Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hari Sumartono
"Semakin banyaknya mesin diesel yang dipergunakan masyarakat akan meningkatkan konsumsi solar, disisi lain harga bahan bakar minyak yang semakin meningkat membuat upaya untuk memanfaatkan energi alternatif menjadi semakin menarik. Salah satunya adalah penggunaan solar dan CNG pada mesin diesel secara bersamaan. Hal yang diteliti pada tulisan ini adalah dampak dari penggunaan CNG tersebut terhadap performa dan emisi mesin dan pengaruh perubahan waktu injeksi (SIT) terhadap performa mesin. Dari pengujian yang dilakukan diketahui temyata penggunaan bahan bakar ganda akan menurunkan emisi smoke, tetapi emisi hydrocarbon dan NOx meningkat. Daya mesin diesel berbahan bakar ganda bisa sama dengan mesin orisinil, sedangkan brake thermal efficiency pada putaran dibawah 2400 rpm lebih bagus dibandingkan mesin berbahan bakar 100% solar, tetapi pada putaran diatas 2400 rpm efisiensinya lebih rendah. Pada mesin diesel berbahan bakar ganda perubahan waktu injeksi solar dan kecepatan putaran mesin merupakan faktor penting yang mempengaruhi efisiensi mesin. Waktu injeksi yang terlalu dini pada putaran mesin rendah (1200 rpm) akan menyebabkan tekanan maksimum pada silinder (Pmaks) tinggi, emisi NOx dan HC tinggi, dan efisiensi mesin menjadi lebih rendah jika dibandingkan dengan waktu injeksi yang lebih lambat. Sedangkan pada putaran tinggi baik mesin diesel berbahan bakar solar maupun yang berbahan bakar ganda sama sama kurang bagus performanya, hal ini disebabkan ignition delay yang terlalu lama (diukur dalam derajat sudut engkol) mengakibatkan pembakaran baru dimulai saat piston sudah bergerak turun sehingga proses pembakaran tidak bisa terjadi dengan baik.

Unlike the use of Compressed Natural Gas on gasoline engine the use of CNG in a diesel dual fuelled engine is not very well known, even though this system already explored since late 80's. During our study we compare the performance and emission of original direct injection diesel engine against dual fuelled engine, and also we compare the effect of fuel injection timing in a dual fuelled engine to the performance and engine emissions. From this study we found that the dual fuelled engine could reach the same performance compared to the original diesel engine with less smoke, but with higher NOx and HC emissions. At lower engine speed less than 2400 rpm dual fuelled engine had a better brake thermal efficiency, but at higher engine speed it become less then the original diesel engine. Fuel injection advance on dual fuelled engine will give significant effect on thermal efficiency and NOx, HC emission. At low speed too advanced fuel injection will reduce the thermal efficiency and increase NOx and HC emission, also increase cylinder maximum pressure (Pmax). At higher engine speed (more than 2400 rpm) the combustion processes become worst it's indicated by less brake thermal efficiency, the one that cause this condition is the long ignition delay."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariandja, Johannes
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henry Pariaman
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36543
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Surjosatyo
"Pelaksanaan Indeksasi Energi didasarkan atas pola pemikiran Konservasi energi BBM (Bahan Bakar Minyak)dan DiversiĀ­kasi Energi Khusus dalam Dasa Warsa mendatang ditetapkan pemamfaatan Energi Alternatif yang salah satunya adalah BBG (Bahan Bakar Gas).
Penelitian dilakukan dengan Study Komperatif terhadap karakteristik Motor Otto 4 langkah dengan BBG dan mencari perbandingan Mixer mana yang lebih baik efisiensinya Mixer (A)Original atau Mixer (B) Buatan.
Penelitian dilakukan dengan mengunakan dua buah Mixer sebagai bahan perbandingan didalam pengujian, yang telah dilakukan dengan test Engine pada berbagai variasi putaran dan beban yang berbeda - beda.
Dari hasil penelitian didapat kesimpulan SBB :
1. Penggunaan mixer (A) dengan BB premium terjadi penambahan daya (BHP) sebesar 42% dibandingkan dengan menggunakan mixer (B).
2. Efisiensi Volumetris pada Mixer (B) mengalami nilai tambah sebesar 32% dibandingkan dengan Mixer (A).
3. Mesin dengan penggunaan BBG, pada mixer (A) terjadi penurunan daya sebesar 3,94% dan sebaliknya dengan penggunaan mixer (B) terdapat kenaikan daya sebesar 15,97%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Nurdiansyah
"Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi penggunaan CNG Compressed Natural Gas sebagai bahan bakar transportasi di Kota Semarang dimana potensi didapat dengan cara menentukan kebutuhan menggunakan metoda peramalan dengan menggunakan regresi linier multivariable,menentukan lokasi stasiun pengisian bahan bakar gas dengan menggunakan metoda AHP Analytical Hierarchy Process , menghitung pengurangan emisi gas buang kendaraan setelah dilakukan pengggunaan bahan bakar gas, menghitung keekonomian penggunaan bahan bakar gas untuk pribadi, masyarakat dan bisnis. Hasil penelitian menunjukkan demand penggunaan CNG rata-rata pertahun angkutan kota sebesar 251,3 mmscf/tahun, taksi sebesar 521,7 mmscf/tahun, bus sebesar 125,3 mmscf/tahun dan mobil pribadi sebesar 433,2 mmscf/tahun. Penentuan lokasi didapatkan daerah yang dapat dilakukan pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas yaitu Kaligawe, Pendurungan dan Cangkiran. Pengurangan emisi gas rumah kaca didapatkan bahwa pengurangan emisi yang terbesar adalah gas CO2 kendaraan bus yaitu sebesar 1.778,93 ton/tahun 22,35, sedangkan dari penurunan emisi gas buang konvensional : NOx, HC, CO dan TSP didapatkan penurunan emisi terbesar dihasilkan gas HC mengalami penurunan sebesar 98. Penurunan biaya sosial ekonomi pada emisi gas rumah kaca CO2 equivalen sebesar 7 sedangkan emisi gas buang konvensional penurunan terbesar pada emisi HC mengalami penurunan biaya sebesar 98,77. Pajak karbon terbesar didapatkan taksi dengan rata-rata pertahun sebesar Rp 7.620.928.572,49. Penggunaan bahan bakar gas akan menghemat sebesar Rp 142.500,00 perhari, taksi sebesar Rp 166.250,00, bus sebesar Rp 51.250,00 dan mobil pribadi sebesar Rp 23,750.00 dan dari penghematan tersebut akan mendapat pengembalian modal pennggunaan konveter kit selama 1-3 tahun. Keekonomian pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas skenario pemerintah didapatkan IRR sebesar 17-18 sedangkan skenario BAU mendapatkan IRR sebesar 21-24.

This study aims to understand the usage potential of CNG Compressed Natural Gas as fuel in Semarang which is obtained by determining demand using multivariable linier regression prediction method, determination of gas station location by AHP Analytical Hierarchy Process method, calculation of gas emission decrement after the usage of gas fuel, calculation of economical approach for individual, public and business gas fuel usage. This study shows that the average demand of CNG usage of public transportation is 251.3 mmscf year, taxi is 521,7 mmscf year, bus is 125.3 mmscf year, and personal car is 433.2 mmscf year. Determination of study locations suggests that the development of new gas station should be in Kaligawe, Pendurungan and Cangkringan. The study shows that the largest decrement of gas emission comes from bus rsquo CO2 with 1.778,93 ton tahun 22.35 , ton year, whereas form conventional gas emission NOx, HC, TO and TSP shows that the largest emission decrement from HC decreases 98 . The largest decrement of economical social cost is on green effect gas emission CO2 equivalent is 7 and The largest decrement of economical social cost on conventional gas emission from HC is 98.77 . The largest carbon tax comes from taxi with score of Rp 7.620.928.572,49 yearly average. If it is converted to 100 , the usage of gas will save Rp. 142,500.00 each day, Rp. 166,250.00 on taxis, Rp. 51,250.00 on bus and Rp. 23,750.00 on car. From that thrift, we will get capital return of converter kit usage for 1 3 years. Economical approach of gas station development form Government rsquo s scenario will get IRR 17 18 whereas form BAU will get IRR 21 24."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulianto
"ABSTRAK
Pemakaian energi dewasa ini semakin meningkat selaras dengan pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi, namun hal ini tidak diimbangi oleh pertumbuhan
produksi minyak bumi yang mulai menipis. Sektor transportasi akan sangat
bergantung pada pemasokan energi, untuk itu salah satu jalan keluar adalah
diversifikasi energi. Dan hal ini sesuai dengan program pernerintah Indonesia. Untuk
itu perlu dikaji baik yang berhubungan dengan teknologi, ekonomi maupun
lingkungan.
CNG (Compressed Natural Gas) atau lebih dikenal dengan nama BBG, adalah
salah satu yang akan menjadi energi altematif untuk sektor transportasi jalan raya.
Pergantian bahan bakar minyak menjadi bahan bakar gas memerlukan penelitian dan
analisa yang mendalam khususnya dari segi teknis. Diantaranya adalah penelitian
tentang mixer (pencampur udara dengan bahan bakar gas).
Pengetahuan tentang mixer sekarang masih sedikit, oleh karena itu perlu
diketahui parameter-parameter apa saja yang turut mempengaruhi dalam proses
pencampuran udara dengan bahan bakar gas dan bagaimana dampaknya. Salah satu
parameter yang diamati adalah diameter ventpri mixer, bagaimananya pengaruhnya
terhadap kendaraan, antara Iain yaltu daya keluaran maksimum, eiisiensi voiurnetris,
laju aliran massa udara dan bahan bakar dan lain-lain.
Dalam penelitian ini, diuji pemakaian mixer dengan berbagai perubahan dimensi
mixer, salah satunya diameter Venturi mixer pada kendaraan Toyota Kijang tahun
1988, yang kemudian data-data yang diperoleh kemudian dianalisa dan dibandingkan
antara mixer yang sama dengan yang lainnya dan dengan kendaraan yang memakai
bahan bakar bensin, untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa diameter venturi merupakan salah
satu parameter cukup berpengaruh terhadap perfomance kendaraan. Untuk itu perlu
diteliti juga parameter yang lainnya. Pada akhimya pemakalan BBG sebagai energi
alternatif sangat disarankan dan perlu didukung oleh semua pihak yang terkait.

"
1996
S36673
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Hadi Wibowo
"Pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar alternatif dapat meningkatkan ketahanan energi nasional, mengurangi beban subsidi negara dan mengurangi emisi gas buang. Salah satu pemanfaatannya pada sektor transportasi adalah penggunaan Compressed Natural Gas untuk kendaraan eksisting bermesin Otto dengan sistem bifuel yang menggunakan converter kit. Dari beberapa parameter pada pembakaran dalam otto engine dengan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG), temperatur dan tekanan awal akan memberikan pengaruh terhadap kinerja kendaraan. Melalui penelitian ini diketahui bahwa daya poros dan torsi mesin kendaraan yang memakai bahan bakar CNG dengan variasi suhu dari 25oC sampai dengan 45oC mengalami kenaikan pada semua variasi temperatur dengan rata-rata sebesar 5,08% dan 3,08%, sedangkan daya poros dan torsi dengan variasi tekanan dari 1,9 bar sampai dengan 2,2 bar mengalami penurunan pada semua variasi tekanan rata-rata sebesar 0,8% dan 2,03%.

Utilization of natural gas as an alternative fuel can improve national energy security, reduce the expense of national subsidies and air emissions. One of its utilization in the transportation sector is the use of Compressed Natural Gas (CNG) for Otto Engine?s vehicles with biofuel system by using converter kits. Of some parameters on otto engine?s combustion with CNG fuel, initial temperature and pressure will give an effect to the performance of the vehicle. This research note that the shaft power and torque of vehicles that use CNG fuel with variation of initial temperature 25oC to 45oC increased in all variations of temperature with average 5,08% and 3,08%. The shaft power and torque with variation of pressure 1,9 bar to 2,2 bar decreased in all variations of temperature with average 0,8% and 2,03%."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T38993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Surjosatyo
"Salah faktor operasionaJ yang dapat mempengaruhi kinerja motor bensin adalah dilihat dari jenis bahan bakar tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan temperatur gas buang dari motor bensin yang menggunakan bahan bakar yang berbeda yaitu bahan bakar bensin dan gas CNG (Compressed Natural Gas) secara bergantian. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan sistim dua variabel yaitu variasi beban dan variasi kecepatan, selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap penggunaan bahan bakar spesifik dan faktor kelebihan udara. Mesin yang digunakan dalam penelitian ini adalah motor otto 4 langkah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: penggunaan bahan bakar CNG akan terjadi penurunan daya bila dibandingkan dengan daya yang menggunakan bahan bakar bensin, serta kenaikan temperatur gas buang. Tetapi sebaliknya untuk penggunaan bahan bakar bensin, temperatur gas buang masih lebih rendah daripada temperatur gas buang yang menggunakan bahan bakar gas, sedangkan untuk bhp pada bahan bakar bensin baik untuk variasi kecepatan (rpm) maupun variasi beban lebih tinggi daripada bhp yang menggunakan bahan bakar gas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fanda Vionita
"Salah satu upaya mengatasi permasalahan pola pemakaian listrik yang besar pada waktu beban puncak adalah menyimpan gas ke dalam bejana berupa Compressed Natural Gas (CNG). Penelitian ini mengkaji kelayakan teknis dan keekonomian dari pemanfaatan CNG untuk kebutuhan beban puncak yang mulai dan akan terus digunakan di Indonesia. Tahapan kajian meliputi simulasi, desain teknis, serta perhitungan keekonomian terhadap kapasitas pembangkit 50, 100, dan 200 MW. CNG skid yang dibutuhkan untuk menyimpan gas pada kapasitas tersebut berturut-turut sejumlah 17, 31, dan 61 skid dengan biaya kompresi minimal sebesar $3,95, $3,44, $3,05 per MMBtu. Korelasi antara kapasitas dengan investasi CNG plant adalah CostB=CostA(CapB/CapA)0,80.

To overcome enormous electrical power consumption pattern at peak hours, natural gas is saved in storage as Compressed Natural Gas (CNG). This study examines technical and economical feasibility of CNG peaker which has began and will continue to be developed in Indonesia. Stages include simulation, technical design, and economic calculation for 50, 100, and 200 MW capacity. CNG skid required to store gas in capacity order is 17, 31, and 61 skid with minimum compression fee $ 3.95, $ 3.44, $ 3.05 per MMBtu. Plant capacity and capital investment comply with CostB=CostA(CapB/CapA)0,80 correlation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54846
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Anis Fuad
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>