Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189367 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yasman
"Penelitian mengenai Nudibranchia di terumbu karang Pulau Pramuka dan Karang Lebar, Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu telah dilakukan pada bulan November dan Desember 2000 serta bulan Januari 2001. Sebanyak 18 jenis Nudibranchia (4 Suku) ditemukan tersebar pada kedalaman 20-80 kaki (6-25 meter). Jenis-jenis dari suku Phyllidiidae (13 jenis) merupakan jenis yang paling sering dijumpai dan paling banyak jumlah individunya serta tersebar di berbagai kedalaman. Secara umum, jenis jenis Nudibranchia paling banyak dijumpai di kedalaman 50-60 kaki. Jumlah jenis Nudibranchia yang ditemukan akan menurun pada kedalaman yang kurang (20-40 kaki) dan lebih (70-80 kaki) dari 50-60 kaki. Pengamatan pemangsaan salah satu jenis Nudibranchia memberikan hasil catatan pertama (first record) pemangsaan Phyllidia varicosa terhadap sponge Axinyssa cf. aculeata. Teramatinya bekas pemangsaan pada sponge juga merupakan catatan pertama (first record)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"During three months period observations (November 16 to January 13, 2001) in coral reefs of Pramuka Island
Indonesia, the nudibranch Phyllidia varicosa was observed while feeding on the sponge Axinyssa cf. aculeata. During
feeding, P. varicosa extended externally the pharyngeal bulb onto the sponge causing visible somatic damage. The
behaviors of contracting the body and retracting the rhinopores inside the rhinotube were also observed while feeding.
Observations on the feeding of Phyllidia varicosa on the sponge Axinyssa cf. aculeata and the presence of a visible
somatic damage on the prey due to predation are reported for the first time."
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Anggreini
"Laut merupakan sumber daya dengan peran penting dalam mempertahankan produksi pangan. Namun, diperkirakan 51 triliun partikel mikroplastik tersebar di seluruh laut dunia. Polusi mikroplastik memungkinkan paparan ke manusia melalui jaring-jaring makanan karena dapat menempel pada biota laut yang edible seperti makroalga anggur laut. Penelitian pada anggur laut (Caulerpa racemosa) di Pulau Semak Daun bertujuan untuk mengetahui bentuk dan total kelimpahan mikroplastik melalui kontrol positif 10 gram sampel dalam 100 ml akuades, metode pengadukkan dengan magnetic strirrer dan metode penghancuran menggunakan NaOH. Hasil penelitian menemukan mikroplastik fiber, fragmen, film, dan foam sebanyak 10,34 partikel/gram. Penelitian ini memberi bukti bahwa mikroplastik dapat menempel ke anggur laut dan unsur abiotik di sekitarnya sehingga beresiko masuk ke rantai makanan karena dikonsumsi oleh manusia secara langsung maupun tidak langsung melalui biota laut lain.

The ocean is a resource with an important role in maintaining global food production. However, an estimated 51 trillion microplastic particles are scattered throughout the world's oceans. Microplastic pollution allows exposure to humans through food webs because it can attach to edible marine biota such as sea grape macroalgae. Research on sea grapes (Caulerpa racemosa) in Pulau Semak Daun with objectives to determine the shape and total abundance of microplastics through positive control of 10 grams of sample in 100 ml of distilled water, stirring method with magnetic stirrer and destruction method using NaOH. The results of this research found microplastic fibers, fragments, films, and foams with the total abundance is 10.34 particles/gram. This research provides evidence that microplastics can stick to sea grapes and the surrounding abiotic elements and risk of entering the food chain because they are consumed by humans directly or indirectly through other marine biota."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Toni
"Pengambilan data penelitian tentang perbandingan struktur komunitas karang batu di lereng terumbu Pulau Pramuka dan Pulau Penjaliran Timur, Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (TNLKS) telah dilakukan pada bulan Juni 2008. Penentuan stasiun penelitian dilakukan dengan cara haphazard selection. Penentuan jumlah unit kuadrat minimum di kedua lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan metode sampling dua tahap. Pengambilan data karang batu dengan menggunakan metode visual quadrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah marga karang batu yang ditemukan di P. Pramuka sebanyak 14 marga yang termasuk ke dalam 7 famili, sedangkan 20 marga yang termasuk 10 famili terdapat di P. Penjaliran Timur. Acropora adalah karang batu utama penyusun ekosistem terumbu karang di P. Pramuka dan P. Penjaliran Timur karena memiliki Indeks Nilai Penting (INP) tertinggi, yaitu sebesar 86, 10% dan 58, 63%. Indeks keanekaragaman, kemerataan, dan dominansi marga karang batu di P. Pramuka dan P. Penjaliran Timur berturut-turut adalah1,93; 0,73; dan 0,18, sedangkan di P. Penjaliran Timur sebesar 2,14; 0,71; dan 0,26. Tingkat kesamaan marga karang batu di P. Pramuka dan P. Penjaliran Timur, yaitu 75%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S31508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mitra Adriyanti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska F. Primastuti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
S31195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mariana Nur Rahimah
"Nudibranchia Famili Phyllidiidae merupakan pemangsa spons Ordo Halichondrida. Nudibranchia Famili Phyllidiidae memangsa spons Halichondrida untuk mengambil dan mengakumulasi senyawa metabolit sekunder dari mangsanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi spons mangsa Phyllidiella nigra dan melakukan analisa hubungan pemangsaan Phyllidiella nigra terhadap spons mangsanya. Pengamatan dilakukan di lapangan dengan pengamatan secara langsung dan analisa hubungan pemangsaan dilakukan di laboratorium dengan menggunakan metode teknik kromatografi lapis tipis (KLT). Analisis dilakukan dengan membandingkan senyawa dari ekstrak Phyllidiella nigra dan spons mangsa yang muncul pada pelat KLT.
Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa nudibranchia Phyllidiella nigra merupakan pemangsa spons Ordo Halichondrida. Hal tersebut terbukti dengan terlihatnya penjuluran bulbus faring dari mulut Phyllidiella nigra dan tanda bekas pemangsaan pada spons mangsa. Hasil analisa di laboratorium juga memperkuat bukti pemangsaan terlihat dari hasil KLT yang menunjukkan adanya kesamaan senyawa antara Phyllidiella nigra dan spons mangsa.

Nudibranchia Famili Phyllidiidae merupakan pemangsa spons Ordo Halichondrida. Nudibranchia Famili Phyllidiidae memangsa spons Halichondrida untuk mengambil dan mengakumulasi senyawa metabolit sekunder dari mangsanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi spons mangsa Phyllidiella nigra dan melakukan analisa hubungan pemangsaan Phyllidiella nigra terhadap spons mangsanya. Pengamatan dilakukan di lapangan dengan pengamatan secara langsung dan analisa hubungan pemangsaan dilakukan di laboratorium dengan menggunakan metode teknik kromatografi lapis tipis (KLT). Analisis dilakukan dengan membandingkan senyawa dari ekstrak Phyllidiella nigra dan spons mangsa yang muncul pada pelat KLT.
Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa nudibranchia Phyllidiella nigra merupakan pemangsa spons Ordo Halichondrida. Hal tersebut terbukti dengan terlihatnya penjuluran bulbus faring dari mulut Phyllidiella nigra dan tanda bekas pemangsaan pada spons mangsa. Hasil analisa di laboratorium juga memperkuat bukti pemangsaan terlihat dari hasil KLT yang menunjukkan adanya kesamaan senyawa antara Phyllidiella nigra dan spons mangsa.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S63979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah
"Penelitian mengenai persentase tutupan terumbu karang, komposisi bentuk koloni, dan keanekaragaman karang batu di lereng terumbu atas Pulau Panjang Besar telah dilakukan pada tanggal 11--13 November 2005. Sampel diambil dengan metode Quadrat Sampling Along Transect di lereng terumbu atas (upper reef slope) pada 4 stasiun, Barat Daya, Tenggara, Timur Laut, dan Barat Laut. Kondisi terumbu karang Pulau Panjang Besar dikategorikan buruk dengan persentase tutupan karang batu hidup kurang dari 25%. Komposisi bentuk koloni karang batu didominasi oleh bentuk koloni bercabang di Stasiun Barat Laut, Barat Daya, dan Tenggara. Bentuk koloni masif mendominasi di Stasiun Timur Laut. Karang batu yang ditemukan sebanyak 20 marga dengan rata-rata indeks keanekaragaman sebesar 1,01 di Stasiun Tenggara; 0,80 di Stasiun Timur Laut; 0,64 di Stasiun Barat Daya; dan 0,34 di Stasiun Barat Laut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S31365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>