Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128420 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Anggraini Faisol
"Berbagai strategi diterapkan oleh Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta supaya dapat unggul dalam persaingan yang pada akhirnya bertujuan untuk meningkatkan input, output dan produktivitas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi manakah yang mempunyai pengaruh nyata terhadap input (jumlah mahasiswa baru), output (jumlah lulusan) dan produktivitas (perbandingan output dengan total jumlah mahasiswa).
Dari studi kepustakaan yang dilakukan terungkap hahwa bila ditinjau dari pendekatan strategi generik, lebih tepat bagi Perguruan Tinggi Swasta bila menggunakan Strategi differensiasi yaitu memberikan "benefit" setinggi mungkin kepada konsumen.
Berdasarkan "benefit driver's", strategi differensiasi yang diterapkan diterjemahkan kedalam berbagai variabel penjelas yang diduga berpengaruh terhadap input, output dan produktivitas.
Data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder, observasi dilakukan selama 3 tahun meliputi tahun 1994, 1995 dan 1996 terhadap 14 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Perguruan Tinggi Swasta yang telah mempunyai lulusan selama 3 tahun berturut-turut.
Dengan metode "Two Stage Least Square" beserta uji-uji pendukung lainnya seperti uji gejala adanya multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi, akhirnya dapat dihasilkan temuan sbb:
1. Variabel-variabel yang berpengaruh nyata terhadap input pada tingkat signifikansi α = 5% meliputi, Uang Kuliah, Luas Lahan Kampus, Umur Fakultas dan Promosi. Sedangkan variabel : Profil Dekan Fakultas dan Lokasi terbukti tidak berpengaruh nyata terhadap input pada tingkat signifikansi α= 10%. Dari hasil perhitungan nilai elastisitas menunjukkan variabel input elastis terhadap perubahan variabel promosi dan tidak elastis terhadap perubahan variabel-variabel l lainnya.
2. Variabel-variabel yang berpengaruh nyata terhadap output pada tingkat signifikansi a = 5% meliputi jumlah Buku Perpustakaan, Luas Ruang Kuliah dan Lag input 1-4. Jumlah Dosen Tidak Tetap berpengaruh nyata pada lulusan pada tingkat signifikansi α = 10%. Sedangkan jumlah Dosen Tetap pada tingkat signifikansi α = 10°/a terbukti tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah lulusan. Dari perhitungan nilai elastisitas menunjukkan variabel output tidak elastis terhadap perubahan variabel-variabel penjelasnya.
3. Pada tingkat signifikansi α = 5%. variabel output dan total jumlah mahasiswa berpengaruh nyata terhadap produktivitas. Akan tetapi dari hasil perhitungan nilai elastisitas variabel produktivitas kurang elastis terhadap perubahan variabel output dan total jumlah mahasiswa. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firmansyah Ramadhany
"PT Elders Indonesia sebagai perusahaan pengimpor sapi bakalan, penggemukan, pemotongan, dan distribusi sapi dan daging sapi kelas A membawa kita pada pertanyaan yang berkaitan pada posisi perusahaan tersebut di dalam peta persaingan komoditas sapi potong di Indonesia dan strategi bersaing yang digunakan oleh PT. Elders Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan strategi terbaik bagi perusahaan tersebut agar dapat memenangkan persaingan dalam bisnis komoditas sapi potong di Indonesia, mendapatkan keuntungan bagi perusahaan, dan yang pada gilirannya memberikan kontribusi pada pengembangan komoditas sapi potong di Indonesia.
Model penelitian ini menggunakan 5-Forces Model yang dikembangkan oleh Potter untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang mempengaruhi strategi dan kebijakan bisnis PT. Elders Indonesia. Kelima kekuatan dalam model tersebut mencakup pemasok, pembeli, produk baru, pendatang baru, dan pesaing.Penelitian ini juga melihat kebijakan pemerintah terhadap industri sapi potong di Indonesia dan sejauh mana kebijakan tersebut mempengaruhi strategi bisnis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa PT. Elders Indonesia mendapatkan keuntungan yang relative stabil dengan tidak adanya perubahan dalam strategi profit. Untuk meningkatkan mutu, kualitas, dan pengawasan terhadap hasil produksi berupa daging sapi dan obat-obatan untuk hewan PT. Elders Indonesia disarankan untuk mengembangkan strategi integrasi horizontal.

The success of a prominent, licensed and internationally certified slaughter house and feedlot, PT Elders Indonesia, on class A beef cattle import, production, and distribution, has led to questions pertaining the place of the company in the overall picture of beef cattle business mapping in Indonesia. It is interesting to learn the different competitive strategies employed and implemented by the company.
The purposes of this study were to identify the best strategy for the company to be able to compete with other similar industries in Indonesia and make progressive profit, which in turn to give a contribution for the development of national beef cattle industry in Indonesia.
This study used the 5-Forces Model developed by M. Potter to identify the key players affecting the business policy and strategy of the company. The Model outlines 5 main forces in business: supplier, buyer, new product, newcomer, and competitor. The study also looked into the government's policy on the national beef cattle industry and to what extent it has influenced the business strategy.
The results showed that PT Elders Indonesia had a relatively stable profitdevelopment with the same business strategy. The horizontally integrated strategy should continuously be developed in order to improve the quality and control of beef cattle product and by product.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29739
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yunanto Dwi Nugroho
"Perusahaan jasa mover masih sangat sedikit di Jakarta. Kebanyakan masyarakat Indonesia belum sepenuhnya mengetahui lingkup kerja dan jasa yang ditawarkan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa strategi bersaing PT. CPM dalam bidang jasa mover dalam perkembangannya di Indonesia. Perusahaan mengalami pasang surut dalam perkembangan usahanya akibat terjadi beberapa kesalahan manajemen dan juga dampak dari krisis multidimensi yang melanda Indonesia.
Penerapan strategi berada dibawah tanggungjawab manajemen direksi yang dikoordinasikan dengan manajemen tingkat atas. Metode penulisan dan pengumpulan data menggunakan metode deskriptif, kualitatif dan eksplanattif. Data primer dikumpulkan melalui wawancara sedangkan data sekinder didapat melalui studi pustaka yang berkaitan dengan obyek penelitian.
Pengolahan dan anlisis data dilakukan dengan membandingkan data yang ada dengan teori strategi bersaing yang dibahas. Untuk melihat hambatan dan kendala yang dihadapi, data yang diberikan perusahaan diolah kembali sehingga terbentuk susunan gratik yang kemudian dijelaskan oleh penyedia data. Data tahunan yang digunakan merupakan data total penagihan total penjualan, total keuntungan, dan total biaya selama lima tahun terakhir. Wawancara secara langsung dilakukan secara bertahap dari manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat menengah. Pengumpulan informasi secara tidak langsung didapat melalui keikutsertaan penulis dalam pengerjaan suatu peketjaan jasa dan hubungan interaktif penulis dengan karyawan operasional. Informasi juga diperoleh dati beberapa pelanggan jasa yang menggunakan jasa perusahaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan memiliki potensi yang kuat dalam pengembangan usaha di masa yang akan datang. Setiap masalah yang timbul dijadikan dasar pengalaman pemsahaan dalam menentukan langkah strateginya. Kepercayaan dan loyalitas karyawan pada perusahaan dapat dijadikan alat penunjang keberhasilan perusahaan. Kekompakan dan kerjasama yang terjalin dengan baik di tubuh perusahaan menghasilkan efisiensi dan efektifitas yang terbukti dengan peningkatan penjualan perusahaan. Penetapan fokus perusahaan pada sektor lokal moving dan domestik cargo dinilai sangat tepat untuk mendongkrak kembali penjualan. Keuntungan dan kestabilan kondisi keuangan perusahaan didapat melalui komposisi bauran pemasaran yang cocok yang digunakan pada sektor jasa ini.
Dengan analisa lima kekuatan yang dikemukakan oleh Porter, perusahaan mempunyai kemampuan untuk mengelolanya dengan baik. Perluasan bidang usaha yang dilakukan untuk menunjang bisnis utama di bidang mover, terbukti mampu menopang kegiatan perusahaan dalam kondisi normal maupun pada saat mengalami kegoncangan. Adanya pesaing dari perusahaan multinasional yang memliki modal dan jaringan internasional disikapi perusahaan dengan melakukan taktik gerilya. Pertemuan secara langsung dihindari seminimal mungkin. Pemusatan kekuatan perusahaan ditujukan pada sektor lokal moving dan domestik kargo. lkatan emosional dengan pelanggan jasa terus ditingkatkan dengan mengedepankan keramahan dan hubungan kekeluargaan dengan perusahaan.

There were still little mover companies in Jakarta. Most of Indonesian people still unfamiliar about product and movers services. The purpose of this research was to analyze the competitive strategy of PT. CPM in mover services in Indonesia. The enterprise itself had suffer several mismanagement according of its life and also because the effects of multiple crisis in Indonesia.
The strategy was under directors management responsibility and coordinated with top management. The research and data methods was using the descriptive, qualitative and also using explanative methods. The primer data was collected by interview and the secondary data was taken from literature study which connected with the research object.
To annalists and processed the data was doing by comparing the data with the strategic competitive itself. To look for the barriers and the inhibiting factors, the data was processed and tumed into several graphics which explaining from the data sources. The primary data was the yearly data including the total invoice, the total selling, yearly profit and the total cost for at least 5 years. The interactive interview was doing from top management until the middle management. The rwearcher also got the secondary data from interactive relationship from the operational division. The information also collected from several customers which used the service of the product.
The output of the research was conclude that the enterprise has strong potentials business in movers industry to grow in the future. Every problem adding the enterprise experience to coordinating the strategy. The employees had give their loyalist and respectfulness to the organization was the basic capital for organization success. Strong corporation between enterprise and the affiliates was created the effectiveness and more efficiency to push the product selling. The focus to deal with local moving and domestic cargo was very effective to make the profits grow rapidly.
With the Porter's five forces analysis, the enterprise had the ability to manage its resources very well. The expansion ofthe business doing to maintaining and supplying the core business was proofed to help the enterprise in any situation. To handle the other mover especially multinational competitor, the enterprise has used the guerrilla tactics. The war only happened in unconditional situation. The powers was focused in local moving and domestic cargo sector. Emotional relationship also had the priority to maintaining the family relationship between the customers and the enterprise.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14007
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Menik Noviati
"Since the Law Number 20 Year 2003: National Education System has been launched, STIA-LAN, as one of many universities that specialized in the field of governmental specific function, has been impacted by this regulation, both directly and indirectly. This law has restricted and forced STIA-LAN to change their status in order to comply with the regulation. On the other side, STIA-LAN has also to fulfill its function in according with Presidential Decree Number 100 year 1999. Facing with these conditions, STIA - LAN has to make some adjustment in order to respond the environmental change. The adjustment should be done in such way that the change is planned systematically and well prepared.
This thesis proposed two research questions to be answered, i.e.: which are strategic environmental factor that drive STIA LAN to be changed? And, what are the strategies to has be taken in responding to the strategic environmental change? In order to answer these questions, a research has been conducted. The research used quantitative and qualitative approaches. The framework of this research can be explained, as follow: first, identification strategic environmental factors that forced the change, both external and internal. This step was taken to analyze the current position of STIA-LAN. The analysis was using SWOT analysis with internal/external matrix. The next step was identification of key success factors that lead to performance to be fulfilled in responding with effective and efficient changing plan. After these steps, it was formulated change strategy based on Change Management Model proposed by Berger. Data and information for the analysis were gathered through interview and survey to key informants who are expert on the research substance.
Based on the data and information gathered, the next step was analyzing the position of STIA-LAN by using External/Internal Matrix, which is in the position of growth and stability. This means that STIA-LAN has to take growth or maintain the stability. In other words, STIA-LAN has to expand their market or open the new market, produce the new products, and also use the technology to support their educational process.
Based on the reassessment and key success factors, then, can be drawn the change strategy as follows:
a. Restatement of mission. This restatement is targeted to be the reference for the change plan
b. Conducting marker research, in accordance with new product of SI and 52 that are going to be sold to the public
c. Designing new product based on the market research, including which market to be targeted.
d. Formulating strategic planning, in accordance with systemic change
e. Organizing the educational process based on the regulation
f. Identifying the competence need, in accordance with employee competence adjustment to the new look of STIA-LAN
g. Adjusting the STIA-LAN facilities in order to comply with education standard
h. Preparing the plan for facing the competition with other universities through low cost and differentiation strategy, and market penetration strategy
i. Preparing for the problem of resistance to change.
j. Conducting step for change socialization to all stakeholder
k. Conducting strategic alliance with other universities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T 21475
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grant, Robert M.
Jakarta: Erlangga, 1999
658.401 2 GRA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lindawati
"Menghadapi masalah kesehatan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pergeseran pada sistem pelayanan kesehatan dan perkembangannya pada masa yang akan datang, terutama dengan disepakatinya pasar bebas ASEAN Free Trade Area (AFTA) tahun 2003 serta disusul dengan World Trade Organization (WTO) tahun 2010 dan 2020, pelayanan kesehatan dituntut untuk mampu memberikan pelayanan profesional berdasarkan standard global. Sejalan dengan perkembangan pelayanan kesehatan dalam menyonsong era globalisasi maka Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan harus dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri agar mampu berkompetisi dengan pelayanan kesehatan lainnya. Untuk itu Puskesmas perlu menyusun suatu rencana strategik.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyusunan Rencana strategis Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan dalam kurun waktu 5 tahun antara tahun 2003 - 2007. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Operasional, analisis dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis strategik dengan pendekatan kualitatif.
Dari hasil penelitian, faktor eksternal yang berpengaruh terhadap penyusunan rencana strategik adalah faktor peluang: demografi, Kebijakan, Pelanggan, Pemasok, Geografi dan sosial/pendidikan, dan faktor ancaman adalah ekonomi, Pesaing, teknologi dan epidemiologi. Faktor Internal yang berpengaruh adalah faktor kekuatan: fasilitas fisik dan faktor kelemahan adalah SDM, pemasaran, keuangan, sistem informasi, sistem manajemen dan produk layanan.
Dengan memakai matriks IFE dan EFE pada tahap Input, tahap Marching dengan matriks IE dan SPACE serta tahap Decision dengan QSPM maka dapat ditentukan Posisi Puskesmas berada pada posisi bersaing dengan alternatif strateginya adalah Pengembangan Produk dan Penetrasi Pasar.
Adapun rekomendasi yang disarankan untuk Pengembangan Produk adalah Pengadaan pelayanan Rumah Bersalin dan Penetrasi Pasar dengan melakukan promosi Puskesmas kepada masyarakat. Dengan mengimplementasikan strategi terpilih ke dalam program-program yang tepat diharapkan Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan akan dapat lebih berkembang dan dapat mencapai misi dan visinya.

Strategic Planning Grogol Petamburan Public Health Center Jakarta Facing healthy problem, the improvement of knowledge and science, change on healthy service system and its increasing in the future, chiefly with The ASEAN Free Trade Area (AFTA) acceptance which on going in 2003 and will be followed by The World Trade Organization (WTO) in 2010 and 2020, public services to be insisted capable giving professional service based on global standard. As a developing of in hearth service sector in facing globalization era, Grogol Petamburan public health center have to anticipate and get ready itself to be capable in competing with another health services. So it need public health center strategic planning.
This research conducted to analyze many factors that gave impact on public health center strategy. This research use operational research method with descriptive analyze and strategic analyze.
The research is concluded that external factor which gave impact to public health center strategy, the Opportunities are: demography, regulation, customer, vendor, geography and social/education. The Threats are: economic, competitive, technology and epidemiology. Internal factor which gave impact, the Strengths are: physical facility and the Weakness are: human resources, marketing, information system, management system and services product.
This research using IFE and EFE Matrix in the Input stage, the matching stage using IE Matrix and SPACE Matrix and finally the decision stage using QSP Matrix. There are potential external and internal factor that have to be follow with chosen strategy. The chosen strategy that appropriately to be applied is Competitive strategy.
As an alternative there is appropriate strategy that stated as market penetration and product development. Recommendation for product development is Birth Place and market penetration is Public Health Center Promotion. By implementing chosen strategy into the right program it is hoped that Grogol Petamburan public health center will be more developed and could reach its mission and vision."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T 10716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pekik Saduprastawa
"PT. Tatasolusi Pratama (TSP) adalah PMA yang bergerak dalam pasar pendingin udara bangunan (PUB). TSP rnenghadapi perubahan peta persaingan di pasar PUB. Perubahan peta persaingan ini disebabkan oleh pesaing pesaing yang menanggapi terjadinya perubahan kriteria pembelian unit PUB oleh mayoritas konsumen yang saat ini lebih rnengutamakan harga dibanding kualitas. Kondisi ini yang menyebabkan TSP berada dalam posisi yang rnengkhawatirkan sebab untuk bertahan TSP harus mengorbankan laba kotor yang diperoleh sarnpai dibawah 10%. Oleh karena itu karya akhir ini ditujukan kepada TSP dirnana dengan melihat perubah:w peta persaingan maka TSP dapat menganalisa pengaruh-pengaruh yang teijadi baik intenal, ektemal rnaupun strategi yang tepat bagi TSP.
TSP rnerupakan pernimpin pasar PUB mulai tahun 1995 sampai tahun 2000. Produk PUB yang urnurn digunakan adalah chiller, air handling unit dan sistem paling sederhana adalah split unit. Pemilihan unit yang dipakai tergantung kondisi dan fungsi bangunan. Konsurnen pengguna produk TSP adalah bangunan urnurn, rurnah sakit dan juga industri. Setelah krisis ekonomi berlalu, pesaing lama maupun baru mulai menyerang posisi TSP di pasar PUB. Serangan tersebut dilakukan pada aspek harga, pesaing menawarkan harga yang sangat lebih murah sesuai dengan perubahan kriteria pernbelian rnayoritas konsurnen yang lebih rnengutarnakan harga. Serangan pesaing terutama untuk pasar yag seciang turnbuh seperti proyek bangunan umum seperti pusat perbelanjaan, aparternen, perkantoran dan industri. Narnun untuk proyek di sektor industri masih menyimpan harapan bagi TSP sebab tidak semua konsumennya mengutamakan harga namun justru kualitas yang dibutuhkan.
Prospek yang bagus di pasar PUB ditunjang dengan adanya stabilitas di bidang politik dan hukum yang mengakibatkan adanya pertumbuhan ekonomi walaupun tidak besar. Perubahan trend di masyarakat Indonesia yang semakin memperhatikan kenyamanan membuat hampir di semua tempat terpasang peralatan PUB baik di rumah, kantor maupun pusat perbelanjaan.
Globalisasi menyebabkan tetjadinya perubahan peta persaingan pasar PUB di Indonesia. Globalisasi memudahkan prinsipal mencari dan memindahkan lokasi produksi dengan sumber daya murah dan lebih dekat dengan wilayah pemasaran. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya produksi menjadi seefisien mungkin. Inovasi teknologi juga menjadi hal penting dalam pasar PUB dimana PUB memiliki porsi cukup besar dalam penggunaan Iistrik untuk semua bangunan sehingga inovasi dalam efisiensi menjadi sangat penting.
TSP memiliki beberapa keunggulan yaitu kualitas sumber daya manusia yang baik, kualitas produk yang tetjamin yang telah terbukti ketangguhannya dan status sebagai distributor tunggal untuk produk TRANE. Keunggulan-keunggulan tersebut diharapkan dapat dipadukan TSP mempertahankan harga premium dari TRANE. Upaya mempertahankan harga premium dengan dukungan keunggulan tersebut mengharuskan TSP mcningkatkan Iebih banyak Iagi nilai manfaat kepada konsumen, tidak hanya produk TRANE namun juga pelayanan TSP sendiri. Sebab untuk bermain dengan strategi biaya sangat tidak mungkin. Delapan puluh persen harga jual adalah transfer price produk TRANE yang ditentukan oleh prinsipal.
Strategi yang dapat dilakukan oieh TSP saat ini adalah dengan bertahan melawan tekanan pesaing maupun konsumen. Strategi bertahan dengan menurunkan harga yang memiliki konsekuensi penurunan laba kotor TSP merupakan strategi sementara dalam waktu paling lama 2 tahun kedepan. Diharapkan dalam waktu tidak lebih dari 2 tahun ini TSP dapat mengembalikan persepsi konsumen mengenai pentingnya kualitas dan untuk menghasilkan suatu kualitas membutuhkan biaya yang berakibat munculnya harga premium untuk TRANE.
TSP perlu terus memelihara kedekatan hubungan dengan konsumen baik yang baru maupun lama (loyal). Upaya ini dilakukan untuk memudahkan TSP dalam memberikan pengertian kepada konsumen mengenai pentingnya sistem PUB yang terjamin kualitas dan kehandalannya.
Bila upaya menunjukkan nilai tambah (manfaat) melalui pendekatan hubungan dalam membina loyalitas konsumen gagal mempertahankan harga premium untuk TRANE, maka TSP harus berani menurunkan laba kotomya semaksimal mungkin sebagai cara untuk bertahan menghadapi tekanan pesaing. Dan bila hal ini berjalan terus sampai 4-5 tahun kedepan ditambah dengan tidak adanya keluhan terhadap produk Cina serta tidak ada perubahan kebijakan dari pihak prinsipal maka skenario terburuk adalah terancamnya posisi TSP dan TRANE sebagai pemimpin pasar PUB untuk segmen proyek di Indonesia. Ancaman lain adalah investor menarik dana investasi mereka dari TSP disebabkan keuntungan yang menurun yang tidak seimbang dengan resiko investasi yang mereka lakukan. Hal ini sangat disayangkan menimbang pasar PUB di Indonesia memiliki prospek yang cukup bagus selama Indonesia masih mampu membangun."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sony Budi Winarso
"ABSTRAK
Indonesia telah dihadapkan pada arus globalisasi, baik dalam bidang industri
barang maupun jasa yang mau tidak mau, suka tidak suka harus dihadapi. Demikian pula di sektor telekomunikasi, bahkan Indonesia telah menandatangani kesepakatandengan WTO tentang jadwal komitment Indonesia dalam liberalisasi sektor telekomunikasi. Dimana pada tahun 2011, akan muncul Iiberalisasi di sektor jasatelekomunikasi
Melihat pasar Indonesia adalah pasar yang potensial, maka pada saat itu
Indonesia akan "dibanjiri" operator lain baik swasta dalam negeri maupun asing yang terjun dalam bisnis telekomunikasi. Sehingga PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk akan kekurang pasar untuk ekspansi usahanya. Uniuk itu bagi PT. Telekomunikasi Indonesia, tbk tidak ada pilihan Iain, kecuali memasuki pasar Iuar negeri.
Dalam tesis ini dianalisa kondisi Iingkungan strategis dalam bisnis
telekomunikasi di negara dunia ketiga, melalui studi kasus kerjasama Operasi
MediaOne Internasional di Divisi Regional Ill Jawa Barat. Dari analisis tersebut didapat profil peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan MediaOne International sebagai pemain yang memasuki pasar negara dunia ketiga tersebut.
Dan profil peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan tersebut dapat
dianalisa posisi perusahaan dalam bisnis ini, alternatif sirategi yang bisa digunakan. Disamping itu juga dillakukan analisa kesejangan melalui kajian ekonomis dengan analisa payback periode, NPV dan IRR untuk mengetahui kelayakan bisnis MediaOne International selama dan pasca krisis ekonomi dan krisis politik di Indonesia.
Dari berbagai analisa disimpulkan bahwa strategi bisnis telekomunikasi di
negara dunia ketiga sebaiknya adalah :
1. Menerapkan visi bahwa terjun ke bisnis internasional harus sebagai core
bisnis, bukan sekedar investasi
2. Pentingnya memilih negara tujuan bisnis telekomunikasi yang :
- Kondisi politik dan ekonominya stabil dengan resiko politik yang rendah
- Pertumbuhan ekonomi tinggi dan teledensity rendah.
3. Pentingnya menerapkan strategis bisnis overall cost leadership di negara
tujuan.
4. Melakukan kerjasama atau aliansi strategis dengan perusahaan
telekomunikasi incumbent.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, rneskipun dilanda krisis
ekonomi dan kemudian krisis politik, masih merupakan pasar yang potensial bagi perusahan multinasional.
Eksternal and internal strategic factor analysis summary menunjukkan bahwa
faktor-fakior strategis eksternal dan internal MediaOne International bersifat outstanding. Combinasi kedua faktor strategis ini dianalisis melalui Metrix internal-eksternal menunjukkan bahwa bisnis MediaOne International berada dalam posisi pertumbuhan.

Abstract
Indonesia has been faced to globalization era, both in industrial and services, in telecommunication sector also. Indonesia has been signed the agreement of WTO about Indonesian commitment schedule of liberalization of telecommunications schedule in 2011.
Indonesia is a potential market, so in that time, Indonesia will be flooded by others operator, foreign operator and/ or local operator in telecommunications business. So PT. Telekomunikasi lndonesia's market will decrease. Because of that. there is no choice for PT. Telekomunikasi Indonesia's, except enter the international market to expand her business.
In this thesis will be analyzed the strategic environmental of telecommunication business in the third world countries, through case study of Operating Cooperation of MediaOne International in Division of Regional lll West Java. From the analysis will be got the profile of opportunity, threat, strength and weakness of MediaOne International as the multinational company who enter the market of the third world countries.
From the profile of opportunity, threat, strength and weakness can be analyze company position in this business and strategy alternative that can be implemented. Beside that, this thesis will analyze the gap analysis use payback period, NPV and IRR analysis to study the feasibility of MediaOne lnternational business during and after economic and political crisis in Indonesia.
From the analysis can be concluded, that the best strategy of telecommunication business in the third world countries are :
1. Company who enter the international business have to determine the
vision, that international business is a core business, not just investment.
2. It is important to choose that the telecommunication business object country should have :
- Political and economic stability with low political risk.
- High economic growth and low teledensity.
3. It is important to use overall cost leadership business strategy in the object country
4. Conduct the cooperation or strategic alliance with incumbent.
As one of the third world countries, even though Indonesia has been facing
economic and politic crisis, she is still potential market for multinational company.
External and internal strategic factor analysis summary show that external and internal strategic factors of MediaOne International is outstanding. Combination analysis of that two strategic factor in Internal - External Matrix show that MediaOne International is in growth position."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rachman Amaluddin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan berdaya saing dengan terlebih dahulu mengidentifikasi, menilai faktor-faktor internal perusahaan dan eksternal lingkungan yang mempengaruhi perusahaan tersebut.Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunity, Threat) yang dicetuskan oleh Albert Humphrey dan juga menggunakan metode 5 Forces yang ditemukan oleh Michael Porter.Analisis SWOT adalah analisis yang digunakan untuk mengevaluasi peluang dan ancaman dilingkungan bisnis maupun kekuatan serta kelemahan yang dimiliki internal perusahaan.Sedangkan metode 5 Forces adalah metode yang digunakan untuk mengetahui peta persaingan dengan para kompetitor produk sejenis.Penelitian ini dilakukan dengan metode survey (wawancara dan kuesioner) pada Manajer dan staf pemasaran perusahaan dan konsumen perusahaan. Hasilnya kemudian dianalisis dengan metode Analisis SWOT. Faktor-faktor internal, eksternal, posisi dan jenis usaha serta strategi perusahaan ini merupakan variabel mandiri, yang berarti setiap variabel tidak dilakukan perbandingan, melainkan saling menjelaskan dan mempengaruhi variabel lain.

This research aims to determine the right marketing strategies and competitive power by first identifying, assessing the company's internal factors and external environment affecting the company. This is done by using the method of SWOT analysis (Strenght, overrun Weakness, Oppurtunity, Threat) which was conceived by Albert Humphrey and also use 5 Forces method discovered by Michael Porter. The SWOT analysis is an analysis that is used to evaluate the opportunities and threats of the business as well as strengths and weaknesses are internal corporate owned.And the 5 Forces Method is a method used to determine competition map with competitors similar products. This research was conducted with survey methods (interviews and questionnaires) in corporate marketing managers and staff and consumer companies. The results are then analyzed by the method of SWOT analysis. Internal factors, external, positions and types of businesses as well as corporate strategies is an independent variable, which means that any variables not done comparison, but rather mutual explains and affects the other variable."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The challenges that faced by Indonesia government bureaucracy nowdays, specially to execute, public services in line with good governance principles are part of civil service system reform. In this critical condition of Indonesia civil service , even though The Law Republic of Indonesia No. 43/1999 mandated for Civil Servant Professionalism and welfare , but the fact still not suitable to the expected condition. Civil service reform comprehensivelly need strong political will form the elite and support from all community elements to build Indonesia civil service system based on merit system and civil service planning that related to the government bureaucracy strategic planning."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>