Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 77420 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachmadhi Purwana
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sunarya Wargasasmita
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu terdiri dari sepuluh Puskesmas, dengan cakupan ISPA menempati urutan yang pertama dari sepuluh besar penyakit sebesar 30,53% pada tahun 2009. Jumlah kasus Pneumonia Balita masih di bawah angka Nasional yaitu 1,81% pada tahun 2009 dari target 10%. Pada tahun 2009 pengelola program P2ISPA yang terlatih di Puskesmas sebesar 60%, cakupan Rumah Sehat pada tahun 2009 sebesar 79,99% dari target 80%.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kondisi rumah, kepadatan hunian, dan pencemaran udara dalam rumah. Disain penelitian kasus kontrol dengan jumlah responden 240 orang yang terdiri atas kasus 120 orang dan kontrol 120. Sampel adalah seluruh balita usia 12- 59 bulan yang tinggal di seluruh wilayah Puskesmas Kabupaten Pringsewu.
Hasil Penelitian menunjukkan ada hubungan kondisi rumah dengan kejadian Pneumonia di Kabupaten Pringsewu. Balita dengan Kondisi Rumah yang tidak memenuhi syarat berisiko 4,65 (95% Cl: 1,99 – 10.86) kali terkena Pneumonia dibandingkan dengan balita yang kondisi rumahnya tidak memenuhi syarat setelah dikontrol dengan variabel Pencemaran Udara, Berat Bayi Lahir, Status Gizi Balita, dan interaksi antara kondisi rumah dan pencemaran udara dalam rumah. Pencemaran udara dalam rumah berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di Kabupaten Pringsewu tahun 2010. Balita dengan adanya Pencemaran Udara dalam rumah berisiko 7,73 (95% CI: 2,99-20,01) kali terkena Pneumonia dibandingkan dengan balita yang tidak ada pencemaran udara dalam rumah setelah dikontrol dengan variabel confounding kondisi rumah, pendidikan Ibu dan interaksi antara pencemaran udara dalam rumah dengan kondisi rumah. Upaya yang dilakukan untuk pengendalian penyakit Pneumonia Balita di Kabupaten Pringsewu adalah promosi dan preventif kepada masyarakat tentang penyakit pneumonia dan rumah sehat."
610 JKY 20:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmadhi Purwana
"Household Particulate Matter as Risk Factor of Respiratory Health Effect in Children Age Less than Five Years (A Study in the Pekojan Village, Jakarta)Recent concerns on ambient air particulate pollution in Jakarta had made substantial issues of respiratory health effects due to the increase of the suspended particulate matter concentrations in several localities of the city. Although outdoor air pollution had been recognized as a health hazard, the potentially high concentration of indoor air had recently received similar attention.
This dissertation is based on a study done in homes at the Pekojan Village, Jakarta from March to May 1998. Results were presented from a cross-sectional assessment of the association of 204 household level of particulate matter 10 microns and less (PMIo) with respiratory symptoms in 263 children age less than five years participating in the study.
Data gathered during the study period provided further evidence that rates of respiratory symptom were elevated among children living in homes with high particulate concentrations.
Reported rates of cough with runny nose, respiratory symptoms with fever, and respiratory symptoms without fever were positively associated with measures of PM14 in family rooms, kitchens and bedrooms. Household factors such as house dampness and/or flooded, smoking, respiratory illness among members of the family, and nutritional status of the children were also associated with the rates of respiratory symptom. The study also found that variation of PMIQ concentrations were determined by smoking."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
D267
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novian Agni Yudhaswara
"ABSTRAK
Asam lipoat adalah senyawa yang terkandung dalam intra dan ekstraselular yang bertindak sebagai koenzim piruvat dehidrogenase, penangkal racun, pengkat logam berat dan antioksidan. Pengukuran asam lipoat diperlukan untuk mengetahui jumlah asam lipoat yang menjalankan fungsinya baik sebagai koenzim atau antioksidan. Tetapi pengukuran ini membutuhkan alat khusus seperti HPLC dan proses yang tidak mudah. Alat yang umum dan mudah seperti spektrofotometer diharapkan bisa menjadi alat penentuan asam lipoat. Pengukuran asam lipoat menggunakan spektrofotometri dengan metanol UV dan PdCl2 terlihat telah diuji dan diperoleh hasil yang valid dan dapat diandalkan dalam sediaan obat atau farmasi tetapi belum diuji untuk plasma. Pengukuran asam lipoat dalam plasma dan leukosit menggunakan PdCl2 menghasilkan pengukuran yang valid, dengan akurasi, presisi tinggi dan tidak berbeda dengan pengukuran asam lipoat menggunakan HPLC, p= 0,99. Sedangkan UV methanol berbeda dibanding HPLC p= 0,0001 atau tidak valid.

ABSTRACT
Lipoic acid is a compound contained in intra and extracellular that act as a coenzyme of Pyruvate Dehydrogenase, antidote, chelating agent and antioxidant. Measurement of lipoic acid is needed to determine the amount of lipoic acid that performs its functions either as a coenzyme or an antioxidant. But this measurement requires a special tool such as High Performance Liquid Chromatography HPLC and a process that is not easy. A common and easy tool such as a spectrophotometer is expected to be a tool of lipoic acid determination. Measurement of lipoic acid using spectrophotometry with UV methanol and visible PdCl2 has been tested and obtained valid and reliable results in drug or pharmaceutical preparations but not yet tested for plasma. Determination of lipoic acid in plasma and leukocytes using PdCl2 produced valid result, with high accuracy, precision and was not different from lipoic acid measurement using HPLC, p 0.99. While UV methanol was different compare to HPLC p 0.0001 or was not valid."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safwan
"Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA ) merupakan suatu penyakit yang sering terjadi pada bayi dan anak balita, dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Kejadian ISPA di Kota Padang memberikan kontribusi jumlah kasus ISPA di Propinsi Sumatera Barat yaitu sebesar 11,15%, dengan kejadian sebesar 63,45%, sedangkan untuk wilayah puskesmas Alai didapatkan kejadian sebesar 51,39%. Beberapa faktor risiko yang mempengaruhi terhadap timbulnya ISPA adalah umur < 2 tahun, laki-laki, gizi kurang, berat badan lahir rendah ( BBLR ), tidak mendapat ASI memadai, polusi udara, kepadatan tempat tinggal dan defisiensi vitamin A.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor risiko lingkungan fisik rumah dan sumber pencemaran dalam rumah dengan kejadian ISPA pada balita. Disain studi yang digunakan adalah jenis rancangan kasus kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah balita yang bertempat tinggal diwilayah Puskesmas Alai. Sampel adalah balita yang datang berobat ke puskemas dan balita yang tinggal dirumah terdekat dengan kasus. Jumlah sampel seluruhnya adalah sebanyak 318 responden (159 kasus dan 159 kontrol).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak balita yang tinggal di rumah dengan kondisi lingkungan fisik seperti ventilasi yang tidak memenuhi syarat, kepadatan hunian yang tinggi, kandungan particulate (PM10) yang tidak memenuhi syarat, ada sumber pencemaran seperti merokok dalam rumah serta penggunaan bahan bakar minyak tanah/kayu akan berpeluang untuk menderita ISPA. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah balita di Puskesmas Alai yang tinggal dirumah dengan ventilasi yang tidak memenuhi persyaratan berpeluang untuk menderita ISPA sebesar 5,67 kali lebih banyak dibanding dengan balita yang tinggal dengan ventilasi yang memenuhi syarat. Saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah penyuluhan kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan perumahan sehat, dan memperbanyak ventilasi secara swadaya.

Physical Environment Health and Exposure Sources within Living House as Risk Factor of ISPA Incidence among Under Five (Case Control Study in Alai Health Center, Padang City 2003)Infant and under five often suffer from acute respiratory infection (ISPA), this became community health problem. In Padang city 63,0% ISPA incidence contribute 11,5% of ISPA incidence in West Sumatra, while in area covered by Alai health center incidence rate is 51,39%. Some of risk factor which influence ISPA age < 2 years, male, under nutrition, low birth weight (BBLR), not receiving adequate breastfeeding, air pollution, density of living house population, and A vitamin deficiency.
Objective of this study is to find out relation risk factors of physical environment and sources of exposure within living house with ISPA incidence among under-five. Design of this study is case control, population is under-five which living in covered area of Alai health center. Samples are under-fives who came to seek medication to health center and under-fives which living nearest to case. Total samples are 318 samples (159 cases and 154 controls).
Result of this study showed that under-five who lives in living house with physical environment condition which have inappropriate ventilation, high density of residence in living house, particulate (PM10) content higher than minimum level, sources of pollution such as cigarette smoke and fuel combustion in cooking would be have greater chance to suffer ISPA.
This study conclude that under-five in covered area by Alai health center which stay in living house with inappropriate ventilation could have chance to suffer ISPA 5,67 times than others who have good ventilation in their living house. It recommends conducting educational program about healthy environment, such as healthy house with good ventilation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T 11358
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudi Sugiarto
"Setiap rumah sakit pasti menghasilkan berbagai macam limbah klinis yang terdiri dari limbah infeksius, toksik dan radioaktif, hal itu sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu, sangat penting bagi rumah sakit untuk selalu menjaga lingkungan. Rumah sakit juga harus tahu bahwa banyak faktor yang mempengaruhi lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan membuat model tentang lingkungan rumah sakit, sehingga rumah sakit dapat menjaga kinerja lingkungannya. Penelitian ini menggambarkan tentang faktor-faktor yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan, dimana rumah sakit menghasilkan faktor tersebut. Hasilnya menunjukan bahwa faktor yang sangat berpengaruh terhadap limbah cair rumah sakit adalah sumberdaya manusia, instalasi pengolah limbah, program pengelolaan limbah cair, pengelolaan limbah bahan berbahaya dan minimisasi maupun reuse. Faktor utama dalam pengendalian infeksi nosokomial adalah sumberdaya manusia dan organisasi, desinfeksi dan cuci tangan, kaliberasi alat sterilisasi, surveilans dan sanitasi rumah sakit. Semua faktor tersebut harus mengacu kepada peraturan yang ada dan tingkat kepatuhannya atau ketaatannya kepada peraturan digambarkan dengan peringkat hitam sampai keperingkat emas untuk yang paling patuh.

Model Hospital Performance Rating In Environment Pollution ControlAny hospital produces many medical wastes that contain infectious, tout or radioactive substances which are very dangerous for public health and environment. Therefore it is very important that all hospitals take serious care of their environment. They must know there are many factors that influence the hospital environment. This research is aimed at learning and making a model of environment of hospital that can prevent pollution. This research describes factors creating various kinds of hospital pollution and identifies the major kinds of pollution that hospitals generally produce. The results indicate that there are three kinds of pollution. They are liquid wastes, nosokomial infection and solid wastes. The factors that hospitals must consider in managing liquid wastes are human resources, liquid waste installation, and program for liquid wastes processing according to the Minister Environment decree, No. 58 / 1995 and processing of dangerous waste water, program in managing liquid wastes, minimization and reuse. The main factor of Nosokomial infection are human resources and organization, disinfectant and hand washing, calibration for sterilization instruments, program for sterilization, structure of building, hospital sanitation and surveillance. The main factors of solid waste are human resources, incinerator, and solid waste place, recycle, repurchase, minimization and mouse and insect control. The hospital management waste must adhere to the rules, so the ranks depend on adherence from black rating until gold rating."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T7791
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Fery Anthony
"Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita di wilayah Puskesmas Meral menempati urutan pertama dari sepuluh besar penyakit berdasarkan Laporan Tahunan Puskesmas. Hal ini berhubungan dengan kualitas udara dalam rumah antara lain partikulat debu {PM10), kondisis fisik rumah, sumber polutan daJam rumah dan karakteristik balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan partikulat debu (PM 10) dalam rumah dengan gangguan ISPA pada balita. Penelitian ini mengunakan rancangan studi cross-sectional, dengan populasi balita usia 0-59 bulan di Desa Pangke dan Kelurahan pasir Panjang Kecamatan Meral dan yang menjadi sampel balita usia 0-59 bulan yang terpilih dengan metode simple random sampling secara proporsional. Data yang dikumpulkan dengan pengukuran adalah kadar PM 10 kelembaban dan suhu dalam rumah sedangkan data variable lainnya dengan observasi dan wawancara menggunakan daftar pertanyaan. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil analisis chi square diperoleh delapan variabel berhubungan bermakna (p<0,005) dengan timbulnya gangguan ISPA pada balita yaitupartikulat debu (PM 10) dalam rumah, suhu dalam rumah, rasio luas jendela/luas kamar, kepadatan hunian rumah, jenis dinding rumah, lubang asap dapur, letak dapur dan jenis bahan bakar memasak. Variabel kelembaban dalam rumah, asap rokok, penggunaan obat nyamuk, status gizl dan imunisasi tidak menunjukkan hubungan yang bermakna (p > 0,05) dengan timbuJnya gangguan lSPA pada balita. Hasil analisis multivariat secara statistik tidak ditemukan adanya interaksiantara variabel yang diteliti, tetapi variabel kelembaban dalam rumah. suhu dalam rumah dan jenis bahan bakar memasak diternukan sebagai faktor yang mempengaruhi gangguan ISPA pada balita yang terpejan partikulat debu (PM10) dalam rumah.
Dari penelitian ini disarankan melaiui upaya upaya penyuluhan kepada masyarakat untuk meningkatkan kualitas hunian serta penyebarluasan informasi mengenai kualitas udara dalam rumah yang buruk dapat menimbulkan gangguan ISPA dan penyakit berbasis lingkungan lainnya.

Incidence of Acute Respiratory Infections (ARI} among children under five in Public Health Center Metal has occupied the first rangk of big ten diseases based on yearly report of community health center. This matter relate to the quality of air in house for example Particulate Matter (PM10), physical house conditions, source of pollutans in house and characteristics of children under five. This research aim to study relation particulate Matter (PM 10) in house with disturbance of acute respiratory infections among children under five. This research use cross-sectional study device, with population of children under five of age 0-59 months in countryside Pangke and sub-district Pasir Panjang district of Metal and sample of children under five of age 0-59 chosen months with sampling random simple method by proportional. Collected data with measurement is PM 10 rate, temperature and dampness in house while other variable data with interview and observation use questionnaire. Data analysed by univariate, bivariate and multivariate.
Result of chi-square analysis obtained by eight variable correlate to have a meaning of (p < 0,05) with incidence disturbance of acute respiratory infections among children under five that is Particulate Matter (PM 10 ) in house, temperature in house, dampness in house, wide of chamber/wide of room, density of house dwelling, house wall type, kitchen smoke hole, kitchen situation and ripe fuel type. Dampness variable in house, cigarette smoke) usage medicine mosquito, gizi status and immunize do not show relation having a meaning of (p > 0,05) with incidence disturbance of acute respiratory infections among children under five. Result of multivariate analysis statistically do not be found the existence of interaction between accurate variable, but temperature variable in house. dampness in house and ripe fuel type found as factor influencing disturbance of acute respiratory infections among children under five which is Particulate Matter (PM 10) exposure in house.
From this research is suggested to passing observation efforts., tuition, counselling to society to increase the quality of dwelling and also dissemination of information hiting the quality of air in ugly house can generate disturbance of acute respiratory infections and disease base on other environment.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20858
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>