Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22042 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Badrul Munir
"Sifat-sifat yang sangat beragam yang dapat dikembangkan dari material baja telah membuat material ini dipilih untuk aplikasi pada temperatur tinggi. Aplikasi dari baja ini antara lain terdapat pada industri petrokimia, yaitu pada sistem pipa dengan temperatur tinggi. Pada aplikasi ini, ada kemungkinan terjadi karburisasi pada bagian dalam pipa karena adanya aliran bahan organik seperti gas atau minyak dengan temperatur tinggi yang dapat menyebabkan difusi karbon pada pemukaan pipa. Pada temperatur tinggi, kekuatan material sangat bergantung pada laju regangan dan lamanya penggunaan material tersebut, dimana pada temperatur tinggi, dengan adanya mobilitas atom dan dislokasi akan menyebahkan terjadinya suatu ketidak-stabilan pada material sehingga bila ada suatu beban yang bekerja secara terus menerus akan menyebabkan terjadinya pemuluran pada material. Gejala ini disebut sebagai creep. Dengan adanya tambahan proses karburisasi selain berpengaruh terhadap sifat mekanis dan struktur mikro, juga akan mempengaruhi perilaku creep dari baja.
Pengujian diarahkan dengan melakukan proses karburisaisi pada tiga benda uji dan dilihat perilaku creep-nya. Benda uji terdiri dari benda uji awal, dan benda dikarborisasi pada temperatur 8500 dan 10950 f dengan waktu tahan 1 jam, kemudian untuk menguji perilaku creep material hasil karburisasi ini dilakukan pengujian creep dengan metode laju creep yang dipercepat dengan mengambil beban 60% dari nilai tegangan luluh baja AISI 1017, sebesar 500 N pada temperatur 500 °C.
Hasil pengujian menunjukkan baja AISI 1017 yang dikarburisasi pada temperatur 10950 mempunyai ketahanan creep paling baik. Hal disebabkan pada temperatur ini difusi karbon yang terjadi paling banyak sehingga akan terjadi peningkatan kekerasan dan penguatan yang akan menciptakan penghalang yang kuat untuk pergerakan dislokasi. Namun dengan adanya peningkatan kekerasan ini akan mengakibatkan turunnya elongasi yang terjadi menuju perpatahan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Rekta
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hieronimus Girindra F.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S41107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hartinah
"Abstrak
Gejaia creep mernpa/can peristiwa rnuiurnya .vuatu material yang dapat diakiziri dengan terjadiiiva para/ran akibat pemberian beban konstan pada tennneranir yang cu/mp tinggifengujian creep yang clilakukan memakan wakru _vang xanga/ lama dapat mencapai bertahun-ta/mn untuk pemberian beban yang kecil, karena itu untuk segera mengetalnii karakleristik creep dari suatu material diadakan pengigiian creep yang dnnercepat dengan inengambil beban yang nzendekati titik yield material yang diuji pada ternperatur tinggi (sekitar 0,-I 7},,).
Benda zgi yang dignnakan pada penelitian ini adalah baja tahan karat austenitik AIS! ripe 304. Alasan penggunaan material ini adalah melihat apfilcasinya yang nienclaminasi penggunaan baja tahan karat Iainnya terutama pada temperatur tinggi dengan beban lertentu.Kedua parameter tersebut sangat menentalran perilalcu creep dari xuatu material disampiirg karakteristik a'ari material iiu sendiri.
Untuk meningkatlcan ketahanan creep material _nada materiai dilakukan proses ani/ dengan nzeinpertirnbangkan pengaruh sensitisasi yang teqadi pada baja ta/Ian karat austenitilc ini. Benda :gi yang diganakan terdiri dari benda uji awai tanpa dianil, benda uji yang dianil 650"C dan 900°C dengan waktu talzan I jam. Yerhadap ketiga benda :gi dilakukan :yi creep sesuai dengan standarBS 3500 pada temperatur 677"C dengan beban sebesar 500 N setelah ilu diia/rulcan pengarnatan .vrrulctur mikro untuk mengamati sensitisasi.
Hasii dari pengujian ini yaitu baja AISI 304 yang diani! pada tenyoeratur 650"C memiiiki ketaiianan creep paling baik diantara lcetiga benda ini. Baja AISI 304 yang dianil pada temperatur 9000 C le/Jih tahan creep dibanding baja yang tidalr dianii. A/can tetapi karena pengaruh sen.s?itisa.si cukup besar yang terjadi .vela/na proses ani), malta baja ini ketahanan creep-nya lebih kecil dibanding bqia yang dianil pada /ernperatur 650° C. Sensitisasi pada baja AISI 304 menyebabkan bagian batas butir baja menjadi keras dibanding butimya yang meluna/c akibat proses anil. Mengerasnya batas butir dilsebabkan karena kram Icarbida yang mengendap bertindak sebagai penghalang gerak dislokasi sehingga dislokasi-
dislokasi lainnya menjadi menumpulc di batas butir dan alchirnya akan rnenyebabkan baja mudah patah ketika diberi beban tarik yang diawali dengan inisiasi retak intergranular pada batas burir. Pada benda uji yang dianii 6500C didapat ketahanan creep yang paling tinggi lcarena adanya presgpital karbida pada matriks yang beifungsi sebagai rintangan bagi gerak dislokasi dan sed!/fitnya _presipitat karbida pada batas butir menyebabkan benda :yi ini mengalami efongasi yang cu/cup panjang sebelum terjadingya iceretakan. Benda :ji ani! 650°C mengalami pertambahan panjang 2% dari elongasi material awa/ sedangiran benda Wi ani! 900°C mengalami penuranan 8%.

"
2000
S41535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Pramudianto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S41500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isti Handayani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Mahmudah
"Kebuiuhan akan material rekayasa yang memiliki sifat ketahanan aus yang baik, kekerasan permukaan dan ketangguhan yang tinggi menjadi alasan pentingnya proses karburisasi padat dengan metode pencelupan yang bervariasi. Proses karburisasi padat dapat meningkatkan kekerasan permukaan material, sementara bagian intinya tetap lunak. Penambahan 25% energizer, pemilihan temperatur proses serta pemilihan metode peucelipan terientu, merupakan fungsi kontrol proses untuk mendapatkan kekerasan dan kedalaman pengerasan (case depth) sesuai kebutuhan.
Proses karburisasi padat umunmya dilakukan pada range temperatur 850-925°C, tetapi wniuk aplikasi tertenta dapat digunakan temperatur overheating (/050°C). Proses karburisasi dilakukan dengan media arang batok kelapa ditambah 25% energizer (NaxCQ;), Penambahan 25% energizer dapat mengakibathan oksidasi pada permukaan material, karena jumiah oksigen yang berlebihan. Media pencelupan yang digunakan adalah air dengan metode pencelupan langsung, pencelupan tunggal dan pencelupan ganda, Ketiga metode ini menghasilkan kekerasan dan kedalaman pengerasan yang berbeda-beda.
Pemanasan material sampai temepratur austenisasi, ferufuma pada femperatur overheating akan menghasilkan austenit sisa dalam jumiah yang signifikan, apabila dicelup langsung ke dalam media celup. Hal ini akan mengurargi kekerasan kekerasan permukaan yang dihasilkan, Austenit sisa tersebut dapat dikurangi dengan melakukan proses pencelupan kedua."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41579
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robiati
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S41593
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>