Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 32677 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chairuna M. B.
"Akademi Keperawatan Depkes Palembang didirikan tanggal 3 Maret 1968 dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 73/Pend/1968 tanggal I Februari 1968, dan persetujuan Gubernur KDH Tingkat I Provinsi Sumatera Selatan Nomor Sekr 1612288 tanggal 15 Juli 1968 yang beralamat di jalan Merdeka No. 76-78 Palembang.
Dalam proses penyelenggaraan pendidikan Akademi Keperawatan Depkes Palembang, ditemukan masalah penelitian yaitu belum adanya perencanaan strategic Akademi Keperawatan Depkes Palembang periode tahun 2001- 2005.
Tujuan penelitian ini adalah dirumuskannya perencauaan strategic untuk penyelenggaraan pendidikan Akademi Keperawatan Depkes Palembang tahun 2001 - 2005. Penelitian ini adalah penelitian operasional dengan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara dan observasi.
Proses penelitian meliputi pengumpulan data lingkungan eksternal dan lingkungan internal, lalu dilakukan analisis data, kemudian dilanjutkan dengan penetapan tujuan jangka panjang, penetapan strategi dan penetapan strategi yang menjadi prioritas utama.
Hasil penelitian pada analisis tahap I, didapatkan nilai pada external factor evaluation (EFE) matriks adalah 2,76. Sedangkan nilai pada Internal Factor Evaluation (LIE) matriks sebesar 2,61.
Selanjutnya pada analisis tahap II, berdasarkan TOWS matriks Akademi Keperawatan Depkes Palembang termasuk dalam strategi SO yaitu future quadrant dengan strategi related diversification, vertical integration, market development, product development, dan penetration..
Sedangkan pada lE matriks Akademi Keperawatan Depkes Palembang terletak pada set V. Strategi yang dianjurkan adalah hold and maintain dengan strategi market penetration dan product development.
Dari kedua hasil analisis di atas, maka strategi yang dipilih adalah product development dengan 8 strategi, dan market penetration dengan 6 trategi. Berdasarkan hasil analisis tahap III, dari perhitungan QSPM didapat nilai TAS untuk product development 5,61 dan market penetration 5,25, maka product development mendapat prioritas utama.
Berdasarkan perhitungan TAS, dari 8 strategi product development ditetapkan prioritas utama strategi adalah melengkapi sarana laboratorium dan perpustakaan (TAS = 5,31). Untuk meningkatkan proses pembelajaran pada Akademi Keperawatan Depkes Palembang. Sedangkan dari. 6 strategi market penetration ditetapkan prioritas utamanya adalah membuat Promosi SMU/ SPK (TAS = 5,52) dalam rangka upaya meningkatkan penyerapan pelanggan terhadap lulusan yang dihasilkan.
Saran yang dapat penulis kemukakan yang menyangkut kebijakan dan teknis adalah tingkatkan kuantitas dan kualitas sarana laboratorium dan perpustakaan, tingkatkan pemasaran, kemampuan organisasi, dan manajemen Akademi Keperawatan, serta tingkatkan kualitas tenaga pengajar, instruktur untuk mendukung peningkatan kualitas Akper Depkes Palembang.

Strategic Planning Academy of Nursing Health Department of Palembang Year 2001 to 2005.
Nursing Academy of Health Department of Palembang was established on 3rd of March 1968 by the decree of Health Minister number 73/ Pend /1968 dated 1st of February 1968, and the approval of Governor of South Sumatera Province number 16 l 2288 dated 5th of July 1968. This academy was on Merdeka street number 76 --78 Palembang.
The problem of this research was the strategic planning of this academy of the period 2001 to 2005 hasn't available yet.
The purpose of this research was to formularize the Strategic Planning for education fluency in nursing academy of Department of Health of Palembang, year 2001 to 2005. This is an operational research which used both qualitative and quantitative method. The data was collected by using interviews and observations.
The process of this research including data from external and internal environment. The data was analyzed then followed by formularization of long term objectives, chose strategy and the first priority of the chosen strategy.
The result showed that at the first stage of analysis, the value of external factor evaluation (EFE) on the matrix was 2,76 while the value of internal factor evaluation (IFE) was 2,61. At the second stage, according to tows matrix, this academy should include WO strategic of internal fix it quadrant which were consist of retrenchment, enhancement market development, product development, vertical integration and related diversification. Based on IE matrix, this academy was in set V. The suggested strategies was hold and maintain as well as market penetration and product development.
According to the two analysis, the chosen strategies were product development with strategies and market penetration with 6 strategies. Based on the result of third stage of analysis, from the calculation of QSPM, the value of TAS for product development was 5,6 and market penetration was 5,25 therefore- product development become the first priority.
Based on TAS calculation, from 8 strategies of product development, the first priority was completing laboratory facility and library (TAS = 5,31) in order to improve education process at nursing academy of Department of Health of Palembang.
Meanwhile, from 6 strategies of market -penetration, the first priority was making promotion to SMU/SPK (TAS = 4,94) in order to enhance the absorption of graduated.
Considering the result of this study, I suggest to improve quality and quantity of laboratory facilities, library, marketing, organization capability and management of this nursing academy as well as the quality of educators and instructors to increase the quality of nursing academy Health Department Palembang.
References : 25 (1998 - 2001)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T2044
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurmilah
"Menghadapi tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks serta kritis sudah selayaknya Akpernes Jakarta membekali diri dengan melaksanakan suatu perencanaan strategis yang tertuang dalam perencanaan strategik Akpernes Jakarta tahun 2001-2005.
Perencanaan strategik Akpernes Jakarta disusun dengan menggunakan metode penelitian operational (operational research) dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Input Stage adalah tahap pertama dari perencanaan strategik yaitu melakukan evaluasi faktor eksternal dan evaluasi faktor internal organisasi Akpernes yang dilakukan oleh Consensus Decision Making Group (CDMG). Anggota CDMG terdiri dari Pelaksana Harian Direktur (PLH), pembantu direktur (Pudir) I , Pudir II, sub bagian Administrasi umum, sub bagian Administrasi Akademi dan kemahasiswaan serta 2 (dua) orang dosen senior.
Tahap kedua adalah melakukan matching antara metode Internal-External Matrix (IE-Matrix) dan TOWS Matrix, sedangkan tahap ke tiga melakukan pilihan strategi terbaik dengan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QPSM).
Analisis dengan IE Matrix memperlihatkan Akpernes Jakarta berada pada posisi kuadran V yang berarti direkomendasikan untuk menerapkan strategi memelihara dan mempertahankan (Hold and Maintain) dengan strategi Market Penetration dan Product Development.
Mempergunakan TOWS matrix Akpernes Jakarta berada pada posisi kuadran II yakni internal fix it quadrant yang berarti menerapkan strategi product development dan market development.
Setelah memperhitungkan hasil yang di dapat dengan IE matrix dan TOWS matrix maka Akpernes Jakarta akan mempergunakan strategi Product Development, dalam menjalankan pendidikan Akpernes di masa mendatang.
Saran yang dapat penulis kemukakan agar tetap seiring dengan visi, misi dan tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan maka dalam perencanaan strategi perlu dilakukan sosialisasi, pemantauan dan evaluasi secara berkala.

Strategic Planning of Academic of Nursing (Anesthesia Program) at Jalan Kimia 22- 24 Central Jakarta Year 2002 - 2005Facing the society demand and necessity which is getting complex and critically it is only necessary that Akpernes Jakarta supplies itself by implementing certain strategic steps in Strategic Planning of Akpernes Jakarta of the year 2002 - 2005. Strategic planning of Akpernes Jakarta is developed by using operational research method with both qualitative and quantitative approaches.
Input stage which is the first stage of strategic planning is making evaluation of internal and external factors of Akpermes organization. The evaluation is done by Consensus Decision Making Group (CDMG). The member of CDMG consist of Chief Operational Officer, First Assistant to the Director, Second Assistant to the Director, Sub division of General Administration, Sub division of Academic Administration and University Student Affair and also two University level instructors.
IE Matrix analysis shows that Akpernes Jakarta is on quadrant V position. It means that Akpernes Jakarta is recommended to apply bold and maintain strategy with market penetration and product development strategies. With TOWS matrix analysis shows that Akpernes Jakarta is on quadrant II position namely Internal fix it quadrant, which means to accommodate product development and market development strategies.
After calculating IE matrix and TOWS matrix result, Akpernes Jakarta will make Product Development strategies in performing Akpernes education in the next future. It is suggested after that after the planning process, it is needed to conduct socialization, monitoring, and evaluation in order to implement the strategic plan with the perspective of its vision, mission and long term goal that has been committed before."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T5248
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfina Yusuf
"Akibat adanya peningkatan pendidikan serta pengaruh globalisasi maka tuntutan masyarakat akan berubah, apalagi dalam suasana otonomi daerah akan berdampak pada Puskesmas Rawat Inap Pagar Alam. Oleh karena itu diperlukan perencanaan strategi.
Untuk dapat menyusun perencanaan strategic dan Puskesmas Rawat Inap Pagar Alam, dilakukan penelitian analisa kualitatif dan kuantitatif, Penyusunan strategis ini melalui tahap I (input stage) terdiri dari analisa tingkungan eksternal dan internal dari Puskesmas Rawat Inap Pagar Alarn, yang dilakukan oleh Consensus Decision Making (CDM), kemudian tahap I1 (matching stage), CDM melakukan analisis dengan matriks internal-eksternal (IE) dan SWOT, selanjutnya tahap III (decision stage) menggunakan matriks QSPM untuk menentukan strategik terbaik.
Dari hasil penelitian, pemilihan alternatif berdasarkan IE matriks, memperlaihatkan posisi Puskesmas Rawat Inap Pagar Alam pada kuadran H yang berarti grow and build dengan strategi yang dianjurkan adalah strategi intensif (market penetration, market development, product development) dan strategi integratif (forward integration, backward integration, horizontal integration).
Penelitian ini menyimpulkan bahw Puskesmas Rawat Inap Pagar Alam memiliki potensi pasar yang besar dengan dukungan internal yang kuat dan juga akan adanya perubahan status menjadi puskesmas swadana maka harus meningkatkan mutunya. Sedangkan saran yang dianjurkan dapat merealisasikan perencanaan strategik ini, maka diperlukan pemantauan agar pelaksanaannya tercapai.

The Strategic Planing Inpatient Health Center of Pagar Alam, Distric of Lahat, 2000-2005 The aim of the society will be changed because of the increase/growth of education and the effect of globalization., besides in the district autonomy condition will make effect of Inpatient Health Center of Pagar Alam, that is way is need the Strategic Planning.
To arrange Strategic Planning of Inpatient Health Center of Pagar Alam, they make quality and quantity analysis research. The arrangement the strategic through bellow phase I (Input stage) included in external and internal environment analysis from Consensus Decision Making (CDM) and the phase II (Matching stage) did analysis with internal and external Matrix (IE) and SWOT. After that, phase III (decision stage) used the QSPM matrix to make the best strategic.
The result of research to choice alternative based on IE matrix, shows the position of Inpatient Health Center of Pagar Alam with mean growth and build with the allow strategic is intensive (strategy Market penetration, Market development, product development) and integrative strategy (forward integration, backward integration, horizontal integration).
The conclusion of this result is Inpatient Health Center Of Pagar Alam, has big potential market with the strong internal support and also will be change of the status to be "Puskesmas Swadana" (The source of found is it self) so they have to increase their quality. Where as suggestion, which is suggested, to realize this strategic planning, so it needs control in order the implementation will is reached.
References: 22 (1980-2000)"
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T10298
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noerbassyah S.
"Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Abdul Aziz Singkawang didalam upayanya untuk mengembangkan diri,memerlukan suatu perencanaan strategik yang dapat sejalan dengan visi dan misi RSUD Dr.Abdul Aziz yang tertuang pada Percncanaan Strategik RSUD Dr.Abdul Aziz Singkawang tahun 2001-2005. Untuk dapat menyusun perencanaan strategik dari RSUD Dr.Abdul Aziz, dilak-ukan penelitian studi kasus dengan analisis kualitatif,dan penyusunan strategi ini melalui beberapa tahap yaitu tahap I (input stage) terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan internal dari RSlJD Dr.Abdul Aziz, yang dilakukan oleh Consensus Decision 1Haking Group (CDMG), yang terdiri dari Direktur, Komite medik, staf medis fungsional, staf Strukiural, kepala instalasi dan kepala-kepala ruangan. Kemudian tahap II (matching stage), CDMG melakukan analisis dengan matrix Internal-External (IE Matrix) dan matrix TOWS. Selanjutnya tahap Ill (decision stage) menggunakan matriks QPSM untuk menentukan strategik terbaik bagi RSUD Dr.Abdul Aziz Singkawang."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Petrus Eto
"Akademi Kebidanan Depkes Karawang diresmikan oleh pemerintah melalui Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : HK.00.06.1.3.2784, tanggal 9 Juni 1998 yang bertempat di SPK Depkes Karawang yang terletak di Jalan Kertabumi No. 74 Kabupaten DT.II Karawang, dimu[ai tahun ajaran 1998/1999.
Dalam proses perencanaan dan penyelenggaraan program pendidikan D 111 Kebidanan Karawang ditemukan masalah penelitian yaitu belum adanya perencanaan strategik penyelenggaraan program pendidikan D III Kebidanan Karawang periode tahun 2000-2004.
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah dirumuskannya perencanaan strategik untuk penyelenggaraan program pendidikan D III Kebidanan Karawang tahun 2000-2004. Penelitian ini adalah penelitian operasional dengan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif melalui metode wawancara mendalam.
Proses penelitian meliputi pengumpulan data eksternal dan internal, pengolahan data, analisis data dan kemudian dilanjutkan dengan penetapan tujuan jangka panjang dan penetapan strategi. Data eksternal bersumber dari data sekunder dari berbagai instansi dan data primer bersumber dari hasil wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor eksternal pads EFE matrix adalah 3,29 terletak pada posisi diatas rata-rata. Faktor-faktor internal dalam matrix 1EE adalah
sebesar 3,54, termasuk niiai tinggi. Berdasarkan matrix IE AKBID Depkes Karawang terletak pada sel III, strategi yang dianjurkan pada organisasi yang terletak pads sel ini adalah Hold and Maintain dengan strategi market penetration dan product development,
Dari hasil analisis SWOT didapat 4 strategi yang sesuai untuk dijalankan pada strategi market development dan 6 strategi yang sesuai untuk strategi product development. Dari perhitungan QSPM, didapat nilai TAS untuk market development 5,07 dan untuk product development 5,33, sehingga product development mendapat prioritas pertama.
Berdasarkan perhitungan TAS, dari 6 strategi product development ditetapkan bahwa prioritas utama strategi product development adalah membuatlmemasukkan kursus "English Conversation" ke dalam kurikulum lokal.
Saran yang dapat penuiis berikan mengacu pada konsep Hagel & Sanger, yaitu tingkatkan pemasaran, tingkatkan kemampuan organisaasi dan manajemen Akbid Berta tingkatkan infra struktur yang mendukung pendidikan.

Strategic Planning Academy Of Midwifery Karawang 2000 - 2004 YearsThe Academy of Midwifery Health Departemen Karawang legitimed by the goverment through decision Minister of Health Republic Indonesia No. HK. 0006132784 at june 9, 1998, located at Nursing School of Health Departement , Kertabumi 74 street Karawang. It has been start at 1998-1999 years period.
In the process of planning and made D III Midwifery Education programe in Karawang, has a problem in research. The problem is No Strategic Planning for D [II of Midwifery Education program 2000-2004 years period.
The Objective of this research is made a strategic planning for D III of midwifery Education program in Karawang 2000-2004 years.
This Research is the operational research with the quantitative analysis date and qualitative analysis date though deep interview methode.
The process of research consist of gathering external date and internal date, preparing date, analysis date, and follow with the objective long periode and made strategy. The resourch of external date is from secondary date at any institution and primary date from the deep interview.
The product of research, showing external factor at the matrix EFE is 3,29 at the upper rate position. Internal factor at matrix IFE is 3.54, include high value. Based on matrixs IE the academy of midwifery Health Departement Karawang has a III Cell. The strategy for organization should be at this cell is hold and maintain with the market penetration and product development strategy.
From the SWOT analysis, there is four strategy that appropriate from market development strategy and six strategy that appropriate for product development strategy.
From the calculation QSPM which can get the value of TAS for market development 5,07 and for product development 5,33 so the product development has the first priority.
Based on the calculation TAS from six product development strategy decision is made that the first priority of product development strategy is make English Conversation Course as local curriculum.
Researcher give the suggestion based on the Hagel and Sanger concept is increase promotion, increase ability of organizing and management the academy of midwifery and increase the infra structure that support the education."
Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erly Ermawati
"Politeknik Kesehatan (Poltekkes) DepKes Palembang adalah unit pelaksana teknis di lingkungan departemen kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pendidikan profesional dalam program diplomatika III. Sehubungan dengan itu, penelitian ini berupaya melihat sejauh manakah kondisi Poltekkes DepKes Palembang saat ini berikut visi dan misi yang dimilikinya serta faktor eksternal dan internal yang menyertainya. Lebih lanjut hal itu dikembangkan dalam suatu rencana strategik Poltekkes DepKes Palembang menjelang tahun 2005 - 2009 mendatang.
Penelitian ini dilaksanakan di Poltekkes DepKes Palembang berupa suatu penelitian operasional melalui analisis data kualitatif dan kuantitatif terhadap variabel eksternal (ekonomi, politik, teknologi, geografi, demografi, pesaing, pemasok dan pelanggan) dan variabel internal meliputi (visi dan misi organisasi, manajemen, sumber daya manusia, fasilitas fisik, keuangan, sistem informasi, pemasaran, kurikulum). Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dengan Direktur Poltekkes DepKes Palembang dan data kuantitatif diperoleh dari dokumentasi atau (profil Poltekkes DepKes Palembang) dan instansi terkait lainnya. Selanjutnya diolah peneliti dan dalam proses penetapan strategi menggunakan Consensus Decision Making Group (CDMG) yang terdiri dan Direktur Poltekkes DepKes Palembang, pembantu direktur II dan III dan 2 orang pejabat struktural Poltekkes DepKes Palembang dengan peneliti sebagai fasilitatornya.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari lingkungan eksternal Poltekkes DepKes Palembang mempunyai faktor peluang berupa tingginya minat lulusan SMU, menikatnya lulusan SMU, adanya sejumlah sarana yankes, meningkatnya jumlah penduduk transportasi dan komunikasi.
Dilain pihak ancaman Poltekkes DepKes Palembang berupa zero growth, otonomi daerah, jumlah pengeluaran meningkat, peralatan yang modern, (Akper, Akbid, Akfar, AAK Swasta).
Faktor kekuatan internal yang dimiliki berupa visi dan misi organisasi kualitas SDM, struktur organisasi (melembaga) fasilitas fisik, kegiatan pembelajaran berdasarkan kurikulum. Faktor kelemahan internal Poltekkes DepKes Palembang meliputi, belum ada pemasaran, prosedur tetap belum tertulis, sistem informasi keuangan, perencanaan, pengawasan, dan evaluasi sumber pembiayaan.
Dengan matrik EFE dan EFI diperoleh nilai masing-masing 2.45 dan 2.79 yang menempatkan posisi Poltekkes DepKes Palembang pada sel Hold & Maintain strategi.
Dengan matrik TOWS dikembangkan 16 alternatif strategi yaitu 5S0, 4WO, 5ST dan 2WT yang setelah dianalisis CDMG dikelompokkan ke dalam strategi produk development (8 strategi) dan maket penetration (5 strategi). Urutan prioritas strategi development berdasarkan QSPM adalah melengkapi sarana laboratorium, dan buku perpustakaan, program unggulan jurusan kebidanan, program English Canvorcation, meningkatkan peran serta BP3, pendidikan dan latihan dosen, pembenahan manajemen, meningkatkan sistem informasi keuangan dan pembenahan infra struktur.
Urutan prioritas strategi adalah market penetration, promosi pada SMU, promosi Poltekkes DepKes Palembang, pemarasan aktif, kerjasama dengan pemerintah daerah, kerjasama dengan sarana-sarana yankes.
CDMG melakukan analisis TOWS matrix dan menggunakan konsep Balanced Scorecard untuk menentukan inisiatif strategi. Selanjutnya dari QSPM matrix dan memadukan antara konsep Balanced Scorecard dengan matrix QSPM untuk mendapatkan prioritas strategi dan inisiatif strategi. Dari hasil penelitian berdasarkan konsep Balanced Scorecard didapatkan inisiatif strategi berdasarkan perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis intern dan pembelajaran dan pertumbuhan.
Peneliti menyarankan perlunya ada sosialisasi rencana strategi Poltekkes DepKes Palembang kepada seluruh staf melalui pertemuan rutin dan peningkatan kualitas belajar menganjar dan SDM, kerjasama dan pemasaran serta peningkatan mutu organisasi.
Daftar bacaan : 23 ( 1995 - 2003 )

Creating a Strategic Plan for the Polytechnic of Health of the Health Department of Palembang by Balanced Scoredcard Year 2005 - 2009The Polytechnic of Health (POLTEKKES) of Health Department is a technical implementation unit in the department of health that functions to run a professional education in Diploma III. Related to this, this research makes an effort to see how far the condition of Polytechnic of Health of Palembang nowadays, included its vision and mission as well as internal and external factors belonged to it. Furthermore, this will be developed in as strategic plan for Polytechnic of Health of Palembang in the period program 2005 - 2009 in the future.
The research carried out at Polytechnic of Health in Palembang was an operational research by using the qualitative and quantitative. data to the external variables (economics, politics, geography, competitors, supplier and customers) and the internal variables including (vision and mission of organization, management, human resources, facilities, finance, information system, marketing, and curriculum). The qualitative data was obtained by depth interview with the Director of Polytechnic of Health of Palembang and the qualitative data was obtained from the documentation or (profile of Polytechnic of Health of Palembang) and relevant instances. Furthermore, all data was processed by researcher and in the process of determining the strategy by using a Consensus Decision Making Group (CDMG) which are consisted of the Director of Polytechnic of Health of Palembang, Assistant Director II and Assistant Director III and two (2) persons from the structural apparatus of Polytechnic of Health of Palembang and researcher as its facilitator.
The results of research shows that the external environment of Polytechnic of Health of Palembang has challenges like; the high willingness of the senior high school graduates, increase in senior high school graduates, availability of number of Yankes facilities, increase in number of transportations and accommodations.
Another side that the threat for Polytechnic of Health of Palembang may be zero growth, local autonomy, increasing of life expenses, modern equipment (AKPER, AKBID, AKFAR, private AAK).
The internal factors such as vision and mission, quality of human resources, structure of organization, infrastructure, learning and teaching based on the curriculum. The weakness of the internal factor of Polytechnic of Health of Palembang includes, no marketing activity, having unwritten procedure, system of finance information, planning, controlling, and evaluation for funding resources.
By using the EFE and EFI matrixes has obtained respective value, 2.45 and 2.79 that has placed the position of Polytechnic of Health of Palembang on the sell Hold & Strategy Maintain.
By TOWS matrix has been developed 16 alternative strategies, namely; 5 SO, 4 WO, 5ST and 2WT and after be analyzed by CDMG has been classified in the strategy of product development (8 strategies) and market penetration (5 strategies). The sequence priority of strategic development based on QSPM is to prepare the laboratory and completing books in the library, excellent midwifery program, program of English Conversation, increasing BP3 role, education and training of lecturers, improving the management, the financial information system and infrastructure.
The priority sequence of strategy are as follows; market penetration, promotion of Polytechnic of Health of Palembang, active marketing, cooperation with the local government and YANKES.
CDMG conducted the analysis of TOWS matrix and used the concept of Balanced Scorecard in order to identify the initiatives strategy. Furthermore from QSPM matrix and integrated between the concept of Balanced Scorecard with the matrix QSPM in order to obtain the priority strategy and initiatives strategy. From the research results based on the concept of balanced Scorecard was obtained that the initiative strategy based on the financial perspective, customer, process of intern business, teaching and learning process and growth.
Researcher recommends that it is necessary to socialize the strategic plan of Polytechnic of Health of Palembang for all staffs through the regular meeting and increasing quality of teaching and learning process and human resource, cooperation, promotion, and improving the quality of organization.
Bibliography: 23 ( 1995 - 2003 )
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idrus
"Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam menuju Indonesia sehat 2010 telah menetapkan kebijaksanaan umum pembangunan kesehatan antara lain peningkatan derajat kesehatan sumber daya manusia dibidang kesehatan.
Dengan mengacu kepada UU no. 22 tahun 1999, dan UU no.25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dan PP no. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi. Semenjak dimulainya Otonomi Daerah tahun 2001 ini, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman dipandang perlu mempunyai rencana strategik.
Untuk dapat menyusun rencana strategik Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman dilakukan penelitian Operasional dengan analisa kualitatif. Penyusunan rencana strategik ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu tahap I (Input stage) terdiri dari analisis lingkungan eksternal dan internal dari Dinas Kesehatan yang dilakukan oleh Consensus Decision Making (CDM) yang terdiri dari Kepala Puskesmas, Kepala Subdinas, dan Kepala Seksi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman. Kemudian pads tahap II (Making Stage, CDM) melakukan identifikasi alternatif strategik dengan analisis internal dan eksternal (IE) Matrix dan SWOT Matrix. Setelah itu dilanjutkan dengan tahap III (Decision Stage) untuk menentukan prioritas strategik terpilih dengan menggunakan metode Quantitative Strategic Planning Matrixs (QSPM).
Berdasarkan hasil analisis SWOT Matrixs memperlihatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman berada dalam kuadran Strenghths-Opportunities (S-O), dimana pada kondisi yang demikian Dinas Kesehatan dapat menciptakan Strategik yang menggunakan Kekuatan untuk memanfaatkan peluang sedangkan pada analisis dengan Matrixs IE memperlihatkan posisi Dinas Kesehatan berada pada set II (Growth and Build) yang berarti Dinas Kesehatan masih punya peluang untuk melakukan pertumbuhan dan pengembangan organisasinya.
Melalui kedua analisis Matrixs tersebut maka Strategik prioritas yang tepat untuk Dinas Kesehatan adalah Strategik Intensif dan Strategik Integratif.
Sebagai saran agar rencana strategik Dinas Kesehatan yang telah dibuat ini dapat dioperasionalkan maka perlu adanya rekomendasi dan dukungan dari Kepala Daerah dan DPRD Pasaman, setelah itu baru dilakukan sosialisasi kepada pihak terkait untuk menjalin koordinasi di dalam pelaksanaannya.

Strategic Planning of health office of Pasaman Regency Within framework of Regional Autonomy, Year 2001-2005
Department of health, the Republic of Indonesia according to Healthy Indonesia Year 2010 has determined general policy of health aspect development such as increasing of human resource in health aspect.
Referring to Law Number 22 Year 1999, and Law Number 25 year 1999 regarding Financial Balancing between central government and the regional government and Government Regulation Number 25 year 2000 regarding authority of the government and the provinces as autonomous regions. Beginning Pasaman District of autonomous in 2001, certainly the health office of Pasaman District would be a necessity this strategic Planning.
In order to build a strategic planning of this Board this operational research has been conducted using Qualitative analyses, this strategic we build in three stage. First (Input stage), Consists of external and Internal environmental analyses of health office. Through Consensus Decision Making (DMC) people in this group include Head public Health Centre, Head Sub District, Health office and Head Section Health office from Health Pasaman District. On the second stage (Matching Stage), intended alternative strategic by Internal-External Matrixs and SWOT Matrix analyses. Finally the third Stage (Decision Stage) was select the strategic priority, using Quantitative strategic Planning Matrix (QSPM) Method.
Based on the result of SWOT Matrix analyses, Health Pasaman District is positioned at Strenght-Opportunities (S-0) Quadrant, which means Health Pasaman District could maximizes its Internal strength using the opportunity meanwhile, the result of IE Matrix shown that position of health Pasaman District was at cell two (Growth and Build), it means that the Board still have the Opportunity to grow and develop its organization.
Both Matrixes analyses resulted in the priority strategic for organization development of Health Pasaman District are as follows intensive strategy and integrative strategy.
In order to Operational this Health Pasaman District Strategic Planning. There is a need of recommendation and support from Bupati and District Parliament (DPRD) after word socialization to related sectors should be done to build Coordination of the delivery of the programs."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T3111
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Effie Kartikarini
"Rumah sakit merupakan salah satu usaha di bidang jasa adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelengarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, yang tidak bisa meninggalkan aspek komersial disamping peran sosialnya. Rumah Sakit Marinir Cilandak (RSMC) adalah salah satu rumah sakit pemerintah tipe B dibawah naungan TNI AL, berdasarkan Perkasal/114/XII/2009 maka RSMC diberikan keleluasaan untuk menerima dan mengelola pasien umum. Saat ini RSMC akan mengembangkan unit Medical Check Up dengan memanfaatkan sarana dan prasarana, serta SDM yang ada.
Tujuan dari penelitian adalah untuk merumuskan suatu rencana bisnis unit medical check up Rumah Sakit Marinir Cilandak tahun 2016 s/d 2020, sebagai produk layanan kesehatan yang akan dikembangkan di Rumah Sakit Marinir Cilandak. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah Rumah Sakit Marinir Cilandak Jl. Raya Cilandak KKO Pasar Minggu Jakarta Selatan dengan menganalisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal dalam upaya pemasaran dan pengembangan produk unit medical check up. Pengambilan data dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2016.
Hasil dari penelitian antara lain : faktor eksternal yang menjadi peluang adalah peraturan tentang Pola Pengelolaan Keuangan PNBP Yanmasum mendukung terhadap pelayanan pasien umum , letak RS yang strategis, banyaknya tenaga kerja dan perusahaan, peningkatan PDRB, teknologi yang canggih, pelanggan dari perusahaan, dan struktur organisasi RS cukup baik.
Sedangkan ancaman bagi unit MCU RSMC : perilaku pemeriksaan kesehatan berkala masih rendah, fasilitas dan jenis pemeriksaan RS pesaing, dan SIM RS viii belum terintegrasi. Faktor internal yang menjadi kekuatan adalah : sarana dan prasarana cukup bagus, SDM cukup lengkap, dan jenis pemeriksaan bervariasi. Kelemahan bagi unit : Belum adanya manajemen yang baik untuk unit MCU, Administrasi Keuangan belum tertata baik, dan pemasaran belum terencana secara khusus. Rencana bisnis yang disusun untuk unit MCU adalah: rencana organisasi antara lain berupa pemeliharaan dan peningkatan fasilitas kesehatan, rencana administratif antara lain berupa manajemen dan pegawai yang profesional, dan rencana pemasaran antara lain berupa penetapan harga sesuai dengan biaya yang dikeluarkan, serta peningkatan promosi untuk produk layanan MCU."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oktavinda Safitry
"Latar Belakang: Kompetensi "mengambil keputusan terhadap dilema etika yang terjadi pada pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat" tercantum dalam SKDI 2005 sehingga harus ada dalam kurikulum dan dilaksanakan di dalam modul. Penerapan proses pengambilan keputusan etis (PKE) berkaitan dengan manajemen pasien, karena itu pembelajaran pada tahap klinis pendidikan kedokteran menjadi keharusan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran pengambilan keputusan etis di tahap klinispendidikan kedokteran di FKUI.
Metode: Penelitian merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan mengidentifikasi komponen Buku Kurikulum, Buku Rancangan Pengajaran modul praktik klinik, dan dokumen lain; wawancara mendalam pengelola program studi, pengelola modul, staf pengajar; serta Focus Group Discussion (FGD) pada mahasiswa.
Hasil: Tidak ada modul praktik klinik yang lengkap mencantumkan PKE dalam dokumen. Pengelola modul kurang memahami kompetensi PKE SKDI 2006. Sebagai klinisi, staf pengajar mampu mengidentifikasi dan mengambil keputusan penyelesaian dilema etika. Mahasiswa memahami PKE dan menemukan kasus berdilema etika dalam proses pembelajaran tahap klinik. Mahasiswa mendiskusikan dilema etika yang ditemui dengan residen dan/atau dokter penanggungjawab kasus. Mahasiswa memiliki prior knowledge yang didapat pada tahap preklinik.
Kesimpulan: Proses pembelajaran pengambilan keputusan etis di tahap klinis merupakan hidden curriculum.Perlu dilakukan peningkatan kapasitas staf pengajar di bidang teori etika kedokteran dan penyusunan modul agar PKE menjadi komponen tertulis dalam kurikulum.

Background: Ethical Reasoning is one of competency component stated in the ?2006 Indonesian Medical Doctor Competencies Standard? therefor it has to be taught in medical faculties. The competency should be stated in all documents related to the curriculum. The learning of ethical reasoning should be done in clinical years since it is related to patient's managements. This research was done to evaluate the ethical reasoning learning process in the clinical stage medical education in Faculty of Medicine University of Indonesia.
Method: This is a descriptive qualitative research which identifies the component of curriculum inside the curriculum documents; indepth interview to the module developer, module organizer, and teachers; and focus group discussion with clinical year medical students.
Result: Ethical Reasoning Competency was not written as the aim of any module, as seen in the Instructional Design of all documents. The module developer did not recognize this competency despite their daily practice of ethical reasoning. The students learnt ethical reasoning in clinical stage by observing the medical staff during their interaction with patient with ethical dilemma. The student were able to identify the cases based on their prior knowledge from previous stage.
Conclusion: Ethical reasoning learning process in clinical stage is part of hidden curriculum.Capacity building for faculty members in medical ethics theory and module development for the faculty member are needed to make the ethical reasoning process as a part of the curriculum.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinsigus
"Menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat sekarang ini apotik Kimia Farma di RSUD Dr Doris Sylvanus Palangkaraya berencana melakukan kiat-kiat bisnis yang tepat untuk menyiasatinya. Untuk itu dibuat suatu perencanaan strategik yang sejalan dengan visi, misi dan budaya perusahaan PT Kimia Farma sebagai perusahaan induk yang tertuang dalam Perencanaan strategik Apotik Kimia Farma di RSUD Dr Doris Sylvanus Palangkaraya Tahun 2001-2004.
Perencanaan strategik Apotik Kimia Farma di RSUD Dr Doris Sylvanus Palangkaraya disusun dengan menggunakan metoda penelitian operasional (Operational Research) dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan pendekatan kuantitatif dengan analisis runtun waktu (time series analisis).
Tahap pertama dan perencanaan strategik ini adalah melakukan analisis faktor-faktor eksternal dan internal apotik (input stage). Analisis ini dilakukan oleh Consensus Decision Making (CDM) Group yang terdiri dari Apoteker Pengelola Apotik (APA) apotik Kimia Farma di RSUD Dr Doris Sylvanus Palangkaraya, Apoteker Pengelola Apotik (APA) apotik Kimia Farma lain, pejabat struktural, serta staf senior kantor cabang PT Kimia Farma di Palangkaraya. Berikutnya dalam tahap kedua melakukan penyesuaian (matching) dengan metoda Internal-External Matrix (IE-Matrix), TOWS-Matrix dan BCG Matrix (matching stage). Pada tahap ketiga sebagai tahap terakhir melakukan pilihan strategi terbaik menggunakan matriks QSPM (decision stage).
Analisis dengan IE-Matrix memperlihatkan apotik Kimia Farma di RSUD Dr Doris Sylvanus Palangkaraya berada pada posisi kuadran V yang berarti apotik direkomendasikan untuk menerapkan strategi memelihara dan mempertahankan (hold and maintain) dengan strategi market penetration dan product development. Mempergunakan TOWS-Matrix apotik Kimia Farma di RSUD Dr Doris Sylvanus Palangkaraya berada pada posisi kuadran II yaitu internal-fix-it-quadrant yang berarti apotik direkomendasikan untuk menerapkan strategi-strategi yang dua strategi diantaranya adalah strategi market development dan product development. Analisis menggunakan BCG-Matrix memperlihatkan posisi apotik Kimia Farma di RSUD Dr Doris Sylvanus Palangkaraya berada pada kuadran I (stars) yang berarti menunjukkan keberhasilan apotik sebagi market leader dalam pasar obat generik dan obat generik berlogo.
Mempertimbangkan hasil yang diperoleh dari analisis dengan mempergunakan IE Matrix, TOWS-Matrix dan BCG-Matrix, maka apotik apotik Kimia Farma di RSUD Dr Doris Sylvanus Palangkaraya akan mempergunakan strategi market penetration, market development dan product development dalam menjalankan bisnisnya dimasa-masa datang.
Sosialisasi dan pelaksanaan perencanaan strategik ini sebaiknya segera dilakukan, juga dengan terus melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala (periodik) agar tetap sejalan dengan visi, misi dan tujuan jangka panjang yang telah ditetapkan.

Strategic Planning of Kimia Farma Drugstore at Dr Doris Sylvanus Hospital Palangkaraya Year 2001-2004To face the competitive business which grows rapidly and strictly nowadays, Kimia Farma Drugstore at Dr. Doris Sylvanus Hospital Palangkaraya is planning to apply the best business strategy ini order to be able to struggle and compete in the business competition. Therefore, strategic planning should be arranged in accordance with the vision, mission, and culture of PT Kimia Farma as the holding company which can be seen in the strategic planning of Kimia Farma Drugstore at Dr. Doris Sylvanus Hospital Palangkaraya year 2001-2004.
The strategic planning of Kimia Farma Drugstore at Dr. Doris Sylvanus Hospital Palangkaraya should be arranged by using the operational research with qualitative approach like indepth interview and quantitative approach such as time series analysis.
The first stage of the strategic planning is the input stage which analyzes the external and internal factors. Such analysis is done by the consensus decision making group which consists of the managers' pharmacy of the Kimia Farma Drugstore at Dr. Doris Sylvanus Hospital Palangkaraya, managers' pharmacy of other the Kimia Farma Drugstore, structural staff; and senior staff of PT Kimia Farma branches in Palangkaraya. The next step is the matching stage using the Internal-External matrix (IE-Matrix) method, TOWS-Matrix and BCG-Matrix. The last step is the decision stage to choose the best strategy using the QSPM-Matrix.
The IE-Matrix analysis shows that the position of Kimia Farma Drugstore at Dr. Doris Sylvanus Hospital Palangkaraya is at quadrant Y. It means that Kimia Farma Drugstore is recommended to apply the hold and maintain strategy using market penetration and product development strategy. Meanwhile, the use of TOWS-Matrix brought the Kimia Farina Drugstore at Dr. Doris Sylvanus Hospital Palangkaraya to be at quadrant II or what so called internal-fix-it-quadrant which means that it is recommended to apply some strategies such as market development and product development strategy. On the other hand, use of BCG-Matrix analysis caused Kimia Farma Drugstore at Dr. Doris Sylvanus Hospital Palangkaraya to be at quadrant I which shows the success of that pharmacy as the market leader of generic medicine and generic medicine with logo.
Considering the result taken from the analysis using IE-Matrix, TOWS-Matrix and BCG-Matrix, the Kimia Farma Drugstore at Dr. Doris Sylvanus Hospital Palangkaraya is going to apply the market penetration, market development and product development strategies in running its business in the future.
The socialization and application of the strategic planning should be done right away, and also makes periodic monitoring and evaluation in order that it is always in accordance with the vision, mission and the long term target of the company."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T8323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>