Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139593 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bambang Lelono
"Latar alam pedesaan dengan kehidupan masyarakat lapis bawah yang menjadi kekuatan utama cerita-cerita Ahmad Tohari telah mendorong para peneliti dan peminat sastra untuk membicarakan karya-karyanya. Akan tetapi penelitian yang telah dilakukan lebih banyak diarahkan pada trilogi novel "Ronggeng Dukuh Paruk". Sedangkan terhadap novel pertamanya, "Di Kaki Bukit Cibalak", sementara ini belum pernah ada yang membicarakan novel tersebut dari segi sosiologis. Pembicaraan terhadap novel "Di Kaki Bukit Cibalak" merupakan sesuatu hal yang perlu dilakukan, terutama untuk mengetahui potensi Ahmad Tohari sebagai pengarang.
Adapun masalah yang diangkat dapatlah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: bagaimanakah situasi dan proses perubahan sosial yang digambarkan dalam novel "Di Kaki Bukit Cibalak", dan bagaimanakah sikap generasi muda dalam novel tersebut terhadap proses perubahan sosial yang sedang terjadi. Untuk mendukung analisis akan digunakan pendekatan sosiologis. Namun demikian, teks sastra tetap menjadi acuan utama.

The rural conditions as the background with the second grade society that became the main power of Ahmad Tohari's story has encourage the scientist and literary comunity place this story as the main topic. But most of them were explore his trilogy "Ronggeng Dukuh Paruk". Until now, His first novel, "Di Kaki Bukit Cibalak", hasn't been explored yet, especially from sociological approach. Hence, the study about "Di Kaki Bukit Cibalak" needs to be done in order to observe Ahmad Tohari potention as a writer.
The problem that shown could be explain as this question, how about the situation and the social change process that found in "Di Kaki Bukit Cibalak", and how about the people's react against that social change condition. Sociological approach would be used to guide the analysis, but literary text still became the prime reference.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T4092
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tohari
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
899.232 AHM d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tohari
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama , 1986
899.221 3 AHM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Amalia Kurniadi
"Budaya tradisional Jawa merupakan bagian dari kehidupan sosial masyarakat di Desa Tanggir dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak. Budaya ini dipegang teguh oleh masyarakatnya sebagai pedoman hidup dan petunjuk untuk menghadapi suatu keadaan. Cerita dalam novel ini menggambarkan tanggapan masyarakat Tanggir terhadap dinamika sosial-politik era modern pada tahun 1970-an yang terjadi di desanya. Di satu sisi, mereka masih menggunakan kepercayaan budaya tradisional Jawa dalam menghadapi isu tersebut. Analisis ini akan menggunakan pendekatan Sosiologi Sastra untuk menguraikan bagaimana muatan budaya tradisional Jawa digunakan untuk menghadapi dinamika akibat modernisasi dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak. Data yang digunakan adalah narasi dan dialog dalam novel yang berkaitan dengan fokus penelitian, yaitu aspek sosial-budaya dalam lingkungan masyarakat Tanggir. Hasil analisis terhadap novel Di Kaki Bukit Cibalak menunjukkan bahwa kepercayaan nrimo ing pandum, wahyu cakraningrat, nunut kamukten, cucuk emas, hingga mantra mengalami penyimpangan makna yang mengakibatkan penyimpangan sosial-politik. Meskipun demikian, kepercayaan “wani ngalah, luhur wekasane” diterapkan sesuai makna aslinya dan memberikan dampak positif. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa novel Di Kaki Bukit Cibalak menunjukkan sebagian besar budaya tradisional Jawa di Desa Tanggir berperan penting sebagai faktor pendorong munculnya dinamika sosial-politik.
.....The traditional Javanese culture is an integral part of the social life of the people in Tanggir Village, as depicted in the novel Di Kaki Bukit Cibalak. This culture is conducted by the society as a guide to face various situations. The story in this novel illustrates the response of the Tanggir community to the socio-political dynamics of the modern era in the 1970s that took place in their village. On one hand, they still adhere to traditional Javanese cultural beliefs for dealing with the issue. This analysis uses the Sociological Literature approach to delineate how the elements of traditional Javanese culture are utilized by the community to face the socio-political dynamics due to modernization in the novel Di Kaki Bukit Cibalak. This article uses the narratives and dialogues in the novel which is related to the research focus, namely the socio-cultural aspect within the Tanggir community. The analysis result of the novel Di Kaki Bukit Cibalak indicates the beliefs of nrimo ing pandum, wahyu cakraningrat, nunut kamukten, cucuk emas, and magic spell undergo a shift in meaning which result in socio-political deviations. Nevertheless, the beliefs of “wani ngalah, luhur wekasane” are applied according to their original meaning and have a positive impact. Thus, it can be concluded that the novel Di Kaki Bukit Cibalak shows that most of the traditional Javanese culture in Tanggir Village plays a significant role in driving the factor for the existence of socio-political dynamics."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tohari
"The fundamental changes began reaching Tanggir village in the 1970s. The sound of the pounding rice was gone, replaced by the sound of the rice mill machine..."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 2015
899.221 3 AHM d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tohari
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1994
899.22 AHM d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Tohari
"Perubahan yang mendasar mulai merambah Desa Tanggir pada tahun 1970-an. Bunyi orang menumbuk padi hilang, digantikan bunyi mesin kilang padi. Kerbau dan sapi pun dijual karena tenaganya sudah digantikan traktor. Sementara, di desa yang sedang berubah itu muncul kemelut akibat pemilihan kepala desa yang tidak jujur. Pambudi, pemuda Tanggir yang bermaksud menyelamatkan desanya dari kecurangan kepala desa yang baru malah tersingkir ke Yogya. Di kota pelajar itu Pambudi bertemu teman lama yang memintanya meneruskan belajar sambil bekerja di sebuah toko. Melalui persuratkabaran, Pambudi melanjutkan perlawanannya terhadap Kepala Desa Tanggir yang curang, dan berhasil. Tetapi pemuda Tanggir itu kehilangan gadis sedesa yang dicintainya. Dan Pambudi mendapat ganti, anak pemilik toko tempatnya bekerja, meski harus mengalami pergulatan batin yang meletihkan"
Jakarta: PT. Gramdeia, 2022
899.221 3 AHM d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dad Murniah
"Tesis ini meneliti salah satu dari karya-karya Ahmad Tohari yang berjudul Bekisar Merah. Ahmad Tohari dikenal sebagai seorang pengarang yang selalu menceritakan kehidupan masyarakat desa. Masalah pedesaan merupakan hal yang menarik untuk diteliti karena dunia pedesaan mempunyai bentuk yang mapan dan lukisan alam serta budaya yang dapat menambah wawasan pemikiran.
Dari hasil analisis, tesis ini dapat disimpulkan bahwa konflik-konflik yang terdapat dalam novel Bekisar Merah karya Ahmad Tohari terbangun dari konflik-konflik yang terjadi pada individu dengan alam, individu dengan individu, dan individu dengan masyarakat. Konflik itu terlihat pada satuan-satuan isi cerita berupa tindakan dan deskripsi yang menyebabkan alur bergerak. Konflik juga terlihat pada analisis tokoh yaitu dengan adanya penokohan yang berbeda secara mencolok, baik fisik maupun psikis antara tokoh Lasi (tokoh utama) dengan tokoh-tokoh lain. Konflik juga terlihat pada analisis latar, yaitu dengan adanya pelukisan alam yang sulit untuk dikuasai manusia yang menyebabkan manusianya pasrah dengan keadaan yang sudah ada tanpa berusaha mengubahnya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Pemahaman tentang alur, tokoh, dan latar membantu memahami makna sebuah karya sastra. Permasalahan yang dapat diketahui dari analisis alur, tokoh, dan latar novel Bekisar Merah dirumuskan dalam sebuah tema yaitu pencarian jati diri manusia yang menyebabkan setiap individu tokoh tiba-tiba mengedepankan sebuah kepentingan yang untuk ukuran sebuah desa yang selama ini mempunyai rasa kebersamaan yang tinggi, tenggang rasa, serta gotong-royong adalah hal yang baru dan hal yang mengakibatkan terjadinya konflik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T11700
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Jamaludin
"Refleksi adalah pantulan atau cerrninan. Dalam skripsi ini yang dimaksud dengan refleksi lebih dititikberatkan pada unsur-unsur yang ada dalam karya sastra unsur-unsur yang dimaksud adalah unsur kesejarahan dari salah satu karya Ahmad Tohari. Dalam novelnya kali ini Tohari mencoba menampilkan sejarah dalam sudut Pandang sastra Melalui karya sastra ia ingin mengungkapkan khazanah berpikir pembaca dalam menyikapi penulisan sejarah otentik (historiografi).
Unsur-unsur sejarah yang ada dalam karya sastra ini dapat ditelusuri dari pengarnatan terhadep tokoh dan latar. Tokoh-tokoh yang terlibat dalam cerita mewakili figur-figur yang pernah ada dalam sejarah, paling tidak mewakili dunia mereka yang pernah mengalami hiruk pikuknya gejolak politik pada masa pascakemerdekaan (pascaempat lira). Masa pascakemerdekaan sampai tahun lima puluhan adalah masa yang penuh intrik politik dan ketidakpastian akibat stabilitas nasional yang belum mantap, struktur pemerintahan yang belum mendapat formatnya, dan terjadinya kevakuman kekuasaan.
Melalui karyanya kali ini, Tohari telah berhasil menampilkan obsesinya dalam menuangkan gagasan-gagasannya tentang sejarah yang dikemas dalam bentuk sastra Dengan karyanya ini Tohari ingin mengajak kita untuk lebih arif memaknai sejarah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S10739
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narno
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan komponen makna dan makna metaforis adjektiva pancaindra dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Teori yang digunakan untuk menganalisis data adalah teori komponen makna Eugene Nida (1975) dan teori metafora Lakoff dan Johnson (1980). Hasil analisis komponen makna menunjukkan bahwa beberapa komponen makna yang terdapat pada ranah sumber berkorespondensi dengan ranah sasaran, ditunjukkan dengan kalimat-kalimat pendukung yang terdapat dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Sementara itu, makna metaforis dari adjektiva pancaindra dalam novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dapat diketahui dengan melihat konteks yang ada dalam novel, dibuktikan dengan kata-kata dan kalimat-kalimat yang tertulis di dalamnya.

The aims of this research is to describe components of meaning and to describe metaphorical meaning of five-sense adjective of Ronggeng Dukuh Paruk trilogy by Ahmad Tohari. This research is a descriptive qualitative research. The theories employed to analyze the data are componential analysis of meaning theory by Eugene A. Nida (1975) and conceptual metaphor theory by Lakoff and Johnson (1980). The componential analysis of meaning shows that some components of meaning from source domain corresponds with target domain; shown by sentences from trilogy novel of Ronggeng Dukuh Paruk. Meanwhile, related to metaphorical meaning analysis, it can be concluded that metaphorical meaning of five-sense adjectives of Ronggeng Dukuh Paruk trilogy novel can be seen through the context of the novel, proven by words and sentences written on it.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T47070
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>