Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 196466 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arman Siswandi
"ABSTRAK
Alasan utama melakukan studi pemasaran ini adalah untuk mengidentifikasi kesempatan/peluang pasar LPG di Sulawesi Utara. Setelah studi/riset dilakukan, selanjutnya mengevaluasi setiap kesempatan pasar, dan secara spesifik mengukur dan memperkirakan ukuran, pertumbuhan dan potensi laba setiap kesempatan pasar.
Potensi pasar LPG Sulawesi Utara cukup besar bila dilihat dari target pasar yang akan dimasuki, yakni jurnlah penduduklrumah tangga, jumlah restoranlwarung, jumlah hotel, dan transportasi. Dari potensi pasar LPG yang ada perlu dianalisis kelayakan dan keekonomian pemasaran LPG di Sulut untuk kemudian mencari solusinya.
Kendala utama disini adalah tingginya harga jual dan tidak terjaminnya ketersediaan LPG di pasar karena supply point yang terlalu jauh ± 2.051 Km. Kendala ini harus dapat diatasi sesuai dengan tujuan pemasaran yakni : memenuhi kesempatan/peluang pasar LPG dengan melakukan investasi atau memasarkan LPG seperti saat ini tanpa melakukan investasi. Dari kendala ini maka ditawarkan tiga altematif berikut :
Alternatif I
Penimbunan LPG dan pengisian ke botol LPG atau Filling Plan di Makassar, kemudian dibawa ke Sulut untuk dipasarkan.
Alternatif II
Alternatif III
Penimbunan LPG dan pengisian ke botol LPG atau Filling Plan di Sulut.
Dari analisis untung/rugi dari segi subjek yang terlibat dan analisis keekonomian terhadap investasi dari ketiga alternatif tersebut, diperoleh hasil bahwa potensi dan peluang pasar LPG di Sulut cukup besar dan bila dilakukan analisis harga sesuai dengan harga pasar bahan baku LPG, maka alternatif yang menguntungkan adalah alternatif rembangun Depot LPG di Sulut.

ABSTRACT
The main reason carry out the marketing study is to identify LPG market opportunities in North Sulawesi. After the study, every market opportunity is evaluated, in specific : the size, growth, and profit potential of market opportunities measured and forecasted.
Market potential LPG in North Sulawesi is big enough when we observe target market which going into, such as: population of peoplelhouse holds, restaurant, hotel and transport. Now, the market potential LPG in North Sulawesi is need feasibility study and marketing economical and then looking for the solution.
The main constraints are very expensive selling price and unsecure of supply, because the supply point is too far (about 2.051 kilo meters). This constraint must be coped in line with the objective of LPG marketing in North Sulawesi namely : to meet LPG market demand with investment or LPG marketing with the conditions, like now without investment. From this constraint we have three alternative solution :
Alternative I:
Heap of LPG and filling plan in Makassar, then bring to North Sulawesi for marketing.
Alternative II:
Heap of LPG in Makassar, and then bring to North Sulawesi in the bulk (skid tank) then in North Sulawesi filling to the LPG bottle and marketing later.
Alternative III: Seting Up New LPG Depot in North Sulawesi.
Heap of LPG and Filling Plan in North Sulawesi.
From profit and loss analysis to subject involvement, and economic analysis toward alternative investment are come to conclude that LPG market opportunities and potency are promising enough in North Sulawesi, and the most profitable alternative solution to setup new LPG Depot in North Sulawesi.

"
2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Sukardi
"ABSTRAK
Program konversi minyak tanah tanah ke Liquefied Petroleum Gas LPG sejak 2007 telah berhasil dilakukan, indikasinya adalah tren penggunaan LPG semakin meningkat setiap tahunnya hingga saat ini. Dibalik kepopulerannya LPG terdapat kelemahannya antara lain sering tejadinya kasus ledakan tabung gas, kelangkaan pasokan, serta sebagian besar LPG di impor dari luar negri. Program Jaringan gas kota yang dicanangkan pemerintah dalam hal ini kementrian ESDM bertujuan salah satunya adalah dapat menggeser penggunaan konsumsi LPG. Sehingga bukan hanya pengurangan impor LPG tapi melainkan subsidi LPG juga dapat ditekan. Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai konsumsi bahan bakar untuk memanaskan air hingga mencapai suhu tertentu. Didapat bahwa bahan bakar yang paling cepat dan biaya paling murah adalah dengan menggunakan bahan bakar gas kota, yaitu 186 detik dengan biaya Rp. 68 . Selain itu dianalisis juga penerapan bahan bakar jika dimanfaatkan untuk daerah DKI Jakarta.

ABSTRACT
Kerosene conversion program to Liquefied Petroleum Gas LPG since 2007 has been successfully carried out, the indications are the trend of the use of LPG has increased every year until now. Behind the popularity of LPG there are disadvantages include frequent case of occurrence of gas cylinder explosion, scarcity of supply, as well as most of LPG imported from abroad. City gas network programs launched by the government in this case the Ministry of Energy and Mineral Resources aims is able to shift the use of LPG consumption. So that not only a reduction in imports of LPG, but also reducing LPG subsidies. In this research, analyzed the fuel consumption to heat the water until it reaches a certain temperature. Found that fuel the fastest and most inexpensive cost is to use city gas fuel, ie 186 seconds at a cost of Rp. 68. In addition it also analyzed the application of fuel when used for the Jakarta area."
2016
T46907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manuhutu, Romi Ryan
"Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan LPG 3 Kg PSO dan LPG 12 Kg Non PSO. Persamaan awal faktor yang mempengaruhi disusun berdasarkan penjelasan ahli Pertamina yang disusun dengan mengadopsi langkah-langkah pada metode delphi. Faktor yang mempengaruhi merupakan produk Pertamina yang dihubungkan dengan kebijakan terkait program konversi Mitan ke LPG 3 Kg. Selanjutnya persamaan awal tersebut dianalisis dengan menggunakan metode statistik regresi dengan bantuan perangkat lunak Eviews untuk menghasilkan persamaan sebagai model penjualan LPG 3 Kg PSO dan 12 Kg Non PSO. Hasil model mendeskripsikan hubungan antar faktor pengaruh terhadap penjualan LPG 3 Kg PSO dan 12 Kg Non PSO.

"
2011
T29777
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lutfi Aulia
"LPG (Liquefied Petroleum Gas) merupakan bahan bakar yang digunakan untuk sektor rumah tangga di Indonesia. Setelah program konversi dari penggunaan minyak tanah ke LPG secara masif untuk sektor rumah tangga pada tahun 2008, permintaan akan LPG meningkat hingga dua kali lipat dan lebih dari 50% kebutuhan dalam negeri merupakan impor. Sumber energi alternatif dibutuhkan untuk bisa mensubstitusi LPG sebagai bahan bakar sektor rumah tangga guna mengurangi angka impor LPG yang sudah mencapai 70%. Dimetil Eter (DME) merupakan bahan bakar yang memiliki sifat yang mirip dengan LPG sehingga dapat digunakan secara langsung dalam menggantikan LPG dengan sedikit modifikasi. Selain dari pada itu, DME dapat diproduksi dari bahan baku yang terbarukan seperti biomassa dan batubara yang tersedia cukup melimpah di Indonesia. Dalam tahapan aplikasinya sebagai bahan bakar adalah dengan mencampurkannya dengan LPG. Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik nyala api pembakaran difusi gas (Jet diffusion flame) dari bahan bakar LPG, DME dan campurannya (LPG mix DME) pada burner tipe barel. Persentase variasi campuran DME dalam LPG yang digunakan adalah 10%,20%,30%,40% dan 50% berat campuran. Pengujian dilakukan menggunakan burner tipe barel dengan diameter lubang nosel 2,5 mm. Seluruh hasil pengujian dikomparasi dengan LPG sebagai bahan bakar referensi. Hasilnya menunjukkan bahwa karakteristik nyala api untuk tinggi api (Hf) dan panjang api (Lf) keduanya menurun seiring dengan kenaikan persentase komposisi campuran DME dalam LPG. Karakteristik nyala terangkat (lifted flame) juga mengalami penurunan ketika dibandingkan antara LPG dengan DME namun perbedaannya tidak terlalu jauh untuk keseluruhan campuran. Karaktersitik stabilitas nyala api yang dinyatakan dengan fenomena kecepatan blow-off dan lift off disajikan dalam tulisan ini. Beban pembakaran menunjukkan terjadi penurunan seiring dengan penambahan persentase campuran DME dalam LPG, hal ini berkaitan dengan nilai kalor bahan bakar DME yang lebih rendah sekitar 40% dari LPG.

Currently, Liquefied Petroleum Gas (LPG) is the main energy source used in household sector in Indonesia. After the mega conversion project from kerosene to LPG in 2008, the demand of LPG raised in to a double and more than 70% of it fulfilled by import. It is very crucial to find other alternative energy to substitute LPG for household sector. Dimethyl Ether (DME), is a fuel that has similar characteristics to LPG so it can be used in LPG supply chain with minor change. More than that, DME can be produced from coal and renewable feedstock such as biomass which is available abundantly in Indonesia. To introduce the use of DME in current household appliances, we consider applying this fuel in mixture with LPG. This study aimed to investigate jet diffusion flame characteristics of DME and its mixture with LPG with DME concentration 10%, 20%, 30%, 40% and 50% by weight. The experiment was conducted on barrel type burner. A burner tip with centered hole with diameter 2.5 mm is functioned as fuel injector. All of the result is compared to LPG as reference. The results show that the flame characteristic in term of flame height (Hf) and flame length (Lf) both are decline with the increasing of DME composition in the mixture with LPG. The lifted flame is also decline when comparing LPG to DME but only differ slightly between all mixtures. Blow off and lift off phenomena is presented. Burning load is decline with the increasing of DME composition relates with the calorific value of DME which is 40% lower than LPG."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T53501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aan Nurochman
"Peramalan permintaan LPG untuk rumah tangga di Indonesia dimana masyarakatnya menggunakan sumber energi tersebut sebagai komoditi utama dalam aktifitas memasak merupakan salah satu bagian terpenting yang digunakan oleh para pengambil keputusan dalam merencanakan sebuah kebijakan. Dalam studi awal rantai pasokan selalu mengedepankan sisi permintaan dalam menentukan langkah perencanaan selanjutnya, termasuk dalam perencanaan pengelolaan LPG di Indonesia. Kodisi saat ini dimana dengan semakin meningkatnya konsumsi LPG ditengah dominasi impor dan tantangan geografis dalam distribusi, seringkali terjadi deviasi antara perencanaan dan realisasi. Hal tersebut berdampak pada aspek biaya dan operasional dilapangan. PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan yang diberi penugasan, dituntut untuk dapat menjalankan bisnis secara effektif dan efisien. Dimana salah satu untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan melakukan estimasi yang lebih akurat mengenai permintaan LPG kedepan supaya dapat dijadikan referensi untuk perencanaan pengelolaan LPG. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis konsumsi LPG untuk memperoleh model peramalan yang lebih baik dan akurat guna memproyeksikan kebutuhan LPG bulanan di Indonesia. Oleh karena itu, dilakukan analisis data realisasi konsumsi bulanan LPG sektor rumah tangga nasional mulai tahun 2015-2020 dengan menggunakan salah satu metode time series forcasting yaitu Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). Hasilnya penelitian menunjukkan model yang diperoleh yaitu Sessional ARIMA (1,1,1)(1,1,1)12 mempunyai tingkat keakurasian yang sangat signifikan dengan nilai parameter akurasi MAPE (mean absolute percentage error) yang dihasilkan 1.7% dan MSE (mean square error) yang rendah sehingga termasuk dalam kriteria model yang mempunyai kemampuan peramalan yang sangat baik.

Forecasting LPG demand for households in Indonesia, where people use this energy source as the primary commodity in cooking activities, is one of the most important parts of planning a policy. In the initial study, the supply chain always prioritizes the demand side in determining the next planning step, including planning for LPG management in Indonesia. However, the current condition is that with the increasing consumption of LPG amid the dominance of imports and geographical challenges in distribution, there is often a deviation between planning and realization. The impact of this situation is cost and operational aspects in the field. Therefore, PT Pertamina (Persero), as the company assigned the task, is required to be able to run the business effectively and efficiently. One way to achieve this goal is to make a more accurate estimate of future LPG demand so that it can be used as a reference for LPG management planning. Therefore, this study analyzes LPG consumption to obtain a better and more accurate forecasting model to project monthly LPG demand in Indonesia. Thus, analyzing the monthly LPG consumption realization data for the national household sector from 2015-2020 was carried out using one of the time series forecasting methods, namely the Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA). The results showed that the model obtained is Sessional ARIMA (1,1,1)(1,1,1)12 had a very significant level of accuracy with the MAPE accuracy parameter value (mean absolute percentage error) the resulting 1.7% and MSE (mean square error) is low, so it is included in the criteria of a model that has excellent forecasting ability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Lestarianingsih
"Tahun 2007 pemerintah Indonesia melaksanakan program konversi minyak tanah menjadi LPG dengan meluncurkan LPG 3 Kg untuk rumah tangga tidak mampu dan usaha mikro. Pada pelaksanaannya, kemungkinan rumah tangga nonsasaran juga menggunakan LPG subsidi. Untuk menghindari penggunaan LPG subsidi oleh rumah tangga nonsasaran yang berimplikasi terhadap beban fiskal pemerintah, perlu pemahaman tentang perilaku rumah tangga dalam memilih LPG nonsubsidi. Pendapatan rumah tangga, harga dan ketersediaan bahan bakar menentukan pilihan jenis bahan bakar memasak rumah tangga. Namun, belum melihat hubungan tersebut dalam pemilihan antara LPG subsidi dan nonsubsidi sebagai bakar bakar memasak rumah tangga. Dengan menggunakan data Susenas Maret 2018 dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) yang berjumlah 194.062 rumah tangga Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan pendapatan, Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG subsidi dan kuota LPG subsidi sebagai representasi ketersediaan bahan bakar terhadap pilihan penggunaan LPG nonsubsidi di rumah tangga Indonesia tahun 2018. Menggunakan model estimasi Multinomial Logit, studi ini menemukan bahwa kenaikan pendapatan, kenaikan HET LPG subsidi, dan pengurangan kuota LPG subsidi berkorelasi dengan peningkatan peluang pemilihan LPG nonsubsidi sebagai bahan bakar memasak rumah tangga Indonesia tahun 2018. Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa mayoritas pengguna LPG susbidi adalah rumah tangga nonmiskin.

In 2007, the Indonesia government launched a 3 kg LPG cylinder for poor households and micro-enterprises to reduce fuels subsidies burden. In implementation, the subsidized LPG may also used by non-target households which implicated to the goverment fiscal burden. In order to avoid this, its necessary to understand households behavior on non-subsidized LPG choices. Household income, fuel price and availability determine the choice of household cooking fuel types. However, existing studies have not seen the relationship between subsidized and non-subsidized LPG as household cooking fuel. Using March 2018 National Socio-Economic Survey (Susenas) and the Ministry of Energy and Mineral Resources (KESDM) information, this study examine the relationship between income, highest subsidized LPG retail price (HRP) and subsidized LPG quota as a representative of fuel availability in Indonesian households with subsidized and non-subsidized LPG choices as cooking fuel in 2018. Multinomial Logit model estimation result found that an increase in income, an increase in subsidized LPG HRP and a decrease in subsidized LPG quotas are correlated with an increase in chances of choosing non-subsidized LPG as Indonesian cooking fuel in 2018. Furthermore, this study revealed that the largest subsidized LPG users are non-poor households."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54757
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidauruk, Purnama Dewi
"Skripsi ini membahas mengenai biaya operasi yang digunakan di LPG Plant dengan kolom fraksionasi pada tekanan atmosfir dan tekanan tinggi. Sistim Refrijerasi yang digunakan adalah sistim refrijerasi kompresi uap tahap tunggal, dan refrijeran yang digunakan adalah refrijeran propana. Hasil simulasi diperoleh bahwa biaya operasi pada tekanan atmosfir lebih murah jika dibandingkan dengan tekanan tinggi.

Focus of this study is related with operation cost that used in LPG Plant at atmospheric pressure condition and high pressure fractionation column. Refrigeration system that used in this study is refrigeration with single stage, propane was used as the refrigerant. The result from the simulation was operation cost at atmospheric pressure is cheaper than refrigeration cost at high pressure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52204
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sidik Mastrilianto
"ABSTRAK
Liquefied Petroleum Gas atau yang biasa kita kenal dengan sebutan LPG, saat
ini sudah menjadi kebutuhan harian bahkan termasuk kebutuhan dasar bagi
sebagian besar masyarakat di Indonesia. Dengan sifat dan karakter dari LPG
yang mudah terbakar, bahkan mudah meledak untuk kondisi-kondisi tertentu,
maka kiranya diperlukan analisa dan penilaian bahayanya.
Kajian dalam tulisan ini bertujuan mengetahui dan menganalisa gambaran
fasilitas penampungan LPG dan tingkat kemungkinan kebakaran I peledakan
serta pengaruh dari penilaian resiko terhadap resiko kebakaran I peledakan,
menggunakan DOW Indeks.
Disain penelitian yang digunakan adalah Descriptive Analitik, dimana; Pertama,
akan merincikan faktor-faktor yang berhubungan dengan komponen material,
bahaya-bahaya unit proses, dan kontrolnya. Kemudian, fal
akan diklasitikasi dalam dua kelompok komponen risiko, yaitu faktor pemungkin
dan konsekuensi, yang berbentuk F&E Index, Damage Factor dan Maximum
Probable Property Damage. Selanjutnya, faktor-faktor tersebut kemudian akan
dianalisa dengan menggunakan matrik untuk menentukan tingkat risikonya.
Penilaian resiko ditekankan pada kemungkinan pelepasan LPG pada Tangki
penampung itu sendiri, pipa inlet- outlet, pipa vapor balance, dan sekelompok
sambungan pipa, pompa dan valve. Selanjutnya dari hasil penilaian tersebut,
dianalisa kembali apa saja langkah-langkah perbaikan yang dapat diiakukan
untuk meminimalisasi kategori resiko yang didapat. Diharapkan dengan analisa ini nantinya dapat menjadikan masukan bagi
perusahaan untuk dapat meIakukan langkah preventive yang dapat
mengurangi bahkan menghilangkan semua resiko-resiko yang sudah
teridentifikasi yang mungkin dapat timbul dari penampungan LPG.

ABSTRACT
Liquefied Petroleum Gas which known as LPG, now consumed by the most of
people in indonesia. With the tlammability character ofthe LPG, and possibility
to explode in specific condition, hence presumably need to conduct analysis
and tire hazard identilication prior and during LPG storage facility operations.
Evaluation in this article is aim to know or analyze the risk assessment for tire/
explosion LPG storage facility by using DOW index. The research design is
Descriptive Analytic, and it will be analyzing the detail for any factors with the
components; material, unit process hazard and control. Hereinafter, all factors
will be classiied in two components of risk: probability factor and
consequences factor, as F&E Index, Damage Factor and Maximum Probable
Property Damage.
Finally, all factors will be analyzed by using matrix to get the level of the risk.
The risk assessment emphasis to any possibility of LPG release from storage
tank it self, till and discharge line, vapor balance line and aggregate
components likes flanges or pipe connection, pumps and valves. The result of
risk assessment will be re-analyzed for further action to reduce or minimize the
present risk categories.
Hopefully this analysis could contribute to prevent any identitied risks in the
companies which are having LPG storages.

"
2007
T34573
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulidar
"ABSTRAK
Bahan Bakar Minyak (BBM) mempunyai peranan penting
terutama sebagai sumber energi di dalam negeri, sumber penerimaan
negara dan devisa, juga sebagai bahan baku industri. BBM menjadi suatu
komoditas yang sangat strategis dalam perekonomian di Indonesia, baik
bagi masyarakat (sektor rumah tangga), sektor trnsportasi maupun bagi
sektor industri.
Dibandingkan dengan konsumsi energi Iain, terlwyata minyak
tanah merupakan energi yang paling tinggi jumlah konsumsinya.
Penlngkatan konsumsi telah membuat pemerlntah terpaksa mengimpor
minyak tanah, akibat terbatasnya produksl minyak tanah yang dihasilkan
kiiang-kilang daiam negeri. Akibatnya beban keuangan negara semakin
berat kalau subsidi BBM terus dipertahankan.
Pengurangan subsidi BBM ini berdampak pada semua sektor, juga
pada konsumen rumah tangga yang sebagian besar menggunakan
minyak tanah untuk memasak menjadi semakin sulit untuk mendapatkan
minyak tanah dengan harga murah. Selaln itu dengan jumlah cadangan
BBM yang semakin menurun menunjukkan sinyal untuk mulai
memanfaatkan energi Iain, yang salah satunya adalah LPG.
Untuk mengetahui kemampuan LPG sebagai energi alternatif
pengganti minyak tanah untuk memasak bagi konsumen rumah tangga maka dilakukan penelitlan ini, dimana sepertl diketahul bahwa konsumsl
energi dipengaruhi oleh tingkat harga energi itu sendiri, harga energi Iain
yang terkait dan tingkat pendapatan. Penelitlan ini diiakukan dalam dua
tahap. Pertama, penelitian dilakukan pada demand energi rumah tangga
di empat provinsi yang ada di pulau Jawa (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa
Tengah dan Jawa Timur) yang dianggap sebagai representatif permintaan
energi secara umum (agregat). Kedua, penelitian terhadap demand
energi rumah tangga pada kelompok berpendapatan rendah. Penelitian
menggunakan model demand energi rumah tangga yang pafing umum
dengan menggunakan data sekuncler konsumsi dan harga tahun 1993~
Hasil penelidan menunjukkan bahwa berdasarkan angka
elastisitas silang (cross price elasticity), LPG slgnlflkan mensubstitusl
minyak tanah pada rumah tangga di empat provinsl sampel, namun tidak
pada rumah tangga kelompok miskin. Bagi kelompok miskin LPG masih
merupakan barang mewah. Angka elastisitas harga (own price elasticity)
menunjukkan bahwa LPG merupakan barang normal untuk memasak
pada rumah tangga provinsi sampel. Kenaikan harga minyak tanah dan
tingkat pendapatan (income elasticity) akan meningkatkan pemakaian
LPG. Seiring dengan kenaikan pendapatan (income) maka konsumen
rumah tangga akan beralih ke LPG sebagai energi altematif untuk
memasak karena faktor efisiensi dan kenyamanan.

"
2007
T34461
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Yasin
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai pemisahan komponen LPG dari gas pipa penyalur di Gresik, Jawa Timur. Pemisahan komponen LPG tersebut dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan bahan bakar LPG untuk kebutuhan energy nasional, sebab hingga saat ini sebagian besar gas alam biasanya langsung dijual tanpa dipisahkan komponen LPG dari gas alam tersebut. Pada penelitian ini dilakukan simulasi proses pemisahan LPG dari gas pipa menggunakan proses refrijerasi dan menghasilkan produk LPG sebesar 26.39 ton/day dan kondensat sebesar 106 barel/day. Nilai investasi yang diperlukan untuk pembangunan lapangan LPG ini yaitu $ 20,877,470. Net Present Value sebesar $ 73,797,369, IRR sebesar 29 % dan Payback Period selama 4 tahun, menggunakan tingkat MARR sebesar 10%. Parameter yang paling sensitive dalam analisa kelayakan ekonomi lapangan LPG ini yaitu nilai investasi, hargajual LPG, dan hargabeli gas umpan.

ABSTRACT
This thesis researched the separation of LPG component from gas in the gas pipe at Gresik, East Java. The separation of LPG component is carried out to maximize the usage of LPG in the national energy scheme. Up until now, most of natural gasses harvested were sold directly in its basic form without separating the LPG component. In this research, the simulation was done on the separation process using the refrigeration technique and it produced 26.39 ton/day LPG product and 106 barrel/day condensate. The investment needed to build the LPG field installation is $20,877,470, with Net Present Value of $73,797,369, Internal Rate of Return of 29 % and Payback Period of 4 years, all using MARR level of 10%. The most sensitive parameter in this feasibility analysis was the initial investment value, price of LPG end product, and price of gas as the raw material."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T32718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>