Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166618 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Fortunata
"Kebutuhan akses Internet terus meningkat terutama dari kalangan pelaku bisnis untuk memperlancar aktifitas bisnis sehari-hari. Hal ini terlihat dari banyaknya permintaan akan tersedianya layanan akses Internet berkecepatan tinggi (broadband Internet) dengan biaya yang murah di gedung-gedung bertingkat (tenants) di Jakarta.
Banyak pilihan teknologi akses broadband Internet yang tersedia, tetapi untuk membangun infrastruktur baru membutuhkan biaya yang mahal serta waktu yang lama. Sehingga berdampak pada besarnya biaya Iangganan yang harus dikeluarkan pelanggan (tenants). Saat ini untuk koneksi ke broadband Internet membutuhkan biaya yang mahal.
Home Phoneline Networking Alliance (HPNA) dan Power Line Communication (PLC) dapat dijadikan alternatif solusi memenuhi kebutuhan pelanggan di gedung-gedung bertingkat untuk akses broadband Internet dengan biaya yang murah instalasinya serta mempunyai kecepatan transmisi yang tinggi (saat ini hingga 10 Mbps). Kedua teknologi ini menggunakan kabel eksisting, sehingga tidak perlu tambahan biaya untuk pemasangan kabel baru. HPNA menggunakan kabel telepon eksisting, sedangkan PLC menggunakan kabel listrik eksisting.
Untuk menentukan teknologi mana yang Iayak diimplementasikan, dilakukan kajian teknis, ekonomis dan bisnis dari data yang ada serta literatur pendukung dan hasil diskusi dengan pihak yang menangani uji coba teknologi ini.
Hasil studi perbandingan menunjukkan teknologi HPNA lebih handal serta mempunyai nilai kelayakan investasi yang lebih baik dibandingkan dengan PLC. Lagi pula triwulan pertama tahun depan akan dipasarkan HPNA generasi berikut (HPNA 3.0) yang mampu mentransmisikan data hingga 100 Mbps.

Requirement access Internet increasing especially from circle of business perpetrator for everyday. This matter seen from to the number of request will be made available the service access High-Speed Internet broadband Internet) with cheap expense in high rise building (tenants) especially in Jakarta.
A lot of technological choice access available broadband Internet, but to build new infrastructure require costly expense and also the time old ones. So that affect at level of expense subscribe which must be released by subscriber (tenants). In this time for connect to broadband Internet require costly expense.
Home Phone line Networking Alliance (HPNA) and Power Line Communication (PLC) can be made by a solution alternative fulfill subscriber requirement in high rise building to access broadband Internet with cheap expense, easy to installation and also have high transmission speed (in this time until 10 Mbps). Both of this technology uses cable existing, so that the expense addition needn't for the new cable 'installation. HPNA use cable phone existing, while PLC use power cable existing.
To determine competent technology of implementation, done by a technical study, economic and business from existing data and also the supporter literature and result of discussion with party which handle this technological test-drive.
Result of comparison study show more technology HPNA rely on and also have value of compared to by better investment eligibility of PLC. Moreover quarterly first of next year will be marketed by HPNA Generation of following ( HPNA 3.0) data transmission capable to reach 100 Mbps.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T1757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santarelli, Firginio
"Pada saat ini perkembangan telekomunikasi mengarah kepada konsep NGN, dimana semua proses pemanggilan akan berbasis IP. Oleh karenanya layanan yang sudah ada berbasis sirkuit switch akan diintegrasikan dengan layanan berbasis paket switch. Solusi untuk menggabungkan dua platform yang berbeda ini adalah dengan menggunakan Electronic Number Mapping atau ENUM.
Sampai dengan saat ini ENUM masih dalam tahap pengembangan, maka akan timbul beberapa kendala pada saat akan diimplementasikan di Indonesia. Beberapa kendala yang mungkin timbul adalah belum adanya peraturan baku mengenai penyelenggraan ENUM, penentuan waktu untuk uji coba, pemilihan model arsitektur Tier2 yang tepat, format dan alokasi nomor untuk free-phone services, financial dan system security. Tesis ini disusun untuk rnencari solusi atau usulan dalam mengatasi kendala yang terjadi dengan cara melakukan konsultasi, studi literature dan melakukan benchmarking.
Dari hasil analisis didapat beberapa solusi untuk mengatasi kendala yang terjadi, diantaranya adalah usulan mengenai pembuatan peraturan ENUM, model Tier2 yang tepat, untuk free Phone number services diperlukan dua server tambahan DNS-based, menggunakan prinsip self-financing untuk masalah financial, dan solusi teknis untuk kendala system security.
Formulasi strategi yang ditawarkan adalah mengenai pembuatan regulasi ENUM, proses autentikasi dan regislrasi untuk pelanggan ENUM yang tepat dan beberapa pengaturan teknis mengenai ENUM.

Nowadays, the development of technology is direct to the NGN concept, where the calling process will be based on IP. Therefore, the existence services which base on circuit switch will integrate with packet switch. The solution to consolidate those different platforms is Electronic Number Mapping or ENUM.
At the present time ENUM is still in the development phase, accordingly some problems will appear when EN UM is implementing in Indonesia. The problems are: there is no standard policy regarding the ENUM implementation, determine the right time to conduct testing, how to select tiers architecture model appropriately, format and number allocation for free-phone services, financial and system security. The aim of this thesis is to find out the solution in order to mitigate the problems through consultation, literature study and benchmarking.
From the analysis results some solutions to minimize the problems, which are: suggestions concerning the creation of ENUM policy, the appropriate Tiers2 model, use two additional servers based on DNS for free phone numbers, the use self-financing principle, and use technique solution regarding the system security problem.
The proposed strategic formulation are regarding to ENUM regulation, authentification process and proper registration of ENUM subscriber and also ENUM techniques policies.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16854
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasminta Budiyanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Seiring dengan diterapkannya standarisasi teknologi digital pada jaringan sistem pertelekomunikasian di Indonesia, permintaan sambungan telepon baru akan lebih mudah dan cepat untuk direalisasikan, kualitas jaringan serta keanekaragaman fasilitas atau jasa layanan baru dapat lebih mudah untuk dikembangkan dan ditingkatkan, jika dibandingkan dengan sistem penyambungan analog. Banyak jenis jasa layanan yang telah direalisasikan atau disediakan oleh penyelenggara telekomunikasi, sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat pengguna. Salah satunya adalah jenis layanan yang cukup vital bagi kebanyakan masyarakat, yaitu jasa fayanan panggilan darurat (emergency call). Jasa layanan ini berfungsi untuk menerima informasi dari masyarakat yang sangat membutuhkan pertolongan dalam waktu relatif singkat, kapan dan dimana saja. Pada kenyataannya, saat ini jasa layanan panggilan darurat kurang dapat memenuhi tuntutan masyarakat pengguna, hal ini dikarenakan masih adanya kendala faktor teknis dan non teknis yang kurang mendukung bagi tercapainya suatu layanan panggilan darurat yang dapat diandalkan. Dalam makalah ini penulis mencoba untuk melakukan pengkajian dengan melihat kemungkinan untuk meminimalkan kekurangan yang ada pada layanan panggilan darurat saat ini, sehingga diharapkan akan tercapai suatu layanan panggilan darurat yang berkualitas."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38814
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Afianto
"ABSTRAK
Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi berdampak pada mudahnya proses
penyampaian informasi. Salah satu pengaruhnya merambah pada pemanfaatan
fasilitas SMS ke dunia bisnis dan industri, dengan daerah jangkauan yang luas, sms
menawarkan keselamatan transmisi data yang terjamin. Dalam penelitian ini dibuat
sebuah sistem yang dapat mentransmisikan data dengan memanfaatkan fasilitas sms
pada telepon seluler. Pertama, GPS memantau posisi kendaraan yang jika terdeteksi
terdapat perubahan posisi maka melalui media sms akan dikirimkan pesan yang
menginformasikan bahwa mobil telah dicuri. Kedua, jika pemilik mobil ingin
mengetahui dimana kini mobil berada maka pemilik mobil hanya perlu mengirimkan
sms berisi posisi lalu sistem akan memberi sms balasan yang berisi data koordinat dan
posisi dimana mobil tersebut berada melalui layanan pesan singkat. Pemrograman
mikrokontroler pada sistem pengaman kendaraan ini menggunakan bahasa basic yaitu
Basic Compiler AVR (BASCOM-AVR)."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayub Khalid
"Pelanggan atau pemakai Internet sebagai media komunikasi dan transaksi di Indonesia masih rendah sekali jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasific. Hal ini disebabkan oleh kondisi lingkungan telekomunikasi Indonesia yang masih memprihatinkan, misalnya kurangnya infrastruktur di bidang telekomunikasi, kurangnya kerangka regulasi untuk dunia maya, kurang memadainya sistem keamanan di Internet dan rendahnya tingkat sosial budaya masyarakat akan penggunaan Internet.
Untuk meningkatkan kemajuan pemakaian Internet sebagai media komunikasi dan transaksi perlu strategi yang tepat dalam rangka pengembangan lingkungan telekomunikasi Indonesia. Dimana alat bantu yang digunakan untuk menentukan strategi tersebut adalah berupa matrik EFAS/IFAS dan SWOT Analysis serta metric grand strategic.
Startegi yang seharusnya diterapkan untuk kemajuan pemakain Internet sebagai media komunikasi dan transaksi adalah meningkatkan sosial budaya masyarakat akan pemakaian Internet dengan cara menyediakan fasilitas-fasilitas Internet di tempat umum (perpustakaan sekolah, mesjid, gereja, dll) dan meningkatkan keyakinan masyarakat akan pemakaian Internet dengan cara menggunakan sistem security yang memadai (bisa menjamin kerahasiaan, keotentikan dan keabsahan pesan pihak yang melakukan komunikasi dan transaksi misalnya dengan menggunakan tanda tangan digital). Selain itu strategi yang lain adalah membuat badan regulator yang independen untuk menjamin perlakuan yang tidak fair terhadap operator-operator swasta dan ISP-ISP yang ada.

Subscribers or users of Internet as media communication and e-transaction are currently still much lower than other countries within Asia-Pacific region. They are due to lack of telecommunication infrastructure, lack of frame regulation, lack of secure system for Internet and lack of socio-culture of community to use the Internet.
It is imperative that the strategy is designed to enhance users/subscribers of Internet. The exact strategy is determined by metric EFAS/IFAS, SWOT Analysis and Metric Grand Strategy.
There are some strategies to increase subscribers/users of Internet for communication and e-transaction. The first strategy is to develop socio-culture of Indonesia community using the Internet within preparing Internet facility in the public place (ex: library, mosque, church and etc). The second strategy is to increase community confident using the Internet within implementation of the best secure system for Internet (ex: use digital signature). The last strategic is to build the Independent Regulator Body (IRB) that avoid or protect the private operators and others ISPs from treat or unfair action.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Micky Therdya H.A.
"ABSTRAK
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi di dunia telekomunikasi, untuk mendukung komunikasi yang bisa melewatkan bermacam layanan balk data, suara, gambar diam dan gambar bergerak, diperlukan sistem transmisi yang handal dan berkualitas tinggi. Untuk mendukung sistem transmisi yang handal, tanpa terjadi penurunan kualitas jaringan dan kesalahan pada jaringan diperlukan sistem sinkronisasi pada elemen-elemen sistem telekomunikasi yang ada.
Sistem sinkronisasi pada jaringan SDH (Synchronous Digital Hierarchy) dimana seluruh elemen-elemen di jaringan mengacu pada sinyal pewaktuan yang sama, sehingga seluruh elemen didalam jaringan dibuat sinkron satu sama lain. Dengan sinkronisasi induk_anak hirarkis, terdapat lebih dart satu sumber sinyal referensi pewaktuan, sehingga bila sebuah sumber referensi atau jalur yang menghubungkan antar elemen jaringan mengalami gangguan rnaka sinkronisasi jaringan dapat ditangani oleh sumber referensi lainnya.
Pada tugas akhir ini, penulis rnembuat sebuah program visualisasi sistem sinkronisasi jaringan SDH dengan bahasa pemrograman Visual Basic. Program visualisasi ini berusaha mem-visualisasi-kan bila jaringan SDH mengalami gangguan, dan bagaimana proses yang terjadi didalamnya sehingga jaringan tetap mendapat sinyal referensi sumber pewaktuan. Program ini juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengerti tentang teknologi SDH yang merupakan teknologi bare di bidang telekomunikasi.

"
2000
S39870
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Slamet Purwo Santosa
"Untuk mendukung sebuah sistem telekomunikasi tanpa kabel maka diperlukan sebuah antenna baik sebagai pengirim ataupun sebagai penerima. Antenna ini sebaiknya memiliki bentuk yang praktis, ringan, dan mudah dalam perencanaannya. Pada beberapa aplikasi dibutuhkan antenna yang memiliki bandwidth yang lebar. Pada tesis kali ini dirancang sebuah antena mikrostrip segitiga yang dikopel secara elektromagnetik dengan saluran pencatu berbentuk garpu. Perencanaan antena ini dapat digunakan sebagai antena WLAN yang bekerja pada frekwensi 2,4 GHz.
Antena ini terdiri dari dua lapisan subtrat dimana lapisan yang pertama berfungsi sebagai elemen radiator dan alpisan kedua berfungsi sebagai lapisan pencatu yang berbentuk garpu yang dapat memberikan efek kopling yang kuat, dan diatara lapisan satu dan dua itu dibatasi oleh bahan dielektrik yang berfungsi untuk mengkopel saluran catu ke patch antena. Hasil dari perencanaan antena maka didapat sebuah antena yang memiliki bandwidth sekitar 101.1MHz, nilai returnloss nya -39.906 dB dan nilai VSWRnya sebesar 1:1.9 dan gain 6dB, dari parameter-parameter diatas maka antena ini dapat digunakan sebagai antena WLAN.

To support the wireless telecommunication system it need a good antenna as sender or as receivers. The best antenna is has form practise, light, and easy in the planning. in the several of applications is wanted antenna that has wide bandwidth. In this tesis is designed a triangular microstrip antenna that coupled by electromagneticly with transmission line formed fork. This antenna planning has to serve the purpose of antenna Wlan in frequency 2,44 ghz.
This antenna consists of two layers substrate where is first layer functioned as radiator element and the second layer functioned as layer transmission line, formed fork that can give strong coupling effect, and beetwen first layer and the second one that limitted by dielectric material that functioned to couple transission linel to the patch. From this antenna planning it have got a antenna that has bandwidth around 101.1 MHz, returnloss -39.906 dB, VSWR as big as 1: 1.9 and gain about 6dB, from the parameters on these antenna will serve the purpose of antenna WLAN."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25189
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Hasminta S. Maha
"Dengan adanya UU no.36/'99 dan WTO, Indonesia harus menghadapi liberalisasi telekomunikasi dimana akibatnya akan meningkatkan suasana kompetisi antara banyak penyelenggara. Salah satu alternatif terbaik untuk meningkatkan kualitas kompetisi adalah dengan menggunakan bersama Jaringan Lokal Akses Tembaga (JARLOKAT), sebagai dampak dari penguraian jaringan lokal. Penguraian jaringan lokal membuat penyelenggara baru menggunakan bersama JARLOKAT milik penyelenggara lama untuk menyalurkan layanan jasa telekomunikasinya ke pelanggan. Negara pertama yang mengadopsi alternatif ini adalah Amerika Serikat, dan sekarang telah berkembang di negara-negara Eropa.
Dalam tesis ini, sistem teknologi x-DSL yang dipakai dalam penggunaan bersama JARLOKAT adalah ADSL dan DSL Lite. Kedua jenis teknologi ini memungkinkan satu kabel tembaga ke pelanggan dapat disalurkan layanan data dan telepon.
Tesis ini menyediakan wacana tentang penerapan penggunaan bersama JARLOKAT di Indonesia, dimana akan merubah penyelenggaraan telekomukasi. Penerapannya sendiri disesuaikan dengan infrastruktur JARLOKAT yang dimiliki oleh PT. TELKOM. Hasil penelitian tesis menunjukkan bahwa penggunaan bersama JARLOKAT dibagi menjadi dua model. Model pertama memakai wilayah lokal dengan banyak sentral, dan model yang kedua memakai wilayah lokal dengan sentral tunggal.

With the introduction of Telecommunication Act no. 36/'99 and the World Trade Organization (WTO) Agreement, Indonesia has to face telecommunication liberalization, which ultimately will improve competition environment for multi operators. One of the best alternatives for enhancing the quality of competition is the sharing of copper local loop access network as the impact of Unbundling Local Loop (ULL). ULL will facilitate new entrants to use the incumbent's local loop for delivering their telecommunication services. The USA is the first country to apply ULL, and presently many European countries adopt ULL.
In this thesis, the x-DSL technology systems for the sharing of copper local loop access network are ADSL and DSL Lite. Both systems enable a copper local loop to deliver simultaneously data services and Public Old Telephone Service (POTS).
This thesis provides a discourse about the application of the sharing of copper local loop access network in Indonesia, which will change in the provisioning of telecommunication services. Its application is adapted to the copper local loop access network infrastructures owned by PT. TELKOM. The result of the research in this thesis shows that the sharing of copper local loop access network is divided into two models. The first model is based on Multi Exchange Area, and the second is based on Single Exchange Area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T4211
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puguh Ngudi Widodo
"Produk sirkit langganan Jaringan Multi Service (JAMUS) adalah produk jasa sirkit langganan digital yang biasanya digunakan untuk komunikasi data maupun suara (voice) secara permanen (dedicated), dengan menggunakan infrastruktur jaringan transmisi terrestrial digital, dan perangkat Intelligent Multiplexer (IMUX). Produk tersebut merupakan produk Divisi Network (DIVNET) yang bukan monopoli. Dibandingkan dengan produk lainnya yang masih monopoli, misalnya jasa long distance, maka strategi pengembangan JAMUS harus berbeda. Apalagi pada saat ini iklim persaingan semakin tajam.
Untuk menentukan beberapa altematif strategi kebijakan pengembangan JAMUS, maka beberapa faktor yang harus dipetimbangkan antara lain: kondisi lingkungan strategis perusahaan, kondisi pesaing, dan kondisi produk eksisting. Sedangkan metode analisa yang dipergunakan adalah analisa Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT), analisa Boston Consulting Group (BCG), analisa produk, dan analisa persaingan.
Hasil dari analisa strategi tersebut didapatkan beberapa alternatif strategi yang selanjutnya dipilih satu atau dua strategi utama dengan menggunakan metode matrik Quantitatif Strategy Planning Matrix (QSPM). Strategi utama tersebut adalah strategi penggabungan antara sirkit langganan JAMUS dengan TELKOMnet Divisi Multimedia, serta strategi pembenahan Sumber Daya Manusia (SDM) dan struktur organisasi.

JAMUS or Jaringan Multi Service is a Digital Leased Circuit Service applied for dedicated data and voice communication. The basic network is digital terrestrial transmission and Intelligent Multiplexer (IMUX) Equipment. Unlike long-distance service, JAMUS is a non-monopoly product offered by Divisi Network (DIVNNET). Therefore the development strategy of JAMUS should be distinguished from the previous product (long distance service) in order to compete with the other competitor.
Some factors should be consider in developing some strategy alternatives are internal and external environmental of Divisi Network, competition environment and current product performance. These factors would be analyzed by employing some method as follows: Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) analysis, Boston Consulting Group (BCG) analysis, product analysis and competitor analysis.
The results are some strategy alternatives fit with competitive market situation. Then utilizing Quantitatif Strategy Planning Matrix (QSPM) method creates two main strategies, first is "Product bundling of JAMUS and TELKOMNET", and second is "Developing new organization and improving human resources capabilities"."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>