Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149271 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susilo Teguh Raharjo
"Hukum dibuat untuk dapat menciptakan keteraturan dan ketertiban sehingga mampu memberikan rasa keadilan dan keamanan kepada masyarakat dalam melakukan berbagai kegiatannya.Oleh sebab itu hukum harus mempunyai manfaat, kepastian hukum dan memberi keadilan kepada masyarakatnya. Hukum yang berupa aturan tertulis dan tidak tertulis membawa konsekuensi membatasi kebebasan manusia.
Sebagai mahluk yang mempunyai sifat dasar selalu ingin bebas dan hedonis, sifat ini dapat menjadi stimulus manusia untuk melanggar. Dewasa ini hukum dibuat oleh suatu badan atau lembaga yang diberi wewenang oleh negara atau rakyat. Hal ini disebabkan dalam pembuatan hukum tidak mungkin melibatkan seluruh warga masyarakat secara langsung karena jumlahnya yang sangat banyak. Penunjukan lembaga atau badan pembuat hukum ini dianggap dapat mewakili seluruh warga atau masyarakat.
Sungguhpun demikian lembaga atau badan yang dibentuk tersebut seringkali tidak memperhatikan masyarakatnya. Pada kenyataannya hukum yang dibuat sering kali hanya untuk kepentingan kelompok penguasa atau pembuatnya. Dari sini timbul ketidaksepahaman antara penguasa dengan masyarakat. Hukum yang seharusnya dibuat untuk mendapatkan keteraturan dan ketertiban, dapat memberi rasa aman dan adil dirasakan oleh masyarakat sebaliknya. Akibatnya hukum tidak diterima dart ditolak oleh masyarakat. Penolakan atas hukum diekspresikan melalui ketidakpatuhan terhadap peraturan yang tercermin dari perbuatan melanggar. Dengan didukung oleh berbagai faktor maka pelanggaran dapat berubah menjadi suatu pembangkangan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11059
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinulingga, Deasy Aiven
"Pada era 1960 di Amerika terjadi berbagai peristiwa yang terjadi secara bersamaan, yang membentuk era ini menjadi unik dalam sejarah Amerika. Peristiwa-peristiwa seperti Civil Rights Movement, gerakan feminis, Perang Vietnam, gerakan-gerakan mahasiswa anti Perang Vietnam, dan juga gerakan hippies, yang melakukan demonstrasi-demonstrasi di jalan-ialan dan berbagai tempat umum, baik dengan aksi damai maupun dengan melakukan demonstrasi brutal, Penolakan mahasiswa terhadap Perang Vietnam dapat dipahami sebagai bertul: kekuatiran mereka terhadap draft yang mengharuskan mereka yang telah berusia 18 tahun untuk ikut berperang di Vietnam. Hal ini menjelaskan kemarahart mereka karena haknya untuk menentukan pilihan untuk ikut berperang atau tidak, dicabut oleh pemerintah.
Keadaan era 1960an ini pada dasarnya dipengaruhi juga oleh keadaan Amerika pada dekade sebelumnya ketika terjadi baby booming pada masa setelah Perang Dunia II dan kemajuan ekonomi Amerika yang melambung tinggi. Tetapi keadaan ekonomi dan teknologi yang pesat, yang berlanjut sampai era 60an tersebut ternyata mendapat kritikan dari kelompok muda, yaitu hippies yang merasa bahwa kemakmuran tersebut telah menyebabkan manusia menjadi matrealistis, kompromis, dan kehilangan sisi kemanusiaannya.
Hippies adalah kelompok muda kulit putih Amerika yang berasal dari keluarga kelas menengah dan cukup terdidik. Mereka melakukan pemberontakan terhadap kemapanan di Amerika, seperti pemerintah dan gereja. Penolakan mereka terhadap gereja dilakukan dengan gaya hidup yang sangat bertentangan dengan gaya hidup yang berlaku pada masa itu. Mereka juga memperkenalkan gaya berbusana dan musik yang berbeda dari yang pernah ada sebelumnya. Hippies hidup dalam sebuah commune, melakukan seks bebas, dan menggunakan zat-zat adiktif. Hippies meninggalkan ajaran Protestan dan beralih kepada agamaagama Timur yang dianggap dapat membawa ketenangan, kebijaksanaan, kedamaian, anti matrealistis, dan harmonis dengan alam.
Era 1960 dikenal juga sebagai era Post-Protestant, suatu era ketika agama Protestan tidak lagi memiliki makna bagi sebagian masyarakat Amerika. Pada masa ini gereja kehilangan banyak jemaatnya, khususnya kaum muda yang merasa bahwa agama Protestan telah membatasi kebebasan individu dan memiliki aturan-aturan yang sangat mengikat jemaatnya.

America in the 1960's is a unique era in American history, there were a lot of events comes together, such as Civil Rights Movement, Feminist movement, Vietnam War, anti war students movement, and hippies. They were demonstrates in streets and various public places by peace or violent. Anti war movement can be understood as a worried reflection of younger generation about the draft to joint the war They were angry to government who makes that draft, because they think they loose they right to choose.
Actually, the situation of the 60's influenced by American period after World War II and the 50's. Beginning by baby booming after World War II and the time of affluence which continued until the 60's. But that enormous progress in economic and technology got some critics from younger generation, especially hippies, whom felt that affluence caused people become material oriented, compromising, and lack their humanity.
Hippies are a group of a young white, educated, middle class, American. They were against American establishment, such as government and church. They opposition toward church showed by they life style, which so different from mainstream. They used strange fashion and new genre of music. They live in commune, doing free sex, and used drugs. They also learned about East religions, because they think that religions teach them calmness, wisdom, peace, anti material, and harmonize with nature.
The era of the 60's also known as the era of Post-Protestant, the time when Protestant gave no meaning to some of Americans. In this era, churches were lost of their members, especially younger. Younger thought that Protestant has rules to tight their members and gave no space to express their selves.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prih Suharto
"As we all know, the abortive coup which occured In the morning of the 1 st October 1965 (often called Gestapu or G-30-S/PKI) and Its aftermath, the destruction of the Communist Party of Indonesia (PKI), caused many people were killed, particularly In Java and Ball. Estimates of the numbers killed varied from 78,000 to one million. Many of them are people who was not ought to be killed.
This thesis analyzed Bowuk (1975, written by Umar Kayam) and Kubah (1980, written by Toharl) the two novels that tell the story about Gestapu. The aim of this thesis Is to find out a portrait whether why one (here is the protagonist of the story) claimed Involved or not Involved In such events were often said as one of the biggest tragedy in this century.
As a tool of analyses, this thesis used Barthes's syntagmaticparadygmatic approach as theorical framework. choose the approach because it can lead to read the story carefully, so we can follow what the protagonist (and other characters) did moment by moment until he or her was considered to be involved In Gestapu.
From the analyses I concluded that the Involvement of the two protagonists are different. It can be said that Bawuk (the protagonist of Bowuk), was Involved just because she tried to devote to her husband (Hassan, an activist of PK!) while on the other hand her husband was claimed as political fugitive.
Meanwhile, the involvement of Karman (protagonist of Kuboh) Is more caused by the scenario of the communist party to recrut him as cadre. Recrutment of Karman has made possible by problems which surrounded him, whether as a man who can not marry his beloved gki (R(fah, the daughter of Haji Bakir) or as a member of the lowerer who had "class-conflict" with Haji Bakir, one who came from upper class."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Eduardo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunandir
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S41874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Dewi Setyorini
"Keberadaan wanita dalam dunia perdagangan bukanlah hal baru. Keterlibatan mereka dalam dunia perdagangan telah ada sejak terbentuknya sistem ekonomi pasar. Hal ini dapat dilihat di pasar-pasar tradisional. Namun keberadaan mereka masihlah belum banyak disentuh. Peran rnereka yang sangat penting justru terabaikan. Penelitian ini berusaha melihat sisi lain dari keberadaan wanita terutama dalam kaitannya dengan aktivitas mereka dalam dunia perdagangan. Motivasi berprestasi dianggap sebagai salah satu variabel yang dipandang penting dimiliki bagi siapapun yang hendak terjun dalam dunia usaha. Konsep motivasi berprestasi ini dipergunakan berdasar atas kajian McClelland (1987) yang cukup mendalam dalam hal motivasi manusia. Variabel-variabel yang dipandang berpengaruh terhadap motivasi
berprestasi yaitu sikap terhadap peran tradisional-non tradisional wanita dan focus of
control dipergunakan untk melihat sejauh mana variabel ini rnampu memprediksi
pengaruhnya terhadap motivasi berprestasi.
Penelitian dilakukan di Pasar Klewer pada wanita pedagang batik etnis Jawa, Cina, dan Arab. Sebanyak 108 responden disertakan dalam penelitian dengan jumlah masing-masing etnis sebanyak 36 orang. Motivasi berprestasi dilihat dengan menggunakan kuesioner motivasi berprestasi yang disusun berdasar teori motivasi berprestasi. Sikap terhadap peran tradisional-non tradisional wanita dilihat dengan menggunakan axfimde foward women scale yang disusun oleh Spence dan Helmreich (1977); sedangkan locus of control diungkap dengan menggunakan skala IPC dari Levenson. Hasil menunjukkan adanya pengamh yang sangat signifikan dari ketiga variabel terhadap motivasi berprestasi (R= 0,435; p=0,000). Dari ketiga varibel tersebut, variabel LOC eksternal memberikan sumbangan sebesar 15,'7%.
Uji multiple regression pada masing-masing etnis ditemukan:
pada wanita pedagang batik etnis Jawa ditemukan pengaruh yang signifikan dari Sikap terhadap peran tradisional-non tradisional wanita, LOC eksternal, dan LOC internal terhadap motivasi berprestasi (R= 0,523; p<0,05). Dari ketiga variabel tersebut, LOC eksternal mernberikan surnbangan yang cukup besar terhadap motivasi berprestasi wanita pedagang batik etnis Jawa.
pada wanita pedagang batik etnis Cina justru tidak ditemukan pengaruh yang signikan dari sikap terhadap peran tradisional-non Uadisional wanita., LOC eksternal, LOC internal terhadap motivasi berprestasi (R= 0,398; p>0,05).
pada wanita pedagang batik etnis Arab ditemukan pengaruh yang signifkan dari sikap terhadap peran tradisional-non tradisional wanita, LOC eksternal, LOC internal terhadap motivasi berprestasi (R= O,435; p < 0,05). Penelitian ini membuktikan bahwa variabel LOC internal memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap motivasi berprestasi.
Hasil analisis perbedaan ditemukan adanya perbedaan yang signifikan dalam hal motivasi berprestasi antara ketiga etnis, wanita pedagang batik etnis Cina memiliki motivasi berprestasi yang lebih tinggi diantara kedua etnis, wanita pedagang batik etnis Jawa memiliki motivasi berprestsi yang lebih tinggi dibanding wanita pedagang batik etnis Arab. Demikian juga dalam hal LOC eksternal ditemukan perbedaan yang Signifikan antara ketiga etnis. Wanita pedagang batik etnis Cina memiliki LOC eksternal yang lebih tinggi dibanding etnis Jawa dan Cina. Hasil ini sangat menarik untuk menjadi diskusi lebih lanjut.
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan diskusi yang menarik mengingat temuan-temuan baru yang berbeda dari teori yang ada. Dari penelitin ini nampaknya keberadaan wanita tidak bisa dilepaskan dari lingkungan dimana ia berada. Meskipun dalam diri seorang wanita ada keyakinan bahwa ia mampu berhasil atau mencapai prestasi yang baik, namun terkadang faktor di luar dirinya merniliki peran yang lebih besar untuk berprestasi. Faktor luar dalam hal ini dapat saja keluarganya termasuk suami maupun anak-anaknya, keluarganya, atau keyakinannya pada nasib atau kekuatan- kekuatan di luar dirinya."
Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38212
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marganda, Simon
"Di beberapa tempat tertentu terdapat fenomena dimana sebuah jembatan penyeberangan bagi pejalan kaki mendapatkan tambahan fungsi sebagai tempat berjual beli. Dengan adanya kebutuhan tersebut didukung serta dengan bersarnya kuanlitas orang yang berjualan, maka tempat-tempat tersebut direncanahakan sedemikian rupa sehingga terlindungi dari kondisi alam yang tidak diinginkaan. Dengan demikian terbentuklah suatu bangunan yang memberikan suatu pengaruhh fisik maupun tingkah laku terhadap lingkungan sekitar. Bangunan itu disebut jembatan niaga.
Apakah kondisi (kriteria Iokasi) yang memungkinkan terbentuknya bangunan jembatan niaga tersebut. Bagaimana pengaruh kberadaan bangunan tersebut terhadap tingkah Iaku orang yang berada disekitarnya seperti orang yang melalui jalan yang berada di bawah jembatan toko tersebut. Dalam karya ilmiah ini, penulis mencoba untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kegiatan manusia di sekitar jembatan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48346
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surastini Fitriasih
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1992
TA3458
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 1984
S21803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>