Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163005 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Jakarta: LIPI Press, 2007
333.91 SUM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meika Sakuragi
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi dan inovasi lingkungan apa saja yang dilakukan oleh Coca-Cola Amatil Indonesia dalam melindungi sumber daya air yang dimilikinya, dan bagaimana dengan tindak lanjut atas hasil pelaporan hasil kerja lingkungan sumber daya air. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hal tersebut berkaitan dengan tujuan penelitian untuk memperoleh informasi yang detail mengenai para pelaku, peristiwa yang khususnya berkaitan dengan perlindunan sumber daya air yang dimiliki Coca-Cola Amatil Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan National Technical Quality Manager dan National Quality Management System Sustainability Manager yang berada di Coca-Cola Amatil Indonesia Bekasi. Hasil penelitian memperlihatkan Coca-Cola Amatil Indonesia telah melakukan Source Vulnerability Assessment SVA yaitu salah satu bentuk strategi penilaian Coca-Cola terhadap sumber air yang dimilikinya. Dari penilaian tersebut Coca-Cola Amatil Indonesia membuat inovasi yang bernama Source Water Protection Plan SWP-Plan . SWP-Plan adalah sebuah rencana pengelolaan yang dirancang untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko dari sumber air. Coca-Cola Amatil Indonesia juga memiliki program seperti Coca-Cola Forest, Big Drop Small Drop Project dan Water for life sebagai bentuk inovasi dalam melindungi sumber air. Laporan yang dihasilkan masih terbatas yaitu laporan mengenai kinerja atau hasil akhir dari kegiatan masing-masing pabrik Coca Cola Amatil Indonesia.

ABSTRACT
This thesis aims is to know what environmental strategy and environmental innovations conducted by Coca Cola Amatil Indonesia in protecting its water resources, and how to reporting of environmental performance of protecting water resources. This research uses qualitative research type with case study method. This is related to the purpose of the study to obtain detailed information about the perpetrators, events that are particularly related to water resources own by Coca Cola Amatil Indonesia. Data collection interviewed with National Technical Quality Manager and National Quality Management System Sustainability Manager located at Coca Cola Amatil Indonesia Bekasi. The results obtained are Coca Cola Amatil Indonesia has done Source Vulnerability Assessment SVA is one of Coca Cola environmental strategy assessment to the water resource. From that assessment Coca Cola Amatil Indonesia made an innovation called Source Water Protection Plan SWP Plan . SWP Plan is a management plan designed to identify and mitigate risks from water sources. Coca Cola Amatil Indonesia also has programs such as Coca Cola Forest, Big Drop Small Drop Project and Water for life as a form of innovation in protecting water resources. The resulting report is still limited to report only the performance or the end result of the activities of each Coca Cola Amatil Indonesia plant."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Femila Zen Fataya
"Salah satu alternatif dalam penyediaan air untuk pengairan sawah seluas 30 Ha yang merupakan laboratorium alam kompleks Ma’had Al-Zaytun adalah dengan membuat waduk lstisqa seluas 1 Ha. Waduk dibangun di bagian utara kompleks Ma’had Al-Zaytun dengan kedalaman total 9 m (galian 6 m dan timbunan 3 m). Waduk sengaja dibangun dengan mempunyai ketinggian dimaksudkan agar dapat mengalirkan air ke sawah sekitarnya secara gravitasi. Sementara waduk sendiri mendapatkan air dari penampungan dengan sistem pemompaan.
Penampungan secara langsung mendapatkan air dari sungai Ci Benua dan air hasil pengolahan limbah non fecal dari water treatment. Sebelum diolah di water treatment, air limbah terlebih dulu ditampung di penampungan khusus untuk air limbah untuk mendapatkan debit yang konstan sekaligus sebagai pengendapan awal. Sumber air limbah sendiri berasal dari kompleks Ma’had Al- Zaytun bagian timur laut yang terdiri dari asrama, laundry, dapur, gedung pertemuan, masjid, dll. Potensi air sungai ditentukan dengan pengolahan data curah hujan.
Waduk difungsikan untuk mengairi sawah yang merupakan laboratorium alam bidang pertanian. Pola kebutuhan air tanaman dan masa tanam hasil penelitian laboratorium alam tersebut, diterapkan pada kajian ini.
Selanjutnya akan dihitung neraca air pada waduk berdasarkan kebutuhan dan ketersediaan air."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Indriasari
"ABSTRAK
Daerah Aliran DA Ci Salak dan Ci Sahang merupakan wilayah yang secara geologis memiliki potensi tambang pasir yang tersebar di kaki hingga lereng Gunung Tampomas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambangan terhadap penutup lahan dan sumber daya air di DA Ci Salak dan Ci Sahang. Metode overlay dan wawancara dengan metode insidental sampling untuk analisa penutup lahan dan sumber daya air. Hasil penelitian menunjukkan sejak tahun 1988-2016 luas total area yang ditambang sebesar 526,3 Ha dengan arah perkembangan tambang dari barat ke timur. Pertambangan dilakukan pada ketinggian antara 500-1000 mdpl dengan kemiringan lereng 0-8 hingga 25-45 . Area tambang lebih dominan dilakukan pada penutup lahan ladang dan lahan terbuka, jenis tanah regosol, serta jenis batuan lava Qyl dan tuff berbatu apung Qyt . Pengaruh penambangan terhadap kualitas mata air adalah dengan meningkatnya konsentrasi kekeruhan dan phosphat, sedangkan peningkatan konsentrasi TSS dan Fe terjadi di saluran air di sekitar tambang. Penurunan kuantitas akibat penambangan berupa berkurangnya jangkauan air yang mengairi sawah dan ladang serta untuk kebutuhan rumah tangga di 10 sepuluh kampung di sekitar DA Ci Salak dan Ci Sahang dengan radius terdekat terdekat 500m dan radius terjauh 2000m dari mata air.

ABSTRACT
Ci Salak and Ci Sahang watershed are geologically potential areas of sand mining, which spread over the foothill of Mount Tampomas. This study aims to analyze the effect of mining on land cover and water resources in Ci Salak and Ci Sahang watershed. Overlay methods and interviews using incidental sampling methods were used in this study for analysis of land cover and water resources. The results show that since 1988 2016 the total area of mining reached to 526.3 Ha with the direction development of the mining from west to east. Mining is done at an altitude between 500 1000 mdpl with a slope of 0 8 to 25 45 . Mining areas are dominant to change the fields small holder land use and bare soil, regosol soil types and lava Qyl and Pumiceous Tuff Qyt rock types. The effect of mining on the quality of water springs can be seen by the increasing of the turbidity concentration and phosphat, while the increase of TSS and Fe concentration occurs in the water channel around the mining area. The decrease of water quantity due to mining result in the decrease of water coverage which irrigates the paddy fields and small holder, including for the household needs for 10 ten villages around Ci Salak and Ci Sahang watershed, with nearest radius at 500m and the farthest radius at 2000 m from springs"
2018
T49543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Mashuda
"Pengaturan kewenangan dan tanggung jawab Pengelolaan Sumber Daya Air oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota didasarkan pada keberadaan wilayah sungai. Di daerah otonom, air juga dapat menimbulkan konflik dalam pemanfaatanya secara bersama antar Kabupaten/Kota. Oleh karena itu penelitian ini mencoba untuk membahas pengaturan sengketa antar kabupaten/kota dalam pengelolaan sumber daya air, dan peran pemerintah dalam penyelesaian sengketa tersebut serta merumuskan model penyelesaian sengketa pengelolaan sumber daya air oleh pemerintah berdasarkan peraturan perundangundangan. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang-undangan dan konseptual yang berkaitan dengan penyelesaian sengketa sumber daya air antar kabupaten/kota. Jawaban yang diperoleh dari hasil penelitian, pertama, Pengaturan kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan sumber daya air oleh pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota didasarkan pada keberadaan wilayah sungai yang bersangkutan. Kedua, Penyelesaian Sengketa yang diatur dalam UU No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air bisa dilihat dalam Pasal 13 dalam mengatur dan mengelola Sumber Daya Air, Pemerintah Daerah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 yaitu “memfasilitasi penyelesaian sengketa antar kabupaten dan/atau antar kota dalam Pengelolaan Sumber Daya Air”. Ketiga, Pendekatan pengelolaan air kedepan dapat menggunakan pendekatan ekoregion yang bertujuan untuk memperkuat dan memastikan terjadinya koordinasi horisontal antar wilayah administrasi yang saling bergantung (hulu-hilir) dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup yang mengandung persoalan pemanfaatan, pencadangan sumber daya alam maupun permasalahan lingkungan hidup.

The regulation of authority and responsibility of Water Resource Management by the Central Government, Provincial Government, and Regency/City Government is based on the existence of river areas. In autonomous regions, water can also cause conflict in its use together between regencys/cities. Therefore, this study tried to discuss the regulation of disputes between regencys/cities in the management of water resources, and the role of the government in the resolution of such disputes and formulated a model of dispute resolution of water resource management by the government based on laws and regulations. This study is a prescriptive normative legal study. The approach used is a statutory and conceptual approach related to the resolution of water resource disputes between d regencys/cities. The answers obtained from the results of the study, first, the regulation of authority and responsibility for water resource management by the government, provincial government, and regency/city government is based on the existence of the river area concerned. Second, Dispute Resolution stipulated in Law Number 17 of 2019 on Water Resources can be seen in Article 13 in regulating and managing Water Resources, Provincial Government as referred to in Article 12 which is “facilitating the resolution of disputes between regencys and/or between cities in Water Resource Management”. Third, the future water management approach can use an ecoregion approach that aims to strengthen and ensure horizontal coordination between interdependent administrative areas (upstream-downstream) in the management and protection of the environment that contains problems of utilization, backup of natural resources and environmental problems."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Kuntjoro
"Kondisi daya dukung lingkungan di sebelah utara Gunung Salak sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adalah sumberdaya air. Sumberdaya air merupakan bagian dari sumberdaya alam yang sangat dipengaruhi oleh faktor alami (curah hujan, jenis tanah, jenis batuan dan kemiringan lereng) dan faktor antropogenik (penggunaan lahan yang aktual)
Penampalan dari berbagai faktor tersebut dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis dan perangkat lunak Arc View 3.2 dapat memberikan informasi tentang Kemampuan Alami Sumberdaya Air dan Kondisi Daya Dukung Lingkungan Berdasarkan Kemampuan Sumberdaya Air.
Hasil dari penelitian ini memperlihatkan di kawasan sebelah utara Gunung Salak berdasarkan kamampuan alami sumber daya airnya dapat diklasifikasikan ke dalam tingkat sesuai dan sangat sesuai ± 28% (17,861, 978 ha) yang terletak di sebelah selatan kawasan penelitian, tingkat agak sesuai ± 55,28% (34.903,795 ha) sangat mendominasi, sedangkan kurang sesuai ± 16,424% (10.370,131 ha) dan tidak sesuai ± 5,769% (3.643 ha) terletak di utara kawasan penelitian.
Hasil dari penampalan antara Peta Kemampuan Alami Sumberdaya Air dengan Peta Penggunaan Lahan dapat dihasilkan Peta Kondisi Daya Dukung Lingkungan Berdasarkan Kemampuan Sumberdaya Air.
Berdasarkan kemampuan sumberdaya air, Daya Dukung Lingkungan di kawasan sebelah utara Gunung Salak dapat diklasifikasikan kedalam tingkat yang baik ± 31,212% (19,707,308 ha), normal ± 15,639% (9.874,869 ha), kurang baik ±16,694% (10.540,678 ha), tidak baik ± 28,929 % (18.265,868 ha) dan sangat tidak baik ±7,524% (4.750,803 ha), dari semua itu menunjukkan kondisi daya dukung lingkungan di kawasan penelitian masih baik, dimana 48,84% (29,582,177 ha) dari luas keseluruhan mempunyai tingkat kondisi yang baik dan normal serta penggunaan lahannya masih berupa hutan dan perkebunan.
Arahan dalam penggunaan lahan di kawasan penelitian adalah dengan tetap mempertahankan kawasan dengan tingkat kondisi daya dukung lingkungan yang baik dan normal sebagai kawasan lindung sedangkan tingkatan lainnya dapat mengikuti RTRW yang ada.

Environmental Carrying Capacity Condition Based On the Capability of Water Resource (Case study on North Mount Salak, Bogor, Jawa Barat)Environmental carrying capacity in North Mount Salak is dependent on many factors; one of those is the capability of water resource. Water resource is a part of nature resources that is influenced by natural factors (rain fall, soil type, rock type and slope land) and anthropogenic factors (actual land use). Result from overlay of many factors using Geographic Information System (GIS) and Arc View 3.2.software provided information on natural capability of water resource and environmental carrying capacity based on capability of water resource.
The results of this research in terms of natural capability of water resource in Northern side of Mounth Salak are classified into suitable and very suitable approximate to 28% (17861.978 ha) which are dominant in the southern side of research area, rather suitable 55,28% (34903195 ha) very dominant, low suitable 16.424% (10370.131 ha) and not suitable 5.769% (3643 ha) in the northern side of research area.
Overlay between maps of natural capability of water resource and land use produced map of environmental carrying capacity based on capability of water resource.
Based on the capability of water resource, environmental carrying capacity on North Mount Salak areas are classified into 5 categories, i.e. good category 31.212% (19707.308 ha), normal 15.639% (9874.869 ha), less good 16.694% (10540.678 ha), not good 28.929% (18265.868 ha) and very poor 7.524% (4750.803%), all of those parameters indicate that environmental carrying capacity in research location mostly in good condition, where 48.84% (29582.177 ha) from all areas are in good and normal levels condition.
The suggestions for land use in the research in term of its carrying capacity area are to maintain good and normal level as protected areas, while for good and normal levels can follow the existing RTRW."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T 11174
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Linsley, Ray K.
Jakarta: Erlangga, 1991
628.11 LIN w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Linsley, Ray K.
Jakarta: Erlangga, 1991
628.11 LIN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wuri Mahanani
"Meningkatnya jumlah dan kepadatan penduduk Jakarta menyebabkan meningkatnya kebutuhan hunian. Keterbatasan penyediaan perumahan dan keterbatasan kemampuan daya beli masyarakat memunculkan permukiman yang dibangun sendiri oleh masyarakat. Sebagian warga dengan kemampuan terbatas terpaksa menempati lahan sekitar sungai dan danau. Keberadaan warga di sekitar danau berpengaruh terhadap keberlanjutan danau sehingga pengukuran kapasitas masyarakat menjadi salah satu langkah penting. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel aksi kolektif, pemberdayaan masyarakat, dan visi bersama mempengaruhi kapasitas masyarakat dalam konservasi Danau Cavalio dan Danau Kampung Bintaro, danau yang merupakan kolam retensi yang menampung debit air sungai Pesanggrahan yang dibangun untuk mengatasi banjir yang kerap melanda lokasi serta membandingkan pengaruh variabel aksi kolektif, pemberdayaan masyarakat, dan visi bersama terhadap kapasitas masyarakat dalam konservasi danau pada lokasi dengan jarak yang berbeda dari danau.
Melalui 300 kuisioner yang disebar pada empat klaster di sekitar danau dengan tehnik Principal Component Anaysis PCA dan analisis regresi linier berganda, diperoleh hasil bahwa terdapat diferensiasi pengaruh variabel aksi kolektif, pemberdayaan masyarakat, dan visi bersama terhadap kapasitas masyarakat dalam konservasi danau, tetapi perbedaan tersebut tidak terkait dengan jarak lokasi dari danau. Variabel pemberdayaan masyarakat yang merupakan variabel yang paling berpengaruh signifikan terhadap kapasitas masyarakat dalam konservasi sumber daya air pada penelitian sebelumnya tidak terbukti. Sehingga, berdasarkan temuan pada penelitian ini, pemikiran bahwa masyarakat kota tidak dapat tinggal berdampingan dengan air tidak sepenuhnya tepat.

The increasing number and density of Jakarta increased occupancy requirements. The limitation of the provision of housing and the limitation of the ability of the purchasing power of society gave rise to settlements that were built by the community. Most residents with limited capabilities was forced to occupy land around rivers and lakes. The presence of residents around the lake effect on sustainability of the Lake so that the measurement of the capacity of the community to be one of the important steps. This study aimed to test whether the variable is collective action, community empowerment, and shared vision affects the capacity of the community in the conservation of the Lake Lake and Kampongs Cavalio Bintaro, Lake which is retention ponds that hold discharge of river water building that was built to cope with floods that often hit the site and compare the influence of variable collective action, community empowerment, and a shared vision towards the capacity of communities in the conservation of the Lake on the location with a different distance from the Lake.
Through a detailed questionnaire distributed 300 on four cluster around the Lake with technical Principals Component Anaysis PCA and multiple linear regression analyses, obtained results that there is a differentiation of the influence of variable collective action, community empowerment, and a shared vision towards the community capacity for water reources conservation, but the difference is not related to the distance of the location of the Lake. Community empowerment of the variable which is the most influential variables significantly to community capacity in water resource conservation in the previous research was not proven. So, based on the findings in this study that the capacity of the community in the conservation of water resources are in the category of good, then the idea that society can not live side by side town with water is not entirely appropriate.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2018
T51365
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>