Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 189671 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gultom, Gushka
"Unit Informasi Wilayah Pertambangan Direktorat Jenderal Geologi Sumber Daya Mineral menggunakan sistem informasi yang berbasiskan geografi dalam menata administrasi peta-peta yang selama ini tersebar dalam bentuk lembaran yang tidak seragam menjadi bentuk rupa digital. Manfaat menggunakan sistem tersebut diantaranya, dapat mempersingkat waktu dan proses dalam pengelolaan KK (Kontrak Karya), PKP2B (Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara) dan KP (Kuasa Pertambangan), mempermudah koordinasi dan integrasi data kewiiayahan serta informasi terkait lainnya, karena bereferensi geografis dengan sistem koordinat yang berlaku secara global. Sehingga pengguna jasa dapat mengoptimalkan sumberdaya informasi yang terdapat pada unit untuk kepentingan investasi di sektor pertambangan mineral dan batubara. Faktor yang mempengaruhi Kepuasan Pengguna Jasa Unit Informasi Wilayah Pertambangan, namun demikian keseluruhan dimensi pelayanan jasa Tangibility, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy, dapat diandalkan sebagai alat untuk menganalisa pelayanan jasa (Zeithaml,Valerie A.,et.at,1990). Dimensi tersebut cukup bermanfaat digunakan sebagai pisau analisis dalam menganalisa dan memperbaiki Kepuasan Pengguna Jasa Informasi Wilayah Pertambangan.
Hasil analisis penelitian mengindikasikan, bahwa indikator rasa aman,bebas risiko terhadap kualitas informasi dalam dimensi Assurance berperan dalam menunjang kepuasan, dengan skor kepuasan tertinggi. Sedangkan pada kelompok sampel bahan galian mineral dan batubara, terdapat perbedaan tingkat kepuasan yang cukup signifikan, terutama sekali terhadap indikator sikap simpatik petugas, pelayanan pencetakan peta, ketanggapan petugas, kesiapan melayani, pemutakhiran data, knowledge petugas, perangkat sistem dan informasi serta kualitas informasi.
Pada kelompok sampel tahapan kegiatan penambangan, terdapat perbedaan yang yang cukup signifikan terutama sekali terhadap indikator perangkat sistem informasi dan terhadap penerimaan personal yang mengindikasikan tahapan penyelidikan umum dan eksplorasi mempunyai tingkat kepuasan lebih baik, erat kaitannya dengan pencadangan wilayah. Pada kelompok sampel jenis ijin juga terdapat indikasi yang cukup ekstrim perbedaan tingkat kepuasannya seperti yang ditunjukkan oleh hasil analisis Uji Anova terhadap indikator pelayanan pencetakan peta, kesiapan melayani dan kualitas informasi.
Secara keseluruhan dari dimensi pelayanan tersebut dimensi Assurance menunjukkan tingkat kepuasan tertinggi dan dimensi Responsiveness menunjukkan tingkat kepuasan yang paling rendah. Hasil analisis faktor dengan teknik principal components analysis mengkonfirmasikan kembali faktor yang mempengaruhi kualitas sistem informasi seperti kualitas sistem,kualitas informasi dan kualitas jasa (DeLone & Mc Lean;1993), yang implisit didalamnya kepuasan pengguna jasa informasi wilayah dimensi Tangibility, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Empathy.
Terbentuknya 3 faktor baru hasil konfirmasi tersebut adalah: Faktor 1 yang terbentuk dinamakan Kualitas Sistem (dimensi Tangibility dan Assurance), berkaitan dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung sistem GIS pada UPIWP. Faktor 2 yang terbentuk dinamakan Kualitas Informasi (dimensi Responsiveness, Empathy dan Assurance) lebih kearah kelengkapan layer-layer data spatial dan a spatial, kualitas informasi sangat mendukung tingkat kepuasan pengguna jasa yang menginginkan informasi yang cepat, realtime dan akurat. Faktor 3 yang terbentuk dinamakan Kualitas Jasa (dimensi Reliability dan Assurance) yang erat kaitannya dengan pelayanan yang mudah, mudah, cepat dan transparan yang mampu menarik minat untuk berinvestasi dalam industri pertambangan mineral dan batubara di Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1960
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadiani
"Penelitian ini mengidentiiikasi ketepalan pengukuran yang biasa digunakan dalam
mengulcur kcberhasilan sistem informasi, yaitu: Kepuasan Inforrnasi Pengguna. Karena
bagaimanapun juga penilaian langsung dari pengguna akan sangat membanlu dalam
menilai keberhasilan sistem informasi yang ditcrapkan dalam organisasi. Penelitian ini
mengidentjtikasi variabel-variabel yang dapat mcmpcngaruhi kepuasan infomasi
pungguna di Pcrpustakaan dan faktor-faktor indikator lainnya. Pengujian dilakukan
dengan menggunakau model diagram lintas (causal path models) kepuasan infonnasi
pengguna, dengan melibatkan faktor-faktor KI? antara lain adalah : Perilaku Pustakawan,
Kualilas Koleksi, Pengetahuan dan Keterlibatan Pcngguna serta Manfaat Jasa Layanan.
Penclitian ini difokuskan di UPT. Pcrpustakan IPB, clengan sampcl yang terdiri alas
mahasiswa IPB yang berasal dari bcrbagai latar belakang fakultas dan strata. Data survei
dari 116 responden dari berbagai lata: belakaug ini kemudian dievaluasi dengan
mengglmakan model analisis lintasan yang terdapat dalam LISREL.
Dalam pcnelitian ini dinuktikan bahwa I -
cl Terdapat indikator yang cukup signlikan antara perilaku Pustakawan terhadap
kepuasan informasi pengguna (7 = 0.99 dan R?= 0.99).
Cl Terdapat indikator yang cukup signiiikan antara kualitas koleksi terhadap kcpuasan
informasi pengguna (y = 0.90, nilai t = 23.70 dan R?= 0.81 ).
Cl Terdapat indikator yang cukup signiiikan antara pengetahuan dan keterlibatan
pengguna terhadap kcpuasan informasi pengguna (y= 0.86, nilai t =28.58 dan
R2=0.73).
Cl Terdapat indikator yang cukup signiiikan antara manfaat jasa layanan terhadap
kepuasan informasi pengguna ( y = 0.99, nilai t = 8.92 dan R? ==0.99)

Abstract
This study investigates the validity of commonly used measurement for the
success of infonnation systems (IS): User Information Satisfaction (UIS). However, poor
user evaluation of function remains a problem in many organizations. In this study we
examine factors that may influence UIS and their relative influence or importance. This
study evaluates some altemate causal path models of UIS involving traditional factors
such as attitude towards Librarian, quality of collections, knowledge and involvement,
and the use of information system. We focus this study in IPB Library : which serves
students from many levels and faculties. Data from a cross-sectional survey involving
116 users is employed to evaluate the causal path models through path analysis in
LISREL.
The results of study indicated that: V
cr There is significant indication between Librarian attitude toward user information
satisfaction ty = 0.99 and n== 0.99).
cr There is significant indication between quality of collections toward user
information satisfaction (7 = 0.90, tvalue = 23.70 and R2= 0.81 ).
ci There is significant indication between user? knowledge and involvement toward
user information satisfaction (y = 0.86, tvalue = 28.58 and R? =O_73).
ci There is significant indication between the use of information system toward user
infomiation satisfaction (7 = 0.99, tvalue = 8.92 and R?=0.99)."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T6063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad M. Sjarif Hidayatullah
"Jakarta Evolution (JAKEVO) merupakan sistem pelayanan daring perizinan dan non-perizinan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui sistem satu pintu yang direncanakan dapat melayani dan memproses sebanyak 296 jenis izin dan non-izin. Berdasarkan Laporan Penyelenggaraan DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2020, diketahui bahwa JAKEVO baru dapat melayani 266 jenis izin dan non-izin atau sebesar 90% dari target Rencana Strategis DPMPTSP 2017-2022 pada indikator Persentase Layanan Perizinan dan Non-Perizinan secara Online untuk tahun 2020 yang sebesar 100%. Selain itu berdasarkan besarnya investasi dalam pengembangan JAKEVO, didapatkan data bahwa JAKEVO baru dapat menarik pengguna sebanyak 692.988 user. Berdasarkan penelusuran permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan layanan dari JAKEVO. Penelitian ini menggunakan modifikasi model kesuksesan Delone and McLean. Metodologi penelitian yang digunakan adalah campuran dimana data kuantitatif didapatkan melalui penyebaran kuesioner terhadap 197 responden dan data kualitatif didapatkan dari hasil wawancara. Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 79.8% model yang digunakan pada penelitian ini dinyatakan fit/baik. Dari 9 faktor dan 17 hipotesis awal yang digunakan pada penelitian ini, dihasilkan 8 faktor yang terbukti signifikan mempengaruhi kesuksesan layanan dari sistem JAKEVO dan 12 hipotesis diterima. Faktor Information Quality, Service Quality, Trust, Perceived Usefulness, User Satisfaction, Intention to Use, EWOM Intention, dan Organization Performance terbukti signifikan mempengaruhi kesuksesan layanan sistem JAKEVO. Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu DPMPTSP harus fokus dalam pengembangan dan peningkatan faktor kualitas sistem dari JAKEVO, DPMPTSP juga harus meningkatkan fitur keamanan informasi agar JAKEVO hanya dapat di akses oleh user yang valid saja, JAKEVO harus dapat diakses kapanpun, dan terdapat petugas stand-by 24/7 untuk membantu pengguna yang mengalami kendala dalam menggunakan JAKEVO di luar jam kantor.

Jakarta Evolution (JAKEVO) is an online permits and non-permits service system owned by the DKI Jakarta Provincial Government through a one-stop system that is planned to serve and process as many as 296 types of permits and non-permits. Based on the 2020 DKI Jakarta Provincial DPMPTSP Implementation Report, it is known that JAKEVO can only serve 266 types of permits and non-permits or 90% of the target of 2017-2022 DPMPTSP Strategic Plan on the Percentage indicator of Online Permit and Non-Permit Services for 2020 which by 100%. In addition, based on the amount of investment in the development of JAKEVO, data obtained that JAKEVO has only been able to attract 692,988 users. Based on these problems, it is necessary to analyze the factors that influence the success of JAKEVO’s services. This study uses a modified Delone and Mclean success model. The research methodology used is mixed methods where quantitative data is obtained from distributing questionnaires to 197 respondents and qualitative data is obtained from interviews. Quantitative data processing is done by PLS-SEM. The results showed that 79.8% of the models used in this study were declared fit. Of the 9 factors and 17 initial hypotheses used in this research, 8 factors were proven to significantly influence the service success of the JAKEVO system and 12 hypotheses were accepted. Information Quality, Service Quality, Trust, Perceived Usefulness, User Satisfaction, Intention to Use, EWOM Intention, and Organization Performance factors have been shown to significantly influence the success of JAKEVO system services. Recommendations that can be given are DPMPTSP must focus on developing and improving the quality factor of the system from JAKEVO, DPMPTSP must also improve information security features so that JAKEVO can only be accessed by valid users, JAKVEO must be accessible at any time, and there are 24/7 stand-by officers to help users who have problems using JAKEVO outside of office hours.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Rehulina Aglaia
"Dengan meningkatnya jumlah pengguna internet dan koneksi seluler di Indonesia, transformasi digital dengan cepat mengambil alih dan meningkatkan kualitas hidup dengan mengembangkan cara orang berkomunikasi, berinteraksi, dan bertransaksi. Implikasi dari kemajuan teknologi yang dibawa untuk memudahkan aktivitas sehari-hari masyarakat adalah inovasi alternatif angkutan umum, yaitu layanan ride-hailing. Dengan hadirnya beberapa penyedia jasa ride-hailing yang saling bersaing di Indonesia, loyalitas pelanggan terhadap merek tertentu menarik untuk ditelaah. Penelitian deskriptif kuantitatif ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pelanggan dalam konteks ini. Sebanyak 398 responden yang merupakan pengguna layanan ojek online dikumpulkan secara purposive sampling dan data diolah menggunakan Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasilnya menunjukkan bahwa perceived benefits of ride-hailing app, perceived sales promotion, perceived app-related risks dan perceived vehicle and driver-related risks berperan penting dalam memprediksi kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan secara langsung. Sedangkan perceived service quality tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan tetapi memiliki efek mediasi melalui kepuasan pelanggan.

With the increasing number of internet users and cellular mobile connections in Indonesia, digital transformation is rapidly taking over and improving the quality of life by evolving the way people communicate, interact, and make transactions. An implication of technological advancements that has been brought to ease people’s daily activities is the innovation in public transport alternative, ride-hailing services. With the presence of several competing ride-hailing providers in Indonesia, the loyalty of customers towards a particular brand is interesting to be explored. This quantitative descriptive research is conducted to analyze the factors influencing customer satisfaction and loyalty in this context. A total of 398 respondents who are recent customers of motorcycle ride-hailing services were collected using purposive sampling and the data was processed using Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The findings suggest that perceived benefits of ride-hailing app, perceived sales promotion, perceived app-related and vehicle and driver-related risks play a significant role in predicting both customer satisfaction and customer loyalty directly. Meanwhile, perceived service quality has no significant direct effect on customer loyalty but has a mediating effect through customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchamad Ganda Gunawan
"Tulisan ini membahas tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan informasi pada ulasan online aplikasi kencan. Penelitian ini diadaptasi dari penelitian Filieri & McLeay pada tahun 2013 tentang adopsi informasi wisatawan dari ulasan online. Dengan menerapkan pendekatan kuantitatif, penelitian ini menggunakan kuesioner online dari 127 responden yang mencari informasi tentang aplikasi kencan. Metode analisis data dilakukan dengan analisis statistik eksplanatif dan analisis Structural Equation Modeling (SEM) demi membuktikan hipotesis-hipotesis penelitian. Dengan mengimplementasikan Elaboration Likelihood Model (ELM), studi ini menjadikan central route (dibagi dalam dimensi ketepatan waktu informasi, informasi yang dapat dimengerti, relevansi informasi, akurasi informasi, nilai informasi yang ditambahkan, serta kelengkapan informasi) dan peripheral route (terdiri dari dimensi kuantitas informasi dan peringkat produk) sebagai variabel induk independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketepatan waktu informasi, relevansi informasi, dan kelengkapan informasi menjadi dimensi-dimensi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan informasi pada ulasan online aplikasi kencan. Sedangkan akurasi informasi dan kuantitas informasi tidak memiliki pengaruh yang kuat.

This paper discusses about analysis of the factors that influence adoption of information in online reviews of dating applications. This research was adapted from Filieri & McLeay's in 2013, research on how tourists' adoption of information from online reviews. By applying a quantitative approach, this research used an online questionnaire from 127 respondents who were looking for information about dating applications. The data analysis method was carried out using explanatory statistical analysis and Structural Equation Modeling (SEM) analysis to prove the research hypotheses. By implementing the Elaboration Likelihood Model (ELM), this study specified the central route (divided into information timeliness, information understandability, information relevance, information accuracy, value-added information, and information completeness) and peripheral route (consisted of information quantity and product ranking) as independent variables. The research results show that information timeliness, information relevance, and information completeness are dimensions that have significant influence on receiving information in online reviews of dating applications. Meanwhile, information accuracy and information quantity do not have a strong influence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Purbono
"ABSTRAK
Sebagai organisasi pemerintah Ditjen. Pajak mempunyai misi dan fungsi tersendiri, dimana keduanya merupakan hal yang strategis. Ditjen. Pajak mempunyai tugas untuk mengadminsitrasikan penerimaan negara dan untuk itu diperlukan kehandalan aparat Ditjen. Pajak beserta pendukung surnber daya lainnya, seperti dukungan Teknologi Informasi (TI) sebagai alat operasional sehari-hari. Dukungan TI yang sudah dipunyai oleh Ditjen. Pajak pada saat ini sudah tergolong cukup mutakhir.
Meskipun sudah didukung oleh TI yang cukup mutakhir, Ditjen Pajak masih bekerja secara semi manual, sehingga karena dirasakan kurang efisien, maka perlu dibentuk unit tax information center (TIC) sebagai salah satu altematif untuk memecahkan persoalan itu. Dengan adanya TIC, diharapkan terjadi optimalisasi didalam penggunaan TI.
Dengan memakai metode Information Economics, maka keberadaan TIC akan dicoba untuk dikaji kelayakan pembentukannya. Dengan metode itu pula, penulis mencoba untuk mengkuantifikasi manfaat yang sulit terukur (intangible benefit) jika penerapan TIC jadi dilaksanakan di lingkungan Ditjen. Pajak.

ABSTRACT
As a government institution, Directorate General of Tax has a special mission and vision which both are considered as a strategic issue. The Directorate General of Tax's duties are to administrate and monitor all of the country revenue. Therefore the Directorate's entire officers have to posses skills and knowledge in line with other resources such as Information Technology (IT). The IT resources can be used as a daily means to back up those duties and so far they are sophisticated enough.
Although those means are sophisticated, The Directorate still works in semi manual operation. Inefficiency occurred with that kind of operation and to cope it, the Directorate tries to use a special unit which is called tax information center (TIC). The idea to build this unit is to reduce the inefficiency and optimize the use of IT.
Using Information Economics methodology, introduced by Marilyn Parker et. al., it can quantify the intangible benefits of TIC as well as analyzing the feasibility of TIC establishment especially in non-profit organization.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Munandar
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pekerjaan. Pada awalnya teknologi tersebut digunakan oleh untuk kepentingan militer kemudian diterapkan dalam dunia usaha dan terakhir juga
diterapkan dalam pemerintahan. E-filing adalah salah satu bentuk penerapan teknologi informasi dan komunikasi berbasis ?web? dalam bidang pemerintahan. E-filing mulai disosialisasikan pada tahun 2005 sebagai salah satu alternatif bagi wajib pajak dalam menyampaikan surat pemberitahuan ke kantor pajak. Banyak wajib pajak yang
kemudian beralih menggunakan e-filing. Namun demikian cara konvensional masih boleh digunakan oleh wajib pajak untuk menyampaikan surat pemeberitahuan. Seiring dengan meningkatnya jumlah pemakai e-filing, sudah selayaknya dilakukan evaluasi terhadap kepuasan dari penggunanya sebagai feedback bagi Direktorat Jenderal Pajak. Kepuasan wajib pajak dalam menggunakan e-filing ini dapat disebabkan oleh beragam faktor yang menarik untuk diteliti. Berdasarkan studi literatur yang dilakukan, penelitian ini
difokuskan untuk mengamati variabel-variabel penghematan waktu; penghematan biaya; memangkas birokrasi; keamanan dalam penyampaian data secara elektronik; dan aspek hukum dan legal terhadap mekanisme e-filing. Variabel-variabel tersebut kuat diduga mempengaruhi kepuasan terhadap pemakaian e-filing. Studi ini dilakukan dengan menyebar kuisioner terhadap perusahaan yang menjadi emiten di Bursa Efek Jakarta yang dipilih dengan cara simple random sampling. Survey dilakukan pada bulan Desember 2006 dengan menggunakan sampel kecil. Data yang diperoleh kemudian diuji mengunakan uji F dan uji t dengan metode regresi linier berganda.
Hasil dari studi dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% membuktikan variabelvariabel yang secara nyata mempengaruhi kepuasan pemakaian e-filing adalah variabel penghematan waktu, penghematan biaya dan keamanan. Hasil dari penelitian ini diharapkan
dapat menjadi masukan dalam pengelolaan e-filing di masa yang akan datang. "
2007
T 23844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Royandiah
"Universitas Terbuka sebagai lembaga pendidikan jarak jauh di Indonesia, dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan Informasi kepada mahasiswa yang tersebar di seluruh pelosok tanah air dengan latar belakang yang berbeda. Kualitas pelayanan informasi di duga mempunyai kaitan yang erat dengan masalah Komunikasi dalam Organisasi. Ada beberapa unsur yang dapat kita pelajari dalam komunikasi organisasi, hal yang menarik untuk dihubungkan dengan kualitas pelayanan informasi adalah iklim komunikasi organisasi dan aliran informasi.
Atas dasar pemikiran itu, dilakukan penelitian dengan judul hubungan antara Iklim Komunikasi Organisasi dan Aliran Informasi dengan Kualitas Pelayanan Informasi kepada mahasiswa di Universitas Terbuka. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, dengan pendekatan hipotesis-deduktif yaitu hipotesis yang diturunkan berasal dari teori yang ada. Penelitian ini dilakukan di UT Pusat, UPBJJ-UT Jakarta, UPBJJ-UT Bogor dan UPBJJ-UT Bandung, dengan jumlah responden sebanyak 100 orang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya Iklim Komunikasi Organisasi dan Aliran Informasi yang kurang baik di Universitas Terbuka, maka dihasilkan Kualitas Pelayanan Informasi yang kurang memuaskan.

Universitas Terbuka as an institution that runs a distant learning system is required to improve the quality of the information services to the students who are scattered all over Indonesia and who have various backgrounds. It is assumed that there is a strong correlation between the quality of the information services and the issues of communication in an organization. There are several aspects that can be investigated from the relation of communication in an organization and the quality of the information services, such as the organization communication climate and the flow of the information.
The research was conducted based on this assumption and was done by using a quantitative methodology. The research was conducted at Universitas Terbuka main office, and Jakarta, Bogor and Bandung regional offices, with 100 respondents.
The result showed that bad in communication climate and insufficient information flow at Universitas Terbuka caused bad quality of information services.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11692
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Information accessibility, communication intensity, and effectiveness of digital information services. Development of library activities begining from the traditional to digital system could be seen in its system of information material collecting, processing, offering and serving...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Kuniadi
"Tujuan dari penelitian ini: , (1). Untuk mengungkapkan kebutuhan informasi peneliti bidang ilmu Sosial dan Kemanusiaan di Perpustakaan Nasional RI dalam melaksanakan penelitian. (2). Untuk mengungkapkan bagaimana perilaku pencarian informasi peneliti bidang ilmu sosial dan kemanusiaan di Perpustakaan Nasional RI ketika melakukan penelitian. (3). Untuk mengungkapkan kendala-kendala yang dialami oleh peneliti bidang ilmu sosial dan kemanusiaan di Perpustakaan Nasional ketika melaksanakan pencarian informasi dalam melakukan penelitian.
Jumlah responden dalam penelitian ini 18 orang peneliti dalam bidang ilmu sosial dan kemanusiaan. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara yang dilaksanakan pada bulan April-Mei 2004. sedangkan penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Kebutuhan informasi peneliti bidang ilmu sosial dan kemanusiaan yang menjadi anggota Perpustakaan Nasional RI tahun 2002 sebagai berikut:
a. Subjek informasi yang dibutuhkan sangat beragam yang meliputi masalah politik, konflik, penegakan hukum, pendidikan, industri, tata ruang perkotaan, kebudayaan, wanita, lansia, manajemen SDM dan kesenian. Beragamnya subjek yang dipilih menunjukan bahwa minat terhadap penelitian sangat tinggi.
b. Sumber informasi yang dibutuhkan seperti : Majalah, jurnal, surat kabar, buku, naskah kuno, audio visual, arsip dan web site. Tidak hanya sumber dokumen tapi juga sumber non dokumen seperti : wawancara dengan informan penelitian, dosen dan ahli bidang ilmu tertentu.
c. Tahun publikasi yang digunakan peneliti dalam menggarap penelitiannya terdiri dan terbitan lama yaitu abad 19 sampai dengan abad 20 dan juga publikasi terbitan baru yaitu tahun 1970an sampai tahun 2000an.
d. Untuk lokasi perolehan informasi di Perpustakaan Nasional kebanyakan memanfaatkan koleksi buku langka, naskah kuno, surat kabar, majalah dan buku terbitan baru, disamping itu juga koleksi bentuk audio visual seperti mikrofilm dan foto. Sedangkan lokasi perolehan informasi di luar Perpustakaan Nasional RI yang banyak di kunjungi peneliti adalah Arsip Nasional, PDII-LIPI, Perpustakaan LP3ES, Perpustakaan CSLS, Perpustakaan Gedung Juang 45, Perpustakaan British Counsil, Perpustakaan Umum DKI Jakarta Sumantri Brojonegoro, dan perpustakaan kampus seperti UI, UNJ, UIN, IPB, ITB dan Unpad. Serta perpustakaan diluar negeri seperti Perpustakaan KITLV, Perpustakaan ISEASSingapura, Perpustakaan Leiden University, Perpustakaan Michigan University, Perpustakaan Cornell University, Perpustakaan National Library of Australia dan ARA Belanda.
2. Perilaku pencarian informasi
Pada umumnya perilaku pencarian informasi peneliti bidang ilmu sosial dan kemanusiaan yang menjadi anggota Perpustakaan Nasional RI tahun 2002 mengikuti pola tahapan pencarian informasi seperti yang pernah diteliti oleh Ellis (1987) yaitu starting, chaining, browsing, differentiating monitoring dan extracting. Kemudian terlihat adanya kecenderungan peneliti untuk meninggalkan cara tradisional, namun pada umumnya peneliti masih menggunakan koleksi tercetak dari pada dalam bentuk elektronik seperti mengakses dari web site.
3. Kendala dalam pencarian informasi ikut menentukan tingkat keberhasilan peneliti dalam melakukan penelitiannya. Kendala yang dialami peneliti terdiri dan kendala individu yaitu dari dalam diri sendin, kendala dari antar individu yaitu dari orang lain ketika melakukan kontak dalam rangka pencarian informasi serta kendala lingkungan di antaranya segi sistem layanan, jam buka perpustakaan, sarana penelusuran, teknologi informasi, ruang baca, petugas koleksi, perawatan bahan pustaka, dan reproduksi, yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam meningkatkan layanan kepada pemakai perpustakaan.

The Needs and Information Seeking Behaviour of Social and Humanity Sciences Researcher at The National Library of IndonesiaThe objectives of this research are: (1) To reveal information need of social and humanity sciences researcher at National Library of Indonesia , (2) to reveal information-seeking behaviour of social and humanity sciences researcher at the National Library of Indonesia,...(3) .to--reveal intervene of the researcher in information-seeking.
The respondents of the research are 18 social and humanity sciences researchers. Data was collected using interview method that was carried out from April to May 2004. This research is descriptive qualitative in from.
From this research, it could be concluded that:
1. The need of -information of social and humanity researchers at National Library of Indonesia year 2002 are as follow:
a. The subjects needed vary, including politic, conflict, law enforcement, education, industry, city landscape, culture, women, old people, human resources management and art. It shows that the interest on research is high enough.
b. The sources of the information are magazines, journals, newspapers, books, manuscripts, audio visual, archives and websites. In addition, the are also non-document sources, such as interview with research informants, lectures and experts.
c. Year of publication used by the researcher comes from 19th to 20th century, in addition to those come from 1970s to 2000s.
d. The location acquirement of information at The National Library of Indonesia, generally collected from old books, manuscripts, newspapers, magazines, other new books, other collections of audio visual such as microfilms and photos. While location acquirement of information outside the National Library of Indonesia, the researcher search information from other sources such as National Archives of Indonesia, PDII-LIPI, LP3ES Library, CSIS Library, Gedung Juang 45 Library, British Council Library, DKE Jakarta Sumantri Brojonegoro Library, University libraries like UI, UNJ, UIN, IPB, ITB, and Unpad. And foreign libraries such as KITLV Library, ISEAS-Singapore Library, Leiden University Library, Michigan University Library, Cornell University Library, National Library of Australia and ARA Netherland Library.
2. Information-Seeking behaviour
Generally, information-seeking behaviour of social and humanity sciences researchers at National Library of Indonesia followed Information-Seeking behaviour stages proposed by Ellis (1987), namely starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, and extracting. Furthermore, there is new trend to leave traditional ways. However, in general the researchers prefer printed collection to electronics one such as accessing web sites.
3. The intervene in Information-Seeking play important role in their success. These consisted of individual intervene, inter individual intervene resulting from other people in searching information, and environmental intervene such as service system, library open hour, exploring . means,. information technology, reading room, collection, librarians, conservation, and reproduction requiring serious attention in order to improve service to library users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T 11582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>