Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 198810 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lucya Dhamayanti
"Perpustakaan Nasional RI sebagai perpustakaan rujukan melakukan berbagai jenis layanan, seperti Pemberian Informasi Umurn, Penyediaan Informasi Khusus, Bantuan Penelusuran Literatur, Bantuan Penggunaan Katalog dan Bantuan Penggunaan Buku Rujukan. Penelitian ini dilakukan pada salah satu kelompok kerja yang melakukan rujukan yang paling intensif yaitu kelompok Layanan Katalog dan Rujukan. Petugas layanan pada kelompok tersebut cukup sering berinteraksi dengan pemakai perpustakaan Tujuan penelitian adalah memahami manajemen layanan rujukan melalui interaksi antara petugas layanan dan pemakai perpustakaan.
Interaksi antara petugas layanan dan pemakai perpustakaan merupakan masalah yang bersifat alamiah, kompeks dan selalu berkembang. Oleh karena itu metode yang digunakan adalah kualitatif dengan studi kasus dan pendekatan intrepretatif. Data, dalam penelitian ini diperoleh melalui pengamatan, wawancara dan kajian dokumen.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas dapat direkomendasikan hal-hal sebagai berikut: Perlu adanya peningkatan sumber daya manusia, kajian terhadap minat petugas layanan dalam melakukan pekerjaan, peninjauan jumlah personil serta penyempurnaan tata letak dan fasilitas layanan. Dalam interaksi antara petugas layanan dan pemakai perpustakaan, kita dapat memahami manajemen layanan rujukan, prilaku petugas layanan dan komunikasi yang berpola. Manajemen layanan rujukan yang terlihat berkaitan dangan sumber daya manusia, fasilitas layanan, pembagian kerja dan prosedur layanan. Perilaku petugas layanan ketika melayani terlihat tidak sama bergantung kesibukan petugas. Komunikasi yang berpola merupakan akibat dari tata letak dan kemampuan petugas layanan.

The National Library of Indonesia as reference library provides general and special information; reader's advisory; searching, catalogue and reference book assistance. The catalogue and reference services team was chosen as field research because it is the most intensive team which is give reference services to the patrons. Within the field, there are much interactions between the librarians and the patrons. The aim of the research is to understand library management through the interaction between the librarians and the patrons.
The interaction is natural and changeable so that the qualitative methode, case study and interpretative approach were chosen. The data gathering techniques were observation, interview and document study. Through the interaction, it is could understand reference services management, librarian behavior and communication patterns. In this case, references services management is dealing with man power, service facilities, job description and service procedure. Librarian behavior depends on how many jobs they do. Communication pattern is influenced by service facilities lay out and the reference services competency of the librarians.
Base on the research, it is could recommend as follows: it should developed human resources, study on librarians interest and the ammount of reference librarian, relocate and add library facilities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junita Sulistyorini
"Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 tahun 1961 mengenai Perguruan Tinggi di Indonesia diinyatakan bahwa perguruan tinggi adalah lembaga ilmiah yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan tingkat menengah dan yang memberikan pendidikan dan pengajaran berdasarkan kebudayaan kebangsaan Indonesia dengan cara ilmiah. Berdasarkan Undang-undang tersebut. Departemen Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan kemudian merumuskan doktrin Tridharma Perguruan Tinggi yang terdiri dari tiga unsur yaitu pendidikan dan pengajaran_ penelitian ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat. Doktrin Tridharma Perguruan Tinggi berarti bahwa Perguruan Tinggi Indonesia mempunyai tiga fungsi. yaitu : (1) fungsi sebagai pusat pendidikan dan pengajaran (2) fungsi sebagai pusat ilmu pengctahuan dan (3) tungsi sosial perguruan iinggi dalaun rangka dedication of life civitas akademika. Ketiga fungsi itu tidak dapat berdiri sendiri. tetapi merupakan satu kesatuan ; dharma yang satu menunjang dharma yang lainnya. Untuk menunjang ketiga dharma perguruan tinggi tersebut maka perpustakaan diadakan di perguruan tinggi. Kebutuhan akan perpustakaan ini juga didukung oleh P.P.R.1. no. 30 tahun 1990 pasal 5 yang menyatakan bahwa setiap perguruan tinggi harus memiliki perpustakaan, pusat komputer, laboratorium/studio, dan unsur penunjang lain yang diperlukan untuk penyelenggaraan pendidikan tinggi. Menurut Atkinson yang dikutip oleh Roesma (1991:2) kualitas pendidikan dan penelitian di lembaga perguruan tinggi tergantung antara lain kepada kemampuan perpustakaannya, karena perpustakaan perguruan tinggi dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan penelilian perguruan tinggi tersebut, dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyediakan, menyebarkan dan melestarikan informasi yang dibutuhkan oleh para star pengajar dan mahasiswa dalam kegiatan belajar dan mengajar. Pemakai perpustakaan perguruan tinggi (PT) adalah masyarakat PT yaitu star pengajar. mahasiswa dan anggota sivitas akademika lainnya. Namun dalam prakleknya, mayoritas pemakai perpustakaan PT adalah mahasiswa. Kaitan perpustakaan dengan aktivitas mahasiswa tercermin dalam kegiatan seperti membuat tugas-tugas karya tulis, pekerjaan rumah, menyiapkan bahan-bahan diskusi di kelas dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan penyelesaian tugas setiap mata kuliah yang ditempuh. Kegiatan tersebut dapat berjalan lancar dan mencapai hasil yang baik jika di perpustakaan tidak saja tersedia koleksi yang terpilih, akan tetapi juga berbagai layanan yang memadai. Salah satu layanan yang disediakan oleh perpustakaan adalah layanan rujukan. Layanan ini adalah salah satu layanan yang sangat vital karena mencakup hampir semua layanan dasar kepada pemakai yang mencari informasi di perpustakaan mulai dari memberikan jawaban atas pertanyaan yang mudah, seperti pertanyaan yang berkaitan dengan lokasi koleksi sampai kepada memberikan jawaban atas pertanyaan yang sulit serta bimbingan kepada pemakai yang meminta pemecahan masalah yang berkaitan dengan subjek informasi yang dicarinya. Tujuan layanan rujukan adalah memungkinkan pemakai perpustakaan menemukan informasi dengan cepat dan tepat, memungkinkan pemakai menelusur informasi dengan pilihan yang lebih luas dan mernungkinkan pemakai menggunakan koleksi rujukan dengan lebih tepat guna (Nurhadi, 1980:42). Menurut Batt (Katz & Fraley. 195:50) yang menjadi titik sentral dalam layanan rujukan adalah meja rujukan/inforniasi (reference/information desks). Lewat meja ini, pemakai dapat menemukan informasi yang ingin diketahui, dapat mengetahui layanan yang ditawarkan oleh perpustakaan, siapa yang dapat dihubungi, dan sebagainya. Meja rujukan/informasi merupakan refleksi dari keefektifan sistem perpustakaan karena apa yang terjadi di meja ini mempunyai pengaruh yang amat besar pada persepsi pemakai terhadap kesuksesan program perpustakaan. Di meja rujukan/informasi akan terjadi interaksi antara pemakai dengan pustakawan rujukan. Dalam interaksi ini akan terjadi proses negosiasi dalam bentuk tanya jawab rujukan antara pemakai dan pustakawan rujukan. Interaksi ini dipengaruhi oleh pengetahuan pustukawan rujukan terhadap subyck dan pertanyaan awal dari pemakai dan komunikasi non verbal seperti sikap dan bahasa tubuh dari pustakawan rujukan tersebut. Selain itu. dipengaruhi pula oleh pengetahuan pemakai terhadap subyek atau masalah yang ditanyakan serta bagaimana cara mereka niengemukakan pertanyaan. Pustakawan rujukan memegang peran yang penting dalam memberikan layanan di meja rujukan/informasi. Oleh sebab itu mereka sering dijadikan ukuran keberhasilan perpustakaan dalam melayani pemakainya. Davinson (Lederman. 1981:382) menyatakan bahwa peranan yang dimiliki pustakawan rujukan lebih terasa pada saat sekarang ini di mana iniormasi dan sistem yang dikelolanya sudah sedemikian rumit sehingga meningkatkan tuntutan pemakai untuk mengandalkan diri kepada pustakawan rujukan dalam mencari informasi. Pustakawan rujukan akan berperan sebagai mediator atau penghubung antara pemakai dengan koleksi perpustakaan pada khususnya dan dunia pengetahuan pada umumnya. Oleh sebab itu pustakawan rujukan harus menguasai koleksi yang dimiliki perpustakaan dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan karena kemampuan mereka dalam memanfaatkan koleksi secara efektif akan mempengaruhi kualitas layanan rujukan yang diberikan (Lancaster. 1977:74). Kualitas perpustakaan mempengaruhi kepuasan pemakai. Kepuasan pemakai terhadap layanan rujukan tidak saja tergantung pada keakuratan jawaban yang diberikan oleh pustakawan rujukan saja tetapi tergantung pula pada aspek tingkah laku (behavioral aspect) khususnya yang menyangkut interaksi antara pustakawan rujukan dan pemakai (Jardine. 1905). Menurut Young (Katz & Fraley. 1984:124), dibandingkan ketepatan dalam memberikan informasi maka cara berperilaku dari pustakawan rujukan akan mempengaruhi persepsi pemakai terhadap layanan. Ha1 ini didukung pula oleh Sluss (Katz & Fraley. 1986:85-96) yang menyatakan bahwa faktor tingkah laku akan menimbulkan kepuasan pemakai pada layanan rujukan walaupun jawaban yang diperoleh kurang akurat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S15450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman Saleh
Jakarta: Sagung Seto, 2009
020 ABD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Umi Nurkhayati
"ABSTRAK
Skripsi ini menggambarkan bagaimana profesionalisme dipahami dan
dipraktikkan oleh Pustakawan Perpustakaan IPB dalam pekerjaan sehari-hari
sebagai pustakawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
metode fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan wawancara,
observasi dan analisis dokumen. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Juni
2014 di Perpustakaan Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitian ini menjelaskan
bahwa Pustakawan Perpustakaan IPB belum memahami profesi mereka secara
penuh, namun dalam pekerjaan sehari-hari sudah mendasarkan pada nilai utama
yang dikandung profesi seperti melayani masyarakat. Dalam internalisasi dan
aplikasi nilai-nilai profesi terdapat beberapa kendala yang bersifat internal dan
eksternal.

ABSTRACT
This thesis describes how professionalism could be understood and practiced
by librarians of IPB in daily works as librarians. This study used qualitative
approach with phenomenology methods. Data collection techniques used in this
study is interview, observation, and document analysis. The study was conducted
from February to June 2014 in the IPB library. The result of this study explains
that librarian of IPB do not yet fully understand on their profession, but their daily
works have been based on profession’s core value such as serving the public. In
internalization and application of profession’s values, there are several obstacle
faced, from both internal and external sources"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57536
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengaruh automasi perpustakaan pada pustakawan dan juga perpustakaan sudah banyak dibicarakan orang sehingga tulisan ini bukan mengangkat hal baru tetapi lebih mengkhususkan pada pembicaraan terhadap ketegangan mental (Stress) pustakawan sebagai manusis pengguna teknologi informasi...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Safirah Pramarta
"ABSTRAK
Skripsi ini menggambarkan bagaimana Jabatan Fungsional Pustakawan dipahami dan diterapkan oleh pustakawan di Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta mencari tahu apa saja kendala yang dihadapinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi literatur. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Juni 2015 di Pusat Perpustakaan UIN Jakarta. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pustakawan Pusat Perpustakaan UIN Jakarta belum memahami secara menyeluruh mengenai Jabatan Fungsional Pustakawan. Meskipun begitu, pihak perpustakaan telah mendukung penerapan Jabatan Fungsional Pustakawan tersebut dengan beberapa cara. Namun, dalam penerapannya terdapat beberapa kendala yang bersifat internal dan ekternal.

ABSTRACT
This minithesis describes how Librarian Functional Position is understood and implemented by librarians in UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Central Library. Moreover, this thesis also examines the problems faced in the process. The research applied qualitative approach using case studies method. The sampling techniques used are interview, observation, and literature review. The research was conducted between March ? June 2015 in UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Central Library. The result shows that the Librarian Functional Position has not been understood comprehensively by librarians in UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Central Library. However, the library has supported the implementation of Librarian Functional Position by using some ways. Unfortunately, some internal and external problems occurred in the implementation process.
"
2015
S61471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bagus Yodha
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang representasi profesi pustakawan dalam novel The Case of The Missing Books. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang tanggung jawab dan dedikasi seorang pustakawan terhadap profesinya di sebuah kota di Irlandia Utara. Metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis isi digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan gambaran profesi pustakawan yang diwujudkan dalam dedikasi dan tanggung jawab terhadap profesi dengan menganalisis unsur naratif berupa unit konteks, sebagai unit analisis penelitian, kemudian diidentifikasi berdasarkan teori. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa dedikasi dan tanggung jawab terhadap profesi memberikan pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat sebagai profesi yang luhur.

ABSTRACT
This undergraduate thesis explains about the representation of librarian profession in The Case of The Missing Books novel. Purpose of this study is to provide an overview of the responsibility and dedication to profession as a librarian in a city in Northern Ireland. Qualitative based research with content analysis is used in this study to get an overview of librarian profession, which is manifested in the dedication and responsibility to the profession by analyzing the narrative elements in context unit form. The result of this study shows that the dedication and responsibility to the profession providing recognition and trust from the society as a noble profession.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S62102
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurintan Cynthia Tyasmara
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurintan Cynthia Tyasmara
"Layanan rujukan merupakan salah satu layanan yang memiliki fungsi penting pada suatu perpustakaan, terlebih pada perpustakaan perguruan tinggi. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat menuntut pustakawan memainkan perannya yang besar dalam memberikan bantuan arahan atau bimbingan pada pemustaka, terutama sivitas akademika pada universitas/perguruan tinggi.
Hasilnya adalah dalam mewujudkan layanan rujukan sebagai layanan unggulan di perpustakaan bukanlah tugas yang mudah. Perencanaan, kolaborasi dan sinergi menyeluruh dari berbagai pihak dapat mensukseskannya (dikenal dengan Blended Librarianship). Upaya pemasaran atau promosi juga harus dilakukan agar makin banyak orang yang memanfaatkan layanan rujukan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rhoni Rodin
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kepuasan pemustaka terhadap layanan rujukan di Perpustakaan STAIN Curup berdasarkan harapan dan persepsi pemustaka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah LibQual+TM yaitu suatu metode untuk mengukur kualitas layanan perpustakaan berdasarkan tiga dimensi yang dijadikan indicator pengukuran yaitu Affect of service (Sikap dan kemampuan petugas dalam melayani pemustaka), Information Control (Ketersediaan koleksi dan kemudahan akses informasi) dan Library as Place (Perpustakaan sebagai sebuah tempat). Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum kualitas layanan rujukan di Perpustakaan STAIN Curup belum memuaskan pemustaka. Hal ini ditunjukkan dengan cukup tingginya harapan responden terhadap layanan rujukan di Perpustakaan STAIN Curup yaitu 5,03 untuk minimum dan 6,94 untuk desired. Sedangkan persepsi responden adalah 4,81, yang berarti lebih rendah dari harapan. Kesenjangan (gap) antara harapan dan persepsi adalah -0,22 yang menunjukkan bahwa Adequacy Gap adalah negatif dan berada di bawah wilayah batas toleransi (Zone of telorance)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28957
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>