Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73487 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A. Hanief Saha Ghafur
"Pertumbuhan dan dinamika sejarah para mahasiswa pengkaji Islam ini terus berkembang dan terus mengalami perubahan dari masa ke masa. Dinamika pertumbuhan telah dimulai sejak berdirinya beberapa perguruan tinggi awal pada zaman belanda, seperti Sekolah Dokter Hewan (1907), Sekolah Tinggi Hukum (1908), NIAS (1913), Sekolah Tinggi Teknik (1920) dan lainnya. Berdirinya Jong Islamiten Bond (1 Januari 1925) tidak bisa dilepaskan dari kiprah perjuangan kelompok mahasiswa Islam. JIB sebagai organisasi Islam yang pertama memiliki kegiatan antara lain, membentuk debating club, kursus agama, kepanduan dan menerbitkan majalah "Het licht" atau An-Nur. (Deliar Noer, 1978).
Pada tahun 1935, Roem, Wibisono dan kawan.-kawan mendirikan kelompok studi khusus mahasiswa, yang diberi nama "Studenten Islamic Studie Club " (SIS). Kegiatannya lebih berorientasi pada studi-studi keilmuan, kajian Islam dan penerbitan majalah tantang intelektualisme Islam yang diberi nama "Muslim Reviel". Pembina organisasi ini adalah H. Agus Salim, seorang tokoh angkatan '08. Salim selain menguasai berbagai bahasa seperti Arab, Inggris, Perancis, Belanda dan lain-lain, juga menjadi tempat bertanya dibidang ilmu dan agama. Salimlah yang membidani lahirnya cendikiawan muslim yang datang belakangan seperti Mohammad Roem, Nurcholis Madjid, Ridwan Saidi dan Dawam Rahardjo menggelari Salim sebagai "Bapak spiritual cendikiawan muslirn di Indonesia". (Ridwan Saidi, 1984, Dawam Rahardjo dalam Prisma No 8 Thn. XIV 1985 dart Nurcholis Madjid dalam Tempo 26 Juli 1986).
Pada zaman Pejajahan Jepang dan perang kemerdekaan para mahasisiwa pengkaji Islam ini mengalami stagnasi perkembangan , karena semua perguruan tinggi ditutup. Baru menjelang kemerdekaan sebagian perguruan tinggi itu dibuka kembali, dan itupun mahasiswa banyak dikerahkan mengikuti latihan militer. Setelah kemerdekaan barulah tumbuh kembali para mahasiswa pengkaji Islam di berbagai perguruan tinggi, namun dengan hingar bingarnya politik dan organisasi kemasyarakatan, khususnya pada masa orde lama para mahasiswa Islam lebih banyak tertarik menjadi aktifis organisasi daripada menekuni belajar dan mengkaji Islam.
Setelah adanya penataan organisasi kampus dan dibatasinya kegiatan organisasi dan politik di kampus, tidaklah serta-merta menyurutkan pra mahasiswa pengkaji Islam diberbagai perguruan tinggi. Bahkan terjadi banyak peningkatan baik dari segi kwantitatif para pengkaji maupun kwalitatif pemikiran dan hasil kajiannya. Di Universitas Indonesia ini misalnya selain secara formal ada unit khusus kerohanian Islam, ada Pusat Pembinaan Ke taqwaan, Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam, juga seluruh fakultas di lingkungar UI memiliki kelompok dan forum pengkajian Islam,seperti FORMASI di FS-UI, PEDATI di FISIP-UI, ISTI di FE-UI dan masih banyak lagi yang lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sriwahyuni Saptasiwi
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1982
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chita Febrigiatika
"Skripsi ini meneliti positioning merek notebook Toshiba, HP/Compaq, Apple, Sony, Acer, Fujitsu, Dell, dan IBM/Lenovo berdasarkan atribut harga beli, bentuk dan desain, biaya operasional dan perawatan, layanan purna jual, kecepatan kinerja, citra merek, daya tahan batere, dan kualitas fitur tambahan dengan melibatkan pengguna notebook mahasiswa Universitas Indonesia (UI) sebagai responden.
Hasil penelitian dengan metode Attribute Rating menyatakan bahwa Apple adalah merek notebook yang dipersepsikan merek termahal dan memiliki kualitas kinerja terbaik, Acer sebagai merek termurah, dan Dell sebagai merek yang memiliki kualitas terburuk. Sedangkan berdasarkan analisis metode Correspondence Analysis, menyatakan bahwa merek yang dipersepsikan mirip adalah Apple dengan Sony, Fujitsu dengan Toshiba, dan Dell dengan IBM/Lenovo, dan merek yang memiliki posisi tersendiri adalah Acer dan HP/Compaq.

This research study about notebook?s brand positioning of Toshiba, HP/Compaq, Apple, Sony, Acer, Fujitsu, Dell, and IBM/Lenovo based on purchase price, form and design, operational and maintanance cost, after sales secrvices, perfomance speed, brand image, battery endurance, and additional features. This research has involved students of University of Indonesia as respondent.
The results of Attribute Rating method indicates that Apple has been positioning as the most expensive with best quality brand, Acer as the cheapest brand, and Dell as the worst quality brand. Meanwhile, the result Correspondence Analysis method shows that Apple has equal brand image with Sony, meanwhile Fujitsu brand image is in proportion to Toshiba, Dell at the same level to IBM/Lenovo, and two others brands which have special categorization are Acer and HP/Compaq.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6666
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Amin
Jakarta: Bulan Bintang, 1968
297 AMI f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Tulisan ini mendiskusikan tentang gerakan mahasiswa di pusaran fundamentalisme Islam di lingkungan Universitas Indonesia. Selama kurang lebih tiga decade terakhir, kampus ini diwarnai dengan berbagai aktivitas Jamaah Salafi, Harakah Tarbiyah, dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Kemunculan ketiganya membuat terkejut beberapa ormek (organisasi mahasiswa ekstra kampus) berbasis Islam yang sudah eksis sebelumnya, seperti HMI, IMM, PMII di perguruan tinggi negeri tersebut. Pasalnya, gerakan mereka lebih dari sekedar menarik mahasiswa untuk aktif di acara-acara bercirikan Islam, tetapi berupaya menguasai posisi-posisi strategis di dewan kemahasiswaan. Kehadiran mereka membawa cara berpikir keIslaman yang rigid, tertutup, dan literatif. Pemahaman keagamaan yang eksklusif seperti itu menjadi benih tumbuhnya gerakan Islam yang radikal. Tentu, masyarakat merasa terancam karena sejumlah organisasi Islam transnasional tersebut tidak mengakui demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang sah di negeri ini. Di awal pembahasan penelitian ini akan mengulas varian gerakan fundmentalisme Islam di Universitas Indonesia. Selanjutnya tulisan ini akan menghadirkan tipologi dan respon gerakan fundamentalisme Islam kampus terhadap pokok-pokok pikiran Negara modern.
"
MAARIF 9:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Indrawati
"Tesis ini akan membahas Pendidikan Agama Islam di kalangan Remaja. Metodologi Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, bersifat deskriptif, studi kasus dengan obyek kasus adalah Remaja Masjid Raya Pondok Indah. Karakteristik data adalah kegiatan Remaja Masjid Raya Pondok Indah yang meliputi Kegiatan Pendidikan Agama Islam dan Kegiatan Pengamalan Ajaran Agama Islam di masyarakat. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara. Ruang lingkup Penelitian akan meliputi, a) Karakteristik Remaja, Psikologi belajar agama pada tingkat remaja; b) Metode pengajaran Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan karakteristik Remaja; dan. Materi (sesuai dengan dasar ajaran Islam): Aqidah, Syari'ah (ihadah, mu'amalah), Akhlak; c) Hasil yang diharapkan : menjadikan RMRPI sebagai wadah ikatan Remaja Islam dalam pembinaan karakter dan potensi remaja melalui kegiatan pendidikan agama Islam. Dari hasil temuan terlihat bahwa meskipun remaja lebih menyukai belajar agama Islam melalui ikatan remaja di mesjid, dibandingkan pendidikan di sekolah maupun di rumah namun pada kenyataannya terlihat peran serta remaja dalam kegiatan kegiatan remaja Islam Masjid belum optimal, dan bahkan dapat dikatakan lesu. Mengapa?
Di sinilah tantangan Pengurus Remaja Islam Masjid Raya Pondok lndah untuk mencari strategi metode pengajaran yang efektif sesuai dengan jiwa remaja dan kebutuhan remaja agar kegiatan-kegiatan di mesjid menjadi menarik dan produktif.
Salah satu alternatif solusi adalah menggunakan metode yang menarik bagi remaja dengan menggunakan metode pengajaran " Quantum Teaching", dalam mengenal Allah dan mengenal diri remaja itu sendiri, melalui ESQ model, untuk menjadikan Remaja, generasi muda yang mempunyai integritas tinggi, shaleh dan bertindak sesuai nilai-nilai Islam.
Menyiasati tantangan diatas dengan melakukan pendekatan kerangka "market-lag" dengan positioning yang tepat atas kegiatan RMRPI, differentiation yang sesuai dengan kompetensi pengurus dan branding yang sinkron dengan kedua aspek pertama positioning dan differentiation sehingga RMRPI memiliki nilai (value) yang lain dengan memberikan suatu tempat di benak remaja.

The thesis encompasses the Islam Education with the teenagers. Meanwhile the methodology is done within qualitative approach, through descriptive and case study taking the youngsters of Masjid Raya Pondok Indah as the sample. The data collated encompassing the activities from the theoretical study of Islam until the applied practices of the study in the community. The data was collated through various means such as observation and interviews. The scope to study covering the various angles, namely: a) characteristic and psychological make-up of teenagers studying islam, b) teaching methodology of Islam in line with the teenagers characteristics covering the basic standard of Islamic study namely, the aqidah, syariah (ibadah, muamalah), akhlak c) the result expected making RMRPI to be come a solid Islam Teenagers Club (Ikatan Remaja Islam). It is observed clearly although youngsters prefer to study Islam among friends in Masjid rather than in school or at home, yet their role in the RMRPI is very low. The above condition could be improved through the enhancement of the methodology and learning process, to offset their reluctance to participate in the RMRPI activities. How would this be materialized?
The first and main challenge would be to seek the best strategy in the way of teaching to be able to attract youngsters in line with their psychological make-up so as the activities become dynamic and interactive. One of the possible alternative would be adopting the "Quantum Learning? in the study of ALLAH The Benevolent through the ESQ Model that has made abundant youngsters deeply engrossed with the study of ISLAM.
The second and major challenge would seek means to market the organization through "market-ing" [in the form of activities not concept], through the precise positioning in accordance with the target and segmentation then making specific differentiation to support the positioning which is in line with the competence of the teachers and RMRPI management, finally the organization should then have the desired brand which augment the first two strategy: positioning and differentiation. Therefore RMRPI will have value that will win the mind and heart of the teenagers.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15166
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogi Widiawati
"Tindak tutur memohon merupakan salah satu jenis tindak tutur yang termasuk dalam kategori tindak tutur direktif. Tindak tutur direktif itu sendiri adalah bagian dari teori tindak tutur yang dikemukakan oleh Searle (1975). Penelitian mengenai strategi memohon ini belum banyak dilakukan, terutama di dalam bahasa Inggris yang diujarkan oleh pemelajar Indonesia. Penelitian mengenai strategi memohon dalam bahasa Indonesia telah dilakukan oleh peneliti asing, yaitu Tim Hassal (1999) dari Australia.
Penelitian ini bertujuan mengamati, memerikan, serta menjelaskan bentuk-bentuk tindak tutur memohon dan strateginya di dalam bahasa Inggris di kalangan penutur Indonesia yang mempelajari bahasa Inggris. Pengamatan, pemerian dan penjelasan mencakup pengelompokan bentuk-bentuk ujaran memohon berdasarkan situasi hipotetis (yang mempunyai variabel kekuasaan, solidaritas dan publik atau nonpublik sebagai latar komunikasi), serta nilai kepatutan memohon yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin dan semester.
Teori yang menjadi landasan di dalam penelitian ini adalah teori Austin (1962), dan Searle (1975) mengenai teori tindak tutur, teori Leech (1983) mengenai prinsip kesantunan, teori Trosborg (1995) mengenai strategi memohon, serta teori Brown dan Levinson (1978) tentang kesantunan berbahasa. Korpus data penelitian berupa kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa Indonesia pemelajar bahasa lnggris di dua universitas. Metode analisis kuantitatif dengan menghitung kekerapan kemunculan setiap bentuk ujaran memohon dan Uji-t untuk menghitung signifikansi ujaran memohon yang diujarkan oleh kelompok laki-laki dan perempuan.
Dari analisis data penelitian ini diperoleh temuan bahwa variabel kekuasaan tidak cukup signifikan dalam pembentukan ujaran memohon di kalangan responden. Variabel salidaritas justru mempunyai pengaruh yang cukup signifikan dalam pembentukan ujaran memohon. Terakhir, variabel publik atau nonpublik tidak mempunyai pengaruh apa-apa di dalam proses pembentukan ujaran memohon ini.
Temuan lain yang menarik adalah kelompok perempuan lebih kerap menggunakan strategi memohon Imperatif daripada kelompok laki-laki. Hal ini bertentangan dengan teori kesantunan yang dikemukakan oleh Lakoff, (1975) bahwa perempuan mempunyai bahasa yang lebih santun daripada laki-laki. Pendapat ini sejalan dengan temuan Gunarwan (1992) bahwa bentuk Imperatif merupakan bentuk ujaran direktif yang dianggap paling tidak santun. Trosborg (1995) juga mendukung pernyataan ini bahwa semakin langsung pernyataan itu semakin kurang santun. Mengapa hal ini bisa terjadi? Mungkin saja akibat adanya pergeseran nilai budaya mengenai feminisme. Tentunya hal ini perlu dikaji lebih dalam lagi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T9952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kendari: Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara, 2008
499.221 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Yanwar Soedradjat
"Musik Jazz di Indonesia saat ini sedang mengalami Sun-set. Jarangnya pertunjukkan musik Jazz, musisi-musisi ternama Jazz Indonesia banting setir ke lagu-lagu Pop, tempat-tempat pertunjukan beralih dari pertunjukan khusus Jazz ke pertunjukan Top-Forty, musik Jazz sangat sedikit dapat menarik penonton musik Indonesia sehingga para Sponsor tidak tertarik untuk mendukung acara tersebut, volume penjualan kaset musik Jazz sangat kecil, penonton di Tanah Air masih banyak yang belum mengenal, apalagi menggemari jenis musik ini.
Hal ini menyebabkan keragu-raguan bagi komunitas Jazz sebagai kelompok musisi. Banyak permasalahan yang sedang dihadapi oleh komunitas Jazz di Tanah air, tulisan ini ingin melihat permasalahan diatas dari sudut usaha-usaha pemasaran musik Jazz yang dilakukan oleh komunitas Jazz sebagai kelompok musisi. "Apakah komunitas musik Jazz sebagai kelompok musisi sudah lepat dalam merumuskan pole seglnenlasinya, sehingga mereka dapat meliput pasar sasaran mereka lebih efektif dari pada pesaing? "
Penelitian ini ingin mencari informasi apakah penggemar musik Jazz Jakarta pada umumnya berpendidikan tinggi? Mencari informasi bagaimana karakteristik demografis, kelas sosial dan gaya hidup mahasiswa penggemar musik Jazz di Jakarta? Semua itu bertujuan untuk menentukan pola segrnentasi dari komunitas mahasiswa penggemar musik Jazz di Jakarta.
Komunitas Jazz perlu menentukan usaha-usaha tertentu untuk keluar dari masalah diatas, oleh karena itu usaha melakukan segmentasi terhadap pasar musik perlu segera dilakukan sebagai dasar dalam menentukan strategi pemasaran musik Jazz. Kriteria yang dipakai dalam penentuan musik Jazz adalah aspek-aspek demografis, kelas sosial dan gaya hidup. Perlu dipahami bagaimana hubungan jenis-jenis musik Jazz dengan segmen-segmen yang diperoleh. Dengan memahami profil dan keinginan-keinginan dari masing-masing segmen dan hubungannya dengan jenis-jenis musik Jazz, maka dapat ditentukan pasar sasaran yang tepat, sesuai dengan peluang, tantangan dan kondisi lingkungan. Tidak hanya sampai disitu unit usaha harus mengembangkan keunggulan daya saing pada pasar sasaran yang telah dipilih.
Jenis dan disain penelitian ini adalah deskriptif, populasi penelitian adalah mahasiswa penggemar musik Jazz di Jakarta.
Metode yang digunakakan adalah snowball sampling, dan pengumpulan data dengan teknik survey cross sectional, Segmentasi dilakukan dengan dasar demografi, kelas sosial, dan gaya hidup. Pendekatan gaya hidup VALS-2 dart AIO dipakai dalam penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis Klaster metoda hirarkikal dan nonhirarkikal. Penentuan pasar sasaran dilakukan setelah mempelajari hasil analisis sebelumnya dalam melakukan segmentasi pasar, menggunakan Cross Tabulation. Seperti dakatakan oleh Crittenden: "Market segmentation is important because it can increase the profitability of a firm's market strategy". Maka pada akhir tulisan ini penulis mencoba memformulasikan suatu pola segmentasi bagi komunitas Jazz, sebagai kelompok musisi. Dari penelitian ini ditemukan tiga buah segmen yaitu, segmen bersahaja, bolesa dan berpenampilan. Penelitian ini memberikan isarat kepada kelompok musisi Jazz untuk memberikan perhatian kepada segmen berpenampilan dan bolesa, dan pola pemilihan pasar sasaran utama yang hendaknya dipakai adalah Single Segment Concentration (fokus pada segmen berpenampilan) atau Coverage Multi Segment (memberikan perhatian kepada segmen berpenampilan dan bolesa) sebagai alternatif."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20563
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mintosih
Jakarta: Bagian proyek Pengkajian dan Pembinaan Kebudayaan Masa kini, 1996
371.89 SRI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>