Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145507 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yunisam Saman
"Jumlah pertolongan persalinan normal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari pada tahun 2000 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 1999, dengan pertolongan persalinan terbanyak ditolong oleh bidan (92%). Meningkatnya jumlah persalinan normal tersebut kemungkinan disebabkan oleh mutu pelayanan yang baik sehingga pada akhirnya akan menimbulkan rasa puas bagi pasien. Namun sampai saat ini gambaran mutu pelayanan dan kepuasan pasien belum pernah diteliti.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran rata-rata tingkat kepuasan pasien, gambaran mutu input (karakteristik bidan dan karakteristik ibu bersalin), mutu proses persalinan (kepatuhan bidan terhadap standar prosedur persalinan dan sikap bidan terhadap pelayanan) dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien. Unit analisis adalah ibu dengan persalinan normal yang ditolong oleh bidan sebanyak 70 responden.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dan dilakukan dari tanggal 1 April - 15 Juni 2001. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat (distribusi frekuensi) dan analisis bivariat (uji t dan regresi linear sederhana).
Hasil yang didapatkan pada penelitian ini rata-rata tingkat kepuasan pasien sebesar 78,01%. Rata-rata tingkat kepuasan pasien yang tertinggi didapatkan pada pelayanan bidan di ruang bersalin dan nifas (82,01%). Rata-rata tingkat kepuasan terendah didapatkan pada lingkungan ruang rawat (70,18%).
Kepatuhan bidan terhadap SOP persalinan sebesar 60%. Kepatuhan yang tertinggi didapatkan pada persiapan pasien (97,1%) dan pemeriksaan dalam (95,7%). Kepatuhan terendah didapatkan pada pemeriksaan penunjang (28,6%) dan observasi selama persalinan (18,6%).
Dari hasil bivariat didapatkan variabel-variabel yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah mutu input (umur bidan), mutu proses (kepatuhan bidan terhadap SOP persalinan, mendirikan diagnosa, observasi 2 jam post partum, observasi di ruang nifas), pelayanan bidan dan karakteristik responden (pekerjaan responden).
Dari hasil penelitian ini disarankan bagi manager rumah sakit untuk melakukan pengukuran kepuasan pasien dan mengevaluasi terus sesuai dengan periode waktu yang diinginkan, sehingga diketahui trend (kecenderungan) persentase pasien yang puas dan dimensi mutu pelayanan yang menjadi prioritas dan penting bagi pasien untuk menjadi puas. Sedangkan SOP persalinan agar divisualisasikan dan ditempel pada tempat yang terlihat oleh bidan setiap waktu dan sebaiknya diberikan pelatihan, bimbingan, pengawasan dan koreksi dalam kepatuhan bidan terhadap SOP persalinan.

The number of normal babies delivery in Bari District General Hospital (RSUD) Palembang has increased in 2000 compared with those in 1999, in which the largest part were done by the midwives (92%). The increase of the normal babies? delivery may have a correlation with the service done by the midwives. As the result it increased the satisfaction to the patients. However, until today the figure of patients satisfactions and quality of serving are not known.
The purpose of this research is to identify description regarding the average satisfaction of baby delivery patients, quality of input (characteristics of midwives and characteristics of mothers), quality of the delivery process (compliance of the midwives toward delivery standard procedure and their attitude towards the patients) and factors, which have relation to the patients? satisfaction. Unit of analysis of the mothers who have normal delivery served by the midwives are 70 respondents.
This research is a quantitative one by using cross sectional approach from the. first of April to the 15`h of June 2001 The analysis used is univariate (frequency distribution) and bivariate (t-test and simple Linear Regression).
The result obtained in this research is that average level of the patient's satisfaction is 78.01%. The highest average level of patients at the midwife service is in delivery and "nifas" room is 82.01%. The lowest average patients? satisfaction is obtained in maintenance room 70.18%.
The compliance of the midwives towards delivery standard procedure is 60%. The highest compliance is obtained in patient's preparation of 97.1 % and inner examination of 95.7 %. The lowest compliance is obtained in supporting check (28, 6%) and observation during delivery (18, 6%).
From the result of bivariate analysis the variables related to patients satisfaction is quality of input, age of midwives, quality of process, compliance of midwives towards delivery standard procedure, diagnosis, two hours observation post partum, observation in post-delivery room, service of the midwives an characteristics of respondents.
From the result of the research, it is suggested that the manager of the hospital to evaluate and find out the trend of patient's satisfaction percentage in a certain period of time, as well as the important and priority dimension of servicing quality in order to satisfy the patients. In addition, delivery SOP should be made and put on the place, which can be seen every time by the midwives. Training, guiding, controlling and correcting are also needed in order to make the midwives' compliance to the delivery SOP.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T8436
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benny Krisnanda
"Pada era globalisasi dan persaingan bebas dalam bidang pelayanan kesehatan saat ini pihak pengelola pelayanan kesehatan dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satu indikator untuk mengukur kualitas pelayanan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan kualitas pelayanan berada dibawah standar. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah karakteristik pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien dan melihat bagaimana hubungan antara kepuasan dengan karakteristik pasien, serta faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien. Kepuasan pasien diperoleh dari tingkat kesesuaian/nilai puas yang merupakan rasio persepsi dengan harapan pasien terhadap pelayanan di Instalasi Rawat Darurat RSUD Palembang BARI. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional pada 100 pasien yang dilakukan di Instalasi Rawat Darurat RSUD Palembang BARI dari tanggal 8 Maret 2001 sampai dengan 16 April 2001. Dimensi pelayanan yang digunakan untuk mengukur kepuasan pasien adalah sarana fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan / keyakinan dan kepedulian.
Faktor karakteristik pasien yang ingin diketahui hubungannya dengan tingkat kepuasan pasien adalah variable jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, kiasifikasi pasien dan pendapatan. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat dan multivariat. Analisis terhadap faktor-faktor dimensi pelayanan dengan self scale survey menggunakan Diagram Kartesius.
Hasil didapat menunjukkan bahwa proporsi pasien yang puas sebesar 46,2% dan pasien yang tidak puas sebesar 53,8% dengan tingkat kesesuaian/ nilai puas 80,71%. Uji bivariat dengan Chi-square didapat variable yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel pendidikan, klasifikasi pasien, dan pendapatan. Disarankan kepada pihak Instalasi Rawat Darurat RSUD Palembang BARI untuk memperhatikan karakteristik pasien khususnya pendidikan, klasifikasi pasien dan pendapatan pasien dalam upaya meningkatkan kepuasan pasien dengan memberikan pelayanan prima. Uji multivariat dengan regresi logistik didapat variabel yang dominan adalah variabel pendapatan, dimana pasien rawat jalan Instalasi Rawat Darurat dengan pendapatan rendah beresiko untuk puas 3 kali dibandingkan dengan pasien pendapatan tinggi.
Analisis setiap faktor terhadap dimensi pelayanan yang digunakan diketahui bahwa faktor-faktor: ruang tunggu yang luas dan nyaman, peralatan medis Instalasi Rawat Darurat terlihat modern, pelayanan sesuai jam buka 24 jam, tidak membedakan satu pasien dengan pasien yang lainnya dan sebagian faktor-faktor: prosedur pelayanan mudah dan tidak berbelit-belit, pelayanan yang sopan dan ramah, merupakan faktor-faktor yang penting dan prioritas bagi pasien dan RSUD Palembang BARI harus segera memperbaiki serta mengoreksi faktor-faktor dimensi pelayanan ini. Faktor-faktor gedung tampak baik dan bersih, perawat berpenampilan rapi dan bersih, pasien tidak menunggu lama untuk diperiksa dokter, proses pendaftaran dilaksanakan dengan cepat, semua keluhan pasien cepat ditanggapi, perawat berperilaku baik selama pelayanan, dokter berperilaku baik selama memeriksa pasien, penampilan dokter menimbulkan rasa percaya dan aman pasien, dokter memiliki kemampuan untuk mengatasi penyakit pasien, dokter memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah senyum dan sopan dan sebagian factor-faktor: prosedur pelayanan mudah dan tidak berbelit-belit, pelayanan yang sopan dan ramah merupakan faktor-faktor dimensi pelayanan yang harus dipertahankan karena pasien merasa puas.

In this global era and free competition in health services, any institution that provides health services is required to improve its services quality. One of the indicators used to measure the quality of the services is patient satisfaction. Low patient satisfaction may indicate that the services quality is still below the set standards. Patient satisfaction may be influenced by many factors. One of them is patient characteristic.
The purpose of this study is to describe patient satisfaction and to observe how the satisfaction correlates with the patient characteristic as well as to observe the most dominant factor that correlate with patient satisfaction. Patient satisfaction was measured by compliance scale that included perception ratio with the patient expectation toward the service provided by the emergency policlinic installation of District Hospital Palembang BART. This was a cross sectional study on 100 patient at the emergency policlinic installation of District Hospital Palembang BARI from March 8, 2001 until April 16, 2001. Dimensions of the service used to measure the patients' level of satisfaction included tangibles items, reliability, responsiveness, assurance and empathy.
The characteristics of the patient that this study investigated to reveal their correlation with the patients' level of satisfaction covered the following variables: Gender, age, education, occupation, case patient classification, and income. Data analysis was conducted by using univariat, bivariat, and multivariat techniques. Analysis of the service obtained from the self-scale survey was conducted by referring to Kartesius diagram.
The study result show that the proportions of satisfied patients reach to 46.2% and unsatisfied patients reach to 53.8% with level compliance of 80.71%. The bivariat test by using Chi-square reveals the variables that correlate with patients? satisfaction were education, case patient classification, and income. To recommend the emergency policlinic installation of district Hospital Palembang BARI to put emphasis on patients characteristics particularly on their education, case patient classification, and income in order to increase their level of satisfaction with the best services. The multivariat test by using logistic regression shows that the most dominant variable was income where the emergency policlinic installation patients who income lower were likely to be satisfied 3 times compared to patient who income higher.
Analysis of each factors dimensions of the service indicates that the factors : a comfortable and roomy waiting room, the emergency policlinic installation has got modern medical equipments, the services that opens for 24 hours, do not discriminate in treating the patients and treat them fair, and a half factors: the procedure of serving the patient is easy and not too bureau cratic, the services patients politely and patiently, are the significant factors and a priority for the patients and District Hospital Palembang BARI should be immediately improve and review its factors. Factors: the building of District Hospital Palembang BARI looks good and clean, the paramedics work in their clean and neat uniforms, the patients do not have to wait long in order to meet the doctor to be examined, the process registration can be done fast, they respond the patients' problem quickly and well, the paramedics behave and do their duties well, the doctors behave well and examine the patients well, the performance of doctors arise the patients' trust and make them fell save, the doctors are able to handle the patients diseases, the doctors are treat the patients politely and patiently with smile on their face and a half factors: the procedure of serving the patient is easy and not too bureaucratic, the services patients politely and patiently, that should be District Hospital Palembang BARI maintained for it proved to satisfy the patients.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T3627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Esty Febriani
"Setelah berdiri sekitar 80 tahun, pimpinan Rumah Sakit Bersalin Budi Kemuliaan pada tahun 1999 ingin merubah citra tersebut dari Rumah Sakit bagi golongan menengah ke bawah menjadi rumah sakit untuk semua lapisan masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut Rumah Sakit Bersalin Budi Kemuliaan Jakarta harus merancang strategi yang tepat pada waktu yang akan datang. Untuk itu perlu diketahui harapan pasien terhadap suatu rumah sakit bersalin dan bagaimana pelaksanaan layanan di Rumah Sakit Bersalin Budi Kemuliaan Jakarta sehingga dapat diketahui kesenjangan yang ada.
Penelitian ini menganalisis kepuasan pasien berdasarkan tingkat kesesuaian antara harapan pasien dan pelaksanaan layanan Rumah Sakit Bersalin Budi Kemuliaan berdasarkan dimensi SERQUAL yaitu reliability, responsiveness, assurance, empathy dan tangibles. Jika tingkat pelaksanaan sama atau lebih dari harapan pasien dianggap puas sedangkan jika sebaliknya dianggap tidak puas (Zeithaml, Parasuraman & Berry, 1990). Selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan kuadran ?Importance and performance Analysis" yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai aspek-aspek yang merupakan kelebihan dan kekurangan yang harus ditingkatkan di Rumah Sakit Bersalin Budi Kemuliaan Jakarta. Selain itu juga dianalisa hubungan karakteristrik individu umur, pendidikan, pekerjaan dan kelas perawatan dengan kepuasan pasien. Penelitian yang berlangsung bulan November hingga Desember 2001, menggunakan rancangan belah lintang (cross sectional) dengan jumlah responder 97 orang dan pengambilan sampel dilakukan dengan cara quota sampling pada pasien persalinan normal yang sedang menjalani rawat inap.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi pasien persalinan normal yang tidak puas pada dimensi tangibles yaitu yang meliputi fasilitas fisik dan perlengkapan adalah yang paling tinggi dibandingkan dengan kepuasan pada dimensi lain. Begitu juga tingkat kesesuaian antara harapan pasien dan pelaksanaan layanan menunjukkan skor paling rendah pada dimensi ini.
Setelah dilakukan pengujian secara statistik dengan uji t independen untuk variabel umur dan chi-square untuk variabel lainnya, maka diperoleh hubungan yang bermakna antara karakteristik pendidikan dan kelas perawatan dengan kepuasan pasien. Sedangkan kepuasan pada tangibles, empathy dan reliability mempunyai hubungan yang bermakna dengan kepuasan terhadap layanan Runaah Sakit Bersalin Budi Kemuliaan tahun 2001.
Berdasarkan "Importance and Performance Analysis" yang dilakukan, beberapa aspek yang menjadi prioritas utama untuk ditingkatkan yaitu: penataan interior dan kelengkapan, kesiapan dan kebersihan peralatan, walaupun menurut penelitian beberapa aspek lainnya juga perlu diperhatikan seperti prosedur pelayanan, perhatian khusus pada pasien, kebersihan ruang perawatan. Sedangkan beberapa aspek yang harus dipertahankan adalah ketanggapan terhadap layanan, tindakan yang cepat dan tepat, keterampilan dan pengetahuan petugas dan dukungan pada saat melahirkan.

Analysis of normal delivery patient satisfaction to the quality services of Budi Kemuliaan Maternity Hospital, Jakarta 2001After the Budi Kemuliaan Maternity Hospital was built for about 80 years, since 1999 the management of Budi Kemuliaan Maternity Hospital Jakarta want to change the image from the hospital for poor people to the hospital for all people.
To achieve the goals, Budi Kemuliaan Maternity Hospital must have an appropriate strategic plan in the future. For doing it, the management need to know about patient expectation and how the performance of the Budi Kemuliaan Maternity Hospital.
This study analyze patient satisfaction by comparison between patient's expectation and performance of the Budi Kemuliaan Maternity Hospital services Jakarta based on SERVQUAL dimensions i.e., reliability, responsiveness, assurance, empathy and tangibles. If the performances exceed or meet patient expectation that means satisfied but on the other way it means unsatisfied (Zeithaml, Parasuraman & Berry, 1990). Furthermore, the researcher analyzes the expectation and performance scores with "Importance and Performance analysis" for figuring out the strength and weakness of the Budi Kemuliaan Maternity Hospital. In this study the researcher also want to know about the individual character i.e age, education, job and nursing class with their satisfaction.
The study was held on November to December 2001 and used the cross sectional design with 97 persons number of respondents. The respondents were chosen by quota sampling method.
The result of study showed that proportion of unsatisfied patient was high in tangibles dimension which covered the physical aspect and the equipment of the hospital but the suitability between the patient expectation and performance of facility service is low.
After the researcher analyzed by t Independent test for age variable and chi-square for another variables, result showed that any significant relationship between age, nursing class and patient satisfaction and any significant relationship also between satisfaction in tangibles, empathy and reliability dimensions with overall patient satisfaction.
Conclusion: Based on "Importance and Performance Analysis", there are two aspect that Budi Kemuliaan Maternity Hospitai need to improve immediately i.e Interior design and completeness, readiness and cleanliness of equipment. Although there are some aspects need to improve to such as service procedure, special attention to the patient, cleanliness of nursing room. The aspects are needed to maintain such as responsiveness, competency of the provider and supporting of provider.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1877
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Yusrizal
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk mengukur kualitas layanan. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan kualitas layanan yang belum standar dan perlu banyak perbaikan. Kepuasan pasien yang rendah akan berdampak terhadap citra rumah sakit. Kepuasan pasien ini dipengaruhi banyak faktor, diantaranya karakteristik pasien.
Studi ini untuk memperoleh gambaran tentang kepuasan pasien dan faktor-faktor yang berhubungan dengan karakteristik pasien. Penelitian dilakukan di RSUD Lubuk Linggau Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan dari tanggal 1 Juni - 15 Juli 2001. Jenis penelitian yang digunakan adalah "cross sectional study" pada 120 pasien rawat inap. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan multivariat, distribusi frekuensi, "chi square" dan regresi logistik. Hasil yang didapat menunjukkan tingkat kepuasan pasien sekitar 44,2%. Ketidakpuasan pasien ini berhubungan dengan layanan makanan, lingkungan rawat inap, bagian penerimaan pasien, biaya perawatan, dan layanan di loket penerimaan.
Dari uji bivariat dan regresi logistik didapatkan faktor yang berkorelasi dan faktor dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien adalah variabel pendidikan dan pola bayar. Dari penelitian ini disarankan agar manajer rumah sakit lebih meningkatkan dan memperhatikan layanan kepada masyarakat, terutama layanan makanan, lingkungan rawat inap, biaya perawatan, dan layanan di loket pembayaran. Kepada petugas rumah sakit untuk lebih memperhatikan mereka yang berpendidikan tinggi dan yang dirawat dengan tanggungan (Askes / perusahaan tempat pasien bekerja) sehingga tingkat kepuasan mereka dapat ditingkatkan melalui layanan yang lebih baik.

Patient satisfaction is one of the indicators to measure the quality of services. A low patient satisfaction reflects the under-standard of quality services which affects the poor image of the hospital. Patient satisfaction is influenced by many factors; one of them is the patient characteristic.
This study is cross sectional approach that objectives to get the information about patient satisfaction and factors that associate with the patient satisfaction. The study was performed of 120 in-patients of District General Hospital Lubuk Linggau and started from June l to July 15th , 2001. Data were analyzed by univariate, bivariate, and multi-variate: frequency distribution, chi-square test and logistic regression.
The result showed only 44,2% of in-patient was satisfied to health services of Lubuk Linggau District General Hospital which was related to food-menu services, in-patient surrounding, admission services and tariffs. It is also proved that education and pattern of payments were a significant correlation. The result of logistic regression also stated that these two factors are related to patient satisfaction. It is recommended to the top manager, staffs and medical-nursing officers to be more courtesy to patient, to improve their skills and knowledge and also to complete the hospital resources. Also, it is a good step and strategy giving a great concern to highly educated patient and health-insurance patient.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T10402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emmy Gemala Hatta
"Sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini maka rumah sakit swasta di Indonesia tampak telah berkembang dengan pesatnya dan tidak terlepas dari persaingan sesama usaha pelayanan kesehatan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang menyebabkan masyarakat untuk memilih pelayanan yang terbaik diantara banyak jasa pelayanan kesehatan yang ada.
Dengan adanya akreditasi pemerintah mulai 1995 terhadap rumah sakit swasta dan pemerintah diharapkan dapat merangsang rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Salah satu aspek dari kualitas yaitu aspek hasil apakah produk atau jasa tersebut memenuhi atau bahkan melebihi harapan pelanggan.
Kepuasan pasien adalah kebutuhan, keinginan dan harapan yang dapat terpenuhi sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi pelayanan kesehatan. Dikatakan puas apabila melebihi kebutuhan, keinginan dan harapan pasien. Kepuasan pasien adalah merupakan indikator terhadap mutu pelayanan kesehatan dan dapat juga sebagai umpan balik untuk sipemberi pelayanan kesehatan.
Beberapa dimensi yang diduga merupakan bagian dari kepuasan pasien di suatu tempat pelayanan kesehatan. Penelitian ini mencoba meneliti beberapa variabel/ dimensi berdasarkan tinjauan pustaka, dimensi-dimensi tersebut meliputi 5 hal: sarana fisik (tangibles), keandalan pelayanan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan pelayanan (assurance) dan empati (empathy). Penelitian dilakukan di Poliklinik Rawat Jalan RSISK Palembang pada bulan Mei tahun 2001. Pengambilan sampel dengan cara systematic random sampling, dengan populasinya seluruh pasien rawat jalan RSISK Palembang. Yang terpilih sebagai sampel sebanyak 150 pasien rawat jalan. Disain penelitian adalah cross sectional, sedangkan analisis data digunakan univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum penelitian dimulai, instrumen disusun dengan cara: 1. Mengacu ke perpustakaan yaitu instrumen Servqual yang kemudian diterjemahkan. 2. Melakukan konfirmasi jumlah dan jenis dimensi serta butir pertanyaan untuk setiap dimensi, serta kejelasan pertanyaan. 3. Hal ini dilakukan terhadap sejumlah informan termasuk para dokter, perawat, pelaksana, manejer rumah sakit dan pasien.
Dari hasil uji validitas kriterium didapatkan korelasi diantara 2 dimensi konstruk kepuasan. Didapatkan korelasi diantara keduanya 0,4 - 0,8. Hal ini menunjukkan adanya hubungan validitas kriterium yang cukup kuat. Dari hasil ini tampak korelasi antara konstruk kepuasan dengan variabel niat untuk kembali. Uji validitas konstruk didapat korelasi antara butir-butir pertanyaan dengan corrected total score. Nilai korelasi r>0,35 maka pertanyaan A6 dengan r=0,250 dan A19 dengan r>0,294 maka dinyatakan pertanyaan tersebut dikeluarkan.
Dari hasil penelitian ini ditemukan konstruk kepuasan yang berhubungan secara signifikan adalah faktor pendidikan. Hasil uji validitas konstruk dari kepuasan adalah kuat. Dan hasil penelitian pada faktor umur, jenis kelamin dan pendapatan didapat hubungan yang tidak bermakna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien rawat jalan menyatakan tidak puas sebanyak 64,7%, yang puas 35,3%.
Saran-saran yang diusulkan antara lain 1.Meningkatkan sarana fisik dan pelatihan terhadap SDM. 2. Membuat program kerja upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit. 3.Mengadakan penelitian lebih lanjut dengan sampel yang lebih banyak dan bervariasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk masukan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan di RSISK Palembang.

According to the technology development these days, private hospitals in Indonesia seem already rapidly developed and its because the competitions of the same health services. In this free market competition era, one thing that every hospital manager should consider is improving quality of services.
In relation to that, the government has introduced Hospital Accreditation Program since 1995, which applies to all hospital, public and private. It is hope that the program will improve hospitals quality of care. One aspect of quality of care is to provide service that fulfill patient/clients expectation or even higher than the expectation.
Patient satisfaction is a measure of whether their expectations are fulfilled. It is said "satisfy" if the services were expected or more to their need, demand and wish. Therefore, patient satisfaction measure can be used as quality indicator and as feedback to the health care provider.
Several dimensions of patient satisfaction have been widely used to measure the satisfaction level. One of them is Servqual (Parasuraman, 1990), which consists of tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy. This study applied the servqual instrument and modified it according to the local situation. The study has been done at polyclinic of RSISK Hospital Palembang on May 2000. Samples were drawn using systematic random sampling. About 150 patients were included in the study. The study used cross sectional design. Collected data analyzed using univariate and bivariate analysis. Content validity is fulfilled by (1) using servqual dimension (2) questions were developed by translating the servqual instrument (3) questionnaire were tested for its clarity to doctors, nurses and some patients.
Criterium validity was tested by having correlation between dimensions of the satisfaction construct. It is found that the correlation range between 0.4 - 0.8, and can be concluded that the criterium validity is adequate. The conclusion is also supported by correlation between the satisfaction construct with variables of intention to use and of will give recommendation to other. Construct validity were tested by having correlation between each item with corrected total score. The correlation are all above 0.35 expect for A6 (r=250) and A19 (r=O.294). It is decided then to drop question no A6 and A19.
This study also found that the construct of satisfaction is significantly related to level of education, which confirm to other empirical study. This concludes that construct validity of the satisfaction measure is adequate. However, this study found non-significant relationship between the construct with age, sex, and income level. This study showed that 64,7% respondents are not satisfied with the services given to them tangible dimension is the highest score for instatis factory.
This study recommends to the hospital, as follows (1) to improve physical infrastructure; (2) provide training to staff: (3) to other researcher it is suggested to variation the study with larger sample size. This research is hope can be useful as a proposal to improve the service quality in RSlSK Palembang.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2528
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romi Beginta
"Pelaporan kesalahan pelayanan merupakan usaha untuk memperbaiki sistem pelayanan dalam mencapai pelayanan yang aman. RSUD Kab Bekasi dalam mengembangkan program keselamatan pasien sejak tahun 2009, yang terlihat dari laporan tahunan program keselamatan pasien, terdapat indikasi perlunya peningkatan kesadaran setiap personil dalam melaporkan kesalahan pelayanan, termasuk perawat pelaksana di unit rawat inap rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persepsi perawat pelaksana dalam melaporkan kesalahan pelayanan serta mencari hubungannya dengan budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, dan kerja tim.
Penelitian dirancang dengan disain cross sectional dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Pengambilan data dilakukan pada bulan November 2011.Responden merupakan keseluruhan perawat pelaksana di unit rawat inap RSUD Kab. Bekasi dan didapatkan 77 kuesioner yang dapat dianalisa. Data yang diperoleh dianalisa secara univariat dan multivariat dengan menggunakan metode component based structural equation modeling dengan aplikasi komputer SmartPLS.
Hasil penelitian menunjukkan budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, kerja tim dan persepsi pelaporan kesalahan pelayanan oleh perawat dalam penilaian sedang. Didapatkan pula adanya pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung budaya keselamatan pasien, gaya kepemimpinan, dan kerja tim terhadap persepsi pelaporan kesalahan pelayanan oleh perawat. Total pengaruh sebesar 89%. Persamaan linier yang didapat dari penelitian ini adalah persepsi pelaporan kesalahan = 0,12.budaya keselamatan pasien + 0,30.kepemimpinan transaksional ? 0,22.kepemimpinan transformasional + 0,37.kerja tim + 0,26.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan perlunya peningkatan faktor-faktor yang terbukti memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan pelaporan dapat menjadi dasar usaha perbaikan. Terdapat pula faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini yang mempengaruhi perawat dalam melaporkan kesalahan pelayanan yang masih perlu digali agar pelaporan kesalahan pelayanan di masa depan dapat meningkat.

Reporting errors is an attempt to improve the system in achieving a safe service. From a report in 2010 in RSUD Kab. Bekasi seen that the number of cases or incidents reported has increased, but still needs to improve awareness of any personnel, including nurse in inpatient units. The aim of this study is to measure the nurse?s perception in the reporting of sevice delivery errors and to find a relationship between the behavior to other factors: patient safety culture, leadership style, and team work.
This study was using cross-sectional design by questionnaire as a measuring tool. Data was collected in November 2011 from the entire nurse at the inpatient unit of the hospital as respondens. There are 77 questionnaires that can be analyzed. The data obtained were analyzed using multivariate methods by component-based structural equation modeling with computer applications SmartPLS.
The results of this study suggest patient safety culture, leadership style, teamwork and the perception of service delivery error reporting by nurses are in intermediate conditions. It was found that there are relationship obtained either directly or indirectly from patient safety culture, leadership style, and teamwork to service delivery error reporting by nurses. This research model can explain the real state of 89%. Linier equation from this model is reporting perception = 0,12.patient safety culture + 0,30.transactional leader ? 0,22.transformational leader + 0,37.team work+ 0,26.
From this study it can be concluded that factors that are proven to provide positive influence of this research can be the basis of improvement efforts. In addition, there are other factors that are not included in this study that should be considered that better reporting of medical errors.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
T28981
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djunardi Harun
"Pada era globalisasi dan persaingan bebas dalam bidang pelayanan kesehatan saat ini pihak pengelola pelayanan kesehatan dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satu indikator untuk mengukur kualitas pelayanan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien yang rendah menggambarkan kualitas pelayanan berada dibawah standar. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah karakteristik pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien dan melihat bagaimana hubungan antara kepuasan dengan karakteristik pasien, serta faktor yang paling dominan yang berhubungan dengan kepuasan pasien. Jenis penelitian yang digunakan adalah cross sectional pada 120 pasien yang dilakukan di poliklinik gigi Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Sudarso Pontianak dari tanggal 10 Oktober 2000 sampai dengan 31 Oktober 2000.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien adalah 52,5 %. Faktor yang berhubungan dengan tingkat kepuasan pasien adalah cara pembayaran. Dan analisis multivariat didapat bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan adalah cara pembayaran. Karena variabel cara pembayaran merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan pasien yaitu pembayaran yang ditanggung asuransi probabilitas untuk merasa puas lebih besar, dari intervensi relatif mudah untuk dilakukan, maka pihak manajemen rumah sakit perlu untuk mempertimbangkan intervensi pada faktor cara pembayaran, misalnya dengan menjalin kerjasama dengan PT Askes (yang telah melaksanakan prinsip JPKM) dimana pihak rumah sakit akan menganjurkan kepada setiap pasien yang bukan peserta askes untuk menjadi peserta askes perorangan.

In this global era and free competition in health services, any institution that provides health services is required to improve its services quality. One of the indicators used to measure the quality of the services is patient satisfaction. Low patient satisfaction may indicate that the service quality is still below the set standards. Patient satisfaction may be influenced by many factors. One of them is patient characteristic.
The purpose of this study is to describe patient satisfaction and to observe how the satisfaction correlates with the patient characteristic as well as to observe the most dominant factors that correlate with patient satisfaction. This was a cross sectional study on 120 patient at dental polyclinic in Dokter Sudarso Provincial General Hospital in Pontianak from October 10, 2000 until October 31, 2000.
The result shows that patient level of satisfaction is 52,5%. The factors that correlate with patient level of satisfaction are mode of payment. The multivariate analysis shows that the most dominant variable the correlates with the satisfaction is mode of payment. Referring to the fact that mode of payment is the most dominant factors that correlates with patient satisfaction, in this case is payment covered, by insurance that is more likely to satisfy the patient and intervention that is relatively easy to conduct, the management of the hospital needs to consider any intervention on the mode of payment. Establishing a partnership with PT Askes (a health insurance company), which has implemented JPKM principle, may be worth considering in which the hospital will recommended its patients who are not members of Askes (health insurance) to become individual members of the Askes ( health insurance).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Purwatika Soekardjo
"Kepuasan pasien adalah kebutuhan, keinginan dan harapan yang dapat terpenuhi sesuai dengan apa yang dapat diberi oleh pemberi pelayanan kesehatan. Dikatakan puas apabila yang didapat dan dirasakan melebihi kebutuhan, keinginan serta harapan pasien.
Kepuasan pasien juga merupakan salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pihak manajemen pemberi pelayanan. Banyak hal yang mempengaruhi kepuasan pasien antara lain faktor sosiodemografi, pengalaman masa lalu, cerita dari teman dan lain-lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari gambaran maupun tingkat kepuasan pasien rawat inap yang dihubungkan dengan faktor-faktor karakteristik pasien, kelas perawatan, jenis pelayanan di unit rawat inap sebuah rumah sakit.
Penelitian dilakukan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita Jakarta pada bulan September 2001. Cara pengambilan sampel dengan cara pusposive sample size. Populasi pada penelitian ini adalah pasien penunggu pasien rawat Inap yang akan pulang/keluar dari RSAB Harapan Kita.
Terpilih sampel sebanyak 108 pasien/penunggu pasien rawat Inap. Jenis penelitian yang digunakan cross sectional. Analisis yang digunakan analisis Unvariat dan Bivariat dengan menggunakan uji Chi - square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 75%, dan pasien yang menyatakan tidak puas terhadap pelayanan di Unit Rawat Inap RSAB Harapan Kita adalah 25%. Secara statistik dengan analisis uji Chi - square pada level of significant α 5% diperoleh variabel yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor-faktor pendidikan, pekerjaan, pelayanan dokter, pelayanan perawat, pelayanan petugas front line, pelayanan petugas keuangan, fasilitas ruangan, tarif. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan pasien adalah faktor umur, cara bayar dan kelas perawatan.

The Factors which were related to Patient Satisfaction at Inpatient Department of "Harapan Kita" Children and Maternity Hospital, Jakarta, 2001Patient satisfactions are the need, demand and expectation of any patient which can be fulfilled by any health service provider. Patients were satisfied if they got and felt everything exceed their needs, demand and expectation everything exceed their needs, demand and expectation everything.
Patient satisfaction is one of many indicators that measure health service quality and can be used to give feed back to health provider management.
Patients satisfaction is depended by many factors, such as social demography factors, old time experiences, hear say stories and etc.
The objective of this study is to find factors which might be related to patient satisfaction such as patient characteristic, inpatient room classification, inpatient services rendered.
This study was conducted in "Harapan Kita" Children and Maternality Hospital Jakarta in September 2001. Sampling is done by purposive sample size. The population sample are all in patient who soon will discharge from hospital. There were 108 samples chosen for this study, the method used was the cross sectional approach: analyses used are univariate and bivariate, using the Chi - square Test.
The patient distribution by satisfaction level showed that 81 patients (75%) are satisfied and 27 patients are less satisfied.
The study revered that factors which related to Patient Satisfaction were education, occupation, doctor's services, nurse services, front line officers, treasury officers, room facilities, tariffs. The factors which were not related to patient satisfaction including: age, payment systems and room classification.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T7751
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Fitridin
"Kepuasan pasien adalah salah satuindikator untuk mengukur mutu pelayanan dirumah sakit. Kepuasan pasien yang rendah menggarnbarkan ketidak-sesuaian persepsi antara pasien dan penyedia layanan. Keadaan ini dapat mendatangkan image yang kurang baik terhadap suatu pelayanan kesehatan, khususnya milik pemerintah yang selama ini sering dianggap berkualitas rendah.
Penelitian. ini bertujuan memperoleh gambaran tentang tingkat kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD DR. M YUNUS Bengkulu sesuai dengan karakteristik pasien terhadap pelayanan rawat inap. Pengukuran tingkat kepuasan dilakukan terhadap 100 responden dari berbagai tingkatan kelas dan ruang perawatan melalui pengisian kuesioner secara self administered . Jenis penelitian adalah cross sectional. Menggunakan data primer dengan analisa univariat, bivariat, multivariat dan tingkat kesesuaian antara harapan dan kenyataan tentang pelayanan yang diterima pasien diruang rawat inap yang tergambar dalam importance performance analysis.
Hasil penetitian menunjukkan proporsi pasien yang puas terhadap pelayanan rawat inap sebesar 49% dan yang tidak puas 51%. Dari aspek pelayanan rawat inap, proporsi pasien yang puas terhadap pelayanan dokter 67%, pelayanan perawat 66%, pelayanan makanan/menu 35%, fasilitas sarana medik dan obat-obatan 17% dan .lingkungan perawatan 41%. Karakteristik pasien yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan pelayanan adalah pekerjaan dan kelas perawatan. ,p = 0,041, p = 0,034 sedangkan yang mempunyai hubungan yang dominan adalah kelas perawatan dengan OR =1,756 . Rata-rata harapan pasien adalah 3,6 dari rata-rata kenyataan yang diterima pasien adalah 2,9 dengan rata-rata tingkat kesesuaian $2%.
Tidak ditemukan faktor-faktor yang menyebabkan inefisiensi (kuadran D) pada pelayanan diruang rawat inap RSUD DR M YUNUS Bengkulu. Dua faktor yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan keberadaannya yaitu aspek pelayanan dokter dan pelayanan perawat (kuadran B) sebagai kekuatan yang dimiliki rumah sakit. Hasil diatas menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat, inap di RSUD DR. M YUNUS Bengkulu masih rendah.

Patient satisfaction is one of indicators to measure the quality of service in hospital. The low of patient satisfaction describes the inappropriateness perception between patient and service provider. This condition can invite bad image to a place where provide health service, especially to State Owned Enterprises, where presently considered having low quality.
The objective of this study is obtain the description on Patient satisfaction level factor-factor in influence at inpatient ward of Dr. M. Yunus Bengkulu general hospital, based on characteristic and class of inpatient service. The measurement of satisfaction level was conducted to 100 subjects or variety classes and wards through self-administered questionnaire.
The result of study stewed that proportion of patient that satisfied to inpatient ward service was 49% and unsatisfied %vas 51%. When it seen from inpatient service aspect, proportion of patient that satisfied to doctor service was 67%, nursing service 66%, menu service 35%, care facility 17% and care environment 41%. Characteristic of patient that having significant relationship at classroom and occupation (p = 0,041) and (p = 0,034) influence that dominant with patient satisfaction level was classroom.
The average of patient wish was 3, 6 and average fact that accepted by patient was 2,9 with the appropriateness level were 82%. It has no found yet the factors that become main priority (quadrant D), which become weakness in patient service at Dr. M. Yunus Bengkulu General Hospital. There also nine factors that should be maintained and improved its availibility (quadran B) as power that owned by hospital. The above result shows tahat patient satisfaction level to inpatient service at Dr. M. Yunus Bengkulu General Hospital as still tower.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T10671
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustin Darwis
"Dalam menghadapi era globalisasi dan kompetisi yang ketat rumah sakit harus menyusun strategi yang tepat untuk dapat mengembangkan diri dan menjaga citra rumah sakit, masyarakat menuntut pelayanan yang lebih baik dan bermutu . Salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan adalah dengan kepuasan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien rawat inap di rumah sakit bersalin Lenggogeni Padang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Data primer didapat melalui pengisian kuesioner oleh pasien. Analisa statistik yang dipakai adalah uji chi-square untuk melihat hubungan kepuasan pasien dengan faktor-faktor yang diteliti dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik serta tabel uji silang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan tingkat kepuasan pasien baik, kecuali pada faktor lingkungan yang didapatkan perbedaan yang bermakna. Berdasarkan penelitian ini disarankan perlunya melakukan pengukuran tingkat kepuasan pasien rawat inap di RSB.Lenggogeni Padang secara berkesinambungan.

The Study on patient Satisfaction with Hospital Services at Lenggogeni Maternity Hospital, Year Padang 2001In the presence of globalization and tight competition, hospitals need to establish a meticulous strategy in developing itself and safeguard the image of good hospital, because more and more people will demand a better and more qualified service. One of the indicators in measuring the quality of health service is the satisfaction of its patients.
This study aims at obtaining the degree of inpatient satisfaction at Lenggogeni Maternity Hospital in Padang, carried out quantitatively with cross-sectional approach. Primary data was collected using the completion of questionnaire by patients. Chi-square analysis was applied to evaluate the relationship between satisfaction factor with researched variables, and the result was presented in frequency distribution tables and cross-analysis tables.
The result showed that in general the satisfactory rate was good, except in the environmental factor which significantly different from other factors in generating the overall satisfaction outcome. We suggest that the service in this area to be improved and further study on the same factors be carried out regularly.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T1388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>