Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96273 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Toto Hendroto Baswan
"ABSTRAK
Masalah utama yang dihadapi KOPERPU adalah, bagaimana mengendalikan usaha menyediakan rumah murah dalam menghadapi krisis ekonomi terutama bagi Pegawai Negeri Sipil Golongan (PNS.GoI. I) dan Pegawai Negeri Sipil Golongan II (PNS Gol. II) Dep.PU.
Penelitian ini dilakukan dengan memetakan keadaan yang dihadapi KOPERPU dengan menganalisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal menggunakan Proses Hirarki Analisis (PHA) untuk membobot derajat kepentingan setiap faktor tersebut. Dalam memetakan tingkat perkembangan KOPERPU menggunakan General Electric Matrix (GE Matrix).
Berdasarkan hasil analisis PHA dan GE Matrix posisi tingkat perkembangan KOPERPU berada pada Kwadran V atau posisi Selective Investment yang berarti untuk melakukan investasi harus berhati-hati sekali terutama dalam melakukan kebijakan investasi. Hanya usaha-usaha yang mempunyai alasan kuat yang dipercayai mendatangkan keuntungan yang boleh diinvestasikan.
Pada posisi Kwadran V, Fred R. David merekomendasikan strategi pengembangan yang sesuai adalah Market Penetration dan Product Development. Sejalan dengan pendapat tersebut David Aaker merekomendasikan pula bahwa Market Penetration dan Product Development untuk pengembangannya mengikuti Growth Strategies yaitu pengembangannya disesuaikan dengan karakteristik kondisi pengembangan perusahaan tersebut.
Berdasarkan strategi yang telah ditetapkan tersebut, maka ditindak lanjuti dengan penjabaran strategi yang lebih rinci yaitu strategi fungsional untuk masing masing fungsi guna menyusun program pengembangan perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Amin Djohar
"PT (Persero) Indosat, Tbk. merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi internasional. Sejak tahun 1994 PT (Persero) Indosat, Tbk. telah menjadi perusahaan publik dengan melakukan perdagangan saham di luar maupun di dalam negeri, yaitu di New York Stock Exchange, Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
Dengan adanya perubahan tatanan regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah RI dan perkembangan industri telekomunikasi, maka PT (Persero) Indosat, Tbk. perlu mempersiapkan diri untuk mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut agar perusahaan dapat tetap eksis dan dapat bersaing dengan kompetitor. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia juga akan diwarnai dengan masuknya operator luar negeri, pemberlakuan kawasan perdagangan babas Asia atau Asia Free Trade Area (AFTA) pada tahun 2003, peran globalisasi, serta kesepakatan Pemerintah Republik Indonesia dengan IMF pada tahun 2000 dalam rangka restrukturisasi bisnis telekomunikasi di Indonesia.
Seiring dengan adanya kompetisi bisnis telekomunikasi, maka untuk memenangkan persaingan PT. (Persero) Indosat, Tbk. menerapkan strategi "4 in 1". Strategi "4 in 1? ini digunakan untuk mentransformasikan perusahaan menjadi penyelenggara telekomunikasi yang terintegrasi penuh melalui kegiatan usaha utamanya yaitu Backbone (lnfrastruktur Jaringan), Telekomunikasi Tetap (Fixed), Telekomunikasi Bergerak (Mobile), Multimedia, Komunikasi Data dan Internet (MIDI), yang keempatnya berbasis pada Internet Protocol (1P Based Network Platform).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak penerapan strategi "4 in 1" terhadap PT (Persero) Indosat, Tbk. Untuk menganalisis penerapan strategi tersebut digunakan metoda Balanced Scorcard yang menggunakan empat aspek, yaitu : finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pertumbuhan dan pembelajaran. Sedangkan Penelitian dilakukan dengan pengumpulan data melalui hasil kuesioner, kemudian untuk analisis data lapangan digunakan metoda "Sign Test (Uji Tanda)".
Dari hasil analisis penerapan strategi "4 in 1" diperoleh bahwa penerapan strategi tersebut tidak memberikan dampak perubahan kepada perusahaan, sehingga perusahaan perlu mengkaji kembali strategi tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darmayanti D. Tamin
"PT. Astrindo Aditya Teknika digolongkan sebagai perusahaan berskala kecil dan menengah. Produk yang dihasilkan adalah komponen (spare part) dengan bahan baku dari logam. Dapat digunakan pada peralatan elektrik dan kendaraan bermotor.
Pada era globalisasi dan pasar bebas, PT. Astrindo Aditya Teknika harus menghadapi persaingan yang tinggi. Penssahaan hams menghadapi pesaing dari perusahaan berskala besar sampai dengan kecil serta perusahaan luar negeri yang memasarkan produknya ke Indonesia. Dengan modal yang terbatas PT. Astrindo Aditya Teknika berupaya mengatasi persaingan, guna dapat terus menjalankan dan mengembangkan perusahaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan yang ingin dibahas adalah :
1. Bagaimana gambaran pengaruh kondisi lingkungan eksternal dan internal terhadap PT. Astrindo Aditya Teknika dalam industri komponen dari logam?
2. Dimanakah posisi bersaing PT. Astrindo Aditya Teknika dalam industri komponen dari logam?
3. Strategi bersaing seperti apakah yang sesuai dengan kebutuhan PT. Astrindo Aditya Teknika dalam menghadapi persaingan pasar bebas untuk dapat mempertahankan kelangsungan dan mengembangkan bisnisnya?
Tipe penelitian tesis ini adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah berupa observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner untuk data primer. Data sekunder dilakukan dengan cara studi pustaka buku-buku teori dan literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah penelitian. Analisis data dengan menggunakan Analisa SWOT yaitu dengan medial peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan dan posisi persaingan dengan matrik EFAS (external strategic factors analysis summary), matrik IFAS (internal strategic factors analysis summary) dan matrik profil kompetitif.
Teori yang mendasari penulisan ini adalah strategi bersaing dari Porter, dengan model Five Forces. Berawal dari melihat kodisi pasar terlebih dahulu, dilakukan analisa lingkungan eksternal dan internal. Five Forces menggambarkan lima kekuatan yang mempengaruhi suatu industri. Masuknya pendatang baru, ancaman produk subtitusi, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok dan persaingan diantara pesaing dalam suatu industri.
Hasil analisis dan pembahasan teridentifkasi posisi bersaing PT. Astrindo Aditya Teknika Iemah dikarenakan perusahaan memproduksi produk standard, persaingan dalam industri tinggi dan sebagaimana perusahaan berskala kecil dan menengah dukungan finansial kurang baik. Dengan kondisi persaingan lemah, PT. Astrindo berupaya memanfaatkan peluang dan kekuatan yang dipunyai serta mengendalikan ancaman dan kelemahan yang ada untuk terus exis dan mengembangkan perusahaan. Peluang pasar yang luas, dapat dimanfaatkan untuk mencari pelanggan lainnya guna mengatasi kelemahan terhadap pembeli, disamping hubungan baik yang terus dipertahankan. Penggunaan informasi teknologi yaitu intemet dapat digunakan untuk mencari informasi tentang pasar dan pelanggan baru. Dukungan pemerintah berupa kredit murah digunakan untuk menambah modal kerja dan pengembangan usaha. Efesiensi dilakukan guna mengatasi dukungan finansial yang kurang baik, salah satunya dengan cara pengadministrasian persediaan yang baik.
Pengembangan sumber daya manusia dilakukan terns agar mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga dapat bekerja dengan kinerja tinggi untuk menghasilkan produk yang berkualitas baik. Fasilitas pemerintah dan LSM dalam pembinaan pengusaha kecil dan menengah dalam bidang teknik dan manajemen digunakan dalam pengembangan sumber daya manusia agar dapat menghemat biaya pengembangan sumber daya manusia.

PT. Astrindo Aditya Teknika is classified as a small and middle scale industry. The product which is produce components/spare parts with raw material from metal. It can be used for electrical equipments and vehicles.
In globalization era and free market, PT. Astrindo Aditya Teknika must facing a high competition. The company must compete with the competitor from a big scale company until a small one and also overseas company which sell their product to Indonesia. With a limited capital PT. Astrindo Aditya Teknika try to handle the competition, so they can continue to run and develop their company.
Based on the background that mentioned above, the problem that will be discuss are :
1. How is the describe about the influence of external and internal environment condition for PT. Astrindo Aditya Teknika in components form metal industry?
2. Where is the competition position of PT. Astrindo Aditya Teknika in components from metal industry?
3. What competition strategy that match with PT. Astrindo Aditya Teknika need when facing the competition of free market to maintain the continuity and develop their business?
This thesis research type is description the technique data collecting such as observation, interview, and spreading questionnaires for primary data. Secondary data use literatures which related with research problem. The data analysis us SWOT analysis. Like value the opportunities, threats, strengths and weaknesses of company and competition position with EFAS matrix (External Strategic Factors Analysis Summary), IFAS matrix (Internal Strategic Factors Analysis Summary) and competitive profile matrix.
Based theory this thesis is competition strategy from Porter, with five forces model. Start from seeing a market condition by using external and internal environment analysis. Five forces describe five strength, which influence an industry. The entry of a new corner, substitution of product threat, the strength of buyers dicker, the strength of supplier?s dicker and competition between the competitors in an industry.
The analysis result and the discussion identified that the competition position PT. Astrindo Aditya Teknika is weak because the company produce a standard product, the competition in high industry and the financial of a small and middle scale company is unfavorable. With a weak competition condition, PT. Astrindo Aditya Teknika try to get the opportunities and strength the have also control the threats and weakness to keep exist and develop the company. The opportunity of a large market can be uses to find. Another customer to overcome the weaknesses for the buyer, beside a good relationship that must be defended. The information technology like use internet to find information about market and new customers. Government supports such as a cheap credit to add capital working and developing the business. Efficiency utilizes to overcome financial support which is unfavorable, one of them by a good supply administration.
Developing of a human resources keep on continue so the company have a qualified human resources keep on continue so they have qualified employee, so that they can work with high performance to produce qualified product. Governmental facilities and LSM that construct small and middle company in technical field and management use in developing of human resources so it can make a development of human resources cost efficiency.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13919
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakfar Rasyidi Rahman
"Monetary crisis blowing Indonesia in the middle of July 1997 has brought significant impact especially to business sector. The economic crisis for PT. Inti Teknodrilindo constituted a serious threat instead of positive impact. Therefore, the management conducted various strategies in order to survive by means of internal improvement and efficiency strategies. It allowed the company to keep exist until today. The author was encouraged to study about company strategies.
This study was conducted in descriptive manner, the author presented empirical data relating to strategies applied by PT. Inti Teknodrilindo; how to analyze company strategies (uncertainty) to enable the company escape from the crisis. In order to analyze strategies of PT. Inti Teknodrilindo, the author collected primary or secondary data. The primary data includes result of detailed interview with PT. Inti Teknodrilindo top management as well as board of directors and managers in analyzing the primary and secondary data, the author adopted macro analysis from Pearce and Robinson, five forces from Porter, namely five farces That influence industrial competitiveness. In order to ensure factual activities conducted by PT. Inti Teknodrilindo, the author also adopted value chain from Michael Porter, which analyzes a set of activities in detailed as well as company's activities to discover the most significant factor for strategies applied by the company. Strategy generic from Pearce and Robinson and Laurence R. Jauch. Turnaround strategy is a theory the author applied to come into conclusion that the strategy used by PT. Inti Teknodrilindo was an turnaround strategy by retrenchment strategy being indicated by cost and asset reduction through employee rationalization, fix asset sales and changing composition of the shareholders. Meanwhile, turnaround strategy was followed by concentric diversification strategy, namely to diversify service coverage in oil & gas exploration and exploitation project by means of establishing subsidiaries, cooperation with other parties in joining various oil & gas drilling tenders, acquisition of the company which is having line business with PT. Inti Teknodrilindo, to find focusing on service or product."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14192
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Dwi Suciani
"Dalam tesis ini mencoba merumuskan strategi bersaing dalam bisnis e-commerce. Seperti diketahui internet telah membudaya dalam masyarakat dunia, digunakan untuk mendapatkan informasi, komunikasi dan sebagai alat transaksi. E-commerce merupakan transaksi elektronik yang dilakukan melalui media internet. Di pasar internasional, ecommerce menjadi alat pembayaran utama bagi pelaku bisnis online, karena kemudahan dan keefisienanya, serta tidak memiliki batas dalam ruang dan waktu. Secara umum diharapkan di negara-negara maju akan menerapkan e-commerce dan paperless trading pada tahun 2005, sedangkan pada negara berkembang termasuk Indonesia dimulai pada tahun 2010. Pelaku bisnis diharapkan dapat mengembangkan bisnis e-commerce ditengah hambatan yang ada, agar dapat dijadikan landasan untuk bersaing di pasar internasional.

In this thesis, I would like to formulate the strategy of competition in e-commerce business. As has been known that internet has been entrenched in the world community, which is used to obtain information, communication and as a mean of transaction. Ecommerce is an electronic transaction conducted through internet. In international markets, e-commerce has become a major tool for online businesses due to its efficiency, effectiveness and flexibility as well as the unlimited of the usage. Generally expected that the developed countries will start implementing e-commerce and Paperless trading in the year of 2005 whereas the developing countries; including Indonesia; will commence in 2010. The business people are expected to develop an ecommerce business in the middle of the existing obstacles hence could be used as the basis for competing in international markets."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T29098
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Ahmad Haqiqie
"Penggunaan mineral anorganik pada industri pembuatan kertas mulai berkembang. Mineral tersebut berfungsi sebagai filler kertas untuk mengurangi penggunaan pulp yang berlebih. Selain menguntungkan secara ekonomi, penggunaan filler pada kertas dapat meningkatkan sifat optik dan retensi kertas yang dihasilkan. Salah satu mineral yang memiliki potensi baik untuk digunakan sebagai filler adalah zeolit. Pada penelitian ini dilakukan variasi pada ukuran zeolit sebagai bentuk optimalisasi karakteristik kertas yang diinginkan. Hasil yang diamati digunakan sebagai pembanding terhadap kertas dengan filler PCC mengingat PCC merupakan salah satu filler yang umum digunakan sebagai material filler kertas. Berdasarkan hasil yang didapatkan, zeolit sebagai filler belum dapat disebut sebagai mineral alternatif PCC ketikan digunakan pada kertas. Nilai brightness pada kertas dengan zeolit berada jauh di bawah kertas dengan PCC. Hal tersebut disebabkan oleh nilai brightness PCC yang lebih tinggi. Namun, opacity yang didapatkan oleh kertas zeolit berada pada spesifikasi yang dibutuhkan dan sebanding dengan kertas PCC sebab indeks bias kedua mineral tersebut tidak terpaut jauh. Pada karakteristik yang lain, yaitu sifat mekanik, terbukti zeolit dan pengecilan ukuran partikelnya berhasil meningkatkan kuat tarik kertas yang dihasilkan. Ukuran partikel yang diperkecil pada durasi tertentu dapat menahan partikel beraglomerasi dan mempertahankan ikatan antar serat kertas dengan optimal.

The use of inorganic minerals in the papermaking industry is growing. These minerals function as paper fillers to reduce the use of excess pulp. Besides being economically beneficial, the use of fillers in paper can improve the optical and retention properties of the paper produced. One mineral that has good potential to be used as a filler is zeolite. In this study, variations in zeolite size were carried out as a form of optimization of the desired paper characteristics. The results observed were used as a comparison to paper with PCC filler considering that PCC is one of the fillers commonly used as paper filler material. Based on the results obtained, zeolite as a filler cannot be called an alternative mineral to PCC when used in paper. The brightness value of paper with zeolite is far below paper with PCC. This is due to the higher brightness value of PCC. However, the opacity obtained by zeolite paper is within the required specifications and comparable to PCC paper because the refractive indices of the two minerals are not far apart. In other characteristics, namely mechanical properties, it was evident that zeolite and its particle size reduction successfully increased the tensile strength of the paper produced. The reduced particle size for a certain duration can prevent particles from agglomerating and maintain optimal bonding between paper fibers."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abednego Soebari
"Tidak dapat disangkal lagi, sejak jaman dahulu komunikasi memegangperanan penting dalam kehidupan manusia. Peranan komunikasi tersebut saat ini bukan saja hanya untuk - kepentjngan pribadi atau perorangan, tetapi sudah merambah ke segala bidang, tidak terkecuali dalam sektor bisnis. Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, maka sektor komunikasipun mengalami perkembangan yang cepat. Dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, berbagai fasilitas komunikasi baik yang modem maupun gederhana dapat dimanfaatkan masyarakat. Hubungan manusia antar tempat dapat di erpendek dengan fasilitas komunikasi tersebut.
Industri perposan sebagai salah satu bagian dari bisnis komunikasi, saat ini menghadapi dilema yang kompleks. Di satu sisi perkembangan teknologi membawa dampak positif terhadap bisnis komunikasi secara keseluruhan namun di pihak lain kemajuan teknologi dikawatirkan akan memperburuk kondisi bisnis perposan yang mengandalkan komunikasi tertulis bahkan dengan elektronika, sehingga semakin. menurunkan pangsa pasar industri perposan. PT. Pos Indonesia sebagai salah satu penyedia sarana komunikasi tertulis secara umum menghadapi dilema yang sama dan harus terus-menerus berupaya untuk mengembangkan diri agar mampu bersaing dengan perus.a haan-perusahaan penyedia fasilitas komunikasi yang lain . Persaingan tersebut juga dirasakan semakin tinggi akibat. arus globalisasi sehingga semakin mudahnya perusahaan asing masuk Indonesia serta semakin beragamnya tuntutan masyarakat dalam menggunakan jasa komunikasi.
Tujuan penulisan karya akhir ini pada dasamya adalah nntuk mengetahui strategi tingkat korporasi yang telah dilakukan oleh PT. Pos Indonesia dalam menghadapi persaingan tersebut. Demikian juga akan mempelajari faktor-faktor internal dan ekstemal yang mempengaruhi industri perposan umumnya untuk mengungkapkan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang mimgkin dihadapi oleh PT. Pos Indonesia.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang pengiriman surat, uang dan barang, PT. Pos Indonesia memiliki pesaing yang cukup besar antara lain dari perusahaan jasa telekomunikasi, jasa titipan, jasa pengurusan transportasi, perbankan, dan bisnis penyiaran. Sedangkan pesaing yang paling utama adalah perusahaan jasa telekomunikasi yang menawarkan altenatif lain dalam komunikasi dan perusahaan jasa titipan baik domestik maupun asing yang menawarkan jasa courier.
Adanya perubahan lingkungan dan tingginya tingkat persaingan dalam bisnis perposan, telah dilakukan antisipasi oleh manajemen PT. Pos Indonesia melalui upaya penetapan visi dan misi yang relevan dengan tuntutan masa depan; penjadwalan pelaksanaan reformasi hingga tahun 2020; langkah restrukturisasi organisasi antara lain dengan melakukan efisiensi terhadap 16 posisi di tingkat pusat, penciutan jumlah wilayah usaha dari 14 buah menjadi 11 buah dan penggabungan kantor-kantor Sentral Giro di seluruh Indonesia.
Melalui analisa lingkungan intemal, diperoleh gambaran bahwa PT. Pos Indonesia mempunyai kekuatan dalam hal pengalaman untuk mengelola bisnis perposan karena kehadirarmya telah ada sejak dahulu; memiliki sumber daya yang cukup besar baik sumber daya manusia maupun fasilitas pelayanan (sampai dengan akhir tahun 1996 kurang lebih terdapat 20.000 titik pelayanan dengan 28.573 orang karyawan); memiliki kompetensi inti dalam keunggulan penguasaan daerah antaran di seluruh pelosok wilayah Indonesia; tingkat likuiditas dan kesehatan perasahaan yang balk; serta sarana pelayanan yang lengkap dan memadai.
Namun masih terdapat beberapa kelemahan yang haras diperbaiki oleh PT. Pos Indonesia seperti; rendahnya citra perasahaan di mata masyarakat karena masih seringnya kegagalan dalam memenuhi waktu tempuh kiriman yang telah dijanjikan; sistem informasi yang belum terintegrasi; terlalu banyaknya ragam produk yang ditawarkan sehingga membingungkan konsumen; ketergantungan yang tinggi terhadap sistem transportasi pihak ketiga; sistem dan prosedur pelayanan yang birokratis dan kaku sehingga kurang customer friendly, serta meskipun telah memiliki produk-produk unggulan namun brand image-nya kurang melekat pada konsumen.
Sedangkan melalui analisa lingkungan ekstemal, PT. Pos Indonesia dinilai masih mempunyai peluang karena prospek pertumbuhan pasar yang masih bagus; perkembangan demografi dan kualitas pendidikan masyarakat yang makin meningkat; transaksi bisnis yang semakin tinggi sehingga akan meningkatkan volume hibrida mail berapa surat bisnis elektronik dan direct mail; perkembangan teknologi yang memungkinkan untuk meningkatkan mutu pelayanan jasa pos melalui efisiensi, pengembangan produk dan peningkatan produktivitas.
Meskipun demikian ancaman yang haras dihadapi oleh PT. Pos Indonesia juga dinilai cukup besar karena; sikap konsumen yang semakin kritis, rasional dan selektif dalam menggunakan jasa pos sehingga tuntutan kualitas haras mendapat perhatian utama; semakin tumbuh dan berkeihbangnya perasahaan perposan sejenis/peqastip; semakin tersedianya produk substitusi terutama yang berbasis teknologi informasi sehingga mempengaruhi tingkat pemakaian komunikasi tertulis.
Berdasarkan kondisi lingkungan ekstemal dan situasi internal yang dihadapi oleh perusahaan tersebut di atas maka untuk menghadapi era persaingan global dan tingkat persaingan yang cukup tinggi, peningkatan mutu pelayanan menjadi kunci utama kesuksesan perusahaan. Melalui analisa SWOT, PT. Pos Indonesia dapat menerapkan strategi korporasi melalui: membentuk team work yang melayani pasar bisnis secara khusus di setiap titik pelayanan yang potensial; melengkapi service point dengan sarana pelayanan yang modem dan terintegrasi guna meningkatkan motivasi dan produk^vitas; peningkatan kerjasama dengan penyedia jasa transportasi dan pembenahan intemal dalam material handling; strategi customer satisfaction focus dengan konsep utama pelayanan sebaik mungkin kepada konsumen; meningkatkan akurasi penyerahan kiriman, peningkatan waktu tempuh kiriman dan pelayanan yang konsisten untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen; serta perlunya digalakkan promosi terhadap produk xmggulan agar memiliki brand image yang kuat.
Sedangkan untuk mengatasi kelemahan pemsahaan dapat diambil langkah-langkah strategi melalui penyederhanaan jenis produk yang ditawarkan dan untuk memberikan kemudahan kepada konsumen hams diupayakan sistem dan prosedur keqa yang sederhana dan tidak berbelit sehingga terkesan birokratis. Dengan deipikian kepuasan konsumen akan terwujud dan loyalitas mereka juga teijamin meskipun banyak produk sejenis yang ditawarkan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neila Marini
"Kondisi pasar kendaraan roda empat dalam era perdagangan babas ASEAN (AFTA 2003) membuka peluang sekaligus ancaman bagi industri otomotif dan pasar di Indonesia. Pemerintah berusaha menghadapi fenomena ini dengan mengeluarkan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan kemudahan impor kendaraan roda empat untuk berbagai jenis kendaraan, antara lain dengan mengeluarkan kebijakan dalam pajak barang mewah untuk kelas kendaraan niaga kategori I. Kondisi eksternal perusahaan dalam aspek ekonomi, sosial dan budaya, politik dalam taraf pemulihan di lingkungan masyarakat.
Penelitian ini melakukan analisis strategi bisnis PT Indomobil Niaga Internasional dalam meraih pangsa pasar kendaraan di segmen MPV (Suzuki Aerio) yang diluncurkan penjualannya pada bulan Oktober tahun 2002. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analitis yaitu rancangan penelitan studi kasus yang mengganibarkan strategi bisnis PT. IMNI pada suatu periode waktu tertentu (periode dari 1 Oktober 2002 hingga 31 Maret 2003). SampeI ditentukan dari anggota populasi penelitian sebanyak 10 orang yang terdiri Bari beberapa manajer, asisten manajer, staf dan cumber lain yang mengetahui bisnis kendaraan Suzuki Aerio yang bertindak sebagai responden dalam penelitian ini. Adapun teori yang digunakan sebagai pijakan strategi bisnis diawali dengan melakukan analisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Oleh karena .itu dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga dapat ditentukan alternatif strategi bisnis yang tepat untuk meraih pangsa pasar di segmen MPV.
Strategi yang telah dijalankan oleh perusahaan adalah menjadi mitra usaha terbaik, yang memiliki produk yang lengkap dan tepat, yang selalu memberikan pelayanan, mutu dan kepedulian terbaik bagi konsumen; mendukung sepenuhnya mitra usaha dalam pengembangan dan pemasaran produk; menjadi yang terbaik dalam segmen pasar tertentu. Strategi yang dimiliki perusahaan digunakan sebagai kondisi saat ini. Lalu dilakukan penelitian dengan mengolah data primer dan data sekunder untuk dapat merumuskan langkah-langkah yang harus ditempuh perusahaan dalam mengantisipasi perkembangan dan persaingan di bidang industri otomotif di masa berikutnya.
Sebagai dasar kerangka analisis menggunakan kerangka dasar proses manajemen strategik dengan menggunakan metode analisis SWOT yang meliputi matriks EFE (External Factors Evaluation) merupakan faktor peluang dan ancaman, dan IFE (Internal Factors Evaluation) sebagai faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan. Matriks TOWSISWOT digunakan untuk mengembangkan strategi yang ada. Dari Matriks IE (Infernal-External) dan Matriks Grand Strategy dapat disimpulkan bahwa perusahaan berada dalam kuadran I tahap pertumbuhan yang diperoleh dua strategi yaitu strategi pengembangan pasar dan strategi integrasi vertikal. Dari Matriks Quantitative Strategies Planning dipilih strategi bisnis yang menjadi prioritas perusahaan yaitu strategi pengembangan pasar.
Hasil analisis yang menunjukkan bahwa strategi pengembangan pasar dilakukan dengan Cara mempertahankan pangsa pasar Aerio yang sudah ada dan memperluas akses pasar, meningkatkan penjualan dan tetap mempertahan kualitas produk serta memperluas jaringan distribusinya untuk meraih pangsa pasar dalam memenangkan persaingan bisnis di masa depan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manulang, Thurman
"Prospek bisnis ritel sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti faktor ekonomi, politik maupun sosial budaya. Hal tersebut dapat diperhatikan dari perkembangan ekonomi dan politik akhir-akhir ini, bisnis ritel mengalami kelesuan dan menghadapi tantangan yang cukup berat. Dalam situasi krisis demikian yang dapat dilakukan para pelaku bisnis ritel adalah bagaimana aktivitas bisnisnya bertahan.
PT. Sarinah sebagai salah satu BUMN di bawah Depperindag, yang bergerak di bisnis ritel menghadapi berbagai masalah antara lain mengalami penurun tingkat pertumbuhan penjualan, ketatnya persaingan di bisnis ritel baik yang datang dari pengusaha domestik maupun yang datang dari investor asing, diberikannya kesempatan bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di bidang ritel sampai di tingkat Kabupaten. Untuk itu PT. Sarinah perlu mempersiapkan suatu strategi bersaing, dan mencari solusi melalui analisis secara komprehensif sehingga diperoleh gambaran posisi bersaing.
Penelitian ini diawali dengan menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Dalam menganalisis digunakan metode Proses Hirarki Analitik (PHA) untuk membobot derajat kepentingan setiap faktor. Sedangkan untuk menentukan posisi bersaing PT. Sarinah digunakan General Electric Matrix.
Analisis PHA menunjukkan kekuatan bisnis ritel PT. Sarinah terletak pada pangsa pasar, fasilitas, sedangkan daya tank bisnis ritel PT. Sarinah terletak pada ukuran pasar dan kesetiaan pembeli. Dari uji PHA dan GE Matrix diperoleh posisi bersaing PT. Sarinah pada area atau sel V GE Matrix, dengan strategi hold dan maintain. Artinya PT. Sarinah berada pada area atau sel selektif. Untuk itu PT. Sarinah perlu berhati-hati apabila ingin melakukan investasi baru.
Dengan melihat posisi bersaing, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman diberikan alternatif pemilihan strategi bersaing perusahaan untuk dapat mendukung keberhasilan perusahaan di dalam menghadapi persaingan. Sehubungan dengan itu perlu menggunakan strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sayuti
"Permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan Pajak Bumi dan Bangunan adalah mengenai penetapan Nilai Jual Obyek Pajak, umumnya dirasakan masyarakat terdapat ketidakadilan vertikal. Nilai Jual Obyek Pajak adalah mewakili nilai pasar, sedangkan nilai pasar yang wajar merupakan refleksi dari harga jual yang terjadi dalam pasar yang berlangsung secara kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Jakarta Barat dan Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Jakarta Selatan dalam menetapkan Nilai Jual Obyek Pajak melalui uji ketidakadilan vertikal dan uji perbedaan koefisien keadilan yang menggunakan model IAAO (The International Association and Assessing Officers).
Penelitian menggunakan metode deskriptif dan pengumpulkan data dengan teknik Purposive Random Sampling, yaitu bukan acak (non probability), dimana data transaksi jual beli perumahan dari Pialang Properti yang dipilih sebanyak 295 sampel dari populasi yang ada, berdasarkan alamat dan karakteristik yang lengkap setelah dicocokkan dengan basis data pada Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan untuk wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.
Hasil penelitian, berupa regresi menggunakan model IAAO menunjukkan secara rata-rata penetapan Nilai Jual Obyek Pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Jakarta Barat menunjukkan adil. Sebaliknya penetapan Nilai Jual Obyek Pajak oleh Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Jakarta Selatan terdapat indikasi ketidakadilan vertikal secara regresif. Di antara kedua kantor tersebut tidak terjadi perbedaan koefisien keadilan.
Dari hasil penelitian disarankan supaya Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan selalu mengevaluasi kinerja dalam penentuan Nilai Jual Obyek Pajak melalui analisis ketidakadilan vertikal serta meningkatkan kinerja sumber daya manusia dalam mencari data yang lengkap dan akurat, teliti dalam menentukan Nilai Indikasi Rata-Rata dan Zona Nilai Tanah, penentuan Daftar Biaya Komponen Bangunan yang up-to-date. Penetapan Nilai Jual Obyek Pajak yang adil dapat mendukung kebijakan Nilai Jual Kena Pajak yang efektif dalam mengeliminir ketidakadilan vertikal."
2000
T7454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>