Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115238 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Betty Ariana
"Pada tahun-tahun terakhir ini, banyak perusahaan telah memberi perhatian pada Quality Management, karena pelanggan lebih menyukai barang dan jasa yang berkualitas tinggi dengan harga yang wajar. Salah satu aspek dari quality management tersebut adalah Cost Of Quality, yang terdiri dari empat kategori yaitu prevention cost, dan appraisal cost sebagai biaya yang berkaitan dengan usaha menghasilkan kualitas baik serta internal failure cost dan external failure cost sebagai biaya akibat kualitas yang tidak baik.
Sementara dalam literatur dapat diperoleh data-data tentang cost of quality dari perusahaan industri manufaktur, Minn ini akan menyajikan sistem perhitungan serta hasil perhitungan berupa nilai cost of quality dari proyek konstruksi. Tujuan dari penulisan ini antara lain adalah untuk mengetahui nilai cost of quality pada kegiatan proyek konstruksi, yang selanjutnya akan dianalisis dan disimpulkan, sehingga dapat memberi kontribusi bagi kalangan akademis berupa sumbangan informasi tentang praktek manajemen kualitas serta bermanfaat bagi praictisi jasa konstruksi dalam usaha membangun dan mengembangkan sistem cost of quality khususnya pada proyek konstruksi.
Untuk maksud tersebut, penulis telah melakukan studi kasus pada dua puluh dua proyek bangunan gedung yang telah diselesaikan oleh kontraktor pads kurun waktu satu tahun terakhir. Metodologi yang diterapkan adalah dimulai dengan pengembangan teori, pemilihan kasus, kemudian membuat desain penelitian, selanjutnya pelaksanaan studi kasus sampai menghasilkan nilai cost of quality yang dilengkapi dengan analisis dan kesimpulan.
Kesimpulan dari studi kasus ini antara lain adalah :
- Sistem cost of quality dapat diterapkan pada proyek konstruksi
- Total cost of quality dan proyek-proyek yang diamati adalah sebesar 2.19% dari total biaya penjualan atau sebesar 1.92% dari total penjualan.
- Internal failure dan external failure cost merupakan kategori cost of quality yang dominan.

In recent years organizations have been focusing much attention on quality management, because the customers are prefer products or services with a high quality and reasonable price. One aspect of quality management is cost of quality, which are divided into four categories: prevention cost and appraisal cost are costs associated with improving quality, while internal failure cost and external failure cost result from poor quality.
Meanwhile from the literature we could get the data of cost of quality from manufacture industry, the study will provide a calculation system and resulting in the form of construction project's cost of quality. The main purpose of this study is to know whether the cost of quality system could be apply in the construction project as well as to calculate the value of cost of quality, with than will be analyzed, and concluded, so that it could give contribution for the academic society in form of information about practical quality management as well as it will be useful to construction industry practitioner, in their pursuit of developing cost of quality system in construction project.
For that reason, author has conducted a ease study on 22 construction projects which have been completed by the contractor in the last one year. The methodology that was used referred to theory written by Robert K. Yin , starting with theory development, selecting the case, designing data collection, conducting case study until it result in the value of cost of quality, including the analyses and conclusion.
The conclusion of the case study can be summarized as follows:
1. The cost of quality system can be implemented in construction project.
2. The total cost of quality is 2.19% from sales cost or 1.92% from total sales.
3. Internal failure and external failure cost are two dominant categories cost of quality.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T755
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Wicaksono
"Keberhasilan suatu proyek ditentukan sejak awal pelaksanaan konstruksi itu berjalan Perencanaan adalah tahapan penting dari manajemen konstruksi, untuk menghasilkan suatu kegiatan yang dapat berjalan dengan baik dan untuk memonitor serta mengendalikan sehingga tercapai suatu pelaksanaan konstruksi yang tepat biaya proyek bangunan gedung adalah salah satu bidang dalam proyek konstruksi salah satu kriteria keberhasilan suatu proyek konstruksi dilihat dari intensitas keterlibatan tiap anggota tim pada suatu proyek, yang diantaranya adalah seorang manajer proyek pihak pemilik proyek.
Seorang manajer proyek pihak pemilik proyek mempunyai tanggung jawab penuh atas semua hasil yang dicapai pada setiap tahapan proyek dari awal hingga selesainya masa konstruksi, Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui seberapa besar peranan manajer proyek pihak owner pada tahap perencanaan konstruksi dalarn meningkatkan kinerja biaya pelaksanaan proyek konstruksi.
Dilihat dari besarnya tanggung jawab manajer proyek pihak pemilik proyek tersebut, maka dalam tesis ini dilakukan penelitian tentang intensitas. keterlibatan manajer proyek pihak pemilik proyek pada tahap perencanaan untuk meningkatkan kinerja biaya penyelesaian proyek bangunan gedung di Jabotabek.
Data-data primer dari penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuisioner ditambah wawancara langsung kepada manajer proyek pihak pemilik proyek dalam hal ini proyek yang ditangani adalah bangunan gedung yang berada di wilayah Jabotabek. Data-data tersebut di edit, ditabutasi, diolah dan di bobot kemudian dilakukan analisa korelasi, inter-korelasi, faktor dan regresi berganda serta dilakukan pengujian-pengujian dan validasi.
Dua analisa statistik melalui program SPSS versi 9.0, diperoleh hasil bahwa variabel yang memberikan kontribusi atau korelasi positif terhadap peningkatan kinerja biaya proyek adalah kegiatan manajer proyek pihak pemilik proyek dalam menentukan pilihan organisasi proyek umum dan kontrak yang akan digunakan, kegiatan dalam menentukan dan membuat perkiraan biaya pelaksanaan proyek atau owner estimate.
Dari hasil variabel penentu lam tambahan yang juga dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja biaya proyek didapat dua variabel kegiatan yaitu identifikasi potensi kebutuhan proyek dan kegiatan memprediksi kendala proyek. Hubungan variabel intensitas keterlibatan manajer proyek pihak pemilik proyek terhadap peningkatan kinerja biaya proyek merupakan hubungan regresi non-linear."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T10154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Idun Karomidin
"Pelaksanaan proyek konstruksi, melibatkan banyak pihak seperti pemilik, kontraktor, subkontraktor, konsultan perencana, konsultan pengawas, supplier dan lain sebagainya, memakai berbagai jenis sumber daya, dan juga menghadapi masalah yang sulit atau bahkan tidak bisa dikendalikan, sehingga diperlukan adanya alat atau metode perencanaan yang dapat menggantisipasi seawal mungkin permasalahan-permasalahan yang akan timbul pada waktu pelaksanaan. Pihak-pihak tersebut diatas merupakan tim proyek atau peserta yang berkepentingan dan terlibat dalam penyelenggaraan dan hasil proyek. Keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi akan ditentukan oleh kemampuan para peserta atau pelaku utamanya, tersedianya perangkat yang lengkap dan berkualitas, dan terpenuhinya hubungan yang baik antara peserta proyek, juga dengan adanya pengendalian dan pengawasan yang baik.
Subkontraktor mernpunyai peran yang signifikan dan juga memainkan peran yang vital dalam dunia industri konstruksi. Subkontraktor adalah seorang atau beberapa orang yang dinyatakan dalam kontrak sebagai subkontraktor untuk bagian pekerjaan atau, seorang atau beberapa orang kepada siapapun bagian pekeajaan disubkontrakkan. Kontraktor utama menyerahkan sebagian pekerjaan kepada subkontraktor karena alasan-alasan efisiensi dan produktivitas, tidak mempunyai tenaga ahli yang produktif dan peralatan konstruksi yang memadai. Proses pemilihan hampir sama dengan pemilihan kontraktor utama, dengan penekanan pada beberapa aspek karena jenis pekerjaan yang spesifik dan lingkup kerjanya terbatas. Tujuan dalam penyeleksian subkontraktor, untuk menjamin agar biaya pelaksanaan sesuai/dibawah rencana, waktu pelaksanaan sesuai/dibawah rencana dan mutu yang akan diserahkan sesuai gambar dan spesifikasi.
Dalam penelitian ini, mengambil hubungan atau jenis kontrak yang sering dipraktekkan di Indonesia, yaitu menggunakan jasa kontraktor dan konsultan, yang disebut pendekatan tradisional dengan kontrak harga menyeluruh (lumpsum). Dan penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian seberapa besar pengaruh kualitas subkontraktor pada pelaksanaan proyek konstruksi bangunan pabrik terhadap kinerja proyek di wilayah Jabotabek, serta seberapa jauh model regresi dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara pengarah kualitas subkontraktor dengan kinerja biaya dan waktu.
Hasil-hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa variabel-variabel kualitas subkontraktor pada pelaksanaan proyek konstruksi bangunan pabrik terhadap kinerja biaya dan waktu di wilayah Jabotabek. Diperoleh 3 variabel penentu untuk model hubungan kualitas subkontraktor terhadap kinerja biaya adalah faktor penyediaan dana pinjaman, proposal yang diajukan oleh subkontraktor dan pengadaan peralatan segi kualitas. Dan juga diperoleh 3 variabel penentu untuk model hubungan kualitas subkontraktor terhadap kinerja waktu adalah: pengalaman subkontraktor, kemampuan tenaga kerja dari segi kualitas dan pengawasan pemakaian material dari segi kualitas.
Hasil-hasil penelitian tersebut didapat dari 23 sampel yang telah dapat memenuhi persyaratan statistik Sampel tersebut didapatkan dari 30 angket yang diberikan atau diisi oleh responden dari pimpinan-pimprnan proyek pihak kontraktor pada proyek-proyek pabrik di wilayah Jabotabek dan sekitarnya. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi, analisis faktor, analisis variabel penentu, dan analisis regresi berganda (multiple regression). Semua analisis tersebut diolah dengan menggunakan bantuan paket software Statistical Program for Science Release 9.0 atau SPSS 9.0 for Window.

The construction process, involve many parties as an owner, contractor, subcontractor, design consultant, supervision consultant, supplier and others, with use the various of resources type, and also to face the complex problems or even can not be controlled, until the needed of equipment or planning method available that can anticipate for the problems early. The mentioned parties as a project team or an important participant and involved in the process and result of project. The success of project completion will be determined with capability of participant or the main performer, availabilities of complete and quality tools, and compiled with good relation between the project participants, and also exist of the good controlling and supervision.
The subcontractors have a significant role and play a vital role in the construction industry. Subcontractor means any person named in the contract as a subcontractor, or any person appointed as a subcontractor, for a part of works; and the legal successor in tide to each of these persons. The main contractors award a part of works for subcontractor to be efficient and economical in the use of available resources, are not always sufficiently extensive to afford full-time employment of skilled craftsmen in each of the several trade classifications needed in the field, and another common reason for subcontracting is when the project requires construction equipment; the prime contractor does not have. The selecting process almost the same with selecting for prime contractor, with the emphasizing of several aspects, because the the limited works scope and specific works type. The purpose of the subcontractor selecting is to ensure so that completion as budget, finished in time, and as quality.
In this observation, takes of the relationship or the contract that the most commons are used in Indonesia was an approach of traditional (owner, consultant and contractor), with lumpsum contract price. And the purpose of this observation was to view as much as of large of impact of subcontractor quality on the industrial construction building to project performance in Jabotabek region, and as much as of far of regression model can be used to describe relationship between impact subcontractor quality to performance of budget and time.
The results of the observation finding indicate that be found several variables of subcontractor quality on the industrial construction building to project performance in Jabotabek region. Obtained three variables of determinant for relationship model of subcontractor quality to budget performance are: factor of supplying of loan fund, submitted proposal by subcontractor and procurement of equipment to quality aspect. And also obtained three variables of determinant for relationship model of subcontractor quality to time performance are: experience of subcontractor, capability of manpower to quality aspect and supervision of material use to quality aspect.
And the results of the mentioned observation, obtained from 23 samples have been compiled with statistical requirement. The samples are obtained from 30 questionnaires sent or contained by respondent from project manager of contractor party on the projects of industrial building (factory) in Jabotabek region. The analysis was executed in the observation used analysis of correlation, analysis of factor and analysis of multiple regressions. The all analysis was processed with helping of Software package of Statistical Program for Science Release 9.0 or SPSS 9.0 for Window.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3819
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusnal Azany
"Change Orders adalah perintah perintah dari Owner atau wakilnya dan lazimnya berasal dari negosiasi dengan kontraktor, yang dapat mengubah persyaratan dan kondisi kontrak, misalnya menambah pekerjaan, mernbatalkan pekerjaan, mengubah standar pekerjaan dan sebagainva, Change Orders merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari pada proyek konstruksi.
Munculnya Change Orders dapat berasal dari Owner, kontraktor atau pihak-pihak laid di luar Owner dan kontraktor. Pada kontrak Fixed Price atau Lumpsum, pekerjaan Change Orders umumnya diklaim oleh kontraktor berdasarkan syarat-syarat yang tercantum dalam kontrak. Syarat-syarat kontrak pada AV 41, FIDIC dan lainnya jelas tercantum bahwa pihak kontraktor menanggung resiko atas kerugian atau keuntungan yang didapatkannya pada pekerjaan Change Orders.
Menurut penelitian beberapa pakar konstruksi di luar negeri pekerjaan Change Orders ternyata sangat berpengaruh pada produktivitas pekerja, yang tentu saja akan berdampak pada kinerja biaya kontraktor khususnya pada penurunan prosentase keuntungannya.
Penelitian ini mencoba untuk mencari variabel-variabel apa saja yang secara signifikan mempengaruhi keuntungan kontraktor dalam pekerjaan Change Orders.
Data dari proyek-proyek gedung bertingkat di area JABOTABEK didapatkan melalui kuesioner yang disebarkan atau wawancara langsung pada Project Manager, Site Manager atau staff yang bekerja pada perusahaan kontraktor.
Analisa korelasi dibuat untuk mendapatkan variabel-variabel penentu yang dipakai sebagai model rearesi yang menjelaskan pengaruh dari variabel-variabel pekerjaan Change Orders terhadap prosentase keuntungan kontraktor. Analisa statistik termasuk uji validasi dilakukan untuk menguji valid atau tidaknya model yang telah dibuat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gde Astawa
"Jasa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategik, mengingat jasa konstruksi menghasilkan produk akhir berupa bangunan atau bentuk fisik lainnya yang berfungsi mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai bidang, terutama bidang ekonomi, sosial dan budaya, sehingga diperlukan adanya penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pengendalian pelaksanaan proyek. Klaim merupakan salah satu permasalahan yang sering muncul dalam proses konstruksi berlangsung, apabila tidak ditangani secara cerdas dan sungguh-sungguh bisa berdampak terganggunya kinerja waktu proyek atau bahkan mungkin dapat menggagalkan proyek yang sedang dilaksanakan.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisis statistik terhadap sampel proyek dalam bentuk kuesioner memperlihatkan hasil yang menyatakan bahwa adanya klaim dengan variabel-variabel penentu yang mewakili variabel lainnya mempunyai tingkat kesesuaian sebesar 81,20 % terhadap variabel kinerja waktu proyek dengan model persamaan linier dengan 3 variabel penentunya adalah, klaim terhadap kelancaran pembayaran kepada sub kontraktor tata udara, klaim terhadap kelancaran pembayaran kepada sub kontraktor arsitektur dan klaim terhadap kelancaran pembayaran kepada sub kontraktor interior. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa peningkatan kualitas klaim akan menurunkan kinerja waktu proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Woro Liana Lestari
"Kinerja biaya suatu proyek dapat diukur dengan beberapa metode.Salah satunya, yaitu dengan menghitung varian biaya (cost variance), yaitu selisih antara biaya estimasi dan biaya aktual. Apabila varian biaya = 0, maka kinerja biaya proyek dianggap sesuai budget. Akan tetapi, apabila varian biaya bernilai negatif, maka proyek dianggap mengalami pembengkakan biaya (cost overrun). Cost overrun adalah permasalahan kronik yang hampir terjadi di setiap proyek. Pada proyek di industri otomotif, cost overrun ini sering terjaditerutama ketika perusahaan menangani proyek produk baru (new product project).
Penelitian ini mengambil contoh kasus cost overrun di PT. X pada 2 (dua) proyek perakitan mobil tipe SUV dan sedan, di mana pada kedua proyek tersebut terjadi pembengkakan biaya sebesar 184% (untuk proyek mobil sedan) dan 55.9% (untuk proyek mobil SUV). Pelaksanaan kedua proyek ini dilakukan secara partnering dengan sebuah perusahaan otomotif dari Jerman, yaitu Auto AG. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor risiko penyebab cost overrun di PT. X pada saat perusahaan ini menjalankan proyek produk baru-nya secara partnering dengan Auto AG dan melihat bagaimana pengaruhnya terha-dap kinerja biaya proyek secara keseluruhan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi literatur terlebih dahulu, di mana hasil literatur tersebut laludivalidasi oleh pakar dan beberapa responden melalui kuesioner. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini, meliputi uji validitas dan reli-abilitas, uji kecukupan data dengan metode KMO, dan analisis risiko.
Hasil akhir-nya adalah faktor adanya perencanaan anggaran yang tidak tepat dan adanya peru-bahan yang terjadi di saat start-up tapi tidak terdokumentasi dengan baik menjadi dua faktor risiko tertinggi yang menyebabkan cost overrun pada new product project di PT. X.

Project cost performance can be measured within several methodes. One of them is by calculating the difference between the estimated cost and the actual cost or known as cost variance. If the cost variance = 0, the project cost performance is perfectly on-budget. But if the cost variance has negative value, the project is indicated of incurring cost overrun. Cost overrun is a chronic problem that happens in almost every project. In automotive industry, cost overrun happens several times when the company is having new product project.
This research takes sample from two cost overrun cases in PT. X when the company started assembling two kinds of new vehicle : SUV and passanger car. During their operation, the company had faced up cost overruns of more than 184% (for passenger car project) dan 55.9% (for SUV project). PT. X is running all of their new product projects in partnering with Auto AG, an automotive company from Germany. In this study, the risk factors causing cost overruns in new product project in PT. X, which was completed in partnering with Auto AG in Germany, will be further analyzed to find outwhichfactors that affect the overall project cost performance. This research uses qualitative method based on literature study.
The result from literature study is validatedby experts and some respondents by using questionnaire. The data collected from questionnaire is analyzed usingvalidity and reliability test, data adequacy testwith KMO method, and risk analysis. As the result, there are twodominant factors causing cost overrun in new product project in PT. X. Those two factors are the inappropriate usage of budget and changes during start up which are not well-documented.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zul Effendi
"Pada tahap pelaksanaan konstruksi, perlu dilaksanakan pengendalian sehingga biaya aktual penyelesaian proyek tidak menyimpang dari rencana. Jika dalam pelaksanaan terjadi penyimpangan (cost variance) yang berakibat terjadi kelebihan biaya dari anggaran (cost overrun), perlu dilakukan identifikasi sumber penyebab penyimpangan tersebut. Salah satu variabel biaya proyek yang dapat dikendalikan adalah biaya peralatan. Kontribusi biaya peralatan mencapai 3-6% dari total biaya proyek konstruksi gedung bertingkat, jika terjadi penyimpangan akan berdampak menurunnya kinerja biaya proyek dengan menyumbangkan angka yang signifikan. Dalam proses pengendalian biaya, sumber penyebab penyimpangan ini dilakukan penelusuran untuk dilakukan tindakan koreksi yang diperlukan sehingga dapat memperbaiki kinerja biaya proyek. Dari penelitian ini dihasilkan 27 model tunggal tindakan koreksi dan 16 model berganda dari 31 kombinasi yang berasal dari 5 model tunggal terbaik yang signifikan dan diharapkan akan memperbaiki dan meningkatkan kinerja biaya proyek. Model tindakan koreksi yang paling berpengaruh adalah tindakan koreksi pada kelompok E. Pemeliharaan yaitu EI (harus memiliki manual operasi alat) dengan tingkat pengaruh 64,4% dan probabilitas keberhasilan 67,3% dan peningkatan tindakan koreksi yang dibutuhkan untuk mengembalikan kinerja kembali normal (kinerja realisasi sama dengan kinerja rencana) sebesar 5,57%.

To avoid cost variance of a project, it requires project control during the construction period. If a cost variance occurs which resulted in cost overruns, there is a need to indentify the cause of variance. One of the project variables that need to be controlled is equipment cost Equipment cost contributes about 3-6% of the total project cost in highrise building construction, Variance in equipment cost during cost can reduce project cost performance significantly. In the the cost control process, it is important to identify the causes of the variance in order to apply the most optimum corrective actions that can improve project This research has indentified 27 single regression models and 16 multiple regression models form 31 combinations based on the best 5 single models which significantly can improve project cost performance. The model that gives the highest impact are the corrective action in the maintenance category (E), which is the necessary to have equipment operation manual (El) which contribute 64,4% and probability of success of 67,3%, and corrective action required to rectify the performance to the normal level."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T1726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulaeman
"Sebagai bagian dari ilmu Manajemen, konsep maturity dalam Manajemen Proyek juga banyak persamaan dengan konsep maturity yang diterapkan dalam Manajemen secara umum. Adanya perbedaan dalam kedua konsep tersebut lebih dikarenakan adanya keunikan manajemen proyek itu sendiri dibandingkan dengan cabang-cabang ilmu manajemen yang lain. Salah satu persamaan yang prinsipil dalam kedua konsep tersebut adalah memakai "Organisasi sebagai objek yang dipakai untuk mengukur tingkat maturity.
Untuk mengetahui sejauh mana suatu perusahaan telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen proyek, tentunya diperlukan suatu metode untuk menentukan positioning perusahaan tersebut dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen proyek. Dengan kata lain, sudah sejauh mana tingkat maturity manajemen proyek pada perusahaan tersebut. Cara yang paling umum adalah dengan melakukan assesment pada perusahaan tersebut.
Suatu perusahaan secara terus-menerus akan selalu berhadapan dengan tantangan berupa persaingan yang ketat dan lingkungan usaha yang terus berubah. Perusahaan harus secara terus-menerus (continue) beradaptasi dengan lingkungan jika ingin bertahan dan berhasil dengan baik. Pimpinan perusahaan akan selalu dikonfrontasikan dengan tugas-tugas kritis untuk menganalisis dan mengembangkan kemampuan perusahaan untuk survive dan berkembang dalam iklim dunia usaha yang kompleks dan terus berubah. Banyak perusahaan yang berhasil menggunakan/menerapkan manajemen proyek sebagai strategic tool untuk menjawab perubahan lingkungan ini. Perusahaan yang berhasil menerapkan manajemen proyek sering menjadi perusahan yang agile (gesit) serta tahu cara menghadapi dan mengendalikan perubahan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16878
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leonard
"Manajemen Proyek adalah penerapan dari pengetahuan, keahlian, alat dan teknik bagi aktifitas proyek untuk memenuhi persyaratan proyek. Manajemen Proyek dicapai melalui penerapan dan integrasi dari proses manajemen proyek yang terdiri dari inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, dan penutupan. Masalah-masalah yang dapat dideskripsikan pada penelitian ini adalah mengacu pada PMBOK (Project Management Body of Knowledge) 2004, perencanaan di perusahaan konsultansi konstruksi tidak dilakukan dengan semestinya dan adanya proyek-proyek pada PT. X yang mempunyai kinerja waktu yang buruk karena pelaksanaan proyek yang di luar perencanaan.
Dari masalah diatas dapat disusun pertanyaan penelitian pada penelitian ini, yaitu bagaimana pengaruh proses perencanaan proyek yang mengacu pada PMBOK 2004 pada pekerjaan jasa konsultansi konstruksi terhadap kinerja waktu? Untuk memecahkan masalah, diadakan survei dengan menggunakan kuisioner, dan hasilnya akan diolah dengan analisa statistik deskriptif dan korelasi dengan menggunakan program SPSS. Hasil akhir yang didapatkan dari penelitian ini adalah proses perencanaan proyek pada pekerjaan jasa konsultansi konstruksi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja waktu.

Project management is the application of knowledge, skills, tools and techniques to project activities to meet project requirements. Project management is accomplished through the application and integration of the project management processes of initiating, planning, executing, monitoring and controlling, and closing. Problem that can be described on this research are point on PMBOK ( Project Management Body of Knowledge) 2004, planning process at construction consultant company is not done properly and marks the existance projects on PT. X that have poor time performance because of poor project execution.
Of problems upon can be arranged a research question on this research, which is how is project planning influence based on PMBOK 2004 on construction consulting services to time performance? To solve problem, arranged by survey by the use of questionnaire, and it?s result will be analyze with descriptive statistical analysis and correlation by the use of SPSS program. The result that is gotten from this research is project planning process on construction consultant company has positive influence to time performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26175
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Romy Piliando
"Di dalam proses penyelenggaraan konstruksi, tahapan tender atau proses pelelangan merupakan salah satu bagian kunci yang tidak kalah pentingnya dengan kegiatan lainnya. Hal ini dikarenakan kesuksesan pada tahapan ini merupakan kegiatan awal dari penyelenggaraan konstruksi tidak akan pernah dimulai.
Pada saat ini, penyelenggaraan lelang diatur pada Keppres 80/2003 dimana Proyek Pemerintah lebih mengacu pada usaha untuk mencari Harga Penawar Terendah (Terendah Responsif). Dan khusus untuk pengadaan jasa konstruksi pada proyek pemerintah, penyelengaraan lelang diatur pula dalam Kepmen Kimpraswil Nomor 257 Tahun 2004 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi dan Kepmen Kimpraswil Nomor 339 Tahun 2003.
Penelitian ini berusaha untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penentuan pemenang lelang jasa konstruksi pada proyek pemerintah di Kota Depok, dengan mengumpulkan responden dalam bentuk kuisioner dan wawancara terhadap kontraktor yang pernah mengikuti proses pengadaan jasa konstruksi di lingkungan pemerintah, terutama di bagian Dinas Pekerjaan Umum Kota Depok. Data hasil kuisioner ini akan di analisa dengan menggunakan metode SPSS 13.
Dari hasil analisa ini di dapat faktor ? faktor dominan yang mempengaruhi penentuan pemenang lelang jasa konstruksi yaitu pengalaman kontraktor, hubungan baik dengan pemilik proyek dan referensi bank.

In implementation of construction process, tender phase as a part which is not least important with another activity. It?s because, the success of this phase is the first activity of the construction implementation.
Today, tender implementation is arranged by Keppres 80/2003 which the government project is refer to find the lowwest price bidders. And especially for the procurement of construction service on government project, tender implementation is arranged by Kepmen Kimpraswil No. 257/2004, about the standard and guideline for the procurement of construction service, and Kepmen Kimpraswil N0. 339/2003.
This research is trying to find the factors which influence Decision the winner of construction service tender on government project especially in Kota Depok, by collecting Quisionare from respondens and by interviewing the contractors which have been following the procurement process of construction service on government project, especially in Dinas Pekerjaan Umum Kota Depok. The result of this quisionares will be analized with SPSS 13.
From the result, we have the dominant factors which influence decision the winner of construction service tender. The factors are contractor experiences, good relationship with the owner and the bank reference.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35740
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>