Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123301 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadeak, Binur
"Kualitas pelayanan rumah sakit merupakan indikator yang menentukan citra rumah sakit yang pada gilirannya akan menentukan kesinambungan rumah sakit baik sebagai lembaga pelayanan kesehatan maupun sebagai bisnis pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan rumah sakit akan meningkat apabila kepuasan kerja dokter di rumah sakit tersebut dapat dipenuhi. Kepuasan kerja merupakan perasaan emosi yang menyenangkan setelah merasakan, mengalami dan memperoleh imbalan dari tempat kerja yang keseluruhannya berkaitan dengan faktor manajemen rumah sakit dan persyaratan yang sesuai dengan tuntutan profesi di bidang kedokteran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepuasan kerja dokter di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta dan melihat hubungan antara karakteristik dokter dengan tingkat kepuasan kerja dokter. Karakteristik yang dikaji adalah umur, pendidikan, jenis kelamin, status dokter dan lamanya bekerja. Data diperoleh melalui survey dengan menggunakan kuesioner yang reliabilitas dan validitas telah diuji coba terlebih dahulu. Besar sampel penelitian adalah sebanyak 93 responden. Survey dilakukan dalam waktu satu minggu, sehingga data survey merupakan data "cross sectional". Metoda analisis yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan metoda "chi-square".
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa rata-rata tingkat kepuasan kerja dokter di RSPI sebesar 67 % , dengan prosentase yang puas sebesar 81,7 % dan berada pada gradasi puas. Dari variabel yang diteliti ternyata hanya faktor jenis kelamin dan lama kerja yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter di RSPI.
Hasil penelitian ini menyarankan untuk menyiapkan kotak saran untuk dokter tamu dan paruh waktu terutama dokter yang tidak diikutkan dalam pertemuan rutin serta untuk selalu untuk memantau dan mengevaluasi kebijakan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban.

Service quality of a hospital indicates certain image of the hospital, which in turn determines its continuity in health cervices either as an institution or a business. The service quality improves in accordance with an increase in job satisfaction of the physician at the hospital. Job satisfaction is a reflection of a good emotional feeling, resulting from involvement, experience, end recept of compensation provided by the work place, which are all relate to the management of the hospital and the other factors required by professional medical standards.
The purpose of this study is to measure job satisfaction level of the physicians correlation between the physician characteristics and their level of satisfaction. The studied characteristic include age, gender, physicians status, and physicians length of service. Datas were gathered through a survey, the questionnaires were distribute among 93 respondents as the sample_ Prior to distribution are three types analysis used in this research : univariat, bivariat, and multivariat. Different from bivariat analysis which "Chi-Square" method, Multivariat analysis uses multiple logistic regression method.
This study has come up with following conclusions : The level of physicians job satisfaction in RSPI averages to 67 %, 81,7 % of the physicians shows their satisfaction. From all physicians characteristics studied only physicians gender and length of service shows significant correlation to physicians job satisfaction, at the confidence level 95 %.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evi Alwini
"Kepuasan kerja merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi performa organisasi atau kualitas pelayanan rumah sakit. Sebagian besar kegiatan suatu organisasi kesehatan atau organisasi pelayanan kesehatan berlangsung melalui proses interaksi antara petugas dengan kliennya (pasien). Kualitas interaksi yang terjadi akan dipengaruhi oleh sikap kerja petugasnya dalam memberikan pelayanan (sikap positif petugas terhadap seluruh aktivitas organisasi). Dengan kata lain kualitas interaksi tadi akan dipengaruhi oleh kepuasan kerja petugas (dokter spesialis).
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis, yang meliputi : gambaran karakteristik individu, komitmen pada organisasi dan kepuasan kerja dokter spesialis serta mengetahui hubungan antara karakteristik individu dengan kepuasan kerja, hubungan antara komitmen pada organisasi dengan kepuasan kerja, dan hubungan antara karakteristik individu dengan komitmen pada organisasi dokter spesialis di rumah sakit Mohammad Ridwan Meuraksa, Jakarta.
Tingkat kepuasan kerja dilihat secara umum dan dari masing-masing dimensi kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji, promosi, kondisi kerja, supervise, rekan kerja, organisasi dan manajemen. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Analisis statistik dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil dari analisis univariat menunjukkan bahwa dokter spesialis lebih banyak yang puas pada dimensi pekerjaan itu sendiri, promosi, supervisi, rekan kerja, serta organisasi dan manajemen. Sedangkan untuk dimensi gaji dan kondisi kerja lebih banyak yang tidak puas sebesar (53,3% dan 53,3%).Dari proporsi komitmen total dan komponen komitmen afektif sama antara yang baik dan kurang sebesar (50,0% dan 50,0%). Sedangkan komponen komitmen kontinuans dan komponen komitmen normative yang menyatakan komitmen baik lebih sedikit sebesar (46,7% dan 40,0%).
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa hanya ada satu karakteristik individu yang berhubungan dengan kepuasan kerja yaitu status kepegawaian, ada dua komponen komitmen yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis yaitu komitmen kontinuans dan komitmen normative serta tidak ada hubungan antara karakteristik individu dengan komitmen pada organisasi.
Hasil multivariat menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan kerja dokter spesialis adalah komponen komitmen normative.
Disarankan agar dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan maka perlu lebih ditingkatkan kepuasan kerja dokter spesialis dengan sistem pembagian jasa pelayanan yang lebih baik dan memperbaiki kondisi lingkungan serta melengkapi peralatan yang sesuai dengan kebutuhan, yang tentunya harus diikuti oleh komitmen dokter spesialis di rumah sakit Mohammad Ridwan Meuraksa.

The Factors Related to Job Satisfaction of Specialist Doctors in the Mohammad Ridwan Meuraksa Jakarta HospitalJob satisfaction is the important factor that influences organization performance or hospital quality service. Most of health service organization activities are carried out as personal interaction of provider and patients as the client. The interaction quality is influenced by positive employee attitude in the whole organization. In the hospital, quality interaction is most influenced by the job satisfaction of specialist doctor.
This research purpose is to know the factors related to the job satisfaction of specialist doctors in the Mohamad Ridwan Meuraksa Jakarta Hospital, which comprise of individual characteristics, commitment to hospital organization and the work satisfaction of specialist doctors. Furthermore, the purposes are to reveal the relationship between: individual characteristics and job satisfaction, commitment to organization and job satisfaction, and individual characteristics and commitment to organization.
The job satisfaction level is generally refer to each of job satisfaction dimensions, which comprise of the work itself, wages, promotion, work conditions, supervision, colleague, organization and management. This research uses quantitative analyze and cross sectional approach. Therefore, statistic analyze is conducted in univariate, bivariate and multivariate way.
Univariate analyze shows that many specialist doctors are satisfied in the work it self, promotion, supervision, colleague, and organization and management dimension. Whereas, many of them are not satisfied in the wages and the work conditions dimension (53,3% and 53,3%). The proportion of total commitment and affective commitment component is equally between the good and poor (50% and 50%). Whereas in the continuants commitment component and normative commitment component, the good commitment is little more than the poor (46,7% and 40,0%).
Bivariate analyze reveals that are: only one of individual characteristics, employee status that related to job satisfaction; two commitment component, continuants commitment and normative commitment, which related to job satisfaction; and no relationship between individual characteristics and commitment to the hospital. Multivariate analyzes reveals that the dominant factor in the job satisfaction of specialist doctors is normative commitment component.
The suggestion in the quality service improvement is necessary to increase the job satisfaction of specialist doctors. Some ways can be done, increase the merit system sharing, workplace renovation, complete the appropriate work equipments, which are followed by the commitment of specialist doctors in the Mohammad Ridwan Meureksa Jakarta Hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T10932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aloysius Suharto
"Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk Organisasi yang unik dan komplek yang padat dana, padat waktu dan padat karya. Untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat yang makin meningkat dan perdagangan bebas rumah sakit harus proaktif dimana setiap unit kerja harus saling bekerja sama dengan baik, terkoordinasi, terarah dan terpadu sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu efektif dan efesien. RSPAD Gatot Soebroto sebagai Rumah Sakit rujukan tertinggi bagi ABRI, memerlukan Sumber Daya Manusia, baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
Keinginan mengabdikan diri menjadi dokter militer saat ini cenderung menurun. Hal ini mungkin disebabkan karena ada ketidakpuasan kerja sebagai dokter militer. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh 2 faktor yakni : faktor Karakteristik Individu dan Kondisi Lingkungan Kerja. Belum ada informasi tingkat kepuasan dokter militer di RSPAD Gatot Soebroto.
Di lakukan penelitian apakah ada hubungan antara Karakteristik Individu dan Kondisi Lingkungan Kerja dokter militer di RSPAD Gatot Soebroto. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metoda survei dengan pengumpulan data secara Cross Sectional terhadap total sampel 69 dokter militer RSPAD Gatot Soebroto. Instrumen penelitian ini adalah Kuisioner yang dibuat berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konsep penelitian. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah Kepuasan Kerja dengan Sub variabel otonomi, citra profesi dan jabatan.
Sedang variabel bebasnya adalah :
Karakteristik dengan Subvariabel umur, masa kerja, pangkat., Kondisi kerja dengan Subvariabel Lingkungan Fisik, Interaksi, Kepemimpinan, Pola Karir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1.Sebagian besar responden (76,81%) akan pensiun dalam waktu 10 tahun mendatang. Perlu dilakukan upaya regenerasi personil dan kebijaksanaan penugasan dokter militer muda terpilih di RSPAD Gatot Soebroto yang mempunyai potensi akademik dan kepedulian terhadap organisasi yang tinggi.
2.Terhadap pola karier sebagian besar responden menyatakan puas terhadap pola karir (79,72%). Demikian juga terhadap jabatan yang dipangkunya rasa puas dinyatakan oleh 71,02% responden. Rasa puas responden ini menurut penulis lebih disebabkan oleh karena adanya proses peminjaman jabatan, sehingga perlu diberlakukan pola karir alternatif dengan jabatan fungsional dengan mempergunakan nilai kredit prestasi.
3.Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur, masa kerja, pangkat dengan Kepuasan Kerja p > 0,05.
4.Terdapat hubungan yang bermakna antara Lingkungan Fisik, Interaksi, Kepemimpinan, Pola Karir dengan Kepuasan Kerja p< 0,05.
Untuk meningkatkan kepuasan dokter militer di RSPAD Gatot Soebroto disarankan langkah-langkah :
1.Revalidasi Organisasi RSPAD Gatot Soebroto yang menampung baik jabatan Struktural maupun jabatan Fungsional.
2.Diberlakukannya Pola Karir alternatif lain melalui Pola Karir jabatan fungsional dengan memakai nilai kredit prestasi. Selain pola karir Perwira yang saat ini berlaku Skep Kasad 327 /V1/ 1987.
3.Mengembalikan Kewenangan RSPAD Gatot Soebroto menjadi RS pendidikan mandiri (Hospital Base), sehingga dapat memenuhi kebutuhan tenaga dokter spesialisnya sendiri baik untuk kepentingan RSPAD Gatot Soebroto maupun RS ABRI lainnya.

Hospital is a unique and complex organization which needs a lot of fund, person time consuming and numerous personnel. To anticipate the public demands and free trade era, hospital has to be proactive. Every unit in the hospital has to cooperate to provide quality care effectively and efficiently. The Central Army Hospital Gatot Soebroto as a top referral hospital among the Armed Forces hospital, needs a qualitative and quantitative reliable human resources.
The new graduated doctor's desire to serve the medical armed forces department is decreasing currently. One of the reason is probably related to job satisfaction. Job satisfaction is influenced by two factors, individual characteristics and the work condition.
This research is about the relationship between the individual characteristics and the work condition with job satisfaction among military medical doctors in The Central Army Hospital Gatot Soebroto. The research represents quantitative, applying survey method with cross sectional data collection from the total sample of 69 military doctors.
The research instrument is a structured questionnaire which is based on literature and research frame work. The dependent variable is job satisfaction which includes autonomy, profession image, and position. The independent variables consists of individual characteristics with which includes age, work period, rank, and work condition which includes physical environment, interaction, leadership, and career path.
The study result shows that :
1. Most of the respondent (76,81%) will retired within the next ten . years, therefore regeneration and recruitment of the younger military medical doctors need to be done.
2. Most of the respondents are satisfied with their career path (79,72%) and current position (71,02%), even though some of their position are "borrowed" from different working units. Alternative career patterns with functional positions should be applied.
3.There are no significant relationship between age, work period, and rank with job satisfaction (p > 0,05).
4.There are significant relationship between physical environment, interaction, leadership and career path with job satisfaction (p< 0,05).
To increase. the military medical doctor's job satisfaction in The Central Army Hospital Gatot Soebroto, it is suggested that some steps should be carried out, such as :
1.Reorganization of The Central Army Hospital Gatot Soebroto that accommodate both structural and functional positions.
2.Adopt alternative career pattern which accommodate career paths for functional positions.
3.Return the authority of the Central Army Hospital Gatot Soebroto as a teaching hospital so it can train specialists both for the Gatot Soebroto Hospital itself and other military hospitals."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krishna Mahatmi
"Meningkatnya jumlah rumah sakit swasta menyebabkan persaingan antar rumah sakit semakin tinggi sehingga sering terjadi pembajakan tenaga yang profesional. Salah satu upaya rumah sakit dalam hal persaingan adalah meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas tenaga kerjanya agar produktifitas dapat meningkat pula. Salah satu yang mempengaruhi produktifitas adalah kepuasan kerja. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kepuasan kerja tenaga perawat di ruang rawat inap RSUD Pasar Rebo.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pengambilan data secara kros seksional. Sampel penelitian adalah seluruh perawat yang bertugas di ruang rawat inap yang berjumlah 101 orang, dan cara pengambilan data primer dilakukan dengan cara mengisi kuesioner yang dilakukan dengan wawancara.
Hasil penelitian menunjukan lebih dari separuh jumlah perawat merasa puas lebih dari seperempatnya tidak merasa puas. Hal ini terlihat dari masih rendahnya kepuasan pada faktor motivasi, antara lain masih dirasakan kurangnya penghargaan yang diberikan atasan atas prestasi kerja, serta dirasakan masih kurang kesempatan perawat untuk mengembangkan karir.
Saran dari penelitian ini, perlu dilakukan intervensi terutama pada faktor motivasi agar dapat meningkatkan rasa puas karyawan, serta beberapa faktor penunjang untuk mengurangi rasa ketidakpuasan yang terjadi.

The increase of private hospitals causes an increasing competition among hospitals, so that it often causes piracy of professional experts. One of the means of hospitals in accordance of the competition is to increase the health serving in community by increasing the quality of working personals to also increase productivity. One of the causes that influence the productivity is satisfaction in working. In general this research is to get an image of nurse satisfaction in working in the Pasar Rebo Hospital.
This research is an analytic descriptive research taking cross sectional data. The sample is the whole population of nurses working in the hospital to the amount of 101 persons and the way of taking the primary data is filling a questioner by interviewing.
The result of the research shows that more than 50% of the amount of nurses are satisfied, and more the 25% are not satisfied. This is shown by the still low satisfaction in the motivation fact, among others : the feeling of not enough being appreciated by bosses for the working performance, and the feeling that the nurses have not enough chances to develop their career.
Proposal of the research is there should be an intervention mainly in the motivation fact , so that satisfactory feeling of the personal could be increased, an some other supporting factors to decrease the unsatisfactory feeling.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Dwi Yantinah
"Skripsi ini membahas mengenai kepuasan kerja karyawan di Rumah Sakit Tugu Ibu pada tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan dan mengetahui hubungan antara karakteristik individu dengan kepuasan kerja karyawan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan RS Tugu Ibu lebih rendah dibandingkan dengan ketidakpuasannya dan terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepuasan kerja. Agar dapat merancang program kepuasan kerja yang tepat sasaran, rumah sakit perlu melakukan survei kepuasan kerja karyawan secara berkala, misalnya setahun sekali.

The focus of this study is job satisfaction employees at Tugu Ibu hospital in 2009. This research is quantitative with cross-sectional study. The purpose of this study is to know degree of job satisfaction employees and relationship between individual characteristics of job satisfaction.
The result of this research is job satisfaction employees of hospital Tugu Ibu more less than dissatisfaction of them and there is relationship between education level of job satisfaction. The researcher suggest that in order to may make a schedule of job satisfaction program appropriate, hospital must be do job satisfaction employees survey for once a year.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Norjanah
"Motivasi berkaitan erat dengan kinerja yang pada akhimya akan memberikan kepuasan kerja bagi pelakunya. Bagaimana memotivasi merupakan ketrampilan tersendiri bagi pemimpin. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan metode cross sectional, bertujuan untuk melihat hubungan antara motivasi dan keyakinan beragama dengan kepuasan kerja perawat pelaksana. Motivasi kerja menggunakan pendekatan teori Herzberg yang terdiri faktor motivator dan faktor higiene. Responden berpendidikan Dill Keperawatan, SI Keperawatan, dan SPKIDI Kebidanan. Jumlah sampel adalah 116 perawat dari beberapa ruang rawat di RSIJPK.
Hasil penelitian menemukan adanya hubungan antara otonomi dan tanggung jawab dengan kepuasan kerja (p=0,418) kemungkinan pengembangan dengan kepuasan kerja (p-0,000) faktor motivator dengan kepuasan kerja (p=4,018) supervisi dengan kepuasan kerja (p=0,011) gaji dengan kepuasan kerja (p=0,030) interaksi antar manusia dengan kepuasan kerja (p=0,010) kebijakan organisasi dengan kepuasan kerja (p=0,005) lingkungan kerja dengan kepuasan kerja (p=0,003) faktor higiene dengan kepuasan kerja (p=0,000) motivasi dengan kepuasan kerja (p=0,002) keyakinan beragama dengan kepuasan kerja (p=0,000) Semua variabel karakteristik perawat (umur, jenis kelamin, lama kerja, tingkat pendidikan dan status perkawinan ) tidak berhubungan dengan kepuasan kerja. Hasil uji multivariat didapatkan sub variabel kemungkinan pengembangan adalah yang paling berpengaruh terhadap kepuuasan kerja (p=0,000).
Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya penerapan jenjang karir fungsional yang akan meningkatkan penghargaan, prestasi kerja, otonomi dan tanggung jawab pemberian asuhan keperawatan serta meningkatkan kualitas pelaksanaan dan ketrampilan supervisi. Penerapan jenjang karir fungsional dengan memperhatikan tingkat pendidikan dan kualitas ketrampilan kerja pada perawat pelaksana diharapkan akan meningkatkan kepuasan kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18129
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusuf Rintowahjudi Sofjan
"Dari hasil residensi ditemukan adanya faktor yang menyebabkan ketidakpuasan kerja di kalangan tenaga perawat ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, disisi lain Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati akan menghadapi penilaian akreditasi rumah sakit dengan kendala belum menggembirakannya kualitas tenaga perawatnya dan dalam penilaian akreditasi tersebut, salah satu yang dinilai adalah pelayanan keperawatan.
Dengan adanya kendala tersebut, pengelola rumah sakit harus mengambil kebijakan tertentu dan bila melihat rancang model suasana kerja dari Richard Steers, maka kebijakan yang diambil oleh pengelola rumah sakit akan berdampak terhadap suasana kerja yang pada akhirnya mempengaruhi kepuasan kerja dikalangan perawatnya. Oleh karena itu secara umum penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak terhadap suasana kerja di ruang rawat inap utama sebagai akibat kebijakan manajerial Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran suasana kerja dan tingkat kepuasan kerja serta ada tidaknya korelasi komponen suasana kerja terhadap kepuasan perawat di ruang rawat inap utama. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dan bersifat cross sectional. Pengambilan.data primer dilakukan dengan mempergunakan kuesioner suasana kerja yang dirasakan dan yang diharapkan dari Litwin Meyer serta kuesioner kepuasan kerja dari De Attitude School Vor industriale Arbeiden dan data sekunder di dapatkan dari pengumpulan dokumen-dokumen yang terkait. Responden dalam penelitian ini sebanyak 42 orang tenaga perawat ( total populasi ) ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.
Hasil penelitian menunjukkan:
1. Berdasarkan teori Litwin Meyer yang mengelompokkan faktor suasana kerja dalam faktor "punishme" dan meliputi komponen : "conformity, responsibility, dan standard" ; serta faktor "rewarding" yang meliputi komponen : "reward, clarity, dan team spirit" , terlihat gambaran suasana kerja di ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati yang ditandai dengan lebih menonjolnya faktor "punishment" dibandingkan dengan faktor "rewarding".
2. Terdapat korelasi kesenjangan faktor suasana kerja terhadap kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati.
3. Secara berurut, kesenjangan faktor suasana kerja yang mempunyai korelasi besar terhadap kepuasan kerja adalah : "reward, team spirit, clarity, responsi bility dan standard".
4. Terdapat satu komponen dari faktor suasana kerja yaitu "conformity" yang mempunyai korelasi terhadap kepuasan kerja tetapi secara statistik tidak bermakna.
Saran penelitian ini adalah perlunya dilakukan usaha-usaha untuk memperkecil faktor "punishme " dan memperbesar faktor "rewarding" sehingga dapat memperbesar tingkat kepuasan kerja tenaga perawat di ruang rawat inap utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. Selanjutnya perlu diteliti korelasi kesenjangan komponen suasana kerja terhadap ke puasan kerja di ruang-ruang perawatan lainnya sehingga diperoleh gambaran suasana kerja di masing-masing ruang perawatan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalina Kusumawati
"Tenaga perawat dalam rumah sakit memiliki populasi terbesar dari seluruh populasi sumber daya manusia di rumah sakit. Karena jumlahnya yang begitu besar perawat merupakan asset yang berharga bagi rumah sakit. Untuk dapat mempertahankannya, tentu rumah sakit hares memperhatikan kepuasan kerja mereka sehingga dapat memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pasien. Angka turn-over yang cukup tinggi menyebabkan rumah sakit perlu untuk mengkaji apa yang menjadi penyebabnya. Karena akibat dari angka turn-over yang cukup tinggi tersebut dapat menyebabkan rumah sakit mengeluarkan dana tambahan untuk melakukan perekrutan dan training bagi karyawan baru. Tentunya hal ini merupakan kerugian finansial yang sangat besar bagi rumah sakit.
Penelitian ini dilakukan terhadap perawat di rawat inap dengan jumlah 89 orang. Dalam penelitian ini akan dilihat gambaran kepuasan kerja perawat. Variabel babas terdiri dari faktor individu perawat yaitu umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lama kerja, dan pengalaman kerja. Sementara itu variable terikat terhadap kepuasan kerja terdiri dari upah, wewenang. kebijakan organisasi, interaksi, status professional, dan tuntutan tugas. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat cross-sectional survey dengan menggunakan instrument penelitian yang dimodifikasi Bari Paula L. Stamps (1997) rujukan dari Paramita (2003).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa upah dipersepsikan paling penting tetapi dari tingkat kepuasan dipersepsikan paling tidak mernuaskan. Total reponden yang menyatakan tidak puas sebanyak 50,6 %. Gambaran faktor individu terhadap upah, wewenang, kebijakan organisasi, interaksi, status professional, dan tuntutan tugas menunjukkan tingkat ketidakpuasan yang cukup tinggi. Karena itu rumah sakit perlu menetapkan jenjang karir professional sebagai sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme dan akhirnya memenuhi kepuasan kerja. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moehamad Irfan
"Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan pasar terbuka Rumah Sakit Pertamina Klayan (RSPK) sebagai suatu perusahaan jasa yang berusaha memberikan pelayanan yang bermutu dan produktifitas yang tinggi, ikut berbenah diri. Untuk mencapai tujuan tersebut faktor SDM adalah faktor paling penting yang berperan terhadap pelayanan yang bermutu, Pelayanan yang bermutu akan tercapai apabila produktivitas pegawai dapat dicapai secara efektif dan efisien. Produktivitas pegawai ini sangat tergantung pada kondsi kepuasan kerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Kepuasan kerja pegawai sering diidentikan dengan kompensasi yang didapatkan pegawai baik dari aspek materi maupun non materi. Pelatihan, kesejahteraan serta promosi jabatan adalah 3 faktor yang dirasakan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pegawai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang kepuasan kerja pegawai terkait faktor-faktor pelatihan, kesejahteraan dan promosi jabatan serta mengetahui faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan. Hasil penelitian ini akan dijadikan sebagai bahan masukan untuk perbaikan pelaksanaan program selanjutnya.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei tahun 2004. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik kuantitatif. Analisis statistik yang dipergunakan adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif, dilanjutkan dengan analisis bivariat dan multivariat.
Hasil analisis univariat menunjukkan lebih banyak responden yang menyatakan puas terhadap pelatihan, kesejahteraan dan promosi jabatan. Sedang hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik terhadap kepuasan kerja pegawai. Dan dari hasil uji analisis multivariat diketahui bahwa variabel kesejahteraan adalah variabel yang paling dominan mempengaruhi kepuasan kerja yang diikuti dengan faktor promosi jabatan.
Hal yang dapat disarankan dalam penelitian ini adalah perlu dilakukannya follow up terhadap pelatihan-pelatihan yang pernah dilaksanakan sehingga hasilnya bisa dijadikan masukan untuk merencanakan kebutuhan pelatihan dimasa yang akan dating. Perencanaan pelatihan yang bersifat manajemen dan teknis harus seimbang atau proporsional sehingga diharapkan tidak hanya manejemennya yang baik tapi teknisnyapun juga baik.
Untuk perbaikan dalam pemberian kesejahteraan, perlu disusun ketentuan baku tentang formulasi perhitungan pembayaran tunjangan kesejahteraan, standar baku pengupahan untuk PWT yang baru.
Dalam hal pelaksanaan promosi jabatan perlunya ditekankan bahwa penyampaian informasi dan syarat-syarat yang diperlukan agar seorang pegawai dapat dipromosikan harus disampaikan secara jelas dan transparan sehingga pegawai dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Kepustakaan : 21 (1974 ? 2000)

Analysis of Work Satisfaction of Employees on Training, Benefits, and Job Promotion Programs in Pertamina Klayan Hospital at Cirebon 2004Facing globalization era and open market makes Pertamina Klayan Hospital as a service company that strives to provide quality service and high productivity should prepare itself. To reach that goal, human resource factor is the most important factor for providing quality service. It will be accomplished whenever employee productivity can be achieved effectively and efficiently. Employee productivity depends on employee satisfaction in doing their job. Work satisfaction of employees is identically called as compensation that got from material and non-material aspects. Training, benefits, and job promotion are factors that most influence the satisfaction of employee.
The study aimed to assess the description of work satisfaction of employees related to factors such as training, benefits, and job promotion, as well as to assess the most dominant factor related to work satisfaction of employees. The result of this study would be used as input to improve the following program.
This study was conducted in May 2004. It was a quantitative analytic research. Statistical analyses that used in this study were univariate, bivariarte, and multivariate analysis.
Univariate analysis showed that the most of respondents felt satisfactory on training, welfare, and job promotion. While bivariate analysis showed that those variables statistically had a significant connection with work satisfaction of employees. Multivariate test gave result that benefits was the most dominant factor that influenced work satisfaction followed by job promotion variable.
Recommendation from this study was; it was necessary to follow up the training that had ever been conducted so that it could be as input to plan the training needs in the future. The planning of managerial and technical training should be equal or proportional in order to give the better result.
To improve the giving of benefits, hospital should make a standard of calculation of benefits payment formulation and salary payment system for new PWT.
In term of job promotion, the information about requirements needed by employees related to it should be delivered clearly and transparently so that employees could prepare themselves better.
References: 21 (I974-2000)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T12854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianus Mendrafa
"Dengan pertumbuhan Rumah Sakit yang sangat tinggi terutama di kota - kota besar saat ini, tentu permintaan akan tenaga paramedis perawatan akan semakin tinggi, di sisi lain institusi untuk mendidik tenaga paramedis perawatan hanya sebagian Rumah Sakit yang sudah mempunyai sendiri. Dengan permintaan yang tinggi ini, maka tidak mustahil akan terjadi kepindahan tenaga yang tinggi dari satu Rumah Sakit ke Rumah Sakit lainnya, juga tenaga paramedis perawatan ini, dengan berbagai alasan tentunya, yang sudah tentu akan mengganggu kegiatan pelayanan di Rumah Sakit. Salah satu upaya yang digunakan untuk mempertahankan tenaga paramedis perawatan di suatu Rumah Sakit adalah dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan dari tenaga yang bersangkutan berupa keinginan-keinginan yang ada dalam diri seseorang. Untuk lebih mengendalikan keinginan-keinginan tersebut banyak ahli sumber daya manusia yang mengaitkannya dengan prestasi kerja dari tenaga tersebut, sehingga keinginan-keinginan tenaga tersebut dipenuhi berdasarkan dari tingkat prestasi kerja dari tenaga yang bersangkutan. Rumah Sakit Medika Griya adalah merupakan Rumah Sakit kelas Madya yang baru berjalan 1 tahunlebih, telah menyiapkan upaya-upaya untuk mempertahankan tenaga tersebut di Rumah Sakit bersangkutan dan salah satunya adalah melalui pemberian bonus yang dikaitkan dengan prestasi kerja dari tenaga yang bersangkutan yang selalu dinilai setiap tiga bulan. Selain bentuk bonus ini juga ada bentuk-bentuk lain seperti kesempatan sekolah serta kursus-kursus. Yang menjadi pertanyaan sekarang seberapa besar tingkat kepuasan kerja dari tenaga paramedis perawatan tersebut dengan upaya yang ada dan apakah tingkat kepuasan kerja yang ada berhubungan dengan nilai prestasi kerja tenaga paramedis perawatan. Tentu di sisi lain karakteristik individu juga dinilai hubungannya dengan prestasi kerja dari tenaga ini. Penelitian yang dilakukan adalah merupakan penelitian deskriptif analitik yang dilakukan dengan pendekatan cross-sectional melalui pengumpulan data berupa data primer dan sekunder. Responden penelitian adalah tenaga paramedis perawatan di Rumah Sakit Medika Griya dengan menggunakan seluruh populasi. Analisa data dilakukan secara uni Lariat melalui distribusi frekuensi dan kemudian dengan cara bivariat melalui uji statistik non parametrik dengan menggunakan Chi-Squares. Hasil analisa menunjukan bahwa antara variable terikat dengan variabel batas hanya sebagian kecil dari kriteria variabel tersebut yang bermakna hubungannya, di mana hal ini terjadi salah satunya karena jumlah sampel yang sedikit yaitu hanya 66 orang. Akhirnya perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan uji statistik yang lain, sehingga lebih jelas kelihatan faktor-faktor apa yang berhubungan dengan tingkat prestasi kerja tenaga paramedis perawatan di Rumah Sakit Medika Griya tersebut.

The Connection Work Satisfaction, Individual Characteristic with Performance of Nurses at Medika Griya Hospital, Jakarta.With fast growth of Hospital now in Indonesia nurse's demands will increase certainly, but in the other hand only a few hospitals that prepare the institution nurses education. With the high demand, undoubtedly it cause turning over man power from one hospital to another, involved this nurses with certain reason. This circumstance will disturb the service in hospital. One of solution to decrease the turning over at hospital is with fulfill needs of human power, namely their desires. To control the desires, many of human resources experts link the performance of man power to the desires, so that desires are-fulfilled depend on their performance. Medika Griya Hospital is a class middle hospital, has been established since 1 years ago, has conducted some solutions to prevent turning over of the nurses at hospital. One of the effort is present theme bonus, based on their performance which evaluated every 3 months. There is other form of solution for example prepare chance to get learning and courses. The questions now, how much the effort fulfill the work satisfaction of nurses and whether work satisfaction has connection with performance of nurses. The connection of individual characteristic with performance of nurses, must be also evaluated. This investigation is analytic descriptive with cross - sectional approach, and data that used are primer and secondary data. Respondent are all nurses at Medika Griya Hospital. The data analysis is conducted through unvaried and Bavaria manner. Only a few part of the analysis result that display significant connection between independent variable with dependent variable, the reason because the population on this investigation is so little only 66 persons, and frequency distribution is not normal. Eventually, it is necessary to do further investigation with the other statistic test, so that it is seem clearer what are factors that influence the performance nurses at Medika Griya Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1995
T4444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>