Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Artani Winahyu
"Rumah sakit sebagai bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan nasional dituntut untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dalam hal ini rumah sakit memerlukan kesiapan sarana - prasarana yang berfungsi dengan baik. Hal ini dapat terlaksana bila kegiatan pemeliharaan sarana - prasarana berjalan dengan efektif dan efisien.
Namun , dengan kondisi perekonomian saat ini, kegiatan pemeliharaan peralatan yang tepat sangat diperlukan agar beban biaya yang tinggi dapat ditekan serendah mungkin. Dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan saran - prasarana, bagian pemeliharaan rumah sakit Honoris, Tangerang mengalami hambatan dengan kurang berjalannya pemeliharaan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan yang dikarenakan banyaknya permintaan akan perbaikan saran - prasarana yang ada. Demikian juga dengan tidak tercatatnya dengan baik, pelaksanaan perbaikan yang tidak terselesaikan dan kurang lancarnya komunikasi antar karyawan di bagian pemeliharaan rumah sakit Honoris.
Dengan latar belakang permasalahan yang ada, maka dilakukan penelitian dengan melakukan analisis terhadap sistem pemeliharaan sarana - prasarana rumah sakit Honoris, sehingga dapat diberikan usulan - usulan upaya perbaikan sistem pemeliharaan sarana - prasarana rumah sakit Honoris agar dapat berjalan efektif dan efisien.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus yang datanya didapat dari data primer dan data sekunder, di ambil langsung dari lokasi penelitian di bagian pemeliharaan rumah sakit Honoris. Tangerang, Hasil penelitian terdapat empat faktor yang dapat mempengaruhi sistem pemeliharaan rumah sakit terhadap hasil tersbut, dilakukan analisa dengan metode analisis komparatif saling membandingkan antara kondisi yang ada dan pustaka serta peraturan standar Departemen Kesehatan RI.
Disimpulkan dari hasil penelitian, bahwa kinerja sistem pemeliharaan rumah sakit Honoris belum berjalan maksimal karena hanyaknya perbaikan kurang maksimalnya kemampuan teknik karyawan, tidak ada program pelatihan yang berkaitan dengan teknik pemeliharaan, peralatan kerja yang kurang memadai. Tidak terdapatnya fasilitas ruang kerja dan prosedur kerja yang satu arah mengakibatkan bagian pemeliharaan hanya berperan pasif dalam pengadaan permintaan barang.
Sebagai saran adalah : diadakan pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan teknik yang melibatkan bagian lain, ikut sena dalam proses pengadaan material, mengelola gudang sendiri dibawah pengawasan gudang umurn. Secara operasional disarankan adanya pertemuan berkala dan teratur untuk melancarkan komunikasi antar karyawan, adanya pelatihan di rumah sakit, tersedianya ruang kerja serta bekerja sama dengan bagian purchasing dan gudang umum dalam alur pengadaan material.
Daftar bacaan : 15 ( 1985 - 2001 )

Hospital as an integral system in national health care system, must he given a good quality of health care. In this problem, the maintenance system must prepare the good condition of material that the hospital can give the customer a good serving of health care system.
Department of maintenance of Honoris hospital in activity to maintenance the material has faced the problem that the program has not well worked at the schedule time. Also the report system in maintenance department not well done at the several years and also the communication between the employees are not doing well.
With in the problem, the research has done with the analysis of the maintenance system, so the result can give the hospital management the way out to solve the problem. The design of the research is qualitative research with case studies, and the data is primer and also secondary data. The research location in maintenance department of honoris hospital, Tangerang. And the result from the research there are 4 (four) factor that influence the system.
The four factors are being comparison to the rules, guidance of Indonesian Health Department and literature and were related to the maintenance programs.
As the conclusion, the system was not work well because there are to many repair job of material, capability of the employee are not the same, tools and facilities are minimum and standard operating procedure in material buying are not include the maintenance department.
As suggestion in order to make the maintenance department going well, there training that related in technique capability of the employee, maintenance department also include of the standard procedure in material buying, and tools also facilities of maintenance are being well.
Bibliographies: 15 (1985 - 2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 9890
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhistirawaty
"ABSTRAK
Dalam upaya menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara efektif dan efisien, rumah sakit memerlukan sarana berupa peralatan medik maupun penunjang medik. Di Rumah Sakit Kanker Dharmais dimana terdapat pasien-pasien dengan kondisi imunitas menurun dan memerlukan kondisi steril, maka peralatan steril diperlukan baik untuk menegakkan diagnosa, pengobatan maupun untuk pelayanan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan sterilisasi di Instalasi Sterilisasi Sentral Rumah Sakit Kanker Dharmais dan untuk menilai utilisasi mesin sterilnya.
Penelitian ini adalah penelitian terapan, dengan metode telaah data melalui proses pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan Sentral Sterilisasi, melakukan pengukuran terhadap barang yang disteril dan melakukan perbandingan dengan kapasitas mesin dengan memakai asumsi. Kegiatan dilakukan dalam kunin waktu 18 September 1996 sampai 21 Oktober 1996
Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai variabel-variabel yang berperan dalam suatu kegiatan sterilisasi, proses sterilisasi, dan hasil dari proses sterilisasi yang berupa volume barang steril. Juga dinilai persentase pemanfaatan mesin dibandingkan kapasitas mesinnya.
Kesimpulan Bari penelitian ini adalah kegiatan sterilisasi di Sentral Sterilisasi Rumah Sakit Kanker Dhafmais telah berjalan dengan cukup baik, hanya perlu dibuat Standar Operasional Prosedurnya. Volume barang steril yang dihasilkan berbeda untuk masing-masing ruangan pemakai dan juga berbeda antara dua mesin sterilisasi yang ada. Pemanfaatan mesin terlihat masih belum optimal, dengan persentase sekitar 30-54%.
Saran yang bisa disampaikan adalah membuat Standar Operasional Prosedur yang didasarkan pada alternatif cara pengoptimalisasian alat yang berupa pengaturan pergiliran, dan penggunaan alat secara bersama-sama, yang diharapkan waktu kerja mesin yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk hal yang lain. Penelitian lain mengenai simulasi pengoptimalan mesin melalui pengaturan jadual sterilisasi diharapkan dapat dilakukan oleh peneliti lain.
Daftar Bacaan : 19 ( 1985- 1995)

ABSTRACT
Utilization Assesment of Sterilization Machines in Central Sterilization Installation Dharmais Cancer HospitalIn the effort to provide healthcare services in accord to the need of the society effectively and efficiently, a hospital needs medical and supporting equipments. In sterile condition of equipments was a necessity, either for making diagnosis, treatment or to support the healing process.
The main objective of this study is to get a picture about the sterilization process at the central sterilization installation of Dharmais Cancer Hospital and also to assert the utilization of its machines.
This is an application study by observing the activities the in central sterilization installation, measuring the sterilization volumes and making capacity comparison between the machines using assumptions. The activity was done from September 18 until October 21,1996.
The conclusion of this study were as followed : the sterilization activity was well managed , but a written standard operational procedures should be made. Sterilization volumes were different among the user room and also between that two existing machines. The Utilization was about 30-50 %, which is not optimal yet.
Suggestion is to make written standard operational procedures based on alternatives for the optimalization of the equipments such as making turn or time table for operating the machines together, so that the left over time of the running machines can still be utilized for other purpose. Another study using simulation for optimal machines regulation hopefully will be done.
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Yulianto
"Pompa vakum mempunyai peranan yang penting dalam industri resin sintetik. Proses pemanasan dan pengadukan bahan baku resin yaitu pelarut dan zat terlarut dalam reaktor tertutup, akan menimbulkan uap. Aktivitas pompa vakum yang menghisap uap ini selanjutnya disebut proses dehidrasi. Beberapa material resin sintetik yang bersifat lengket dan higroskopis, menjadi tantangan dimana pompa vakum harus mencapai derajat kevakuman yang baik. Setelah empat tahun digunakan, proses produksi yang lama adalah fenomena yang tidak dapat diatasi meski telah dilakukan pemeliharaan prediktif dan preventif pada pompa vakum. Hipotesa awal penyebab menurunnya performa pompa vakum adalah terdapatnya endapan material yang menempel pada bagian dalam pompa yang menyebabkan kemacetan pompa dan adanya keausan part pompa. Sehingga disepakati untuk melakukan pemeliharaan breakdown yang sesuai dengan standar pabrik pembuat pompa. Pengukuran derajat kevakuman sebelum pemeliharaan breakdown, Pirani Gauge menunjuk 15.1 kPa sehingga pompa LRVP tidak dapat mengaktifkan pompa MBP yang memerlukan derajat kevakuman Pirani Gauge 10 kPa. Pada kegiatan pembongkaran pompa, ditemukan fakta keausan pada bagian pompa LRVP - MBP dan adanya residu resin pada pompa LRVP - MBP. Pemeliharaan breakdown yang meliputi penggantian bagian pompa yang aus, pembersihan residu resin pada bagian pompa, dan penyesuaian clearence sesuai rekomendasi pabrik pompa saat perakitan kembali. Pengukuran derajat kevakuman setelah pemeliharaan breakdown, Pirani Gauge menunjuk 0.1 kPa sehingga hal ini dapat diterima oleh pihak Industri sebagai penyelesaian masalah. Penerapan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan juga melekatnya Prinsip Dasar Catur Karsa dan Tuntunan Sikap Perilaku Sapta Dharma yang melekat pada Insinyur, diharapkan dapat menghasilkan karya yang inovatif dan kualitas yang prima.

Vacuum pumps have an important role in the synthetic resin industry. The process of heating and stirring the resin raw materials, namely solvents and solutes in a closed reactor, will produce steam. The activity of the vacuum pump which sucks in this steam is then called the dehydration process. Some synthetic resin materials are sticky and hygroscopic, making it a challenge for the vacuum pump to achieve a good degree of vacuum. After four years of use, the long production process is a phenomenon that cannot be overcome even though preventive and predictive maintenance has been carried out on the vacuum pump. The initial hypothesis that caused the decline in vacuum pump performance was the presence of material deposits attached
to the inside of the pump which caused pump congestion and wear of pump parts. So it was agreed to carry out breakdown maintenance in accordance with the pump manufacturer's standards. Measuring the degree of vacuum before breakdown maintenance, the Pirani Gauge shows 15.1 kPa so that the LRVP pump cannot activate the MBP pump which requires a Pirani Gauge vacuum degree of 10 kPa. During the dismantling of the pump, it was discovered that there was wear and tear on the LRVP - MBP pump parts and the presence of resin residue on the LRVP - MBP pump. Breakdown maintenance which includes replacing worn pump parts, cleaning resin residue on pump parts, and adjusting clearance according to the pump manufacturer's recommendations when reassembling. Measuring the degree of vacuum after breakdown maintenance, the Pirani Gauge shows 0.1 kPa so this can be accepted by the industry as a solution to the problem. The application of Health, Work Safety and Environmental aspects, as well as the implementation of the Basic Principles of Catur Karsa and the Sapta Dharma Behavioral Attitude Guidelines inherent in Engineers, are expected to produce work that is innovative and of excellent quality."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kania
"Kegiatan pemeliharaan di dalam penelitian ini diartikan secara umum yaitu suatu kegiatan untuk perbaikan fasilitas umum agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai pelaksanaan pemeliharaan jalan di Kota Tangerang dengan melalui :
1. Pengamatan kondisi jalan di Kota Tangerang pada umumnya.
2. Mempelajari strategi pemeliharaan jalan di Kota Tangerang, mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaannya.
3. Menganalisis manajemen pemeliharaan jalan di Kota Tangerang berdasarkan persepsi pengguna jalan.
Metodologi yang dipergunakan adalah analisis deskriptif, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai sesuatu obyek yang diteliti. Kemudian pendekatan analisis gap dipergunakan untuk memperoleh keputusan yang tepat berdasarkan ketentuan yang berlaku, selain itu dipergunakan pula analisis diagram kartesius untuk mengetahui letak atribut yang menyangkut pemeliharaan jalan berdasarkan skor penelitian yang dihasilkan dari nilai rata-rata jawaban responden terhadap kuesioner yang disebarkan. Untuk perolehan data dilakukan penelitian kepustakaan dan lapangan (wawancara dengan pihak yang terlibat dalam obyek penelitian).
Dengan melihat kondisi jalan, jumlah dan jenis kendaraan yang ada, dapat disimpulkan, untuk manajemen pemeliharaan jalan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang, sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun demikian di dalam pelaksanaannya para pengguna jalan masih menganggap kinerja DPU Tangerang masih kurang. Hal, ini disebabkan karena kekurangan-kekurangan yang terdapat di dalam pelaksanaan pemeliharaan jalan, yaitu : a) sarana/prasarana pemeliharaan jalan, b) keahlian dan pengalaman petugas, c) kerjasama dan tanggungjawab petugas, d)pengawasan pimpinan pada saat pelaksanaan kegiatan, dan e)waktu pelaksanaa yang tidak tepat.
Dari keadaan tersebut dapat diajukan beberapa saran untuk pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jalan di Kota Tangerang, yaitu : a) dengan dana terbatas, diupayakan prioritas pelaksanaan kegiatan, b) meningkatkan keahlian dan kerjasama petugas, c) meningkatkan pengawasan yang dilakukan pimpinan, dan d) dilakukan klasifikasi dan pendataan terhadap kegiatan pemeliharaan jalan, sehingga dapat diketahui dengan tepat daerah mana yang memerlukan pemeliharaan, perbaikan atau peningkatan jalan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3828
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vika Fariza
"ABSTRACT
Pemeliharaan mesin memiliki peranan penting untuk menjaga mesin selalu berada dalam kondisi baik. Buruknya penjadwalan pemeliharaan mesin dapat berdampak pada kegagalan mesin dan hal ini akan membuat proses produksi terhenti. Jika ini terus berlanjut, kerugian karena mesin yang berhenti bekerja dapat menjadi perhatian besar bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT. XYZ yang merupakan perusahaan yang memproduksi dan mengekspor pintu kayu. Biaya pemeliharaan mesin yang tinggi yaitu sekitar 66 dari total biaya overhead membuat perusahaan harus mencari solusi untuk mengurangi biaya tersebut. Tujuan dari penelitian yaitu berfokus pada penghitungan keandalan komponen-komponen kritis mesin untuk menentukan interval pemeliharaan yang tepat. Semakin andal sebuah mesin semakin kecil kemungkinannya untuk rusak. Konsep analisis keandalan menggunakan metode statistik dalam menghitung probabilitas keandalan komponen-komponen kritis dari waktu ke waktu. Data yang digunakan adalah data Time Between Failure TBF dan Time To Repair TTR dari data historis mesin tahun 2015-2017. Hasil menunjukkan terdapat 6 komponen kritis yaitu bearing motor, bearing shaft, piston press, linear bearing, adjuster, dan joint couple dengan interval pemeliharaan menggunakan tingkat reliabilitas 0.9 berturut-turut yaitu 20 hari, 6 hari, 15 hari, 20 hari, 56 hari, dan 21 hari.

ABSTRACT
Maintenance has an important role to keep the machine always in good condition. The poor scheduling of machine maintenance can have an impact on engine failure and this will make the production process stalled. If this continues, losses due to machines that stop working can be a big concern to the company. This research was conducted at PT. XYZ which is a company that produce and export wooden door. High machine maintenance cost, which is about 66 of the total overhead cost, makes the company should find a solution to reduce the cost. The purpose of the study is to focus on calculating the reliability of critical components of the machine to determine the appropriate maintenance interval. The more reliable a machine the less likely it is to break down. The concept of reliability analysis uses statistical methods in calculating the probability of reliability of the critical components over time. The data used are Time Between Failure TBF and Time To Repair TTR data from machine 39 s historical data of 2015 2017. The results show that there are 6 critical components bearing motor, bearing shaft, piston press, linear bearing, adjuster, and joint couple with maintenance interval using reliability level 0.9 consecutive i.e. 20 days, 6 days, 15 days, 20 days, 56 days, and 21 days. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Sudono V.R.
"ABSTRAK
Dewasa ini perlumbuhan rumah saki! mengalami perkembangan yang sauga! pesal. Terlebih lagi selelah benruk badan hukum perseroan lerbalas diUinkan untuk mendirikan rumah sakil. Rumah Sakit ?9{? sebagai safah salu rumah sakit swasra yang menghadapj. persaingan, berupaya menjaga dan meningkalkan mum pelayanan, dianlarmqya adalah dengan lersediaqya peralalan pemnymzg kegiatan yang diburuhkan da/am drmia kesehatan.
[bunk in: d¢er1ukan lenaga-rcrmga crhli yang dapat memelihara dan menangani peralaran fersebut agar berada dalam kondisi yang siap pakai.
Peralaran rersebur cmtara Iain EKG Mo/:Nor dengan 7}~eadmill, Servo Ventilator, Peralatan Diaihermi, lnkubalor dan lain-fain. Peralalan medis lersebut memerlukan man: kegialan pemelihaman yang ierencarza, karena pez-aIa1an tersebut sangal vital dalam memuyang kcgiarcm penyembuhan a? rumah sakit.
Dalam penelitian ini penulis memfokuslcan pada pembebanan tenaga kerja Ieknisi RS bagian pemeliharacm peralarcm medis, dimana data pemeiiharaan peralalan medis diperoleh dari do/rumemasi kegiaran pemeliharaarz yang ada, buku panduan penggunaan ala! dan hasif wawancara dengan pihak rgrkaii. Iiguan penelirian ini adalah untuk mengeralrui jumlah pckezja pada bagian pemeliharaan peralatan medis.
Data yang diperoIeh dianalisa dengan menggzmakan Microsoft Project 4.0.
Hasil analisa memperlihatkan alolrasf sumber daya mmmsia pada bagian pemeliharaan yang ada sudah mencukrqni, yairu kebuluhan jumlah tenaga kerja pada bagian pemeliharaan pera/alan medis adalah 2 (dna) orang pekezja.
Untuk lebih memaksimalkan efekriviras pekerjaan, pihak RS bagian pemeliharaau dapat mengalokasilran fenaga kega bagicm pemeliharaan peralarafn medis ke dalam pemeiiharcran peralaran non medis.
Alokasi snmber daya mcvmsia dengan asumsi pekejaan pemeliharaan pencegahan dan beberapa pemeliharaan lrecil laimyfa dapa! dilalmkan oleh Ieknisi pemeliharaan RS bagian pemeliharaan peralaran medis masih memungkinkan dna orarrg tenaga kerja, dimana ejékrivims pekeyaan tertinggi reqadi pada rahmz 1996, yailu 73%. Asumsi ini juga menuryukkan tidak adanya pembebanan yang berlebihanjika digunakan chra orang pekerja.

"
1996
S36656
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raihani Syahirah
"Indonesia memiliki ribuan jembatan nasional dan tercatat hanya 1% diantaranya berada dalam kondisi baik. Kondisi ini mengancam keamanan dan ketahanan infrastruktur jembatan. Upaya pemeliharaan dan perawatan diperlukan untuk menjaga jembatan tetap aman. Penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan Building Information Modelling (BIM) diharapkan dapat meningkatkan kualitas, ketepatan dan kecepatan dalam pemeliharaan dan perawatan jembatan beton. Pengembangan SMM yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan sebuah dokumen lengkap yang memuat enam komponen penting dalam manajemen mutu yang patuh terhadap regulasi yang berlaku. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian ini juga turut mengintegrasikan penggunaan BIM dengan SMM pada pekerjaan pemeliharaan dan perawatan jembatan beton. Integrasi BIM dilakukan untuk mengakselerasi kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan beton dengan melibatkan teknologi dan sistem digital yang berkembang saat ini. Penelitian dilakukan dengan penggunaan data historis dan survey untuk pengembangan model BIM dilanjutkan dengan validasi konten kepada pakar/ahli untuk mengetahui ketepatan dalam mengintegrasikan SMM dan BIM pekerjaan pemeliharaan dan perawatan jembatan beton. Dari penelitian ini diperoleh sebuah produk menggunakan studi kasus Jembatan X yang melibatkann penggunaan website dalam pengintegrasian.

Indonesia has thousands of national bridges, and only 1% of them are recorded to be in good condition. This situation threatens the safety and resilience of bridge infrastructure. Maintenance and repair efforts are necessary to keep bridges safe. The implementation of a Quality Management System (QMS) and Building Information Modelling (BIM) is expected to improve the quality, accuracy, and speed of maintenance of concrete bridges. The development of the QMS aims to produce a comprehensive document that includes six important components of quality management that comply with applicable regulations. In line with this, the research also integrates the use of BIM with the QMS in the maintenance of concrete bridges. The integration of BIM is carried out to accelerate the performance of concrete bridge maintenance and repair by involving current digital technology and systems. This research is conducted using historical data and surveys for the development of the BIM model, followed by content validation by experts to determine the accuracy of integrating the QMS and BIM in concrete bridge maintenance. From this research, a product was obtained using a case study of Bridge X, which involves the use of a website for integration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini membahas perencanaan kegiatan maintenance dengan metode RCM II untuk menilai risiko kerusakan fungsi pada compresor screw. Perhitungan waktu maintenance optimal dilakukan dengan memperhatikan biaya maintenance dan biaya perbaikan. Hasil penilaian risiko dengan RPN menunjukkan bahwa komponen kritis yang perlu mendapatkan prioritas utama dalam memberikan maintenance pada compresor screw adalah kerusakan fungsi pada piston yang aus, dan pada spon filter udara keluar rusak yang mendapatkan RPN 45. Penentuan waktu maintenance optimal diberikan pada komponen yang mengalami scheduled restoration dan scheduled discard task agar tindakan tersebut menjadi technically feasible untuk menurunkan konsekuensi kerusakan. Nilai waktu maintenance optimal yang
diperoleh untuk mencegah kerusakan pada compresor screw lebih kecil dari nilai MTTF-nya yang menunjukkan bahwa waktu maintenance optimal akan berusaha untuk menghindari terjadinya kerusakan fungsi komponen sebelum kerusakan terjadi.

Abstract
This research discuss maintenance activity by using RCM II method to determine failure function risk at compresor screw. Calculation is
given to magnitude optimum time maintenance interval by considering the cost maintenance and the cost reparation. From the research results with RPN points out that critical component that needs to get main priority in give maintenance on compresor screw are bust logistic on timeworn piston, and on filter's sponge airs to come out damage that gets RPN 45. Optimum maintenance interval point one that acquired to prevent failure on compresor screw smaller than appreciative MTTF which indicate optimum maintenance interval in avoiding its bust happening logistic component before happening damage. "
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Trunojoyo, Madura. Fakultas Teknik], 2010
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadjmi Fadjri
"Kemas ulang informasi merupakan proses pengemasan ulang pada produk informasi dalam format dan tampilan baru, yang disimpan dalam media penyimpanan tertentu, sehingga informasi yang terkandung di dalamnya lebih menarik dan praktis digunakan oleh pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana proses kemas ulang informasi kesehatan pada konten instagram @rs.ui. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data dengan metode wawancara dan observasi. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan metode analisis isi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses kemas ulang informasi kesehatan RSUI cenderung berpijak pada kebutuhan internal RSUI dan belum fokus pada karakteristik dan kebutuhan pengguna.

Information repackaging is the process of repackaging information products in a new format and appearance, which are stored in certain storage media, so that the information contained in them is more attractive and practical for use by users. This study aims to analyze how the process of repackaging health information on Instagram @rs.ui content. This study uses a qualitative approach to the method of collecting data by interview and observation methods. The data obtained will be analyzed using the content analysis method. The results of this study indicate that in the process of repackaging RSUI health information it tends to be based on the internal needs of RSUI and has not focused on the characteristics and needs of users."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Arif
"Sistem informasi dan komunikasi yang belum dikelola dengan baik oleh pihak yang terkait dengan proses pemeliharaan kapal menjadi masalah utama dalam dunia perkapalan sekarang ini. Kondisi inilah yang mendorong penulis untuk membuat situs jaringan internet (website) dengan nama "Ship Maintenance Information System", dengan tujuan menyediakan suatu media informasi dan komunikasi yang dapat meningkatkan arus informasi dan arus komunikasi yang berhubungan dengan proses pemeliharaan kapal. Lebih lanjut lagi, teori yang akan diuraikan sebagai landasan teori adalah teori-teori tentang pemeliharaan kapal, Software Development Life Cycle, dan Unified Modelling Language. Tahap awal dalam pembuatan website ini adalah tahap perancangan dengan langkah-langkah antara lain : analisa kebutuhan informasi yang terkait dengan proses pemeliharaan kapal, menyusun konsep untuk fitur-fitur website yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan tersebut, dan terakhir menerjemahkan konsep awal tersebut ke dalam Unified Modelling Language agar dapat dimengerti oleh pihak programmer. Hasil implementasi dari konsep perancangan adalah situs "Ship Maintenance Information System" yang di dalamnya terdapat fitur-fitur, yaitu: Home, Membership, Profile, Ships, Events, News, Photos, Links, dan Contacts. Tahap selanjutnya adalah tahap analisa yang menjelaskan dan menganalisis fungsi fitur-fitur tersebut. Gambar printscreen dan petunjuk manual situs juga dimasukkan pada penjelasan tahap analisa ini. Berdasarkan analisa fungsional terhadap fitur-fitur yang ada, dapat disimpulkan bahwa situs "Ship Maintenance Information System" dapat memfasilitasi komunikasi dan arus informasi yang berhubungan dengan proses pemeliharaan kapal (ship maintenance).

Communication and information system that is not yet managed well by some parties in ship maintanance system has become a prime problem in a naval engineering world nowadays. That condition has encouraged researcher to create a website namely "Ship Maintenance Information System" in order to provide a information and communication media which can increase flow of information and flow of communication associated with ship maintenance process. Moreover, the basic theories that are going to be explained are ship maintenance theories, Software Development Life Cycle, and Unified Modelling Language. The initial stage of this website creation is the planning stage which includes steps such as, analyzing the needs of information about ship maintanance process, constructing concept for website features that are necessary to meet the needs, and the last is translating the concept into unified modelling language so that it can be understood by programmer. The implementation result from this planning concept is "Ship Maintenance Information System" website which contains features such as Home, Membership, Profile, Ships, Events, News, Photos, Links, and Contacts. The next stage is the analysis stage which explain and analyze the function of those features. The printscreen pictures and manual instruction of the website are included in this analysis stage explanation. Based on the functional analysis of those features mentioned, it can be summarized that "Ship Maintenance Information System" website is able to facilitate communication and flow of information associated with ship maintenance process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S38061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>