up rumah sakit Pertamina Balongan.
Dalam rangka meningkatkan utilisasi saran dan prasarana medical check up guna meningkatkan kinerja rumah sakit penulis menyarankan agar rencana pengembangan dari hasil analisa ini diimplementasikan di Rumah Sakit Pertamina Balongan."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T12633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenggang Kentjana Nusjirwan
"ABSTRAK
Rumah sakit sebagai tempat yang menyediakan pelayanan kesehatan telah berubah dari suatu organisasi sosio media menjadi sosio ekonomi, dan juga terjadi perubahan dalam fungsinya dari hanya pelayanan kuratif menjadi pelayanan menyeluruh.
Dalam menghadapi perkembangan masa kini., rumah sakit makin dituntut untuk mampu menghidupi diri sendiri, dan memanfaatkan serta mengefisiensikan segala sumberdaya yang terbatas, karena itu rurnah sakit harus mampu mengembangkan seluruh unitnya agar unit tersebut dapat merupakan sumber pendapatan bagi rumah sakit.
Rumah Sakit Santo Borromeus (RSStB) sebagai rumah sakit yayasan keagamaan yang bersifat not for profit, telah mempunyai citra dan kinerja yang baik, harus mengembangkan semua unitnya agar unit tersebut dapat menjadi sumber pendapatan yang memadai. Unit Medical Check Up ( MCU) RSStB, sampai saat ini belum dapat berkembang dengan baik, pemanfaatan masih 25% dari kapasitas kerjanya. Kemampuan untuk meraih pangsa pasar di Kotamadya Bandung hanya 0,06%, dan pangsa pasar di tingkat kecamatan hanya 0,15%.
Persaingan dalam pelaksanaan MCU sangat berat sehingga perlu ditetapkan posisi strategisnya, sebelum mengembangkan strategi pemasaran.
Terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan pemanfaatan Unit MCU. Dari faktor internal dan ekstemal tersebut diidentifikasikan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dihadapi.
Sebuah analisis dilakukan untuk menetapkan posisi strategis Unit MCU sebelum mengembangkan strategi pemasaran yang akan dijalankan
Dari analisis didapatkan bahwa posisi strategi dari Unit MCU RSStB adalah dalam posisi Konservatif yang berarti dalam posisi ini masih cukup kuat dalam segi finansial, tetapi daya saingnya sangat lemah sehingga sulit berkembang.
Strategi pemasaran yang diusulkan yaitu market penetration, market development, product development dan concentric diversification.
Agar strategi yang diusulkan dapat bermanfaat, disarankan untuk memperkuat pengorganisasian Unit MCU dan memperkuat bagian pemasaran agar dapat berfungsi seperti yang diharapkan

ABSTRACT
Marketing Strategy Preparation for The Medical Check Up Unit of Saint Borromeus Hospital.
The role of hospitals as medical service provider has shifted from socio-medical organization into socio -economic, and their function in providing curative services has also transformed into institution that provide comprehensive services.
To anticipated todays development, where there are more demand for hospitals to be self reliance and able to utilize their limited resources efficiently, hospital need to be able to develop all their units to become a profit centre Santo Borromeus Hospital in Bandung, as a not for profit religious order hospital, which poses a good image and performance, has to improve its units to be able to generate adequate revenue.
The hopital's Medical Check Up Unit (MCU) has not been My exploited, its utilization level only about 25%, and the ability to reap its market share in Bandung was only 0.06%, while within its area was only 0.15%.
Competition in providing this service is very stilt therefore Borromeus' MCU needs to define its strategic position prior to developing its marketing strategy.
There were several internal and external factors that can affect the MCU utilisation. Identified from these factors are the present strengths, weaknesses, opportunities, and threats of the MCU and later analyzed to ascertain the Unit's Strategic location
Subsequent analysis found that strategic position of Borromeus's MCU is in the Conservative position, which means that it has sufficient financial strength, yet it is very weak in competition, making it difficult to grow.
The proposed Marketing Strategy consist of "market penetration, marketdevelopment, product development, and concentric diversification strategies" To make the proposed strategy useful, its recommended that the MCU needs tostrengthen its organization and its marketing for it to function as per the strategy.
Library 41 books 1984 -1997
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deastri Pratiwi
"Penelitian ini menganalisis faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan bagian kepegawaian perusahaan langganan dalam membeli Layanan Medical Check Up Rumah Sakit Pusat Pertamina Tahun 2012. Penelitian ini juga menentukan faktorfaktor apa saja yang berperan paling besar sebagai pertimbangan bagian kepegawaian perusahaan langganan dalam membeli layanan Medical Check Up RSPP Tahun 2012. Dalam penelitian ini digunakan 31 (tiga puluh satu) variabel dengan populasi penelitian perusahaan pelanggan MCU RSPP yang telah menjalin kerjasama dengan MCU RSPP selama 2 (dua) tahun berturut- turut yaitu tahun 2011- 2012 sebanyak 88 (delapan puluh delapan) perusahaan. Sebanyak 45 (empat puluh lima) perusahaan sebagai responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Metode Principal Component Analysis (PCA), menghasilkan 6 (enam) faktor yang dipertimbangkan bagian kepegawaian perusahaan langganan dalam membeli Layanan Medical Check Up Rumah Sakit Pusat Pertamina Tahun 2012 dan mampu menjelaskan 25 variabel dalam data, yaitu sebesar 79,3 persen. Keenam faktor tersebut adalah Faktor 1 (Alat Promosi yang Menarik dan Informatif), memiliki eigen value sebesar 10,077 dan variansi sebesar 40,3 persen. Faktor 2 (Kecukupan Tersedianya Tempat Parkir) memiliki eigen value sebesar 2,719 dan variansi sebesar 10,8 persen. Faktor 3 (Mutu Produk) memiliki eigen value sebesar 2,062 dan variansi sebesar 8,2. Faktor 4 (Kesesuaian Harga) memiliki eigen value sebesar 1.487 dan variansi sebesar 5,9 persen. Faktor 5 (Ketepatan penerimaan hasil Pemeriksaan) memiliki eigen value sebesar 1,305 variansi sebesar 5,2 persen. Faktor 6 (Transportasi menuju Rumah Sakit) memiliki eigen value sebesar 1,026 dan variansi sebesar 4,1 persen. Ketepatan model yang dihasilkan berdasarkan hasil estimasi matriks faktor adalah sebesar 38 persen atau sebanyak 115 residual dengan nilai absolut di atas 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa model memiliki ketepatan sebesar 62 persen pada tingkat penyimpangan 5 persen.

The problems derived from the study - be that as it may, were the factors considered by the clientele of Human Resources Departments In Subscribing to Medical Check-Up Service of Pertamina Central Hospital in 2012. The purpose of this study was to analyze and determine the most affecting factors as far as clients are concerned due to their commitment and preferences in proceeding with the Medical Check-Up of Pertamina Central Hospital in 2012. In order to decide the most dominant variables representing each factor established and in conjunction to assess the other remaining variables included in the fully-formed dominant factors, this study picked out 31 (thirty-one) variables and the population, namely the existing customers of RSPP’s MCU service who have worked closely over the past 2 (two) consecutive years, 2011-2012. The mass of the addressed population comprised of 88 (eighty-eight) companies and the quantity of the respondents taken as study sample were narrowed down to 45 (forty-five) companies altogether and conducted by purposive sampling techniques. The Principal Component Analysis (PCA) method, resulting 6 (six) factors that were taken into consideration by the Human Resources Departments of existing customers in trying out the Medical Check-Up services provided by Pertamina Central Hospital in 2012 and were able to explain 25 (twenty-five) variables in data, which amounted to 79,3 percent. The 6 (six) underlying factors as previously mentioned were Factor 1 (Informative and Attractive Promotional Tools) with 10.077 eigen value and 40,3 percent variance. Factor 2 (The Parking Space Availability) with 2,719 eigen value and 10,8 percent variance. Factor 3 (Product Quality), with 2,062 eigen value and 8,2 percent variance. Factor 4 (Price Reasonability/Affordability), with 1,487 eigen value and 5,9 percent variance. Factor 5 (Punctuality of Examination Results), with 1,026 eigen value and 4.1 percent variance. Last but not least, Factor 6 (Transportation Means to the Hospital), with 1,026 percent of eigen value and a 4,1 percent variance. All the model precision generated were based on the size of residuals, which is the difference from the produced correlations; in accordance to the matrix estimation outcome, the factor was as large as 38 percent or as many as 115 residuals, with absolute significance value above 0,05. These numbers statistically showed that the model had performed accuracy of 62 percent by 0,05 deviation, or 5 percent so to speak/per se."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T32524
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nur Hanifah
"Setiap pimpinan kantor dan/atau pengelola gedung diwajibkan untuk menyelenggarakan kesehatan dan keselamatan kerja perkantoran untuk mewujudkan kantor yang sehat, aman, dan nyaman serta karyawan yang sehat, selamat, bugar, berkinerja, dan produktif. Pada Instansi Kementerian Kesehatan, Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal ditugaskan untuk menyiapkan bahan koordinasi dan administrasi penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU) berkala setiap tahunnya bagi pegawai, khususnya pejabat mengingat peranan strategisnya dalam organisasi. Namun dalam penyelenggaraanya, partisipasi pejabat untuk melaksanakan MCU belum optimal yang disebabkan prosedur penjadwalan yang masih manual pencatatan dan pelaporannya sehingga tidak efektif, data tidak akurat, keterlambatan informasi hasil MCU. Hal ini berdampak pada kualitas data yang kurang sehingga informasi tidak dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghilangkan kesalahan pencatatan dan pelaporan yang selama ini masih manual dalam penyelenggaraan MCU pejabat Kementerian Kesehatan melalui perancangan prototipe Aplikasi MCU. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain studi kasus melalui pengembangan sistem prototipe. Hasil luaran penelitian ini adalah rancangan prototipe aplikasi MCU Pejabat Kementerian Kesehatan berbasis mobile app. Disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi melalui pengembangan aplikasi MCU Pejabat Kementerian Kesehatan dapat menghilangkan kesalahan pencatatan dan pelaporan yang selama ini masih manual dalam penyelenggaraan MCU Pejabat Kementerian Kesehatan.

Every office leader is required to organize occupational health and safety to create a healthy, safe, and comfortable office and employees who are healthy, safe, fit, performing and productive. At the Ministry of Health, the Personnel Bureau is assigned to prepare coordination and administrative materials for the implementation of periodic medical check-ups (MCU), especially officials considering their strategic role in the organization. However, the participation of officials in implementation hasn’t been optimal due to the scheduling procedure which is still manual for recording and reporting so that it is ineffective, inaccurate data, delay in the information on the results. The purpose of this study is to eliminate errors in recording and reporting that have been manual in the implementation of MCU through designing prototype of the MCU application. The method used in this research is a qualitative method with case study design through the development of prototype system. The output of this study is a mobile app-based design of the MCU application prototype. It is concluded that the use of information technology through the development of the MCU application can eliminate recording and reporting errors that have been manual in the implementation of MCU officials for the Ministry of Health."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Septianxi Merrynda
"Latar Belakang : pesatnya perkembangan bisnis yang mengadaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi mendorong setiap rumah sakit mempunyai inovasi terhadap pengembangan produk yang dijual ke masyarakat. Pengembangan inovasi tersebut salah satunya ialah pemasaran digital. RS Siloam TB Simatupang sudah mengimplementasikan pemasaran digital untuk pengenalan produk layanannya ke masyarakat.
Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemasaran digital dengan minat masyarakat memilih pelayanan Kesehatan Medical Check Up di RS Siloam TB Simatupang.
Metode: data yang diambil diperoleh melalui data primer dengan instrument pengisian kuesioner, sampel pada penelitian ini ialah 382 orang peserta MCU ataupun pendamping peserta MCU. Pemasaran digital ini dilihat dari aspek informativeness, usefulness, authenticity, entertainment, aesthetics dan variety.
Hasil: hasil analisis menunjunkan adanya hubungan bermakna antara seluruh aspek pemasaran digital dengan minat pengunjung di RS. Entertainment, Authenticity dan Variety memiliki hubungan paling dominan dengan minat pengunjung. Regresi logistic menunjukkan aspek entertainment memiliki hubungan paling signifkan dengan minat pengunjung.
Kesimpulan: RS Siloam TB Simatupang sudah melakukan implementasi penggunaan pemasaran digital namun perlu adanya optimalisasi dalam penggunaan media sosial / digital RS baik dari segi kualitas maupun pelayanan, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pengunjung rs.

Introduction: the rapid development of businesses that adapt to the development of information technology encourages every hospital to have innovations in the development of products sold to the public. One of these innovations is digital marketing. Siloam TB Simatupang Hospital has implemented digital marketing for the introduction of its service products to the public.
Objectives: This study aims to determine the relationship between digital marketing and public interest in choosing Medical Check Up health services at Siloam TB Simatupang Hospital.
Methods: the data taken was obtained through primary data with the instrument filling out a questionnaire, the sample in this study were 382 MCU participants or companions of MCU participants. Digital marketing is seen from the aspects of informativeness, usefulness, authenticity, entertainment, aesthetics and variety.
Results: the results of the analysis showed a significant relationship between all aspects of digital marketing with visitor interest in the hospital. Entertainment, Authenticity and Variety have the most dominant relationship with visitor interest. Logistic regression shows the entertainment aspect has the most significant relationship with visitor interest.
Conclusion: Siloam TB Simatupang Hospital has implemented the use of digital marketing but there is a need for optimization in the use of social media / digital hospitals both in terms of quality and service, this aims to increase the trust and satisfaction of hospital visitors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>