Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115139 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahrum
"Persepsi merupakan proses psikologis dalam menginterpretasikan sesuatu. Dalam proses persepsi terjadi proses pemililihan dan penilaian, sehingga informasi yang diinterpretasikan dapat dihayati dengan tepat. Persepsi terhadap kemampuan tindakan keperawatan terpilih adalah merupakan penilaian individu (mahasiswa) terhadap kemampuannya untuk melakukan tindakan keperawatan terpilih yang sudah dipelajari dan dipraktekkan. Persepsi seseorang terhadap sesuatu sangat dipengaruhi oleh karakteristik personal yang bersifat afektif seperti kepribadian (konsep diri, disiplin diri), minat, dan pengalaman masa lalu. Dengan mengetahui hubungan faktor afektif dengan persepsi akan dapat memberikan masukan yang bermanfaat untuk pelaksanaan proses belajar mengajar di Akademi Keperawatan dimasa mendatang.
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi dan menganalisis hubungan antara faktor afektif dengan persepsi mahasiswa terhadap kemampuannya melakukankan tindakan keperawatan terpilih. Disain penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Keperawatan YPTK Solok tahun ajaran 1999/2000. Sampel diambil secara total sampling sebanyak 165 orang yang terdiri dari mahasiswa tingkat I 58 orang, tingkat II 59 orang dan tingkat III 48 orang.
Hasil penelitian menggambarkan 58.8 % dari responden sebagai mahasiswa Akademi Keperawatan YPTK Solok mempersepsikan/menilai diri mereka mampu melakukan tindakan keperawatan terpilih. Dengan analisis bivariat, sebanyak 3 (tiga) variabel independen semuanya menunjukan adanya hubungan yang signifikan dengan variabel dependen. Pertama, responden yang berminat terhadap keperawatan menilai dirinya 14,118 kali lebih mampu melakukan tindakan keperawatan terpilih dibandingkan dengan responden yang kurang berminat. Kedua, responden dengan konsep diri positif menilai dirinya 5,628 kali lebih mampu melakukan tindakan keperawatan terpilih dibandingkan dengan responden dengan konsep diri negatif. Ketiga, responden yang berdisiplin menilai dirinya 4,595 kali lebih mampu melakukan tindakan keperawatan terpilih dibandingkan dengan responden yang kurang berdisiplin.
Hasil uji multi variat dengan logistic regression terhadap 3 (tiga) variabel independen menunjukan semua variabel signifikan. BiIa melihat pada nilai p, yang paling sifnifikan secara berturut-turut adalah variabel minat terhadap keperawatan, variabel konsep diri, dan variabel disiplin diri. Model ini dapat diterima karena dapat menjelaskan 81,82 %.
Rekomendasi dalam penelitian ini ialah perlunya memperhatikan faktor afektif mahasiswa untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Dalam proses pembelajaran sangat penting peranan pengajar menumbuhkembangkan minat dan konsep diri mahasiswa serta menanamkan disiplin dengan segala hentuk peran yang diperankan pengajar dalam proses pembelajaran. Pada akhirnya ketiga faktor ini memberikan konstribusi terhadap kemampuan mahasiswa melakukan tindakan keperawatan terpilih.
Relationship the Affective Factor and Perception Towards Critical Nursing Interventions of Nursing Academic Students of YPTK in Solok, Academic Year 1999/2000Perception is psychological process in interpreting something. In processing perception occurs process of choosing and evaluating, therefore interpreted information can be comprehended fully. Perception towards critical nursing intervention ability is students' judgments towards their ability to carry out critical nursing interventions that have been learn and practiced. Individual perception is so much influenced by affective personal characteristics e.g. personality - self-concept - self discipline, and interest. In studying relationship between affective factor and students' perception should give benefit input in teaching and learning process at the Nursing Academic.
This research aimed to get information and analyze the relationship between affective factor and student' perception towards their ability to carry out the critical nursing interventions. The research design is cross-sectional study. The research population is nursing academic students of YPTK in Solok, academic year 199912000. Sample were taken total sampling, add up to 165 people that consist of 58 the first year students, 59 the second year students, and 48 the third year students.
The results of this research described 58.8 percents of respondents as nursing academic students of YPTK in Solok percept their self that they are able to carry out the critical nursing interventions. In analyzing bivariat, of three independent variables, all of them showed their significant relationship. first, the respondents who interested to nursing would percept their self are 14.118 times able to carry out the critical nursing interventions than they lack of interest. Second, the respondents who have positive self-concept would percept their self are 5.628 times able to carry out the critical nursing interventions than they have negative self-concept, Third, the respondents who have positive self-concept would percept their self are 5.628 times able to carry out the critical nursing interventions than they are lack of discipline.
The results of multivariate analyze using logistics regressions for all independent variables showed significantly. Based on p value, the very significant in successions; are variable of interest to nursing, variable of self-concept, and variable of self-discipline. This model can be used because it should describe 81.82 percents.
Recommendations on this study are important to see about the affective students' factor to reach the result of teaching and learning optimally. The lecturer role in teaching and learning process is very important to develop or stimulate the students' interest and self-concept, and stimulate growth their discipline. So that, these factors may be contribute their abikities to carry out the critical nursing interventions.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Nesti S.R.
"ABSTRAK
Pendidikan D III Keperawatan merupakan salah satu jenjang pendidikan tinggi keperawatan yang bersifat akademik profesional, menghasilkan lulusan perawat profesional pemula yang mampu melaksanakan peran dan fungsinya dalam asuhan keperawatan kepada masyarakat. Salah satu strategi belajar yang dirancang agar peserta didik memiliki kemampuan profesional sesuai dengan tujuan pendidikan adalah pengalaman belajar klinik di lahan praktek yaitu suatu proses belajar mengajar yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan teori-teori dan keterampilan keperawatan yang telah dipelajari sebelumnya dan mengembangkannya pada situasi nyata di lahan praktek yang digunakan. Mengingat bahwa hasil yang dicapai peserta didik dalam pengalaman belajar klinik sebelumnya belum maksimal (pada M.A 219 rata-rata nilai 2,68, nilai minimum 2,38 dan nilai maksimum 3,03), maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan hasil pengalaman belajar klinik peserta didik di Akademi Keperawatan Rumah Sakit Husada Jakarta Tahun Ajaran (T.A) 1999/2000.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan studi cross sectional, dengan informan adalah 72 peserta didik tingkat III T.A 1999/2000 yang baru selesai mengikuti pengalaman belajar klinik M.A 320, M.A 321, dan M.A 322. Pengolahan dan analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat, dengan perangkat lunak SPSS versi 6.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai teori khususnya M.A 320 dan M.A 321 mempunyai hubungan bermakna secara statistik dengan hasil pengalaman belajar klinik peserta didik.
Kesimpulan hasil penelitian, (1) secara umum hasil pengalaman belajar klinik peserta didik dalam M.A 320 masih kurang baik, M.A 321 cukup, sedangkan M.A 322 baik; (2) ternyata nilai teori mempunyai hubungan yang bermakna secara statistik dengan hash pengalaman belajar klinik peserta didik (p < 0,05); (3) tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara motivasi peserta didik, latar belakang pendidikan pembimbing klinik, pengalaman kerja, pelatihan, dan kompetensi pembimbing klinik dengan hasil pengalaman belajar klinik peserta didik (p > 0,05).
Saran bagi Pusdiknakes Depkes. RI, perencanaan kembali pelatihan pembimbing klinik, mengembangkan standar praktek keperawatan dan sistem penilaian pengalaman belajar klinik, serta meningkatkan kemitraan dengan rumah sakit pendidikan.
Saran bagi institusi, perhatian dan upaya lebih besar dalam menata dan menciptakan iklim pembelajaran di sekolah (teori), program bimbingan klinik yang lebih efektif, pertemuan berkala, supervisi yang lebih sexing, mempunyai standar kinerja pembimbing klinik, dan meningkatkan kolaborasilkemitraan.
Saran bagi pembimbing klinik, mengidentifkasi faktor-faktor yang berkontribusi, meningkatkan mutu bimbingan klinik dan menciptakan lingkungan yang sarat dengan "role model" dan "caring", meningkatkan hubungan interpersonal yang terapeutik, serta menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik.
Saran bagi peneliti lain, mengembangkan penelitian lanjutan atau penelitian lain yang belum ditinjau dalam penelitian ini.

ABSTRACT
The Factors Related to the Result of Student's Clinical Study Experience in Nurses Academy of Husada Hospital Jakarta in 1999/2000 D III degree of nurses education is one of the professional academic of high level nurses education, produces the beginner professional nurses who able to do their role and function in public nursing upbringing. One of the learning strategic designed to provide students with professional abilities according to the education purposes is the clinical learning experience at clinic field, which is a teaching-learning process that give students opportunities to apply the nursing theories and skills which have been learned before, and develop them in a real situation at the clinic field they use. Consider the result of student clinical learning experience that has been achieved before is not maximal yet (the average value for subject 219 is 2,68; the minimum is 2,38 and the maximum is 3,03), a research which purpose is to achieve informations about learner factors related to the student clinical learning experience result in NursiaAcademy of Husada Hospital Jakarta in 1999/2000 made.
This research is a quantitative research using a cross sectional study design, with 72 informer of 6'h term students in 1999/2000 who just passed the clinical learning experience of subject 320, 321 and 322. The data is processed and analyzed using univariat and bivariat analyze with SPSS version 6.0.
The result shows that the theory values, especially subject 320 and 321, have a statistical meaningful relation with the student clinical learning experience.
The summary of the research, (l) generally, the result of student clinical learning experience is under average for subject 320, average for subject 321, and good for subject 322, (2) theory values have a meaningful relation with the result of student clinical learning experience (p < 0,05), (3) there is not any statistical meaningful relation among students motivation, clinical instructor's educational background, work experience, training, and clinical instructor's competencies with the result of student clinical learning experience (p > 0,05).
Suggestion for Pusdiknakes Depkes. RI, reschedule the clinical instructor training, develop the standard of nursing practice and clinical practice appraisal system, and increase the relation with educational hospital.
Suggestion for the institution, give more attention and effort for creating and organizing a learning climate at the school (theory), make clinical guidance program more effective, make regular meeting, give more supervision, create a standard of clinical instructor performance, and increase the collaboration or partnership.
Suggestion for clinical instructor, identify the contribution factors, increase the quality of guidance process and create a nursing environment that full of role model, increase the therapeutic interpersonal relation, and develop the students confidence.
Suggestion for other researchers, develop an advance research or another one which never be observed before.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waryuzal
"Mutu Institusi pendidikan dapat dilihat dari scjauh mana institusi tersebut mewujudkan visinya dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, dunia kerja dan kebutuhan profesional. Salah satu faktor yang menentukan mutu institusi pendidikan adalah kinexja sumber daya dosen dalam melaksanakan persiapan pengajamn, pelaksanaan pengajaran dan evaluasi pengajaran.
Akaderni Keperawatan Pemerintah Pnopinsi Riau merupakan konversi dari SPK pada tahun 2003, dari basil evaluasi bagian wdemik tahun 2005/2006 terdapat bcbcrapa permasalahan yang ditemui antara lain: Dosen Penanggung jawab mata ajaran yang tidak mempunyai silabus 30%, doscn tidak tetap yang tidak memhuat Rencana Pengajaran (RP) 90%, tingkat kehadiran dosen 75%, dan ketidak puasan mahasiswa terhadap nilaj hasil cvaluasi.
Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional dimana sampel penelitian adalah seluruh dosen yang meliputi 34 orang (total sampling). Variabel independen meliputj : umur, jenis kelamin, status kepcgawaian, tingkat pendidikan, alcta mengajar, pelatihan, motivasi, persepsi, kenampilan, fasilitas pendidikan, imbalan, beban mengajar dan supen/isi. Sedangkan variabcl dependen adalah kinelja dosen yang meliputi : pcrcncanaan, pcngajaran, pelakbunaan pengajaran dan evaluasi pengajaran. Untuk melengkapi hasil cross sectional maka dilakukan juga EDOM dan wawancara.
Penelitian ini bertujuan Lmtuk memperoleh gambaran kinerja doscn di Akademi Keperawatan Pemerintah Propinsi Riau serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Instrumen yang digunakan bempa checklist dan pedoman wawancara. Pengolahan data hasil penelitian menggunakan program SPSS dan dianalisa secara univariat, bivaxiat dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan secara umum kinerja dosen di Akademi Keperawatan Pemerintah Propinsi Riau masih nendah dimana 47,1 % mempunyai k.i.11Clja baik dan 52,9 % mempunyai kinegia kurang. Faktor-faktor yang mempengaruhi secara signiiikan adalah akta menggiar, pelatihan dan imbalan. Sedangkan faktor yang paliug dominan adalah faktor pelatihan.
Disarankan untuk meningkatkan kinexja dosen di Akademi Keperawatan Pemerlntah Propinsi Riau agar mengirim dosen-dosen untuk mengikuti pelatihan dan mengikuti pendidikan akta, disamping itu dilakukan pemberian insentif untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteman dosen.

The quality of an educational institution can be appraised from how succeed that institution to accomplish its visions in order to fulfill the community demand, working world, and professional needs. One of factor that determining the quality of an educational institution is the performance of its human resources, in this case is the teachers, on managing the planning, implementation, and teaching evaluation.
A public nursing college of Riau Province, which is a conversion of health nursing school (SPK) in 2003, based the academic affair evaluation has found some problems, such as: 30% of teacher that responsible to the teaching subject has no have syllabus, 90% of temporary teacher is never create a Teaching Planning (TP), level of presence of the teacher is 75%, and student's un-satisfactory towards the result of evaluation.
The study is using a cross-sectional design where sample are all 34 teachers at the college (total sampling). The independent variables are consist of: age, sex, employment status, level of education, teaching certification, training, motivation, perception, skill, teaching facilities, reward, teaching load, and supervision. Meanwhile, the dependent variable is the teacher's performance which consists of: planning, teaching, teaching implementation, and teaching evaluation. To complete the study, a result of EDOM (Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa/Teacher Evaluation by the Student/TES) and interviews are also included.
The study has a purpose to describe the teachers' performance of the public nursing college of Riau Province, as well as its factors related. The instruments are a checklist and interview guidance. Data will analym by using a statistical analysis software to produce a univariate, bivariate, and multivariate analysis.
In general, the result ofthe study showed that the teachers' performance is still low, where 47.1% of teachers have a good performance, and 52.9% has poor performance. Factors that significantly related arc: teaching certification, training, and reward. And the most dominant f8Ot01' is training.
It is suggested that in order to increase the teachers' performance, a training and acquiring teaching certilication is needed, as well as providing an incentive for increasing the teacher's payment and welfare.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Makmur
"Akademi Keperawatan sebagai salah satu lembaga pendidikan di lingkungan Departemen Kesehatan memiliki peran strategis dalam mengantarkan peserta didik Akademi Keperawatan menjadi perawat profesional pemula melalui proses belajar mengajar. Keberhasilan belajar peserta didik yang dinyatakan dalam indeks prestasi (IP) akan menggambarkan kemampuan profesional mereka dimasa mendatang sebagai perawat. Permasalahan di AKPER Pemkab Labuanbatu adalah rendahnya IP peserta didik, bila hal ini dibiarkan dan tidak diperhatikan secara serius maka akan berpengaruh terhadap kemampuan lulusan tenaga perawat dalam melakukan pelayanan kesehatan.
Adanya masalah tersebut mendorong peneliti untuk menganalisa hubungan antara persepsi layanan pendidikan, nilai ujian masuk, dan motivasi dengan indeks prestasi belajar mahasiswa Akademi Keperawatan Pemkab Labuanbatu.
Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran tentang hubungan antara persepsi layanan pendidikan, nilai ujian masuk, dan motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa AKPER Pemkab Labuanbatu.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah peserta didik semester I, III, dan V AKPER PemkabLabuanbatu, tahun akademik 2001/2002 sebanyak 180 mahasiswa semuanya 162 dijadikan sebagai sample
Data kuantitatif yang diperoleh sebanyak 162 mahasiswa dan semuanya dijadikan sebagai sampel. Data diperoleh melalui kuesioner dan dokumen. Pengolahan dan analisa data secara Univariat, Bivariat, dan Multivariat.
Hasil analisa Bivariat memperlihatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan prestasi belajar adalah suku bangsa p value = 0,045, asal sekolah p value = 0,039, nilai ujian masuk p value = 0,006, dan motivasi berprestasi p value = 0,015. Hasil analisa multivariat menghasilkan variabel yang berhubungan dengan prestasi belajar ialah motivasi berprestasi dengan nilai OR = 2,84.
Untuk meningkatkan indeks prestasi mahasiswa AKPER Labuanbatu perlu mendorong mahasiswa agar meningkatkan kebutuhan berprestasinya. Bagi peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut, faktor lain yang berhubungan dengan indeks prestasi.
Kepustakaan 32 (1985-2001)

The Relation among Perception of Education Services, Entrance Test Grade, and Motivation mib Studying Prestation Index Student of Nursing Academy Distric Office of LabuanbatuNursing Academy is one of the education institute under Departement of Health, having a strategic role to educate students of Nursing Academy to become beginner professional nurses through a studying and learning process. The success of study is indicated in Study Achievement Index, will picture their capability to become professional nurses in the future. The problem faced in the Nursing Academy of District Office of Labuanbatu is the lower Achievement Index of the student, if this things ignored and seriously not interested then influence the capability of nurse graduate in doing the public health services.
The problem encourage the scientist to analyze the relation among perception of education services, entrance test graduate, and motivation mib studying prestation index student of Nursing Academy District Office of Labuanbatu.
The final aim of this research to have a picture about correlation among perseption of education services, entrance test graduate, and motivation mib studying prestation index student of Nursing Academy District Office of Labuanbatu.
The design of research used in this study is Cross Sectional. Population research are students semester I, III, and V Nursing Academy District Office of Labuanbatu, academic years 2001/2002.
The quantitative data which collected is 162 students and both of the data used as a sample.The data collected through questionnaires and document. The processed and analyzed data univariat, bivariat as well as multivariate. The analyzed bivariat result which variable showed correlation with studying index is tribe p value 0,045, school origin p value = 0,039, entrance test grade p value = 0,006, and motivation achievement p value = 0,015, the result of multivariate analyzing produced variable which correlated with prestation index is motivation achievement with result OR = 2,84.
To increase student prestation Nursing Academy District Office of Labuanbatu needs to encourage the students to increase their need for achievement, and for other researcher to research continuosly, other factor which correlated with prestation index.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T12719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan
"Penelitian dengan judul "Persepsi Mahasiswa terhadap Implementasi Mata Ajaran Keperawatan Komunitas di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia" , menggunakan 51 responden mahasiswa yang merupakan sekelompok angkatan atau kelas di Fakultas ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket persepsi mahasiswa terhadap implementasi mata ajaran keperawatan komunitas yang meliputi rencana pengajaran, isi materi dan proses pembelajarannya.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah total sampling yaitu sekelas atau seangkatan mahasiswa yang pada saat pengambilan data barn melewati atau menyelesaikan mata ajaran keperawatan komunitas baik materi maupun praktek lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap implementasi mata ajaran keperawatan komunitas adalah baik. Untuk menindaklanjuti penelitian ini direkomendasikan untuk dilakukan penelitian pada kelas lain, terutama setelah terjadi adanya perubahan kurikulum menjadi kurikulum profesiners di mana fase akademik dan fase profesi atau praktek lapangan dipisahkan."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yan M. Asyerem
"Jabatan Dosen adalah jabatan profesional, sebab tidak semua orang dapat menjadi dosen kecuali mereka yang disiapkan melalui pendidikan tertentu. Selain sebagai tenaga pengajar dari proses belajar mengajar, dosen tidak terlepas sebagai individu yang unik. Sebagai bagian dari proses belajar mengajar dituntut untuk menjadi tenaga profesional pendidikan dengan segala kemampuan yang dipersyaratkan, termasuk didalamnya mampu mengelola proses belajar mengajar dengan baik. Sebagai seorang individu yang unik, dosen mempunyai karakteristik yang selalu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Karakteristik tersebut terdiri dari, umur, pendidikan, status kawin, golongan pangkat, jumlah anak, akta mengajar, lama kerja, peladhan, tugas pokok, dan tugas tambahan.
Sesuai dengan tugas dan perannya seorang dosen harus mempunyai kemampuan mengajar sehingga menghasilkan lulusan yang bermutu, handal dan profesional serta memuaskan mahasiswa. Pada survey awal dari kepuasan mahasiswa didapatkan bahwa selama mengikuti proses pendidikan di Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Sumedang tingkat kepuasannya yaitu : mahasiswa yang tidak puas 75 % dan yang puas 25 %, ini berarti masih belum menunjukkan tingkat kualitas pelayanan pendidikan yang baik dinilai dari segi kepuasan mahasiswa.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informaai mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan mahasiswa selama mengikuti proses belajar mengajar dari dosen di Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Sumedang.
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain cross sectional. Lokasi penelitian di Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Pada penelitian ini pengambilan responden dosen sebanyak 39 orang, baik dosen tetap maupun dosen tidak tetap. Dan jumlah mahasiswa yang diambil sampel adalah sejumlah 15O orang, dimana masing-masing dosen dinilai oleh 4 orang mahasiswa. Analisa data terdiri dari analisa imivariat, bivariat, multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan 25 orang (64,1%) dosen yang memiliki kemampuan mengajar yang memuaskan mahasiswa dan yang tidak memuaskan mahasiswa sebanyak 14 orang (35,9%), sedangkan hasil dari diagram Kartesius menunjukkan bahwa indikator yang diprioritaskan untuk memuaskan mahasiswa dalam proses belajar mengajar adalah ketepatan waktu. Dari hasil uji bivariat diperoleh variabel yang berhubungan bermakna, yaitu variabel umur (nilai p: 0,047), pendidikan (nilai p: 0,046), akta mengajar (nilai p: 0,039), pelatihan (nilai p: 0,038) dan masa kerja (nilai p: 0,046). Dan hasil uji multivariat diperoleh variabel pelatihan yang paling dominan terhadap kepuasan mahasiswa dalam proses belajar mengajar dengan nilai p : 0,024 dengan nilai OR: 4,3633 (CI95 %: 1,9177-20.7466).
Disarankan Institusi Akademi Keperawatan Pemehntahan Kabupaten Sumedang untuk mempertahankan pelayanan proses belajar mengajar serta disusunnya suatu kebijakan untuk meningkatkan kemampuan pengajaran secara berkelanjutan untuk memuaskan mahasiswa dalam bentuk pelatihan atau peningkatan pendidikan para dosen. Bagi para dosen Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Sumedang agar berupaya meningkatkan kemampuan mengajamya dengan belajar mandiri walaupun tidak mengikuti pelatihan, serta berusaha untuk tepat waktu saat mengajar sehingga pelayanan proses beiajar mengajar dapat memuaskan mahasiswa."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Riset keperawatan merupakan hal yang penting dalam dunia keperawatan. Sehingga
dapat menjadi dasar bagi mahasiswa untuk terbiasa berpikir kritis. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi mahasiswa terhadap mata ajaran riset
keperawatan dalam menumbuhkan jiwa peneliti mahasiswa FIK UI reguler 2002. Desain
penelitian menggunakan deskriptif sederhana, dengan jumlah sampel 80 orang.
Instrumen yang digunakan adalah kuisioner data demografi, 30 pemyataan pilihan, dan 1
pertanyaan terbuka. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling pada mahasiswa
regular 2002 yang sedang mengikuti mata ajaran riset keperawatan. Data penelitian
dianalisis menggunakan rumus tendensi sentral mean, median, dan modus. Hasil
penelitian menunjukkan 50% mahasiswa memiliki persepsi positif dan 50% memiliki
persepsi negatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah persepsi mahasiswa berimbang
antara positif dan negatif terhadap mata ajaran riset keperawatan dalam menumbuhkan
jiwa peneliti. Peneliti menyarankan perlu diadakannya penelitian yang sama Iebih lanjut
dengan menggunakan intrumen yang lebih terjamin validitas dan reliabilitasnya."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5237
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wasludin
"Tesis ini merupakan hasil penelilian terhadap mahasiswa tingkat III Akper di Propinsi Banten yang dilatar belakangi hasil studi pendahuluan yang menunjukkan rendahnya indeks prestasi mahasiswa dikaitkan dengan tujuan pendidikan nasional dan pendidikan keperawatan.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui perbedaan indeks prestasi menurut karakteritik dan faktor internal mahasiswa. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang datanya didapatkan melalui cara responden mengisi sendiri kuesioner yang disebarkan dan studi doktunentasi kemudian dilakukan uji statistik untuk analisis univariat, bivariat, dan mul.tivariat dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel dan narasi yang dilengkapi dengan pembahasan setiap variabel penelitian.
Dari hasil analisis univariat didapatkan bahwa mayoritas responden berumur muda dan jenis kelamin perempuan, sedangkan menurut asal SLTA didapatkan hasil sebagian besar responden berasal dari SMU Negeri. Setengah dari responden termasuk kategori tinggi. pada variabel nilai SUB, motivasi, minat, dan bakat, serta lebih dan setengah responden mempersepsikan baik terhadap proses belajar mengajar di Akper masing-masing, namun hanya 37,5% responden yang mendapat indeks prestasi kualifkasi B.
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa umur muda dan jenis kelamin perempuan rata-rata indeks prestasinya lebih tinggi daripada responden yang berumur tua dan lain-laki. Responden yang berasal dari SLTA (SMU/MA) Negeri rata-rata indeks prestasinya lebih tinggi daripada mereka yang berasal dari SLTA (swasta). Demikian juga responden yang nilai STTB, motivasi, minat, bakat dan persepsi terhadap PBM tinggi/baik mendapatkan rata-rata indeks prestasi lebih tinggi pula.
Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada mahasiswa supaya belajar lebih tekun dan melengkapi catatan agar mendapatkan prestasi yang baik, sedangkan saran bagi institusi pendidikan agar meningkatkan kemampuan dosen dalam mengajar, melengkapi fasilitas belajar yang diperlukan, dan meningkatkan peran pembimbing akademik. Untuk mendapatkan mahasiswa yang berprestasi baik, maka disarankan kepada Pusat Diknakes agar hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan dalam menentukan syarat calon mahasiswa dan melakukan tes khusus seperti tes motivasi, minat, dan tes bakat pada penerimaan mahasiswa baru serta mengadakan pendidikan tambahan bagi dosen untuk meningkatkan. kemampuan dosen sesuai dengan bidang ilmu yang diminatinya.
Pustaka 42: 82-2001

Students' Internal Factor Analysis and Study Achievement at the Academic of Nursing, Province of Banten, 2002The thesis represented the results of research done at the third grade students of the Academic of Nursing, Province of Banten. It was based on the background of a preliminary study, which proved that the GPA students had performed a low standard in connection with the goal of the national and nursing education.
This research generally intended to find out the differences of GPA, based on the student's characteristics and the internal factors. This research used the analytic observational planning with cross sectional approach. Data were collected from questioners filled by the respondents themselves and documentation study, cross sectional approach for statistical test using univariate, bivariate and multivariate analysis. The results were presented in tables and narration completed with analysis of every variables of the research.
The result found from the univariate analysis, showed that the majority of the respondents were female and their ages were very young, while according to their high school originated, it was found that most of the respondents came from public school. Half of the respondents were high in the variables of school grade certificate, motivation, interest and talent, along with more than half of them percept good conduct in learning and teaching process at each of the Academic of Nursing, but only 37,5 % of the respondents got " B" qualification of GPA.
The result of bivariate analysis, showed that young aged and female respondents indicated that the average of GPA were higher than older aged and male respondents. Respondents, who came from public high school, have the average of GPA higher than those who came from private schools. The same goes for respondents with high score in school grade certificate, motivation, and interest with high and good perception of teaching and learning achievement had the average of GPA also higher.
Based on the results, it was recommended to the students that they have to study harder and complete their notes to achieve better performance, as for the educational institute, recommendation to improve the teaching staffs' performance in teaching, and to complete the required educational facilities and also to improve the role of the academic tutors. To get students with good performances, it was suggested to the Center of Health school grade certificate, motivation, interest with high and good perception of teaching and learning achievement had the average of GPA also higher.
Based on the results, it was recommended to the students that they have to study harder and complete their notes to achieve better performance, as for the educational institution, recommendation to improve the teaching staffs' performance in teaching, and to complete the required educational facilities and also to improve the role of the academic tutors. To get students with good performances, it was suggested to the Center of Health Manpower Training of the Ministry of Health also to consider this research in deciding the requirements of the candidate students and to apply special tests for motivation, interest and talent at students' admittance and also to implement further education for the teaching staffs in developing their performances in accordance with their majoring science of interest.
References : 41 (1982-2001)"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T11010
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mulyadi
"Dalam rangka meningkatkan mutu lulusan pendidikan tenaga kesehatan salah satu faktor yang berperan adalah tenaga pengajar. Kualitas tenaga pengajar di institusi pendidikan tenaga kesehatan masih rendah, hal ini dapat dilihat sebanyak 43% tenaga pengajar berpendidikan DM. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kinerja tenaga pengajar dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja tenaga pengajar. Yang dimaksud dengan kinerja adalah kemampuan dosen dalam melaksanakan pekerjaan yang terkait dengan proses belajar mengajar.
Disain penelitian ini adalah survei dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan pada 4 Akademi Keperawatan di Jakarta Utara. Sebagai subyek penelitian adalah semua dosen tetap yang mengajar di institusi pendidikan tersebut. Jumlah seluruhnya 33 orang. Pengumpulan data primer dilakukan dengan memberikan kuesioner pada responden untuk diisi. Penilaian kinerja dosen dilakukan oleh Mahasiswa dari Akademi Keperawatan yang bersangkutan dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa kinerja rata-rata dosen sebesar 69,45 dengan standar deviasi 14,69, nilai kinerja terendah sebesar 44 dan nilai kinerja tertinggi sebesar 92. Dari hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dosen, pendidikan Akta mengajar, pelatihan, pengalaman mengajar, fasilitas pendidikan, pembinaan dengan kinerja dosen (p<0,05). Sedangkan jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendapatan tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kinerja dosen (p>0,05).
Untuk meningkatkan kinerja dosen, perlu peningkatan pendidikan bagi para dosen, memberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan Akta mengajar dan pelatihan-pelatihan serta pembinaan kepada dosen-dosen.

Factors Related with Work Performance of Nursing Academy Lecturers in North Jakarta in 2001In enhancing quality of health personal graduate, one of factors plays significant role in the lecturers, Quality of lecturers / instructors in educational institution of health personal is still low, it can be seen as 43 % of instructors were only graduated of Diploma III/Academy certificate. It is urgent to known their work performance and factors connected with the performance. The work performance itself is defined as lecturer's competency in teaching-learning process.
The design of this research was survey with cross sectional approach. The research took place at 4 nursing academies in North Jakarta. The subject of this research was all of 33 permanent lecturers who teach at the institutions. The primer data collecting was conducted by distributing questionnaire to the respondents. Students of nursing academies carried as respondents out grading work performance of their lecturers using work evaluation instrument.
The univariat analysis indicated that in average, their performance were 69,45 out of 100 scales, with deviation standard 14,69, the lowest work was 44 and the highest one was 92. The bivariat analysis implied that there was a significant relation between lecturers' educational level, education of teaching diploma, training, teaching experience, educational facility, and guiding with work performance of lecturers (p<0,05). Meanwhile type of sex, age, marital status, and income level did not have significant connection with lecturers' work (p>0,05).
To improve lecturers' work performance, it is urgent to increase lectures' education and to grant them an opportunity to attend education of teaching diploma and training as well as to guide them.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>