Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elly M. Susanto
"Tesis ini berjudul Peran Publik Dua Ibu Negara Amerika Serikat: Eleanor Roosevelt dan Jacqueline Bouvier Kennedy. Tesis ini berisikan analisa peran publik kedua ibu Negara yang hidup pada zaman 1930-an dan 1960-an. Masalah ini menarik karena dari sekian Ibu Negara hanya beberapa orang saja yang mempunyai kegiatan di dunia publik.
Dalam pengkajian dan penelitian masalah tesis, penulis menggunakan sumber-sumber tertulis kepustakaan baik sumber primer maupun sekunder dari perpustakaan Program Kajian Wilayah Amerika dan USIS. Adapun metode yang digunakan dalam tesis ini metode kualitatif.
Hasil penelitian tesis membuktikan bahwa peraanan publik kedua Ibu Negara Eleanor Roosevelt dan Jacqueline B. Kennedy sangat menonjol disebabkan adanya Self-Esteem yang kuat yang mereka miliki dan kemampuan kedua Ibu Negara mengambil kesempatan yang ditawarkan oleh zamannya.

This thesis is on the public role of two First Ladies in America in the 1930s and 1960s. This topic is very interesting because from the many First Ladies in the History of the United States only a few are active in public life.
In achieving the objective of my research I have applied the qualitative method by way of library research: collecting data from both primary and secondary sources from the library of The American Studies program and USIS.
The outcome of my research proves that there is a strong Self-Esteem in both Eleanor Roosevelt and Jacqueline Bouvier Kennedy that makes their role in public very outstanding. In addition, the opportunities at that time support them to develop their ability accordingly."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T8988
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lorant, Stepan
New York: N.Y,Simon and Schuster, 1950
923.1 Lor f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ariza Agustina
"The great depression in the late 1920s has forced down agricultural sector's income. Domestic marker for agricultural product declined in addition to the fact that surplus production has existed since the First World War as demand for agricultural products from the European reduced. The real problem was the surplus of agricultural sector production that has forced the price down.
This thesis will explain the facts, data and analysis to proof that fiscal policy through Agricultural Adjustment Act which targeted the farmers -- that include farmers tenant farmers share droppers, the group of potential producers who were in the bottom of the income pyramid -- was a right choice. Moreover, huge support and participation of the farming society contributed to the success of the program. The reduction of the surplus was significant. The price of agricultural production increased, which then, increased optimism to agricultural sector,
Market mechanism of Adam Smith and budget policy of John Maynard Keynes
Were exercised in analyzing the New Deal in agricultural sector, the Triple A, in addition to capitalism concept
In Iowa, Corn-Hog Program which was part of reduction program, "Triple A, has encouraged farmers to sacrifice the opportunity to produce more corn and hog. The land to he cultivated was reduced. The hogs were killed or its production was reduced. The farmers rewarded sum amount of money in check for their action, not full of the compensation. The rest of the compensation kept by the government was functioned as instrument to reduce moral hoard -the tendency to produce more in order to gain enough income to cover the cost or to get profit. The behavior of farming has changed, farmers did better planning. And agricultural products were more diversified
Critics to this Triple A, such as the program was more benefited the larger farmers -- which was not happened in Iowa whose cortiposition of land owner farmers and tenant farmers or sharecroppers were relatively equal -- or to produce scarcity when hunger and suffering widespread -in a condition that some area in the South experienced dust bowl, that caused some family faced financial problem and had not enough purchasing power -- seemed to be unproportional.
When the Supreme Court declared that Triple A was unconstitutional, because Congress had no constitutional right to impose a system for regulation of agricultural production, which was the authority of the states, the program had increased agricultural sector's income and the contribution of this sector to the national income."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20263
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Hajar Aryanto H.
"Franklin Delano Roosevelt adalah seorang Presiden Amerika Serikat ke-32 yang sukses menduduki kursi Kepresidenan Amerika Serikat empat kali secara berturut-turut . Jabatan pertamanya dimulai sejak tangga! 4 Maret 1933 dimana pada saat itu Amerika Serikat sedang mengalami suatu masa depresi yang sangat hebat, sehingga mampu menghancurkan rasa percaya diri rakyat Amerika untuk keluar dalam kemelut tersebut. Adalah Roosevelt seorang presiden yang mengalami cacat tubuh akibat penyakit polio yang dideritanya, namun mampu mengajarkan rakyatnya untuk menemukan kembali jiwa bangsanya yang hilang dilanda oleh sebuah krisis. Dengan munculnya kembali esensi dari pembangunan yaitu rasa percaya diri, harapan, kehormatan, rasa kemampuan dan kemauan untuk bertindak rnenyebabkan F. D. Roosevelt berhasil mengisi lembaran Sejarah Amerika dengan arti kepemimpinan yang tangguh.
Dalam memimpin F. D. Roosevelt memiliki gaya yang kharismatik dengan cara komunikasi yang penuh semangat serta si at kepeduliannya pada orang-orang kecil yang membuat F. D. Roosevelt begitu dicintai oleh rakyatnya. Begitu juga sikapnya yang fleksibel, mudah bekerjasama dengan berbagai kalangan dan keberaniannya dalam melakukan berbagai eksperimen guns mencari jalan yang tepat dalam menghadapi keadaan adalah kunci sukses dalam keberhasilan pemerintahannya. Oleh karenanya tidak mengherankan apabila 100 hari pertama pemerintahannya dengan 15 Undang-undang pengendalian keadaan, F. D. Roosevelt mampu mengembalikan rasa aman dan kepercayaan rakyatnya, juga senantiasa membuat mereka berpikir dan mengambil rasa tanggung jawab akan keadaan yang dihadapi bersama."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
S12276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Istianto
Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015
351 BAM g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Muta`ali
"ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi selarasnya desain linguistik pada teks agama dengan solusi diplomasi terhadap konflik Israel-Palestina. Sejak konflik kedua bangsa ini tahun 1947 sampai hari ini, secara konteks geopolitik bahwa solusi hadirnya perdamaian di kedua wilayah ini yaitu dengan mempersamakan persepsi internasional terhadap konflik ini sebagai pihak mediator. Pasalnya, adanya keselarasan dengan desain linguistik pada teks ayat Al-Qur'an yang selalu 'menggunakan bentuk plural. Menariknya, jumlah masyarakat Yahudi di dunia 15 juta jiwa, dibandingkan dengan Indonesia 250 juta jiwa, tapi Al-Qur'an tidak pernah menggunakan pronomina bagi Yahudi sebagai kelompok minoritas bahkan selalu disebutkan mayoritas seperti. Sumber data yang digunakan adalah Al-Qur'an dan hadits nabi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menganalisis data-data kepustakaan dengan pendekatan content analysis. Hipotesis dari penelitian ini menduga bahwa adanya perbedaan teks dan konteks yang dilakukan dalam upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina serta solusi perdamaian dua negara."
ICSGS Internasional Proceeding,
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rifanisa Nurul Fitria
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi peran diplomasi publik ibu negara Timur Tengah dalam konteks Kerajaan Hasyimiyah Yordania yang ditelaah dari naskah pidato Ratu Rania Al Abdullah dalam kurun tahun 2001 mdash;2016. Kajian ini bertolak dari konteks Timur Tengah yang para perempuannya memiliki potensi besar dalam berkontribusi bagi masyarakat luas. Namun, aspek geokultural Timur Tengah seringkali dikaitkan dengan anggapan bahwa perempuan di kawasan ini memiliki pandangan sempit dan peran terbatas di masyarakat. Pidato Ratu Rania merupakan sebuah bentuk diplomasi publik yang bertujuan meluruskan persepsi keliru mengenai Timur-Tengah. Melalui pidato, Ratu Rania juga menyampaikan pesan-pesan diplomatis untuk merealisasikan gagasan terkait isu-isu yang menjadi perhatiannya. Dalam penelitian ini, peran diplomasi publik Ratu Rania dikaji dengan menggunakan analisis isi yang menjembatani kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pidato Ratu Rania yang merupakan strategi diplomasi publik tahap monolog dapat berkembang menjadi aktivitas dialog dan kolaborasi. Pendidikan merupakan isu yang paling sering muncul dalam upaya diplomasi publik Ratu Rania karena bidang tersebut merupakan solusi dari permasalahan lainnya yang berkaitan dengan isu kemanusiaan, dialog lintas budaya dan agama, ekonomi, pariwisata, serta media. Agar pesan dalam diplomasi publiknya tersampaikan dengan maksimal, pidato Ratu Rania sebagian besar dilakukan di negara Barat. Semua aktivitas diplomasi publik Ratu Rania dipengaruhi oleh sejumlah faktor, di antaranya atribut persona, publik dan media, relasi dengan raja, serta idealisme.

ABSTRACT
This research aims to explore the public diplomacy role of the Middle East first lady in the Hashemite Kingdom of Jordan analyzed from Queen Rania rsquo speech scripts during 2001 ndash 2016. It starts from the context of Middle East, in which the women have the potential to take important roles to the wider community. However, the Middle East geo cultural aspect is often linked to the assumption that the women in the region are narrow minded and have limited role in the community. Queen Rania rsquo s speech is a form of public diplomacy aims to fix the wrong perception about the Middle East. Through speech, Queen Rania also delivers diplomatic messages to make her initiatives about the issues she has interest of come true. In this research, Queen Rania rsquo s public diplomacy role is analyzed with content analysis that bridges quantitative and qualitative method. The result of this research is an argument that Queen Rania rsquo s speech, which is her monologue public diplomacy strategy, can develop into dialogue and collaboration. Education is an issue frequently appears in Queen Rania public diplomacy effort because the field is the solution of other issues related to humanity, intercultural and interfaith dialogue, economy, tourism, and media. So that the message in her public diplomacy delivered well, most of Queen Rania rsquo's speeches are done in the west countries. Queen Rania rsquo's public diplomacy activities are affected by some factors, namely persona attribute, relation to the King, and idealism."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irhamni
"Pendahuluan. Keputusan Pemerintah Republik Indonesia untuk memindahkan lokasi ibu kota baru dari Jakarta ke Kalimantan. Pemindahan ibukota juga pernah dilaksanakan disejumlah daerah antara lain Jepang yang memindahkan ibukotanya dari Kyoto ke Tokyo dan Amerika Serikat dari Pennsylvania ke Washington DC. Pemindahan ini tentu akan berakibat pada peran fungsi Perpustakaan Nasional karena akan banyak perubahan yang signifikan dari segi demografis penduduk dan lain sebagainya. Tujuan. Tulisan ini akan mencoba melihat bagaimana peran dan fungsi perpustakaan nasional di ibu kota negara baru kesatuan Republik Indonesia dengan melihat bagaimana peran perpustakaan nasional di Amerika Serikat dan Jepang. Metode. Data dalam penelitian ini diambil dengan melalui kajian studi, wawancara serta forum grup diskusi yang diadakan di Perpustakaan Diet Jepang serta Library of Congres di Washington DC, sementara itu pengolahan data pada hanya mencakup pada analisis deskriptif terkait bagaimana peran dan fungsi perpustakaan nasional pada negara yang pernah mengalami pemindahan Ibukota di dunia.Hasil dan pembahasan. Perpustakaan Nasional di Ibu Kota baru perlu mereposisi menjadi pusat referensi dan deposit untuk penelitian dan kajian untuk pengambil kebijakan negara. Sejumlah tantangan yang akan dihadapi adalah perubahan perilaku pemustaka serta memperkuat posisi perpustakaan nasional sebagai simpul rujukan penelitian di Indonesia"
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2020
020 VIS 22:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurohma
"Depresi Besar (The Great Depression) yang menimnpa Amerika Serikat pada awal tahun 1930an telah mengantarkan sirkumstansi domestik Amerika menuju krisis nasional yang hebat. Krisis ini tidak saja berimplikasi pada bidang ekonomi namun juga menggerogoti sistem nilai dan keyalcinan bangsa Amerika yang selama ini menjadi acuannya, kapitalisme, individualism, dan demokrasi. Untuk itu, berbagai upaya dan strategi coba dijalankan guna memecahkan krisis ini.
Franklin Delano Roosevelt yang naik menjadi presiden saat depresi berlangsung mengajukan formula solusi untuk menyembuhkan krisis dan ekses negatif lain akibat depresi, kelaparan, pengangguran, dan kemiskinan melalui kebijakan dan sejumlah program yang disebutnya sebagai New Deal. Fokus penelitian ini adalah berkisar pada upaya dan strategi presiden Roosevelt melalui program New Deal yang merupakan bentuk legitimasi carnpur tangan pemerintah dalam bidang ekonomi dan sekaligus memberi pengaruh pada relasi lembaga kekuasaan di Amerika, yang menganut doktrin trias polifika. Doktrin ini dicirikan oleh prinsip separation power melalui metode kerja yang didasarkan pada mekanisme checks and balances tapi ketika New Deal lahir, telah memberi porsi besar dan dominannya pihak eksekutif dalam pelaksanaan kekuasaannya.
Menurut Roosevelt, ini hares dilakukan karena dalam realitas kehidupan masyarakat Amerika banyak ditemukan fakta bahwa sistem ekonomi yang disandarkan pada doktrin kapitalisme laissez faire selama ini malah menciptakan jurang perbedaan yang tajam di dalam struktur masyarakatnya, antara si-kaya dengan si-miskin dan pemiliki modal (usahawan) dengan buruh (pekerja). Akibatnya, kapitalisme yang filosofis dasarnya berakar pada ajaran individualism, yang saat itu diterjemahkan sebagai bentuk rugged individualism (individualisme kekar). Untuk itu, kebijakan dan program New Deal ditujukan tidak saja pada usaha dan upaya penyelarnatan nasib mayoritas rakyat Amerikatapi juga diarahkan pada pemulihan dan reformasi terhadap sistem kapitalisme itu sendiri yang dinilainya gagal mensejahterakan rakyat Amerika.
Hasil dari program ini, meskipun banyak kekurangan dan dinilai menyimpang dari nilai dan tradisi bangsa selama pelaksanaannya, relatif sukses dalam memecahkan masalah depresi dan krisis yang terjadi di Amerika. Tapi bila,dicennati lebih seksama maka di balik keberhasilan ini, Roosevelt sebenamya menggunakan bahasa legitimasi yang memang secara fundamental dmilikinya sebagai seorang Presiden Amerika meskipun dalam prakteknya telah memberi porsi besar dalam pergeseran pelaksanaan kekuasaan eksekutif yang lebih kuat dan sangat dominan terhadap dua cabang kekuasaan lainnya.

The Great Depression which fall on U.S.A in early 1930s had done brought domestic conditions to great national crisis. The crisis was not oly gave implications to economic sector but also undermined nation values system and beliefs system which all this time had become reference, capitalism, individualism, and democracy. On behalf of various efforts and strategies make an attempt to purposed solving crisis.
Franklin Delano Roosevelt who had become a president i9n depression era take place to submit solutions formula for cured these crisis and negative impact as side effect of depression, hunger, jobless, and poverty, by various policy and program means wich called New Deal. This research focus is refer to effort and strategy of President' Roosevelt by New Deal Program, which is a form of legitimacy of government intervention in economic and its influence to relation of institution power in U.S., that adopt of trias politica doctrine. This doctrine is feature by separation of power principle and framework method by basis to checks and balances mechanisms, which more portion and dominant to executive side on power implementations.
According Roosevelt, it had must to do cause in living reality of American society many fact found that economic system which leaned to capitalism laissez faire doctrine it had create different gap acute in society structure, between the have and the poor, industrialist and workers. Its consequence that philosophy capitalism which rooted from individualism doctrine, at that time retranslated as a form of rugged individualism. On behalf of New Feal policy not only as purpose for exertion and attain to fate rescue of majority American people, but also direct to recovery, and reform of capitalism system it self which valued fail to make prosperous American people.
The result from these program, even much decreased and deviated from nation value and custom on it implementation, are relatively success enough to cute off depression and crisis problem in U.S. But, if pay close attention more acurately then it behind of these successes, that Roosevelt truly used legitimacy language which belonged fundamentally as an American President. Even though have gave big portion on - displacement of implemntation of executive power so strongest and dominance over two power branch else (Congress and Supreme Court).
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Grolier International , 1990
R 909 NEG X
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>