Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10474 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhevy Setya Wibawa
"Studi sosiologi tentang Leisure sejauh penulis amati, terfokus pada kelas menengah dan atas. Padahal secara logika, aktivitas waktu luang merupakan bagian dari sisi kehidupan seseorang selain bekerja. Fenomena waktu luang bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan hidup setiap orang. Aktivitas waktu luang menjadi sesuatu yang dinamis untuk dikupas karena keberadaannya sangat dipengaruhi oleh dominasi faktor ekonomi; pandangan yang melihat kemampuan memiliki aktivitas waktu luang yang erat kaitannya dengan kemampuan ekonomi seseorang. Namun aktivitas waktu luang selama ini lebih dianggap sebagai kegiatan yang dimiliki kelas menengah dan atas.
Dengan menggunakan beberapa teori tentang leisure, studi ini mencoba mengaplikasikannya pada permasalahan aktivitas waktu luang masyarakat lapisan bawah, khususnya anak jalanan. Pembentukan pola aktivitas waktu luang anak jalanan diasumsikan dipengaruhi oleh aspek-aspek, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Aspek internal yang dimaksudyaitu stereotip anak jalanan dan status pendidikan mereka. Sedangkan aspek eksternal terdiri dari beberapa hal yang terkait dengan budaya, yaitu budaya komunitas jalanan, budaya patriarkal, budaya kaum muda (youth culture) serta budaya konsumen (consumer culture). Secara khusus studi ini bertujuan untuk pengembangan pengaplikasian teori leisure pada masyarakat kelas bawah dan memperoleh pengetahuan tentang alokasi waktu dan pola aktivitas waktu luang pada anak jalanan.
Jenis panelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan menggambarkan realitas social yang kompleks. Populasi pada penal itian ini adalah anak jalanan yang berdomisili di Jakarta Penelitian ini menggunakan kombinasi data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang dipakai adalah data sekunder, yaitu data hasil pemetaan dan survai sosial yang dilakukan oleh PKPM Unika Atma Jaya pada tahun 1999.
Pada studi ini data kuantitatif digunakan untuk memberikan gambaran tentang profit anak jalanan di Jakarta, sementara data kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran tentang aktivitas waktu uang anak jalanan secara lebih mendalam dan detail. Pengumpulan data primer menggunakan metode diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion) dan wawancara mendalam (Indepth Interview).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak jalanan membuat pembedaan atas aktivitas kerja dan aktivitas non-kerja, atas dasar perolehan penghasilan (uang). Sementara aktivitas non-kerja terdiri atas aktivitas hiburan, aktivitas masa depan dan aktivitas yang dapat di kategorikan sebagai melakukan sesuatu yang bersifat wajib tetapi tidak mendapat uang. Keunikan anak jalanan yang bekerja. pada sektor informal membuat mereka tidak membuat pembedaan secara tegas antara aktivitas kerja dan aktivitas non-kerja.
Temuan lain memperlihatkan bahwa pola aktivitas waktu luang anak jalanan tidak semata-mata dipengaruhi oleh faktor ekonomi saja. Walapun secara ekonomis mayoritas anak jananan merupakan bagian dari masyarakat kelas bawah, tetapi secara kultural mereka dipengaruhi oleh budaya patriarkal yang masih kuat, budaya jalanan dan budaya kaum muda (youth culture).
Selain itu perkembangan kapitalisme modern yang masuk pada berbagai sendi dan lapisan masyarakat dunia, sangat kuat berperan dalam menumbuhkan budaya konsumen (consumer culture) pada berbagai lapisan sosial masyarakat. Pengaruh budaya konsumen dengan berbagai produk komoditas yang bersifat massal dalam wujud barang, fesyen, gaya hidup, dll. juga berpengaruh atas aktivitas waktu luang anak jalanan. `Penjajahan' dalam wujud pengaruh budaya konsumen inilah yang dikhawatirkan lebih bersifat destruktif terhadap perkembangan seorang anak yang tumbuh dan berkembang secara bebas di jalan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosemary Chrisanny D.
"Waktu Iuang kerapkali diasesiasikan dengan saat bersantai, bermalas-malasan, atau bersenang-senang belaka. Bahkan waktu Iuang sering dipandang sebagai hal yang kurang penting, misalnya bila dibandingkan dengan pekerjaan atau keluarga. Namun sebenamya, waktu Iuang, yang didefinisikan sebagai waktu yang tersedia setelah melakukan berbagai kewajiban sehari-hari, kaya akan manfaat bagi kehidupan seseorang. Terlebih dalam situasi Jakarta, yang hingar bingar dengan berbagai kesibukan, persaingan, dan tekanan, dimana waktu Iuang bisa membantu seseorang menjaga keseimbangan mental dan mengaktualisasikan dirinya.
Peran waktu Iuang dalam kehidupan manusia tidaklah remeh. Apa yang dialami seseorang dalam waktu luangnya bermanfaat bagi kesehatan fisik, mental, kepuasan hidup, dan perkembangan psikologisnya. Bahkan suatu penelitian mengemukakan bahwa bila dibandingkan dengan pekerjaan dan pernikahan, korelasi kepuasan terhadap aktivitas selain kerja dengan kesejahteraan psikologis seseorang tergolong tinggi.
Persoalan yang dihadapi sehubungan dengan waktu Iuang bukan sekadar ada atau tidak adanya waktu Iuang, namun lebih kepada bagaimana cara seseorang mengisi waktu Iuangnya ataupun bagaimana pengalaman yang diperolehnya melalui aktivitas waktu luangnya tersebut. Cara seseorang memanfaatkan waktu Iuang memang berpotensi untuk memberikan pengaruh yang positif maupun negatif bagi kualitas hidupnya.
Semakin signifikannya topik mengenai waktu Iuang, semakin banyaknya kuantitas waktu Iuang akibat kemajuan teknologi, serta semakin bervariasinya alternatif pengisi waktu Iuang menyebabkan peneiiti menganggap bahwa hal ini penting untuk diteliti. Selain itu, penelitian yang berkaitan dengan penggunaan waktu Iuang ditinjau dari sudut pandang psikologi belum banyak dilakukan, terlebih dengan menggunakan subyek penelitian di Indonesia. Dengan demikian, peneliti mengangkat topik penelitian penggunaan waktu Iuang, dengan memusatkan perhatian pada orang dewasa muda. Fokus studi ini ditetapkan mengingat orang dewasa muda, yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk bekerja, tentunya memiliki waktu Iuang yang terbatas. Di samping itu, komposisi penduduk usia dewasa muda di Jakarta tergolong besar ketimbang kelompok usia lainnya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk memperoleh gambaran mengenai penggunaan waktu Iuang dan makna psikologisnya bagi orang dewasa muda lajang yang bekerja penuh waktu. Penggunaan waktu Iuang yang diteliti meliputi waktu luang, aktivitas waktu luang, dampak aktivitas waktu luang, penilaian terhadap kuatitas penggunaan waktu luang berdasarkan 5 kriteria Ieisure dan arah leisure (positif/negatif), serta harapan terhadap waktu Iuang maupun aktivitas waktu Iuang. Subyek penelitian berjumlah 92 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik incidental sampling. Alat pengumpul data yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri dari pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.
Dari hasii penelitian, diperoleh data bahwa kuantitas waktu luang subyek berkisar antara 1 sampai 4 jam per hari kerja. Sebagian besar subyek tetap menginginkan tambahan kuantitas waktu luang, walaupun mereka menilai bahwa kuantitas yang dimiliki saat ini sudah memadai. Hampir semua subyek menganggap waktu Iuang itu penting, sebagian besar adalah sebagai pengimbang rutinitas sehari-hari dan sarana untuk beristirahat. Masalah terbanyak dengan waktu luang terkait dengan pakerjaan responden, yaitu tersitanya waktu luang oleh kewajiban, dan gagal melakukan rencana kegiatan lainnya karena lelah. Hampir seluruhnya mengakui membutuhkan waktu luang, tahu apa yang akan dilakukan dalam waktu luang, serta cenderung menikmati waktu luang. Namun sebagian besar merasa bahwa penggunaan waktu Iuangnya kurang optimal dan perlu diperbaiki.
Aktivitas pengisi waktu luang terpopuler adalah menonton TV. Alasan untuk aktivitas tersering adalah untuk pengembangan diri, kesegaran, dan relaksasi, sedangkan alasan untuk aktivitas kedua tersering adalah untuk istirahat, karena berminat, dan karena faktor kemudahan. Subyek membutuhkan tenaga fisik yang agak besar maupun kecil, daya pikir yang tergolong sedang, serta keterlibatan emosi yang agak besar dan kecil untuk melakukan aktivitas waktu Iuangnya. Aktivitas yang dipilih cenderung di dalam ruangan, di dalam atau sekitar rumah, dilakukan seorang diri, serta bersifat fleksibel.
Dampak aktivitas waktu luang yang menonjol adalah untuk mendapatkan kesegaran baru. Secara umum, subyek juga merasakan leisure pada aktivitas waktu luangnya. Berdasarkan 5 kriteria leisure, umumnya subyek menilai bahwa aktivitas waktu luangnya dipilih secara bebas, memiliki motivasi intrinsik, mendatangkan rasa damai, membantu subyek memenuhi diri (self-fulfillment), serta signifikan dan berharga. Subyek juga menganggap bahwa aktivitas waktu luangnya terarah pada hal-hal yang positif. Harapan terbanyak terhadap waktu luang adatah ditambahkan kuantitas waktu luang, dan harapan terbanyak terhadap aktivitas waktu Iuang adalah melakukan aktivitas yang bersifat santai, produktif dan aktif.
Melihat hasil penelitian ini, peran waktu Iuang sebagai kompensasi bagi kebutuhan subyek yang tidak terpenuhi di pekerjaan perlu diperhatikan, juga pembiasaan diri mengisi waktu Iuang dengan aktivitas positif, tuntunan kegiatan avokasional, serta pengadaan program kegiatan pengisi waktu uang yang lebih membangun dan bersifat aktif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2580
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Putu Sarilani Wirawan
"Salah satu fenomena yang akhir-akhir ini tampak, terutama di Jakarta, adalah adanya orang-orang yang menuntut ilmu formal di bangku perguruan tinggi sambil bekerja. Konsekuensi langsung yang dirasakan oleh orang- orang yang kuliah sambil bekerja pada waktu yang relatif sama adalah tersedianya waktu yang lebih sedikit untuk melakukan aktivitas di luar pekerjaan maupun pendidikannya. Pengisian waktu luang bagi orang-orang yang menempuh pendldikan formal sambil bekerja diperlukan karena beberapa penelitian yang dilakukan di Amerika menunjukkan bahwa kurangnya waktu luang sebagai hasil dari sekolah sambil bekerja mempunyai pengaruh negatif bagi pelakunya. Selanjutnya, diketahui bahwa walaupun setiap individu adalah unik, namun sejumlah tertentu orang dengan karakteristik serupa cenderung menampilkan pola tingkah laku yang serupa pula. Oleh karena itu dimungkinkan untuk membuat klasifikasi/tipologi berdasarkan kriteria tertentu.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dibuatlah penelitian studi eksploratif ini yang bertujuan untuk mengenali adanya klasifikasi dari para mahasiswa yang bekerja di dalam mengisi waktu luangnya, berdasarkan tingkat aktualisasi dirinya, cara memaksimalkan penggunaan waktu, orientasi jenis kegiatan, serta manfaat yang dirasakan dalam beraktivitas di waktu luang. Selanjutnya, ingin diketahui pula gambaran umum dari masing- masing kelompok yang berhasil diperoleh, yang merupakan karakteristik mahasiswa bekerja yang menjadi subyek penelitian ini. Teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel didasarkan pada teknik "accidental sampling". Di sini, setiap subyek diminta untuk memberikan respon pada tiga alat ukur, yaitu kuesioner mengenai tingkah Iaku penggunaan waktu secara umum, kuesioner mengenai preferensi terhadap kegiatan, tempat, dan orang lain yang diajak untuk mengisi waktu luang, serta kuesioner mengenai aktualisasi diri yang merupakan adaptasi dari "Short Index of Self Actualization" (Young dan Crandall, 1984 dalam Shin, dkk, 1994; diperbaiki oleh Jones dan Crandall, 1986 dalam Shin, dkk, 1994). Teknik analisa yang digunakan adalah analisa cluster yang menggunakan perhitungan. Teknik analisa yang Euclidean distance untuk mengukur jarak/perbedaan antar kasus tersebut, serta Ward?s Method untuk menempatkan obyek-obyek yang serupa ke dalam cluster/sub kelompok. Jumlah cluster yang dianalisa ditetapkan berdasarkan proprosi pemerataan jumlah subyek antar cluster dan pertimbangan praktis.
Hasil penelitian menetapkan jumlah 3 cluster sebagai solusi terbaik dengan karakteristik berbeda antar cluster. Kelompok Santai (Cluster 1) merupakan orang-orang yang cukup mampu untuk mengaktualisasikan dirinya, menggunakan waktu dengan tepat dan bertingkah laku self directed, berorientasi pada kegiatan waktu Iuang yang bersifat relaksasi, serta merasakan manfaatnya sebagai sarana untuk relaksasi dan mekanisme menghindar. Kelompok Aktif Dinamis (Cluster 2) terdiri dari para pengaktualisasi diri yang memaksimalkan penggunaan waktu dengan bertingkah laku self directed menggunakan waktu dengan tepat, dan bertindak cepat. Kelompok ini menyukai kegiatan waktu luang yang berorientasi intelektual dan relaksasi, serta merasakan manfaatnya bagi fisik, sosial, dan keadaan psikologis. Kelompok Pasif (Cluster 3) adalah para non pengaktualisasi diri yang berusaha rnemaksimalkan penggunaan waktu yang dimiliki dengan bertingkah laku self directed. Mereka berorientasi pada kegiatan waktu luang yang bersifat sosial, dan relaksasi, serta merasakan manfaat kegiatan waktu luang sebagai sarana mekanisme menghindar.
Dengan diperolehnya hasil tersebut dan adanya keterbatasan ataupun belum sempurnanya penelitian ini maka ada beberapa saran yang perlu diperhatikan, antara lain menggunakan jumlah subyek yang lebih banyak, dengan perbandingan jumlah yang seimbang antara subyek yang bekerja paruh waktu dan yang bekerja penuh waktu."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1998
S2759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana yunus
"Remaja mengalami berbagai perubahan sebagai bagian dari proses pertumbuhan dan perkembangan menjadi individu dewasa. Hal ini menjadikan remaja rentan terhadap perilaku kenakalan remaja. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu pemanfaatan waktu luang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pemanfaatan waktu luang remaja pada masa transisi pandemi dan pengaruh teman dengan perilaku kenakalan remaja. Penelitian menggunakan desain cross sectional kepada 267 responden yang diambil berdasarkan cluster random sampling. Kriteria responden penelitian yaitu remaja usia 15-19 tahun dan pelajar aktif SMA di Kota Depok. Pemanfaatan waktu luang diidentifikasi menggunakan alat ukur adaptasi Leisure Time, sedangkan pengaruh teman diukur dengan konformitas dan perilaku kenakalan remaja diukur dengan adaptasi Self Reported Delinquency Scale (SRD). Hasil analisis penelitian dengan menggunakan uji Spearman menunjukkan terdapat hubungan antara pemanfaatan waktu luang secara keseluruhan pada masa transisi pandemi dengan perilaku kenakalan remaja (p= 0,042). Terdapat hubungan negatif antara pemanfaatan waktu luang terstruktur pada masa transisi pandemi dengan perilaku kenakalan remaja Kota Depok (p=0,023). Sebaliknya, ditemukan tidak adanya hubungan antara pemanfaatan waktu luang tidak terstruktur pada masa transisi pandemi dengan perilaku kenakalan remaja (p = 0,287) dan pengaruh teman (p= 0,209) dengan perilaku kenakalan remaja Kota Depok. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar informasi dalam merencanakan program pencegahan perilaku kenakalan remaja.

Adolescents experience various changes as part of the process of growth and development into adult individuals. This makes teenagers vulnerable to juvenile delinquency behavior. This study aims to identify the relationship between the use of adolescent free time during the pandemic transition and the influence of friends and juvenile delinquency behavior. The study used a cross-sectional design with 267 respondents taken based on cluster random sampling. The research respondents were high school youth in Depok City aged 15-19 years. Utilization of spare time was identified using the Leisure Time adaptation measure, while the influence of friends was measured by conformity and juvenile delinquency behavior was measured by the Self Reported Delinquency Scale (SRD) adaptation. The data analysis used was univariate and bivariate analysis with the Spearman test. As a result, we found a relationship between the overall use of free time during the pandemic transition and juvenile delinquency behavior (p = 0.042). A negative relationship exists between structured free time and delinquency in Depok City during the pandemic transition (p=0.023). There was no correlation between unstructured free time during the pandemic transition and delinquency in Depok City (p = 0.209) or between friend influence and delinquency (p = 0.287). Researchers expect this research to lead to a program to prevent juvenile delinquency."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemaparan hasil survei pemanfaatan waktu produktif terhadap peningkatan pemanfaatan waktu produktif di Puskesmas Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen, dengan model kuasi eksperimen ulang non random, yang menggunakan tempat penelilian di Puskesmas Mungka sebagai puskesmas eksperimen, dan Puskesmas Taram sebagai puskesmas kontrol.
Penelitian ini berlangsung dari tanggal 17 Maret sampai 13 Mei 2008. Data diperoleh melalui pengamatan aktifitas petugas secara langsung sebanyak 1080 pengamatan, yang terbagi dari dua puskesmas, masing-masing puskesmas dilakukan dua kali survei (pre dan post). Informasi dari kepala puskesmas, bidan dan perawat dan staf puskesmas lainnya diperoleh melalui wawancara tidak terstruktur dan diskusi. Untuk melihat perubahan Iingkungan yang terjadi dilakukan observasi.
Hasil survei pemanfaatan waktu produktif diumpan balikan ke Puskesmas Mungka melalui forum pertemuan resmi sebagai bentuk intervensi dalam penelitian kepada Puskesmas Taram umpan balik disampaikan melalui laporan tertulis. Sekitar satu bulan kemudian dilakukan survei kembali untuk melihat pengaruh pemaparan Hasil penelitian pada survei pemanfaatan waktu produktif pertama di Puskesmas Mungka, diperoleh persentase pemanfaatan waktu produktif petups sebelum pemaparan 65,6% dimana, 24,l% diantaranya untuk kegiatan produktif Iangsung dan 4l,5% untuk kegiatan produktif tidak langsung. Sedangkan waktu kerja produktif pada survei akhir 69,3%, dimana 26,7% diantaranya untuk kegiatan produktif langsung dan 42,6% untnk kegiatan produktif tidak langsung. Pemanfaatan waktu produktif ini masih rendah bila dibandingkan dengan pendapat Ilyas dimana waktu produktif optimum berkisar 80%.
Hasil lainnya, memmjukan bahwa secara deskriptif terjadi peningkatan pemanfaatan waktu produktif di Puskesmas Mungka setelah pemaparan dengan selisih sebesar 3,7%, namun dari analisis statistik perbedaan tersebut tidak bermakna dengan p=0,409. Disamping itu untuk proporsi pemanfaatan waktu produktif pada survei akhir antam Puskemas Mungka dan Puskesmas Taram dari hasil peneltian terdapat perbedaan yang bermakna dengan p=0,0005 dan OR= 3,54 (CI: 2,48-5,05 ). Dari hasil pcnelitian ini disarankan kepada pihak dinas kesehatan dan manajemen puskesmas untuk mengadakan pemantauan waktu produktif petugas puskesmas secara berkesinambungan dan memaparkan hasil pemanlauan tersebut agar terjadi perubahan kearah perbaikan.

This research was aimed to explore the eifect of productive time utilization survey result exposure on the increase of productive time utilization in Mungka Health Centre Lima Puluh Kota District. This quasi experiment research was non random repeated quasi experiment model, conducted in Mungka Centre as experiment health centre and Taram Health Centre as control.
The research was conducted from March 17th to May, 13 th 2008. Data collected were 1080 observation by directly observing health provider activities in two health centre, two survey respectively (pre and post). Information was obtained from unstructured interview and discussion with head of health centre, midwife, nurse and other health centre stafi Observation was perfomied to see the environment change.
The intervention ofthe research was giving the feedback ofthe result of the survey to Mungka Health Centre through formal meeting forum, and to Taram Health Centre through written report. The next survey was conducted again next month later to see the effect of the exposure. Data was analize statistically by using computer. The first survey in Mungka Health Centre showed that the percentage of health provider productive time utilization before the exposure was 65,6%, consisted of 24,l% for direct productive activities and 4l,5% for indirect productive activities.
On the second survey, the precentage of productive work hours was 69,3%, consisted of 26,7% for direct productive activities and 42,6% for indirect productive activities. This productive time utilization is still lower compared to [lyas opinion who suggests optimtun productive time is about 80%. In addition, the result showed that there is an increase in productive time utilization in Mungka Health Centre after the exposure, where the diffrence is about 3,7%, but the difference was not Statistically Significant (p=0,409). On the second survey, there is a significant diiferenee in productive time utilization proportion between Mungka and Taram Health Centre (p=0,0005 OR=3,54; CI:2,48-5,05). It is recommended for health centre management to perform continous monitoring of health centre personel productive time utilization and to expose the result for better change.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33997
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Agus Setiawan
"Tarif dinamis saat ini telah menjadi tren di negara-negara maju khususnya di bidang ketenagalistrikan. Tarif tetap (flat tariff) pada konsumen listrik menyebabkan kurang optimalnya biaya penyediaan listrik. Di Indonesia kelompok konsumen tertinggi kedua setelah industri adalah rumah tangga yaitu sebesar 37,6 % dari konsumsi total energi listrik. Sehingga secara alamiah kurva beban cenderung mendekati kurva kebutuhan rumah tangga. Pada sistem Jawa Madura Bali, beban puncak pelanggan rumah tangga terjadi pada saat yang sama dengan beban puncak pada sistem. Sehingga jika terjadi load shifting pada beban rumah tangga akan mempunyai dampak yang besar bagi sistem. Beban puncak dipikul oleh pembangkit dengan biaya operasional yang mahal. Dengan adanya pengurangan beban puncak diharapkan terjadi efisiensi sistem yang signifikan. Tesis ini mengembangan metode penentuan skema kombinasi tarif dinamis TOU (Time Of Use) dan CPP (Critical Peak Pricing) dengan berdasarkan revenue neutrality. Skema tersebut disimulasikan pada pelanggan rumah tangga di sistem Jawa Madura Bali. Dari beberapa skenario, hasil penerapan skema ini menunjukkan peningkatan efisiensi biaya pokok penyediaan listrik secara total di sistem Jawa Madura Bali.

The current dynamic tariff has become a trend in developed countries, especially in the electricity sector. Flat tariffs on electricity consumers cause the cost of electricity to be less optimal. In Indonesia, the second highest consumer group after industry is household, which is 37,6 % of total electricity consumption. So naturally the load curve tends to approach the curve of household needs. In the Java Madura Bali system, the peak load of a household customer occurs at the same time as the peak load on the system. If any load shifting of the electricity consumption of the household is happen it will have a big impact on the system. The peak load is borne by the power plant with expensive operational costs. With the reduction of peak load, significant system efficiency is expected. This thesis develope a method of determination of a dynamic tariff combination scheme, TOU (Time Of Use) and CPP (Critical Peak Pricing) with revenue neutrality. The scheme is simulated to household customers in the Java Bali Madura system. From several scenarios, the results of the implementation of this scheme show increasing of the total cost efficiency of electricity supply in the Java Madura Bali system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vhania Maulia
"Ketidakadilan dalam menyediakan tarif listrik dengan metode tarif flat listrik saat ini mendorong keinginan untuk mengubah pola desain skenario tarif, yaitu penetapan harga dinamis. Harga dinamis telah diuji di beberapa negara barat dengan berbagai jenis skenario. Namun, untuk Indonesia sendiri, penetapan harga dinamis belum familiar di sektor listrik. Berangkat dari masalah tarif untuk penyediaan biaya dasar pembangkit yang bervariasi setiap waktu dan pola penggunaan beban listrik, skenario penetapan harga dinamis dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan karakteristik di Indonesia.
Dalam studi ini, kita akan membahas rancangan skenario penetapan harga dinamis berdasarkan beban rumah tangga dan generator di Java Madura Bali System. Desain skenario tarif yang digunakan adalah kombinasi dari Critical Peak Pricing (CPP) dan Time-of-Use (TOU), di mana CPP hanya berlaku dalam 132 jam selama satu tahun tergantung pada penggunaan PLTG sedangkan untuk hari lain skenario TOU akan digunakan dengan jadwal puncak dan di luar puncak ditentukan berdasarkan karakteristik beban perumahan.
Setelah skenario desain penetapan harga dinamis, maka dicoba untuk disuntikkan ke dalam biaya real estat untuk menganalisis perbandingan biaya listrik ketika menggunakan tarif tetap dan penetapan harga dinamis dan pengurangan penggunaan beban pada waktu puncak dan dampak dari pengurangan konsumsi listrik di tanaman di sistem Jawa Madura Bali.

The injustice in providing electricity rates with the current flat electricity tariff method encourages the desire to change the design pattern of tariff scenarios, namely dynamic pricing. Dynamic pricing has been tested in several western countries with various types of scenarios. However, for Indonesia itself, dynamic pricing is not yet familiar in the electricity sector. Departing from the problem of tariffs for supply of basic costs of plants that vary each time and usage patterns of electric loads dynamic pricing scenarios are designed in such a way that they match the characteristics in Indonesia.
In this study, we will discuss the design of dynamic pricing scenarios based on household and generator loads in the Java Madura Bali System. The tariff scenario design used is a combination of Critical Peak Pricing (CPP) and Time-of-Use (TOU), where CPP is only valid in 132 hours for one year depending on the use of PLTG while for other days the TOU scenario will be used with peak schedules and off-peak is determined based on the characteristics of the housing load.
After the scenario design dynamic pricing is made, then it is attempted to be injected into real estate costs to analyze the comparison of electricity costs when using flat tariffs and dynamic pricing and reduction in load usage at peak times and the impact of reducing electricity consumption in plants in the Java Madura Bali system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lusiana
"ABSTRAK
Kehadiran RCTI sebagai televisi swasta pertama dalam dunia pertelevisian di Indonesia memberikan alternatif baru kepada khalayak penonton televisi. Dengan semboyan Tampilkan Pentas Dunia Di Rumah Anda atau RCTI Saluran Hiburan Dan Informasi , RCTI berusaha memberikan tayangan - tayangan yang bersifat hiburan. Dan yang unik hiburan - hiburan tersebut bergaya barat. Keunikan RCTI ini merupakan sesuatu yang menarik bagi penonton, dan sedikit banyak berpengaruh tehadap penonton. Disengaja atau tidak disengaja, televisi ( RCTI ) turut mempengaruhi tumbuhnya suasana, tata nilai, dan sikap hidup yang menguntungkan atau merugikan. Dengan keunikannya dalam sajian - sajian acaranya, RCTI juga merupakan alternatif yang lebih menarik bagi. anak anak sebagai bagian dari masyarakat penonton televisi. Dampak dari keadaan tersebut adalah anak -anak memberikan waktu secara berlebihan untuk menonton RCTI, sehingga berpengaruh terhadap kegiatan - kegiatan lain yang sesungguhnya harus mereka lakukan. Anak anak mengurangi atau bahkan tidak lagi mempunyai waktu untuk melakukan kegiatan - kegiatannya. Waktu luang mereka di isi dengan menonton RCTI secara berlebihan. Dan berdasarkan asumsi inilah, penelitian ini dilakukan. Penelitian tentang dampak RCTI ini bermaksud untuk mengetahui dengan jelas apa dan bagaimana dampak RCTI terhadap perubahan pola pengunaan waktu luang anak, dan melihat bagaimana peran orang tua dalam mencegah ataupun mengatasi hal ini. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat analitis, yakni hendak melihat hubungan antar variabel. Adapun metode penelitian yang dipergunakan adalah metode survai dengan mengambil populasi anak - anak SD Kristen XI Sun - Rise Garden, Jakarta Barat yang berjumlah 1064 anak. Dari jumlah populasi diambil sampel sebesar 120 anak, dengan cara penarikan sampel secara sengaja ( purposive ), yakni anak anak kelas lima dan kelas enam. Kemudian data yang diperoleh dianalisis secara manual melalui tahapan editing, koding, skoring dan tabulasi. Dari hasil penelitian dapat diketahui penggunaan RCTI yang tinggi atau berlebihan memang membuat anak anak semakin pasif dalam menggunakan waktu luangnya. Tetapi tidaklah dapat dikatakan bahwa RCTI lah faktor utama penyebab pasifnya waktu luang anak. Dalam hal ini peran orang tua sangatlah berpengaruh. Peran orang tua yang rendah cenderung menjadikan anak menonton RCTI secara berlebihan, dan sebaliknya. Penggunaan RCTI yang rendah menjadikan anak tetap aktif dalam penggunaan waktu luangnya. Anak anak yang penggunaan RCTI nya rendah anak - anak dari orang tua yang berperan tinggi."
1992
S3915
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apituley, Patricia Febrianne
"

Penyalahgunaan narkotika pada anak jalanan merupakan suatu fenomena kesehatan masyarakat di Indonesia yang salah satu upaya penanganannya adalah dengan rehabilitasi. Dukungan sosial merupakan komponen penting dalam pemulihan, namun anak jalanan memiliki dukungan sosial yang rendah untuk pulih sehingga layanan rehabilitasi bagi kelompok ini merupakan tantangan tersendiri. Sejak tahun 2016, Yayasan Balarenik sebagai lembaga rehabilitasi yang dikelola oleh elemen masyarakat telah melayani anak jalanan yang sebagian besar termasuk kategori children on the street. Yayasan mampu menjangkau dan mendampingi anak menyelesaikan program rehabilitasi narkotika. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis bentuk dukungan sosial bagi penyelesaian program rehabilitasi narkotika anak jalanan di Yayasan Balarenik tahun 2016-2018. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Teknik yang digunakan adalah wawancara dengan konselor & petugas penjangkau, ketua yayasan & perwakilan keluarga. Penelitian dilakukan pada bulan Maret s.d. Mei 2019 di Yayasan Balarenik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial yang paling dominan diberikan di yayasan adalah dukungan instrumental serta pendampingan. Dukungan sosial yang diberikan mampu membuat anak menyelesaikan program rehabilitasinya, namun kurang menunjang pencegahan relapse karena dipengaruhi faktor ekonomi, keluarga, dan peer group negatif. Beberapa jenis dukungan justru bersifat kontraproduktif karena menimbulkan permasalahan baru, salah satunya eksploitasi anak oleh orang tua demi memperoleh dukungan instrumental.


Drug abuse among street children is Indonesia`s public health phenomenon that need rehabilitation program. Social support plays huge part in recovery, but street children have low social support to recover, that makes therapy for this group is a huge challenge. Since 2016, Yayasan Balarenik as a community-managed rehabilitation centre provide services for street children, most of whom are in children on the street category. Balarenik is able to reach and assist those children to complete their program. The purpose of this study is to identify and analyze the forms of social support given to street children`s rehabilitation program completion at Yayasan Balarenik on 2016-2018. This study use a qualitative approach with case study design, by interviewing counselors and outreach officers, Yayasan Balarenik`s Chief, and family representatives. The study was conducted in March to May 2019 at Yayasan Balarenik. Results of this study show that the most dominant social support given is instrumental and companionship. Social support given is able to assist street children to complete their rehabilitation program, but not enough to prevent relapse due to economic, family, and negative peer group factors. Some form of social support is counterproductive as it creates new problems, one of which is children exploitation by parents to obtain instrumental support.

"
2019
T53690
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>