Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175651 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Masduqi
"Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa siswa sekolah kurang mandiri dan peka terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini tidak terlepas dari adanya cara pembelajaran yang selama ini berlangsung dan suasana atau iklim yang kurang mendukung, yang pada umumnya masih menekankan pada kepatuhan prosedur, dan kurang mengarah kepada kemandirian siswa. Dengan adanya kenyataan tersebut maka permasalahannya adalah "apakah ada hubunga Iklim Organisasi dengan Kemandirian Siswa ?" Untuk hal tersebut, penelitian ini diadakan. Penelitian ini merUpakan studi komparatif yang dilakukan di Sekolah Menengah Umum Muhanunadiyah I Yogyakarta dan Sekolah Menengah Umum Taruna Nusantara Magelang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4498
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Amirudin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosial ekonomi keluarga, faktor karakteristik siswa, faktor karakteristik sekolah, faktor lingkungan belajar siswa terhadap angka melanjutkan siswa SD ke SLTP. Jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak dua puluh variabel bebas (X) dari satu bush variabel terikat (Y), yaitu terdiri dari variabel -variabel : angka melanjutkan SD ke SLTP, pekerjaan orang tua siswa, penghasilan tetap orang tua, pendidikan orang tua, jenis sekolah, jumlah siswa disekolah, jumlah siswa dikelas, fasilitas di sekolah, lingkungan sekolah, jenis kelamin siswa, nilai raport, pemah mengikuti TK, pemah tinggal kelas, usia siswa, jarak dari rumah kesekolah, belajar mengajar yang menyenangkan, waktu belajar di rumah, orang tua membantu menyelesaikan tugas-tugas disekolah, belajar kelompok , mengikuti bimbingan belajar (les), guru memberikan PR, siswa membantu pekerjaan orang tua.
Penelitian ini dilaksanakan di seluruh wilayah DKI Jakarta yang mewakili 30 Sekolah dasar sebagai sampel untuk dianalisa. Besar sarnpel berjumlah 600 siswa.
Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda dengan metode stepwise yang menggunak.an program statistik SPSS For Windows. Untuk mengetahui secara umum mean, standar deviasi dan nilai maksimum dan minimum dari tiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini digunakan statistik deskriptif .
Secara umum hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada faktor sosial ekonomi keluarga hanya penghasilan tetap orang tua yang mempunyai pengaruh paling besar dalam meningkatkan angka melanjutkan siswa SD ke SLTP.
Pada faktor karakteristik sekolah hanya jumlah siswa disekolah dan lingkungan sekolah yang paling besar dalam meningkatkan angka melanjutkan siswa SD ke SLTP. Pada faktor karakteristik siswa hanya nilai raport siswa yang mempunyai pengaruh dalam meningkatkan angka melanjutkan siswa SD ke SLTP. Pada faktor lingkungan belajar siswa hanya variabel belajar kelompok, mengikuti bimbingan belajar (les) dan guru memberikan PR yang mempunyai pengaruh dalam meningkatkan angka melanjutkan siswa SD ke SLTP."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Soetarjono
Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Zora Arfina
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S3108
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrie Rahmiatie
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi silabus yang saat ini digunakan dan menghasilkan silabus baru untuk mata pelajaran bahasa Jepang pada Program Akomodasi Perhotelan di sebuah SMK Pariwisata di Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Saya mengevaluasi dokumen silabus yang digunakan saat ini, kemudian merancang silabus baru dengan langkah-langkah dari teori Yalden 1987 . Langkah penelitian diawali dengan survei kebutuhan melalui teknik wawancara, penyebaran kuesioner dan observasi kelas. Hasil survei menunjukkan bahwa siswa perlu silabus yang seimbang antara struktur dan fungsi bahasa. Silabus baru diharapkan dapat memberikan masukan kepada penyusun silabus di SMK ini.

ABSTRACT
This research was conducted to evaluate the syllabus currently used and to design a new syllabus for Japanese of the Hotelier Program in a Tourism Vocational School in Jakarta. It is a qualitative research with descriptive design. I evaluated the syllabus currently used and design a new syllabus using the stages proposed by Yalden 1987 . The stages start with a needs survey through interviews, questionnaires and classroom observation. The needs survey results suggest that students need a proportional syllabus focusing on both structure and function. It is hoped that the new syllabus can be useful for the syllabus designer in this school."
2017
T49121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo
"Penelitian ini bertujuan menjelaskan bahwa era globalisasi baik dibidang perkonomian, politik, teknologi, pengetahuan, perdagangan dan pendidikan mempengaruhi negara-negara di dunia berkembang termasuk Indonesia. Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi besar kekayaan alam baik penduduk, kepulauan, budaya ingin mensejajarkan diri dengan negara-negara maju di dunia. Kemudian ada pergeseran cara pandang atau pemikiran yang semula dari positivisme : Struktur – fungsi yaitu cara pandang dalam tataran linier sebagai salah satu komponen dari suatu sistem yang lebih besar sehingga pendidikan nasional dibuat untuk berpikir seragam. Sedangkan paradigma proses: konstruktivisme merupakan respon teoritis terhadap perubahan yang terjadi di masyarakat. Paradigma ini menempatkan manusia sebagai sentral, manusia dipandang sebagai subyek dan menempatkan faktor interaksi sebagai unsur yang lebih penting. Kurikulum masa lalu cenderung melanggengkan praktek kekuasaan sehingga sangat positivistik, peserta didik dijadikan objek. Padahal dalam perspektif antropologi manusia itu selalu berkembang sesuai perubahan jaman, oleh karena itu perubahan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 memandang aspek peserta didik sebagai subyek atau dengan kata lain bahwa sistem pembelajaran bergeser dari teacher center menjadi student center. Pendidikan Kontruktivisme memandang peserta didik sebagai subyek, siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuannya lewat kegiatannya terhadap fenomena dan objek yang ingin diketahui. Guru sebagai agen perubahan bukan hanya bertugas menstransfer pengetahuan tetapi memberi kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk mengembangkan potensinya. Guru harus menguasai bahan secara luas dan mendalam sehingga dapat lebih fleksibel menerima gagasan murid yang berbeda. Praktek Pendidikan dalam perubahan Kurikulum 2013 juga harus memberi dampak kepada perubahan budaya guru dalam mengajar maupun sikap.

This study aims to explain that the era of globalization both in interconnected economy, politics, technology, knowledge, trade and educational impact in countries in the developing world, including Indonesia. Indonesia as a country with great potential natural wealth of the population, islands, culture want to align themselves with the developed countries in the world. Then there is a shift in perspective or original thinking of positivism: Structure - function that is at the level of linear perspective as one component of a larger system so that national education made to think uniform. While the process paradigm: Constructivism is a theoretical response to the changes in society. This paradigm puts human beings as a central, humans are viewed as subject and put the interaction factor as more critical element. Curriculum past tended to perpetuate the practice of power so it is positivistic, learners as object. Whereas in the perspective of human anthropology was always develop according to changing times, therefore the new curriculum changes that Curriculum 2013 looked at aspects of the learner as the subject or in other words that the system shifted from teacher learning center into a student center. Constructivism study looked at students as subjects, students construct their own knowledge through the activities of the phenomenon and the object to be known. Teachers as agents of change not only in charge menstransfer knowledge but gives greater opportunities for learners to develop their potential. Teachers must master the material widely and deeply so that it can be more flexible to accept the idea that different students. Practice Education in Curriculum 2013 changes also must give effect to the change of culture and attitude of teachers in teaching."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Hidayat
"Studi ini menggunakan critical discourse analysis (CDA) dan menjelaskan konstruksi wacana dominan dalam Kurikulum Sosiologi SMA dan buku pelajaran sosiologi berdasarkan Kurikulum 2006 dan 1984. Wacana dominan tersebut merupakan representasi kekuasaan negara. Kedua, studi ini juga menjelaskan pertarungan simbolik antara BSNP sebagai pemegang otoritas pendidikan pasca diberlakukannya UU No. 20/2003 dan penerbit-penulis.
Kesimpulan studi., bahwa wacana keteraturan sosial menjadi wacana dominan pada kurikulum sosiologi SMA khususnya Kurikulum 2006 dan 1984 sebagaimana menjadi fokus penelitian ini. Bourdieu menyebut itu dengan doxa. Kurikulum 1984 dipilih sebagai teks yang dianalisa sebagai representasi kurikulum produk Orde Baru, Kurikulum 2006 merupakan kurikulum produk pasca Orde Baru tumbang. Keteraturan sosial yang menjadi mainstream pads kurikulum 2006 merupakan upaya menciptakan harrnoni dan social order masyarakat Indonesia pasca Orde Baru tumbang. Harmonisasi ini menjadi representasi kekuasaan pada masyarakat Indonesia yang mengalami berbagai transisi dan perubahan. Keteraturan sosial yang mendorninasi Kurikulum 1984 merupakan upaya legitimasi terhadap praktek-praktek pembangunan yang scat itu sedang mengalami masa kejayaan.
Demi mensukseskan pembangunan seluruh kekuatan masyarakat diharuskan tertib, teratur, harmoni. Dengan kata lain, negara berkepentingan menciptakan keteraturan sosial atas Hama pembangunan yang sedang dijalankan. Pada level ini, diskursus pembangunan menjadi mainstream dalam kurikulum sosiologi produk Orde Baru, khususnya Kurikulum 1984. BSNP menempati posisi obyektif dominan dalam ranah kekuasaan kurikulum, sedangkan penulis-penerbit pada posisi obyektif marjinai. Posisi obyektif tersebut juga mengindikasikan habitus yang berkembang diantara dua agen tersebut. Habitus BSNP adalah otoritas, intelektual dan akademik. Bourdieu percaya bahwa intelektual memiliki kekuasaan simbolik atau otoritas yang cukup di dalam pertarungan wacana. Habitus ini berkontribusi pada berbagai produk wacana yang dihasilkannya. Habitus penulis-penerbit lebih kepada idealisme dan selera pasar. Penerbit-penulis mensinergiskan artikulasi idealisme maupun basis wacana yang dimiliki penulis dengan berbagai pola penyesuaian terhadap tren dan perkembangan pasar.

This study used critical discourse analysis (CDA) and describe the construction of dominant discourse in the curriculum of sociology for senior high school and its references based on curriculum 2006 and 1984. Secondly, this study to explain the symbolic competition between BSNP (National Education Standardization Committee) as the authority holder of national education system after the issue of UU No. 2012003 and publisher-writer.
Reffering to conclusion, that social order has became dominant discourse in the curriculum of Sociology for Senior High School, especially curriculum 2006 and 1984. Bourdieu called it as doxa. Curriculum 1984 was chosen as text to be analyzed as the representation of curriculum produced in Orde Baru era. Then, in the post Orde Baru era, it was substituted with curriculum 2006. Social order which had been the mainstream in curriculum 2006 was a kind of effort to make a harmony and social order after Orde Baru collapsed. This harmonization became a power representation to Indonesian people who were faced to many transitions and changes. Social order which had dominated curriculum 1984 was a kind of legitimating effort on development practices that was in its glory.
All Indonesian people must be in order, well regulated. And kept in harmony support the development plan. At this level, developmentalism discourse becomes the mainstream in the curriculum of sociology produced in Orde Baru era, especially curriculum 1984. The analysis result on capital ownership shows that BSNP holds dominant objective position for curriculum authority and publisher-writer are in marginal position. The objective position also indicates the habitus developing among them. The habitus of BSNP are authority, intellectual, and academic. Bourdieu believed that intellectualism hold adequate symbolic power and authority in the discourse competition. This habitus gives contribution to eac discourse it has produced before. The habitus of publisher-writer is rather to idealism and market oriented. They make a synergy from their idealism or discourse base with some adaptation to trend and market development."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24401
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sukandi
"Motivasi belajar siswa SMK Negeri di Kabupaten Indramayu merupakan hal yang menentukan keberhasilan dalam proses dan hasil belajar, dimana lulusannya nanti diharapkan dapat bersaing dalam dunia kerja. Pentingnya motivasi belajar siswa ini mendorong guru untuk meningkatkan kemampuan mengajarnya sehingga mencegah terjadinya penurunan motivasi belajar siswa yang disebabkan oleh guru yang kurangmampu dalam proses pengajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kemampuan mengajar guru terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri di Kabupaten Indramayu. Berdasarkan Teori Motivasi dari McClelland dan Herzberg, bahwa motivasi adalah keinginan untuk melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan standar yang tertinggi atau keinginan untuk berhasil dan sukses dalam suasana persaingan, pengakuan terhadap kemampuan dan prestasi, kesempatan untuk maju, tanggungjawab, serta berhubungan dengan lingkungan dimana kegiatan itu dilakukan. Motivasi belajar siswa di dalam kelas sangat dipengaruhi oleh kemampuan mengajar guru.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan menggunakan mixmethod, yaitu data kuantitatif yang didapatkan dianalisis kemudian dilakukan Focus Group Discussion terhadap hasil analisis tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuisioner untuk kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis linear sederhana. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji koefisien regresi dengan uji F.
Hasil uji koefisien regresi dengan uji F menunjukkan bahwa variabel bebas kemampuan mengajar guru secar a signifikan mempengaruhi variabel terikat motivasi belajar siswa SMK Negeri di Kabupaten Indramayu. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan mengajar dari guru-gurunya.

SMK students' motivation in the District of Indramayu is a decisive success in the process and outcomes of learning, where graduates will be expected to compete in the world of work. The importance of students 'motivation is encouraging teachers to improve teaching so as to prevent the decline in students' motivation caused by poor teachers in the teaching process.
This study aims to analyze how much influence the ability of teachers to teach to students' motivation SMK Indramayu district. Based on the theory of McClelland and Herzberg motivation, that motivation is the desire to carry out tasks in accordance with the standards of the highest or the desire to succeed and succeed in an atmosphere of competition, in recognition of ability and achievement, opportunity for advancement, responsibility, and correspond to the environment in which the activity was performed. Students' motivation in the classroom is strongly influenced by the ability of teachers to teach.
This research is using a mix-explanative method, the quantitative data obtained were analyzed later conducted Focus Group Discussion on the results of the analysis. The data was collected through questionnaires for deployment then analyzed using simple linear analysis techniques. Testing research hypotheses using regression coefficient test with F test.
The results of the regression coefficient test with F test showed that the ability of teachers to teach independent variables significantly influence the dependent variable SMK students' motivation in the District of Indramayu. From these results it can be concluded that in order to enhance students' learning motivation can be done by improving the teaching skills of teachers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29838
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amina Sari
"Di dalam sekolah orang yang memiliki peran sangat penting terhadap prestasi belajar siswa adalah guru. Tugas gum bukanlah seked^ menjrampaikan materi pelsyaran, memberikan ulangan dan nilai pada siswanya, tetapi juga hams dapat membangkitkan motivasi siswanya, memberikan dorongan, dan mengembangkan iklim kelas yang mendukung tercapainya hasil belajar yang maksimal.
Dalam kenyataannya, kebanyakan gum tidak memberikan upaya yang maksimal dalam melaksanakan tugas mengajamya Kebiasaan yang ada selama ini guru hanya menyelesaikan target kurikulum yang hams dicapainya Seringkali ini mengakibatkan guru tidak memberikan peiliatian lebih pada siswanya Sehingga ada kecendemngan siswa tidak memperoleh bimbingan belajar yang baik dan hanya berusaha mengh^al (Dr. Mochtar Buchori, Kompas 14/6/1996). Sedangkan kenyataan lain menunjukkan bahwa kebanyakan guru SMU tidak menguasai materi dengan baik, berdasarkan penelitian tes penguasaan materi didapatkan bahwa penguasaan materi gum matematika dan fisika hanya mencapai 50 % (Kompas, 23/7/1998).
Kenyataan yang ada ini tentunya sangat memprihatinkan dunia pendidikan Indonesia Guru yang diharapkan mampu memberikan sumbangan besar bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, juslru kurang memiliki kualitas yang diharapkan. Padahal guru SMU di Indonesia memiliki latar belakang pendidikan yang cukup memadai, sebagian besar dari mereka menq)akan saijanaSl. Mochtar Buchori (dalam Kompas 2/10/1993) mengatakan bahwa guru hams menguasai dua kemampuan yaitu, penguasaan materi dan kemampuan edukatif untuk menggunakan materi yang telah dikuasainya agar dapat memberikan hasil yang maksimal. Untuk dapat memanfaatkan materi yang dikuasainya secara tepat guna, guru hams memiliki keyakinan bahwa ia dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Tanpa keyakinan ini sulit untuk diharapkan gum akan mampu memberikan yang terbaik dalam kegiatan belajar-mengajar.
Keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk melaksanakan serangkaian tugas yang diberikan inilah yang disebut dengan self-efficacy. Derajat self-efficacy yang dimiliki oleh seseorang dapat mempengaruhi bagaimana ia menyelesaikan tugasnya, bagaimana ia bediadapan dengan hambatan yang mengbadang. Kemampuan yang dikuasai oleh seseorang belum menjamin ia mampu malakukan tugasnya tersebut dangan baik. Bandura (1982) mangatakan bahwa seringkali orang tidak bartingkah laku optimal, maskipun mareka tahu apa yang harus dilakukannya Hal ini dikarenakan panilaian yang dibuatnya tarhadap kemampuan dirinya menjembatani bubungan antara pengatahuan dan tindakan.
Taori self-efficacy ini juga diterapkan pada guru dan tugas yang diembannya Mangenai ini Woolfolk (1993) memberikan definisi menganai self-efficacy guru yaitu, keyakinan guru bahwa ia dapat mengbadapi siswanya bahkan yang paling sulit sekalipun dan membantu mereka untuk belajar. Seperti juga derajat self-efficacy secara umum yang ada pada satiap orang, derajat self-efficacy yang dimiliki oleh setiap guru tidaklah sama Karena informasi self-efficacy sesaorang bisa didapat dari baberapa sumber, maka penilaian kemampuan diri gum yang berbeda-beda juga bisa dikarenakan beberapa faktor. Saiah satu faktor yang ikut berpangamb adalah lingkungan (Dembo, 1991). Dalam hal ini lingkungan yang dihadapi guru dalam palaksanaan tugasnya adalah lingkungan sekolah. Woolfolk (1993) mangatakan bahwa iklim sekolah mempengarabi self-efficacy guru. Iklim sekolah adalah karakteristik psikologis dari organisasi yang berjalan dalam sekolah yang mempengaruhi tingkah laku guru dan siswa, juga sabagai rasa psikologis yang dimiliki guru dan siswa terhadap sekolah (sergiovanni dan Starrat, 1993). Dari hal inilah maka dibuat panelitian yang bertujuan untuk mengetaliui bubungan antara self-efficacy guru dan iklim sekolah.
Dalam panelitian ini digunakan sampel guru matematika SMU, mengingat pentingnya peran yang dieinban gum matematika SMU. Selain kai-ena mata palajaran ini panting untuk dikuasai siswa, di tingkat SMU inilah masa yang tersulit untuk mengajar matematika gum matematika SMU harus mengbadapi siswa yang membawa kemampuan berbeda-beda yang didapat dari tingkat pendidikan sebelumnya.
Panelitian ini dilakukan pada 48 subyek penelitian, dangan menggunakan tahnik incidental sampling. Subyek diambil dari sembilan SMUN yang ada di Jakarta Penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner skala self-efficacy dan skala iklim sekolah. Untuk menjawab pertanyaan dari tujuan penelitian ini data diolah dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment, dan dalam pengolabannya menggunakan bantuan SPSS for Windows release 6.0.
Hasil utama penelitian ini inenunjukkan bahwa tidak ada bubungan yang signiiikan antai a self-efficacy guru matematika dengan iklim sekolah. Dari hasil ini ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, diantaranya yaitu instmmen yang digunakan. Untuk dapat lebih yakin bahwa instrumen yang digunakan benarbenar mengukur apa yang ingin diukur, dapat dilakukan uji validitas konstmk dangan menggunakan data eksternal lainnya Hal ini dapat dilakukan dengan mengunakan matode lain, atau dengan menggunakan dua metode dan mengkorelasikannya Memperbesar jumlah sampel juga diharapkan dapat meningkatkan reliabilitas dan validitas dari kedua instrumea Penelitian lebih lanjut meiigenai self-efficacy dan iklim sekolah diharapkan dapat memberikan basil yang lebih memuaskan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1999
S2650
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>