Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129992 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Purwaningsih
"Bulan sabit dan bintang Islam tengah berkembang di sebuah masyarakat multikultural, walaupun pada awalnya, banyak mengalami hambatan untuk menerangi kehidupan keluarga Muslim. Kini cahaya Islam mampu menembus kegelapan masyarakat Amerika berkat adanya peran serta berbagai organisasi Islam di Amerika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Islam dalam analisis fungsional, dapat dilihat sebagai petunjuk yang benar bagi manusia yang mengharapkan kebahagiaan kidup di dunia dan akhirat. Bagi keluarga Muslim di Amerika khususnya di Pacific Northwest, Islam merupakan cahaya untuk menyinari kehidupan masyarakat Muslim dan non Muslim. Untuk itu, dibutuhkan tempat bagi cahaya Islam agar mampu bertahan dari terpaan budaya multikultural. Salah satunya adalah melalui organisasi-organisasi Islam.
Di samping itu, masalah pluralisme kebudayaan memang merupakan keharusan dalam suatu masyarakat beragam secara etnis. Namun motif-motif di balik pluralisme, harus dapat diterjemahkan dan dipahami secara benar oleh keluarga Muslim tanpa meninggalkan aqidah Al-Qur'an dan Al-Hadits.
Melalui The American Moslem Foundation, keluarga Muslim terutama di Pacific Northwest dapat terlayani urusan sosial keagamaannya, yang terkait erat dalam kehidupan sehari-hari. The American Moslem Foundation akan berjalan terus dengan berbagai programnya terutama di bidang pemakaman, agar kehidupan masyarakat Muslim di Amerika dapat terus berkembang.
Penulisan tesis ini bertujuan untuk menunjukkan dan memperlihatkan berbagai upaya penegakan Islam yang dilakukan oleh masyarakat Muslim di Amerika baik untuk keluarga-keluarga Muslim Amerika maupun masyarakat non-Muslim. Selain itu, juga bertujuan untuk menunjukkan dan memperlihatkan transformasi budaya Islam dan nilai-nilai normatif agama Islam dalam mengikuti perkembangan masyarakat dan kebudayaan Amerika. Sekaligus memperlihatkan pentingnya fungsi The American Moslem Foundation, sebagai salah satu organisasi Islam dan sarana menegakkan serta mengembangkan ajaran Islam di kalangan keluarga Muslim Amerika melalui program penyediaan pemakaman.
Tesis ini menggunakan penelitian dari sumber kepustakaan dan menggunakan pendekatan budaya sebagai kajian analisisnya dengan melihat perubahan sosial yang terjadi pada keluarga Muslim di Amerika sebagai proses evolutif yang lama dan lambat. Karena permasalahan yang terjadi pada tesis ini berhubungan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan keluarga Muslim di Amerika, terutama bagaimana masyarakat Muslim membutuhkan pemakaman Islam sebagai sarana untuk melestarikan budaya sekaligus merupakan proses interaksi yang tentunya sangat terkait erat dengan kebudayaan masyarakat setempat, maka penulisan tesis ini memakai kajian teori akulturasi.

A Crescent moon and a star of Islam being develop within the multicultural society, although at the beginning have an obstacle to light-up the life of Muslim's family. Now, the shine of Islam run through the darkness of American society by the blessing of all part of Islam's organization in the existence of national and country in the state of America.
Islam in the functional analysis can be considered as the right way of human being who is wishing of happiness in the world and the great beyond. For the American Muslim family Islam is a light to shine American Muslim and non-Muslim life. Therefore, is needed an implement to hold on shine of Islam from multicultural. One of the ways through an organization of Islam.
The problem of cultural pluralism is in ethnic society. Yet, the motives behind of the pluralism have to be interpret and make sense as real as by the Muslim's family without leaving the doctrine of AI-man and Al Hadits.
By the American Moslem Foundation, the American Muslim's family especially in the Pacific Northwest be able to serve their own social religion's cases, which connecting with their daily life. The AMF run through the program especially in the field of the cemetery to develop the American Muslim society.
The objective of this thesis is to show and indicate the efforts of the existence of Islam that has been done by the American Muslim society whether Muslim or non-Muslim. Besides, to show Islamic cultural transformation and the normative values of Islam to follow the society and the cultural development in the state of America. At once to show the important function of the American Moslem Foundation as one of the Islamic organization and the implement to establish as well as to develop the doctrine of Islam within the American Muslim's family by providing the Moslem cemetery program.
The research of this thesis use the sources from library and cultural approach as the analysis theory by considering the social changing in the American Muslim family as long and slow evolutif process. The problem of this thesis is how the American Moslem family need the cemetery as the means of preserving culture of Islam with interaction process that exactly fixed with the local cultural society, therefore, the thesis use Acculturation theory.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2000
T5453
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Mahmudin
jakarta: Edu Indonesia Sinergi, 2005
297 ISL
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Haerurohim
"Dilatar belakangi oleh kenyalaan sosial gerakan islam garis keras muncul kembali di antara gerakan gerakan sosial yang lain, pada era refonnasi. Sepanjang sejarah di Indonesia gerakan ini telah mengalami pasang sumt, sekaligus mengindikasikan adanya kekuatan spiritual yang berasal dan nilai-nilai agama yang dikonstruksi oleh sebagian penganutnya, dan pada kondisi tertentu muncul sebagai gerakan yang radikal. Para ahli mengidentitikasikan bahwa gerakan ini merupakan model keberagamaan fundamentalis, yang secara idiologis adalah salafiah radikal, mereka mengklaim dirinya sebagai pengikut orang-orang terdahulu (tokoh islam zaman awal). ldiologi ini dipengaxuhi oleh pemikiran ibn Taimiyah yang menentang infiltrasi budaya lokal dalam mempraktekkan agama, dan gerakan pemurnian ajaran agama Wahabiah.
Salah satu kelompok masyarakat yang melakukan gerakan secara radikal pada pasca reformasi adalah FPI. Agenda utamanya adalah penerapan syariat Islam, melalui amar ma'ruf nahyi munkar. Di antara aksinya adalah melakukan kontrol sosial terhadap penyimpangan syariat, dengan upaya remoralisasi masyarakat.
Permasalahannya, ketika FPI menggunakan alasan-alasan agama untuk melakukan kontrol sosial dan di antara aksinya terdapat kekerasan, diperlukan penjelasan sosiologis yang lebih konprehensif mengenai keterkaitan antara model keberagamaan yang terdapat dalam FPI dengan kontrol sosial yang dilakukannya.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; Karakteristik organisasi sosial keagamaan; Karakteristik kontrol sosial; dan kontektualisasi dan kedua varibel tersebut.
Dengan menggunakan kerangka teori Fundamentalisme Islam dan Kontrol Sosial, serta pendekatan kualitatif diperoleh temuan-temuan:
1. Front Pembela Islam merupakan organisasi sosial keagamaan yang dipengaruhi oleh idiologi fundamentalisme Islam dengan ciri utama:
a. Lahir sebagai respons atas keadaan sosial dan politik terutama kemaksiatan dan kemungkaran merajalela dan marjinalisasi umat Islam.
b. Prinsip nilai yang dipakai adalah ajaran islam, sebagai sesuatu yang berasal dari yang suci, bersifat final dan mengatur seluruh kehidupan umat manusia.
c. Didirikan oleh tokoh kharismatik.
d. Tujuan pokok yang ingin dicapai adalah menerapkan syariat lslam.
e. Struktur organisasi cenderung terpusat pada satu orang sebagai ketua Umum.
f. Cenderunng menjadi organisasi yang militan dan ekslusif.
g. Cenderung menonjolkan simbol-simbol distintif.
2. Kontrol sosial yang dilakukan merupakan cerminan dari fundamentalisme yang terdapat dalam FPI:
a. Merupakan kontrol sosial para elit FPI.
b. Nilai-nilai yang diusung merupakan nilai-nilai yang dikonstruksi oleh para elit dengan sikap konservatif terhadap nilai-nilai Islam masa awal, sehingga iidak ada upaya merekonstruksi nilai-nilai yang Iebih kentektual.
c. Kontrol sosial yang dilakukan sebatas pada tataran teknis tidak sampai pada tataran rekonstruksi nilai-nilai yang di sepakati oleh berbagai kelompok masyarakat.
Berdasarkan beberapa hat tersebut dapat penulis rekomendasikan sebagai kontribusi konseptual dan kebijakan:
1. Kontribusi Konseptual
Secara sosiologis, fungsi instansi agama tidak hanya sebagai kontrol sosial, akan tetapi ada beberapa fungsi Iainnya. Dengan demikian organisasi sosial keagamaan fundamentalisme juga akan melakukan fungsinya yang Iain. Maka kedepan, studi megenai gerakan islam fundamentalis perlu dilakukan dengan mengkonsentrasikan pada fungsi agama yang lain.
2. Kontribusi Kebijakan
Pemerintah (eksekutif dan Iegislatif) perlu melakukan regulasi kontrol sosial yang mengkomodasi kepentingan-kepentingan pemerintah, pengusaha dan masyarakat. Memposisikan dan memfasilitasi masyarakat sebagai unsur dalam kontrol sosial tidak pada tataran praksis akan tetapi pada tataran nilai. Seluruh komponen dalam masyarakat yang ada bersama-sama merekonstruksi nilai-nilai dan norma-norma universal, dan mensosialisasikannya di tengan-tengah masyarakat.
Sedangkan pada tataran praksis kontrol sosial menjadi tanggung jawab pemerintah secara formal, yang mengawasi dan mengendalikan bekerjanya nilai-nilai dan norma-norma kontrol. Regulasi ini sekaligus juga dalam rangka menghilanghkan penyebab munculnya fundamentalisme, sehingga akan kehilangan momen untuk bangkit."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Mutia Amsar
"Sejak dibangun 5 dekade yang lalu hingga masa sekarang ini, pangkalan militer Amerika Serikat di Okinawa masih tetap menjadi topik masalah yang terus diperdebatkan. Ada beberapa hal dari pangkalan militer Amerika Serikat yang menjadi permasalahan, salah satunya adalah dampak sosial ekonomi yang timbul akibat adanya pangkalan militer Amerika Serikat tersebut. Di bidang sosial, pangkalan militer Amerika Serikat menyebabkan ketidakamanan dan ketidaknyamanan masyarakat karena cukup sering terjadinya insiden-insiden kriminalitas dan kecelakaan yang diakibatkan oleh pihak militer Amerika Serikat. Kegiatan latihan militer Amerika Serikat juga menyebabkan polusi dan kerusakan lingkungan. Dan keistimewaan yudisial yang dimiliki pihak militer Amerika Serikat menyebabkan penanganan kriminalitas yang melibatkan pihak militer Amerika Serikat di Okinawa mengalami hambatan.Di bidang ekonomi, pangkalan militer Amerika Serikat mampu memacu pertumbuhan GPP Okinawa, namun membuat ekonomi Okinawa menjadi sangat bergantung pada pangkalan militer Amerika Serikat dan membuat sektor industri tidak berkembang. Terkait dengan keterbelakangan sektor industri ini, maka lapangan kerja pun kurang tersedia, akibatnya tenaga kerja tidak tertampung dengan baik. Pangkalan militer Amerika Serikat yang menempati lahan yang cukup luas, yaitu 20% dari daratan Okinawa dan 11% dari pulau Okinawa ini juga menyebabkan terganggunya rencana pembangunan industri dan tata ruang kota. Untuk mengatasi masalah pangkalan militer Amerika Serikat ini telah dilakukan beberapa langkah penyelesaian diantaranya kesepakatan pengembalian beberapa bagian lahan yang disewakan untuk pangkalan militer, dan revisi Status of Force Agreement (SOFA). Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat banyak kendala akibat adanya perbedaan kepentingan masing-masing pihak terhadap pangkalan militer Amerika Serikat ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Hakim
"Skripsi ini membahas tentang penyedian fasilitas ibadah agama Islam di Universitas Chiba melalui konsep ethnoscape dalam teori globalisasi Arjun Appadurai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan dengan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran dan benturan antara nilai sekularisme dan kebutuhuan mahasiswa muslim yang muncul sebagai pemberian izin penggunaan fasilitas kampus untuk ibadah agama Islam meskipun hal tersebut tidak tertulis dan bersifat sementara.

Focus of this study is accommodation of Islamic prayer facility at Chiba University described through the concept of ethnoscapes in Arjun Appadurai's globalization theory. The study conducted using qualitative method and techniques of descriptive analysis. The results show that the shift occurred as shown in the temporary and unwritten permission of using campus facility as Moslem student's prayer space which is considered as a collision between secularism ethics and Moslem's need."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Fredhita Ardiyanti
"Artikel ini berupaya untuk menjelaskan sikap tabayun masyarakat Muslim modern di Depok terhadap berita yang beredar di media sosial yang kerap menimbulkan polemik dan konflik antar agama belakangan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep tabayun dalam ajaran Islam dan mendeskripsikan persepsi masyarakat Depok dalam menerima berita. Peneliti berpendapat bahwa tabayun dalam Islam dapat digunakan sebagai referensi dalam gerakan teori literasi dalam mendidik masyarakat, terutama yang menggunakan media sosial. Teori yang digunakan adalah teori literasi media. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui google form berbasis online. Kuisioner didistribusikan melalui media sosial dan kemudian data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Depok memiliki karakter literasi media.

This article attempts to explain the tabayyun attitude of the modern Muslim community in Depok against the news circulated in the social media which often creates polemic and conflicts among religions these days. This research aims at explaining the concept of tabayyun in the Islamic teachings and describe the perception of Depok society in receiving news. The researcher argues that tabayyun in Islam can be used as a reference in literature theory movement in educating the society that uses social media. The theory which is used is the media literacy theory. Data collection in this research is conducted through online-based
google form. Questioners are distributed through the social media, and then the collected data is analyzed descriptive qualitative. The result of the research shows that Depok society has the character of media literacy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Ulfah
"Tesis ini membahas pergerakan tokoh utama Ahmad Ashmawy Mulloy sebagai teroris Muslim-Amerika di Amerika dalam novel Terrorist (2006) karya John Updike. Tesis ini juga membahas sikap Updike terhadap terorisme yang tercermin dalam novel ini. Dengan menggunakan teori unsur-unsur novel dan konsep Pierre Bourdieu mengenai arena (field), habitus, dan kapital, hasil analisis menunjukan Ahmad menjadi teroris karena dipengaruhi oleh ruang sosialnya di Amerika yaitu kelompok Muslim, non-Muslim, dan kelompok teroris. Pergerakan Ahmad sebagai teroris berada dalam arena teroris dan posisi Ahmad bergerak mendekati pencapaian posisi syahid (kapital simbolik) melalui beberapa upaya dan strategi yang dilakukannya untuk melaksanakan rencana jihad dengan bom bunuh diri. Pergerakan ini berhenti karena ia mengurungkan niatnya, menyadari kekeliruannya (insaf), dan memutuskan keluar dari arena teroris sehingga tidak terjadi pengeboman dan posisi syahid tidak tercapai. Berdasarkan analisis pergerakan ini, perspektif posisi tiga tokoh yang membangun tema terorisme, dan alur novel tanpa pengeboman, sikap Updike terhadap terorisme dalam novel ini yaitu anti-terorisme.

This thesis describes the movement of the main character named Ahmad Ashmawy Mulloy as Muslim-American terrorist in America in the novel of Terrorist (2006) by John Updike. This thesis also discusses the attitude of Updike towards terrorism that is reflected in this novel. By using theories of the elements of novel and Pierre Bourdieu?s sociological approach with the concepts of field, habitus, and capital, the result of the analysis shows that Ahmad becomes a terrorist because he is affected by his social space in America namely groups of Muslim, non-Muslim, and terrorist group. Ahmad?s movement as a terrorist is in the field of terrorist and Ahmad?s position moves closer to the achievement of martyr position (shahid) (symbolic capital) through some efforts and strategies done by him to implement a plan of jihad with suicide bombing. This movement is stopped because he canceled his intention, realized his mistake (converted, insaf), and decided to get out of the field of terrorist, as a result there is no terrorist bombing and the position of a martyr is not achieved. Based on the study of the movement, the perspective of the position of the three main characters that build the theme of terrorism, and the plot of the novel without bombing, Updike?s attitude towards terrorism in this novel is anti-terrorism.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28315
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kholis Ridho
"Latar belakang penelitian ini bermula dari ketertarikan penulis terhadap hasil kajian dan temuan penelitian PIRAC (Public interest Research and Advocacy Center) dan PBB (Pusat Bahasa dan Budaya) UIN Jakarta tentang philanthropy (kedermawanan) masyarakat muslim di Indonesia. Hal yang menarik adalah bahwasanya, pertama, di tengah kondisi masa krisis yang sedang berlangsung di Indonesia, ternyata masyarakat Indonesia memiliki tingkat kedermawanan yang lebih tinggi di antara masyarakat dunia lainnya seperti Philipina, Thailand, India, Jepang, Amerika, Jerman dan Perancis. Kedua, budaya gotong royong dan ciri masyarakat yang agamis merupakan alasan umum yang menjadi faktor pendorong bagi kuatnya intensitas berderma pada masyarakat Indonesia. Ketiga, uniknya kendati rating of giving masyarakat Indonesia paling tinggi diantara negara-negara tersebut di atas, besaran nilai sedekah (rupiah) yang diberikan tidak berbanding lurus dengan tingginya intensitas berderma. Artinya, nilai sedekah (rupiah) yang diberikan masih cukup rendah dibanding Thailand, Philipina, Jerman, Perancis, Amerika, dan Jepang.
Menjawab latar belakang tersebut, penulis bermaksud menguji sejauhmna kondisi krisis tidak mempengaruhi aktivitas berderma pada masyarakat di Indonesia dan benarkah aspek alasan agama menjadi pendorong utama peritaku berderma masyarakat Indonesia. Dengan mengkerucutkan aspek filantropi yang akan dikaji, penulis membatasi. aspek kegiatan berderma (philanthropy) pada masyarakat muslim, yakni aktivitas zakat fitrah dan zakat mal dalam dua tahun terkahir.
Target awal wilayah penetitian adalah menguji wilayah DKI Jakarta sebagai lokasi pilihan penelitian -DM Jakarta adatah salah satu kota/sampel penelitian Pirac dan PBB UIN Jakarta. Sayangnya sehubungan keterbatasan dana dan waktu penelitian, penulis mengalihkan pilihan wilayah penelitian dari DKI Jakarta ke wiatayah Kec. Ciputat-Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan survey, menggunakan metode penarikan sampel: multi stage random sampling, terdiri 5 kelurahan dari 13 kelurahan yang ada di Ciputat (40%), 10 RW, 10 RT, dan 100 KK/responden. Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan perangkat statistik SPSS 10.01 meliputi tabulasi data dengan prosentase, frekuensi, median, range, modus, nilai minimum, nilai maksimum, cross-tabulasi, uji korelasi spearman's, serta uji korelasi parsial.
Pada prinsipnya intensitas aktivitas zakat (baca: perilaku) didorong oleh sikap keberagamaan dan nilai-nilai subyektif tentang kesejahteraan sosial dan keadilan sosial (Parsons:1951, Fishbein dan Ajzein:1980, 5arlito Wirawan: 2002) . Prinsip tersebut dapat dikukuhkan dengan teori unit voluntaristic Parsons', rasionalisasi weber, hukum pertukaran homans, dan filosofi interaksi simbolik Herbert Mead. Dalam pandangan Parsons nilai-nilai, ide atau sikap keberagamaan merupakan bagian dari proses internaliasi dan sosialisasi yang saling berintegrasi dengan situasi eksternal yang mempengaruhi perilaku aktor. Karena itu prinsip tindakan berzakat tidak saja untuk pemuasan kebutuhan emosional, penegasan identitas muslim, atau mencapai tujuan individual lainnya tetapi, juga untuk pemenuhan hubungan yang lebih universal, membina keeratan persahabatan/kekerabatan dan terutama keseimbangan untuk memberikan hak kemanusiaan berupa keadilan sosial bagi fakir miskin atau yang sedang jatuh miskin.
Temuan yang didapatkan dalam penelitian ini bahwasanya masyarakat Ciputat secara keseturuhan adalah masyarakat yang cukup agamis dan murah hati. Kondisi krisis atau pernyataan taraf ekonomi masyarakat yang rendah atau tinggi, ternyata tidak berpengaruh bagi intensitas aktivitas zakat fitrah dan zakat maal di Ciputat. Bagi masyarakat Ciputat penunaian zakat adalah kewajiban agama, tidak terkait dengan pajak dan peraturan pemerintah, bersifat kewenangan pribadi dan bukan merupakan bagian dari mekanisme pengelolaan zakat secara makro. Sekalipun muatan integrasi dalam penunaian zakat (zakat untuk keeratan hubungan antar sesama) cukup kentat sebagai motive atau orientasi tujuan penunai zakat, akan tetapi penerapan kontrol bagi wajib zakat yang lalai ternyata kurang diminati sebagai mekanisme pengelolaan zakat yang terbaik.
Alasan menunaikan zakat/sedekah bukan semata dipengaruhi oleh kapasitas sikap keberagamaan seorang muslim, tetapi juga dipengaruhi oleh penilaian subyektif tentang kontribusi zakat bagi kesejahteraan sosial. Karena itu tujuan penunaian zakat juga merupakan irisan motif dan nilai tentang zakat sebagai kewajiban agama (meningkatkan keimanan dan ketakwaan), zakat sebagai alat untuk mengurangi beban kemiskinan pihak yang kurang beruntung, zakat sebagai perekat keakraban antar umat, dan zakat sebagai penggerak perekonomian islam. Sejauh ini perilaku berzakat secara umum bersifat instrumental, yaitu untuk penunaian zakat secara formal-praktis. Namun tidak sedikit juga yang menunaikan zakat untuk kepuasan emosional dan untuk kepentingan moral/universal. Hal tersebut digerakkan dari peran serta "komunitas paguyuban masyarakat kota" seperti organisasi ketetanggaan (RT/RW), organisasi dewan masjid, organisasi kepemudaan muslim, organisasi penuajian/tahlilan dan lain sebagainya.
Adapun kendala pelaksanaan zakat dengan penataan dan pengelolaan yang optimal dalam penelitian ini ditemukan dua hal. Pertama, adalah lemahnya proses internalisasi nilai dan ide zakat yang berwawasan integral dengan pengawasan dan kontrol. Kedua, adalah kurangnya mekanisme kontrol itu sendiri, terutama dari pihak institusi pengelota zakat secara formal seperti BAZ dan LAZ, sehingga praktis pengelolaan zakat banyak tercecer dalam bentuk penyaluran secara individual dan perseorangan. Dua hal tersebut didukung oleh mandulnya Undang-undang No.38/1999 tentang pengelolaan zakat di Indonesia yang tidak bersifat operasional dan tidak memiliki kekuatan hukum yang mengikat dan mernaksa bagi subyek zakat yang lalai."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandy Ismatullah
"Skripsi ini membahas mengenai Dakwah Islam oleh kaum Imigran Muslim Arab di Timur Laut Amerika Serikat. DakwahIslam berkembang lewat perantaraan kaum Imigram Muslim yang mulai berdatangan sejak akhir abad ke 19. Para imigran tersebut tertarik dating ke Ameika karena ingin mencari penghasilan yang lebih baik. Para imigran awal mulai mendawahkan Islam setelah menyadari bahwa jatidiri mereka akan terhapus bila mereka tidak melakukan dakwah. Karena itu pada mulanya dakwah hanya berkembang secara intenal. Namun dalam perkembangannya jumlah Imigran Muslim semakin banyak terutama setelah dilakukannya amandemen Undang-undang imigrasi pada tahun 1965. Para pendakwah ini bannyak terpengaruh oleh gerakan-gerakan yang tengah berkembang di dunia Islam saat ini, seperti Ikhwanul Muslimin dari Mesir dan Jamaati Islami dari Pakistan. Dakwah Islam mendapat sambutan yang beragam dari mayoritas warga non-Muslim di Amerika. Sebagian aa yang menerima namun banyak yang menolak. Yang menerima Islam kebanyakan berasal dari kalangan Kulit Hitam. Sementara mereka yang menolak menganggap bahwa Islam adalah agama yang mempelopori kekerasan."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S12320
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Jane I.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004
297.973 SMI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>