Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147350 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Djuni Akbar
"Studi ini memfokuskan pada iklan tv, dimana dengan kemunculan berbagai stasiun tv swasta baru maka pemirsa mendapatkan banyak pilihan, disamping itu iklan-iklan yang mensponsori suatu program tayangan juga semakin bertambah frekwensi tayangannya. Peneliti tertarik mengambil iklan media tv karena beberapa alasan antara lain, karena media ini menampilkan aspek komunikasi yang cukup beragam seperti pendengaran, penglihatan, demikian juga akibat tayangan iklan tersebut bagi masyarakat akan membentuk konsumerisme. Pemilihan iklan produk ponsel diambil karena produk ini sedang banyak diperbincangkan.
Sebagai market leader, Nokia sedang berusaha mempertahankan dan memperluas market sharenya di pasar ponsel Indonesia. Teks iklan tv Nokia 8310 diteliti dengan menggunakan metode yang dijelaskan oleh Guy Cook yaitu teks iklan diperlakukan sebagai pesan non-verbal. Pada tataran messo peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap seorang informan yang masuk dalam segmentasi pengguna ponsel tersebut, observasi juga dilakukan dengan mengikuti kegiatan informan ke kafe.Pada tingkat produksi peneliti mencoba menguraikan latar belakang produsen ponsel tersebut, posisi persaingannya, target konsumennya serta proses pembuatan ikian televisi pada umumnya, sehingga dapat diketahui latar belakang diluncurkannya iklan tv tersebut.
Gambaran teks ikian Nokia 8310 pada kenyatannya tidak terlepas dari ideologi yang mendasari beroperasinya produsen ponsel tersebut Penciptaan adegan yang mencitrakan expresi diri serta gaya digunakan dalam menjuai ponsel tersebut. Citra yang diciptakan merupakan salah satu elemen dalam budaya yang berideologi yang dimiliki oleh produsen. Ideologi tersebut juga sedang memasyarakat dikalangan rakyat Indonesia, yaitu Ideologi materialisme dan kapitalisme."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T163
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nusirwan
"ABSTRAK
Iklan sebagai salah satu komunikasi pemasaran atau bauran promosi merupakan kegiatan yang penting dalam pemasaran. Tujuan iklan adalah menyebarkan informasi kepada khalayak (informing), membujuk atau menarik khalayak (persuading) dan mengingatkan khalayak (reminding) agar digunakan produk yang ditawarkan. Untuk mencapai tujuan tersebut iklan harus harus didesain sedemikian rupa sehingga menimbulkan attention, interest, desire, action bagi khalayak serta iklan harus memiliki karakteristik tertentu, persuasif dan menarik.
Iklan obat pereda nyeri (analgesik) yang menjadi obyek penelitian adalah iklan obat sakit kepala Paramex, Panadol dan Bodrex pada media televisi. Pertimbangan pemilihan ketiga iklan tersebut dikarenakan produk - produk tersebut merupakan obat yang paling laku dan peringkat penjualannya masuk ke dalam kelompok lima besar dari seluruh obat bebas yang beredar di Indonesia.
Tujuan penelitian untuk mefakukan deskripsi isi pesan, urutan pesan, penarikan kesimpulan, daya tarik pesan dan menggali unsur-unsur iklan yang menarik dari aspek audio visual. Penelitian menggunakan metode kualitatif dan metode pengumpulan data dilakukan wawancara mendalam dan focus group discussion (FGD). Peserta FGD dibagi dalam dua kelompok yang terdiri dari kelompok wanita 6 peserta dan kelompok pria 5 peserta. Pefaksanaan FGD dilakukan dengan penayangan iklan Paramex (judul Fotografer, durasi 15 detik), iklan Panadol (judul Sudah Lupa Tuh, durasi 15 detik), dan iklan Bodrex (judul Pasukan Bodrex, durasi 30 detik).
Hasil penelitian dari ketiga iklan tersebut disimpulkan bahwa iklan Paramex tidak menarik, iklan Panadol menarik dan iklan Bodrex kurang menarik. iklan Panadol dinyatakan menarik karena penggambaran visual dengan latar belakang yang sejuk, suasana keluarga harmonis, alur cerita yang jelas, dan musik tenang. Isi pesan "Sudah Lupa Tuh" jelas dan mudah diingat, daya tarik pesan menggunakan pendekatan gabungan rasional dam emosional.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marda Yuantika Haninggarjati
"Tesis ini membahas tentang pembentukan identitas dan ideologi anak muda melalui representasi laptop dalam iklan. Teori yang digunakan adalah teori Semiotika Barthes dengan didukung oleh model analisis dari Rose. Iklan adalah salah satu media yang membentuk identitas melalui representasi-representasinya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa laptop membentuk identitas anak muda yang berkaitan dengan gaya hidup moderen anak muda perkotaan masa kini. Selain itu, penggunaan laptop dalam iklan menunjukkan bahwa secara ideologis, laptop merupakan representasi dari teknologi yang menjadi ciri masyarakat moderen yang dinamis.

This thesis analyzes the identity and the ideology which are represented by laptop as the representation of technology in ads. This research is a qualitative research using three types of ads, as the data. The theories which are used to analyze the data are the semiotic theory by Roland Barthes and the visual analysis model by Gillian Rose. The result of this research shows that the use of laptop in ads represent certain identities of young people, especially the urban young people. Beside that, the use of laptop in ads, ideologically, shows that technology becomes the character of the modern people nowadays.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25897
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tampubolon, Hanna Larosa
"Penelitian ini membahas mengenai pengaruh terpaan iklan televisi terhadapkeputusan pembelian produk Simpati Freedom. Berbagai kegiatan promosi terus-menerus dilakukan perusahaan untuk mengenalkan produk atau mereknya, yaituperiklanan, pemasaran langsung, hubungan masyarakat, promosi penjualan, dan penjualan personal. Tetapi, periklanan masih menjadi senjata utama perusahaan. Periklanan ini tentunya dilakukan di media yang juga beragam dan media televisimerupakan media yang paling berpengaruh dalam mendongkrak omzet penjualan. Untuk meneliti hal tersebut, penelitian ini menggunakan teori terpaan iklan televisi dan keputusan pembelian. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif sehingga menggunakan teknik penyebaran kuisioner kepada mahasiswa Universitas Indonesia program jurusan sarjana (reguler, nonreguler, dan ekstensi). Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh variabel terpaan iklan televisi terhadap keputusan pembelian namun hubungannya lemah. Seluruh dimensi pada konstruk terpaan iklan - video, audio, talent, script and storyboard, frekuensi, dan durasi - berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan dari keenam dimensi tersebut, dimensi yang paling mempengaruhi adalah dimensi script and storyboard.

This study discusses the effect of exposure to television advertising to purchasing decision of products sympathy freedom. Various ongoing promotion activities by the company to introduce the product or brand, namely advertising, direct marketing, public relations, sales promotion and personal selling. However, advertising is still the main weapon of the company. Advertising is certainly done in the media which are also diverse and television media is the most influential media in increasing sales turnover. To investigate this, this study uses the theory of television advertising exposure and purchase decisions. This research is quantitative descriptive design. The research concluded that there is influence television advertising exposure variables to purchase decisions but a weak connection. All dimensions of the construct of exposure to advertising - video, audio, talent, script and storyboard, the frequency, and duration - significantly influence the purchase decision. And from the sixth dimension, the dimension most affected are the dimensions of the script and storyboard."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S9814
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Supratman
"Dunia iklan di televisi dipenuhi dengan beraneka ragam bentuk gambaran kehidupan masyarakat dari yang sangat realistis sampai pada gambaran tentang mimpi-mimpi imajinatif. Gambaran tersebut membentuk Persepsi yang lambat laun membangun citra masyarakat akan kehidupan dalam realitas sosialnya. Ukuran modernitas, kemewahan, kecantikan, kekuatan dirujuk dari penampilan iklan di media massa. Kekuatan inilah yang digunakan oleh produsen barang dan jasa untuk menampilkan pesan komunikasinya untuk menjangkau kesan maupun rangsangan bagi konsumen untuk mengkonsumsi produknya sehingga membentuk realitas semu. Penelitian ini ingin mengetahui sejauhmana iklan televisi dikonstruksi untuk mempengaruhi citra produk konsumen.
Penelitian ini didasari atas beberapa teori tentang proses komunikasi dan penandaan iklan yang membentuk citra tertentu. Teori Raymond Williams dan Simon During (1993) mengatakan bahwa iklan membentuk sebuah dunia magis yang mengubah komoditas ke dalam situasi gemerlap dan mempesona Melalui media massa. Melalui proses kreatif iklan mampu mengkontruk suatu realitas dari realitas sosial yang terjadi dan membentuk realitas bentukan Baru (Berger dan Luckman, 1990), yang disebut sebagai kesadaran palsu (Marx). Terjadinya proses pengaruh atau transformasi citra tersebut diakibatkan oleh interaksi simbolik yang menghadirkan dunia kesadaran dan mempengaruhi pandangan budaya manusia. Atas dasar itu, pencitraan ikian dapat dikatagorikan kedalam delapan golongan; yakni citra perempuan, citra maskulin, citra kemewahan, citra kelas sosial atas, citra kenikmatan, citra manfaat, citra persahabatan, dan citra seksisme.
Penelitian ini menggunakan tipe kualitatif yang memakai teknik semiotika untuk menggali citra yang dikonstruksi iklan dan wawancara mendalam untuk mengetahui citra yang dikemukakan oleh konsumen. Ada 8 informan yang memiliki pola jawaban yang relatif berbeda yang diambil dari konsumen produk yang digunakan, yakni produk shampo Emeron Gingseng Madu dan Sunsilk Protect Balance di sekitar lokasi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian konstruksi iklan dengan citra yang diterima oleh konsumen. Citra-citra iklan kedua shampo tersebut adalah citra manfaat, citra persahabatan, citra perempuan dan citra kemewahan. Dengan demikian, implikasi dari hasil penelitian ini adalah adanya konstruksi sosial yang dibentuk oleh iklan dan berlangsung secara terus-menerus. Secara metodologis, penelitian ini perlu ditindaklanjuti dengan studi survei atau eksperimental untuk mengetahui secara akurat pengaruh iklan terhadap persepsi konsumen."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T9056
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mulyana
"ABSTRAK
Iklan merupakan unsur yang penting dalam meningkatkan penjualan suatu produk. Melalui ikian produk dikomunikasikan kepada khalayak, sekaligus bujukan dan rayuan untuk membeli produk secara tersirat maupun tersurat.
Pesan iklan dirancang dengan menampilkan rangkaian tanda dan simbol verbal dan nonverbal untuk membentuk makna kepada sasaran. Dari rangkaian tanda dan simbol tampil, pesan ikian tidak lagi hanya sekedar memberi inforniasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan, tetapi pesan diarahkan untuk mempersuasi khalayak secara langsung maupun tidak langsung, melalui pesan yang menghibur, atau dengan acuan psikografis konsumen, terutama iklan televisi, dengan kelebihan teknologinya yang dapat menyampaikan pesan secara audiovisual, sehingga dapat menciptakan "realita televisi".
Terlihat bahwa iklan televisi sangat potensial dalam menciptakan iklan-iklan yang ekspresif sehingga menimbulkan impresi sekaligus mempersuasi khalayak. Jadi dapat dikatakan bahwa semua iklan persuasif, di samping informatif. Namun seringkali sifat informatifnya menjadi minim, karena lebih dominan persuasifnya.
Ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak yang dapat diakibatkannya terhadap (talon) konsumen, antara lain pengaruh iklan seperti itu akan menciptakan "kebutuhan yang diciptakan", artinya konsumen membeli suatu produk bukan karena memang membutuhkannya, tetapi karena pengaruh pesan iklan, dan dianggap dapat menigkatkan kcnsumerisme.
Beranjak dari hal di atas, penelitian ini mencoba meneliti bagaimana tanda dan simbol dimaknakan dalam iklan di televisi untuk mengesankan dan mempersuasi pemirsa. Pesan dibagi dalam empat kategori, yaitu isi, struktur, format dan daya tarik (appeals). Pembahasan dilakukan dengan memberi interpretasi masing-mas ing kategori .
Pengkategorian dilakukan dengan pendekatan metode analisis isi, selanjutnya berdasarkan data kuantitatif dilakukan deskriptif-analitis yang bersifat kualitatif terhadap pesan iklan di televisi, didasarkan pada tekstual dan kontekstual. Penentuan RCTI sebagai bahan penelitian dilakukan secara purposif, karena RCTI sampai sekarang merupakan stasiun televisi. yang paling banyak mendapatkan porsi periklanan nasional, sehingga dianggap dapat mewakili stasiun televisi lainnya. Adapun pemilihan waktu tayangan prima (prime-time, 19.00-22.00 WIB) dengan pertimbangan bahwa pada waktu tersebut merupakan waktu di mana televisi paling banyak ditonton pemirsa. Teori yang melandasi penelitian ini adalah teori tentang tanda dan makna (theories sign and meaning), yang dikembangkan berdasarkan pemikiran dari Ferdinand de Saussure dan -Charles Fierce. Teori ini digunakan sebagai landasan teoritis yang menjadi sandaran berpikir dalam memahami tanda dan makna dalam iklan. Sedangkan analisis dan interpretasi mengacu pada aspek semiotik dalam melihat tanda sebagai fungsi dan hubungannya dengan tanda-tanda lain yang berkaitan dengan signifikasi. Tanda yang merupakan perlambangan yang mewakili sesuatu dalam iklan. Berdasar pada teori tersebut muncul beberapa pertanyaan penelitian: bagaimana simbol dan tanda membentuk kesan yang persuasif dalam iklan di televisi, apakah ada perbedaan penggunaanya untuk produk-produk tertentu, dan kecenderungan apa yang tampak dalam iklan televisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanda dan simbol yang digunakan merupakan komunikasi simbolik yang akrab dengan khalayak sasaran, yang dikembangkan dan dimanipulasi untuk mengesankan makna tertentu mengenai suatu produk; terdapat perbedaan penggunaan tanda dan simbol untuk jenis produk yang berbeda. Jenis produk kategori barang tidak tahan lama, terutama consumer goods atau mass product cenderung menggunakan pendekatan fisik produk, sementara jenis produk yang masuk kategori barang tahan lama dan jasa atau industrial product cenderung menggunakan pendekatan terhadap citra yang terkait dengan produk.
Kesimpulan dari hasil analisis menunjukkan bahwa televisi sebagai media beriklan menentukan kemasan pesan iklan, sehingga dalam iklan televisi terlihat kecenderungan penggunaan sistem kode non verbal dibanding verbal.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizal Khadafi
"ABSTRAK
Iklan digunakan oleh banyak perusahaan untuk mempromosikan, menginformasikan produk atau merek, dan menaikkan citra perusahaan. Dalam penelitian ini, iklan yang diteliti adalah iklan Pertamina ?Pasti Pas!? versi jingle ?Oh Oh Siapa Dia?. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana hubungan Respons khalayak pada iklan tersebut dengan keputusan pembelian pada merek Pertamina. Dengan menggunakan paradigma positivis, pendekatan kuantatif, dan setelah melalui uji statistik, ditemukan hasil bahwa Respons khalayak pada iklan televisi memiliki hubungan yang lemah dan nilai yang positif dengan keputusan pembelian pada merek. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai rekomendasi akademis dan praktis dalam memaksimalkan fungsi iklan dalam menciptakan keputusan pembelian.

ABSTRACT
Advertisement had been used by many companies in order to promote, inform the products or brands, and increase the company?s image. This research examines ?Pasti Pas!? Pertamina television advertisement ?Oh Oh Siapa Dia? jingle version. The objective of this research is to see the corelation of public?s Response on the televison advertisement with the buying decision of the brand. Using the positivist paradigm, quantitative method, and statistical test, the research result show that public?s Response on a television advertisement has a weak correlation and positive score with buying decision of the brand. This result can be used as an academic and practical consideration for those who?d like to maximize the use of advertisement in creating buying decision of the brand."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Latifah
"Tesis ini membahas hubungan efektivitas iklan dengan ekuitas merek, studi kasus pada iklan televisi produk Axe. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif, responden mahasiswa komunikasi Universitas Indonesia berjenis kelamin pria yang berusia 17-30 tahun, berjumlah 131 orang. Metode analisa data dilakukan dengan analisa statistik deskriptif dan analisa Structural Equation Modelling (SEM) untuk membuktikan hipotesa dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan dimensi iklan yang paling dominan dalam menjelaskan efektivitas iklan adalah dimensi persuasi, dimensi ekuitas merek yang paling dominan dalam membentuk ekuitas merek adalah dimensi persepsi kualitas dan ada hubungan yang signifikan yang positif antara efektivitas iklan dengan ekuitas merek.

This thesis disscusses about relationship between advertising effectiveness and brand equity. This research use quantitative explanatory design, respondent are communication college student of University Indonesia with man gender, 17-30 years, total respondent 131 person. Data analysis method are descriptive statistical analysis and Structural Equation Modelling (SEM) to prove hypothesizing in this research. Result from research are: persuation is dominant dimension that forms advertising effectiveness, perceived quality is dominant dimension that forms brand equity and there is relationship which significant positive between advertising effectiveness and brand equity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T33738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandy Elysabeth Veronica
"Iklan yang setiap hari kita lihat dan dengar bukan merupakan hal baru dalam sejarah komunikasi dan pemasaran. Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak pula iklan yang diproduksi. Banjirnya iklan yang memenuhi benak khalayak ini menjadikan iklan tidak lagi efektif dan efisien. Oleh karena itu untuk merebut perhatian khalayak diperlukan pendekatan-pendekatan yang unik dalam iklan, salah satunya adalah dengan menggunakan budaya. Perusahaan dan pengiklan di Indonesia pun banyak yang mulai menggunakan pendekatan budaya lokal dalam iklan mereka dengan harapan iklan dapat lebih mudah diterima dan diingat masyarakat setempat yang dijadikan target sasaran. Namun di tengah kebangkitan iklan yang menggunakan budaya lokal, Nu Green Tea justru keluar dengan nuansa budaya asing yang kental dan mampu meraih perhatian khalayak.
Penelitian ini ingin melihat bagaimana respon khalayak terhadap penggunaan unsur budaya asing dalam iklan. Objek dalam penelitian ini adalah iklan televisi Nu Green tea versi 'Traditional Japanese Song'. Penelitian ini menggunakan paradigma positivis, pendekatan kuantitatif, dan besifat deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survey melalui instrumen kuesioner kepada 100 responden yang didapatkan secara purposive. Penelitian ini menggunakan model Hierarchy of Effect serta beberapa konsep mengenai respon, unsur budaya, dan elemen iklan televisi. Penelitian dilakukan di Jakarta dengan subjek penelitian ialah yaitu target audiences mencakup pria dan wanita usia 19-28 tahun yang sudah pernah melihat iklan ini, baru memasuki dunia kerja, dan tinggal di kota-kota besar di Indonesia. Analisis data dilakukan dengan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan tabel-tabel frekuensi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memberikan respon yang positif pada penggunaan unsur-unsur budaya asing dalam iklan meskipun responden tidak terlalu memahami keseluruhan unsur budaya asing yang ditampilkan dalam iklan. Hal ini terkait dengan bagaimana unsur budaya asing tersebut dikemas dalam iklan (meliputi bentuk dan cara penyampaiannya). Ditambah lagi, sejumlah responden memang memiliki ketertarikan khusus pada suatu budaya asing sehingga responden cenderung memberikan respon positif pada segala sesuatu yang berhubungan dengan budaya asing yang disukainya.

Advertisement that we watch and hear every day is not a new issue in communication and marketing history. More and more new advertisements rush the audiences' mind every day. These make the advertisements become not effective and efficient anymore. That's why companies and advertising agencies need some breakthrough approaches in advertising, such a local culture approach. Companies and advertising agencies have started to use this approach in the last few years in order to reach higher responses from the local audiences. However, in the middle of this local culture rising, Nu Green Tea has surprisingly broadcasted a TV commercial that contains lots of foreign cultural substances and successfully reached a good attention from the local audiences.
This research aims to describe the responses towards the foreign cultural substances in advertising. The object of this research is Nu Green Tea TV commercial 'Traditional Japanese Song' version. This research uses a positivism paradigm and quantitative approach with survey research technique. Data were collected with survey method, using the questioners to 100 respondents which were drawn through purposive sampling. This research applies the Hierarchy of Effect model, and a number of concepts regarding response, cultural substances, and TV commercial elements. This research was performed in Jakarta, and the subjects of the research were the target audiences of this commercial that have watched the commercial. Data analyzed with the quantitative descriptive analysis method, using the frequency tables.
The result of the research indicates that most respondents give positive responses to the usage of foreign cultural substances in advertising, even though they don't really understand the foreign culture itself. From this research, we figure out that this sort of responses depend on how the foreign cultural substances deliver. Moreover, a number of respondents in this research admit that they already have an interest in some foreign culture. This interest makes them tend to give positive responses to anything related to the foreign culture they like.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Marfi Anita
"Dalam iklan televisi, detik-detik awal sebuah iklan, merupakan hal paling penting untuk menarik perhatian pemirsa. Kenneth Roman dan Jane Mass, dalam bukunya, "How to Advertise" menyebut bahwa: The first five second of commercial are crucial (Roman Kenneth and Jane Mass, p15) Karena itulah, iklan harus mampu menarik perhatian. Salah satu cara yang banyak dimanfaatkan oleh para pengiklan adalah dengan membuat iklan dengan pendekatan humor. Sebab, setiap orang menyukai iklan yang lucu.( Roman Kenneth and Jane Mass, p15) Shimp menyebutkan bahwa dalam sebuah survei menunjukkan jika para eksekutif di biro-biro periklanan menganggap pemakaian humor sangat efektif untuk membuat orang-orang memperhatikan iklan dan menciptakan kesadaran merek.(Terence A. Shimp,p471)
Iklan televisi Nu Green Tea versi nyanyian Jepang dianggap oleh peneliti merupakan iklan yang menggunakan unsur humor didalamnya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai iklan televisi Nu Green Tea versi nyanyian Jepang, 'so ra no shitade ookiku nate' , peneliti ingin mengetahui lebih dalam lagi mengenai pengaruh persepsi iklan dengan unsur humor dalam dalam iklan tersebut terhadap tingkat asosiasi merek Nu Green Tea sebagai teh kesehatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi unsur humor khalayak terhadap produk Nu Green Tea sebagai teh kesehatan, mendeskripsikan tingkat asosiasi merek Nu Green Tea sebagai teh kesehatan, dan mengetahui seberapa besar pengaruh variable persepsi iklan dengan unsur humor terhadap tingkat asosiasi merek.
Setelah melakukan penelitian pada 100 responden yang diambil dengan purposive random sampling, dan menyatakan pernah melihat iklan tersebut, didapatkan hasil bahwa persepsi pada iklan dengan unsur humor ini mampu mempengaruhi tingkat asosiasi merek Nu Green Tea sebagai teh kesehatan, hal ini terlihat dari uji korelasi pearson yang menunjukkan kekuatan hubungan antara keduanya cukup kuat yakni sebesar 0,855 dan lewat uji regresi memperlihatkan bahwa 73,1% persepsi pada iklan dengan unsur humor dapat menjelaskan tingkat asosiasi merek, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh sebab-sebab lain.
Mengacu pada hasil analisis serta interpretasi, dapat disimpulkan bahwa iklan dengan unsur humor mampu meningkatkan tingkat asosiasi pada sebuah merek secara positif. Serta memberikan implikasi studi bahwa teori Consumer Decision Making yang diterapkan oleh Hawkins, Best, & Coney dapat digunakan dalam penelitian ini sebagai teori yang menjelaskan mengenai persepsi. Dimensi brand association dari David A. Akker juga dapat digunakan dalam penelitian ini sebagai model yang dapat menjelaskan hal-hal yang menguatkan tingkat asosiasi pada sebuah merek. Serta penelitian Mary Ann Winslow mengenai penggunaan unsur humor dalam iklan, dapat menjelaskan kaitan antara humor dengan tingkat asosiasi pada sebuah merek.

In television ads, seconds beginning an ad is the most important to attract the attention of the audience. Kenneth Roman and Jane Mass, in their book, 'How to Advertise' mentions that: "The first five second of the commercial are Crucial (Kenneth Roman and Jane Mass, p15) Thus, the ad must be able to attract attention. One of the ways used by many advertisers is to create ads with the approach of humor. Because, everybody like every ad funny. (Kenneth Roman and Jane Mass, p15) Shimp stated that in a survey shows if the executive in the advertising bureau, the bureau is very effective use of humor to make people consider the ad and create brand awareness. (Terence A. Shimp, p471).
Television ads Nu Green Tea version of Japanese singing are using elements of humor in it. Therefore, researchers are interested in researching more about television ads Nu Green Tea version of Japanese Singing, "so ra no shitade ookiku nate," the researchers want to know more about the influence of perception ads with elements of humor in the ad toward the level association brand Nu Green Tea as a health tea.
This study aimed to describe the elements of humor public perception of the product Nu Green Tea as a health tea, describe the level of brand association Nu Green Tea as a health tea, and to know how much influence the perception variable ads with elements of humor to the level of brand association.
After conducting research of the 100 respondents taken with the purposive random sampling and states had to see these ads, the perception that the results obtained in the ad with elements of humor is able to affect the level of brand association Nu Green Tea as a health tea, this is visible from the Pearson correlation test that shows the strength of the relationship between the two is strong enough, namely 0855 and through the regression test showed that 73.1% of perception in the ad with elements of humor can explain the level of brand association , While the rest are influenced by other reasons. Referring to the results of the analysis and interpretation, can be concluded that ads with elements of humor to increase the level of association on a brand positively.
And to study the implications of the theory that the Consumer Decision Making applied by Hawkins, Best, & Coney can be used in this research as a theory that explains the perceptions. Dimensions brand Association missionary David A. Aker also can be used in this research as a model that can explain things to reinforce the level of association on a brand. And Mary Ann Winslow research."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>