Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176247 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nur Hizbullah
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan relasi makna Allah, Ilah, dan Rabb di dalam Al-Quran. Teori yang digunakan adalah Lyons (1977,1995), Nida (1995), dan Cruse (1986,2000). Data penelitian ini diperoleh dari Al-Quran.
Di dalam penelitian ini dibahas komponen makna yang dimiliki oleh masing-masing kata Allah, Ilah, dan Rabb. Atas dasar komponen itu, penelitian ini menentukan bentuk relasi makna yang terjadi antara ketiganya. Relasi makna itu juga menjadi dasar bagi terbentuknya konfigurasi hierarkis ketiga kata tersebut.
Makna sebuah kata dapat ditentukan dengan menguraikan komponen maknanya. Komponen itu terdiri atas komponen umum, komponen diagnostik atau pembeda, dan komponen suplementer. Komponen itu berguna untuk menentukan bentuk relasi yang tesjadi antar kata. Dengan melibat kepada relasi makna itu, ditentukanlah struktur hierarkis kata-kata Allah, Ilah, dan Rabb.
Di dalam Al-Quran, Allah merupakan kata kunci bagi konsep teologi Islam. Kata itu memiliki makna utama sebagai Ilah dan Rabb. Ilah berarti 'Sembahan' dan Rabb berarti `Penguasa'. Keduanya merupakan komponen utama bagi Allah. Adapun Ilah dan Rabb masing-masing memiiki komponen utama; komponen diagnostik, dan komponen suplementer yang menjelaskan maknanya. Kedua kata itu memiliki perbedaan makna, sekalipun terdapat kesamaan komponen makna yang terbatas antara keduanya, yaitu komponen +kasih sayang, +berkuasa, dan +agung. Kesamaan komponen itu membuat keduanya bemelasi secara tumpang final, di samping keduanya merupakan sinonim dalam ranah yang terbatas oleh karena Allah memulia makna yang lebih generik, maka kata itu menjadi superordinat pada struktur kata yang terbentuk. Sedangkan Ilah, dan Rabb tercakup atau terinklusi dan berada di bawah Allah sebagai hiponim.

The aim of this study was to describe meaning relations of Allah, Ilah, dan Rabb in the Holy Koran. The theories used by writer were Lyons (1977,1995), Nida (I995), and Cruse (1986,2000). The data was taken from Holy Koran.
This study discussed meaning components belonged by each word of Allah, Ilah, and Rabb. Based on the components, this study determined the forms of meaning relations among them. The meaning relation became basis of hierarchical configuration form among the words Allah, Ilah, and Rabb.
Explaining its component the components consisted of general, diagnostic, and supplementary components could determine the meaning of a word. They were useful for determining interrelated word forms. By seeing meaning relations, the hierarchical structures of Allah, Ilah, and Rabb could be determined.
In the Holy Koran, Allah was a key for theology concept of Islam. It had major meaning as Ilah dan Rabb. Ilah meant 'object or person worshipped' and Rabb meant 'authority'. Both Ilah and Rabb were major components for Allah. They had their own major components, diagnostics, and supplementary components. Both Ilah and Rabb had different meanings, even though there were similarities that were affection, almighty, and majesty. The similarities of those components made them overlapped, besides that, Ilah and Rabb were synonym in limited domain As Allah had a generic meaning, the word Allah became super ordinate in the formed structure. The words Rah, dan Rabb were hyponyms of Allah.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11701
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husni Mubarak
"Al-Kalam dan al-qaul merupakan dua buah kata yang berbentuk nomina, yang bermakna perkataan dan ucapan, penggunaan kedua kata ini dalam kehidupan seharihari dapat saling menggantikan atau merupakan sinonim, akan tetapi tidak demikian di dalam Al-Quran, kedua kata ini dan derivasnya tidak dapat saling menggantikan, bahkan merupakan dua kata yang berbeda. Ada tiga permasalahan yang akan di bahas yaitu: _apa komponen makna umum kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran_ dan _komponen makna pembeda kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran_, dan apa perbedaan dan persamaan makna kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran. Analisis kata al-kalam dan al-qaul menggunakan teori analisis komponen yang dikemukakan Nida, yang terdiri atas empat langkah kerja, yaitu: Penamaan, Parafrasa, Pendefinisian, dan Pengklasifikasian. Melalui empat langkah kerja analisis komponen makna tersebut, diharapkan komponen makna umum, dan komponen makna pembeda kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran dapat diketahui. Penelitian Pustaka tentang kata al-kalam dan al-qaul dalam Al-Quran Al-Karim dimaksudkan untuk mengetahui bentuk serta kasusnya sesuai dengan kedudukannya dalam kalimat.Hasil dari analisis ini yaitu Komponen makna umum kata al-kalam dan alqaul yaitu berkata, komponen makna pembeda kata al-kalam yaitu: Ketetapan,keputusan, ketentuan, janji, Al-Quran, kalimat-kalimat-Nya, kalimat-Nya, kalimat,kalimat tauhid, kalimat kun (jadilah), firman, berfirman, perintah & larangan, kalimat , hukuman, menunjukkan kebenaran, taubat, perkataan yang mengubah arti kata, kalimat Kufur, taurat, ayat-ayat-Nya, kitab suci, ilmu dan Hikmat Allah SWT, dan komponen pembeda kata al-qaul yaitu: Menjawab, jawabannya, berfirman, difirmankan, memfirmankan, firman, ucapkan, ucapkanlah, mengucapkan, ucapanucapan, diucapkannya, berdoa, berdoalah, bertanya, azab, keputusan, mengadaadakan, mengadakan, membuat-buat, perintah, diperintahkan, perintahkan, orang yang berkata, pembicaraan, berbicara, tuduhan, dituduhkan, wahyukan, wahyu, suara, membacakan, bacaan, sindiran, ucapan buruk, berpendapat, mengaku, sebutan, amanat, bernama, hukuman, menyatakan, ditanyakanlah, pendapat. Persamaan kata al-kalam dan al-qaul yaitu, kedua kata dapat disandarkan kepada Allah SWT, manusia, malaikat, dan hewan, dan perbedaan kata al-kalam dan al-qaul yaitu, kata al-kalam dapat bermakna janji Allah SWT yaitu janji umum baik tentang ancaman hukuman, atau tentang kabar bahagia, tetapi kata al-qaul hanya dapat bermakna janji tentang hukuman. Kata al-kalam yang terdapat dalam Al-Quran penempatannya sebagian besar digunakan pada saat percakapan, atau perkataan antara dua pihak, walaupun tidak semua demikian, sedangkan kata al-qaul digunakan sebagian besar untuk pendapat atau perkataan dan bagaimana pendapat dan perkataan itu disampaikan. Kemudian dari beberapa contoh dari Al-Quran terlihat bahwa kata al-kalam dapat berarti perkataan yang bukan hanya berasal dari lisan, fikiran atau hati, tetapi juga berdasarkan amal perbuatan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13126
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
H. Nadirsyah Hosen, 1973-
Yogyakarta: Bunyan, 2017
297.122 NAD t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Inayatusshalihah
"Kajian ini bertujuan untuk memerikan dan menjelaskan secara komprehensif makna metonim dalam Al-Quran dan relasi metonimik yang digunakan. Kajian ini berpegang pada teori metonimi Barat dan dilengkapi dengan teori metonimi Arab. Data penelitian berupa ayat-ayat yang mengandungi metonim yang diperoleh dari dua puluh surat Al-Quran, yaitu al-Baqarah [2], Ali Imran [3], al-Nisa' [4], alAn'am {6], al-A 'raj [7], al-Anfal [8], al-Taubah [9], Yusuf [12], al-lsra' [17], Thaha [20], al-Hajj [22], al-Mu'minun [23], al-Ruum [30], Lukman 31], Shad [38}, al-Syura [42], al-Fath [48], at-Tahrim [66}, al-Insan [76], dan al- 'Alaq [96]. Dalam 20 surat tersebut ditemukan 52 metonim yang diklasifikasikan ke dalam dua kelompok: (i) metonim berupa nomina dan (ii) metonim berupa verba.
Berdasarkan analisis makna harfiah metonim dan makna metonimiknya, diketahui bahwa terdapat delapan relasi metonimik yang digunakan dalam Al-Quran, yaitu PART FOR WHOLE/WHOLE FOR PART, CONTAINER FOR CONTENT, PLACE FOR WHAT IS LOCATED THERE/WHAT IS LOCATED THERE FOR PLACE, CAUSE FOR EFFECT/EFFECT FOR CAUSE, TIME FOR PEOPLE, INSTITUTION FOR PEOPLE RESPONSIBLE, MATERIAL FOR OBJECT/OBJECT FOR MATERIAL, dan ATTRIBUTE FOR POSSESSOR. Dari delapan relasi tersebut, relasi PART FOR WHOLE (BAGIAN untuk KESELURUHAN) merupakan relasi yang paling banyak digunakan. Selain delapan relasi metonimik itu, ditemukan juga tiga relasi yang hanya terdapat dalam metonimi Arab, yakni relasi ALIYAH, relasi 'UMlJMJYAH, dan relasi WASFIYAH. Ungkapan metonimik dalam Al-Quran lebih banyak ditemukan dalam surat madaniyah daripada surat makkiyah, karena dari 1016 ayat madaniyah ditemukan 160 (15%) ayat yang mengandungi metonim, sedangkan dari 1100 ayat makkiyah hanya ditemukan 90 (8%) ayat yang mengandungi metonim.

This study aimed to describe and explain comprehensively the metonym?s meaning in the Quran and metonymic relations used. The study based on general metonymic theory and completed by the Arabic metonymy. The data used are in the form of verses containing metonyms which obtained from 20 Quranic surah, namely Al-Baqarah [2], Ali Imran [3], Al-Nisa? [4], Al-An?am [6], Al-A?raf [7], Al-Anfal [8], Al-Taubah [9], Yusuf [12], Al-Isra? [17], Thaha [20], Al-Hajj [22], Al-Mu?minun [23], Al-Ruum [30], Lukman 31], Shad [38], Al-Syura [42], Al-Fath [48], Al-Tahrim [66], Al-Insan [76], and Al-?Alaq [96]. In those 20 surah found 52 metonyms which classified into two groups: (i) metonyms in the form of noun and (ii) metonyms in the form of verb.
Based on the analysis of metonym's meaning, it is known that there are eight metonymic relations which are used in Quran, namely PART FOR WHOLE/WHOLE FOR PART, CONTAINER FOR CONTENT, PLACE FOR WHAT IS LOCATED THERE/WHAT IS LOCATED THERE FOR PLACE, CAUSE FOR EFFECT/EFFECT FOR CAUSE, TIME FOR PEOPLE, INSTITUTION FOR PEOPLE RESPONSIBLE, MATERIAL FOR OBJECT/OBJECT FOR MATERIAL, and ATTRIBUTE FOR POSSESSOR. Among those eight relations, PART FOR WHOLE is the most applicable one. Besides those eight metonymic relations there are three more relations which are only found in the Arabic metonymy, namely ĀLIYAH, ?UMŪMIYAH, and WAŞFIYAH. Metonymic expressions in Quran can be found more in madaniyah rather than makkiyah, because among 1016 madaniyah verses it is found 160 (15%) verses containing metonym. Meanwhile among 1100 makkiyah verses it is found 90 (8%) verses containing metonym."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luluk Afidah
"Penelitian ini bertujuan untuk memerikan partikel /qad/ agar dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang perilaku sintaktis dan semantisnya.Pengumpulan data dilakukan dengan mencari ayat-ayat A1-Qur'an yang mengandung partikel /qad/, kemudian mengklasifikasikan data. Klasifikasi data menunjukkan bahwa partikel /qad/ dapat bergabung dengan partikel /lam!, /waw/, / fa/ serta /waw/ dan /lam/ membentuk gabungan partikel /laqad/, /waqad/, /faqad/, dan /walaqad/. Dilihat dari segi posisi sebelum /qad/, partikel /gad/ menempati sepuluh posisi dalam konstruksi gramatikal Arab, yaitu : khabar mubtada', khabar kana, khabar inna, khabar anna, khabar an, ma'ful qaul, jumlah sifat, hal, jumlah silah,dan jumlah ibtida'iyah.Dari segi makna gramatikal, partikel /qad/ mempunyai enam makna, yaitu : makna tawaqqu', taqribul-madi minal-hal, taqilil, tahqiq, taksir, dan nafi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1996
S13260
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rachmawati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan gambaran pola-pola struktur kalimat syarat yang mengandung flaw dalam AI-Quran, berdasarkan sintaksis subordinator syarat, berupa keterikatan dan bentuk, posisi. serta kasus dan modus; dan aspek waktu yang diasumsikan dapat mempengaruhi makna.
Pengumpulan data dilakukan dengan mencari ayat-ayat yang mengandung partikel /law/ dan memisahkan antara flaw/ dengan flaw laf dan /law mar', kemudian memasukan ke dalam kartu-kartu menurut pola-pola struktur gramatikalnya, berdasarkan ciri-ciri subordinatornya.
Hasilnya menunjukkan flaw/ sebagai subordinator syarat dapat terikat dengan klausa verbal dan nominal, posisi protasis dan apodosis dapat dipermutasikan, serta tidak terdapat perubahan pada kasus nortuna dan modus verbs yang menglkutinya. Dan segi semantis, subordinator /law/ dapat mengakibatkan adanya makna imtina'iyyah, syartiyyah, tamanni dan taqlil.

"
1995
S13392
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tien Churdin Tirtawinata
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
297.4 TIE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhbib Abdul Wahab
Jakarta: Center for the Study of Religion and Culture (CSRC), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007
297 MUH a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kaban, Abdul Manan Akbar
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46946
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kinanti
"Membahas mengenai jenis makna dan relasi makna yang muncul dalam slogan iklan Belanda di internet. Situs yang pergunakan adalah situs www.youtube.com. Hasil analisis menunjukan bahwa 85 % slogan iklan memiliki makna kalimat denotif dan 15 % sisanya bermakna kinotif. Relasi makna intralingual yang terdapat dalam slogan iklan Belanda hanya makna polisemi yaitu sebesar 50 %. Makna asossiatif sebesar 80 %, makna afektif sebesar 30% dan makna situatif sebesar 25 %."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15847
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>