Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 52901 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widodo Wahyu Purwanto
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan studi kinetika reaksi reformasi CH4/C02 menggunakan katalis Ni/A1203, dengan pendekatan analisis kinetika makro (`hukum pangkat sederhana' dan 'hukum pangkat kompleks') yang kemudian dikembangkan dengan analisis kinetika mikro. Hasil studi kinetika makro menunjukkan bahwa model kinetika `hukum pangkat kompleks' dapat memperbaiki model kinetika `hukum pangkat sederhana' yang selama ini dipakai pada reaksi reformasi C02/CH4.
Hasil pengembangan kinetika mikro menunjukkan bahwa model kinetika yang terbaik adalah yang diturunkan dari mekanisme khemisorpsi, dengan tahap penentu laju reaksinya adalah reaksi permukaan yang disertai dengan disosiasi C02.
Pada umumnya model kinetika makro dapat memprediksi data dengan baik, terutama jika kondisi operasinya berada pada rentang kondisi percobaan kinetika. Akan tetapi informasi kinetika yang diberikan oleh model kinetika makro tidak selengkap model kinetika mikro. Model kinetika `hukum pangkat sederhana' hanya berlaku pada rentang kondisi percobaan kinetika saja, sedangkan model `hukum pangkat kompleks' dan model kinetika mikro dapat dipakai pada rentang kondisi operasi yang lebih luas.
Parameter kinetika energi aktivasi yang diperoleh untuk semua model kinetika, ternyata lebih rendah dari pada entalpi reaksinya. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan pengaruh tahanan difusi masih ada, atau kondisi isotermal yang tidak/belum terpenuhi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP 1998 68
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana Suryana
"Senyawa kalkon merupakan salah satu senyawa flavonoid yang mempunyai bermacam-macam aktivitas biologi diantaranya sebagai antibakteri dan kanker. Sintesis kalkon banyak dilakukan karena isolasi langsung senyawa dari bahan alam kurang menguntungkan dan dibutuhkan banyak tumbuhan untuk mendapatkannya, sehingga sintesis merupakan alternatif yang terbaik untuk mendapatkan kalkon dalam jumlah besar. Pada penelitian ini, kalkon disintesis dengan reaksi katalitik heterogen menggunakan padatan basa NaOH/Al2O3, dengan rasio impregnasi 1:3. Reaksi kondensasi aldol antara benzaldehida dan asetofenon dilakukan pada suhu 70 oC dan 80 oC dengan rasio molar antara benzaldehida dan asetofeon 3:2, katalis yang digunakan sebesar 7 % dan 10 % (% berat total reagen) kemudian dilakukan variasi waktu reaksi. Katalis yang telah disiapkan dikonfirmasi dengan metode XRD dan FTIR. Produk reaksi dianalisis dengan FTIR, UV-Vis dan GC-MS. Persentase yield terbesar yang diperoleh yakni 21,4 % untuk hasil sintesis kalkon dengan katalis 10% pada suhu 80 oC dan waktu reaksi 12 jam."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S58520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakha Putra Prasetya
"Indonesia adalah negara yang kaya akan tanaman herbal untuk mengobat berbagai jenis penyakit. Tanaman herbal memiliki senyawa bioaktif Bernama asam fenolat dengan sifat anti-inflamasi, anti-penuaan, dan antioksidan,. Salah satu tanamannya adalah kejibeling atau Strobilanthes crispus. Senyawa bioaktif bekerja paling baik dengan cara diekstraksi. Proses ini dimodelkan untuk menggambarkan fenomena proses ekstraksi dengan model inti menyusut. Model ini disimulasikan dengan ekstraksi asam fenolat berdasarkan data eksperimen. Model orde dua diterapkan untuk menggambarkan kinetika. Variasi untuk simulasi adalah 30, 40, 50, dan 60°C dan konsentrasi enzim 3, 5, dan 7%. Simulasi yang dimodelkan menghasilkan konsentrasi awal (Cc), faktor pra-eksponensial (kd00), energi aktivasi (Ea), dan koefisien difusi (Dl). Parameter yang dihasilkan adalah nilai Cc sebesar 0,889 kmol/m3 dan kd00 sebesar 1,565E-03 m/s untuk semua suhu dan konsentrasi enzim. Nilai Ea adalah 1,20E+07 untuk enzim 3%, 1,145E+07 untuk enzim 5%, dan 1,07E+07 J/kmol untuk enzim 7%. Nilai Dl adalah 1,889E-06, 1,833E-06, dan 1,792E-06 m2/s pada suhu 30°C dan konsentrasi enzim 3, 5, dan 7%, 1,6746E-06, 1,5437E-06, dan 1,5267E-06 m2/s pada suhu 40°C dan konsentrasi enzim 3, 5, dan 7%. 3844E-06, 1.2495E-06, dan 1.2165E-06 m2/s pada suhu 50°C dan konsentrasi enzim 3, 5, dan 7%, serta 9.254E-07, 9.061E-07, dan 8.683E-07 m2/s pada suhu 60°C dan konsentrasi enzim 3, 5, dan 7%.

Indonesia is a country rich with herbal plants for the treatment of a variety of diseases. Herbal plants contain bioactive compounds called phenolic acids with anti-inflammatory, anti-aging, and antioxidant properties. One of the herbal plants is kejibeling or Strobilanthes crispus. The bioactive compounds work best by being extracted. The process is modelled for describing the phenomena of extraction process with the shrinking core model. The model is simulated with the extractions of phenolic acids based on experimental data. The second-order model is applied for describing kinetics. The variations for the simulation are 30, 40, 50, and 60°C and enzyme concentrations of 3, 5, and 7%. The modelled simulation yields initial concentrations (Cc), pre-exponential factor (kd00), activation energy (Ea), and diffusion coefficient (Dl). The resulting parameters are Cc values of 0.889 kmol/m3 and kd00 of 1.565E-03 m/s for all temperature and enzyme concentrations. The Ea value is 1.20E+07 for 3% enzyme, 1.145E+07 for 5% enzyme, and 1.07E+07 J/kmol for 7% enzyme. The Dl values are 1.889E-06, 1.833E-06, and 1.792E-06 m2/s at 30°C and enzyme concentrations of 3, 5, and 7%, respectively, 1.6746E-06, 1.5437E-06, and 1.5267E-06 m2/s at 40°C and enzyme concentrations of 3, 5, and 7%, respectively, 1.3844E-06, 1.2495E-06, and 1.2165E-06 m2/s at 50°C and enzyme concentrations of 3, 5, and 7%, respectively, and 9.254E-07, 9.061E-07, and 8.683E-07 m2/s at 60°C and enzyme concentrations of 3, 5, and 7%, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heri Hermansyah
Jakarta: UI-Press, 2010
531.113 HER k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hamim
"Kinetika dan mekanisme reaksi pembentukan kompleks M(II) : Co(II), Ni(II) dan Zn(II) dengan ligan 2-(5-bromo-2-piridilazo)-5 dietilaminofenol (5-Br-PADAP atau HL) pada antarmuka heksana-air telah dipelajari melalui pengukuran spektrofotometri UV-Vis menggunakan metode batch dan metode centrifugal liquid membrane (CLM) spektrofotometri. Molar rasio pembentukan kompleks Co(II), Ni(II) dan Zn(II) yang diperoleh adalah sama yaitu [M] : [HL] = 1 : 2, sehingga kompleks yang terbentuk adalah kompleks Co(II)L2, Ni(II)L2 dan Zn(II)L2.Melalui pembentukan kompleks dengan metode batch diketahui bahwa kompleks Co(II)L2 yang terbentuk akan terlarut dalam fasa air dengan ëmaks = 586 nm, kompleks Ni(II)L2 dapat terekstrak dalam fasa organik dengan ëmaks = 508 nm, sedangkan Zn(II)L2 terbentuk sangat sedikit pada fasa air. Kelarutan kompleks Zn(II)L2 pada kedua fasa sangat kecil. Pembentukan kompleks dengan metode CLM dapat diamati melalui spektra absorpsi pada waktu tertentu. Metode CLM menghasilkan spektra absorpsi monomer kompleks Co(II)L2 dengan ëmaks 574 nm, monomer kompleks Ni(II)L2 dengan ëmaks 550 nm serta kompleks Zn(II)L2 dengan ëmaks 566 nm, spektra yang berbeda dengan metode batch ini menunjukkan bahwa kompleks-kompleks tersebut berada pada antarmuka. Pembentukan kompleks M(II) ? 5-Br-PADAP yang diamati menggunakan metode CLM dipengaruhi oleh konsentrasi ion logam M(II), konsentrasi ligan dan pH.
Dari hasil kinetika reaksi pembentukan monomer kompleks, dapat diketahui mekanisme reaksi yang terjadi pada antarmuka sistem heksana-air. Untuk pembentukan kompleks Co(II)L2 diperoleh nilai Kkmp rata-rata sebesar (7,87 ±1,5) x101 M-1 s-1. Untuk pembentukan kompleks Ni(II)L2 diperoleh nilai kkmp rata-rata sebesar (1,72 0,26) x10±2 M-1 s-1, sedangkan untuk pembentukan kompleks Zn(II)L2 tidak diperoleh nilai konstanta laju reaksinya dikarenakan laju reaksi yang terlalu cepat. Penggunaan ligan dengan konsentrasi tinggi pada pembentukan kompleks dapat menghasilkan J-aggregat kompleks (kumpulan kompleks), yang ditunjukkan dengan pergeseran panjang gelombang ke arah panjang gelombang yang lebih besar (pergeseran merah atau batokromik). Bilangan aggregasi kompleks (Neff) yang diperoleh untuk kompleks Co(II)L2 adalah Neff = 3 sedangkan untuk kompleks Ni(II)L2 diperoleh nilai Neff = 4."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
KIM.027/08 Ham k
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indo Aribinuko
"Sinamaldehida merupakan salah satu produk bahan alam yang paling melimpah yang ditemukan pada kulit kayu spesies Cinnamomum dan terkenal karena aplikasinya dalam medis, pemberi cita rasa, industri parfum, dan sebuah intermediet berharga untuk banyak produk organik sintesis. Pada penelitian ini, sinamaldehida disintesis dengan reaksi katalitik homogen dan heterogen. Reaksi katalitik homogen dilakukan menggunakan larutan NaOH, sedangkan reaksi katalitik heterogen dilakukan menggunakan beberapa katalis padatan basa, yang mana katalis NaOH/Al2O3 yang dipreparasi dengan mencampur dan menggerus padatan NaOH dan Al2O3 (14 % berat Al2O3) telah sukses menampilkan reaksi kondensasi aldol silang dalam menghasilkan sinamaldehida. Katalis yang telah disiapkan dikonfirmasi dengan metode XRD. Reaksi kondensasi aldol antara benzaldehida dan asetaldehida dilakukan pada 70 oC dengan memvariasikan waktu reaksi. Produk reaksi dianalisis dengan GC dan GC-MS. Konsentrasi katalis = 3,5 % (% berat total reagen); rasio molar antara benzaldehida dan asetaldehida = 1,1:1; dan waktu reaksi 6 jam; distribusi produk sinamaldehida yang didapat 8,06 %.

Cinnamaldehyde is one of the most abundant natural product found in Cinnamomum sp. bark and is well known for its application in medicine, flavor, perfumery, and also a valuable intermediate compound for many synthesized organic products. In this research, cinnamaldehyde was synthesized by homogeneous and heterogeneous catalytic reactions. The homogeneous catalytic reaction was conducted using solution of NaOH, where as the heterogeneous catalytic reaction were conducted using some solid base catalysts, in which the catalyst NaOH/Al2O3 prepared by mixing and grinding solids of NaOH and Al2O3 (14 % of Al2O3 weight) has succeeded to perform the cross aldol condensation reaction of benzaldehyde and acetaldehyde in producing cinnamaldehyde. The catalyst prepared was confirmed by XRD method. The aldol condensation reaction of benzaldehyde and acetaldehyde were conducted at 70 oC by varying the reaction times. Reaction product was analyzed by GC and GC-MS. The catalyst concentration was 3,5 % (% weight of total reagents); molar ratio between benzaldehyde and acetaldehyde was 1,1:1; and time reaction was 6 hours; the distribution product cinnamaldehyde obtained was 8,06 %."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Tabriza Ahmadin
"Penelitian ini dilakukan untuk mengamati kinetika pembentukan besi cobalt (FeCo) dari nanopartikel cobalt ferrite (CoFe2O4) dengan proses reduksi menggunakan karbon. Variasi data dilakukan pada temperatur 1000ºC, 1100ºC, dan 1200ºC selama 1 jam, 3 jam, dan 5 jam untuk setiap suhu. Variasi suhu dan waktu digunakan untuk mengetahui suhu dan waktu terbaik CoFe2O4 akan tereduksi menjadi FeCo secara optimum. Metode yang digunakan dalam mencari suhu dan waktu optimal proses reduksi ialah dengan mengamati fraksi berat (wt%) pada hasil uji XRD dan menganalisisnya dengan pendekatan John Mehl Avrami Kinetics (JMAK). Hasil menunjukkan bahwa jumlah FeCo yang terbentuk semakin bertambah seiring dengan bertambahnya waktu yang diberikan pada masing-masing temperatur saat proses perlakuan panas. Suhu terbaik dalam mereduksi CoFe2O4 ialah pada suhu 1100ºC selama 5 jam dengan wt% tertinggi yang dihasilkan, sebanyak 92%, dengan lanju konstanta selama 0,0002039 s-1 yang diperoleh dari persamaan avrami.

This research was conducted to observe the kinetics of cobalt-iron (FeCo) formation from cobalt ferrite (CoFe2O4) nanoparticles with a reduction process using carbon. Data variations were carried out at temperatures of 1000ºC, 1100ºC and 1200ºC for 1 hour, 3 hours and 5 hours for each temperature. Variations of temperature and time are used to determine which temperature and time that CoFe2O4 will be reduced to FeCo optimally. The method used in finding the optimal temperature and time for the reduction process is by observing the weight fraction (wt%) from the XRD test results and analyzing with the John Mehl Avrami Kinetics (JMAK) approximation. The results showed that the amount of FeCo formed increased with increasing time given at each temperature during the heat treatment process. The best temperature for reducing CoFe2O4 is at 1100ºC for 5 hours with the highest wt% produced, as much as 92%, with a constant rate of 0.0002039 s-1 obtained from the avrami equation."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Delfira Putri
"ABSTRAK
Selulosa telah diisolasi dari jerami padi dengan proses penghilangan lignin, hemiselulosa dan bleaching dalam satu tahapan reaksi. Pada penelitian ini, rendemen selulosa hasil isolasi yang diperoleh 36,95 %. Kemudian selulosa hasil isolasi dari jerami padi dilakukan kopolimerisasi dengan asam akrilat dan akrilamida sebagai monomer, kalium persufat sebagai inisiator dan N,N‟ dimetil-bis-akrilamida sebagai pengikat silang. Kemudian, campuran tersebut dicampurkan bentonit sebagai bahan komposit dan kopolimerisasi dilakukan selama 2 jam pada suhu 70oC. Kapasitas swelling terbaik, baik dalam air maupun urea dengan konsentrasi 200 ppm adalah pada selulosa hasil isolasi dengan kapasitas swelling berturut-turut sebesar 427,94 g/g dan 410,07 g/g. Kapasitas release air dan urea dari superabsorben yang paling baik adalah pada selulosa murni dengan kapasitas release berturut-turut yaitu 67,452% dan 41,140%. Kinetika swelling dan release superabsorben selulosa jerami padi tercangkok poli(Asam akrilat-ko-akrilamida)/Bentonit mengikuti orde reaksi pseudo kedua dan memiliki persamaan laju reaksi v = k[Absorbat]2. Karakterisasi selulosa dan superabsorben dilakukan dengan spektroskopi FTIR untuk analisis gugus fungsi, XRD untuk analisis pola difraksi, SEM untuk melihat morfologi permukaan superabsorben, dan DSC untuk analisis ketahanan termal. Karakterisasi selulosa dan superabsorben dilakukan dengan spektroskopi FTIR untuk analisis gugus fungsi, XRD untuk analisis pola difraksi, SEM untuk melihat morfologi permukaan hidrogel, dan DSC untuk analisis ketahanan termal. Proses absorpsi mengikuti model isoterm adsorpsi Freundlich. Studi termodinamika proses absorpsi urea oleh superabsorben komposit selulosa jerami tercangkok poli (asam akrilat-ko-akrilamida)/bentonit berlangsung spontan dengan nilai ΔG˚ negatif, ΔH˚ sebesar 4,996 kJ/mol dan ΔS˚ sebesar 268,79 J/mol.

ABSTRACT
Cellulose had been isolated from rice straw with removal hemicellulose and lignin process and bleaching. In this study, the average rendement of cellulose isolated from rice straw obtained 36,95%. Then cellulose isolated from rice straw was copolymerized using acid acrylate and acrylamide as a monomer, Pottasium persulfat as inisiator and N,N‟ dimethyl-bis-acrylamide as crosslinking. This mixture was mixed with bentonite as composite materials and copolymerization was further carried out for 2 hours at 70oC. Swelling capacity of superabsorbent for cellulose isolated was the best in water and urea solution (200 ppm), with the swelling capacity were 427,94 g/g and 410,07 g/g, respectively. Release capacity of superabsorbent for pure celullose was the best, and the release capacity were 67,452% and 41,140% for water and urea solution respectively. urea at 681,26 g/g, the water release at 69,716% and 12,318% release of urea. Kinetics of swelling and release produced by rice straw superabsorbent cellulose grafted poly(arylic acid-co-acrylamide)/bentonite is followed pseudo second-order reaction and has a rate equation v=k[Absorbate]2 . Characterization of cellulose and superabsorbent by FTIR for the analysis of functional groups, XRD diffraction pattern for analysis, SEM to look at the morphology of the superabsorbent‟s surface, and DSC for analysis of thermal resistance. Absorption process fitted well with Freundlich isoterm model. Thermodynamics studies showed that absorption process of urea by superabsorbent composite of cellulose form rice straw grafted poly(AA-ko-Aam)/bentonite was spontaneously with negative value of ΔG˚, ΔH˚ 4,996 kJ/mole and ΔS˚ 268,79 J/mole."
2016
S66803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salihan Siais
Kuala lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia, 1986
541.394 SAL a (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
PRIMA 9(1-2) 2012
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>