Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6164 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tresna Priyana Soemardi
"ABSTRAK
Untuk meningkatkan nilai tambah dari pada bambu agar dapat dipergunakan sebagai pengganti atau paling tidak pendamping kayu, maka dibuatlah suatu susunan bambu dalam bentuk komposit yang disebut Laminasi Bambu.
Penelitian tentang laminasi bambu masih jarang dilakukan dan di Indonesia belum ada yang melakukan penelitiannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan pada laminasi bambu pada pengujian mekanik. Adapun jenis bambu yang dipergunakan adalah jenis bambu apus atau bambu tali (Gigantochloa Apus) dengan pertimbangan jenis bambu ini mengadung kadar pati rendah dan mudah didapat. Sedangkan perekat yang dipergunakan adalah jenis Urea Formaldehyde (UF) dan pengujian mekanik yang dilakukan, Pengujian mekanik yang dilakukan adalah Tarik, Bending dan Geser dengan penekanan dingin.
Pada pengujian ini mempergunakan mesin merk lnstron, model 1185 dengan beban maksimum 2000 kg, 720 kg dan 500 kg, kecepatan kertas 50 mm/menit dan jumlah sampel 8 (tarik), 9 (bending) dan 8 (geser)."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Rana Hafizhah
"Komposit ramah lingkungan telah berkembang dalam empat dekade terakhir karena kebutuhan terhadap material ramah lingkungan meningkat. Salah satu komposit ramah lingkungan adalah penggunaan serat alam sebagai penguat pada komposit. Indonesia memiliki berbagai macam serat alam, salah satunya serat daun nanas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kandungan serat daun nanas, yang berasal dari Subang, pada sifat tarik dan suhu defleksi komposit polipropilena/serat daun nanas Subang. Serat daun nanas diberi perlakuan awal alkalisasi, sedangkan butiran polipropilena sebagai matriks diekstrusi menjadi bentuk lembaran. Metode pembuatan komposit yang digunakan adalah metode Hot Press.
Hasil uji tarik dan uji Heat Deflection Temperature menunjukkan komposit dengan fraksi berat serat daun nanas 30 wt.% adalah yang terbaik. Nilai nilai kuat tarik, modulus elastisitas an suhu defleksi masing-masing sebesar (64,04 ± 3,91) MPa; (3,976 ± 3,91) GPa dan (156,05 ± 1,77) °C, dengan kenaikan masing-masing 187,36%, 198,60%, 264,72% dibandingkan dengan polipropilena murni. Hasil pengamatan pada permukaan patahan menunjukkan moda kegagalan yaitu serat patah dan kegagalan matriks.

The development of eco-friendly composites has been increasing in the past four decades because the requirement of eco-friendly materials has been increasing. Indonesia has a lot of natural fiber resources and, pineapple leaf fiber is one of those fibers. This experiment aimed to determine the influence of weight fraction of pineapple leaf fibers, that were grown at Subang, to the tensile properties and the deflection temperature of polypropylene/Subang pineapple leaf fibers composites. Pineapple leaf fibers were pretreated by alkalization, while polypropylene pellets, as the matrix, were extruded into sheets. Hot press method was used to fabricate the composites.
The results of the tensile test and Heat Deflection Temperature (HDT) test showed that the composites that contained of 30 wt.% pineapple leaf fiber was the best composite. The values of tensile strength, modulus of elasticity and deflection temperature were (64,04 ± 3,91) MPa; (3,976 ± 3,91) GPa and (156,05 ± 1,77) °C respectively, in which increased 187,36%, 198,60%, 264,72% respectively from the pure polypropylene. The results of the observation on the fracture surfaces showed that the failure modes were fiber breakage and matrix failure.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64069
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rangga Hadiwibowo
"Saat ini sudah banyak sekali produk-produk berbasis material polimer khususnya plastik. Namun, plastik sangat tidak ramah lingkungan karena sifatnya yang sulit untuk terdegradasi. Biokomposit yang mengandung matriks polimer dan serat alam merupakan salah satu alternatif dalam mereduksi penggunaan produk-produk plastik karena sifatnya yang mudah terdegradasi oleh alam. Serat alam yang memiliki potensi bagus untuk dijadikan sebagai penguat ialah serat sorgum. Selulosa dari serat sorgum diperlukan untuk menghasilkan penguat yang baik pada matriks polimer. Selulosa ini bisa didapatkan dengan mendefibrilasi serat sorgum sehingga kandungan non-selulosa seperti lignin dan hemiselulosa dapat berkurang.
Proses defibrilasi dilakukan menggunakan teknik hidrotermal dengan metode rendam bertekanan dengan variasi waktu proses selama 5, 10, 15, 20, 25, 30, dan 60 menit. Hasil menunjukkan bahwa nilai optimum dalam mendefibrilasi serat sorgum terdapat pada proses hidrotermal rendam bertekanan selama 5 menit. Serat sorgum yang dihasilkan memiliki permukaan yang halus dan mengalami peningkatan kristalinitas, hidrofilisitas, dan kestabilan termal.

Nowadays, we have a lot of polymer based products, especially plastic. However, the plastic is not very environmentally friendly because it is difficult to degrade. Biocomposites containing polymer matrix and natural fibers is an alternative in reducing the use of plastic products because of its ease biodegradable. Natural fiber that has good potential to be used as a reinforce is sorghum fiber. Cellulose from sorghum fiber is required to produce a good compatibility with polymer matrix. This cellulose can be obtained by defibrillate the sorghum fibers so that non cellulose content such as lignin and hemicellulose can be reduced.
The defibrillation process was performed using hydrothermal technique with pressure soak method with variation of processing time for 5, 10, 15, 20, 25, 30, and 60 minutes. The results showed that the optimum value in the defibrillation of sorghum fiber was found in the hydrothermal pressurized soak process for 5 minutes. The resulting sorghum fiber has a smooth surface and increases in crystallinity, hydrophilicity, and thermal stability.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S37670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tresna Priyana Soemardi
"ABSTRAK
Tanaman pisang merupakan tanaman khas daerah tropis yang dapat dengan mudah dijumpai dimana saja tanpa mengenal musim. Sampai saat ini di Indonesia pemanfaatan tanaman pisang baru sebatas pembudidayaan buah dan masih sangat sedikit pemanfaatan bagian lainnya dari pohon pisang ini.
Dinegara seperti di Filipina, India, Brazil pisang sudah dibudidayakan secara intensif untuk keperluan tekstil, kertas yang bernilai tinggi, bahkan Mercedes Benz sudah merekayasanya untuk panel interior mobil sedan yang diproduksinya.
Penelitian ini berusaha mencari serat pisang yang potensial memiliki kekuatan mekanik yang baik dan merekayasanya menjadi komposit untuk keperluan panel interior otomotif atau bahkan pesawat terbang. Dalam penelitian ini masih dipergunakan matriks epoksi, dan akan diupayakan matriks alam dalam penelitian selanjutnya sehingga dapat diperoleh komposit alam 100%.
Dari penelitian tahun pertama ini dari serat-serat yang dipelajari diperoleh serat pisang Abaca paling potensial untuk rekayasa dan manufaktur komposit untuk panel interior otomotif atau pesawat terbang. Kekuatan tarik lamina [0] dan laminat [0,90] mencapai lebih dari 100 Mpa dengan Modulus Young mencapai 5 Gpa.
Sampai saat ini masih sedang dijalankan pengujian kestabilan dimensi, siklus panas dingin, impak suhu dingin dan ketahanan warna."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dendy Wahyu Nugroho
"Pembangunan kapal telah rnelaiui berbagai macam perubahan, dimana material baru atau variasi dari yang ada membuat teknik baru menjadi praktis dan memungkinkan. Sejak diperkenalkannya komposit berpenguat serat secara cepat untuk memperoleh informasi dan metode penggunaan dari material baro tersebut. Suksesnya komposit berpenguat serat (FRC) menjadi material terpopuler dalam industry pembangunan kapal disebabkan oleh beberapa keuntungan yang dimilikinya jika dibandingkan dengan material lainnya.
Melihat banyaknya keuntungan yang ditawarkan dari penggunaan material FRC pada pembangunan kapal, maka alangkah baiknya jika materiaJ tersebut juga digunakan dalam pembuatan kapa! nelayan maupun kapai angkut tradisional di Indonesia. Narnun karena jenis serat sintetis yang umumnya: digunakan sebagai bahan dari komposit berpenguat serat pada pembangunan kapal harganya relatif leblh mahal jika digunakan dalam pembangunan kapal nelayan dan kapal angkut tradisional, maka dalam peneHtian ini akan dicoba untuk menggunakan senlt alam yang dinilai lebih ekonomis dan memiliki sifat yang tidak jauh berbeda dari serat yang biasanya digunakan dalam industry pembangunan kapal.
Namun sebelum disosialisasikan kepada pemakainya, diperlukan analisa tegangan dan regangan terhadap lamina material FRC untuk memperoleh desain bentuk dan struktur geometri laminat yang optimum agar mampu menahan beban aplikasi yang akan diterimanya. Untuk memperoleh data sekunder dan pengujian laboratorium untuk memperoleh data dari objek penelitian secara langsung. Setelah menganalisa data yang diperoleh dari penelitian, kita dapat menentukan apakah serat alam dapat digunakan sebagai material alternatif dalam pembanguan kapal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37204
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Mutia Mawaddah
"Sampah plastik merupakan suatu masalah kompleks yang dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan hidup karena membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat terurai. Konsep  ekonomi sirkular dianjurkan untuk diterapkan bagi industri kemasan plastik, salah satunya adalah industri AMDK yang mengalami pertumbuhan yang stabil dalam beberapa dekade ini. Namun seiring berjalannya produksi, terdapat limbah sisa lid film yang tidak terlalu diperhatikan. Lid film yang memiliki bahan multilayer (PET/LDPE/LLDPE) dicampur dengan material serat alam untuk memperkuat produk yang berkelanjutan. Serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) yang merupakan hasil ekstraksi dari kelapa sawit diharapkan mampu menjadi alternatif campurannya karena jumlahnya yang memadai di Indonesia. Untuk menghasilkan karakteristik campuran yang baik tentu tidak terlepas dari sifat pencampurannya. Pada penelitian ini dilakukan proses ekstrusi antara limbah lid film dan serat TKKS untuk mengetahui pengaruh suhu proses (150 oC; 200 oC; 250 oC) dan  komposisi campuran material wt% (30/70; 50/50; 70/30; 100/0). Setelah itu pellet dilakukan karakterisasi meliputi Uji Densitas, FTIR, DSC, TGA, SEM, XRD dan Tensile test. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa suhu ekstrusi sangat berpengaruh terhadap distribusi campuran. Sifat mekanik terbaik didapatkan pada suhu 150 oC karena memiliki kuat tarik yang hampir mirip dengan suhu 250 oC namun energi yang dibutuhkan dalam proses ekstrusi lebih rendah. Komposisi TKKS juga berperan penting dalam formulasi material, pada penelitian ini formulasi TKKS optimal yaitu 30%. Komposisi TKKS yang terlalu tinggi dapat mengurangi kekuatan mekanik karena filler tidak tertanam pada lid film secara menyeluruh.

Plastic waste is a complex problem that can cause damage to the environment because it takes hundreds of years to decompose. The concept of circular economy is recommended to be applied to the plastic packaging industry, one of which is the AMDK industry which has experienced steady growth in recent decades. But as production progresses, there is waste left over from the lid film that is not too much attention. Lid film that has multilayer material (PET/LDPE/LLDPE) is mixed with natural fiber material to strengthen sustainable products. Oil palm empty fruit bunch fiber (OPEFB) which is extracted from oil palm is expected to be an alternative mixture because of the adequate amount in Indonesia. To produce good mix characteristics, it is certainly inseparable from the mixing properties. In this study, an extrusion process was carried out between lid film waste and TKKS fiber to determine the effect of process temperature (150 oC; 200 oC; 250 oC) and the composition of the wt% material mixture (30/70; 50/50;7 0/30; 100/0). After that, pellets are characterized including Density Test, FTIR, DSC, TGA, SEM, XRD and Tensile test. The results of this study show that the extrusion temperature is very influential on the distribution of the mixture. The best mechanical properties are obtained at a temperature of 150 oC because it has a tensile strength that is almost similar to a temperature of 250 oC but the energy required in the extrusion process is lower. The composition of OPEFB also plays an important role in material formulation, in this study the optimal OPEFB formulation is 30%. The composition of EFB that is too high can reduce mechanical strength because the filler is not embedded in the lid film thoroughly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafli Khansa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan komposit biodegradable prepreg rami fiber-PLA (komposit alami), memodelkan secara empiris, dan menghitung sifat mekanik multiaksialnya, serta menguji sifat mekanik secara eksperimental dengan beban dinamis geser. Prepreg kemudian disiapkan untuk pembuatan spesimen pengujian dengan menggunakan cetakan hot press. Benda uji kemudian dibawa ke mesin uji mekanik dinamik mencapai Hasil pengujian untuk uji geser pada beban maksimum 75% pada 9,23 MPa mencapai 2013 siklus, beban maksimum 50% pada 6,15 MPa mencapai 123.568 siklus, dan 25% beban maksimum pada 3,07 MPa mencapai 923.876 siklus dan  hasil pengujian uji tarik pada beban maksimum 75 % pada 34,4 MPa mencapai 1620 siklus. mempengaruhi kekuatan mekanik komposit. Pada akhirnya percobaan ini dimaksudkan untuk dilanjutkan untuk kemungkinan masa depan sasis kendaraan mobil listrik 2 duduk yang seluruhnya terbuat dari komposit bio-degradable. Hasil yang diharapkan juga dari penelitian ini adalah ditemukannya parameter polimerisasi curing prepreg dengan parameter yang tepat dan analisis perilaku mekanik dan proses kerusakan yang terjadi pada beban dinamis geser.

This research aims to develop  biodegradable prepreg green composites ramie fiber-PLA (natural composites), model empirically, and calculate their multiaxial mechanical properties, as well as experimentally test mechanical  properties with shear fatigue load. Prepreg is then prepared for producing specimen of the testing by using hot press mold. The test specimen is then carried out to the dynamic mechanical test machine reaching The test result for shear test at 75% maximum load at 9,23 MPa reached 2013 cycles, 50% maximum load at 6,15 MPa reached 123.568 cycles, and 25% maximum load at 3,07 MPa reached 923.876 cycles. And for  The test result for tensile test at 75 % maximum load at 34,4 MPa reached 1620 cycles.The experiment also observed how additives that is added in production of the prepregs took effect in mechanical strength of the composite. Ultimately this experiment is intended to be continued for a possible future of a 2 seated electric cars vehicle chassis that is made entirely from bio-degradable composite. The expected results  also from this study are the discovery of curing prepreg polymerization parameters with the right parameters and the analysis of mechanical behavior and damage processes occurring at shear fatigue loads."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Oktora
"Dewasa ini, penggunaan material komposit serat geias/poliester semakin banyak diminati pada aplikasi lingkungan air karena sifatnya yang mama, yaitu tingginya rasio kekuatan terhadap berat dan pembuatan bentuk yang tak terbatas serta kemurahan bahan-bahan bakunya. Dengan adanya kombinasi antara beban selama pemakaian (tekanan hidrostatis) dan lingkungan pemakaian seperti perendaman dan temperatur tinggi, komposit sefat gelas/poliester mempunyai keterbatasan. Dengan perendaman dan temperatur tinggi akan sama-sama mengurangi kekuatan matriks, sehingga akan mengurangi kekuatan tekan arah longitudinal komposit serat gelas/poliester, yang dikenal sebagai matnir dominated strength. Sampel komposit pada penelitian ini adalah kombinasi resin poliwter jenis General Purpose (GP) dan serat gelas jenis E-glass dengan bentuk Chopped Strand Mat (CSM) dan Woven Roving (WR). Dimana serat gelas tersusun dengan urutan: 3CSM, IWIL BCSM, IWR, ZCSM. Sampe! ini direndam pada media air selama 552 jam dengan variasi temperatun 26°C, 6o°C, dan 90°C Adapun dimensi dan pengujian tekan mengguuakan standar ASTM D695-80. Dan pengamatan foto makro dilakukan terhadap perpatahan yang terbentuk pada setiap kondisi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa perendaman hingga di bawah temperatur gelas (Ts=73°C [12]) akan menyebabkan pertambahan berat, sementara di atas temperatur gelas, tidal: menyebabkan pertambahan berat komposit serat gelas/poliester. Peningkatan temperatur perendaman akan menyebabkan penurunan kekuatan tekan arah longitudinal komposit serat gelas/poliester. Pada perendaman di bawah temperatur gelaa, penunman kekuatan telcan arah longitudinal dipengaruhi oleh penyerapan air pada matriks, sedangkan di atas temperatur gelas, dipengaruhi oleh temperatur tinggi. Pada perendaman di bawah temperatur gelas, peningkatan temperatur akan menyebabkan semakin terbukanya perrnukaan retak. Sedangkan pada perendaman di 8183 tempemturgelas, perpatahan menjadi sangat getas yang pelepuhan metriks (matrix blistering). Mode perpatahan akibat beban tekan arah longitudinal adalah shear mode. Dan perambatan retak terjadi pada serat gelas WR."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Imelda Eva R.
"Salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan mekanik kompasit adalah dengan mengkombinasikan beberapa serat penguat dalam susunan yang berbeda untuk mencegah terjadinya ketUsakan awal. Pada penelilian ini kombinasi lapisan serat pada laminat akan dievaluasi untuk melihat ketahanan material komposit terhadap beban tekan dan impak. Penelitian ini menggunakan resin polyester sebagai matrik dan serat gelas tipe E berbentuk Olopped Strand Mat (CSM) dan Woven Ravings (WR) sebagai penguat Pembuatan material tnt dilakukan dengan teknik laminasi basah secara manual dangan mengkombinasikan susunan lapisan semt pada laminat sebanyak 10 (sepuluh) lapisan dengan kombinasi susunan sebagai berikut: O%CSM-100%WR : 10 lapisan serat WR 21J%CSM-80%WR: CSM-8WR-(;SM 40%CSM-150%WR: CSM-WR·CSM-4WR-C5M-WR-csM 60%CSM-40%WR: CSM-WR-csM·WR-2CSM-WR-csM-WR-csM 80%CSM-20%WR: CSM-WR-OCSM-WR-(;SM 100%CSM-0%WR : 10 lapisan semt CSM Kemudlan dilakukan pengujian tekan berdasarkan standar ujf tekan AS7M 0695-90 dan pengujian fmpak ben:fasarkan standar uji tmpak AS7M 0256-93.4. Dan dilanjutkan dengan pengamalan kerosakan makro komposit aldbat pembebanan yang diberikan. Data yang diperofeh menunjukkan bahwa kekuatan tekan sangat tergantung pada tahanan komposit dalam mencegah lentur serat (fibre buckling) dan perpatahan semt Serat CSM memiliki kemampuan dalam mencegah lentur serat pada daerah tengah sedangkan serat WR memiliki kemampuan mencegah perpatahan semt pada bagian pinggit; sehingga kekuatan tekan terlinggi dimiliki komposit 60%CSM-40%WR dengan susunan CSM-WR-(;SM-WR-2CSM-WR-csMWR ·CSM. Sedangkan kekuatan impak sangat tergantung pada ketahanan serat dalam mendistribusikan beban impak dan dalam menahan beban impak"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S41994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>