Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2361 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thermanto D.S.S.
"Biasanya elemen model hibrida diformulasikan dengan berbasiskan pada prinsip variasional Hellinger-Reissner, sedangkan pada penelitian ini dicoba untuk mengembangkan elemen DKMQ (Discrete Kirchhoff Mindlin Quadrilateral) dengan menggunakan formulasi hibrida yang berbasiskan pada prinsip variasional Hu - Washizu. Kemiripan model hibrida dan model peralihan pada elemen DKMQ terlihat dari hasil numerik dan juga pada formulasi elemen seperti halnya faktor yang mampu menghindari shear locking, karena itu elemen ini mempunyai hasil yang baik bila dipergunakan untuk pelat tipis maupun untuk pelat tebal. Pada analisa statik maupun kasus getaran bebas kedua model selalu memperlihatkan hasil yang baik dimana standart NAFEMS digunakan untuk menguji elemen hibrida ini.
Lebih lanjut pada tesis ini juga dicoba mengembangkan elemen hibrida tersebut untuk fungsi kuadratik maupun kubik pada peralihan vertikalnya sehingga menghasilkan dua elemen hibrida lainnya. Kedua elemen hibrida ini juga diuji pada kasus statik dan dinamik dimana penampilan dari elemen DKMQ juga terlihat.
Metoda penulisan karya tulis ini adalah studi pustaka yang didukung dengan penggunaan komputer beserta perangkat lunaknya dalam melakukan pemrograman dan analisa numerik terhadap elemen yang diuji. Evaluasi akan dilakukan dengan menggunakan main program PCFEAP, dan dengan membuat subroutin elemen DKMQ-Mi tersebut. Untuk menguji validitas elemen ini akan dibandingkan dengan kinerja elemen DKMQ linier dan quadratik serta elemen MiSP4 dan MITC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ryan Adilardi Prakoso
"Penggunaan sistem hibrida generator dan modul surya merupakan pilihan yang potensialdalam elektrifikasi daerah terpencil. Dalam penelitian ini sistem tersebut ini diuji keandalan serta beberapa parameter kualitas dayanya dengan menggunakan beban rumahan yang aktif selama 24 jam. Pada dasarnya pengujian ini menganalisa dan memastikan berjalannya sistem dan tiap komponen di tiap proses transisi antar sumber suplai daya dan ketika sumber-sumber suplai daya tersebut bekerja di tiap beban-beban yang sudah dirancang. Kemudian pada setiap kondisi tersebut dianalisa kualitas daya sistem pada Point of Compliance dan kesesuaiannya dengan standar Electrical Engineerings? Association (EEA).

Application of (Photovoltaic Cell) PV-Diesel Generator as a hybrid sources for isolated system is a high potential alternative for remote areas electrification. Therefore, in this research the hybrid system will be tested for its reliability and power quality under a 24-hour 1300 VA residential load. The focus of the test will be the transition processes from one source to another and observe if each sources and components will perform like expected. While observing the reliability we also evaluate the voltage, harmonic and frequency parameter at the point of evaluation based on Electrical Engineerings’Association Standard (EEA)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56489
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinaldy Sacadipura
"DTM - UI telah mengembangkan MPV (Multi - Purpose Vehicle ) dengan kendaraan dua sumber energi yang dikenal sebagai kendaraan hibrida yang dikonversi dari mesin pembakaran internal ke motor penggerak listrik dan generator gas. Setiap kendaraan bertenaga listrik membutuhkan sumber daya listrik yang disimpan dalam baterai , itu sebabnya baterai adalah salah satu bagian terpenting dalam kendaraan bertenaga listrik . Oleh karena itu , jika baterai yang dikonsumsi sudah sampai batas, generator akan memproduksi energi ekstra dan diberikan pada baterai . Generator adalah fokus utama dari studi ini , output penelitian adalah untuk menemukan konsumsi baterai dan efisiensi dalam referensi kecepatan trayek angkutan umum micro bus. Referensi data didapat dengan two metode, menggunakan Garmin GPS dan aplikasi Orux Maps yang akan dibandingkan. Peneliti mendapat output dengan simulasi melalui metode numerik . Simulasi menyimpulkan bahwa jumlah lap dari Kendaraan Serial Hibrida ini dengan generator tidak dinyalakan hanya 1,1 lap atau 15.04 km. Setelah waktu aktivsi generator diputuskan, kendaraan dapat melakukan perjalanan sebanyak 3,2 lap atau 43.02 km. Generator di set pada 80 % SOC untuk mempertahankan efisiensi tinggi sebelum mencapai batas limit di 60 %.

DTM – UI has developed a MPV (Multi-Purpose Vehicle) with two sources energy vehicle known as hybrid vehicle that converted from internal combustion engine into electric motor propulsion and gas generator. Every electrical powered vehicle need electrical power source that stored in battery, that is why battery is one of the most important part in electric powered vehicle. Therefore, if the battery are consumed to its limit, the generator or range extender will generate to input extra energy to the battery. Range extender is the main focus of this study, the study output is to discover the battery consumption and its efficiency in a speed reference of public micro bus track. The data reference was obtained from Garmin GPS and Orux Maps application which will be compared. The researcher achieve the output by simulate through numerical methods. The simulation concludes that the longest distance cover of serial hybrid vehicle with no range extender is only 1.1 lap or 15.04 km. After the range extender time are decided, the vehicle are able to travel 3.2 lap or 43.02 km. The range extender is set at 80% of SOC to maintain the high efficiency before reach to its limit at 60%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Effendi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
T40593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavianus Vebrianto Nugroho
"Umumnya, daerah terpencil di Indonesia mengaplikasikan pembangkit listrik tenaga Diesel untuk menyediakan energy listrik dikarenakan mahalnya biaya grid extension. Hal yang menjadi perhatian dari penggunaan standalone generator diesel adalah fluktuasi harga bahan bakar minyak, serta gas emisi yang dihasilkan dari sisa-sisa pembakaran. Dalam upaya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil diperlukan penggunaan energy terbarukan yang memiliki potensi untuk dikonfigurasikan secara hibrida dengan generator diesel. Studi ini akan membahas tentang analisis dari segi techno dan economic pada konfigurasi hybrid diesel PV baterai system dan hybrid diesel PV wind baterai system dengan menggunakan perangkat lunak HOMER. Jika dibandingkan dengan system generator diesel existing yang mempunyai nilai COE sebesar $0.1968/kWh, hasil optimasi dari hybrid diesel PV battery system dan hybrid diesel PV wind battery system mendapatkan penurunan cost of energy menjadi $0,1554/kWh dan $0,1555/kWh. Kemudian didapatkan hasil berupa penurunan konsumsi bahan bakar untuk kedua konfigurasi hybrid systems sebesar 53,83% dan 53,58% jika dibandingkan dengan standalone generator diesel existing. Sehingga, kedua hybrid system memiliki nilai Net Present Cost yang lebih rendah 21,04% dan 20,99% apabila dibandingkan dengan standalone diesel generator system existing. Di sisi lain, emisi CO2 yang dihasilkan kedua konfigurasi hybrid system telah mengalami penurunan dibandingkan dengan standalone diesel generator yakni sebesar 53,83% dan 53,57%.

Generally, remote areas in Indonesia apply diesel power plants to provide electricity due to the high cost of grid extensions. The concern of the use of standalone diesel generators is fluctuations in the price of fuel oil, as well as gas emissions resulting from the remnants of combustion. To reduce the use of fossil fuels, it is necessary to use renewable energy which has the potential to be configured hybrid with a diesel generator. This study will discuss the techno and economic analysis of two different hybrid system configurations using the HOMER software. Those hybrid systems are consisting of diesel-PV-battery system and diesel-PV-wind turbine -battery system. There is a reduction in the cost of energy (COE) as the proposed hybrid system is compared with the existing diesel generator system. The COE of the existing system is $ 0.1968 / kWh, whereas the proposed hybrid diesel-PV-battery system and the hybrid diesel-PV-wind turbine-battery system are $0.1554/kWh and $0.1555/kWh, respectively. These optimized results show a reduction in fuel consumption for both hybrid systems configuration by 53.83% and 53.58% when compared to the existing standalone diesel generators. Thus, both hybrid systems have a lower Net Present Cost value of 21.04% and 20.99% when compared to the current standalone diesel generator system. On the other hand, CO2 emissions generated by the two-hybrid system configurations have decreased compared to standalone diesel generators, which were 53.83% and 53.57%, accordingly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Mardi Marta Dinata
"ABSTRAK
Luasnya wilayah, keadaan geografis dan tidak meratanya infrastruktur di menjadi
penyebab tingginya biaya operasional menara telekomunikasi, terutama untuk
energi. Teknologi hybrid energy system (HES) panel surya merupakan salah satu
alternatif sumber energi yang bisa digunakan oleh operator untuk menurunkan
biaya listrik pada site-site mereka yang berada pada area rural. Tesis ini bertujuan
untuk membangun model perhitungan untuk HES dengan panel surya sebagai
sumber energi utama pada site-site telekomunikasi di rural area agar mencapai cost
effective operation, meningkatkan reliability dan efisiensi, yang pada akhirnya
dapat menurunkan harga listrik/kWh (COE). Melihat kondisi industri saat ini,
efisiensi menjadi hal yang sangat penting bagi bagi operator telekomunikasi di
Indonesia. Pada penelitian tesis ini, terbukti bahwa HES dapat memberikan
efisiensi pengeluaran operasional sehingga berpengaruh pada penurunan harga
listrik/kWh sampai 67%.

ABSTRACT
The vast area, various geographical conditions and the uneven infrastructure
development in Indonesia are several reasons why the operational cost of
telecommunications sites are very high, especially the cost of electricity. Solar cell
hybrid energy system (HES) technology is one of the alternative energy resources
that can be used by operators to reduce their cost of electricity (COE) for sites in
rural areas. This thesis aims to establish the most effective HES calculation model
for rural sites to achieve operational costs efficiency, improve reliability and
efficiency and reduce COE. In telecommunication industry nowadays, efficiency
has become important factor for operators. The result show that HES can improve
the efficiency of operation expenditure in which COE can be reduced up to 67%."
2016
T45667
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jelita Permatasari
"Dengan meningkatnya tuntutan untuk membuat sistem perkeretaapian yang lebih ramah lingkungan, gerbong diesel telah digantikan oleh kendaraan perkeretaapian listrik hibrida. Hibridisasi kendaraan kereta listrik diesel merupakan pendekatan yang efektif untuk mengurangi konsumsi bahan bakar, dan untuk mengidentifikasi solusi optimal dalam meningkatkan kinerja energi pada kereta listrik. Masalah signifikan dalam hibridisasi kendaraan adalah menentukan ukuran optimal untuk sistem penyimpanan energi, dan menggabungkan strategi manajemen energi serta persyaratan teknis dan operasional. Sistem Penyimpanan Energi (Energy Storage System) menggunakan baterai Lithium-ion sebagai tindakan penghematan energi. Hibridisasi kereta listrik tidak hanya memperoleh daya melalui mesin diesel tetapi juga dapat beroperasi tanpa mesin diesel, yaitu disuplai melalui ESS dari baterai Lithium-ion yang digunakan pada kereta listrik. Sehingga diperlukan kontrol pada hibridisasi kereta listrik agar tidak mengganggu kualitas energi sistem kereta listrik. Dalam penelitian ini, dilakukan simulasi sistem kereta listrik sumber energi hibrida berupa mini-model dengan sistem Hybrid Control Unit (HCU) sebagai Energy Management System (EMS) untuk menentukan dan menyesuaikan pendistribusian sumber energi pada kereta, penyimpanan energi pada baterai, kualitas energi dan juga kinerja kontrol yang baik pada pengaturan aliran energi atau sumber daya dalam sistem kereta.

With the increasing demands to make the train system more environmentally friendly, diesel coaches have been replaced by hybrid electric train vehicles. Hybridization of electric diesel train vehicles is an effective approach to reduce fuel consumption, and to identify optimal solutions to improve the energy performance of trains. A significant issue in vehicle hybridization is determining the optimal size for the energy storage system, and incorporating energy management strategies and technical and operational requirements. The Energy Storage System uses Lithium-ion batteries as an energy saving measure. Train hybridization not only obtains power through a diesel engine but can also operate without a diesel engine, i.e. supplied via ESS from the Lithium-ion battery used in the electric train. So that control is needed on train hybridization so as not to interfere with the energy quality of the electric train system. In this study, a simulation of a hybrid energy source electric train system was carried out in the form of a mini-model with the Hybrid Control Unit (HCU) system as an Energy Management Strategy (EMS) to determine and adjust the distribution of energy sources on trains, energy storage in batteries, energy quality and also performance, and controlling the flow of energy or resources in the train system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Prawitasari
"Indonesia merupakan negara kepulauan yang harus dapat mengoptimalkan sumber daya energi sehingga tercapai kemandirian dan ketahanan energi untuk pemerataan dan percepatan pembangunan perekonomian daerah yang jauh dari pusat kota atau disebut daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Peningkatan keandalan listrik untuk daerah 3T di Indonesia yang lebih ekonomis dapat dilakukan dengan optimasi sistem manajemen energi terbarukan dengan energi fosil yang sudah digunakan sebelumnya. Oleh karena itu dilakukan optimasi kedua sumber energi tersebut dengan tiga rancangan optimasi yaitu (1) PV-Baterai; (2) PV-Baterai-Generator Diesel 24 jam; (3) PV-Baterai-Generator Diesel 12 jam;. Sumber energi dari rancangan optimasi yang dilakukan tanpa terhubung ke jaringan utama dikarenakan daerah 3T yang tidak dapat akses dari jaringan utama. Simulasi menggunakan profil beban harian pada 7 daerah di Indonesia dengan hasil rancangan optimasi 1 memerlukan kapasitas PV dan baterai yang lebih besar dibandingkan rancangan optimasi lain dimana besar kapasitas PV juga mempengaruhi besar kapasitas baterai tetapi jka dalam sistem terdapat generator diesel hal tersebut tidak terpengaruhi dikarenakan adanya sumber energi lainnya. Jika dilihat dari pembiayaan seluruh sistem pada ketiga rancangan optimasi, sistem pembangkit hibrida untuk daerah 3T yang paling optimal adalah skema Optimasi 2, dimana pemanfaatan energi terbarukan diatas 90% dari seluruh sistem juga total biaya bersih saat ini pada sistem dan biaya pokok produksinya yaitu NPC dan COE yang paling rendah. Sistem pembangkit hibrida dapat meningkatkan keandalan sistem untuk menyediakan akses listrik 24 jam yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah 3T

Indonesia is an archipelagic country that must be able to optimize energy resources so that energy independence and security for equitable distribution and acceleration of regional economic development that are far from the city center or called 3T areas (Front, Remote, Disadvantaged). The use of electricity for 3T areas in Indonesia which is more economical can be done by optimizing the renewable energy management system with pre-existing fossil energy. Therefore, the optimization of the two energy sources was carried out with three optimization designs, namely (1) PV-Battery; (2) PV-Battery-Diesel Generator 24 hours; (3) PV-Battery-Diesel Generator 12 hours;. The energy source of the optimization design is carried out without being connected to the main network because the 3T area cannot access from the main network. The simulation of the use of loads in 7 regions in Indonesia with the results of daily design optimization 1 requires a larger PV and battery capacity than other optimization designs where the large PV capacity also affects the battery capacity but if in the system there is a diesel generator it is not affected because of the source other energy. When viewed from the financing of the entire system in the three optimization designs, the most optimal hybrid power generation system for the 3T area is the Optimization 2 scheme, where the use of renewable energy is above 90% of the entire system as well as the current total net cost of the system and its basic production costs, namely NPC and lowest COE. The hybrid generation system can improve the system to provide 24-hour electricity access which will improve the quality of life of the people in the 3T area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didi Widya Utama
"Hybrid electric vehicle banyak dikembangkan di negara maju karena memiliki keunggulan yakni dapat menghemat pemakaian bahan bakar hingga dua kali lipat. Kendaraan hibrida adalah kendaraan yang memiliki dua atau lebih sistem propulsi, umumnya adalah penggerak berbahan bakar minyak bumi/sel bahan bakar dan sistem pengerak elektrik. Dalam riset ini telah dilakukan perancangan dan pengujian prototipe kontrol traksi kendaraan hibrida berpenggerak kombinasi serial-paralel mesin bensin berdaya 6,54 kW dan motor listrik 0,5kW. Pengunaan transmisi CVT (continous variable transmission) dan penggerak bertenaga listrik brushless terintegrasi sebagai motor dan generator serta melekat pada masingmasing roda belakang memperhalus perpindahan daya ketika beroperasi.
Sistem pengisian baterai kendaraan ini berasal dari tiga buah sumber pengisian dengan dua buah jalur tegangan yakni altenator berkapasitas pengisian 12 V / 7 Ah, sistem power take off berupa alternator tambahan yang digerakkan motor bakar untuk mengatasi kekurangan pengisian empat buah baterai disusun seri dengan kapasitas 48 V/ 32 Ah dan sistem regenerative berasal dari kedua motor listrik pada saat kendaran bekerja menggunakan motor bakar maupun pada saat pengereman. Pengujian regenerative dari motor listrik menghasilkan daya sebesar 199,44 W pada putaran 737 RPM dan pada pengujian jalan mode hibrida dapat menghemat pemakaian bahan bakar hingga 80%.

Hybrid electric vehicle developed in many developed countries because it has the advantage that can save fuel consumption more than doubled. Hybrid electric vehicles have two or more propulsion systems, generally is driven by internal combustion engine / fuel cell and electric motor. In this research design and testing of a prototype hybrid electric vehicle traction control having a serialparallel configuration by combining of gasoline engine power 6,54 kW and 0,5 kW electric motor. The use of transmission CVT (continuous variable transmission) and electric-powered drive brushless motor and generator are integrated as well as attached to each rear wheel is refined the displacement power when operating.
Vehicle battery charging system is derived from three sources of charge with two lines namely voltage altenator with charging capacity of 12 V / 7 Ah, the power take-off in the form of additional motor driven alternator to overcome the deficiency charging of four batteries in series connection with a capacity of 48 V / 32 Ah and regenerative system comes from two electric motors at work using a motor vehicle fuel or when braking. Tests of the regenerative electric motor to produce power equal to 199,44 W at 737 rpm and for test drive result on Hybrid mode has reduced consumtion of fuel up to 80%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29529
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>