Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57250 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daly Erni
"Banyak masalah yang tak boleh terpinggirkan di antaranya adalah perhatian terhadap anak jalanan yang mendapatkan dampak ikutan dari kondisi ekonomi ini. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ada kecenderungan meningkatnya permasalahan anak yang ditelantarkan, diperlakukan salah, dan dieksploitasi baik secara ekonomi maupun seksual. Begitu pula dalam hal administrasi kependudukan, khususnya tentang sosialisasi Akta Kelahiran. Mengenai pencatatan kelahiran, pasal 7 dari Konvensi Hak-Hak Anak. Ada 3 alasan mengapa pencatatan yang universal itu penting: 1) pencatatan kelahiran adalah pengakuan formal mengenai keberadaan seorang anak; akta kelahiran mewakili kepentingan anak secara individual terhadap negara dan status anak dalam hukum, 2) pencatatan kelahiran adalah elemen penting dari perencanaan nasional untuk anak-anak, memberikan dasar demografis agar strategi yang efektif dapat dibentuk, 3) pencatatan kelahiran adalah cara untuk mengamankan hak anak yang lain, misalnya: indentitikasi anak sesudah perang, anak diterlantarkan atau diculik, agar anak dapat mengetahui orang tuanya (khususnya jika lahir di luar nikah), sehingga mereka mendapatkan akses pada sarana/prasarana dan perlindungan negara dalam batas usia dalam hukum (misalnya: dalam pekerjaan, rekrutmen ABRI atau dalam sistem peradilan anak), serta mengurangi kemungkinan penjualan bayi atau pembunuhan bayi (infantisida). Karena Indonesia telah meratifikasi KHA, diperlukan penilaian terhadap kondisi dan fungsi dan sistem pencatatan sipil sekarang ini untuk meyakinkan bahwa hak-hak anak diketahui oleh semua keluarga dan anak-anak dalam masyarakat. Berkenaan dengan hal ini maka; pertanyaan penelitian adalah sebagai berikut: Bagaimanakah manfaat pencatatan kelahiran yang diketahui oleh anak-anak jalanan. Tujuan utama dan studi ini adalah untuk melanjutkan kegiatan yang memungkinkan semua anak Indonesia terdaftar dalam catatan sipil segera sesudah lahir, khususnya untuk anak-anak jalanan, dengan demikian tujuan khusus penelitian ini adalah: Untuk mendapatkan informasi lebih mendalam tentang pengetahuan akan akta kelahiran, apakah mereka betul-betul sadar dan tahu manfaat dari pencatatan kelahiran dan Untuk mendorong kesinambungan keberpihakan pemerintah di semua tingkatan, dan keberpihakan masyarakat mengenai hak setiap anak untuk dicatat atau didokumentasikan. Anak jalanan yang menjadi sasaran adalah anak jalanan yang berada di sekitar setasiun kereta api, paling tidak empat stasiun besar yaitu: Lenteng Agung, Pasar Minggu, Tebet, dan Manggarai. Jumlah responden 42 orang. Yang berusia mulai dari 9 s.d. 25 tahun. Anak jalanan hampir tidak penduli dengan akta kelahiran_ Hampir semua anak jalanan tidak memiliki akta kelahiran dan mereka sering sekali keliru antara akta kelahiran dengan kartu keluarga. Banyak di antaranya yang tidak mengerti akan manfaat dari akta kelahiran, mereka tidak begitu peduli kelihatannya sedangkan untuk masuk sekolah kebanyakan dari mereka tetap diterima disekolah tanpa melampirkan akta kelahiran. Orang tua dari anak jalanan memiliki pendidikan sampai SD dan anak jalanan tersebut juga kebanyakan hanya menamatkan SDnya saja. menarik kebanyakan mereka jika ditanya dengan siapa mereka tinggal mereka menjawab dengan ibunya, jika peneliti menanyakan lebih lanjut apakah hanya dengan ibu saja tidak dengan ayah? mereka menjawab "ya dengan ayah juga?. Keberadaan anak jalanan merupakan fenomena dan memerlukan perhatian baik dari masyarakat maupun pemerintah dalam penanganan yang lebih baik. Penelitian merekomendasikan untuk penyuluhan, ada keinginan yang kuat dari berbagai pihak menghilangkan sikap dan kegiatan yang diskriminatif. Memperbaharui produk hukum yang masih menggunakan warisan Belanda."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S6717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Silvia Salsabila
"ABSTRAK
Fenomena anak jalanan merupakan sebagian kecil dari fenomena ?nyata? yang
menggambarkan ketidakadilan yang dialami oleh anak-anak. Fenomena ini terdapat
hampir di seluruh dunia, baik pada negara-negara maju maupun negara-negara
berkembang dengan jumlah atau proporsi yang beragam. Permasalahan tersebut hingga
saat ini masih merupakan permasalahan sosial yang belum kunjung terselesaikan.
Beberapa program telah dirancang dan diimplementasikan untuk pengentasan
masalah ini, namun masih belum dinilai dapat memuaskan dan menuntaskan
permasalahan ini disebabkan oleh satu dan lain hal. Sebagian besar program-program
yang ada, menitikberatkan pada upaya penyediaan ?rumah? bagi anak-anak ini. Hal ini
mengindikasikan adanya pandangan yang menganggap keberadaan ?rumah? bagi anak-
anak jalanan adalah panting. Pertanyaan-pertanyaan ini kemudian berkembang Iebih jauh,
karena berdasarkan observasi yang dilakukan, ternyata tidak hanya rumah ?buatan" hasil
dari program, melainkan juga rumah orang tua atau rumah sendiri, pun tidak berhasil
membuat anak-anak jalanan merasa ?at home?. Bagaimana sebenarnya arti ?rumah? yang
bagi anak-anak jalanan ini?
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori psikologi perkembangan bagi
anak dalam usia sekolah yang di antaranya dikemukakan oleh Piaget dan Erikson, teori mengenai anak jalanan dari Lucchini, YKAI dan lain sebagainya, teori-teori mengenai
persepsi, rumah, dan teori hirarki kebutuhan dari Maslow.
Penelitian yang dilakukan disini bersifat kualitatif dengan metode pengumpulan data
wawancara dan observasi. Keempat responden ternyata memiliki penghayatan arti
?rumah? yang bersifat sangat subjektif; yang dipengaruhi oleh pengalaman., kebutuhan
dan harapan yang dimiliki oleh masing-masing responden terhadap rumah. Setelah
dilakukan analisis individual bagi setiap kasus, penulis juga melakukan analisis banding
antar kasus, yang berusaha menemukan persamaan dan perbedaan untuk setiap kategori
pengalaman, kebutuhan dan harapan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keempat responden memiliki persepsi
mengenai rumah yang kurang lebih sama, pada setiap kategori pengalaman, kebutuhan
dan harapan. Hanya ada satu responden yang memiliki perbedaan yang berarti dalam
kategori kebutuhan (Maslow) dengan mengungkapkan adanya kebutuhan untuk
menjadikan rumah sebagai tempat untuk mengaktualisasikan diri.
Selain itu juga dilakukan pembahasan mengenai faktor-faktor yang menimbulkan
perasaan ?lekat? (place of attachement) terhadap rumah. Analisis-analisis yang dilakukan
ini juga melibatkan analisis banding dengan proporsi-proporsi teoritis yang berkaitan
dengan hal yang dianalisis."
2000
S3009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahampun, Hery Syamsius
"ABSTRAK
Akta kelahiran merupakan identitas diri dan merupakan status kewarganegaraan, tidak terkecuali bagi anak-anak jalanan dimana masih banyak diantara mereka yang belum memiliki akta kelahiran. Program akta kelahiran anak jalanan merupakan salah satu program yang berupaya untuk membantu percepatan pencatatan kelahiran. Kesulitan untuk bisa menjangkau anak-anak jalanan di dalam program akta kelahiran disebabkan karena proses komunikasi yang tidak berjalan baik dalam antara orang dewasa kepada anak-anak jalanan yang lebih suka untuk berinteraksi dengan teman sebayanya. Meski banyak penelitian terkait dengan akta kelahiran yang menggambarkan beberapa sudut pandang, namun masih sedikit sekali penelitian yang menggambarkan bagaimana peran peer educator/pendidik sebaya didalam program akta kelahiran anak jalanan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap 13 informan dan diskusi terarah dengan 7 informan yang didapatkan melalui penggunaan teknik purposif sampling. Pengolahan data temuan lapangan dilakukan dengan menkategorikan data temuan sesuai dengan pertanyaan penelitian yang ingin dijawab dan dengan kerangka teori yang dikembangkan. Ditemukan bahwa peer educator berperan dalam menyebarluaskan informasi tentang akta kelahiran, berperan sebagai konselor, berperan sebagai motivator dan berperan dalam mempengaruhi keputusan anak jalanan untuk mengadopsi hal tersebut. Faktor pendukung peer educator menjalankan perannya adalah kedekatan dengan teman sebaya dan faktor penghambat peran peer educator adalah manajemen waktu.

ABSTRACT
Birth certificate is an identity and nationality status, no exception with street children which still many of them didn rsquo t have birth ceritificate. Street children birth certificate program is a program that aim to support birth registration acceleration. The difficulty of reaching street children in a birth certificate program is due to a poor communication process between adults to street children who prefer to interact with their peers. Although there are many studies in relation with this topic that illustrate several perspectives, there is still lack of research which describe the role of peer educator on a street children birth certificate program. This study uses qualitative research method by interviewing 13 informants and group discussion with 7 informants which selected using purposive sampling techniques. The data findings processed by categorize the data in accordance with the study question and conceptual framework. It was found that peer educators play their role in spread out information about birth certificate, play role as a counselor, motivator and also including influencing the decision of street children to adopt the innovation of birth certificate. Supporting factor for Peer educator to perform their role is proximity with peers. Constraining factor for peer educator to perform their role is time management. "
2018
T50663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinar Lydia
"Pencatatan kelahiran resmi di Indonesia selalu dibuktikan dengan ada tidaknya Akta Kelahiran atas nama anak tersebut. Pencatatan kelahiran adalah sebagai pengakuan langkah pertama atas keberadaan seorang anak, disamping sebagai suatu pengakuan atas status hukum seorang anak perempuan maupun laki-laki. Tak kalah pentingnya, hal itu juga sebagai alat bagi pemerintah dalam mengembangkan perencanaan nasional dan anggaran untuk pendidikan, pusat-pusat kesehatan serta pelayanan-pelayanan dasar penting lainnya untuk anak-anak. Sebagaimana ditunjukkan oleh hasil studi Universitas Indonesia tidak tercatatnya anak secara memadai menunjukkan kebutuhan mereka tidak diantisipasi semestinya. Hal tersebut menjadikan anak dalam kondisi rawan untuk diperlakukan salah bahkan di eksploitasi. Sebagian negara-negara mensyaratkan seorang anak memiliki akte kelahiran sebelum mendaftarkan diri ke sekolah dan menikah. Tanpa akte kelahiran seseorang mungkin akan ditolak ketika melakukan aktivitas dasar seperti membuka rekening bank, pemilikan tanah, pemilu, dan pembuatan passport. Akte kelahiran dapat memainkan peranan penting dalam melindungi anak-anak dan hal itu berhubungan dengan hak-hak lainnya yang tercantum dalam Konvensi Hak Anak. Dengan akte kelahiran seorang anak perempuan dapat terhindar dari pernikahan dibawah umur dan potensial menjadi pekerja anak, khususnya pada pekerjaan yang berbahaya. Akte juga bermanfa'at untuk memastikan perlindungan bagi anak-anak yang sedang berkonflik dengan hukum, dimana secara teoritis prosedur pengadilan berbeda antara anak dengan orang dewasa. Pencatatan kelahiran pengakuannya lewat akta biasanya dilakukan melalui proses yang komplex dan berbelit-belit sehingga menyulitkan keluarga untuk mendapatkannya. Kerumitan ini mencerminkan kurang-efisiennya sistem dan mekanisme kerja birokrasi yang ada sehingga memberikan peluang untuk diterjemahkan secara berbeda-beda dari satu petugas ke petugas lain, dari satu instansi ke instansi lain, dari Departemen satu ke Departemen lain. Selain itu, untuk mencatatkan kelahiran dan mendapatkan akta diperlukan persyaratan administrasi yang kadang-kadang tidak setiap orang tua dapat memenuhinya sehingga mereka memilih untuk tidak mencatatkan kelahiran anaknya yang berarti anak tidak akan mendapatkan akta."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
S20609
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S8680
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Aliya Nilasari
"Skripsi ini mengkaji mengenai dampak dari dibatalkannya akta kelahiran seorang anak angkat. Identitas anak merupakan salah satu hak anak yang harus dipenuhi dan tercermin pada suatu akta kelahiran. Pada skripsi ini, penulis mengangkat pokok permasalahan yaitu Bagaimana pengaturan mengenai pengangkatan anak dan pembatalan akta kelahiran di Indonesia khususnya pada anak angkat. Bentuk penelitian dalam skripsi ini bersifat doktrinal dengan pendekatan kualitatif. Di Indonesia, belum ada undang-undang yang secara spesifik mengatur tentang praktik pengangkatan anak. Praktik pengangkatan anak diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak beserta SEMA dan Peraturan pelaksana lainnya. Akta kelahiran dan pembatalannya diatur dalam UU Administrasi Kependudukan dan Peraturan pelaksananya. Praktik pembatalan akta kelahiran anak angkat ini dianalisis melalui dua penetapan pembatalan akta kelahiran yang mana dengan dikabulkannya permohonan tersebut melahirkan suatu dampak dan akibat hukum terhadap anak angkat serta penulis mengkaji mengenai upaya hukum yang ditempuh.

This bachelor thesis examines the impact of canceling the birth certificate of an adopted child. A child's identity is one of the child's rights that must be fulfilled and reflected in a birth certificate. In this thesis, the author raises the subject matter, namely how the regulation of child adoption and cancelation of birth certificates in Indonesia, especially for adopted children. The form of research in this thesis is doctrinal with a qualitative approach. In Indonesia, there is no law that specifically regulates the practice of child adoption. The practice of child adoption is regulated in Government Regulation No. 54/2007 on the Implementation of Child Adoption along with SEMA and other implementing regulations. Birth certificates and their cancellation are regulated in the Population Administration Law and its implementing regulations. The practice of canceling the birth certificate of an adopted child is analyzed through two stipulations of canceling the birth certificate, which with the granting of the application gives birth to an impact and consequences. The author also examines the legal remedies taken."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Istiana Riski
"Urgensi dari penelitian ini berangkat dari isu kepemilikan akta kelahiran yang belum terpenuhi secara menyeluruh bagi anak Indonesia, apalagi anak jalanan. Padahal kepemilikan akta kelahiran penting untuk perlindungan anak tanpa diskriminasi. Penelitian ini membahas tentang pemenuhan akta kelahiran sebagai salah satu hak identitas anak jalanan yang ditinjau berdasarkan kerangka konseptual perlindungan anak Triangle for the Assessment of Children in Need and Their Families. Kerangka tersebut mengkaji tiga dimensi, yakni kebutuhan perkembangan anak, kapasitas pengasuhan orang tua serta faktor keluarga dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam pada informan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Informan utama dalam penelitian ini adalah orang tua anak jalanan yang berada Kelurahan Tengah yang terletak di Jakarta Timur, terdiri dari 5 (lima) informan utama dan informan pendukung yang terdiri dari 4 (empat) informan, yakni pendamping Lembaga X, Ketua RT dan petugas Kelurahan. Waktu pengumpulan data dilakukan dari bulan September hingga November 2023. Tujuan penelitian ini yakni untuk menggambarkan kebutuhan perkembangan anak melalui pengurusan akta kelahiran; kapasitas orang tua dalam memenuhi akta kelahiran untuk mewujudkan perlindungan anak; serta keterlibatan dukungan keluarga dan lingkungan dalam memenuhi akta kelahiran anak. Pemenuhan akta kelahiran bagi anak jalanan dalam penelitian ini diupayakan oleh orang tua serta didukung oleh faktor keluarga yang berasal dari keluarga luas dan dukungan dari sumber daya komunitas yang berasal dari Lembaga X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak semua informan dalam penelitian ini dapat menggunakan akta kelahiran untuk menghadirkan akses layanan kesehatan dan pendidikan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak jalanan. Hal ini disebabkan karena orang tua tidak memiliki kapasitas yang optimal dalam mewujudkan perlindungan anak melalui pengurusan akta kelahiran meskipun telah mendapatkan dukungan sosial. Sehingga, perlindungan anak tidak dapat terpenuhi secara maksimal sebab hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi dari konsep Triangle for the Assessment of Children in Need and Their Families tidak terpenuhi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengembangan ilmu kesejahteraan sosial, terutama pada mata kuliah Kesejahteraan Sosial Anak dalam menambah wawasan akan pemenuhan perlindungan anak melalui pengurusan akta kelahiran.

The urgency of this research departs from the issue of birth certificate ownership that has not been fulfilled thoroughly for Indonesian children, especially street children. Even though ownership of a birth certificate is important for child protection without discrimination. This research discusses the fulfillment of birth certificates as one of the identity rights of street children based on the Triangle for the Assessment of Children in Need and Their Families child protection conceptual framework. The framework examines three dimensions, namely children's developmental needs, parental care capacity and family and environmental factors. This research uses a qualitative approach and descriptive research type with data collection techniques through in-depth interviews with informants selected through purposive sampling techniques. The main informants in this study were parents of street children in Central Village located in East Jakarta, consisting of 5 (five) main informants and supporting informants consisting of 4 (four) informants, namely the companion of Institution X, the Head of RT and Kelurahan officers. Data collection time carried out from September to November 2023. The purpose of this study is to describe the developmental needs of children through the processing of birth certificates; the capacity of parents in fulfilling birth certificates to realize child protection; and the involvement of family and environmental support in fulfilling children's birth certificates. Fulfillment of birth certificates for street children in this study was pursued by parents and supported by family factors originating from the extended family and support from community resources originating from Institution X. The results showed that not all informants in this study could use birth certificates to provide access to health and education services to meet the developmental needs of street children. This is because parents do not have optimal capacity in realizing child protection through obtaining birth certificates even though they have received social support. Thus, child protection cannot be maximally fulfilled because the results of this study show that the dimensions of the Triangle concept for the Assessment of Children in Need and Their Families are not fulfilled. The results of this study are expected to contribute to the development of social welfare science, especially in the Child Social Welfare course in adding insight into the fulfillment of child protection through obtaining birth certificates."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin
"Protection issues of children's rights in Indonesia has not received sufficient attention. Law4 of 1979 concerning child welfare, and No. 23 of 2002 on the protection of children. Children'srights, such as the right to life, the right to protection from the threats to her own safety, the right to equality in education, employment, health, the right to employment, the right to meet the needs of food, clothing and shelter. Quantitatively, the number of street children in the city of Padang in the last ten years has increased. This research provides in-depth information about the various forms of violence experienced by street children in the city of Padang. This study was conducted in five point activity gathering place and street children in the city of Padang.The study found that violence to street children and some factors which it caused the violence.Demoralization among street children is a reaction to a situation that is very limited and therigors of life on the streets. It is difficult to make strict limits on the morality of the group of street children. All forms of violence experienced by children and street, is a phenomenological reality for street children and a variety of social interactions that occur among street children in it loaded with a cargo of reciprocity, and can be seen as a form of social safety networks."
2013
Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>