Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76992 dokumen yang sesuai dengan query
cover
hapus1
"Penelitian tentang enzim protease dart kapang Rhizopus oligosporus UICC 116 dart koleksi biakan UICC telah dilakukan. Tepung kelede pada konsentrasi 0; 0,5; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5 dan 3,0 % ditambahkan pada medium Karrow modifikasi. Fermentasi dilakukan dalam skala batch, pada suhu 35°C, pengocokan 110 rpm, pH awal 6,0, selama 20 jam. Aktivitas enzim diuji berdasarkan Pourrat dkk. (1988) dan Nishikawa {1988). Unit aktivitas enzim dinyatakan dengan sejumlah enzim yang mampu menaikkan 1 skala absorbansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung kedele menginduksi terbentuknya enzim protease, semakin banyak tepung kedele ditambahkan semakin meningkat produksi enzim."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mike Permata Sari
"Oyong Luffa acutangula L (Roxb)) merupakan buah dari salah satu kelas Cucurbitaceae yang dikonsumsi sebagai sayuran dan telah dimanfaatkan sebagai bahan dasar kosmetik karena memiliki aktivitas keratolitik. Berdasarkan  fakta tersebut, diduga terdapat kandungan protease pada buah oyong untuk dimurnikan dan dieksplorasi karakterisasinya. Untuk membuktikan terdapat kandungan protease pada buah oyong, dilakukan isolasi protease dengan cara fraksinasi menggunakan ammonium sulfat dan pemurnian menggunakan kromatografi pertukaran ion selulosa DEAE dan kromatografi filtrasi gel menggunakan sephadex G-100 dan G-75. Protease yang berhasil dimurnikan memiliki aktivitas spesifik yaitu 81,922 U/mg dengan berat molekul sebesar 34 kDa. Aktivitas protease buah oyong dapat diaktifkan secara optimal pada suhu 37°C, pH 7, dan dalam waktu 10 menit dan dapat dihambat oleh pemberian inhibitor PMSF dan senyawa oksidator H2O2. Hal ini yang menyatakan bahwa protease buah oyong ialah golongan protease serin dan memiliki gugus thiol di dalam struktur proteinnya. Kemampuan protease buah oyong dalam mencerna protein makanan dibuktikan melalui penurunan berat sampel seperti daging sapi dan putih telur rebus. Penurunan berat sampel juga dibandingkan dengan peningkatan pelepasan konsentrasi asam amino tirosin. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa protease yang berhasil dimurnikan dari buah oyong ialah protease serin yang berpotensi digunakan sebagai terapi pengganti enzim pencernaan.

Courgette (Luffa acutangula L (Roxb)) is a one of Cucurbitaceae's fruit which is often consumed as a vegetable and has been used as a cosmetic ingredient because it has keratolytic activity. Based on these facts, it is thought that there are proteases in the courgette fruit to be purified and explored. To prove the protease content in courgette fruit, protease was isolated by fractionation using ammonium sulfate and purification using DEAE cellulose ion-exchange chromatography and gel filtration chromatography using Sephadex G-100 and G-75. The purified protease has a specific activity of 81,922 U/mg with a molecular weight of 34 kDa. The courgette protease activity can be activated optimally at 37°C, pH 7, and within 10 minutes and can be inhibited by PMSF and H2O2 as oxidizing agents. It is indicated that the courgette protease is a serine protease and has a thiol group in its protein structure. The protease ability of courgette protease in digesting food protein is proven by weight-reduced such as beef and boiled egg white. The weight-reduced was also compared with an increasing tyrosine release in the supernatant medium. From this study, it can be concluded that the protease that was successfully purified from courgette fruit is a serine protease that has the potential to be used as replacement therapy for digestive enzymes."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
T59182
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aliyah Shoobihah
"Bromelain merupakan enzim proteolitik protease yang terdapat pada tanaman nanas Ananas comosus [L.] Merr. Bromelain banyak digunakan dalam aplikasi terapeutik, antara lain untuk pengobatan antitrombotik dan antiplatelet agregasi. Dalam penelitian ini, bromelain diisolasi dari bonggol nanas kemudian dimurnikan dengan fraksinasi amonium sulfat dan dilanjutkan dengan metode kromatografi kolom penukar ion. Aktivitas spesifik tertinggi fraksi bromelain hasil fraksinasi ammonium sulfat diperoleh pada tingkat kejenuhan 0-50 yaitu sebesar 261,79 U/mg dengan tingkat kemurnian 5,22 kali dari ekstrak enzim kasarnya. Pemurnian bromelain menggunakan kromatografi kolom penukar ion mampu meningkatkan aktivitas spesifik menjadi 274,7 U/mg dengan tingkat kemurnian 5,48 kali dari ekstrak enzim kasarnya. Uji parameter kinetika reaksi fraksi bromelain hasil pemurnian pada konsentrasi optimum diperoleh nilai Konstanta Michaelis-Menten Km dan kecepatan maksimum Vmaks masing-masing sebesar 1,03 w/v dan 0,6685 U/menit. Ion logam kalsium Ca2 dan ion magnesium Mg2 terbukti merupakan aktivator yang dapat meningkatkan aktivitas proteolitik enzim bromelain. Hal ini mengindikasikan bahwa bromelain bonggol merupakan golongan protease sistein.

Bromelain is proteolytic enzymes proteases present in pineapple plants Ananas comosus L. Merr. This enzyme has been widely used in therapeutic applications, among others for the treatment of antithrombotic and antiplatelet aggregation. In this study, bromelain was isolated from the pineapple core and then purified by fractionation using ammonium sulfate and followed by ion exchange column chromatography. The highest specific activity of bromelain obtained at 0 50 saturation level with the value of 261,79 U mg and purity level 5,22 times compared to crude enzyme extract. Purification of bromelain using ion exchange column chromatography increases the specific activity to 274,7 U mg with a purity level of 5,48 times compared to crude enzyme extract. The assay of kinetic parameters of the reaction of the purified bromelain fraction at the optimum concentration was obtained by Michaelis Menten Km and maximum velocity Vmax of 1,03 w v and 0,6685 U min, respectively. Calcium metal ions Ca2 and magnesium ions Mg2 are shown to be activators that can increase proteolytic activity of bromelain enzymes. This indicates that bromelain bonggol is a class of cysteine proteases.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arry Yanuar
"ABSTRACT
Human Immunodeficiency Virus type 1 (HIV-1) is a retroviral virus that causes deadly disease, AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). The virus that mutates so fast, causes no drugs available to cure this disease totally yet. One of enzyme targets that can be inhibited to block the replication of this virus is HIV-1 protease. Inhibition to this enzyme causes the blocking of protein cleavage in virus maturation process. Several xanthone compounds from Garcinio mongostono Linn., a-, 􀀪-. dan y­mangostin, have shown inhibition activity to this enzyme. The structure, which is non-peptide based, gives possibility to different mechanism than other inhibitors. This research's aim is to search the binding modes of mangostin analogues. The method used in this research is in silica molecular docking. The result shows that there are two binding modes with higher affinity in the hydrophobic pocket active site (llG AutoDock 4 = (-9,64)-(-9.89) kcal/mo!; llG AutoDock Vina= (-8,7)-(-9,4) kcal/mo!) and molecular surface site which still shows good affinity (llG AutoDock 4 = (-5,85)·(-6,06) kcal/mol; llG AutoDock Vina = (-5,3)·(·5,9) kcal/mol).
"
2010
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Danti Firda Nur
"ABSTRAK
Ulat grayak adalah salah satu hama yang sering menyerang tanaman cabai merah. Kerusakan yang ditimbulkan oleh hama ini antara lain dengan gigitan dan kunyahan pada daun serta memakan permukaan daun sehingga hanya meninggalkan tulang daunnya saja. Getah pepaya dapat digunakan sebagai pestisida karena mengandung enzim sisteina protease yang merupakan zat yang dapat menghambat sistem pencernaan serangga sehingga dapat membunuh serangga. Percobaan ini memvariasikan getah pepaya yang digunakan yaitu getah yang berasal dari daun, batang dan kulit buah pepaya. Selain itu metode ekstraksi yang digunakan juga divariasikan menjadi metode ekstraksi dengan menggunakan blender dan dengan penyadapan. Ekstraksi dengan menggunakan blender akan dilanjutkan dengan ekstraksi secara kimia menggunakan larutan fosfat buffer dan amonium sulfat. Sedangkan metode penyadapan akan dilanjutkan dengan ekstraksi secara kimia dengan menggunakan aseton. Kedua metode akan dibandingan dengan menggunakan uji aktivitas enzim dan uji efikasi. Aktivitas enzim akan diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Sedangkan uji efikasi akan menggunakan larva ulat grayak yang diberi daun cabai yang telah dioleskan biopestisida. Selain itu akan dilakukan uji penyimpan untuk melihat perubahan warna dan bau serta aktivitas pada sampel

ABSTRACT
Spodoptera litura is one of the major pests on red chilli pepper Capsicum annum . Larvae damage crops by biting, chewing and then eating the lower surface of the leaves. The leaves will become transparent white, severe damage leaves behind only leaf bone. Spodoptera litura in red chilli pepper ca eliminated with pesticide from chemical. But they have side effect if using in a long time like killing another insects and increase the number of pest. Using chemical pesticide need to increase the dose so will be dangerous to enviroment. For decreasing dependancy of chemical pesticide using biopesticide is the alternative.The author s initiated to use latex and piece of papaya as biopesticide. Papaya Carica papaya could be used as a biopesticide because it contains sisteine protease which substances that can inhibit eating even to kill insects pests. The method used is extraction with variation of tapping. First latex and piece of papaya from tapping soluted by phospate buffer, after incubated in temprature 40 C centrifuge the solution and precipitated with aseton 50 . For purification author use nylon filter. For latex and piece of papaya without tapping the extraction add sodium bisulfate as enzyme activator. Based on the method, result will be reach is enzyme activity and mortality rate of spodoptera litura.The result will be test using efication test with flybow of spodoptera litura which are given red chilli pepper leave which given biopesticide from papaya in a week. For activity,we using spectrophotometer UV Vis for measure absorbance in wavelength 750 nm. "
2017
S67873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raka Amanda
"Bromelain adalah enzim proteolitik yang mempunyai banyak manfaat seperti sering digunakan untuk mengobati cedera otot, sebagai obat gangguan pencernaan, dan juga berfungsi sebagai antikoagulan alami yang bekerja dengan memecah protein fibrin pembekuan darah. dan memiliki banyak manfaat lainnya jika dilepaskan di usus. Oleh karena itu, untuk mencapai manfaatnya sebagai obat gangguan pencernaan, bromelain dienkapsulasi dalam matriks hidrogel semi-ipn kitosan-poli-N,N-dimetil akril amida (dengan komposisi monomer 25% b/b terhadap kitosan), agen pengikat silang glutaraldehid 0.1 M (2% b/b terhadap kitosan), inisiator ammonium persulfat (APS) (5% b/b terhadap kitosan, dan bromelain bertindak sebagai obatnya. Digunakan FTIR dan UV-vis sebagai saran untuk mengkarakterisasi. Hasil yang di dapat pada penelitian ini adalah kemampuan hidrogel mengembang sebesar 324 %, efisiensi dari proses loading obat rata rata 96.59 % dan dengan rata-rata persen disolusi 85.32 %. Aktivitas dari bromelain yang berhasil diloading ke dalam matriks hidrogel mengalami penurunan sebesar 80 %.


Bromelain is a proteolytic enzyme that has many benefits as it is often used to treat muscle injuries, as a medication of indigestion, and also acts as a natural anticoagulant that works by breaking up the clotting fibrin protein. and has many other benefits if released in the gut. Therefore, to achieve its benefits as an indigestion drug, bromelain is encapsulated in a semi-IPN patent of chitosan-poly-N,N-dimethyl akryl amide (with a 25% b / w monomer composition to chitosan), 0.1 M crosslinking glutaraldehyde agent (2% w / w on chitosan), ammonium persulfate initiator (APS) (5% w / w on chitosan, and bromelain acts as a drug) FTIR and UV-vis as suggestions for characterizing. The results of this study are the hydrogel capability expands by 324 %, the efficiency of the medication loading process averages by 96.59.% and by the mean percent of dissolution by 85.32 % .The activity of bromelain successfully loaded into the hydrogel matrix decreases by 80 %.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulaicha Mardjuki
"Mikroorganisme memerlukan nutrien untuk pertvunbuhannya. Karbon merupakan salah satu makronutrien yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh konsentrasi glukosa yang ditambahkan pada medium Karow modifikasi, terhadap aktivitas protease Rhizopus oligosporus UICC 116, serta mengetahui konsentrasi glukosa yang terbaik untuk menghasilkan enzim protease yang optimal. Pengujian aktivitas protease dilakukan dengan metode Nishikawa dkk. dan Pourrat dkk. Aktivitas enzim dinyatakan dengan kemampuan enzim untuk menaikkan 1 skala absorbansi pada kondisi pengujian. Rata-^rata aktivitas protease R. oligosporus UICC 116 tertinggi pada medium dengan konsentrasi glukosa 3,0% (0,6072 unit/ml) dan yang terendah pada medium dengan konsentrasi glukosa 0,0% (0,3824 unit/ml). Hasil uji analisis variansi pada a = 0,005 secara statistik menunjukkan adanya pengaruh konsentrasi glukosa terhadap aktivitas protease R, oligosporus UICC 116. Perbedaan rata-rata aktivitas protease terjadi antara konsentrasi glukosa 0,0% dengan 2,0%, 2,5%, dan 3,0%; 0,5% dengan 2,0%, 2,5%, dan 3,0%; 1,0% dengan 2,5% dan 3,0%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arnis Prameswari Putri
"Trans-Resveratrol (3,4?,5-trihidroksi-trans-stilben) merupakan senyawa yang umum ditemukan red wine. Oleh karena keberadaannya pada red wine, maka senyawa resveratrol menjadi perhatian dalam studi korelasi antara konsumsi red wine terhadap penurunan induksi penyakit jantung, yang disebut French paradox.
Dalam studi ini, dimer resveratrol sebagai derivat resveratrol, disintesis menggunakan enzim peroksidase horseradish dan larutan H­2O2 10% pada suhu 37℃. Reaksi prenilasi resveratrol dilakukan dengan katalis K2CO3 melalui medium organik (aseton dan t-butanol) dan air. Diperoleh yield produk prenilasi resveratrol terbesar pada reaksi prenilasi dengan pelarut aseton. Optimasi dilakukan pada 3, 6, 12, dan 24 jam, diperoleh efektivitas prenilasi terbaik pada 24 jam. Dimer resveratrol terprenilasi dapat disintesis dengan katalis K2CO3. Karakterisasi dengan spektrofotometer UV-Visible menunjukkan adanya pergeseran batokromik pada produk prenilasi resveratrol. Spektrometer FTIR digunakan untuk menganalisis kemungkinan terjadinya C-prenilasi dan O-prenilasi, yang ditentukan dari intensitas peak pada serapan gugus hidroksi (-OH).
Analisis dengan MS/MS diperoleh resveratrol terprenilasi, dimer resveratrol, dan dimer resveratrol terprenilasi, dengan jumlah gugus prenil tersubstitusi yang berbeda. Resveratrol, produk resveratrol terprenilasi, dimer resveratrol, dan dimer resveratrol terprenilasi dilakukan uji antioksidan menggunakan larutan DPPH 0,05 mM dan diinkubasi selama 30 menit. Absorbansi sampel uji kemudian diukur dengan spektrofotometer UV-Visible pada panjang gelombang 517 nm. Diperoleh IC50 resveratrol, resveratrol terprenilasi, dimer resveratrol, dan dimer resveratrol terprenilasi berturut-turut: 64,03 ppm; 92,97 ppm; 22,24 ppm; dan 76,83 ppm.

Trans-Resveratrol (3,4,5-trihydroxy-trans-stilbene), a naturally occurring stilbene commonly found in red wine. Due to its appreciable quantity, it has been considerable interest on correlation study of consuming red wine and decreasing risk of heart disease, which is called ?French paradox?.
In this study, dimer resveratrol as resveratrol derivate, is synthesized using peroxidase horseradish and H2O2 10% at 37℃. Prenylation of resveratrol is undergone with K2CO3 catalyst in organic medium (acetone and t-butyl alcohol) and water. Prenylation in acetone yields more product than prenylation in other solvents. Optimization is done on 3, 6, 12, and 24 hours, for evaluating the best effectiveness on 24 hours. Prenylated dimer resveratrol can be synthesized using K2CO3 catalyst. Spectrophotometer UV-Visible analyze the bathochromic shift on the all prenylated resveratrol. Functional group indentification using spectrometer FTIR is used for detecting O-prenylation and C-prenylation based on intensity of the peak on hydroxy (-OH) absorption.
MS/MS analysis shows that there are prenylated resveratrol, dimer resveratrol, and prenylated dimer resveratrol with different number of substituted prenyl group. Resveratrol, prenylated resveratrol, dimer resveratrol, and prenylated dimer resveratrol are then evaluated for the antioxidant activity by using DPPH 0.05 mM and incubated for 30 minutes. Sample absorbance were then measured using spectrophotometer UV-Visible in 517 nm of wavelength. IC50 known from the data, resveratrol 64.03 ppm; prenylated resveratrol 92.97 ppm; dimer resveratrol 22.24 ppm; and prenylated dimer resveratrol 76.83 ppm.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58782
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuria Yenie Artha S.
"ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan limbah cair tahu sebagai substrat fermentasi biomassa. Pada substrat masing-masing ditambahkan konsentrasi pati 0%, 1%, 2%, atau 3%. Tujuan dari penelitian ini adalah: meneliti pengaruh penambahan konsentrasi tepung tapioka terhadap produksi biomassa Rhizopus oligosporus UICC 116 dan Rh. oryzae UICC 128, menentukan konsentrasi tepung tapioka yang paling baik, dan membandingkan hasil produksi biomassa antara kedua Rhizopus yang digunakan pada tiap konsentrasi tepung tapioka. Hasil biomassa tertinggi dari kedua jenis Rhizopus tersebut adalah pada konsentrasi pati 3%, sedangkan biomassa terendah diperoleh dari konsentrasi pati 0%. Pada konsentrasi pati 3%, rata-rata berat kering biomassa Rh. oligosporus (756,96 mg/100 ml) lebih banyak dibandingkan rata-rata berat kering biomassa Rh. oryzae (401,4 mg/100 ml). Hasil analisis statistik menunjukkan adanya pengaruh penambahan 4 konsentrasi tepung tapioka (pati) terhadap produksi biomassa, serta adanya perbedaan jumlah biomassa kedua jenis Rhizopus yang digunakan pada beberapa konsentrasi pati yang ditambahkan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Indra Sahri
"ABSTRAK
Nitrogen merupakan salah satu makronutrien penting bagi mikroorganisme, baik untuk perturnbuhan, maupun untuk memelihara kemampuannya dalam mensintesis enzim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi sumber nitrogen, yaitu susu skim dengan variasi konsentrasi O,O%, 0,5%, 1,0%, 1,5%, 2,0%, 2,5%, dan 3,0%, terhadap aktivitas protease Rhizopus oligosporus UICC 116. Aktivitas protease diuji dengan rnetode Pourrat dkk. dan Nishikawa dkk. Aktivitas enzirn dinyatakan dengan kernarnpuan enzim untuk menaikkan 1 skala absorbansi pacta kondisi pengujian. Hasil rata-rata aktivitas protease yang diperoleh, tertinggi pada konsentrasi susu skim 3,0% (0,9982 unit/ml) dan terendah pada o,o% (0,0148 unit/ml). Dari uji analisis variansi pada a = 0,005, aktivitas enzim sesudah fermentasi 22 jam menunjukkan adanya pengaruh konsentrasi susu skim yang diberikan terhadap aktivitas protease R. oligosporus UICC 116. Terdapat perbedaan rata-rata aktivitas protease R. oligosporus UICC 116 antara konsentrasi susu skim 0,0% dengan 0,5%, 1,0%, 1,5%, 2,0%, 2,5%, 3,0%; 0,5% dengan 1,0%, 1,5%, 2,0%, 2,5%, 3,0%; 1,0% dengan 2,0%, 2~5%, 3,0%; 1,5% dengan 2,5%, 3,0%; 2,0% dengan 3,0%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>