Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141596 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zubaidah
"Penelitian ini mengangkat peran organisasi perempuan Aceh di tengah konflik Aceh yang didominasi oleh kelompok laki-laki. Peran mereka adalah pemberdayaan perempuan, advokasi dan investigasi perempuan korban konflik. Selain itu, dilakukan pemberdayaan ekonomi, advokasi kebijakan, dan penanganan perempuan di pengungsian. Penelitian ini menggunakan teori Ethics of care dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan metode wawancara mendalam dan analisis data sekunder.
Narasumber penelitian sebanyak 15 organisasi yaitu Flower Aceh, KKTGA, YPW. MiSPI, RPuK, Daulat Remaja, Matahari, Balai Syura Inong Aceh, Data Lajuna. ORPAD, Srikandi Aceh, SpuRA, Lampuan Aceh, PIIA dan Perempuan Merdeka.
Temuan lapangan menunjukkan bahwa peran mereka yang lebih dominan adalah menangani dampak konflik. Implikasinya adalah tercipta koalisi perempuan yang kuat di tingkat pusat dan akar rumput; pelibatan perempuan dalam kehidupan sosial dan politik mulai menjadi wacana, munculnya data perempuan sebagai korban konflik; lahirnya revisi kebijakan yang berperspektif perempuan, dan menawarkan alternatif lain dalam penyelesaian konflik Aceh, yaitu pendekatan kepedulian yang tidak melahirkan kekerasan.

The Role Of Acehnese Women Organizations in Armed-Conflict Resolution in AcehThis research investigates the roles of non-governmental Acehnese women's organizations in handling the impacts of armed-conflicts in Aceh. Employing qualitative approach, data are gathered through in-depth interviews and secondary sources and are analyzed against Ethics of Care. Fifteen (I5) women's organizations are selected as subjects: Flower Aceh, KKTGA, YPW, MiSPI, RPuK, Daulat Remaja, Matahari, Balai Syura inong Aceh, Dara Lajuna, ORPAD, Srikandi Aceh, Spurs, Lampuan Aceh, PHIA, and Perempuan Merdeka.
The roles taken by these women's organizations among others are empowering women especially in terms of economics, investigating and advocating women victims of conflicts, taking parts in public policy making process, and tackling women's problems in refugee's (IDPs) camps. Study concludes that they are more intensely involved in addressing the various impacts of the armed-conflicts. This leads to a stronger coalition between women's organizations both in upper and grass root levels; emerging discourse on women's participation in social and political arena; availability of data of women as victims; more women's perspective policy-makings, and most important, the possibility of using Care approach instead of repressive and violent one to resolve the existing conflicts.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11871
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Juanda
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang peranan lembaga keujruen blang dalam menggerakkan kerjasama masyarakat dan kendala-kendala pengembangannya. Penelitian ini penting mengingat keberadaan lembaga keujruen blang sangat diperlukan masyarakat tani dalam kegiatan pertanian sawah. Dalam pelaksanaan tugasnya lembaga keujruen blang mengedepankan nilai-nilai gotong royong. Gotong royong yang berlaku disini sudah menjadi hukum adat dan merupakan salah satu alat pencapaian tujuan lembaga, yaitu agar kegiatan pertanian sawah berjalan lancar dan berhasil.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan para informan. Sementara itu pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan lingkup informan mencakup unsur pengurus lembaga keujruen blang, masyarakat tani, pemerintah dan tokoh adat.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa peran yang dilakukan keujruen dalam menggerakkan kerjasama masyarakat tani kurang efektif untuk mengatasi masalah menurunnya semangat gotong royong dalam lembaga keujruen blang. Apa yang dilakukan keujruen hanyalah melaksanakan tugas rutinitas semata yang bersifat fragmatis, sehingga tidak menyentuh pokok persoalan penyebab menurunnya semangat gotong royong tersebut. Penurunan semangat gotong royong antara lain disebabkan oleh tidak optimalnya services yang diberikan lembaga keujruen blang kepada petani berupa ketersediaan air pertanian yang cukup, dan melemahnya internalisasi nilai-nilai yang berlaku dalam lembaga keujruen blang oleh petani.
Rendahnya services tersebut disebabkan oleh tidak optimalnya fungsi irigasi setengah teknis yang digunakan sebagai prasarana penyuplai air ke persawahan. Irigasi induk yang berlokasi di Desa Blang Bayu tersebut dibangun pemerintah pada Tahun 1998. Kehadirannya justru memperburuk tata guna air yang telah ada, sehingga pasokan air ke sawah-sawah tidak tercukupi. Hal tersebut berdampak juga pada penurunan kuantitas musim tanam dari sebelumnya 2 kali setahun menjadi 3 kali dalam 2 tahun. Kemudian musim tanam juga menjadi tidak serentak lagi dalam satu wilayah kerja keujruen chick (tingkat kecamatan) sehingga menyebabkan semakin banyaknya hama yang menyerang tanaman padi. Sementara itu melemahnya internalisasi nilai-nilai yang berlaku dalam lembaga keujruen blang oleh petani lebih disebabkan oleh melemahnya pola hubungan tradisional petani yang mulai bergeser ke pola hubungan rasional ekonomi.
Tidak optimalnya fungsi irigasi juga merupakan kendala utama pengembangan lembaga keujruen blang. Disamping masalah lemahnya kepemimpinan lokal, struktur organisasi yang kurang mendidik, minimnya intervensi pemerintah, dan sebagian dari substansi aturan adat sudah kurang relevan dengan kondisi masyarakat tani sekarang.
Untuk meminimalisir masalah yang terjadi dalam lembaga keujruen blang, diperiukan reorientasi kepemimpinan keujruen dari peranan yang terpaku pada pelaksanaan tugas rutinitas semata ke peran sebagai seorang agen perubahan (change agent) yang mampu melakukan pembaharuan bagi organisasi, pembenahan irigasi, penyadaran masyarakat tani dan pemerintah, serta redefinisi aturan adat dan restrukturisasi kelembagaan keujruen blang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Airori, Markus
"Konsep pembangunan adalah untuk memperbaiki kehidupan mayoritas manusia, melalui program-program pengurangan kemiskinan, pelestarian lingkungan hidup, pembangunan kesehatan dan pembangunan masyarakat berbasis komunitas. Dengan demikian hanya rakyat sendiri yang dapat menentukan apa sebenarnya yang mereka anggap sebagai perbaikan dalam kualitas hidup mereka.
Jadi, partisipasi Lembaga Masyarakat Adat (LMA) sebagai wadah pemusyawaran dan Partisipasi Masyarakat Adat asli orang Papua dalam pembangunan di Kota Jayapura adalah sesuatu hal yang perlu dan penting, bukan hal yang mengada-ngada dan dibuat-buat. Oleh karena itu, pokok permasalahan dalam tesis ini adalah Bagaimanakah partisipasi Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dalam pembangunan di Kota Jayapura?
Untuk memudahkan penyusunan instrumen dan analisisnya, maka pokok permasalahan tersebut lebih difokuskan kepada tiga pertanyaan yaitu:
a. Bagaimana proses partisipasi lembaga masyarakat adat dalam perencanaan program pembangunan?
b. Bagaimana partisipasi lembaga masyarakat adat dalam pelaksanaan program pembangunan ?,
c. Bagaimana partisipasi lembaga masyarakat adat dalam mengevaluasi program pembangunan?
Untuk menjawab ketiga pertanyaan tersebut, telah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif, yang menghasilkan data kualitatif melalui kajian literatur dan dokumen, dan penelitian lapangan yang dilakukan kepada informan yang terdiri dari unsur pemerintah, anggota DPRD Kota Jayapura, pengurus dan anggota Lembaga Masyarakat Adat (LMA) di empat Distrik Kota Jayapura, melalui observasi dan wawancara mendalam.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa :
1. Lembaga Masyarakat Adat yang ada di empat Distrik Kota Jayapura telah dilibatkan atau ikut serta dalam pembuatan keputusan program pembangunan Kota Jayapura. Hal itu ditandai dengan tersusunnya atau ditetapkannya Rencana Strategis Pembangunan Kota Jayapura Tahun 2001-2005. Nainun, untuk lebih mengoptimalkan partisipasi eksistensi LMA Kota Jayapura, Pemda Kota Jayapura dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai tradisional agar diintegrasikan dalam agenda perencanaan program pembangunan, perlu mensosialisasikan dan membina LMA, yang tujuannya untuk membangun semangat kebersamaan dan intelektual pengurus dari LMA dimaksud.
2. Masyarakat Adat asli orang Papua yang tersebar di empat wilayah Distrik yang ada di Kota Jayapura, sudah menikmati hasil atau manfaat dari program atau prioritas pembangunan Kota Jayapura. Namur karena heterogenitas penduduk Kota Jayapura, sehingga program pembangunan belum mengakomodir semua kebutuhan atau kepentingan masyarakat adat asli orang Papua di Jayapura. Partisipasi dan keterlibatan masyarakat adat asli orang Papua berupa ide, pendapat dan saran-saran dapat lebih optimal sebagai masukan yang bermanfaat dalam penyusunan arah kebijakan umum APBD Kota Jayapura, apabila Pemda Kota Jayapura melakukan sosiolisasi dan pembinaan terhadap LMA Kota Jayapura.
3. Lembaga Masyarakat Adat yang ada di Kota Jayapura telah diikutsertakan untuk mengevaluasi pelaksanaan strategi atau program pembangunan Kota Jayapura. Peran LMA dimaksud dapat lebih optimal apabila Pemda Kota Jayapura melaksanakan sosialisasi dan Pembinaan atas Tugas LMA, terutama dalam mengetahui:
a. masalah-masalah yang timbul,
b. apakah proyek sebagai penjabaran dari kegiatan/program dapat berjalan sesuai jadwal,
c. apakah proyek sebagai penjabaran dari kegiatan/program menghasilkan output sesuai kebutuhan masyarakat adat asli orang Papua sebagaimana telah direncanakan,
d. apakah strategi dan anggaran berjalan sesuai dengan rencana serta sasaran (target group) yang ditangani dapat di realisasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hikmah Nur Adilah
"Kondisi perempuan sebelum adanya organisasi Aisyiyah di Indonesia masih cukup memprihatinkan. Perempuan pada saat itu masih mengalami keterbelakangan, tidak terdidik serta awam dalam pemahaman agama. Maka kehadiran Aisyiyah membawa perubahan bagi perempuan hampir di seluruh Indonesia. DKI Jakarta merupakan salah satu wilayah dimana organisasi Aisyiyah menebarkan kiprahnya. Penelitian ini membahas sejarah Aisyiyah DKI Jakarta, peran Aisyiyah terhadap perempuan muslim di DKI Jakarta, serta faktor pendukung dan penghambat Aisyiyah di DKI Jakarta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik wawancara serta observasi laporan kegiatan dan data - data primer lainnya. Landasan Teoritis yang digunakan pada penelitian ini adalah pemberdayaan terhadap perempuan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Aisyiyah DKI Jakarta telah melakukan pemberdayaan perempuan muslim di DKI Jakarta pada beberapa bidang, yaitu: peningkatan literasi, kesejahteraan, perlindungan, serta pengembangan diri. Pemberdayaan ini tidak lepas dari dukungan Muhammadiyyah sebagai organisasi induk yang terus berusaha meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat. Pemberdayaan ini lah yang menjadikan eksistensi Aisyiyah di DKI Jakarta mendapat dukungan dari berbagai pihak hingga saat ini karena manfaat yang terasa di masyarakat khusunya perempuan muslim. Selain itu, terdapat beberapa penghambat dalam organisasi Aisyiyah DKI Jakarta, antara lain: minimnya SDM, kurangnya sinergisitas antara pimpinan pusat dan cabang Aisyiyah DKI Jakarta, serta kurang profesionalnya kader Aisyiyah.

The condition of women before the existence of the Aisyiyah organization in Indonesia was still quite apprehensive. Women at that time were still underdeveloped, uneducated and ignorant in understanding religion. So Aisyiyah's presence brought change for women in almost all of Indonesia. DKI Jakarta is one of the areas where the Aisyiyah organization spread its work. This study discusses the history of Aisyiyah DKI Jakarta, the role of Aisyiyah towards Muslim women in DKI Jakarta, as well as the supporting and inhibiting factors for Aisyiyah in DKI Jakarta. The method used in this study is qualitative with interview techniques and observation of activity reports and other primary data. The theoretical basis used in this study is the empowerment of women. The results of this study indicate that Aisyiyah DKI Jakarta has empowered Muslim women in DKI Jakarta in several areas, namely: increasing literacy, welfare, protection, and self-development. This empowerment cannot be separated from the support of Muhammadiyah as the main organization which continues to increase awareness for the community. It is this empowerment that makes Aisyiyah's existence in DKI Jakarta receive support from various parties to date because of the benefits felt in society, especially Muslim women. In addition, there are several obstacles in the DKI Jakarta Aisyiyah organization, including: the lack of human resources, the lack of synergy between the central leadership and the DKI Jakarta Aisyiyah branch, and the lack of professionalism of Aisyiyah cadres."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gena Bijaksana
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan dan berupaya untuk mengungkap dan memberikan gambaran faktual mengenai pola pengembangan kepemimpinan dalam organisasi komunitas IKOSI. Secara spesifik, penelitian ini memiliki tiga tujuan: Pertama, Mengetahui bagaimana IKOSI terbentuk sebagai sebuah organisasi komunitas dan membangun sense of community. Kedua, Mengetahui bagaimana Pengembangan Pemimpin (Human Capital) dan Kepemimpinan (Social Capital) pada organisasi komunitas IKOSI. Ketiga Mengetahui bagaimana Penerapan Pengembangan Kepemimpinan di Organisasi komunitas IKOSI. Dari jawaban ketiga tujuan tersebut, peneliti membuat sebuah model yang menggambarkan keterkaitan aspek-aspek yang terlibat dalam penelitian ini seperti: Proses Pembentukan organisasi komunitas, sense of community, human capital, social capital, serta penerapan pengembangan kepemimpinan di organisasi komunitas.

ABSTRACT
This research is aiming and trying to reveal also give a factual description about pattern of leadership development in community organization: IKOSI. Specifically, this research have three purposes: The first is to know how IKOSI was formed as a community organization and build its sense of community. The second is, to know how leader development (human capital) and leadership development (social capital) within IKOSI as a community organization. The last but not least is to know the practice of leadership development within IKOSI as a community organization. From the answer of those three purposes, researcher construct a model that can be describe relationships of aspects which were involved in this research such as: community organization forming process, sense of community, human capital, social capital, and practice of leadership development in community organization."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adellia Agusta
"ABSTRAK
Ruang lingkup analisis tesis ini adalah strategi dan implementasi komunikasi internal yang dilakukan oleh Starbucks Indonesia dalam internalisasi Kaizen berdasarkan teori Komunikasi Internal. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh eksistensi globalisasi yang menuntut perusahaan di bidang Food Beverages untuk bertindak dinamis dalam peningkatan reputasi perusahaan, sehingga sektor komunikasi internal menjadi alternatif yang sangat penting bagi faktor pengukur reputasi perusahaan. Penelitian ini berbasis kualitatif dengan metode studi kasus, dimana peneliti melakukan wawancara, focus group discussion kepada beberapa karyawan Starbucks dengan kualifikasi dan pengalaman kerja yang dimiliki. Untuk mendukung data primer tersebut, peneliti juga melakukan studi literatur yang akan digunakan sebagai data sekunder.Hasil penelitian menunjukkan bahwa program-program komunikasi internal di Starbucks Indonesia telah dilakukan berdasarkan nilai-nilai Kaizen, namun, optimalisasi nilai-nilai tersebut perlu dilakukan oleh pihak manajerial Starbucks Indonesia agar karyawannya dapat memahami dengan baik pentingnya peran Kaizen pada kegiatan bisnis Starbucks Indonesia.

ABSTRACT
The scope of analysis is to analyze strategy and implementation of Starbucks Indonesia rsquo s internal communication program through Kaizen rsquo s internalization referred to Internal Communication Theory. This research is based on the existence of globalization which forces the Food Beverage company to be more dynamic on the reputation rsquo s management activity, therefore, internal communication sector would be the imprtant factor to assess company rsquo s reputation. This research is a qualitative research with the case study method, whereas the researcher gathered the primary data through interviews, focus group discussion to several employees and other research rsquo s stakeholders based on the qualifications made by reseacher. To support them, researcher also done several literature reviews which has been used as the secondary data.Result shows that there has been implementation on the internal communication programs in Starbucks Indonesia based on Kaizen rsquo s values, however, they need to be optimalized by Starbucks managerial positions to ensure that Kaizen rsquo s values has been socialized and applied well. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sipayung, Sondang A.
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang para pemimpin perempuan yang ada dalam lingkungan pemerintahan di Propinsi DKI Jakarta, yang menurut penulis perlu diteliti Iebih mendalam. Penelitian ini dilakukan guna menjawab pertanyaan: Bagaimana gambaran pemimpin Perempuan yang ada dalam lingkungan pemerintahan di Propinsi DKI Jakarta; Bagaimana Perjalanan karier para pemimpin perempuan ini dalam rangka mencapai posisi pemimpin di lingkungan pemerintahan; serta Peluang dan kendala apa saja yang muncul dalam usaha mereka mencapal jabatan pemimpin dan bagaimana cara mereka mengelola berbagai faktor pendorong dan penghambat tersebut.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan masukan dari aspek teoritis tentang keberadaan pemimpin perempuan dalam pemerintahan serta memberikan gambaran nyata tentang hal-hal yang menghambat dan mendukung proses pengembangan potensi kepemimpinannya sebagai wujud upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara keseluruhan.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara detail mengenal Pemimpin Perempuan yang ada di Organisasi Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta. Oleh karena itu Jenis penelitian yang bisa menjawab pertanyaan penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan memanfaatkan informasi yang diperoleh dari informan, menggunakan teknik wawancara mendalam dan observasi lapangan. Jumlah Informan dalam penelitian Ini sebanyak 11 orang, terdiri dari 6 orang informan tidak aktif dan 5 orang informan aktif. Dari keenam orang informan tidak aktif diperoleh informasi berupa data administratif tentang pemimpin perempuan yang ada dalam lingkungan pemerintahan di propinsi DKI Jakarta dan gambaran nyata tentang ada tidaknya pemimpin perempuan dan pelaksanaan perannya sebagai pemimpin di lingkungan Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta. Sementara itu, dari informan aktif, diperoleh sejumlah informasi yang akan dideskripsikan dan dianalisis, mencakup lnformasi tentang perjalanan karier para pemimpin perempuan Ini dalam rangka mencapai kesuksesan dalam kepemimpinannya, peluang dan kendala apa saja yang muncul dalam usaha mereka mencapai kesuksesan itu dan bagaimana mereka mengelola berbagai faktor pendukung dan penghambat tersebut.
Membahas tentang pemimpin perempuan, pada dasarnya tidak terlepas dari pembahasan seputar kepemimpinan secara umum, karena teori-teori dan definisi para ahli tentang kepemimpinan tidak pernah membahas secara mendetail perbedaan keduanya. Namun secara normatif, ada 5 macam Gaya Kepemimpinan yang diuraikan dalam tesis ini dan menjadi acuan dalam mendeskripsikan dan menganalisis para pemimpin perempuan dalam lingkungan pemerintahan ini, antara lain gaya kepemimpinan Komandan, Pelayan, Seniman, Birokrat dan Manager. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pemimpin perempuan yang ada dalam organisasi pemerintahan di Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta adalah mereka yang gaya memimpinnya sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Ketika para perempuan yang jadi Informan dalam penelitian ini baru saja memulai karier mereka dalam pemerintahan, mereka menerapkan gaya kepemimpinan Pelayan dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Kemudian ketika menduduki jabatan kepemimpinan tingkat menengah kebawah, mereka secara cerdas merubah pola kepemimpinannya menjadi Manager. Ketika mereka sudah menduduki jabatan kepemimpinan tingkat tinggi, mereka merubah kembali gaya kepemimpinan yang mereka terapkan yaitu tipe kepemimpinan Birokrat.
Ada sejumlah asumsi dari para pemimpin perempuan ini yang dapat dikategorikan sebagai faktor pendukung yang membuka pintu peluang bagi perempuan untuk mengembangkan potensi kepemimpinannya, antara lain: Era informasi yang didukung oleh semakin canggih dan lengkapnya sarana-prasarana bidang telekomunikasi dan transportasi; Kemajuan teknologi; Kajian-kajian keperempuanan; Jaringan kerja sama di kalangan perempuan yang semakin kuat yang tumbuh akibat rasa solidaritas antara kaum yang merasa terbelakang; Banyak bermunculannya perempuan yang layak menjadi role model kepemimpinan perempuan dapat menambah semangat juang dan memotivasi banyak perempuan; dan Kemajuan dalam bidang Kontrasepsi. Perempuan dan laki-iaki pada dasarnya tidak. berbeda, sebagai manusia mereka mempunyai kesamaan dalam kecerdasan otak, kemuliaan budi dan keluhuran cita-cita. Contohnya pada para perempuan yang merupakan unsur pimpinan dalam lingkungan pemerintahan di Propinsi DKI Jakarta, mereka dapat bersaing dengan kolega mereka yang berjenis kelamin laki-laki untuk mencapai posisi pimpinan. Namun perlu disadari juga bahwa terdapat beberapa hambatan dalam struktur masyarakat, hambatan fisik, teologis, sosial budaya, sikap pandang dan histories, termasuk didalamnya hambatan dalam lingkungan kerja si perempuan Itu sendiri. Hambatan-hambatan jika dapat dipandang sebagai tantangan, maka justru dapat semakin memacu perempuan untuk berjuang dan mengubahnya menjadi peluang-peluang untuk menjadi lebih baik.
Untuk menjadi seorang pemimpin dalam organisasi pemerintahan sangatlah tergantung pada bagaimana membangun pengaruh melalui pengakuan yang telah ada lewat pengembangan keterampilan dalam berkomunikasi. Selain itu juga, keluarga yang mendukung dan kemampuan pribadi yang kokoh untuk maju, seperti ketekunan dan kejujuran, akan semakin memperbesar kemungkinan diakuinya seseorang sebagai pemimpin yang berhasil. Berbagai faktor pendukung ini dapat diibaratkan seperti tarikan atau dorongan untuk terus maju dan ketika kelelahan muncul. Di sisi lain, faktor-faktor penghambat, baik masalah intern dan ekstem si perempuan, seperti rasa bersalah meninggalkan keluarga demi panggilan tugas ataupun permasalahan dalam birokrasi yang ada, sebaiknya dapat dipandang seperti kerikil-kerikil tajam yang memang harus ada untuk membuat kondisi tetap waspada. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartati
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang strategi yang digunakan oleh Lemkari dalam
mempertahankan eksistensinya di era Orde Baru (1972—1985). Penelitian yang
dilakukan merupakan jenis penelitian kualitatif dengan desain deskriptif.
Penelitian ini membuktikan bahwa pada era Orde Baru Lemkari berhasil
mempertahankan eksistensinya dengan berafiliasi pada Golkar. Lemkari
merupakan sebuah organisasi yang mengajarkan ajaran Islam Jamaah. Posisi
Golkar yang merupakan kekuatan dominan dan paling berpengaruh pada saat itu,
memungkinkan untuk memberikan perlindungan pada Lemkari yang hampir
dibubarkan, karena mengajarkan ajaran terlarang. Pemberian perlindungan
terhadap Lemkari, membuat Golkar juga mendapatkan tambahan dukungan secara
politis.

ABSTRACT
The focus of this mini thesis is about the strategy that had used by Lemkari for
maintain its existence at New Order (1972—1985). Lemkari is an organisation
that reputed had been tought the Islam Jamaah’s doctrine which known as a
banned doctrine. This research had proven that Lemkari at New Order was
succesful maintain its existence by afiliation under Golkar. The Golkar position
was a dominant power and most influence at that time made very possible for
given protection to Lemkari, that almost destroyed because had been tought a
banned doctrine."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54619
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Tonggo Uli Yusmaniar
"Tesis ini membahas proses pengorganisasian yang terjadi di Organisasi Tani Lokal Serikat Petani Pasundan (OTL SPP) di Desa Sagara. Termasuk membahas berbagai tantangan yang dihadapi organisasi dan bagaimana mereka menemukan penyelesaikannya. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus di desa Sagara yang menggunakan metode wawancara mendalam dan diskusi.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengorganisasian bukanlah proses yang liner tapi proses saling saling terkait dan dapat berjalan bersamaan yang berlangsung berulang dan terus menerus, yang tidak boleh berhenti karena jika tercapai tujuan yang satu, tujuan yang lain sudah menanti. Berbagai faktor yang mempengaruhi mobilitas organisasi harus dikelolah dengan baik.
Hasil penelitian menyarankan SPP untuk memperbaiki keorganisasiannya secara menyeluruh dan menjalankannya sesuai dengan kesepakatan yang dibuat.

This thesis studies about organizing process which happen at Pasundan Peasant Alliance generally and especially at Local Peasant Organization of Sagara. Including of the challenges which faced by the organization and how the handle and solve it. This research use qualitative research of Sagara village case study which use in depth interview and discussion.
The result of this research is that organizing is not a liner process but processes which related one an another and also can run in the same time, repeatedly and continuously which shouldn’t stop because if one purpose had reached, other objectives are waiting. Factors that influence organizing mobilization must be managed well.
Research results suggest Pasundan Peasant Alliance reorganize their whole organization in holistic and implement as agreement that they had made.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35438
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cesario Arga Pratama
"Studi ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan aset komunitas terkait dengan program ternak lele di lingkungan RW 01. Hasil penelitian melihat bahwa aset komunitas yang dimiliki oleh masyarakat kurang mendapat perhatian dari perusahaan selaku pembuat program. Studi ini menunjukkan bahwa setiap modal dalam kelompok mempunyai peranan masing-masing dalam mempengaruhi keberhasilan kelompok, namun penelitian melihat bahwa modal-modal yang dimiliki oleh masyarakat belum bisa dioptimalkan oleh perusahaan dalam pengimplementasian programnya. Dari sisi monitoring dan evaluasi juga kurang mendukung program ini untuk berkembang.

This study aims to describe community assets related to catfish program in RW 01 rsquo s environment. The result of this research shows that community owned assets are less attention from the company as the program maker. This study shows that each capital in the group has its own role in influencing group success, but research see that the capital owned by the society can not be optimized by the company in the implementation of the program. In terms of monitoring and evaluation are also less support for this program to grow up."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>