Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214414 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anik Farida
"Secara garis besar penelitian ini menjelaskan tentang bagaimana bentuk kekerasan terhadap perempuan buruh migran/PBM, dan bagaimana bentuk upaya survival PBM dalam menghadapi dan menyikapi kekerasan.
Kemiskinan merupakan alasan utama yang mendorong perempuan desa tergerak untuk meninggalkan kampung halaman bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi. Masuknya perempuan dalam pasar kerja yang berarti telah terjadi pergeseran peran perempuan dari sektor domestik ke sektor publik, yang diasumsikan akan membawa kemajuan bagi perempuan, tidak serta membebaskan perempuan dari tindak kekerasan.
Kekerasan terjadi sejak awal hingga akhir siklus kerja: masa persiapan di kampung halaman dan tempat penampungan PJTKI, masa penempatan di Arab Saudi, masa kepulangan di bandana Soekarno Hatta dan di kampung halaman. Kekerasan mengambil beragam bentuk, yakni ekonomi, psikologis, fisik, dan seksual. Kekerasan muncul tidak bersifat tunggal, melainkan multilapis. Artinya, seorang PBM dapat mengalami 2 hingga 4 bentuk kekerasan sekaligus. Kekerasan terjadi berkaitan dengan 3 faktor, yakni gender, kelas, dan ras, sebagaiman posisi PBM, yakni sebagai perempuan. pembantu rumah tangga, dan pendatang.
Kekerasan bersifat interaktif dan struktural, karena pelaku kekerasan bisa individu, juga kolektif. Secara individual, pelaku adalah oknum aparat desa, calo/sponsor, suami atau ayah, majikan atau pegawai PJTKI, dan majikan. Secara kolektif atau kelembagaan, aktor yang terlibat adalah PJTKI, pemerintah dalam hal ini Depnaker dan KBRI atau Konsulat Jenderal, serta negara.
Di balik duka nestapa akibat kekerasan yang dialami, PBM memiliki bentuk upaya survival. Bentuk upaya survival yang dilakukan adalah bertahan/coping dan perlawanan sehari-hari (everyday forms of resistance). Terdapat bentuk variasi coping, yaitu: diam, berlari atau bersembunyi, dan menghindari sumber kekerasan. Perlawanan sehari-hari dilakukan dengan cara sabotase, berpura-pura sakit/pingsan, memperlambat pekerjaan, menggosip, dan berkorespondensi secara sembunyi-sembuyi. Terkadang bentuk perlawanan sehari-hari bisa menunjukkan tingkat yang lebih serius, yakni perang mulut dan adu fisik diperlengkapi senjata ala kadarnya.
Meskipun bentuk upaya survival tergolong parsial dan sederhana, tidak terwadahi dalam organisasi formal, dan tidak terkoordinasi dengan baik, namun secara nyata memiliki efek katarsist meringankan, memperbaiki posisi tawar dalam hubungan dengan PJTKI dan majikan, menumbuhkan kesadaran kritis dan militansi, mempertahankan semangat perlawanan kolektif dan organisasional, serta berkontribusi bagi lahirnya aktifis perempuan buruh migran di level grassroot.

Women Migrants Workers in the Midst of Violence: Study on Survival of Women Migrant Workers as Maidservant in Confronting and Reacting ViolenceIn brief, this research explain violence against women of migrant labor (PBM) and what the survival effort of PBM in confronting and reacting violence.
Poverty is major basic that motives village women to leave their home to work as maidservant in Arab Saudi. Women's participation in the job market mean that there is occurred a forward movement of women's role from domestic to public sector and it is assumed that it would bring any progress for women; however, that freedom of violence not come all of a sudden for women.
Violence against women is existed since the beginning to the end of the job cycle i.e. during the preparation phase in the homegrown and in the accommodating place of PJTKI, during the locating phase in Arab Saudi, the returning phase in Airport of Soekarno-Hatta and at their homegrown again. Violence against women takes any shape such as economy, psychological, physical, and sexual. Violence not emerge in one-man doer, but multilevel. Meaning, a PBM could face two or four kind of violence all at once. Violence is occurred in related to three factor i.e. gender, class, and race as well as the women's role as women, maidservant and newcomer.
Violence against women is interactive and structural because the doer of violence could be individual or collective. Individually, the doer of violence is the village staff with bad manner, sponsor, husband or father, the employer or staff of PJTKI, and the boss. Meanwhile, the involved actors collectively or institutionally are PJTKI, the government in this case is Depnaker (Ministry of Men-power) and the representative office of RI or General Consulates, and the country.
Behind the miserable as result of violence, PBM has such survival effort i.e. coping and everyday forms of resistance. Coping includes silent, run or hidden, and stay away the sources of violence. Everyday forms of resistance are such as sabotage, pretend to be ill or unconscious, slow down works, disseminate rumor and chitchat, secret correspondence. Occasionally, such everyday forms of resistance could show a more serious i.e. verbal dispute and trial of physical, completed with any of available weapon.
Although such survival effort are partial and simple, not including in formal organization, and not coordinate well, however, it has effect of catharsis to relieve, improve the bargaining position in relation to PJTKI and the employer, develop ethical awareness and militancy, maintain the spirit of collective resistance and organizational and contribute the emergence of PBM activist at grassroots level.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
T11846
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Habib Daudi
"ABSTRAK
Besarnya jumlah TKI dari tahun ketahun banyak menimbulkan berbagai masalah. Sertifikasi profesi bagi para TKI sering banyak dilupakan oleh pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Produk hukum telah dibuat oleh pemerintah tapi penilis melihat kurang adanya monitoring oleh pemerintah. Jingga pada akhirnya pelanggaran dan penyelewengan dalam Iingkup ini banyak terjadi.
Hal yang ironi yaitu, seorang Calon TKI yang akan bekerja keluar negeri dituntut untuk mempunyai keterampilan. Dapat di banyangkan apabila seorang Calon TKI yang akan bekerja tidak memiliki sama sekali keterampilan bekerja. Buakan hanya dapat dikembalikan namun tidak menutup kemungkinan kasuskasus penganiayaan yang terjadi terhadap Para TKI yang dilakukan oleh para majikan berawal dari kurang terampilnya TKI tersebut dalam bekerja.
Untuk mencegah hal-hal tersebut, sebenarnya pemerintah telah mewajibkan bagi para Calon TKI untuk memiliki sertifikat kompetensi dimana untuk memperolehnya terlebih dahulu harilus menempuh pelatihan dan pendidikan. Namun karena kurangnya monitoring hal tersebut di jadikan proyek bisnis sehingga dengan mudahnya para agen penyalur dengan mullah membeli sertifikat tersebut.
Untuk menghindari hal tersebut perlu dilakukan proses kontrol yang ketat, khususnya dalam hal uji kompetensi, pelatihan dan sertifikasi. Penulis dalam tesis ini banyak membahas sistem peraturan yang ada dalam mengatur hal tersebut. Penulis juga akan memberikan beberapa data bukti bahwa telah banyak terjadi pelanggaran yang sangat fatal terjadi.
Kajian produk hukum juga akan di bahas dalam tesis ini, dimana banyak terjadi kerancuan dalam setiap produk Undang-Undang yang mengaturnya sehingga menjadi celah bagi para oknum-oknum tertentu untuk mencari keuntungan semata tanpa memperhatikan kualitas para Calon TKI."
2007
T19312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoza Wirsan Armanda
"Sebagai konsekuensi dari globalisasi dan liberalisasi perdagangan dan investasi, seperti penanaman modal asing secara laiigsung, maka jumlah tenaga kerja asing yang herkerja di Indonesia cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Apalgi Indonesia sebagai bagian dari komunitas dunia seperti WTO, AFTA dan APEC semakin memperbesar peluang masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia.
Dalam World Ttrade Organisation yang salah satunya membahas perdagangan dalam sektor jasa (General Agreemnts on Trade in Services), mewajibkan kepada setiap negara anggotanya untuk membuka akses pasarnya bagi penyedia jasa asing. Indonesia yang telah ikut seta dalam WTO dan telah meratifikasi tentunya harus mengikuti kewajiban yang diamanatkan dalam perjanjian tersebut.
Dalam kondisi perekonomian yang belum pulih seratus persen, telah menimbulkan sikap pesimistis dalam pemecahan masalah ketenagakerjaan dalam waktu dekat, khususnya menyangkut pemecahan masalah pengangguran dan menghadapi tantangan globalisasi di bidang ketenagakerjaan. Untuk itu perhatian terhadap aspek kualitas sumber daya manusia harus menjadi titk sentral. Selain itu pengaturan dari sektor perundang-undagan juga harus lebih dimaksimalkan demi terciptanya perlindungan dan pengawasan yang lebih baik bagi tenaga kerja asing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T19810
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Account of ten Indonesian women foreign workers from Sukabumi, Malang, Lombok Tengah, and Bone.
Notes"
Jakarta: World Bank Office Jakarta, 2007
305.4 JEJ (3)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Indria Rininta
"Pajak merupakan salah satu komponen penting sumber penerimaan negara. Pajak Penghasilan yang dipungut oleh pemerintah berasal dari penghasilan yang diperoleh penduduknya, baik penduduk yang merupakan Warga Negara Indonesia ataupun Warga Negara Asing. Kebutuhan Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang akan tenaga kerja asing adalah tidak dapat dihindarkan. Salah satu sisi yang dapat dilihat dari masuknya tenaga kerja asing ini adalah pajak, dimana tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia pasti memperoleh penghasilan yang dapat dikenakan Pajak Penghasilan. Berdasarkan asas sumber, pemerintah Indonesia berhak untuk memungut pajak atas penghasilan tenaga kerja asing yang memperoleh penghasilan dari sumber penghasilan di Indonesia. Berkaitan dengan pemungutan pajak atas penghasilan yang diterima oleh tenaga kerja asing, pemerintah Indonesia membagi tenaga kerja asing menjadi dua kategori yang didasarkan atas jangka waktu mereka berada di Indonesia. Masalah yang dihadapi adalah negara asal si tenaga kerja asing juga berhak untuk memungut pajak atas penghasilan yang diperoleh tenaga kerja asing tersebut, sehingga tenaga kerja asing yang menerima atau memperoleh penghasilan yang bersumber dari Indonesia dikenakan beban dua kali pemungutan pajak, yaitu pemungutan pajak di negara asalnya dan di Indonesia. Pembebanan dua kali pungutan pajak ini dikenal dengan istilah pajak berganda. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlindungan hukum terhadap tenaga kerja asing dari terjadinya pajak berganda yang diterapkan pemerintah melalui Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan belum memadai, karena perlindungan dan kepastian hukum tersebut hanya diberikan kepada tenaga kerja asing yang merupakan Wajib Pajak Dalam Negeri, sedangkan bagi tenaga kerja asing yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri tidak ada perlindungan hukum karena tidak adanya kepastian hukum yang diberikan pemerintah sebagai upaya pencegahan dari terjadinya pajak berganda."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
S23943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okky Wahyu Hermanto
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan resiliensi antara buruh migran wanita korban kekerasan yang memilih kembali bekerja dan yang memilih untuk tidak kembali bekerja.Partisipan dari kelompok pertama sebanyak 34 orang, sedangkan dari kelompok kedua sebanyak 16 orang. Resiliensi diukur dengan menggunakan The 14-Item Resilience Scale (RS-14) yang disusun oleh Wagnild dan Young (2009) dan telah diadaptasi oleh Sihombing (2011).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skor resiliensi di kedua kelompok (t = 9.738, p = 0.021). Dari wawancara terhadap beberapa partisipan, baik yang mau kembali bekerja ke luar negeri maupun yang tidak, ternyata alasan yang diungkapkan memang berbeda. Temuan ini sangat perlu ditindak lanjuti oleh pihak yang berwenang agar para wanita selaku buruh migran perlu dipersiapkan dengan baik sebelum dikirim ke negara tujuan.

This study investigates resilience of Indonesian women migrant workers who had been victims of violence when they worked overseas and had then returned to Indonesia. They are from two segments: Those who choose to return to work overseas, and those who do not want to do so. Altogether 34 women from the first group participated in this study while the second group consisted of 16 women. Resilience was measured using the 14-Item Resilience Scale (RS-14) prepared by Wagnild and Young (2009) and had been adapted by Sihombing (2011) for Indonesian setting.
The results of this study indicate that there are significant differences between these two groups in terms of their resilience scores (t = 9,738; p = 0.021). Interviews with several of the participants reveal the reasons why they want or do not want to return to work overseas. These results have important implications on how the Indonesian women migrant workers should be prepared before they are sent overseas.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45206
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasballah M. Saad
Jakarta: Komnas Ham, 2005
306.361 HAS p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
H.S. Syarif, compiler
Jakarta: Sinar Grafika, 1996
R 344.0162 SYA p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Ratri Kusuma Wardhani
"Skripsi ini membahas tentang kriminalisasi yang dialami oleh perempuan pekerja migran domestik Indonesia yang bekerja di Timur Tengah. Penelitian dilakukan dengan melihat adanya kerentanan perempuan pekerja migran domestik Indonesia dalam menghadapi sistem hukum negara tujuan berdasarkan teori feminis sosialis dan feminis jurisprudensi dimana kelas dan gender mempengaruhi praktek hukum di Timur Tengah. Tiga orang perempuan pekerja migran yang pernah mengalami kriminalisasi menjadi subjek penelitian yang pengalamannya digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kritis untuk melihat bagaimana kriminalisasi perempuan pekerja migran domestik Indonesia di Timur Tengah adalah bentuk dari kekerasan terhadap perempuan.

This undergraduate thesis discusses about criminalization of Indonesian women migrant domestic workers in the Middle East. This research sees the vulnerability of Indonesia women migrant domestic workers in facing the countries’ law based on Socialist Feminist and Feminist Jurisprudence Theory. Three Indonesian women migrant domestic workers were interviewed as the subjects in this research due to their experienced of criminalization. Then, it all would be used for analyzing as according to the theoritical framework. Critical approach had been applied for viewing how the criminalization of Indonesian women migrant domestic workers was a form of violence against women."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati Sekar Rianom
"Migrasi tenaga kerja ke luar negeri, merupakan program pemerintah Indonesia untuk mengatasi kesenjangan dalam memperoleh pekerjaan di dalam negeri, masalah pengangguran dan juga keadaan ekonomi yang diperburuk dengan krisis global yang terjadi pada tahun 1997 lalu. Peran pemerintah Indonesia sebagai pembentuk kebijakan memberikan tiga perlindungan pada TKW. Mekanisme penanganan kasus dengan pemberlakuan moratorium yang belum efektif dalam menangani kasus. Cara pemerintah dalam memberikan edukasi pada calon TKW, keluarga dan agen yang dilakukan secara gradasi.

Labor migration abroad, a government program for Indonesia to address the gap in gaining employment in the country, the problem of unemployment and the economic situation aggravated by the global crisis which occurred in 1997. The role of Government Indonesia as a shaper of policy provides three protection on TKW. The mechanism of handling cases with the enactment of the moratorium that has not been effective in dealing with the case. How Governments in providing education to the aspiring agent, family and TKW was done in gradations."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>